• Tidak ada hasil yang ditemukan

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN. docx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Teori keperawatan menurut Florence Nightingale

Disusun oleh kelompok 1 kelas C :

1. Nabila Yuniar Putri : 1610711105 2. Nida Auliya R : 1610711104 3. Santi Sri Hartini : 1610711120 4. Mokhamad Dicky : 1610711102

Dosen mata kuliah : Ns.Duma Lumban, M.Kep, Sp. Kep. J

Jurusan : S-1 Keperawatan

Fakultas : Ilmu-ilmu Kesehatan

Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jakarta Tahun 2016

▸ Baca selengkapnya: uts falsafah keperawatan

(2)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga akhirnya kami dapat membuat makalah falsafah dan teori keperawatan tersebut.

Makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Menurut Jean Watson” ditulis untuk memenuhi tugas falsafah dan teori keperawatan. Pada kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada kami dalam pembuatan makalah ini terutama kepada :

1. Ibu Ns. Duma Lumban Tobing, M.Kep, Sp. Kep. J selaku dosen mata kuliah falsafah dan teori keperawatan

2. Orang tua kami yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan makalah ini

3. Anggota kelompok 1 yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini

Jakarta,13 September 2016

Penulis

DAFTAR ISI

(3)

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB 1 PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Model Konsep Dan Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale...2

C. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale...5

D. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep...7

E. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan...9

F. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale...10

BAB 2 PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

B. Saran...11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Firenze Italia dan meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada usianya yang ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan dalam keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat ia lahir. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya yang bernama William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan ningrat dan terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan yang bernama Parthenope.

Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang cukup muda ia hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit, Florence Nightingale menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian, Florence Nightingale dikenal dengan nama

„ Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa‟

kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea.

Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan tentang lingkungan.

(5)

yang jelas dalam pelayanan keperawatan. Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawaratan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang ada. Salah satunya adalah “Model Konsep dan Teori Keperawatan Florence Nigthingale”.

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan teknologi umat manusia, teori – teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan dewasa ini. Apa yang tertulis dalam makalah ini sangat bermanfaat dan berguna terutama bagi seorang perawat.

B. Model Konsep Dan Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale

Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus asuhan keperawatan,dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate

(jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.

(6)

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial.

1. Lingkungan fisik (Physical environment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.

Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

2. Lingkungan psikologi (Psychology environment)

(7)

Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

3. Lingkungan Sosial (Social environment)

Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam hubungan dengan kasus- kasus secara spesifik lebih sekadar data- data yang ditunjukan pasien pada umumnya.

Seperti juga hubungan komoniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

C. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale

1. Lima (5) komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence Nightingale 1) Peredaran hawa baik.

(8)

2) Cahaya yang memadai

Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien. 3) Kehangatan yang cukup

Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan. 4) Pengendalian kebisingan

Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh kebisingan (keributan).

5) Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)

Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam kesehatan.

2. Ada 12 macam Komponen Lingkungan dalam Teori Florence Nightingale 1) Kesehatan rumah

Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa nyaman.

2) Ventilasi dan pemanasan

Ventilasi merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai pemulihan penyakit.

3) Cahaya

Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori Florence, dia mengidentifikasi secara langsung bahwa sinar matahari merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan mempunyai sinar matahari, perawat diinstruksikan untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan sinar matahari.

4) Kebisingan

Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan. Hal tersebut perlu dihindarkan karena dapat mengganggu pasien.

5) Variasi/keanekaragaman

Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesorang, misalnya makanan.

(9)

Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang dan juga pola tidur yang kurang baik akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.

7) Kebersihan kamar dan halaman

Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh karena itu, pembersihan sangat perlu dilakukan pada kamar dan halaman. 8) Kebersihan pribadi

Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena merupakan bagian dari kebersihan secara fisik.

9) Pengambilan nutrisi dan makanan

Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan pola makan yang baik sangat berpengaruh bagi kesehatan.

10) Obrolan, harapan dan nasehat

Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental seseorang dalam menyikapi lingkungannya. Komunikasi sangat perlu dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental yang yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.

11) Pengamatan orang sakit

Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana seorang perawat harus tahu sebab dan akibat dari suatu penyakit.

12) Pertimbangan sosial

Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi dari berbagai sisi.

D. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep

1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan

(10)

2) Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.

3) Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.

4) Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi eksternal (lingkungan luar) yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan 1) Pengkajian/pengumpulan data

Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan sosial).

2) Analisa data

Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.

3) Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya;

a. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan

b.Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai sumber pemulihan penyakit.

c. Pembuangan sampah d. Pencemaran lingkungan e. Komunikasi sosial, dll

4) Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :

a. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan b. Penyesuaian terhadap lingkungan.

c. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan. 5) Implementasi (Pelaksanaan) upaya dasar merubah/mempengaruhi

lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan individu.

(11)

E. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan

Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang di terapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien. a) Udara segar

Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.

b) Air bersih

Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.

c) Saluran pembuangan yang efesien

Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien

d) Kebersihan

Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.

e) Cahaya

Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat membermanfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).

(12)

F. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale

Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses

reparative ini tidak terganggu dan tidak menyediakan kondisi yang optimal untuk proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus menggunakan nalarnya, disertai ketekunan dan observasi (pengamatan).

Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya pencegahan penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper nursing yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya menjadi lebih baik hingga saat kematiannya.

Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang memengaruhi sakit dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien dan interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, perawat, alam, dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses

reparative dapat berjalan.

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern”

(13)

Selain itu Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien. Florence nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.

Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi (pengamatan) bukan demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.

B. Saran

Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan Lady With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai perawat haruslah sebagai penerang bagi pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

A.Azis Alimul Hidayat (2002) Konsep dasar

keperawatan,EGC.Jakarta

Kusnanto(2004) Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan

Profesional,EGC.Jakarta

Potter & perry (1999) Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep,Proses dan Praktik,

EGC. Jakarta

(15)

http://enoe2007-berbagi.blogspot.com Keperawatan Universitas

Borneo Tarakan. [Akses : 26 Oktober2012 pukul: 15:12].

Referensi

Dokumen terkait

keperawatan pada klien dengan gangguan defisit perawatan diri :. kebersihan diri

KK8 Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak diharapkan secara cepat dan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan

Apakah penjelasan tentang aturan diit (makanan) yang harus dipatuhi pasien untuk mempercepat penyembuhan luka bekas operasi merupakan edukasi perawat kepada pasien5. Edukasi

Selain itu, perawat juga harus dapat mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, hak- hak klien tersebut antara lain: hak atas informasi; pasien berhak memperoleh

Pelaksanaan dilakukan setelah perawat memperoleh pelatihan tentang cara merawat klien halusinasi. Perawat menerapkan pola yang telah diajarkan selama pelatihan. Ada 5 pertemuan

Kerja sama yang baik antara pasien, perawat dan keluarga dapat membantu pasien dalam merawat dan menjaga kesehatan dan kebersihan bibir, sehingga kesehatan dan

Doing for adalah tindakan yang perawat atau pemberi layanan perawatan lainnya (orang tua, keluarga, atau pekerja sosial) lakukan di saat pasien tidak bisa

Perawat memerlukan standar dokumentasi sebagai petunjuk arah teknik pencatatan yang benar karena kebutuhan klien dalam pemberian asuhan keperawatan oleh perawat