• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di Kelas III SDN Ponding-Ponding | Elsamratna | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3957 12620 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di Kelas III SDN Ponding-Ponding | Elsamratna | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3957 12620 1 PB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

46

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup

di Kelas III SDN

Ponding-Ponding

Elsamratna

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas III SDN Ponding-ponding dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan rancangan penelitian mengacu pada Model Kemmis Mc. Taggart yang dilakukan dalam satu siklus, dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi siswa dan guru, dan tes hasil belajar IPA. Hasil penelitian pada siklus 1 menunjukan siswa yang tuntas secara individu 27 dari 35 siswa, tuntas klasikal 77%, pada siklus 2 siswa yang tuntas individu 35 dari 35 siswa, tuntas klasikal 100%. Berdasarkan indikator kinerja keberhasilan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar materi ciri-ciri makhluk hidup di kelas III SDN Ponding-ponding.

Kata Kunci: Hasil Belajar IPA; Mahkluk Hidup; Media Gambar

I. PENDAHULUAN

Sistem pendidikan yang diterapkan dewasa ini, melalui pendekatan cara

belajar siswa aktif (CBSA). Hal ini dimungkinkan siswa berpartisipasi dalam

proses belajar secara aktif, sehingga pesan yang kita sampaikan mudah diserap,

siswa bukan hanya mendengar, tetapi melihat, merasakan dan melakukan.

Mengingat pentingnya mata pelajaran IPA dan melihat kenyataan pada

siswa kelas III SDN Ponding-ponding, kemampuan menguasai materi pelajaran

IPA belum merata, atau dengan kata lain materi yang ditransfer oleh guru ke

siswa tidak dapat diterima oleh seluruh siswa secara merata. Meskipun guru telah

berusaha untuk selalu mengulangi mata pelajaran tetapi masih ada siswa yang

mengalami kesulitan. Kasus ini

diakibatkan banyak faktor, namun salah satu faktor adalah siswa yang tidak

(2)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

47 luas sehingga menyebabkan siswa sulit untuk berinteraksi dengan guru ataupun

teman.

Hasil observasi yang telah dilakukan menunjukan bahwa SDN

Ponding-ponding terdapat beberapa kendala yang dapat menghambat proses belajar

mengajar diantaranya adalah minimnya alat bantu, rendahnya fasilitas sarana

pembelajaran, dan minimnya sumber pembelajaran yang ada di perpustakaan.

Salah satu yang terjadi dimana guru kurang sekali menggunakan media yang ada.

Kurang relevannya mata pelajaran dengan media yang digunakan, sehingga proses

belajar mengajar tidak efektif. Siswa merasa tidak sepenuhnya menerima

pelajaran dan merasa bosan sehingga hasil belajar yang diharapkan tidak

memuaskan. Hal ini terbukti dari hasil nilai yang diperoleh siswa masih rendah

tahun ajaran 2012/2013 semester I , nilai rata-rata 5,50, tahun ajaran 2012

semester II nilai rata-rata 6,00, tahun ajaran 2013/2014 semester I nilai rata-rata

5,80, tahun ajaran 2013/2014 semester II nilai rata-rata 6,00.

Berdasarkan data di atas, nilai-nilai tersebut sangat rendah dari ketuntasan

yakni 6,0. Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan media dan solusi yang

tepat dalam menyajikan materi mahluk hidup agar mudah dimengerti. Motifasi

dan keaktifan siswa sangat dibutuhkan, sehingga dalam proses belajar mengajar

dapat membangkitkan keinginan dan minat siswa serta membangkitkan keinginan

motifasi dan ransangan media pembelajaran, pelajaran lebih baku, pelajaran bisa

lebih menarik, pelajaran lebih interaktif, peran guru dapat berubah kearah yang

lebih positif, hasil belajar siswa dapat meningkat.

Belajar juga merupakan suatu proses dimana seorang mulai sadar, timbul

keinginan untuk mengetahui sesuatu dan berminat untuk menanyakan sesuatu,

mencoba sesuatu, pada akhirnya menerima sesuatu. Fontana seperti yang dikutip

oleh Winataputra (1995:2) dikemukakan bahwa belajar mengandung pengertian

proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil

pengalaman. Kemudian Pakasi (1981:41) dalam buku “Anak dan

Pekembangannya” mengatakan pendapat antara lain: 1) belajar merupakan suatu

komunikasi antar anak dan lingkungannya; 2) belajar berarti mengalami; 3)

(3)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

48 memerlukan motivasi; 6) belajar memerlukan kesiapan pada anak; 7) belajar adalah berpikir dan menggunakan daya pikir; 8) belajar bersifat integratif”.

Sudjana dan Rivai (2009:34) mengemukakan manfaat media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar siswa yaitu pembelajaran akan lebih menarik

perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa, bahan

pembelajaran lebih jelas maknanya sehingga lebih dipahami siswa, metode

mengajar akan lebih bervariasi, dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan

belajar seperti mengamati, melakukan.

II.METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas partisipan, yaitu

peneliti berpartisipasi aktif dalam setiap langkah tindakan perbaikan

pembelajaran. Jadi dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru sekaligus sebagai

peneliti yang berkolaborasi dengan teman sejawat. Desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian Kemmis dan Mc.Taggart

(dalam Badrujaman dan Hidayat, 2010:12), alur pelaksanaan dalam penelitian

tindakan kelas ini dimulai dari (1) perencanaan, (2) tindakan (3) observasi dan (4)

refleksi.

Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Ponding-ponding, Kecamatan

Tinangkung Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan berjumlah 35 siswa terdiri dari

15 laki-laki dan 20 perempuan. Pemilihan subjek penelitian ini karena peneliti

adalah guru yang mengajar pada kelas tersebut sehingga memudahkan

pelaksanaan penelitian, yang lebih khusus lagi karena masalahnya berdasarkan

pengalaman peneliti sekaligus untuk mencari solusi dan perbaikan proses

pembelajaran.

Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data

kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil

observasi guru dan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Sedangkan data kuantitatif adalah data yang diperoleh siswa setelah dilakukan tes

akhir tindakan. Adapun sumbernya data adalah siswa kelas III SDN

(4)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

49 Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. observasi dan interview.

Penggunaan teknik dokumentasi dilaksanakan dengan pertimbangan: sebagai alat

yang tepat dan cepat untuk mencatat hasil observasi dan interview; dapat

mengetahui keadaan yang sesuai dengan siswa. Hasil belajar siswa setelah

menggunakan media gambar dikatakan tuntas apabila siswa memperoleh nilai

lebih atau sama dengan 70 (N  70). Sedangkan indikator keberhasilan penelitian

tindakan kelas dikatakan tuntas apabila persentase ketuntasan belajar klasikal

mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (P  75%). Ketuntasan belajar

Daya Serap Individu =

maksimal

Hal ini disesuaikan dengan kriteria yang digunakan di SDN Ponding-ponding

tentang kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal (KBKM).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Indikator Aspek yang diamati Skala

Siklus 1 Siklus 2

a. Memberikan salam kepada guru b. Menyiapkan buku pembelajaran

yang akan dipelajari

c. Siswa duduk dengan tenang d. Memperhatikan penyampaian

a. Memperhatikan media gambar yang disajikan

b. Mencatat materi yang dijelaskan c. Mengajukan pertanyaan tentang

media yang dilihat

d. Bertanya tentang materi yang dijelaskan

3. Sikap siswa a. Menanyakan hal-hal yang belum dijelaskan

(5)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

50 b. Minat siswa mengikuti proses

belajar mengajar

c. Perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar

d. Kedisiplinan dalam mengikuti proses belajar mengajar

a. Keaktifan siswa mengerjakan LKS yang dibagikan

b. Siswa mengerjakan LKS secara individu

c. Menyelesaikan tugas tepat waktu d. Mengecek hasil kerja

2

Rata-rata prosentase keaktifan siswa (%) 44 % 80%

Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Indikator Aspek yang diamati Skala

Siklus 1 Siklus 2 1. Menyampaikan

tujuan

a. Tujuan yang disampaikan diawal pembelajaran

b. Meminta siswa mencatat tujuan c. Tujuan pembelajaran sesuai

dengan materi

d. Materi pembelajaran sesuai dengan media gambar

2

a. Menjelaskan pentingnya materi IPA

b. Menjelaskan materi dalam kehidupan sehari-hari

c. Memancing siswa untuk bertanya d. Menghargai pertanyaan siswa

2

a. Media gambar bagus, jelas dan menarik

b. Media gambar menggambarkan situasi yang serupa

c. Media gambar sesuai dengan kecerdasan siswa melihatnya d. Media gambar meransang siswa

2

a. Meminta siswa memperhatikan LKS

b. Menjelaskan isi LKS

c. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

(6)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

51 aktifitas

keseharia

siswa yang menjawab dengan benar

b. Menutup dengan salam

c. Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

d. Memotivasi siswa untuk giat belajar

Rata-rata prosentase keaktifan guru (%) 44% 83%

Tabel 3. Nilai Evaluasi Siswa Siklus I dan Siklus II

No Nama Siswa Skor Nilai Siklus 1

(7)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

52 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan media gambar telah mencapai ketuntasan

ditetapkan secara individu, ada 27 siswa yang tuntas dari 35 siswa. Sehingga

prosentase ketuntasan belajar klasikal yaitu 77,14%. Observasi terhadap kegiatan

pembelajaran tampak aktifitas siswa dalam dalam mengikuti pembelajaran

mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu dari 44% menjadi 80%.

Demikian pula keberhasilan guru dalam pengelolaan pembelajaran mengalami

peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu 44% menjadi 83%. Hal ini berarti

terjadi peningkatan pengelolaan kelas dari siklus 1 ke siklus 2 dari kategori

kurang baik menjadi kategori cukup baik. Berdasarkan prosentase peningkatan

menunjukan bahwa hasil belajar IPA siswa materi mengidentifikasi jenis-jenis

hewan dan tumbuhan mengalami peningkatan.

Proses belajar harus menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan

materi. sSelain itu juga menggunakan metode yang memungkinkan keterlibatan

siswa secara maksimal. Kegiatan belajar mengajar yang disertai dengan

penggunaan media pembelajaran yang tepat sangat dibutuhkan dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu media yang dipilih untuk menunjang hasil belajar siswa yaitu

dengan menggunakan media gambar makhluk hidup. Penggunaan media gambar

makhluk hidup dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa, sehingga dengan

demikian dapat membuat siswa lebih senang belajar dan pada akhirnya dapat

memberikan hasil belajar yang baik.

Peneliti melaksanakan observasi kepada siswa, untuk mengetahui

faktor-faktor penyebab kegagalan siswa kelas III SDN Ponding-ponding

mengidentifikasi makhluk hidup, Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui

kesulitan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Oleh karena itu, peneliti

memaparkan secara rinci mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

tingkat kegagalan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup melalui gambar.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai berikut :

(8)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

53 Guru dalam memberikan materi kurang memancing siswa untuk bertanya,

kurang menghargai pertanyaan siswa, media gambar kurang meransang siswa,

tidak memerintahkan siswa untuk memperhatikan, tidak memberikan

kesempatan siswa untuk bertanya, tidak memberikan penghargaan kepada

siswa yang menjawab dengan benar dan tidak menginformasikan materi yang

dipelajari pada pertemuan kedua.

b. Faktor siswa

Siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap materi

yang diajarkan, kurang mengajukan pertanyaan tentang media yang dilihat

dan kurang

bertanya tentang materi yang dijelaskan.

Kesulitan siswa kelas III SDN Ponding-ponding yang masuk kategori

belum tuntas, diatasi dengan dilakukan upaya diantaranya mengupayakan

sebaik mungkin agar guru lebih dapat membangkitkan motivasi dan

kemampuan siswa dalam mengidentifikasi makhluk hidup. Pemberian materi

pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa, sehingga

menarik minat siswa, selain itu memungkinkan siswa aktif dan berpartisipasi

dalam proses pembelajaran. Hasil observasi tentang kegiatan guru

dimaksudkan untuk mengatahui tingkat kemampuan guru dalam proses belajar

mengajar, dan penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan aktifitas.

IV. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

melalui pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan

prestasi belajar materi tentang makhluk hidup pada Siswa Kelas III SDN

Ponding-ponding. Dalam hal ini dapat dilihat dari nilai siswa pada siklus 1 prosentase daya

serap siswa yaitu 66,57% kemudian meningkat pada siklus 2 yaitu 88%. untuk

ketuntasan belajar siswa yaitu 60 dan siswa tidak tuntas yaitu 60. Setelah

(9)

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X

54 Setelah tahapan siklus 2 dapat di lihat bahwa tidak ada siswa yang nilainya

dibawah 60 dan ketuntasan belajar yaitu 100%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode penggunaan

media gambar pada Kelas III SDN Ponding-ponding Tahun ajaran 2013/2014,

maka saran-saran yang diberikan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada

umumnya dan dapat meningkatkan kompotensi peserta didik SDN

Ponding-ponding khususnya sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah, sebagainya kepala sekolah mampu mendorong para guru untuk

melakukan selalu penelitian dengan class-room action research dengan tujuan

untuk membantu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah

2. Bagi Guru, membantuk meningkatkan hasil belajar tentang makhluk hidup

diharapkan menggunakan metode penggunaan sekolah maupun di luar sekolah

media gambar.

3. Bagi Siswa, diharapkan mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan

sehari-hari baik di dalam lingkungan.

DAFTAR PUSTKA

Badrujaman, A dan Hidayat, D. R (2010). Cara Mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta: Trans Info Media

Sudjana dan Rivai. (2009). Media pengajaran. Bandung:Sinar Baru

Pakasi, S. (1981). Anak dan Perkembangannya. Jakarta. Pusat Penerbitan Universitas Tadulako

Gambar

Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Tabel 3. Nilai Evaluasi Siswa Siklus I dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat sumber daya yang ada, maka di kecamatan Ropang hanya ada beberapa industri yang bisa digalakkan, seperti industri batu bata, industri dari besi, dan industri

Pertama, berkaitan dengan pendefinisian dan perkembangan pemikiran tentang access to justice; kedua, permasalahan kedudukan korban dalam sistem peradilan pidana;

Namun, jika dilihat dari elemennya, maka prosesi molonthalo harus memenuhi lima unsur, yaitu: pertama, unsur fardy (pribadi), kedua, unsur makani (tempat), ketiga, unsur zamani

Pengaturan mengenai proses pelaksanaan pengangkatan anak telah diatur dengan jelas oleh peraturan yang berlaku, akan tetapi masih ada orang tua angkat dan pihak panti

LEMBAR PERSEMBAHAN Puji syukur kepada Allah subhanahu wata’ala, atas segala nikmat hidup dan kesempatan mengenggam ilmu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas terapi menulis terhadap penurunan emosi negatif dan peningkatan emosi positif pada korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Langkah 3 (tiga) atau step 3 (tiga) adalah proses pengisian data sertifikat kompetensi (bagi dokter, dokter gigi lulusan baru dan dokter spesialis, dokter gigi

informasi yang berbeda mengenai biaya yang akan di keluarkan dari pegawai terkait dengan kenyataan tagihan yang diberikan pada saat pasien ingin keluar dari