TUGAS MATA KULIAH SOSIOLOGI DAN
ANTROPOLOGI
HASIL WAWANCARA MENDALAM
Disusun oleh:
AZIZAH YUSRINA (1601095019)
Pendidikan Geografi (1A)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA JAKARTA
RIWAYAT SINGKAT
Nama
: M. Syamsul Arif
T, tgl lahir : Majalengka, 2 September 1988
Pekerjaan : Penjahit
Status
: Belum menikah
“Beri aku SERIBU orangtua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku SEPULUH pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.”_ Soekarno. Kata-kata Soekarno ini memiliki makna yang tersirat didalamnya, memberi semangat yang mengebu-gebu disetiap kesempatan dalam pidatonya. Pemuda adalah aset penting yang menjadi tumpuan bangsa. Di tangan para pemuda, tampuk kepemimpinan bangsa ini digantungkan. (Imam Narahwi, menteri Pemuda dan Olahraga). Mengapa mesti pemuda? karena pemuda adalah regenerasi dan penerus bangsa dan karena pemuda jugalah pemegang saham kekuasaan tertinggi di masa depan.
Pada kesempatan kali ini saya berkesempatan untuk mewawancarai seorang pemuda yang berdomisili di Desa Sukasari, Kec. Cikijing, Kab Majalengaka. Sebelum saya membahas lebih lanjut hasil wawancara yang saya lakukan kepada pemuda di desa tersebut, izinkan saya untuk menyampaikan terimaksih yang sebanyak-banyaknya kepada warga desa Sukasari, kecamatan cikijing, kab majalengka. Karena telah bersedia menerima kedatangan rombongan kami dari Universitsas Prof. DR. Hamka, Jakarta. Terlebih Khusus kepada Ibu Ade yang telah banyak memberikan bantuan kepada saya selama saya berada di desa Sukasari. Semoga segala fasilitas yang diberikan selama kami di desa sukasari memberikan banyak manfaat dan keberkahan dari Allah swt. serta informasi yang diberikan, memberi banyak pelajaran bagi kita semua, lebih khusus bagi para pembaca tulisan ini nantinya.
meminjamkannya mesin jahit untuk ia latih dan mengasa keterampilannya, hingga akhirnya ia mampu berproduktif bekerja denga mesin-mesin jahit yang ia dapatkan dari seorang teman yang menurutnya sangat baik terhadapnya. Tak berhenti pertolongan sampai disitu temannya pun membantu dalam mempromosikan jasanya kepada banyak orang sehingga ia dapat mempunyai orderan atau pesanan dalam jumlah yang tidak sedikit.
Sebagai pemuda yang bertempat tinggal di desa dari ia lahir hingga saat ini, kang Arif pernah bermimpi untuk tinggal di kota. Menurutnya tinggal di kota mempunyai banyak fasilitas serta mempermudah untuk menawarkan jasanya sebagai seorang penjahit. Kota yang ia impikan adalah Jogja, menurutnya Jogja mempunyai letak yang strategis untuk mepromosikan jahitannya, karena Jogja mempunyai daya tarik sendiri. Selain itu disana ia juga mempunyai sanak saudara yang tinggal di Jogja. Meski ada keinginan untuk tinggal di sebuah kota, ia berat meninggalkan desa ini.
Desa Sukasari telah banyak memberikan sebuah pelajaran bermakna tentang kehidupan, selain itu desa juga mempunyai udara yang sejuk serta lingkungan yang “kekeluargaan” menurutnya. Jadi jika sekarang ini ditanya untuk berkeinginan pindah ke sebuah kota ia akan menjawab TIDAK, namun jika takdir mebawanya kesana ia akan menerimanya dan berencana untuk menetap disana. Mengapa ia ingin menetap disana? karena ia ingin mempunyai kampung halaman yang akan ia kunjungi saat ada momen-momen tertentu, seperti hari raya Idul fitri atau hal lainnya. Menurut saya ini adalah pemikiran yang sangat lucu dan unik. Wajar kang Arif berfikir demikian karena pada dasarnya orangtua kang Arif pun bertempat tinggal di desa sukasari ini dari lahir hingga saat ini.
Pembangunan Desa sudah sangat baik, namun jika boleh berpendapat ia meminta sarana olahraga yang lebih memadai. Terlebih karena ia hobi bermain bola voli maka ia menginginkan lapangan bola voli itu ada serta menginginkan program-program di bidang keolahragaan untuk anak-anak muda disini. Ia pun siap membantu dilibatkan dalam menjalankan program di bidang keolahragaan. Kurang lebih demikian yang ia ingin disampaikan pada kepemerintahan era ini yang dipimpin oleh bapak Dede Kusno Adi, ST.
kita memiliki pemuda-pemuda potensial. Pemuda masa kini, atau yang sering disebut sebagai generasi Z, mempunyai pemikiran-pemikiran cemerlang, motivasi tinggi untuk perubahan, keluwesan dalam bergaul, dan berani melakukan terobosan-terobosan serta inovasi, juga selalu menginginkan hal-hal baru dan mampu berpikir out of the box. (Imam Narahwi, menteri Pemuda dan Olahraga). Saya dan kang Arif sebagai pemuda Indonesia mengajak teman-teman para pembaca untuk senantiasa selalu berfikir dalam segala tindakan yanga akan dilakukan, karena tindakan kita saat ini mungkin akan berdampak besar-kecilnya pada masa depan bangsa ini.
KESIMPULAN
Hasil wawancara yang saya lakukan memiliki beberapa kesimpulan:
1. Pembangunan desa yang dilakukan secara optimal akan membuat masyarakat setempat nyaman dan akhirnya menekan angaka pertumbuhan urbanisasi di Kota.
2. “kang Arif” sebagai salah satu pemuda yang saya wawancarai TIDAK berkeinginan untuk pindah atau menetap di suatu kota untuk saat ini.
3. Hubungan antar pengurus desa dan penduduk desa dari mulai kegiatan desa, hingga anggaran desa, dilakukan dengan transparan.
4. Menumbuhkan lapangan pekerjaan sendiri untuk daerahnya, dengan pemuda yang kreatif dan inovatif
5. Mempunyai Lingkungan yang “Kekeluargaan” dan Islami.