• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman : Nyeri di Lingkungan V Kelurahan Harjo sari II Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman : Nyeri di Lingkungan V Kelurahan Harjo sari II Kecamatan Medan Amplas Kota Medan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan

yang terkadang dialami individu. M enurut Long (1996) dalam M ubarak (2007)

secara umum, nyeri dapat didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman, baik

ringan maupun berat. Sedangkan menurut Artur (1983) dalam Hidayat (2008),

mengatakan nyeri merupakan suatu mekanisme bagi tubuh, timbul ketika jaringan

dirusak sehingga individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan

nyeri. Kebutuhan terbebas dari nyeri itu merupakan salah satu kebutuhan dasar

yang merupakan tujuan diberikannya asuhan keperawatan pada seorang pasien di

Rumah sakit (Prasetyo, 2010)

Kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri. Setiap

individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan

kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan merasakan

nyeri. Kolcaba (1992) mendefinisikan kenyamanan dengan cara yang konsisten

pada pengalaman subjektif klien. Kolcaba mendefinisikan kenyamanan sebagai

suatu keadaan telah terpenuhi kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan ini meliputi

kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan

sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan

tentang sesuatu yang melebihi masalah atau nyeri) (Potter & Perry, 2005)

Setiap individu pernah mengalami nyeri dalam tingkatan tertentu. Nyeri

(2)

tidak ada nyeri pun merupakan salah satu dari gejala yang paling sering terjadi di

bidang medis, nyeri merupakan salah satu yang paling sedikit dipahami. Individu

yang merasakan nyeri merasa tertekan atau menderita dan mencari upaya untuk

menghilangkan nyeri. Perawat menggunakan berbagai intervensi untuk

menghilangkan nyeri atau mengembalikan kenyamanan. Perawat tidak dapat

melihat atau merasakan nyeri yang klien rasakan. Nyeri bersifat subjektif, tidak

ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian

nyeri yang sama menghasilkan respons atau perasaan yang identik pada seorang

individu. Nyeri merupakan sumber penyebab frustasi, baik klien maupun tenaga

kesehatan. Asosiasi Internasional untuk Penelitian Nyeri (International

Association for the Study of Pain, IASP) mendefenisikan nyeri sebagai “suatu

sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan

dengan kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau yang dirasakan dalam

kejadian-kejadian di mana terjadi kerusakan” (IASP, 1979). Nyeri dapat

merupakan faktor utama yang menghambat kemampuan dan keinginan individu

untuk pulih dari suatu penyakit. (Potter & Perry, 2005)

Nyeri juga tidak lepas dirasakan ibu yang akan melahirkan melalui

persalinan normal. M enurut sarwono (2002) dalam rukiyah (2002), persalinan

normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan

(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang

berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin.

Sedangkan menurut Prawirohardjo (1997) dalam rukiyah (2002), Persalinan

normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam

(3)

memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan

umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Rukiyah dkk, 2002)

Setelah ibu selesai mengalami proses persalinan dimana bayi dilahirkan

dan plasenta keluar lepas dari rahim sampai enam minggu berikutnya, disertai

dengan pulihnya kembali organ-organ berkaitan dengan kandungan, yang

mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat

melahirkan disebut postpartum. Post partum adalah masa pulih kembali, mulai

dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil.

Setelah proses persalinan selesai, secara fisiologis timbul rasa nyeri yang dialami

pasien (Rukiyah dkk, 2002)

Nyeri post partum setelah dilakukan tindakan epiostomi adalah dimana

terasa nyeri di daerah perineum yaitu daerah antara vagina dan anus. Jahitan,

robekan, atau luka akan sangat tidak nyaman. Epiostomi adalah insisi perineum

untuk melebarkan orifisium (lubang/muara) vulva sehingga mempermudah jalan

keluar bayi (Benson, 2009)

Seorang pasien yang sedang dirawat di Rumah sakit tidak bisa dipisahkan

dari fenomena nyeri. Tugas dari seorang perawat adalah mengkaji keberadaan

nyeri tersebut, menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan keperawatan untuk

mengatasi nyeri tersebut, melakukan implementasi serta mengevaluasi dari

tindakan yang telah diberikan. Dalam memberikan asuhan keperawatan guna

mengatasi nyeri pada pasien, perawat harus selalu berusaha untuk

mengembangkan strategi penatalaksanaan nyeri, sehingga lebih dari sekedar

(4)

holistik, diharapkan perawat mampu mengembangkan strategi-strategi yang dapat

mengatasi nyeri yang dirasakan seorang pasien. (Prasetyo, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengangkat

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah Kebutuhan Dasar

Aman dan Nyaman : Nyeri di Lingkungan V Kelurahan Harjo sari II Kecamatan

M edan Amplas Kota M edan sebagai judul untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah.

1.2. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan Umum dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk

mengidentifikasi pemberian asuhan keperawatan pada pasien Post

partum spontan dengan masalah kebutuhan dasar aman dan nyaman di

Lingkungan V Kelurahan Harjo sari II Kecamatan M edan Amplas

Kota M edan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk :

a. M engidentifikasi pengkajian yang dilakukan pada pasien dengan

masalah kebutuhan dasar aman dan nyaman.

b. M engidentifikasi perumusan diagnosa keperawatan pada pasien

dengan masalah kebutuhan dasar aman dan nyaman.

c. M engidentifikasi penyusunan rencana asuhan keperawatan pada

pasien dengan masalah kebutuhan dasar aman dan nyaman.

d. M engidentifikasi implementasi yang dilakukan pada pasien dengan

(5)

e. M engidentifikasi evaluasi keperawatan pasien dengan masalah

kebutuhan dasar aman dan nyaman.

1.3. Manfaat

1. M anfaat Teoritis

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam

pengembangan ilmu yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada

pasien dengan masalah kebutuhan dasar aman dan nyaman.

2. M anfaat Praktis

a. Praktik Pelayanan Keperawatan

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan

dan strategi bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar aman dan nyaman.

b. Pendidikan Keperawatan

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam

kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan keperawatan pada

pasien dengan masalah kebutuhan dasar aman dan nyaman yang

dapat digunakan sebagai pedoman bagi praktik mahasiswa

keperawatan.

c. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran

dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personal

dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan

Referensi

Dokumen terkait

Sekretaris Perusahaan memainkan peranan kunci dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Perseroan dengan memastikan aliran informasi yang tepat waktu,

Lameness in cattle is a major welfare problem and has important economic implications. It is known that lameness has a multifactorial causation; however, it is still not clear why

production 36–53 weeks of age four females roosting closely together for about 14 days and four females roosting far apart from each other were taken out from each flock and

Menjabat di beberapa unit usaha lainnya di Grup Jaya, termasuk sebagai Komisaris PT Jaya Beton Indonesia dan PT Jaya Trade Indonesia sejak tahun 2009, Direktur PT

[r]

Penggunaan yang sudah dikenal: Contoh penggunaan di dalam sistem aktual Penggunaan yang sudah dikenal: Contoh penggunaan di dalam sistem aktual Pola terkait: Satu atau lebih

[r]

• Buat daftar sejumlah keadaan yang berbeda dari sistem • Analisa bagaimana sistem membuat sebuah transisi ke.