• Tidak ada hasil yang ditemukan

Patogenitas Beberapa Cendawan Entomopatogen (Lecanicillium lecanii, Metarhizium anisopliae, dan Beauveria bassiana)terhadap Aphis glycines pada Tanaman Kedelai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Patogenitas Beberapa Cendawan Entomopatogen (Lecanicillium lecanii, Metarhizium anisopliae, dan Beauveria bassiana)terhadap Aphis glycines pada Tanaman Kedelai"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kedelai (Glycine max (L.) Meriill) merupakan salah satu komoditi tanaman yang penting dalam pertanian di Indonesia karena memiliki berbagai manfaat, baik dalam penyediaan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Penggunaan kedelai terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk sehingga produksi nasional harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Namun, pada kenyataannya produksikedelai dalam negeri belum mampu mencukupi permintaan tersebut(Adisarwanto, 2010).

Indonesia merupakan salah satu negara utama pengimpor kedelai. Produksi kedelai nasional sampai saat ini masih di bawah 2,5 ton/ha. Padatahun 2014 Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 348.000 ton, dengan produksidalam negeri berkisar di bawah 1 juta ton. Hal ini disebabkan karenatingginya kebutuhan kedelai di Indonesia, sementara produksi kedelai nasional masih lebih rendah dibanding kebutuhan masyarakat(BPS, 2014).

Pertanaman kedelai di Indonesia menghadapi permasalahan utama, antara lain: meningkatnya impor kedelai untuk memenuhi kebutuhan nasional, lebarnya senjang produktivitas di tingkat petani dengan potensi genetik kedelai karena sebagian besar petani belum menggunakan varietas unggul baru yang toleran terhadap cekaman abiotik, serta teknik pengelolaan lahan, air, tanaman, yang belum tepat dan serangan organisme pengganggu tanaman yang sangat tinggi (Arifin, 2012).

Jenis OPT yang menyerang tanaman kedelai di Indonesia telah teridentifikasimelebihi 100 jenis hama potensial. Beberapa jenis hama penting

(2)

2

2

tanaman kedelaimulai dari awal tanam hingga panen antara lain : lalat bibit (Ophiomy paseoli), lalatbatang (Melanogromyza sojae), lalat pucuk (Melanogromyza dolichostigma), Agrotisspp, Longitarsus suturellinus, Phaedonia inclusa,Spodoptera litura, Chrysodeixis chalcites,Lamprosema indicata, Helicoverpa sp,Etiella spp, Riptortus linearis,Nezara viridula, Piezodorus hybneri, lalat kacang (Agromyza sp), ulat pemakan daun (Lamprosema litura), wereng kedelai (Phaedonia inclusa), pengisap polong (Riptortus linearis), penggerek polong (Etiella zinckenelo), pengisap dan penggerek polong (Nezara viridula), Bemisia tabaci, Aphis glycines(Marwoto, 2007).

Kutu daun Aphis glycines (soybean aphid) merupakan salah satu hama kedelai yang berkembang dalam koloni besar dan menyebabkan kehilangan hasil mencapai 58% pada tanaman kedelai (Wang et al., 1994). A. glycines kedelai memiliki tipe mulut menusuk mengisap yang digunakan untuk mengambil cairan dari jaringan floem. A. glycines mengisap cairan tanaman pada daun, batang, dan polong. Namun demikian A. glycines banyak dijumpai pada permukaan bawah daun (Tilmon et al., 2011). A. glycines yang menyerang tanaman kedelai dapat menyebabkan penurunan kapasitas fotosintesis(Macedo et al., 2003).

Populasi A. glycines yang tinggi dapat mengurangi produksi kedelai secara langsung melalui beberapa kerusakan. Gejala serangannya seperti kerdil, distorsi daun, dan mengurangi kualitas polong yang dihasilkan (Sun et al., 1990). Jumlah polong yang terbentuk berkurang, berukuran kecil, dan berbelang (Baliadi, 2007).

Di dalam agroekosistem, serangga dapat berasosiasi dengan jamur entomopatogen. Asosiasi tersebut dalam bentuk menginfeksi serangga sehat, termasuk menginfeksi golongan Aphis. Jamur entomopatogen yang sering

(3)

3

3

menginfeksi Aphisadalah Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae, Paecilomyces fumosoroceus dan Verticillium lecanii(Mahr et al.,2001).

Pada penelitian sebelumnya (Prayogo, 2004) berhasil mengidentifikasi cendawan entomopatogen Lecanicillium lecanii dari walang sangit (Leptocoriza oratoria) yang efektif untuk mengendalikan hama pengisap polong (Riptortus linearis) pada kedelai. Cendawan L. lecanii juga dapat digunakan untuk mengendalikan serangga hama terutama ordo Homoptera (Cloyd, 2003) dan Hemiptera (Prayogo, 2004).

SelainLecanicillium lecanii, jamur entomopatogen seperti M. anisopliae dan B. bassianajuga berperan sebagai agen hayati pengendali hama. Metarhizium efektif membunuh serangga, antara lain ordo Coleoptera (Gallegos et al.,2003), Lepidoptera (Prayogo et al., 2005), Isoptera (Krutmuang & Supamit, 2005), Thysanoptera (Thungrabeab et al.,2006), dan Orthoptera (Tsakadze et al.,2003). Berdasarkan penelitian diketahui bahwaB. bassiana (Deuteromycetes: Moniliceae) efektif dalam menekan perkembangan Hemiptera (Herlinda et al., 2006), Homoptera (Evi, 2006), Orthoptera (Thompson, 2006) dan Diptera (Bernardi et al., 2006).

Berbagai kelebihan pemanfaatan jamur entomopatogen dalam pengendalian hama ialah mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi, siklus hidupnya pendek, dapat membentuk spora yang tahan lama di alam walaupun dalam kondisi yang tidak menguntungkan, relatif aman, bersifat selektif, relatif mudah diproduksi, dan sangat kecil kemungkinan terjadi resistensi (Prayogo et al., 2005). Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui

(4)

4

4

cendawan entomopatogen yang efektif dalam pengendalian hama kutu daun (A. glycines)pada tanaman kedelai.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui efektifitas cendawan entomopatogen (L.lecanii, M. anisopliae, dan B. bassiana) terhadap hama kutu daun (A.glycines) pada tanaman kedelai dilapangan.

Hipotesis Penelitian

Cendawan entomopatogen (L. lecanii, M. anisopliae, dan B. bassiana) efektif dalam mengendalikan kutu daun (A. glycines) pada tanaman kedelai di lapangan.

Kegunaan Penelitian

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan khususnya dalam upaya pengendalian hama kutu daun kedelai.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini mengkaji masalah ketidakefektifan pilihan kata, ketidakefektifan struktur kalimat, dan ketidaktepatan penerapan ejaan dalam

Sewajarnya penggunaan konsep wasatiyyah ini perlu diperluaskan dan menjadi panduan dalam pembuatan keputusan dalam kalangan pelabur Muslim agar aktiviti pelaburan tersebut bukan

Berdasarkan hasil pre-test diperoleh 6 siswa yang mendapatkan skor tinggi yang termasuk prokrastinasi akade mik siswa dan a kan d iberikan perlakuan

VALIDITAS DAN KETERLAKSANAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBAHASA INGGRIS BERBASIS METAKOGNITIF PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA.. VALIDITY AND PRACTICALITY OF

Hasil didalam penciptaan karya ini berupa busana ready to wear dengan motif batik tumbuhan suweg yang di dominasi warna cerah seperti trend mode biopop.. Tumbuhan

[r]

Dengan adanya perangkat lunak dan berbagai macam pendukungnya, akan membuat game ini menjadi hidup, sederhana dan dapat dimainkan

[r]