Tugas Kelompok
:ERICKSON
NAMA :FRESTYA SILFIA ANGGRAINIGUSTI SUKMA HERMAWAN LENI DIYANA
MEGA PUSPITA SUNARNI
MODELING DAN ROLE MODELING
Teori model dan role modeling (MRM) menjelaskan paradigma dan teori tentang keperawatan. Teori dan paradigma model dan role modeling dibangun dari berbagai konsep. MRM
dikategorikan dalam grand theory yang meliputi sejumlah middle range theory . MRM dapat diaplikasikan pada praktik klinik, program pendidikan dan juga penelitian. Teori ini
Teori modeling dan role modeling memandang manusia secara holistik.
Manusia adalah holistic yang memiliki beberapa subsistem yang saling berinteraksi. Subsistem tersebut yaitu biofisikal, psikologikal, sosial dan kognitif. Penyerapan dari seluruh subsistem adalah merupakan satu
kesatuan, yang meliputi genetic dan spiritual, termasuk juga tubuh, pikiran, emosi dan semangat (spirit) yang saling mempengaruhi dan mengontrol. Interaksi dari subsistem tersebut dan keutuhannya disebut holistic. Setiap individu dilahirkan dengan sepasang gen yang akan menampilkan
perbedaan pertumbuhan, perkembangan dan respon dalam kehidupan.
Genetik ini membangun karakteritik yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu. Genetik mempengaruhi bagaimana seseorang
merasakan dirinya dan dunianya. Genetik juga membuat individu berbeda satu sama lainnya, masing–masing memiliki keunikan. Individu
mempunyai insting untuk berafiliasi dengan individu lain. Individu
membutuhkan kemampuan untuk bergantung pada suport system sementara pada saat yang bersamaan secara simultan mempertahankan
Modeling adalah perkembangan dari
gambaran dari situasi citra perspektif klien.
Ilmu dari Modeling adalah kesatuan dari
keilmuan dan analisis dari data klien yang
dikumpulkan. Modeling terjadi sebagai
penerimaan dan pemahaman perawat
terhadap kliennya secara holistik. Modeling,
dapat disimpulkan bahwa klien adalah
Seni Role Modeling terjadi ketika perawat merencanakan
dan mengimplementasikan intervensi yang unik bagi klien. Keilmuan dari Role Modeling terjadi saat intervensi
keperawatan yang berdasarkan teori dalam praktik
keperawatan. Role Modeling adalah inti dari asuhan. Role Modeling membutuhkan penerimaan tanpa syarat dari seseorang untuk mendorong dan memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan seseorang sebagai
modelnya. Role Modeling mengawali langkah kedua proses analisis keperawatan untuk merencanakan intervensi
keperawatan. Role modeling dipandang sebagai
KONSEP MANUSIA YANG HOLISTIK
a. Tahap psikologi
Setiap tahap perkembangan menampilkan tugas perkembangan yang sangat menentukan, membuat keputusan antara alternative tingkat dasar ( misalnya
percaya vs. tidak percaya atau otonomi versus ragu-ragu). Sebagai individu yang matang dapat bernegosiasi atau
mengatasi krisis setiap tahapan perkembangan tersebut, individu mempunyai daya tahan yang kuat dan sikap untuk berperan dalam pembentukan karakter dan kesehatan
individu sesuai budayanya.
b. Tahap Kognitif
Perkembangan berpikir seperti yang terjadi pada
perkembangan psikososial dan sikap. Piaget meyakini
bahwa perkembangan kognitif itu terjadi secara runtun dan dia juga mengidentifikasi beberapa proses dari periode
Erickson menjelaskan bahwa individu yang
holistik dan unik disebabkan oleh kemampuan
individu tersebut untuk beradaptasi seperti
bagan berikut
Kemampuan manusia untuk berafiliasi juga terut
menentukan kemampuan adaptasinya. Adaptasi
terjadi sebagai respon individu terhadap stressor
internal dan eksternal dalam kesehatan dan
pertumbuhan. Adaptasi menggerakkan
sumber-sumber koping internal dan eksternal. Bila
adaptasi terjadi tidak satu subsitem-pun dalam
kondisi bahaya. Kemampuan individu untuk
APAM mengidentifikasi tiga perbedaan kemampuan koping:
membangun (impoverisment), keseimbangan (equilibrium) (adaptif dan maladaptif), dan memperbaiki (Arousul). Masing-masing
pernyataan ini mengetengahkan perbedaan kemampuan untuk menggerakkan sumber-suber perawatan diri. Pergerakan yang dimaksud disini dipengaruhi oleh kemampuan seseorang untuk bertahan dan adanya stressor baru. Perawat dapat menggunakan model ini untuk meramalkan kemampuan individu dalam
menggerakkan sumber-sumber perawatan diri dalam menghadapi stress( Hertz, 1997 )
Keperawatan dipandang sebagai proses interaksi interpersonal
dalam upaya mengembangkan potensi individu, mengenali masalah kesehatan yang dihadapi serta mengembangkan sumber-sumber coping individu terhadap lingkungan sekitarnya. Perawat hanya berperan sebagai fasilitator bagi klien untuk mengenal, mengatasi dan mengembangkan dengan lingkungan social dalam upaya
mencapai kesehatan yang optimal. Asuhan merupakan gabungan dan integrasi dari kognitif, fisiologik dan proses sikap dengan
membantu klien untuk memelihara kesehatan yang holistic. Asuhan dilakukan oleh perawat dalam upaya untuk mengetahui dan