• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana (Kb) Pada Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Padang Lawas Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana (Kb) Pada Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Padang Lawas Utara"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Program KB di Kabupaten Padang Lawas Utara mulai dilaksanakan sejak

tahun 2008, yakni setelah terbentuknya Kabupaten Padang Lawas Utara yang

merupakan daerah hasil pemekaran Kabupaten Tapanuli Selatan. Badan Keluarga

Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP) menjadi lembaga pemerintahan

yang menjalankan program KB tersebut. Dengan adanya otonomi daerah

mengharuskan Badan KBPP Kabupaten Padang Lawas Utara untuk bekerja secara

mandiri tanpa harus tergantung kepada BKKBN pusat. Sehingga ini merupakan

penyesuaian dari kinerja yang bersifat sentralistik menjadi desentralistik. Kinerja

pegawai harus disesuaikan dengan program kerja yang telah direncanakan oleh

pemerintah daerah.

Penduduk Kabupaten Padang Lawas Utara pada tahun 2013 berjumlah

sebesar 232.746 jiwa dengan kepadatan penduduk 59,40 persen. Sedangkan Laju

Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Padang Lawas Utara mencapai 4,20

persen pada periode 2010-2013 (BPS Kabupaten Padang Lawas Utara, 2014).

LPP ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan proyeksi LPP Nasional, yakni

1,21% (RAN Pelayanan KB, 2013). Jumlah penduduk Kabupaten Padang Lawas

Utara untuk tahun 2010-2013 dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2010-2013

2010 2011 2012 2013

223.531

225.621

229.064

232.746 Jumlah Penduduk

1

(2)

Universitas Sumatera Utara 2

Tingginya pertumbuhan penduduk ini tentunya harus mendapatkan

perhatian yang serius khususnya dari pemerintah. Pertumbuhan ini harus

dikendalikan, karena jika tidak segera diatasi maka akan membawa dampak

negatif baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun sosial. Dampak negatif dari

pertumbuhan penduduk antara lain terjadinya persaingan lapangan pekerjaan,

persaingan untuk mendapatkan pemukiman, meningkatnya jumlah kemiskinan,

dan rendahnya kesempatan pendidikan. Untuk itu, sepatutnya pengendalian

penduduk dilakukan seiring upaya penurunan angka kelahiran, antara lain melalui

intensifikasi Program KB (BKKBN, 2010).

Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara melalui Badan KBPP

berupaya melakukan pengendalian pertumbuhan penduduk melalui kebijakan atas

partisipasi masyarakat untuk menjadi peserta KB aktif (Akseptor), terutama bagi

Pasangan Usia Subur (PUS). Kebijakan ini dibuat dengan menetapkan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 75% untuk cakupan PUS menjadi Akseptor.

Akan tetapi, SPM tersebut tidak tercapai sebagaimana terlihat pada Tabel 1.1,

dengan capaian rata-rata 65,33%.

Tabel 1.1. Pencapaian Jumlah Akseptor Pada Badan KBPP Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2010-2013

TAHUN

Sumber : Badan KBPP Kabupaten Padang Lawas Utara, 2014 (diolah)

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Badan KBPP, akan tetapi upaya

tersebut belumlah maksimal. Hal ini terlihat dari capaian Akseptor Kabupaten

Padang Lawas Utara yang masih rendah jika dibandingkan dengan Kab/Kota

lainnya yang ada di Propinsi Sumatera Utara. Dimana, Kabupaten Padang Lawas

Utara berada pada posisi ke-21 dari 33 kabupaten/kota yang ada dengan jumlah

Akseptor mencapai 21.763 orang atau 1,40% dari jumlah capaian Propinsi

Sumatera Utara (BPS Propinsi Sumater Utara, 2014).

(3)

Universitas Sumatera Utara 3

Permasalahan yang mempengaruhi partisipasi peserta KB adalah

kurangnya promosi atau sosialisasi tentang KB. Hal ini disebabkan oleh masalah

peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya, mulai dari kurangnya jumlah

tenaga petugas KB, kurangnya pelatihan-pelatihan khusus petugas KB, dan juga

sarana dan prasarana penunjang kerja petugas yang masih sangat minim. Selain

itu, kesadaran yang kurang dari setiap individu dan tingkat pendidikan masyarakat

yang relatif masih rendah juga sangat berpengaruh terhadap kesertaan KB.

Sementara arus globalisasi yang mengehendaki tuntutan dari hak azasi,

demokrasi, peningkatan keadilan dan kesejahteraan memberikan tekanan dan

permasalahan tersendiri terhadap program KB. Kondisi lingkungan sosial,

budaya, dan masyarakat juga masih menganggap kesertaan KB belum penting

dilakukan. Masalah KB dan kesehatan reproduksi masih dipandang sebagai suatu

hal yang tabu (Octaviantie, 2013).

Masih rendahnya pencapaian jumlah akseptor mengindikasikan bahwa

kualitas pelayanan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

Kabupaten Padang Lawas Utara masih belum sesuai dengan harapan. Untuk itu

perlu dilakukan kajian guna meningkatkan kualitas pelayanan pada Badan

Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Padang Lawas

Utara.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan yang akan diteliti melalui penelitian ini adalah masih rendahnya

kualitas pelayanan KB pada Badan KBPP Kabupaten Padang Lawas Utara.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka beberapa pertanyaan mendasar

yang perlu dicari jawabannya adalah :

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kualitas pelayanan KB pada Badan

KBPP Kabupaten Padang Lawas Utara?

2. Apa saja alternatif strategi dan kebijakan yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan Badan KBPP Kabupaten Padang Lawas

Utara?

(4)

Universitas Sumatera Utara 4

1.3.Tujuan Penelitian

Merujuk kepada rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan dari

penelitian ini ialah :

1. Untuk menemukenali faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

pelayanan KB pada Badan KBPP Kabupaten Padang Lawas Utara.

2. Untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang efektif dalam

meningkatkan kualitas pelayanan Badan KBPP Kabupaten Padang Lawas

Utara.

1.4.Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain :

1. Bagi Badan KBPP Kabupaten Padang Lawas Utara

Dapat digunakan sebagai salah satu bahan rujukan dalam pemecahan

masalah yang berkaitan dengan masalah penelitian.

2. Bagi Masyarakat Penelitian

Bermanfaat sebagai tambahan literatur ilmiah yang mendukung pada

pengembangan khasanah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Selain

itu juga sebagai perbendaharaan perpustakaan untuk kepentingan umum.

3. Peneliti

Sebagai sarana untuk memberikan pengalaman dan keterampilan berharga

dalam pemecahan masalah nyata secara ilmiah, dan sarana

mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh semasa studi maupun

dari sumber lainnya.

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini, ruang lingkup analisis yang akan dilakukan meliputi faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan KB, yaitu organisasi, sistem

pelayanan, dan pelaksanaan good governance. Sedangkan batasan yang ditetapkan adalah Akseptor berdasarkan jumlah Pasangan Usia Subur Kabupaten Padang

Lawas Utara tahun 2010-2013.

Gambar

Gambar 1.1. Jumlah Penduduk Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2010-2013

Referensi

Dokumen terkait

 Konsep keruangan  (lokasi, iklim,  morfologi, geologis, flora, dan fauna,   serta penduduk)  dan  konektivitas/intera ksi antarruang  serta perubahan 

Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 9 Juni 2017 Tanggal Ex Dividen di Pasar Regular & Pasar Negosiasi 12 Juni 20171. Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai

Apabila hak tanggungan dibebankan pada beberapa hak ats tanah, dpat diperjanjikan dalam akta pemberian hak tanggungan yang bersangkutan, bahwa pelunasan utang yang dijamin dapat

Direkomendasikan kepada rumah sakit untuk membuat standar, dan format khusus, jadwal, dan waktu khusus, supaya adanya keseragaman dalam melaksanakan mentorship, dan bagi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap perubahan densitas zooxanthellae, Mitotic Index (MI), ukuran zooxanthellae dan kandungan klorofil-a

Untuk mempermudah dalam merancang sistem ini, maka akan dibuat sistem komputerisasi pengolahan data yang menggunakan tiga data store pada pembuatan ERD, dan 3 struktur DBF.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, bersama ini kami sampaikan pengumuman nama-nama guru peserta PLPG tahap I – tahap II yang dinyatakan (a) LULUS, (b) MENGIKUTI

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, bersama ini kami sampaikan pengumuman nama-nama guru peserta PLPG tahap I – tahap II yang dinyatakan (a) LULUS, (b) MENGIKUTI