• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Keperawatan Erickson Modeling dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep Keperawatan Erickson Modeling dan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Kelompok

:ERICKSON

NAMA :FRESTYA SILFIA ANGGRAINI

GUSTI SUKMA HERMAWAN LENI DIYANA

MEGA PUSPITA SUNARNI

(2)

MODELING DAN ROLE MODELING

Teori model dan role modeling (MRM) menjelaskan paradigma dan teori tentang keperawatan. Teori dan paradigma model dan role modeling dibangun dari berbagai konsep. MRM

dikategorikan dalam grand theory yang meliputi sejumlah middle range theory . MRM dapat diaplikasikan pada praktik klinik, program pendidikan dan juga penelitian. Teori ini

(3)

Teori modeling dan role modeling memandang manusia secara holistik.

Manusia adalah holistic yang memiliki beberapa subsistem yang saling berinteraksi. Subsistem tersebut yaitu biofisikal, psikologikal, sosial dan kognitif. Penyerapan dari seluruh subsistem adalah merupakan satu

kesatuan, yang meliputi genetic dan spiritual, termasuk juga tubuh, pikiran, emosi dan semangat (spirit) yang saling mempengaruhi dan mengontrol. Interaksi dari subsistem tersebut dan keutuhannya disebut holistic. Setiap individu dilahirkan dengan sepasang gen yang akan menampilkan

perbedaan pertumbuhan, perkembangan dan respon dalam kehidupan.

Genetik ini membangun karakteritik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu. Genetik mempengaruhi bagaimana seseorang

merasakan dirinya dan dunianya. Genetik juga membuat individu berbeda satu sama lainnya, masing–masing memiliki keunikan. Individu

mempunyai insting untuk berafiliasi dengan individu lain. Individu

membutuhkan kemampuan untuk bergantung pada suport system sementara pada saat yang bersamaan secara simultan mempertahankan

(4)

Modeling adalah perkembangan dari

gambaran dari situasi citra perspektif klien.

Ilmu dari Modeling adalah kesatuan dari

keilmuan dan analisis dari data klien yang

dikumpulkan. Modeling terjadi sebagai

penerimaan dan pemahaman perawat

terhadap kliennya secara holistik. Modeling,

dapat disimpulkan bahwa klien adalah

(5)

Seni Role Modeling terjadi ketika perawat merencanakan

dan mengimplementasikan intervensi yang unik bagi klien. Keilmuan dari Role Modeling terjadi saat intervensi

keperawatan yang berdasarkan teori dalam praktik

keperawatan. Role Modeling adalah inti dari asuhan. Role Modeling membutuhkan penerimaan tanpa syarat dari seseorang untuk mendorong dan memfasilitasi

pertumbuhan dan perkembangan seseorang sebagai

modelnya. Role Modeling mengawali langkah kedua proses analisis keperawatan untuk merencanakan intervensi

keperawatan. Role modeling dipandang sebagai

(6)

KONSEP MANUSIA YANG HOLISTIK

a. Tahap psikologi

Setiap tahap perkembangan menampilkan tugas perkembangan yang sangat menentukan, membuat keputusan antara alternative tingkat dasar ( misalnya

percaya vs. tidak percaya atau otonomi versus ragu-ragu). Sebagai individu yang matang dapat bernegosiasi atau

mengatasi krisis setiap tahapan perkembangan tersebut, individu mempunyai daya tahan yang kuat dan sikap untuk berperan dalam pembentukan karakter dan kesehatan

individu sesuai budayanya.

b. Tahap Kognitif

Perkembangan berpikir seperti yang terjadi pada

perkembangan psikososial dan sikap. Piaget meyakini

bahwa perkembangan kognitif itu terjadi secara runtun dan dia juga mengidentifikasi beberapa proses dari periode

(7)

Erickson menjelaskan bahwa individu yang

holistik dan unik disebabkan oleh kemampuan

individu tersebut untuk beradaptasi seperti

bagan berikut

Kemampuan manusia untuk berafiliasi juga terut

menentukan kemampuan adaptasinya. Adaptasi

terjadi sebagai respon individu terhadap stressor

internal dan eksternal dalam kesehatan dan

pertumbuhan. Adaptasi menggerakkan

sumber-sumber koping internal dan eksternal. Bila

adaptasi terjadi tidak satu subsitem-pun dalam

kondisi bahaya. Kemampuan individu untuk

(8)

APAM mengidentifikasi tiga perbedaan kemampuan koping:

membangun (impoverisment), keseimbangan (equilibrium) (adaptif dan maladaptif), dan memperbaiki (Arousul). Masing-masing

pernyataan ini mengetengahkan perbedaan kemampuan untuk menggerakkan sumber-suber perawatan diri. Pergerakan yang dimaksud disini dipengaruhi oleh kemampuan seseorang untuk bertahan dan adanya stressor baru. Perawat dapat menggunakan model ini untuk meramalkan kemampuan individu dalam

menggerakkan sumber-sumber perawatan diri dalam menghadapi stress( Hertz, 1997 )

Keperawatan dipandang sebagai proses interaksi interpersonal

dalam upaya mengembangkan potensi individu, mengenali masalah kesehatan yang dihadapi serta mengembangkan sumber-sumber coping individu terhadap lingkungan sekitarnya. Perawat hanya berperan sebagai fasilitator bagi klien untuk mengenal, mengatasi dan mengembangkan dengan lingkungan social dalam upaya

mencapai kesehatan yang optimal. Asuhan merupakan gabungan dan integrasi dari kognitif, fisiologik dan proses sikap dengan

membantu klien untuk memelihara kesehatan yang holistic. Asuhan dilakukan oleh perawat dalam upaya untuk mengetahui dan

Referensi

Dokumen terkait

Metode praktik dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien khususnya di Rumah Sakit, memungkinkan perawat untuk melakukan asuhan keperawatan dengan cara terbaik dan pendekatan

Asuhan keperawatan akan memberikan wawasan yang luas mengenai masalah keperawatan mengenai klien stroke non hemoragik. Asuhan keperawatan akan memberikan wawasan kepada perawat dalam

Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan

Dokumentasi keperawatan sangat penting bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan karena pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien membutuhkan

Proses keperawatan bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan masalah klien sehingga mutu pelayanan keperawatan menjadi optimal. Kebutuhan dan

Dalam memberikan asuhan keperawatan yang merupakan bentuk pelayanan profesional keperawatan, hendaknya perawat harus memperhatikan seluruh aspek yang

Perawat memerlukan standar dokumentasi sebagai petunjuk arah teknik pencatatan yang benar karena kebutuhan klien dalam pemberian asuhan keperawatan oleh perawat

Menurut Potter & Perry 2010, dokumentasi keperawatan harus mencantumkan seluruh proses asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian dengan menetapkan data dasar seorang klien , diagnosa