• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hotel Transit Kualanamu Arsitektur Hijau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hotel Transit Kualanamu Arsitektur Hijau"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Aerotropolis adalah suatu tatanan kota yang semua kegiatan dan aktivitas terintegrasi dengan bandara. Dalam aerotropolis, bandara tidak hanya sebagai sarana penunjang transportasi, tetapi bandara dapat menjadi daya tarik bagi pengguna dan masyarakat lokal untuk melakukan aktivitas di wilayah tersebut. Salah satu bandara di indonesia yang menerapkan konsep aerotropolis adalah Bandara Internasional Kualanamu.

Bandara Internasional Kualanamu terletak di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara ini melayani penerbangan domestik, dan internasional. Aktifitas yang ada dibandara Kualanamu berupa aktifitas penerbangan pesawat, barang dan manusia. Aktifitas manusia antara lain kedatangan dan keberangkatan penumpang, dan orang-orang yang bekerja dibandara.

Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistika Sumatera Utara pada tahun 2015, penumpang mancanegara yang datang ke Sumatera Utara sebanyak 802.222 orang, penumpang mancanegara yang berangkat sebanyak 806.863 orang, sedangkan penumpang angkutan udara domestik yang datang sebanyak 3.168.895 orang dan penumpang domestik yang berangkat sebanyak 3.081.209 orang. Adanya aktivitas kedatangan dan keberangkatan penumpang menimbulkan

kebutuhan akan penyediaan fasilitas lainnya di kawasan bandara seperti sarana

penginapan, sarana transportasi dan sarana hiburan. Khusus untuk penumpang

(2)

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Perancangan Kualanamu's Transit Hotel dimaksudkan sebagai sarana penginapan sementara di kawasan bandara Kualanamu.

Tujuan perancangan proyek Kualanamu's Hotel Transit ini adalah:

1.2.1 Untuk merencanakan dan merancang sebuah hotel transit di kawasan Kualanamu sebagai sarana penginapan sementara untuk mancanegara yang mengalami transit penerbangan di bandara Kualanamu.

1.2.2 Untuk Menciptakan suasana hotel yang nyaman secara audio, dan termal para tamu hotel.

1.3 MASALAH PERANCANGAN

Adapun masalah yang ditemui pada perancangan Kualanamu's Transit Hotel ini adalah:

1.3.1 Bagaimana menentukan lokasi tapak yang sesuai di Kawasan bandara Kualanamu untuk lokasi pembangunan Hotel Transit Kualanmu?

1.3.2 Bagaimana karakter pengguna hotel yaitu wisatawan mancanegara?

1.4 PENDEKATAN

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam pemecahan masalah dalam proses perancangan Hotel Transit Kualanamu sehingga menghasilkan desain yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1.4.1 Pendekatan fungsi yang dilakukan adalah merencanakan suatu fungsi baru yaitu sebagai tempat penginapan yang letaknya sangat strategis yaitu dikawasan bandara.

1.4.2 Pendekatan desain yang dilakukan adalah dengan mendesain suatu bangunan baru berdasarkan fungsi- fungsi yang telah ditetapkan. 1.4.3 Pendekatan literatur yang dilakukan adalah dengan mempelajari

(3)

1.5 LINGKUP/ BATASAN MASALAH

Lingkup dan batasan yang akan dibahas pada proyek ini adalah mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang sebuah hotel transit. Lingkup Pembahasan yang akan digunakan adalah:

1.5.1 Merencanakan dan merancang Hotel Transit Kualanamu di kawasan bandara Kualanamu.

(4)

1.6 KERANGKA BERFIKIR

Judul Proyek: Kualanamu's Transit hotel Latar Belakang:

Kebutuhan akan sarana penginapan

sementara, berupa hotel transit pada

kawasan Bandara Kuala Namu

Tujuan:

merancang sebuah hotel transit di kawasan

Kualanamu sebagai sarana penginapan

sementara untuk penumpang domestik

dan mancanegara, pengusaha, dan awak

pesawat yang mengalami transit

penerbangan di bandara Kualanamu

Permasalahan:

 Bagaimana menentukan lokasi tapak yang sesuai untuk pembangunan Kualanamu' Transit Hotel

 Bagaimana menyesaikan permasalahan desain seperti sirkulasi, kenyamanan, keamanan, akustik, lighting, aktivitas, dan utilitas?

(5)

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Sistematika Penulisan laporan adalah tata cara penulisan laporan sebagai pedoman agar laporan dapat tersusun dengan benar. Berikut adalah sistematika penulisan laporan Kualanamu's Transit Hotel:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan, pendekatan,lingkup batasan, dan sistematika laporan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang terminologi judul, lokasi, tinjauan fungsi, elaborasi tema dan studi banding terhadap proyek sejenis. BAB III METODOLOGI

Berisi tentang uraian langkah-langkah kegiatan penilitian yang meliputi penjelasan mengenai kerangka pendekatan, metode, dan teknik diagnosis/analisis yang akan digunakan untuk menghasilkan desain/perancangan bangunan.

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Berisi tentang kajian analisa tapak yang meliputi lokasi, eksisting, kondisi dan potensi lahan, peraturan, dan tata guna lahan. Analisa fungsional berupa besaran ruang, analisa dan penerapan tema.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan lingkungan kajian.

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi gambar-gambar perancangan foto maket DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Entah sampai kapan paham, dan kebijakan ini akan terus berlanjut, namun yang tetap bisa kita yakini ialah, semakin berbentuk “zig - zag”, maka Indonesia akan

Dengan kata lain jika seorang siswa menunjukkan kebiasaan belajar yang negatif (misalnya tidak memiliki konsentrasi, merasa bosan, lelah dan mengantuk saat proses

penilaian portofolio dipandang sebagai kegiatan yang terintrgrasi dengan

Setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan menerapkan metode tutor sebaya pada siklus I, dilakukan refleksi bersama observer (guru mata pelajaran dan teman

Faktor-faktor pendorong fanatisme pada subjek YH adalah perubahan dalam kehidupan serta pengaruh objek, yakni berupa stimulus-stimulus yang berhubungan dengan klub sepak

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana di setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,

Menurut penelitian Tsitaishivili L dkk tentang pemakaian obat kumur pada masyarakat di Georgia, tingkat pendidikan tinggi SMA, D3 dan perguruan tinggi pada dewasa cenderung

Masa bekerja juga dapat mempengaruhi penerimaan diri dalam menghadapi pensiun karena selama subyek bekerja dari awal karirnya hingga purnatugas atau masa pensiun datang