• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh konsep diri, dukungan sosial orang tua, dan fasilitas belajar di kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi di Universitas Sanata Dharma angkatan 2015 dan 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh konsep diri, dukungan sosial orang tua, dan fasilitas belajar di kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi di Universitas Sanata Dharma angkatan 2015 dan 2016"

Copied!
230
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH KONSEP DIRI, DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA, DAN FASILITAS BELAJAR DI KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA ANGKATAN 2015 DAN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi. Oleh: VITA DEOVITA KARLINA NIM: 151324052. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH KONSEP DIRI, DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA, DAN FASILITAS BELAJAR DI KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA ANGKATAN 2015 DAN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi. Oleh: VITA DEOVITA KARLINA NIM: 151324052. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Kupersembahkan hasil karya ini untuk:  Tuhan. Yesus. dan. Bunda. Maria. yang. selalu. memberikan. kemudahan, kekuatan dan kelancaran.  Orang Tuaku yang selalu memberikan dukungan, bimbingan, nasehat, kasih sayang dan yang selalu mendoakanku.  Kakakku yang selalu memberikan dukungan, nasehat, dan kasih sayangnya.  Bondan Yudha Pratomo yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.  Sahabat dan teman-temanku yang telah memberikan dukungan dan motivasi, terutama teman-teman Pendidikan Ekonomi 2015.  Dosen pembimbing yang telah sabar dalam membimbing dalam menyelesaikan tugas akhir ini.  Terimakasih pula untuk almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO  I Korintus 15:58 “Karena itu, saudara-saudaraku yang kasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan. Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak siasia.”  Lukas 6:43 “Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang baik.”  “Kalau kamu mulai dari hari ini, kamu bakal dapat hasilnya sehari lebih cepat dibanding kalau kamu mulai besok” (@motivationmu).. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. PENGARUH KONSEP DIRI, DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA, DAN FASILITAS BELAJAR DI KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA ANGKATAN 2015 DAN 2016. Vita Deovita Karlina Universitas Sanata Dharma 2019. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: (1) pengaruh konsep diri terhadap motivasi belajar; (2) pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap motivasi belajar; (3) pengaruh fasilitas belajar di kampus terhadap motivasi belajar; dan (4) pengaruh konsep diri, dukungan sosial orang tua, dan fasilitas belajar di kampus terhadap motivasi belajar. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma pada bulan April 2019. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampel penelitian sebanyak 93 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) konsep diri berpengaruh positif terhadap motivasi belajar; (2) dukungan sosial orang tua berpengaruh positif terhadap motivasi belajar; (3) fasilitas belajar di kampus berpengaruh positif terhadap motivasi belajar; dan (4) konsep diri, dukungan sosial orang tua, dan fasilitas belajar di kampus secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap motivasi belajar.. Kata kunci: konsep diri, dukungan sosial orang tua, fasilitas belajar di kampus, motivasi belajar.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. THE EFFECT OF SELF-CONCEPT, PARENTAL SOCIAL SUPPORT, AND CAMPUS LEARNING FACILITIES ON LEARNING MOTIVATION OF BIDIKMISI RECIPIENT STUDENTS AT SANATA DHARMA UNIVERSITY CLASS OF 2015 AND 2016. Vita Deovita Karlina Sanata Dharma University 2019. This research aimed to examine and analyze: (1) the effect of self-concept on learning motivation; (2) the effect of parental social support on learning motivation; (3) the effect of campus learning facilities on learning motivation; (4) the effect of selft-concept, parental social support, and campus learning facilities on learning motivation. This research is explanatory study. This research was conducted in Sanata Dharma University in April 2019. The sampling technique was a saturation sampling. The sample consisted of 93 students. The data collection method was a questionnaire. The data analysis technique was multiple linear regression. The results of data analysis showed that: (1) self-concept had a positive effect on learning motivation; (2) parental social support had a positive effect on learning motivation; (3) campus learning facilities had a positive effect on learning motivation; and (4) selft-concept, parental social support, and campus learning facilities had a positive effect on learning motivation.. Keywords: self-concept, parental social support, campus learning facilities, learning motivation. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul.”Pengaruh Konsep Diri, Dukungan Sosial Orang Tua, dan Fasilitas Belajar di Kampus terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Penerima Bidikmisi di Universitas Sanata Dharma Angkatan 2015 dan 2016” dengan lancar. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 2. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astusi, M.Si., M. Ed., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini; 3. Seluruh Bapak Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang banyak meluangkan waktu dalam memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan; 4. Pak Sunu yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini; 5. LKM USD, Br. Yohanes Sarju dan Bapak Tri Haryono yang selalu memberikan dukungan serta motivasi;. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2015 dan 2016 yang telah membantu dalam proses pengambilan data dalam skripsi ini; 7. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Yosep Suparman (Alm) dan Ibu Marselina Inah Sarpinah yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat, motivasi, dan selalu mendengarkan keluh kesah saat proses pengerjaan skripsi; 8. Kakakku tercinta, Bernadet Yati Sumaryati yang selalu memberikan semangat, dukungan, doa dan perhatian dalam mengerjakan skripsi; 9. Bondan Yudha Pratomo, yang selalu memberikan semangat, dukungan dan selalu mendengarkan keluh kesah saat proses pengerjaan skripsi; 10. Sahabatku Santi Hapsari dan Ratri Herda yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan masukan selama proses dalam mengerjakan skripsi; 11. Sahabatku seluruh anggota alumni derticik yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam mengerjakan skripsi; 12. Sahabatku gang menol yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam mengerjakan skripsi; 13. Kost penagih utang yang selalu memberikan semangat dalam mengerjakan skripsi; 14. Seluruh teman-teman Pendidikan Ekonomi 2015, yang selalu memberikan semangat dan masukan selama proses diskusi dalam perkuliahan dan kerjasama yang baik selama ini;. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL .................................................................................. i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv. MOTTO...................................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi. PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................................... vii. ABSTRAK ................................................................................................ viii. ABSTRACK................................................................................................ ix. KATA PENGANTAR ............................................................................... x. DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii. DAFTAR TABEL ..................................................................................... xviii. DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xx. DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xxi. BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1. A. Latar Belakang ......................................................................... 1. B. Batasan Masalah ....................................................................... 6. C. Rumusan Masalah .................................................................... 6. D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6. E. Manfaat Penelitian .................................................................... 7. F. Definisi Operasional ................................................................. 9. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORETIK .................................................................... 12. A. Kajian Teori ............................................................................. 12. 1. Tinjauan tentang Program Bidikmisi ................................... 12. a. Pengertian, Tujuan, dan Sasaran Program Bidikmisi ..... 12. b. Persyaratan Program Bidikmisi ..................................... 13. c. Penghentian Bantuan Program Bidikmisi ...................... 14. d. Penggantian Penerima Bidikmisi ................................... 14. 2. Tinjauan tentang Motivasi Belajar....................................... 14. a. Motivasi Belajar dan Indikatornya................................. 14. b. Fungsi Motivasi dalam Belajar ...................................... 16. c. Macam-macam Motivasi ............................................... 17. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ..... 18. e. Cara-cara Menumbuhkan Motivasi Belajar ................... 22. 3. Tinjauan tentang Konsep Diri ............................................. 24. a. Pengertian Konsep Diri ................................................. 24. b. Faktor Penyebab Konsep Diri........................................ 25. c. Karakteristik Konsep Diri Remaja ................................. 26. d. Dimensi-dimensi dalam Konsep Diri ............................. 28. 4. Tinjauan tentang Dukungan Sosial Orang Tua .................... 31. a. Pengertian Dukungan Sosial Orang Tua ........................ 31. b. Bentuk Dukungan Sosial ............................................... 31. c. Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial ............... 33. 5. Tinjauan Fasilitas Belajar di Kampus .................................. 34. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a. Pengertian Fasilitas Belajar ........................................... 34. b. Macam-macam Fasilitas Belajar .................................... 35. c. Fungsi Fasilitas Belajar ................................................. 37. B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 38. C. Kerangka Berpikir .................................................................... 39. BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 45. A. Jenis Penelitian ......................................................................... 45. B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 45. C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 45. D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...................... 46. E. Operasional Variabel ................................................................ 48. F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 53. G. Teknik Pengujian Instrumen ..................................................... 54. H. Teknik Analisis Data ................................................................ 61. BAB IV GAMBARAN UMUM................................................................. 76. A. Deskripsi Lembaga Kesejahteraan Mahasiswa (LKM) Universitas Sanata Dharma ....................................................... 76. B. Deskripsi Program Bidikmisi Universitas Sanata Dharma ......... 79. 1. Prosedur Pendaftaran Beasiswa Bidikmisi Universitas Sanata Dharma.................................................................... 79. 2. Perjanjian antara Penerima Beasiswa Bidikmisi (Pihak Kedua) dengan Universitas Sanata Dharma (Pihak Pertama) ............................................................................. xv. 80.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3. Daftar Nama Penerima Bidikmisi........................................ 84. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 92. A. Deskripsi Data .......................................................................... 92. 1. Deskripsi Karakteristik Responden ..................................... 92. 2. Deskripsi Variabel .............................................................. 96. B. Uji Prasyarat ............................................................................. 106. 1. Uji Normalitas .................................................................... 106. 2. Uji Linearitas ...................................................................... 107. C. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 109. 1. Uji Multikolinearitas ........................................................... 109. 2. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 110. D. Pengujian Hipotesis .................................................................. 112. 1. Hipotesis Pertama ............................................................... 112. 2. Hipotesis Kedua .................................................................. 114. 3. Hipotesis Ketiga ................................................................. 115. 4. Hipotesis Keempat .............................................................. 116. E. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 118. 1. Pengaruh Konsep Diri terhadap Motivasi Belajar ................ 118. 2. Pengaruh Dukungan Sosial Orang Tua terhadap Motivasi Belajar ................................................................................ 120. 3. Pengaruh Fasilitas Belajar di Kampus terhadap Motivasi Belajar ............................................................................... 4. Pengaruh Konsep Diri, Dukungan Sosial Orang Tua dan. xvi. 122.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Fasilitas Belajar di Kampus terhadap Motivasi Belajar ........ 125. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 127. A. Kesimpulan .............................................................................. 127. B. Saran ........................................................................................ 128. C. Keterbatasan ............................................................................. 131. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 132. LAMPIRAN .............................................................................................. 136. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Penelitian yang Relevan ....................................................... Tabel 3.1. Jumlah Data Mahasiswa Penerima Bidikmisi Angkatan. 38. 2015 dan 2016 Universitas Sanata Dharma .......................... 47. Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Konsep Diri ......................................... 49. Tabel 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Sosial Orang Tua ................ 50. Tabel 3.4. Kisi-Kisi Kuesioner Fasilitas Belajar di Kampus .................. 51. Tabel 3.5. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar ................................... 53. Tabel 3.6. Nilai rtabel .............................................................................................................................. 55. Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Konsep Diri ........................................... 55. Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Dukungan Sosial Orang Tua .................. 57. Tabel 3.9. Hasil Uji Validitas Fasilitas Belajar di Kampus .................... 58. Tabel 3.10. Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ..................................... 59. Tabel 3.11. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ......................................... 60. Tabel 3.12. Hasil Pengujian Realibilitas ................................................. 61. Tabel 3.13. Kelas Interval Konsep Diri ................................................... 62. Tabel 3.14. Kelas Interval Dukungan Sosial ........................................... 64. Tabel 3.15. Kelas Interval Fasilitas Belajar di Kampus ........................... 66. Tabel 3.16. Kelas Interval Motivasi Belajar ............................................ 69. Tabel 4.1. Mahasiswa Penerima Bidikmisi Angkatan 2012 ................... 84. Tabel 4.2. Mahasiswa Penerima Bidikmisi Angkatan 2013 ................... 84. Tabel 4.3. Mahasiswa Penerima Bidikmisi Angkatan 2014 ................... 85. Tabel 4.4. Mahasiswa Penerima Bidikmisi Angkatan 2015 ................... 87. Tabel 4.5. Mahasiswa Penerima Bidikmisi Angkatan 2016 ................... 88. Tabel 4.6. Mahasiswa Penerima Bidikmsi Angkatan 2017 .................... 89. Tabel 4.7. Mahasiswa Penerima Bidikmisi Angkatan 2018 ................... 90. Tabel 5.1. Analisis Deskripsi Variabel Konsep Diri .............................. 97. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 5.2. Distribusi Variabel Konsep Diri ........................................... 98. Tabel 5.3. Analisis Deskripsi Variabel Dukungan Sosial Orang Tua ..... 99. Tabel 5.4. Distribusi Variabel Dukungan Sosial Orang Tua .................. 100. Tabel 5.5. Analisis Deskripsi Variabel Fasilitas Belajar di Kampus ...... 101. Tabel 5.6. Distribusi Variabel Fasilitas Belajar di Kampus ................... 102. Tabel 5.7. Analisis Deskripsi Variabel Motivasi Belajar ....................... 104. Tabel 5.8. Distribusi Variabel Motivasi Belajar .................................... 105. Tabel 5.9. Hasil Uji Normalitas ............................................................ 107. Tabel 5.10. Hasil Uji Linearitas Konsep Diri dengan Motivasi Belajar ... 108. Tabel 5.11. Hasil Uji Linearitas Dukungan Sosial Orang Tua dengan Motivasi Belajar .................................................................. Table 5.12. 108. Hasil Uji Linearitas Fasilitas Belajar di Kampus dengan Motivasi Belajar .................................................................. 109. Tabel 5.13. Rangkuman Hasil Uji Linearitas .......................................... 109. Tabel 5.14. Hasil Uji Multikolinearitas Konsep Diri, Dukungan Sosial Orang Tua, dan Fasilitas Belajar di Kampus......................... 110. Tabel 5.15. Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas ............................... 110. Tabel 5.16. Hasil Uji Heteroskedastisitas................................................ 111. Tabel 5.17. Rangkuman Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................ 112. Tabel 5.18. Hasil Uji t ............................................................................ 113. Tabel 5.19. Hasil Uji F ........................................................................... 117. Tabel 5.20. Hasil Analisis Regresi Berganda .......................................... 117. xix.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 5.1. Diagram Alur Kerangka Berpikir Penelitian ......................... 44. Gambar 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 92. Gambar 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Program Studi ............... 93. Gambar 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan ............ 94. Gambar 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Asal Sekolah ................. 95. Gambar 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Tinggal Sekarang. 96. Gambar 5.6. Distribusi Frekuensi Konsep Diri ......................................... 98. Gambar 5.7. Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial Orang Tua ................ 101. Gambar 5.8. Distribusi Frekuensi Fasilitas Belajar di Kampus ................. 103. Gambar 5.9. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar .................................. 106. xx.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Halaman Surat Ijin Penelitian ............................................................ 137. Lampiran 2. Kuesioner dan Rekap Skor Responden ................................. 139. Lampiran 3. Uji Validitas dan Realibilitas ............................................... 189. Lampiran 4. Uji Prasyarat ........................................................................ 196. Lampiran 5. Uji Asumsi Klasik................................................................ 199. Lampiran 6. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ....................................... 201. xxi.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi setiap negara untuk dapat berkembang pesat. Negara yang hebat akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama, karena dengan pendidikan, kemiskinan dapat tergantikan dengan kesejahteraan (Meganwanti, 2015). Dalam setiap proses pengembangan pendidikan tentu menghadapi persoalan pada level pribadi, yaitu terbatasnya biaya untuk melanjutkan pendidikan. Permasalahan ini dapat terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai Perguruan Tinggi. Semakin tinggi pendidikan yang ingin dicapai, maka akan semakin tinggi juga biaya yang akan dikeluarkan. Hal ini terjadi di tingkat perguruan tinggi, biaya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi lebih besar dibandingkan pendidikan dasar dan menengah. Maka dari itu, pemerintah memberikan kemudahan untuk masyarakat yang kurang mampu dan memiliki prestasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Salah satunya dengan program Bidikmisi. Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu (https://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id). Keharusan bagi mahasiswa penerima Bidikmisi untuk lulus tepat waktu tentu akan. 1.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. memunculkan motivasi atau dorongan-dorongan yang kuat untuk belajar lebih giat dan semangat agar tercapainya tujuan tersebut. Motivasi belajar sangatlah diperlukan bagi mahasiswa penerima Bidikmisi. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai (Sardiman, 2011: 75). Dalam mencapai tujuannya, tentu besarnya motivasi yang dimiliki setiap mahasiswa berbeda-beda. Dalam hal ini, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar, seperti cita-cita, kemampuan belajar, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan upaya guru dalam membelajarkan siswa (Dimyanti & Mudjiono, 2006). Selain itu, terdapat faktor lain yang ditemukan mempengaruhi motivasi belajar yaitu konsep diri (Putri, dkk., 2017). Menurut Atwatern (Desmita, 2009), konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Suwaji dan Yamin (2014) mengatakan bahwa konsep diri berkaitan dengan bagaimana individu melihat dirinya sendiri dan menginginkan dirinya sendiri untuk menjadi apa yang diharapkan. Konsep diri sebagai penentu sikap seseorang untuk bertingkah laku, artinya apabila seseorang berpikir akan berhasil, maka akan menjadi sumber kekuatan pada dirinya untuk menuju ke arah kesuksesan. Sebaliknya jika.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. seseorang berpikir akan gagal, maka sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya (Asy’ari, dkk. 2014). Penelitian yang sama dilakukan oleh Saragi (2016) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki konsep diri positif, ia merasakan dan menggambarkan dirinya sendiri secara positif, sebaliknya siswa yang memiliki konsep diri negatif, ia akan merasakan dan menggambarkan dirinya secara negatif. Selain konsep diri, faktor lain yang ditemukan mempengaruhi motivasi belajar diantaranya ada dukungan sosial orang tua (Saragi, 2016). Menurut Smet. (1994). dukungan. sosial. merupakan. suatu. bentuk. perhatian,. penghargaaan atau pertolongan yang diterima oleh individu lain atau kelompoknya, misalnya diperoleh dari pola hubungan keluarga, guru, teman sebaya, kelompok atau organisasi. Semakin dewasa, seseorang dituntut untuk lebih mandiri, tetapi bagaimanapun juga seseorang masih harus membutuhkan dukungan dari orang lain (Rahardjo, dkk., 2008). Adanya dukungan dari orang lain membuat seseorang akan merasa lebih mudah dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya terutama dalam belajar. Dukungan sosial diberikan oleh orang-orang terdekat, termasuk diantaranya orang tua. Dukungan sosial yang dapat diberikan orang tua berupa sikap penerimaan, bantuan, kasih sayang, dan perhatian (Setyaningrum, 2015). Studi yang dilakukan oleh Khajehpour dan Ghazvini (Emeralda, 2017) menyatakan bahwa individu akan menunjukkan performa akademik yang baik apabila orang tua ikut terlibat dalam proses belajarnya, sedangkan individu yang orang tuanya tidak ikut terlibat, maka akan menghambat proses.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. belajarnya, serta ia tidak mampu menunjukkan performa akademik yang baik. Dukungan sosial orang tua sangat dibutuhkan mahasiswa untuk mendapatkan prestasi belajar yang optimal, sehingga apa yang menjadi cita-citanya dapat terwujud. Individu yang menerima dukungan sosial orang tua percaya bahwa dirinya dicintai dan dihargai sehingga dapat membantu individu ketika menghadapi kesulitan dalam belajar. Faktor lain yang ditemukan mempengaruhi motivasi belajar adalah fasilitas belajar di kampus (Kusumaningrum, 2017). Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran (Mulyasa, 2003). Sarana merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan dalam menunjang proses belajar mengajar, seperti media pembelajaran, alat–alat pelajaran, kelengkapan sekolah atau kampus dan lain sebagainya, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar, seperti jalan menuju sekolah, penerangan, kamar mandi, tempat parkir dan lain–lain. Dengan demikan, dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasana yang mendukung dan memadai, mahasiswa akan mencapai suatu keberhasilan terutama dalam belajar. Sedangkan sarana dan prasarana yang kurang mendukung, mahasiswa kurang bahkan tidak mencapai suatu keberhasilan dalam belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Sunadi (2013) menemukan bahwa seseorang yang memiliki fasilitas belajar yang lengkap akan merasa senang, semangat serta gairah untuk belajar. Selain itu, apabila fasilitas belajar.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. dimanfaatkan secara maksimal, akan memberikan kemudahan dan kelancaran selama proses belajar serta menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi. Berdasarkan hasil observasi sepintas yang dilakukan oleh Peneliti terkait dengan mahasiswa penerima Bidikmisi di Universitas Sanata Dharma ditemukan bahwa, ada beberapa mahasiswa penerima Bidikmisi yang terkesan memiliki motivasi belajar yang rendah. Hal tersebut tampak pada beberapa kejadian misalnya, mahasiswa sering tidak masuk kuliah, lamban dalam mengikuti perkuliahan di kelas, mencontek saat ujian dan malas mengikuti perkuliahan, sehingga mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang rendah yang pada akhirnya mahasiswa tersebut memilih untuk mengundurkan diri dari Universitas Sanata Dharma. Selain itu, ada beberapa mahasiswa Bidikmisi yang kurang memanfaatkan fasilitas belajar yang tersedia seperti biaya bantuan hidup. Ada juga mahasiswa Bidikmisi yang menggunakan biaya bantuan hidup untuk bersenang-senang demi memenuhi keinginannya, bukan memenuhi kebutuhan belajarnya. Selanjutnya, ada mahasiswa Bidikmisi yang tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Kesejahteraan Kampus (LKM), seperti seminar, lokakarya, serta malam keakraban. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka Peneliti ingin menguji dan menganalisis bagaimana konsep diri, dukungan sosial orang tua, dan fasilitas belajar di kampus mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa terutama mahasiswa penerima Bidikmisi yang mempunyai tuntutan untuk lulus tepat waktu. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. dengan judul: “Pengaruh Konsep Diri, Dukungan Sosial Orang Tua, dan Fasilitas Belajar di Kampus terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Penerima Bidikmisi Universitas Sanata Dharma Angkatan 2015 dan 2016”. B. Batasan Masalah Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah hanya pada tiga faktor motivasi belajar yaitu konsep diri, dukungan sosial orang tua dan fasilitas belajar di kampus yang diduga berpengaruh terhadap motivasi belajar. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh konsep diri terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2015 dan 2016? 2. Bagaimana pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2015 dan 2016? 3. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar di kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2015 dan 2016? 4. Bagaimana pengaruh konsep diri, dukungan sosial orang tua dan fasilitas belajar di kampus secara bersama-sama terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2015 dan 2016? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah:.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh konsep diri terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2015 dan 2016. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh dukungan sosial orang tua terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2015 dan 2016. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh fasilitas belajar di kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2015 dan 2016. 4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh konsep diri, dukungan sosial orang tua dan fasilitas belajar di kampus secara bersama-sama terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi angkatan 2015 dan 2016. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh konsep diri, dukungan sosial orang tua, dan fasilitas belajar di kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa. Selain itu juga, penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan literatur dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Penelitian ini penting bagi peneliti untuk meningkatkan wawasan yang lebih luas terkait dengan pengaruh konsep diri, dukungan sosial orang tua, dan fasilitas belajar di kampus terhadap motivasi belajar.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. mahasiswa. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan sebagai pegangan peneliti sebagai calon sarjana kependidikan terkait dengan motivasi belajar khususnya untuk siswa. b. Bagi Orang Tua Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan orang tua mengenai arti penting dukungan sosial orang tua untuk membentuk motivasi belajar anak. Selain itu juga, diharapkan orang tua memberikan dukungan berupa bantuan secara langsung berupa barang atau tindakan untuk menunjang motivasi mahasiswa. c. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi untuk mahasiswa terutama terkait dalam konsep diri, dukungan sosial orang tua, dan fasilitas belajar di kampus untuk membentuk motivasi belajar mahasiswa. Selain itu juga, dapat sebagai masukan bahwa pentingnya mengintrospeksi diri serta mengedepankan motivasi baik dalam hal belajar atau lainnya. d. Bagi Kampus Universitas Sanata Dharma 1) Lembaga Kesejahteraan Mahasiswa (LKM) Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi terutama mengenai pengaruh fasilitas belajar di kampus yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi. Melalui penelitian ini juga, diharapkan dapat mendorong pihak Lembaga Kesejahteraan Masyarakat (LKM) untuk memberikan.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. seminar-seminar yang berkaitan dengan motivasi belajar bagi penerima Bidikmisi. 2) Dosen Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi terutama mengenai fasilitas belajar di kampus untuk membentuk motivasi belajar mahasiswa. Selain itu juga, diharapkan dapat memberikan fasilitas belajar yang mendukung proses belajar mahasiswa. F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini mencakup empat variabel, yaitu konsep diri, dukungan sosial orang tua, fasilitas belajar di kampus, dan motivasi belajar. Berikut ini disajikan operasional masing-masing variabel: 1. Konsep Diri Konsep diri merupakan gambaran seseorang tentang diri sendiri secara menyeluruh meliputi perasaan dan penilaian terhadap diri sendiri. Mahasiswa yang memiliki konsep diri yang positif akan menilai dan menghargai dirinya, serta melihat hal-hal positif yang dapat dilakukan demi keberhasilannya. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki konsep diri negatif akan menilai dan memandang dirinya lemah, tidak kompeten, pesimis, tidak menarik, dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Dalam penelitian ini konsep diri diukur dengan menggunakan 6 dimensi, yaitu penyesuaian perilaku (behavioral adjustment), status intelektual dan sekolah (intellectual and school status), penampilan dan atribut fisik (physical appearance and attributes, bebas dari kecemasan (freedom and.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. anxiety), kepopuleran (popularty), serta kebahagiaan dan kepuasan (happiness and satisfaction). 2. Dukungan Sosial Orang Tua Dukungan sosial orang tua merupakan dukungan yang diberikan oleh orang tua kepada mahasiswa, berupa dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif. Jika dukungan sosial orang tua tinggi, mahasiswa mendapatkan dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif, sehingga akan menunjukkan performa akademik yang baik. Sebaliknya dukungan sosial orang tua rendah, mahasiswa tidak mendapatkan dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif, serta tidak menunjukkan performa akademik yang baik. Dalam penelitian ini, dukungan sosial orang tua diukur dengan 4 bentuk dukungan sosial yaitu dukungan emosional, penghargaan, instrumental dan informatif. 3. Fasilitas Belajar di Kampus Fasilitas belajar di kampus merupakan sarana dan prasarana yang di sediakan oleh kampus untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan pembelajaran agar tercapainya tujuan belajar. Fasilitas belajar di kampus yang mendukung dan memadai akan memudahkan dan melancarkan proses belajar, sehingga tercapai tujuan belajarnya. Sebaliknya fasilitas belajar di kampus yang tidak mendukung dan memadai, proses belajar akan terhambat dan tujuan belajar tidak tercapai. Fasilitas belajar di kampus dalam penelitian ini yaitu fasilitas belajar fisik di kampus,.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. meliputi ruang kelas, perpustakaan, work station, laboratorium, student hall, internet, alat bantu proyeksi, meja dan kursi, serta fasilitas belajar non-fisik di kampus, meliputi uang, kegiatan pelatihan, seminar, dan bimbingan karir. 4. Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan dorongan individu untuk belajar yang berasal dari dalam atau luar diri individu, sehingga tujuan belajarnya tercapai. Semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa, maka akan tekun dalam menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, serta lebih senang bekerja dan mengerjakan sendiri. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah, maka malas dalam mengerjakan tugas, tidak senang bekerja dan tergantung pada orang lain. Dalam penelitian ini, motivasi belajar diukur dengan 6 indikator yaitu tekun mengerjakan tugas, ulet menghadapi kesulitan, cepat bosan terhadap tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, lebih senang bekerja sendiri, dan senang dalam memecahkan masalah..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORETIK A. Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Program Bidikmisi a. Pengertian, Tujuan dan Sasaran Program Bidikmisi Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia yang memberikan fasilitas pembebasan biaya pendidikan dan subsidi biaya hidup (Baskoro, dkk., 2018). Program Bidikmisi mempunyai misi yaitu memutus mata rantai kemiskinan dengan memberikan akses pendidikan tinggi untuk masyarakat Indonesia yang miskin, namun memiliki prestasi akademik yang baik. Hal ini diharapkan mampu menguatkan nilai-nilai kebangsaan, patriotisme, cinta tanah air, dan semangat bela negara. Menurut Baskoro, dkk. (2018) terdapat empat tujuan Bidikmisi yaitu: 1) Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi 2) Meningkatkan prestasi mahasiswa. 3) Menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk berkarakter dan selalu meningkatkan prestasi. 4) Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif, dan memiliki kepedulian sosial.. 12.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. Sedangkan sasaran program Bidikmisi adalah lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK yang memiki persyaratan tertentu (Baskoro, dkk., 2018). b. Persyaratan Program Bidikmisi Menurut Baskoro, dkk. (2018), syarat-syarat untuk calon penerima Bidikmisi yaitu sebagai berikut: 1) Pendapatan kotor orang tua/ wali gabungan (suami+istri) setinggitingginya Rp4.000.000 atau pendapatan kotor gabungan orang tua/ wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp750.000. 2) Belum pernah ditetapkan sebagai penerima Bidikmisi di salah satu perguruan tinggi di bawah Ristekdikti. 3) Belum. pernah. menjadi. mahasiswa. di. perguruan. tinggi. penyelenggara Bidikmisi di tahun ajaran sebelumnya. 4) Lulus seleksi masuk yang memberikan fasilitas Bidikmisi, seperti SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi lain yang ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi. Sedangkan untuk penerima Bidikmisi lanjutan (on going) memiliki syarat sebagai berikut: 1. Pendapatan kotor orang tua/ wali gabungan (suami+istri) setinggitingginya Rp4.000.000 atau pendapatan kotor gabungan orang tua/ wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp750.000. 2) Penerima Bidikmisi lanjutan ditetapkan oleh Perguruan Tinggi setiap tahun akademik..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. 3) Mahasiswa aktif dan sedang menjalani perkuliahan pada semester normal. c. Penghentian Bantuan Program Bidikmisi Menurut Baskoro, dkk. (2018), program bantuan Bidikmisi dapat dilakukan apabila: 1) Mahasiswa meninggal dunia. 2) Mahasiswa mengundurkan diri dari perguruan tinggi. 3) Mahasiswa dikeluarkan dari perguruan tinggi. 4) Mahasiswa melanggar ketentuan Bidikmisi perguran tinggi, maka akan diberhentikan. d. Penggantian Penerima Bidikmisi Menurut Baskoro, dkk. (2018), penggantian penerima Bidikmisi dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1) Penggantian dilakukan diawal semester. 2) Penggantian hanya untuk angkatan dan jenjang yang sama. 3) Perguruan tinggi dan Kopertis mengajukan perubahan Surat Keputusan (SK) untuk penggantian penerima Bidikmisi. 2. Tinjauan tentang Motivasi Belajar a. Motivasi Belajar dan Indikatornya Menurut. Sardiman. (2011:75),. motivasi. belajar. adalah. keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Dikatakan “keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakan siswa untuk belajar. Peranannya dalam penumbuhan gairah dan semangat serta merasa senang untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) motivasi belajar adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan dalam hal ini belajar, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar. Hal yang sama diutarakan oleh Rohmah (2015), motivasi belajar merupakan daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar serta menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keadaan dimana seseorang terdorong untuk belajar yang berasal dari dalam atau luar diri individu, sehingga tujuan belajarnya tercapai. Ada beberapa ciri-ciri motivasi yang ada dalam diri seseorang yang dijadikan sebagai indikator motivasi belajar yang dikemukakan oleh Sardiman (2011: 83) yakni: 1) Tekun dalam menghadapi tugas Seseorang dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama atau tidak berhenti sebelum menyelesaikan pekerjaannya..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. 2) Ulet menghadapi kesulitan, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi semaksimal mungkin. 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4) Lebih senang bekerja dan mengerjakan secara mandiri. Seorang individu yang tidak tergantung pada orang lain. 5) Lebih cepat bosan dengan tugas yang rutin, hal-hal yang bersifat mekanis, selalu sama atau berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. 6) Dapat mempertahankan pendapatnya, apabila sudah memiliki keyakinan dengan pendapatnya. 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah, tidak merasa khawatir jika menghadapi masalah belajar, serta ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah. Apabila seorang individu memiliki ciri-ciri seperti di atas, artinya individu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi di atas menjadi penting dalam kegiatan belajar mengajar. b. Fungsi Motivasi dalam Belajar Motivasi belajar akan menunjukkan hasil yang optimal. Semakin tepat motivasi yang diberikan, proses belajar akan semakin berhasil. Jadi motivasi menentukan intensitas usaha belajar seseorang. Menurut Sardiman (2011:85) fungsi motivasi dalam belajar terdiri dari:.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 1) Mendorong manusia untuk berbuat serta sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini sebagai motor penggerak untuk setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Menentukan arah perbuatan yaitu kearah tujuan yang akan dicapai. Jadi, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan. 3) Menyeleksi perbuatan yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan. c. Macam-macam Motivasi Menurut Sardiman (2011) macam atau jenis motivasi sebagai berikut: 1) Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi, tidak perlu dirangsang dari luar, karena didalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini belajar. Misalnya, seseorang yang senang dan rajin membaca buku tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya. 2) Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Contohnya, seseorang belajar karena ingin mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh orang lain. Jadi, belajar bukan karena ingin.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapat nilai yang baik atau dipuji oleh orang lain. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), motivasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1) Motivasi primer Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motifmotif dasar. Motif-motif dasar tersebut pada umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. 2) Motivasi sekunder Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari dan memegang peranan penting. Menurut Thomat dan Znaniecki menggolongkan motivasi sekunder menjadi keinginan-keinginan, memperoleh pengalaman baru, memperoleh rasa aman. Menurut Mc Cleland menggolongkannya menjadi kebutuhan-kebutuhan untuk berprestasi, memperoleh kasih sayang, dan memperoleh kekuasaan. d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu: 1) Cita-cita atau Aspirasi Siswa Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu yang lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita siswa untuk “menjadi seseorang” akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 2) Kemampuan Siswa Keinginan seseorang perlu dibarengi dengan kemampuan atau. kecakapan. dalam. mencapainya.. Kemampuan. akan. memperkuat motivasi seseorang untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. 3) Kondisi Siswa Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Siswa yang kondisi jasmaninya kurang baik, seperti sakit, lapar, mengantuk atau kondisi emosional seperti marah-marah akan mengganggu konsentrasi proses belajar siswa. 4) Kondisi Lingkungan Siswa Lingkungan siswa meliputi keadaan alam, lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. 5) Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran Unsur dinamis pada siswa terkait kondisi siswa yang memiliki perhatian, kemauan, dan pikiran yang mengalami perubahan berkat. pengalaman hidup yang diberikan oleh. lingkungan siswa. 6) Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa Guru. adalah. seorang. pendidik. profesional.. Tugas. profesionalnya mengharuskan ia belajar sepanjang hayat. Guru tidak sendirian dalam belajar. Lingkungan sosial guru, lingkungan budaya guru, dan kehidupan guru perlu diperhatikan guru. Sebagai.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. pendidik, guru mampu memilah dan memilih yang baik. Partisipasi dan teladan yang baik sudah merupakan upaya membelajarkan siswa. Menurut Frandsen (Rohmah, 2015), faktor yang mendorong seseorang untuk belajar antara lain: (1) adanya sifat ingin tahu dan menyelidiki dunia yang luas, (2) adanya sifat kreatif dan keinginan untuk maju, (3) adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman, (4) adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan, (5) adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman. Selain itu, Rohmah (2015) juga mengatakan bahwa motivasi belajar timbul karena faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor instrisik atau faktor yang berasal dari dalam diri manusia yang disebabkan oleh dorongan atau keinginan akan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik atau faktor yang berasal dari luar diri manusia, seperti penghargaan, lingkungan belajar, dan kegiatan belajar yang menarik. Hal yang sama diutarakan oleh Yusuf (2009), faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisik dan psikologis, serta faktor eksternal meliputi faktor sosial dan non-sosial. Konsep diri merupakan salah satu faktor intrinsik atau internal motivasi belajar (Saragi, 2016). Konsep diri merupakan gambaran seseorang tentang diri sendiri secara menyeluruh yang meliputi perasaan, keyakinan, dan penilaian terhadap diri sendiri sehingga.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. seseorang secara sadar mengetahui apa yang dilakukan serta bagaimana sikap terhadap dirinya. Seorang individu harus memiliki konsep diri yang positif, ia akan mempersepsikan, menilai, mampu menghargai dirinya, dan melihat hal-hal positif yang dapat dilakukan demi keberhasilannya. Sebaliknya individu yang memiliki konsep diri negatif, ia akan menilai dan memandang dirinya lemah, tidak dapat berbuat, tidak kompeten, pesimis, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup (Hadi & Tri, 2014). Maka, hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi dirinya. Selain faktor internal, motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang dimaksud adalah dukungan sosial orang. tua. (Saragi,. 2016). dan. fasilitas. belajar. di. kampus. (Kusumaningrum, 2017). Dukungan sosial orang tua dan fasilitas belajar di kampus juga merupakan bagian dari faktor kondisi lingkungan siswa. Dukungan sosial terdiri atas informasi atau nasehat verbal maupun non-verbal yang berupa bantuan nyata atau tindakan yang diberikan oleh adanya keakraban atau adanya kehadiran seseorang yang mempunyai manfaat atau efek terhadap perilaku bagi pihak penerima. Salah satu yang dapat memberikan dukungan adalah orang tua. Menurut Rohmah (2015), peran orang tua sangat dibutuhkan sehingga dapat mendorong anaknya untuk semangat belajar sehingga hasil pembelajaran siswa dapat tercapai dengan baik. Jika dukungan.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. sosial orang tua tinggi, mahasiswa akan termotivasi dalam belajar sehingga memiliki semangat dan gairah dalam belajar, serta menunjukkan performa akademik yang baik. Sedangkan fasilitas belajar di kampus merupakan sarana dan prasarana yang disediakan oleh kampus untuk menujang pembelajaran. Sunadi (2013) mengatakan bahwa kelengkapan fasilitas belajar yang dimiliki siswa akan menjadikan siswa lebih senang dan bersemangat dalam belajar. Adanya fasilitas belajar yang lengkap apabila dimanfaatkan. dengan. maksimal. akan. mempermudah. dan. memperlancar proses belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi. e. Cara-cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Menurut Sardiman (2011) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, sebagai berikut: 1) Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar. Siswa beranggapan bahwa belajar untuk mendapatkan angka atau nilai yang baik. 2) Hadiah Hadiah sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat atas pekerjaan tersebut..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 3) Saingan/ Kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi belajar siswa. Persaingan baik persaingan individual maupun kelompok dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa. 4) Ego-Involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang penting. 5) Memberi ulangan Siswa akan menjadi giat belajar jika mengetahui akan ulangan. Jadi, memberi ulangan merupakan sarana motivasi. Tetapi memberikan ulangan jangan terlalu sering, karena siswa akan merasa bosan dan bersifat rutinitas. 6) Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apabila mengalami kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. 7) Pujian Apabila siswa yang sukses dan berhasil menyelenggarakan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. 8) Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi jika diberikan secara tepat dan bijak dapat menjadi alat motivasi. 9) Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan dalam belajar dan dalam diri ada motivasi untuk belajar, sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. 10) Minat Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat. Jadi minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancar apabila diikuti dengan minat. 11) Tujuan yang diakui Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa merupakan alat motivasi yang penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, maka menimbulkan adanya gairah untuk belajar. 3. Tinjauan tentang Konsep Diri a. Pengertian Konsep Diri Menurut Agustiani (2006) konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui pengalamanpengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Sedangkan Fitts (Agustiani 2006) menjelaskan konsep diri secara fenomenologis dan ketika individu mempersepsikan dirinya, bereaksi.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. terhadap dirinya, memberi arti dan penilaian serta membentuk abstraksi tentang dirinya, berarti ia menunjukkan suatu kesadaran diri dan kemampuan untuk keluar dari dirinya sendiri untuk melihat dirinya seperti yang ia lakukan terhadap dunia di luar dirinya. Atwatern (Desmita, 2009), menjelaskan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. Sedangkan menurut Piers (2002), konsep diri terkait dengan pandangan bahwa individu mempertahankan persepsi yang relatif konsisten tentang dirinya sendiri. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep diri merupakan gambaran seseorang tentang diri sendiri secara menyeluruh yang meliputi perasaan dan penilaian terhadap diri sendiri sehingga seseorang secara sadar mengetahui apa yang dilakukan serta bagaimana sikap terhadap dirinya. b. Faktor Penyebab Konsep Diri Menurut Fitts (Agustiani, 2006), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu: 1) Pengalaman,. terutama. pengalaman. interpersonal. yang. memunculkan perasaan positif dan perasaan berharga. 2) Kompetensi dalam area yang dihargai oleh individu atau orang lain..

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. 3) Aktualisasi diri atau implementasi dan realisasi dari potensi pribadi yang sebenarnya. c. Karakteristik Konsep Diri Remaja Menurut Desmita (2009), konsep diri pada masa remaja memiliki karakteristik penting, yaitu: 1) Abstrack and idealistic. Masa remaja membuat gambaran tentang diri mereka dengan kata-kata yang abstrak dan idealistik. Gambaran tentang konsep diri yang abstrak, seperti “Saya seorang manusia. Saya tidak dapat memutuskan sesuatu. Saya tidak tahu siapa diri saya.” Sedangkan gambaran tentang konsep diri yang idealistik, seperti “Saya orang sensitif, yang sangat peduli terhadap perasaan orang lain. Saya rasa, saya cukup cantik.” 2) Differentiated. Konsep diri remaja bisa terdiferensiasi.. Remaja. berusaha. menjadi semakin. menggambarkan. dirinya. menggunakan sejumlah karakteristik dalam hubungannya dengan orang lain. Remaja memahami bahwa dirinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda, sesuai dengan peran atau konteks tertentu. 3) Contradictions With in the Self. Setelah remaja mendiferensiasikan dirinya ke dalam sejumlah peran dan dalam konteks berbeda-beda, maka muncullah kontradiksi antara diri-diri yang terdifernsiasi ini. Sejumlah istilah yang kontradiktif yang digunakan remaja dalam mendeskripsikan dirinya, seperti: jelek dan menarik, peduli dan tak peduli, tertutup dan terbuka..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. 4) The Fluctiating Self. Sifat yang kontradiktif dalam diri remaja memunculkan fluktuasi diri dalam berbagai situasi dan lintas waktu yang tidak mengejutkan. Diri remaja memiliki ciri ketidakstabilan hingga masa di mana remaja berhasil membentuk teori mengenai dirinya yang lebih utuh. 5) Real and Ideal, True and False Selves. Kemampuan untuk menyadari adanya perbedaan antara diri yang nyata dengan diri yang ideal menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif mereka. Selain itu, remaja juga membedakan diri mereka yang benar dan yang palsu. 6) Social Comparison. Remaja sering menggunakan perbandingan sosial untuk mengevaluasi diri mereka sendiri. Namun kesediaan remaja untuk mengakui bahwa mereka menggunakan perbandingan sosial cenderung menurun, karena menurut mereka perbandingan sosial itu tidaklah diinginkan. Terungkapnya motif perbandingan sosial mereka akan membahayakan popularitas mereka. 7) Self Conscious. Remaja lebih sadar akan dirinya dan lebih memikirkan tentang pemahaman diri mereka. Remaja menjadi lebih introspektif, yang mana hal ini merupaka dari kesadaran diri mereka dan bagian dari eksplorasi diri. 8) Self Protective. Mekanisme untuk mempertahankan diri merupakan salah satu aspek dari konsep diri remaja. Meskipun remaja sering menunjukkan adanya kebingungan dan konflik..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. 9) Unconscious. Konsep diri remaja melibatkan adanya pengenalan bahwa komponen yang tidak disadari termasuk dalam dirinya, sama seperti komponen yang disadari. 10) Self Integration. Konsep diri menjadi lebih terintegrasi, di mana bagian yang berbeda-beda dari diri secara sistematik menjadi satu kesatuan. d. Dimensi-dimensi dalam Konsep Diri Menurut Fitts (Agustiani, 2006), konsep diri dibagi menjadi dua dimensi, yaitu: 1) Dimensi Internal Dimensi internal adalah penilaian yang dilakukan individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya. Dimensi internal terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu: a) Diri identitas Bagian diri ini merupakan aspek yang paling mendasar pada konsep diri dan mengacu pada pertanyaan, “Siapakah saya?”. Dalam pertanyaan tersebut label-label dan simbolsimbol yang diberikan pada diri individu untuk menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya. b) Diri perilaku Diri perilaku merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya, yang berisikan segala kesadaran mengenai “apa yang dilakukan oleh diri”. Selain itu berkaitan erat dengan diri.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. identitas. Diri yang kuat akan menunjukkan adanya keserasian antara diri identitas dengan diri pelakunya, sehingga ia dapat mengenali dan menerima dirinya. c) Diri Penerimaan/ Penilai Dari penilai berfungsi sebagai pengamat, penentu standar, dan. evaluator.. Kedudukannya. adalah. sebagai. perantara. (mediator) antara diri identitas dan diri pelaku. 2) Dimensi Eksternal Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain di luar dirinya. Dimensi internal terbagi menjadi lima bentuk, yaitu: a) Diri Fisik Diri fisik merupakan persepsi seseorang terhadap keadaan dirinya secara fisik, misalnya persepsi seseorang mengenai kesehatan dirinya, penampilan dirinya (cantik, jelek, menarik, tidak menarik) dan keadaan tubuhnya (tinggi, pendek, gemuk, kurus). b) Diri Etik-moral Diri etik-moral merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika, misalnya persepsi seseorang mengenai hubungan dengan Tuhan,.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. kepuasan seseorang akan kehidupan keagamaanya, dan nilainilai moral yang dipegangnya. c) Diri Pribadi Diri pribadi merupakan perasaan atau persepsi seseorang tentang keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh sejauh mana individu merasa puas terhadap pribadinya atau sejumlah mana ia merasa dirinya sebagai pribadi yang tepat. d) Diri Keluarga Diri keluarga menunjukkan perasaan seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga dan seberapa jauh seseorang merasa dekat terhadap dirinya sebagai anggota keluarga. e) Diri Sosial Diri sosial merupakan penilaian individu terhadap interaksi dirinya dengan orang lain maupun lingkungan di sekitarnya. Sedangkan menurut Piers (2002), konsep diri terdiri dari 6 dimensi, meliputi: 1. Penyesuaian perilaku (behavioral adjustment) terkait dengan penilaian individu terhadap perilakunya berupa penerimaan dan penolakan. 2. Status intelektual dan sekolah (intellectual and school status) berupa penilaian individu terkait dengan kemampuan intelektual dan akademis sekolah..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. 3. Penampilan dan atribut fisik (physical appearance and attributes) terkait dengan penilaian individu terhadap penampilan fisik individu dan atribut kepribadian tertentu seperti kemampuan untuk mengekspresikan ide atau kampuan kepemimpinan. 4. Bebas dari kecemasan (freedom and anxiety) terkait dengan penilaian individu terhadap kecemasan dan suasana hatinya. 5. Kepopuleran (popularty) terkait penilaian individu terhadap kemampuannya dalam menjalankan fungsi sosialnya. 6. Kebahagiaan dan kepuasan (happiness and satisfaction) terkait dengan adanya kebahagiaan dan kepuasan dalam kehidupan. Dalam penelitian ini skala pengukuran konsep diri menggunakan dimensi dari Piers (2002). 4. Tinjauan tentang Dukungan Sosial Orang Tua a. Pengertian Dukungan Sosial Orang Tua Menurut Sarafino (2008), dukungan sosial mengacu pada perasaan yang dirasakan, kepedulian, penghargaan, atau bantuan yang diterima seseorang dari orang-orang atau kelompok lain. Dukungan datang dari banyak sumber, pasangan atau kekasih, keluarga, teman, dokter, atau organisasi masyarakat. Individu yang menerima dukungan sosial percaya bahwa dirinya dicintai, dihargai, dan bagian dari lingkungan sosial, seperti keluarga atau organisasi masyarakat, yang dapat membantu di saat dibutuhkan atau bahaya..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Selanjutnya, menurut Gottlieb (Smet 1994) dukungan sosial terdiri atas informasi atau nasehat verbal maupun non-verbal yang berupa bantuan nyata atau tindakan yang diberikan oleh adanya keakraban atau adanya kehadiran seseorang yang mempunyai manfaat atau efek terhadap perilaku bagi pihak penerima. Smet (1994) juga menambahkan bahwa dukungan sosial merupakan suatu bentuk perhatian, penghargaaan atau pertolongan yang diterima oleh individu lain atau kelompoknya. Informasi tersebut diperoleh dari pola hubungan keluarga, guru, teman sebaya, kelompok atau organisasi. Kreitner dan Angelo (2005) mengatakan bahwa dukungan sosial adalah jumlah bantuan yang dirasakan dan ditentukan oleh kuantitas ataupun kualitas hubungan sosial seorang individu. Dukungan sosial dirasakan individu dapat diterima dari berbagai orang-orang terdekat, diantaranya orang tua (Setyaningrum, 2015). Dukungan sosial orang tua dapat memberikan efek positif terhadap kualitas hidup seseorang. Dukungan sosial orang tua dapat berupa nasehat, bantuan, kasih sayang, dan perhatian. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial orang tua merupakan dukungan yang diberikan oleh orang tua kepada mahasiswa, berupa sikap penerimaan, bantuan, kasih sayang, dan perhatianya. b. Bentuk Dukungan Sosial Menurut Sarafino (2008) ada empat bentuk dasar atau jenis dukungan sosial yaitu:.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. 1) Dukungan emosional: meliputi ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap individu. Memberikan individu rasa nyaman, tentram, merasa memiliki, dan dicintai. 2) Dukungan penghargaan: meliputi penghargaan positif terhadap individu, dorongan atau persetujuan terhadap ide atau perasaan individu, dan membandingkan secara positif individu dengan orang lain. 3) Dukungan instrumental: meliputi bantuan langsung seperti uang, waktu, dan tenaga melalui tindakan yang dapat membantu individu. 4) Dukungan informatif: meliputi pemberian nasehat, petunjuk, saran atau umpan balik tentang yang dilakukan individu. Dari penelitian sebelumnya (Setyaningrum, 2015) ditemukan bahwa bentuk dukungan sosial yang terdiri dari dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif. Keempat bentuk dukungan sosial tersebut digunakan pengukuran variabel dukungan sosial orang tua. c. Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial Menurut Myers (Maslihah, 2011) terdapat tiga faktor utama yang mendorong seseorang memberikan dukungan sosial, meliputi: 1) Empati, orang lain turut merasakan kesusahan dengan tujuan mengurangi emosi, mengurangi kesusahan, dan meningkatkan kesejahteraan orang lain..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. 2) Norma-norma dan nilai sosial, yang bertujuan untuk membimbing individu untuk menjalankan kewajiban dalam hidupnya. 3) Pertukaran sosial, adanya hubungan timbal balik perilaku sosial antara cinta, pelayanan, atau informasi.. Apabila terjadi. keseimbangan dalam pertukaran akan menghasilkan hubungan interpersonal yang memuaskan. Pengalaman akan pertukaran secara timbal balik ini membuat individu lebih percaya bahwa orang lain akan menyediakan. 5. Tinjauan tentang Fasilitas Belajar di Kampus a. Pengertian Fasilitas Belajar di Kampus Mulyasa (2003) menyatakan bahwa fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana untuk menujang pembelajaran. Sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pembelajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah. Menurut oleh Imron (1996), fasilitas belajar merupakan sebuah alat bantu dalam proses belajar. Selanjutnya Gie (2002) mengatakan bahwa fasilitas meliputi keadaan sekeliling tempat belajar siswa. Sedangkan berdasarkan Permenristekdikti No 44 pasal 31 Tahun 2015, sarana dan prasarana merupakan kriteria minimal yang sesuai dengan.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar di kampus adalah sarana dan prasarana yang di sediakan oleh kampus. untuk. mempermudah. dan. memperlancar. kegiatan. pembelajaran agar tercapainya tujuan belajar. b. Macam-macam Fasilitas Belajar Menurut Gie (2002), macam-macam fasilitas belajar terdiri dari: 1) Ruang atau tempat belajar yang baik Salah satu syarat untuk dapat belajar dengan baik adalah tersedianya ruang atau tempat belajar. Dengan ruang atau tempat belajar yang memadai dan nyaman untuk belajar maka siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik. Tempat belajar yang baik harus menyediakan penerangan dan sirkulasi udara yang baik juga. 5) Perabotan belajar yang lengkap Perabotan. yang. dibutuhkan. untuk. kegiatan. belajar. mengajar, yaitu meja, kursi belajar, dan lemari buku serta perabotan lain yang diperlukan untuk menunjang . 6) Perlengkapan belajar yang efisien Perlengkapan belajar harus ada dalam kegiatan belajar. Jika terdapat kekurangan alat, ketiadaan atau kekurang tepatan alat yang digunakan akan mengurangi efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar. Salah satu perlengkapan belajar yaitu buku pegangan..

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. Buku-buku pegangan yang dimaksud adalah buku-buku matakuliah yang menunjang pemahaman mahasiswa menerima materi yang disampaikan dosen. Sedangkan menurut Permenristekdikti No 44 pasal 32 dan 33 Tahun 2015, sarana dan prasarana yang ada disediakan di perguruan tinggi terdiri dari: 1) Standar sarana pembelajaran, terdiri atas: perabotan, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, buku elektronik, dan repository,. sarana. teknologi. informasi. dan. komunikasi,. instrumentasi eksperimen, sarana olahraga, sarana kesenian, sarana fasilitas umum, bahan habis pakai, dan sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan. 2) Standar prasarana pembelajaran, terdiri atas: lahan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium/ studio/ bengkel kerja/ unit produksi, tempat berolahraga, ruang untuk kesenian, ruang unit kegiatan mahasiswa, ruang pimpinan perguruan tinggi, ruang dosen, ruang tata usaha, dan fasiliatas umum (jalan, air, listrik, jaringan komunikasi suara, data). Selain itu, menurut Nurabadi (2014) fasilitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibendakan, yang mempunyai peranan dalam memudahkan dan memperlancar kegiatan belajar. Fasilitas fisik disebut juga.

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. fasilitas materiil, misalnya alat tulis, buku, komputer, OHP, LCD, meja, kursi, kendaraan, ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakan, dan sebagainya. 2) Fasilitas non-fisik adalah segala sesuatu yang mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar sebagai akibat bekerjanya nilai-nilai non-fisik, misalnya uang, kegiatan pelatihan, bimbingan karir, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan jenis-jenis fasilitas belajar diatas, peneliti menggunakan fasilitas fisik dan non-fisik yang dijadikan sebagai pengukuran variabel fasilitas belajar di kampus. 3. Fungsi Fasilitas Belajar Fasilitas belajar mempunyai fungsi yang penting dalam kegiatan belajar. Dengan adanya fasilitas belajar, maka proses belajar mengajar akan berjalan lancar dan mudah tanpa ada hambatan. Menurut Sunadi (2013), fungsi fasilitas belajar untuk menunjang kegiatan program pusat sumber belajar agar semua kegiatan beajar dapat berjalan dengan efisien. Adanya fasilitas yang lengkap, sumber-sumber belajar akan memiliki kekuatan. Semua peralatan belajar dapat bermanfaat dan siswa semakin rajin serta tekun dalam belajar karena didukung oleh fasilitas belajar. Sedangkan menurut Yulieta dan Sutriyono (2017), fasilitas belajar sebagai alat untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. B. Penelitian yang Relevan Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan No 1. 2. 3. 4. Judul Penelitian dan Peneliti “Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Mahasiswa PGSD UMS Angkatan 2012/ 2013.” (Sholihah, 2015). Teknik Analisis Data dan Hasil Penelitian - Regresi Linear Sederhana. - Terdapat pengaruh dukungan sosial terhadap motivasi belajar mahasiswa (ß = 0,993; sig < 0,05).. “Pengaruh Fasilitas Belajar dan Teman Sebaya terhadap Motivasi Belajar Ekonomi XI IPS MAYOGA”. (Kusumaningrum, 2017). -. “Pengaruh Konsep Diri dan Dukungan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling” (Saragi, dkk. 2016). -. “Kontribusi Tingkat Penerimaan oleh Teman Sebaya dan Konsep Diri terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik di SMK Nusatama Padang Serta Implikasinya Dalam Program Bimbingan dan Konseling” (Putri, dkk. 2017). -. -. -. -. -. -. Regresi Linear Berganda Terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi belajar (ß = 0,235sig < 0,05).. -. Regresi Linear Berganda Terdapat pengaruh konsep diri dan dukungan orang tua terhadap motivasi belajar (ß =0,554; sig < 0,01).. -. Regresi Linear Berganda Terdapat pengaruh konsep diri dengan motivasi belajar (ß =0,610; sig < 0,05). -. -. -. -. Persamaan & Perbedaan Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel dukungan sosial dan motivasi belajar. Perbedaan terletak pada dua variabel bebas yaitu konsep diri dan fasilitas belajar. Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel fasilitas belajar dan motivasi belajar. Perbedaan terletak pada dua variabel bebas yaitu konsep diri dan dukungan sosial orang tua. Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel konsep diri, dukungan orang tua, dan motivasi belajar. Perbedaan terletak pada variabel bebas yaitu fasilitas belajar di kampus. Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel konsep diri dan motivasi belajar. Perbedaan terletak pada dua variabel yaitu dukungan sosial orang tua dan fasilitas belajar..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. No 5. 6. Judul Penelitian dan Peneliti “Pengaruh Program Life Skills, Fasilitas Sekolah, dan Kemampuan Guru terhadap Motivasi Siswa untuk Meningkatkan Prestasi” (Nurhidayah, dkk, 2016). Teknik Analisis Data dan Hasil Penelitian - Regresi Linear Berganda - Terdapat pengaruh fasilitas belajar terhadap motivasi belajar (ß= 0,147; sig< 0,01). “Korelasi Antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa” (Kurniawan, 2016). -. Korelasi Product Moment Terdapat hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan motivasi belajar siswa (r= 0,657; p< 0,05). -. -. -. -. Persamaan & Perbedaan Persamaan dalam penelitin ini adalah variabel fasilitas belajar dan motivasi belajar. Perbedaan terletak pada dua variabel bebas yaitu konsep diri dan dukungan sosial orang tua. Persamaan dalam penelitian ini adalah variabel dukungan sosial orang tua dan motivasi belajar. Perbedaan terletak pada dua variabel bebas yaitu konsep diri dan fasilitas belajar.. C. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh Konsep Diri terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Konsep diri merupakan gambaran seseorang tentang diri sendiri secara menyeluruh meliputi perasaan dan penilaian terhadap diri sendiri. Mahasiswa yang memiliki konsep diri yang positif, dia akan menilai dan menghargai dirinya, serta melihat hal-hal positif yang dapat dilakukan demi keberhasilannya. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki konsep diri negatif, dia menilai dan memandang dirinya lemah, tidak kompeten, pesimis, tidak menarik, dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Hal itu akan membawa pengaruh pada motivasi belajarnya. Mahasiswa yang memiliki konsep diri yang positif, maka motivasi belajarnya tinggi. Artinya bahwa ia akan terdorong untuk melakukan hal-.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. hal positif untuk mencapai kesuksesannya. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki konsep diri yang negatif maka motivasi belajar rendah. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis pertama yaitu: H1:. Terdapat pengaruh positif konsep diri terhadap motivasi belajar mahasiswa penerima Bidikmisi di Universitas Sanata Dharma angkatan 2015 dan 2016.. 2. Pengaruh Dukungan Sosial Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Dukungan sosial orang tua merupakan dukungan yang diberikan oleh orang tua kepada mahasiswa, berupa dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif. Jika dukungan sosial orang tua tinggi, mahasiswa mendapatkan dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif, sehingga ia akan termotivasi dalam belajar yang pada akhirnya menunjukkan performa akademik yang baik. Sebaliknya dukungan sosial orang tua rendah, mahasiswa tidak mendapatkan dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif, serta tidak menunjukkan performa akademik yang baik. Hal itu akan memberikan pengaruh pada motivasi belajarnya. Semakin tinggi dukungan sosial orang tua yang diberikan pada mahasiswa, maka motivasi belajarnya akan tinggi. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diberikan, maka akan semakin rendah juga motivasi belajarnya..

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan  No  Judul Penelitian dan
Gambar 1.1 Diagram Alur Kerangka Berpikir Penelitian Konsep Diri
Tabel 3.1 Tabel Jumlah Data Mahasiswa Penerima Bidikmisi  Angkatan 2015 dan 2016 Universitas Sanata Dharma
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Sosial Orang Tua
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK ATAS TAGIHAN KONTRAKTUAL YANG DITAGIHKAN SECARA NONKONTRAKTUAL PADA AKHIR TAHUN ANGGARAN 2016.. Yang bertanda tangan di

Data yang digunakan adalah data sekunder bulanan dari tahun 2007 sampai 2012 berupa harga saham perusahaan Jakarta Islamic Index 30 dan LQ45 dijadikan sampel,

A tudománymetriai adatok közül, amennyiben hazai viszonylatok között értelmezzük az adatokat, kiemelkedik az átlagos cit/doc érték valamint a citált cikkek aránya, hiszen ez

Am Anfang dieser Untersuchung hat man erwartet, dass Schüler die länger Deutsch als zweite Fremdsprache lernen, mehr Fehler unter dem Einfluss der ersten Fremdsprache

Aplikasi android akan mengirimkan dan menerima sinyal informasi melalui jaringan internet menggunakan modem ke website sehingga data diterima modul ethernet shield

Pada sampel dengan suhu 125 0 C nilai CaO dan SiO2 cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan sifat mekaniknya, sedangkan pada sampel dengan suhu 150 0 C memiliki nilai

Ritonga, Yoga Firdaus, Tri Wahono, Sidik Sunarto, Raziek Arief, Heru Nurcahyo, Delina Hutabarat, Darmawan Suwandi.. A4 S