• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Mobilisasi Dini Pada Ibu Pascasalin di Klinik Bersalin Surya Medan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Mobilisasi Dini Pada Ibu Pascasalin di Klinik Bersalin Surya Medan Tahun 2013"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) merupakan masa pulih kembali, mulai dari

persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

hamil. Berlangsung selama kira-kira enam minggu. Berbagai bentuk

ketidaknyamanan dirasakan oleh ibu pada masa nifas sebagai proses adaptasi

adanya perubahan. Bila hal tersebut tidak mendapatkan penanganan yang baik

maka akan terjadi komplikasi pada masa nifas yang berdampak pada gangguan

proses involusi dan lochia serta gangguan pengeluaran ASI atau laktasi (Mochtar,

1998).

Menurut WHO (World Health Organization) di seluruh dunia setiap menit

seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan

dan persalinan. Dengan kata lain, 1400 perempuan meninggal setiap hari atau

lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan

persalinan (Riswandi, 2005).

Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), Pencapaian

derajat kesehatan ditandai dengan menurunnya Angka Kematian Bayi dan

menurunnya Angka Kematian Ibu. Angka Kematian Ibu menurun dari 307 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 228 per 100.000 Kelahiran

Hidup di Indonesia pada tahun 2007, meskipun demikian angka tersebut masih

tertinggi di Asia. Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator untuk

melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah

(2)

tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai

sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Dari

hasil survei yang dilakukan tersebut Angka Kematian Ibu telah menunjukkan

penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target

tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras

yang terus menerus.

Dampak tidak dilakukannya mobilisasi dini adalah menyebabkan

kontraksi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah dan plasenta tidak dapat

keluar dengan baik, involusi uterus yang tidak baik, perdarahan yang abnormal.

Perdarahan dapat terjadi pada masa kehamilan maupun setelah melahirkan atau

perdarahan postpartum yang dapat menyebabkan kematian. Sehingga sangat

diperlukan perhatian besar pada ibu postpartum. Dengan pelayanan kesehatan

yang optimal diharapkan ibu pascasalin mendapatkan pemulihan seperti sebelum

melahirkan. Perawatan yang selama 24 jam bersama pasien memegang peranan

penting dalam perawatan ibu postpartum (Varney, 2001).

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa

kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 69% kematian ibu akibat

kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam

24 jam pertama (Prawirohardjo, 2002).

Salah satu perawatan ibu postpartum adalah mobilisasi dini. Pada masa

nifas dini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Mobilisasi dini atau

aktivitas segera yang dilakukan segera setelah beristirahat dan diperbolehkan

bangun dari tempat tidur dalam 24 – 48 jam postpartum dengan beranjak dari

(3)

Pada masa nifas ini dianjurkan melakukan aktifitas fisik yang

mempengaruhi kebutuhan otot akan oksigen, yang kebutuhannya akan meningkat

berarti memerlukan aliran darah yang kuat. Seperti halnya otot rahim, lalu

dirangsang kontraksinya dengan aktifitas fisik maka aliran darah akan meningkat

dan lancar, kontraksi uterus semakin baik. Pengeluaran lochia menjadi lancar

sehingga mempengaruhi pengecilan rahim (Manuaba, 1998).

Menurut Varney (2001), bahwa kebanyakan ibu nifas enggan untuk

melakukan pergerakan, mereka khawatir gerakan yang dilakukan justru

menimbulkan dampak seperti nyeri dan perdarahan. Kenyataanya pada ibu nifas

yang tidak melakukan mobilisasi dini berdampak kurang baik seperti timbul

perdarahan atau infeksi. Masih banyak ibu-ibu nifas takut untuk bergerak

sehingga menggunakan sebagian waktunya untuk tidur terus menerus.

Menurut Saleha (2009), Periode masa nifas atau puerperium adalah

periode waktu selama 6–8 minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah

selesainya persalinan dan berakhir setelah alat–alat reproduksi kembali seperti

keadaan sebelum hamil atau tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan

fisiologi dan psikologi karena proses persalinan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

(4)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pascasalin di Klinik

Bersalin Surya Medan Tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik ibu pascasalin di klinik bersalin surya

medan tahun 2013

b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pascasalin di klinik bersalin surya

medan tahun 2013

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pascasalin di klinik bersalin surya

medan tahun 2013 berdasarkan suhu tubuh

d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pascasalin di klinik bersalin surya

medan tahun 2013 berdasarkan perdarahan

e. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu pascasalin di klinik bersalin surya

medan tahun 2013 berdasarkan tingkat nyeri

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ibu

Sebagai sumber informasi bagi ibu untuk mengetahui tentang faktor-faktor

(5)

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Sebagai informasi atau masukan dalam meningkatkan pelayanan khususnya

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu

pascasalin.

3. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah

didapat, sebagai bahan masukan dalam menerapkan metode penelitian yang

telah di pelajari serta dapat menambah pengetahuan penulis tentang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

melalui Think-Pair And Share dengan pendekatan scientific dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Swasta di Kabupaten Blitar dalam

3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa

pendanaan tahun 2014, kami sampaikan bahwa seorang dosen dapat mengusulkan:.. Dua proposal penelitian (satu proposal sebagai ketua dan satu proposal sebagai

To view the cube and dimension data for the objects in the Analysis Services Tutorial cube in the Analysis Services Tutorial project, you must deploy the project to a

[r]

Kurikulum dilengkapi tanggal berlakunya yang telah disahkan oleh Dekan selaku Ketua senat Fakultas kepada Kasubag Akademik untuk didokumentasikan dengan terlebih dahulu

RINCIAN KEGIATAN,BIAYA PENGADAAN DAN CARA PENGADAAN BARANG / JASA SATKER RUMKIT BHAYANGKARA DENPASAR.