• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Pengolahan di PTPN IV Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Pengolahan di PTPN IV Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam berbagai bidang, manajemen memegang peranan penting dalam

segala kegiatan yang dijalankan khususnya kehidupan berorganisasi. Manajemen

yang baik merupakan salah satu syarat mutlak untuk membantu organisasi dalam

mencapai tujuannya. Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas

kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok

orang untuk mencapai suatu tujuan (Robbins, 2010:23).

Dalam mencapai tujuannya, organisasi harus mampu mengatur seluruh

sumber daya yang terdapat di dalamnya. Salah satu sumber daya organisasi yang

membutuhkan perhatian dan pengaturan khusus adalah sumber daya manusia.

Sebuah organisasi harus mengatur dan memfasilitasi pegawai atau karyawannya

dengan baik untuk menunjang kinerja dan produktivitas organisasi. Suasana kerja

yang tidak nyaman dan penuh konflik di dalam organisasi dapat menjadi pemicu

menurunnya motivasi kerja, yang menyebabkan terjadinya stres, dan akan

berdampak pada menurunnya kinerja karyawan.

Kinerja yang tinggi sangatlah diharapkan oleh setiap perusahaan. Semakin

banyak pegawai yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas perusahaan

secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat bertahan

(2)

setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan

perannya dalam perusahaan (Rivai 2004:309).

Kinerja individu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain,

kemampuan, motivasi, dukungan yang diterima, kondisi/ keberadaan pekerjaan

yang mereka lakukan, stres kerja karyawan, dan hubungan karyawan dengan

organisasi. Dari beberapa faktor tersebut, tingkat stres kerja karyawan merupakan

salah satu faktor penting yang harus diantisipasi oleh organisasi. Pegawai yang

memiliki tingkat stres yang tinggi cenderung berprilaku agresif, mudah marah,

tertekan dan tidak mampu bekerja sama dengan baik, serta menunjukkan kinerja

yang rendah (Mathis dan Jackson 2001:82).

Stres dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis

seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan

tersebut terdapat batasan atau penghalang (Robbins, 2001:563). Penyebab

timbulnya stres dalam organisasi, disebabkan oleh dua faktor yaitu, faktor yang

bersumber dari luar dan dari individu itu sendiri. Penyebab stres dari luar

dibedakan menjadi stres yang bersumber dari dalam organisasi dan dari luar

organisasi, sedangkan penyebab stres yang berasal dari individu itu sendiri

meliputi kebutuhan, umur, kepribadian, tujuan dan kondisi kesehatan

(Gitosudarmo 2000:60).

Pada umumnya secara siginifikan stres kerja berdampak negatif bagi

individu dan perusahaan. Dampak stres terhadap karyawan dapat menimbulkan

(3)

tubuh, meningkatnya detak jantung dan pernafasan, b) gejala psikologis yang

dapat menyebabkan ketidakpuasan sehingga ketegangan, muncul kecemasan,

mudah marah, kebosanan, suka menunda-nunda, c) gejala perilaku meliput i

perubahan dalam tingkat produktivitas, absensi, kemangkiran, dan tingkat

keluarnya karyawan (Robbins dan Judge 2008:375).

Stres karyawan yang tidak bisa diatasi oleh pihak manajeman dalam

perusahaan, dapat juga berdampak pada perusahaan tersebut. Menurut Robbins

(2003:384)stres berpengaruh pada prestasi kerja, ini dibuktikan dengan hubungan

U terbalik antar stres kerja dan prestasi kerja. Dimana pada umumnya karyawan

yang mengalami stres yang tinggi, motivasi kerjanya akan menurun sehingga

prestasi kerjanya juga akan menurun atau rendah yang menyebabkan

produktivitas perusahaan tidak tercapai.

Selain stres kerja, motivasi kerja juga merupakan salah satu faktor yang

perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan. Menurut Siagian (2005:143) motivasi

adalah suatu keberhasilan, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau

bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi

sekaligus akan tercapai.

Motivasi kerja dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk memacu pegawai

agar lebih aktif dalam melaksanakan pekerjaan guna mencapai tujuan dan hasil

yang optimal. Pemberian motivasi kepada karyawan bermacam-macam, seperti

pemberian kompensasi yang adil dan layak, pemberian penghargaan, jamsostek,

(4)

Menurut Buhler (2004:191) pentingnya motivasi adalah, proses yang

menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan

pekerjaan. Motivasi timbul karena adanya suatu kebutuhan atau keinginan yang

terarah dalam pencapaian tujuan tertentu yang disebut sebagai kinerja karyawan.

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang disingkat menjadi PTPN IV

(Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bergerak dibidang sektor perkebunan teh yang berkedudukan di Sumatera Utara

dan mempunyai komitmen untuk mengembangkan usahanya dengan secara

maksimal dan menciptakan lingkungan yang mendorong para karyawan untuk

mengembangkan potensinya. Salah satunya adalah PTPN IV (Persero) Bah

Butong, yang merupakan salah satu cabang yang berada di Sidamanik, Pematang

Siantar yang memiliki luas lahan 1834.35 Ha, yang terdiri dari beberapa kebun

yakni: Afdeling I 258,25 Ha, Afdeling II 251,42 Ha, Afdeling III 241,23 Ha,

Afdeling IV 297,44 Ha, Kebun Bah butong 790,01 Ha.

Perusahaan ini menjadi lokomotif kemajuan ekonomi di Indonesia yang

telah memberi kontribusi yang positif kepada negara dalam jumlah yang cukup

besar. Oleh karena itu, perusahaan harus terus menerus meningkatkan

produktivitas dan probabilitas perusahaan sehingga mampu mempertahankan dan

meningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi pendapatan nasional.

Berdasarkan pra survei yang dilakukan pada perusahaan PTPN IV

(5)

dilakukan dan diberikan perusahaan kepada pegawainya selain dalam bentuk

upah/ gaji, adalah dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti, tempat tinggal

(perumahan), air minum, sekolah bagi anak – anak pegawai yang bekerja

diperusahaan tersebut, sarana ibadah, Tempat Penitipan Anak (TPA), sarana olah

raga, serta poliklinik di setiap afdeling yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan sosial para pegawai PTPN IV (Persero) Cabang Bah Butong

Sidamanik, Pematang Siantar.

Seberapa besar tingkat kinerja pegawai dapat dilihat dari target produksi

untuk tahun 2013 dari bulan Januari sampai dengan Desember dapat diketahui

dari Tabel 1.1:

Tabel 1.1

Realisasi Produksi PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar Periode Januari – Desember 2013

No Bulan Target Produksi (Kg)

(6)

Dalam pencapaian target, perusahaan memberi ketentuan bahwa

perusahaan akan meningkatkan target produksinya setiap bulannya. Namun jika

dilihat dari Tabel 1.1, realisasi tidak sesuai dengan harapan perusahaan dalam

target produksi yang seimbang setiap bulannya. Dimana target produksi yang

tercapai hanya terdapat pada bulan Februari, yaitu sebesar 167,78 %. Dengan

demikian diketahui bahwa realisasi produksi pada bulan berikutnya tidak

mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan pimpinan dan

beberapa karyawan yang bekerja di PTPN IV (Persero) Cabang Bah Butong

Sidamanik, Pematang Siantar menyatakan bahwa realisasi produksi tersebut tidak

mencapai target salah satunya disebabkan oleh stres kerja yang dialami pegawai.

Tingkat stres yang tinggi terdapat pada pegawai bagian pengolahan. Bagian

pengolahan mempunyai fungsi utama yakni melaksanakan fungsi manajemen

dalam pemberdayaan sumber daya untuk meningkatkan kinerja bidang produksi.

Penyebab stres kerja yang paling sering muncul di bagian pengolahan

dilihat dari beberapa faktor. Faktor organisasionalnya, mengenai tanggung jawab,

keterdesakan waktu, pekerjaan yang berulang – ulang dan tidak variatif, kondisi

ruangan yang sesak dan berisik, serta beban kerja pegawai yang berlebihan.

Tugas sehari – hari pegawai bagian pengolahan, selain mengolah teh basah

hingga menjadi teh kering yang siap dijual, pegawai bagian pengolahan juga

mengerjakan laporan hasil produksi dari setiap lahan yang ada didaerah Bah

(7)

teh. Laporan tersebut harus disampaikan kebagian tanaman sesuai dengan waktu

yang telah ditetapkan yaitu pada pukul 09.00 wib. Laporan produksi tersebut

diolah kembali oleh pegawai pelaksana dan dilaporkan ke kepala bagian tanaman

sebelum pukul 12.00 wib. Laporan yang telah diperiksa dilaporkan ke direksi

pada pukul 12.00 wib.

Dalam tugasnya sehari – hari pegawai menghadapi berbagai kendala

seperti keterlambatan penyampaian laporan produksi. Keterlambatan dalam

penyampaian laporan akan dikenakan sanksi oleh kepala bagian berupa teguran,

apabila tiga kali terjadi keterlambatan maka akan diberikan Surat Peringatan (SP)

I, II dan III dan pemecatan. Hal ini menyebabkan bertambahnya tingkat stres kerja

karena pegawai dituntut untuk bekerja tepat waktu walaupun terdapat

kendala-kendala yang dapat menghambat pegawai tersebut bekerja.

Selain itu, masalah lain yang dihadapai pegawai terdapat pada bagian

penyortiran pucuk teh. Penyortiran merupakan kegiatan yang dilakukan pegawai

untuk memilah-milah antara pucuk teh dengan tangkai daun, debu, dan kotoran

lainnya yang berpengaruh terhadap kualitas teh dan bertujuan untuk menghasilkan

pucuk teh yang berkualitas dengan mutu yang terjamin dengan menggunakan alat

mesin yang bergerak atau berjalan.

Dalam hal ini, pegawai dituntut untuk memiliki tingkat fokus yang tinggi

dalam kecekatan, kecepatan, dan ketepatan. Dengan adanya tuntutan tersebut, para

pegawai merasa tertekan, terbebani, dalam melakukan pekerjaan dengan waktu

(8)

juga sering terjadi kecelakaan kerja, seperti tangan terjepit oleh mesin penyortiran.

Hal ini menyebabkan para pegawai mengalami stres kerja yang tinggi sehingga

berpengaruh penurunan kinerja pegawai. Faktor-faktor tersebut secara tidak

langsung dapat mempengaruhi kondisi karyawan baik fisik maupun mental.

Perputaran tenaga kerja (employee turnover) yang tinggi juga menjadi

masalah bagi pegawai bagian pengolahan di PTPN IV (Persero) Cabang Bah

Butong Sidamanik Pematang Siantar. Karena adanya ketakutan pegawai dalam

kemampuan tidak bisa melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik

untuk bekerja di posisi/ bidang lain. Sehingga hal tersebut kecemasan bagi

pegawai yang dapat menyebabkan pegawai menjadi stres.

Selain faktor stres kerja, motivasi yang tidak sesuai terhadap pegawai juga

berpengaruh terhadap penurunan kinerja yang menyebabkan tidak tercapainya

realisasi produksi PTPN IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik Pematang

Siantar tahun 2013. Dilihat dari kondisi intrinsiknya, salah satu bentuk motivasi

yang diberikan perusahaan tersebut adalah adanya promosi jabatan, dimana

seluruh pegawai mengetahui adanya promosi jabatan yang diberikan oleh

perusahaan.

Promosi jabatan hanya diberikan kepada pegawai yang layak

menerimanya dan memiliki profesionalisme yang tinggi atau memiliki kehandalan

tertentu yang diinginkan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa penilaian

(9)

seperti; lama pengabdian terhadap perusahaan, absensi, loyalitas, serta tanggung

jawab pegawai dalam mengemban tugas diperusahaan tersebut.

Perusahaan tidak seutuhnya melaksanakan kebijakan tersebut dalam

memilih pegawai yang akan dipromosikan. Karena masih kentalnya sistem

Nepotisme dalam perusahaan, sehingga mengakibatkan pegawai yang lain kurang

mendapatkan kesempatan untuk dipromosikan. Hal inilah yang menyebabkan

minat kerja pegawai berkurang dan tidak termotivasi untuk mendapatkan promosi

jabatan yang ada.

Dilihat dari faktor ekstrinsik yaitu, hubungan antar pribadi pegawai,

adanya konflik antar pegawai yang bertentangan seperti saling iri terhadap sesuatu

yang dimiliki, hubungan keluarga yang tidak harmonis, hubungan dengan

masyarakat yang kurang baik, tidak jelasnya tugas dan tanggung jawab yang harus

dipahami pegawai dari pimpinan. Masalah tersebut dapat mengakibatkan kondisi

kerja menjadi tidak nyaman, yang dapat menurunkan motivasi pegawai dalam

bekerja.

Faktor fasilitas dan peralatan kerja juga dapat mempengaruhi motivasi

pegawai dalam melakukan tugasnya dengan baik. Di bagian pengolahan PTPN IV

(Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik Pematang Siantar ketersediaan fasilitas

seperti pelatan kerja yang diberikan oleh perusahaan kurang memadai. Seperti,

alat yang dilakukan untuk memetik pucuk teh, mesin – mesin pengolahan pucuk

menjadi teh jadi yang masih minimun dan belum mengikuti perkembangan

(10)

dalam mencapai target perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa, peralatan yang

tersedia tidak sebanding dengan luas lahan perkebunan yang ada di Bah butong.

Dalam bentuk fasilitas adalah belum tersedianya fasilitas kesehatan

(poliklinik) yang disediakan perusahaan khusus kepada pegawai disetiap wilayah

perkebunan (Afdeling) yang ada di Bah butong. Sehingga, para pegawai kesulitan

dalam berobat karena alternatif pengobatan yang ada dan lebih besar dari

poliklinik, seperti rumah sakit jarak tempuknya jauh dari tempat tinggal para

pegawai. Pada kenyataannya, fasilitas kesehatan merupakan wadah yang sangat

penting bagi kesehatan pegawai, akan tetapi perusahaan belum menyediakan

fasilitas tersebut.

Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Terhadap

Kinerja Pegawai Bagian Pengolahan Pada PTPN IV (Persero) Cabang Bah

butong, Sidamanik Pematang Siantar”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas,

maka perumusan masalah yang dijadikan objek penelitian adalah sebagai berikut:

1. “Apakah stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai bagian pengolahan pada PTPN IV (Persero) Cabang Bah butong,

(11)

2. “Apakah motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai bagian pengolahan pada PTPN IV (Persero) Cabang Bah butong,

Sidamanik Pematang Siantar?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:”Untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh stres kerja dan motivasi terhadap kinerja pegawai bagian

pengolahan pada PTPN IV (Persero) Cabang Bah butong, Sidamanik Pematang

Siantar”.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah kontribusi guna memperluas

wawasan peneliti dalam bidang manajemen sumber daya manusia

khususnya dalam masalah stres kerja, motivasi serta kaitannya dengan

kinerja pegawai.

2. Bagi PTPN IV Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kontribusi

kepada PTPN IV Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar

dalam menghadapi masalah stres kerja, motivasi serta kaitannya dengan

(12)

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran dan

referensi bagi peneliti yang nantinya dapat memberikan perbandingan

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan teori yang telah dijabarkan dalam tinjauan pustaka, adapun hipotesis dari penelitian ini ialah: ada hubungan yang bermakna antara diabetes melitus

Pintu utama dari pondok pesantren.. antara pintu masuk untuk laki-laki dan putri serta proses di dalam belajar mengajar pun juga terpisah, sehingga dapat meng- hindarkan diri

[r]

Atas perhatiannya kami ucapkan

[r]

[r]

(tujuh puluh dua juta emam ratus tujuh belas ribu rupiah). Atas perhatiannya kami ucapkan

Redundant Fixed Effects Tests Pool: GRACE.. Test cross-section