• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran subtema Kegiatan Keluargaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran subtema Kegiatan Keluargaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA KEGIATAN KELUARGAKU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Yohanes Eko Budiyanto NIM. 111134097. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA KEGIATAN KELUARGAKU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Yohanes Eko Budiyanto NIM. 111134097. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk:. TUHAN YESUS KRISTUS Terima kasih Tuhan telah memberikan kemudahan dan kelancaran setiap langkahku dalam mengerjakan karya ini. Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Markus Supriyanto yang mendidik, mendoakan dan memberikan semangat dalam hidupku di rumah Tuhan Yesus Kristus Ibu Veronika Suratinah yang selalu memberikan semangat dan mendoakanku Beserta adikku Antonius Dwi Kuncoro Jati yang mendukungku dan mendoakanku. Rady Tiya Elvira, Terima kasih atas dukungan, bantuan, perhatian, doa dan semangat. Sahabat – sahabatku Bocah Bahagia, Terima kasih atas segala dukungan, semangat, bantuan, perhatian dan doa yang kalian berikan kepadaku. Sahabat – sahabatku di UKM Teater Seriboe Djendela, Terima kasih atas segala dukungan, semangat, bantuan, perhatian dan doa yang kalian berikan kepadaku. Sahabat – sahabatku mahasiswa PGSD kelas A, Terima kasih atas segala dukungan, semangat, bantuan, perhatian dan doa yang kalian berikan kepadaku. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku, Universitas Sanata Dharma.. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Motto. Jadikanlah pengalaman sebagai sesuatu yang indah karena dari pengalaman akan menemukan sesuatu yang membuat seseorang menjadi lebih baik lagi Genggam pengalaman baik, Buang pengalaman buruk Pengalaman = Guru yang terbaik “Yohanes Eko Budiyanto”. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 17 Februari 2015. Yohanes Eko Budiyanto. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Yohanes Eko Budiyanto. Nomor Mahasiswa. : 111134097. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Kegiatan Keluargaku Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam. bentuk. media. lain,. mengelolanya. dalam. bentuk. pangkalan,. mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan rolayti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 14 Januari 2015. Yang menyatakan. Yohanes Eko Budiyanto. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA “KEGIATAN KELUARGAKU” MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS SATU (1) SEKOLAH DASAR Yohanes Eko Budiyanto Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dengan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, berfikir tingkat tinggi, pendidikan karakter, dan penilaian otentik. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk yang layak untuk digunakan. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuisoner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas I SD Negeri Gentan, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua Pakar Kurikulum SD 2013 dan dua guru kelas I SD. Berdasarkan validasi pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 5 (sangat baik) dan skor 4,13 (baik) serta dua guru kelas I SD dengan skor 4,82 (sangat baik) dan 4,4 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,59 termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal tersebut ditinjau dari aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu, a) identitas RPP, (b) perumusan indikator, (c) perumusan tujuan, (d) pemilihan materi ajar, (e) pemilihan sumber belajar, (f) pemilihan media belajar, (g) metode pembelajaran, (h) skenario pembelajaran, (i) penilaian, (j) lembar kerja siswa, dan (k) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai bahan ajar mengacu Kurikulum 2013. Kata kunci: perangkat pembelajaran, kurikulum sd 2013, metode penelitian pengembangan, pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, penilaian otentik.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENTS BASED ON CURRICULUM 2013 SUBTHEME “KEGIATAN KELUARGAKU” FOR FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL Yohanes Eko Budiyanto Sanata Dharma University 2015 This research is a developmental research. The aim of this research is to produce learning instruments which refer to 2013 Curriculum of Elementary School by using the integrative thematic approach, scientific approach, high level thinking, characteristic education, and authentic assessment. The development of this learning instrument used the procedure of learning instruments’ development by Jerold E. Kemp and procedure of developmental research by Borg and Gall. Both of those procedures were adapted to a simpler model of development which became the base of this research. The developmental procedure used in the research consisted of 5 steps which were: (1) Potency and Problem, (2) Data Gathering, (3) Design of the Product, (4) Experts’ Validation, and (5) Revision of the Design until the appropriate product of the design was produced. Instruments of this research were list of needs’ analysis questions and questionnaire. The interview was used to analyze the needs of the first grade teachers of Gentan Elementary School while the questionnaire was used as validation of learning instruments’ quality done by the expert of 2013 Curriculum of Elementary School and two first grade Elementary School teachers. Based on the validation of 2013 Curriculum’s expert, the score were 5 (very good) and 4, 13 (good) while the score from the teachers were 4, 82 (very good) and 4, 4 (very good). The learning instrument got 4, 59 as the average score and it was belonged to “very good” category. It was considered from the aspects in the validation instrument which were (a) RPP Identity, (b) Indicator Formulation, (c) Purpose Formulation, (d) Selection of Learning Material, (e) Selection of Learning Source, (f) Selection of Learning Media, (g) Learning Method, (h) Learning Scenario, (i) Assessment, (j) Students’ Worksheet, (k) Language. Thus, the learning instrument is ready to be used as the learning material which refers to 2013 Curriculum. Key Words: learning instrument, 2013 Curriculum of Elementary School, developmental research method, integrative thematic approach, scientific approach, authentic assessment.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan. rahmat. Pengembangan. dan. Perangkat. berkah-Nya, Pembelajaran. sehingga. skripsi. Subtema. yang. Kegiatan. berjudul. Keluargaku. Mengacu Kurikulum SD 2013 Untuk Siswa Kelas (1) Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., B.S.T., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakaprodi Program Studi PGSD. 4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 5. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 6. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., B.S.T., M.A selaku Dosen Penguji 7. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. Munjiatun Irianingsih, S.Pd. Selaku guru kelas 1 SD Negeri Gentan yang telah memberikan informasi mengenai kesulitannya dalam menyusun perangkat pembelajaran. 9. Rahayuningsih, A.Ma. guru kelas I SD Negeri Tlacap yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 10. Sartinah, S.Pd., SD. Guru kelas I SD Negeri Tlacap yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 11. Ag. Hardi Prasetyo, S.Pd., M.A. selaku validator Pakar Kurikulum 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 12. Ibu Indah Nugraheni selaku validator Pakar Kurikulum 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 13. Orang tuaku Markus Supriyanto dan Veronika Suratinah yang selalu mendukung, mendoakan, dan sangat memperhatikan selama proses skripsi. 14. Adikku Antonius Dwi Kuncoro Jati yang selalu memberi semangat. 15. Teman-teman. satu. perjuangan. 32. mahasiswa. skripsi. payung. pengembangan perangkar pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. 16. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 14 Januari 2015 Penulis. Yohanes Eko Budiyanto. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6 1.5 Batasan Istilah ............................................................................................ 7 1.6 Spesifikasi Produk...................................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Teori ............................................................................................... 10 2.1.1. Kurikulum SD 2013 ............................................................................. 10. 2.1.2. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 ........................ 11. 2.1.3. Pendidikan Karakter ............................................................................. 17. 2.1.4. Berfikir Tingkat Tinggi ........................................................................ 19. 2.1.5. Pendekatan Tematik Integratif ............................................................. 21. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.6. Pendekatan Saintifik............................................................................. 23. 2.1.7. Penilaian Otentik .................................................................................. 28. 2.1.8. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran .................................. 32. 2.1.9. Penelitian yang relevan ........................................................................ 41. 2.1.10 Kerangka Pikir ..................................................................................... 44 2.1.11 Pertanyaan Penelitian ........................................................................... 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 46 3.2 Prosedur Pengembangan ........................................................................... 49 3.2.1. Potensi dan Masalah............................................................................. 50. 3.2.2. Pengumpulan Data ............................................................................... 51. 3.2.3. Desain Produk ...................................................................................... 51. 3.2.4. Validasi Ahli ........................................................................................ 51. 3.2.5. Revisi Desain ....................................................................................... 52. 3.4. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013....................................................... 52. 3.5. Validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 .................. 52. 3.6. Instrumen Penelitian............................................................................ 53. 3.7. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 53. 3.8. Teknik Analisis Data ........................................................................... 54. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kebutuhan .............................................................................. 58. 4.1.1. Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ................................................... 58. 4.1.2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................ 62. 4.2. Deskripsi Produl Awal ......................................................................... 63. 4.2.1. Silabus .................................................................................................. 63. 4.2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) .......... 64. 4.2.3. Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................................................. 65. 4.2.3.1 Sampul Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................................... 66 4.2.3.2 Isi Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................. 66 4.3. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk .... 67. 4.4. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas I Kurikulum SD 2013 ................. 69. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4.5. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ................................................ 71. 4.5.1. Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ............................... 71. 4.5.2. Pembahasan .......................................................................................... 72. BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 78 5.2 Keterbatasan Pengembangan ..................................................................... 78 5.3 Saran ........................................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80 LAMPIRAN .................................................................................................... 84. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum .................................................. 12 Tabel 2 Kerangka Pikir .................................................................................... 44 Tabel 3 Konversi Nilai Skala Lima .................................................................. 54 Tabel 4 Kriteria Skor Skala Lima .................................................................... 57 Tabel 5 Komentar Pakar 1 Kurikulum 2013 dan Revisi .................................. 68 Tabel 6 Komentar Pakar 2 Kurikulum 2013 dan Revisi .................................. 69 Tabel 7 Komentar Guru Pelaksana 1 Kurikulum SD 2013 dan Revisi ............ 70 Tabel 8 Komentar Guru Pelaksana 2 Kurikulum SD 2013 dan Revisi ............ 70 Tabel 9 Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD ........ 72. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Revisi Taksonomi Bloom ................................................................ 20 Gambar 2 Sistem Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Jerold E Kemp ................................................................................... 33 Gambar 3 Langkah – Langkah Prosedur Pengembangan ................................ 47 Gambar 4 Langkah – langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran ........ 50. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Wawancara ................................................................... 85 Lampiran 2 Surat Keterangan melakukan wawancara ..................................... 87 Lampiran 3 Analisis Kebutuhan Guru ............................................................. 89 Lampiran 4 Data Validasi Pakar Kurikulum SD 2013..................................... 93 Lampiran 5 Data Validasi Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 .................... 104 Lampiran 6 Silabus .......................................................................................... 115 Lampiran 7 Biodata Penulis ............................................................................. 153 Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah). xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut UU no. 2 tahun 2003 adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (berkarakter) mulia (Suyadi, 2013:4). Hal ini dapat dijelaskan bahwa pendidikan perlu adanya pembentukkan karakter. yang selanjutnya. akan membentuk kepribadian seseorang.. Pembentukan karakter sebaiknya dilakukan sejak usia dini agar karakter tersebut tertanam dalam diri anak – anak hingga dewasa. Pendidikan di sekolah dasar menjadi jenjang yang pas untuk membentuk karakter seseorang. Oleh karena itu, untuk dapat mewujudkan pendidikan yang membentuk karakter seorang anak harus diperlukan sebuah kurikulum yang dapat mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum merupakan suatu pedoman yang dipakai oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah untuk membuat perencanaan pembelajaran, perangkat pembelajaran dan sistem penilaian yang akan digunakan. Salah satu hal yang perlu dilakukan guru dalam melaksanakan perannya sebagai pengajar adalah membuat perangkat pembelajaran dan rencana kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan yang akan diajarkan berkaitan dengan penggunaan metode tertentu. Wujud nyata dari kompetensi tersebut adalah kemampuan guru untuk mengembangkan perangkat 1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. pembelajaran kemudian mengimplementasikannya di dalam proses belajar mengajar di kelas. Perangkat pembelajaran adalah salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran di kelas. Perangkat pembelajaran dibuat agar segala sesuatu yang telah direncanakan dapat tercapai dan terlaksana dengan baik, setelah itu dikembangkan sesuai dengan kriteria dan standar kualitas yang telah ditentukan. Perangkat pembelajaran yang baik dapat membantu siswa dalam memahami dan menguasai materi dengan baik sehingga dapat membuat siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sejak tahun 1945 kurikulum di indonesia mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 1999, 2004 dan 2006 serta yang terbaru adalah kurikulum 2013. Melihat dari pendidikan di indonesia pemerintah berusaha untuk terus menguji bahkan sampai mengganti kurikulum. Sampai yang terbaru yaitu kurikulum 2013, pengembangan kurikulum 2013 memberikan jawaban terhadap kurikulum yang dianut sebelumnya yaitu kurikulum 2006, kurikulum 2013 yang terbaru ini bertujuan untuk mendorong peserta didik untuk menjadi lebih baik dalam melakukan. observasi,. bertanya,. bernalar,. dan. mengkomunikasikan. (mempresentasikan), apa yang diperoleh atau diketahui setelah siswa menerima materi pelajaran (Hidayat, 2013:2-17). Menurut Dakir (2004:2-3), kurikulum merupakan sebuah program pendidikan yang dirancang dan direncanakan serta berisi berbagai macam bahan ajar dan pengalaman belajar.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. yang dibuat secara sistematik berdasarkan dengan norma-norma yang berlaku sehingga dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran. Perangkat Pembelajaran adalah elemen penting yang terdapat pada kurikulum. Seorang guru harus wajib mempunyai perangkat pembelajaran untuk melakukan proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan hal penting bagi siswa sebagai fasilitas belajar. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran sebaiknya harus dibuat dan dirancang oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu M I, guru kelas 1 SD N Gentan pada hari Sabtu tanggal 12 April 2014 pukul 10.15 – 11.00 WIB, diperoleh bahwa pemahaman guru tentang kurikulum SD 2013 adalah sejauh yang diterima dan diberikan oleh pemerintah. Guru menyadari pemahamannya terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yaitu sesuai dengan buku guru dan buku siswa yang diberikan oleh pemerintah. Beliau memberi penjelasan bahwa cara mengajar dengan kurikulum SD 2013 lebih menyenangkan karena kegiatan pembelajaran setiap harinya sudah dituang ke dalam buku guru dan buku siswa. Pemahaman mengenai pendekatan tematik integratif menurut guru yaitu pembelajaran saling terkait dan perpindahan setiap muatan pelajarannya tidak dirasakan oleh siswa – siswi. Pemahaman guru tentang pendekatan saintifik sesuai dengan 3 ranah, selain itu dalam membuat RPP pendekatan saintifik harus selalu ada. Dengan adanya pendekatan saintifik tersebut guru merasa lebih mudah dalam mengajar akan tetapi dalam penilaiannya menjenuhkan dan sulit. Untuk pemahaman.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. penilaian otentik guru masih merasa kesulitan karena setiap soal harus mengeluarkan kompetensi dasarnya sesuai dengan kriteria. Sehingga guru masih sangat memerlukan contoh – contoh rubrik penilaian non tes. Guru menyadari bahwa pemahaman pendidikan karakter dalam pembelajaran adalah membentuk anak menjadi lebih baik, baik sikap, tingkah laku maupun sopan santun tidak hanya berbicara saja tetapi dicontohkan kepada anak. Pemahaman tentang jenis – jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional tujuannya membuat manusia atau anak didik di indonesia menjadi orang yang lebih baik, tidak hanya teori tetapi prakteknya harus dijalankan. Guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yaitu dalam bahan yang diberikan pemerintah kurang kuat, belum mempunyai alat peraga dan masih membutuhkan dana yang banyak untuk perangkat pembelajaran. Contoh – contoh perangkat pembelajaran di sekolah sudah ada tetapi masih sangat sedikit, sehingga guru masih memerlukan contoh perangkat pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum SD 2013. Ciri – ciri RPPTH yang guru butuhkan sudah diberikan oleh pemerintah dan guru sudah membuat lalu mengembangkan RPPTH tersebut, tetapi benar salahnya belum diketahui. Guru sangat menginginkan pemerintah memberikan contoh cara mengajar yang baik sesuai dengan kurikulum SD 2013 karena guru hanya diberikan bahan tidak diberikan contoh cara mengajarnya. Saran guru untuk dinas, mohon diberi contoh yang lengkap walaupun hanya sedikit tetapi jelas dan dilengkapi alat peraga setiap pembelajarannya..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. Berdasarkan kenyataan tersebut, perangkat pembelajaran adalah suatu elemen yang penting yang terdapat dari kurikulum. Sedangkan kurikulum adalah sesuatu program pendidikan yang diatur sedemikian rupa sehingga nantinya akan mendapatkan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan hasil pendidikan yang berkualitas, peneliti mencoba untuk merancang perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum 2013 guna membantu guru dalam mengajar sehingga siswa dapat menanamkan nilai. pendidikan. karakter. dengan. judul. “Pengembangan. Perangkat. Pembelajaran Subtema “Kegiatan Keluargaku” Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar”. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema Kegiatan Keluargaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar? 1.2.2 Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Kegiatan Keluargaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Mengembangkan. perangkat. pembelajaran. subtema. Kegiatan. Keluargaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. 1.3.2 Mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema Kegiatan Keluargaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Mahasiswa Dapat memperoleh pengalaman melakukan perangkat pembelajaran dengan pendidikan karakter melalui pendekatan tematik integratif yang mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar. 1.4.2 Bagi Guru Dapat memeberikan inspirasi dan memiliki perangkat pembelajaran bagi guru lain dalam mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendidikan karakter melalui pendekatan tematik integratif yang mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar. 1.4.3 Bagi siswa Dapat. memperoleh. pengalaman. belajar. yang. menyenangkan. menggunakan pendekatan tematik integratif dengan pendidikan karakter yang mengacu pada kurikulum 2013. 1.4.4 Bagi Sekolah Dapat menambah bahan bacaan khususnya pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan tematik integratif dengan pendidikan karakter yang mengacu pada kurikulum 2013..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. 1.4.5 Bagi Prodi PGSD Dapat menambah koleksi bahan bacaan. 1.5 Batasan Istilah 1.5.1 Kurikulum SD 2013 adalah sebuah kurikulum dimana terdapat beberapa aspek yang harus di capai oleh peserta didik yaitu peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 1.5.2 Pendidikan Karakter adalah usaha sadar manusia menjadi lebih baik dengan membangun karakter dalam diri manusia yang melibatkan pengetahuan, perasaan dan tindakan dalam perilaku sehari – hari. 1.5.3 Pendekatan tematik integratif adalah pembelajaran yang dilakukan secara terpadu yang mengaitkan berbagai bidang studi, konsep pembelajaran dan pokok bahasan melalui tema besar sehingga pembelajaran dapat bermakna dan menyenangkan bagi siswa. 1.5.4 Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran untuk memberi pemahaman kepada peserta didik dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak tergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu berbagai sumber bukan diberi tahu..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. 1.5.5 Penilaian Otentik adalah sebuah penilaian siswa dengan aspek yang dinilai. berupa. penilaian. sikap,. penilaian. pengetahuan. dan. keterampilan. 1.5.6 Perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. 1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan 1.6.1 Komponen RPPTH yang disusun lengkap yang didalamnya berisi (1) satuan pendidikan, kelas, semester, tema/subtema, mata pelajaran terkait, pembelajaran, dan alokasi waktu (2) Kompetensi Inti, (3) Indikator, (4) Tujuan Pembelajaran, (5) Materi Pokok, (6) Pendekatan dan Metode Pembelajaran, (7)Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran, (8) Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran, (9) Penilaian. 1.6.2 RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap spiritual) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. 1.6.3 RPPTH. disusun. dengan. pendekatan. tematik. integratif. yaitu. pembelajaran yang dilakukan secara terpadu yang mengaitkan berbagai bidang studi, konsep pembelajaran dan pokok bahasan.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. melalui tema besar sehingga pembelajaran dapat bermakna dan menyenangkan bagi siswa.. 1.6.4 RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik yang didalam proses pembelajarannya memberi pemahaman kepada peserta didik dalam mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. 1.6.5 Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik yaitu penilaian siswa dengan aspek yang dinilai berupa penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan dengan ketentuan EYD.. keterampilan. RPPTH disusun sesuai.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Kurikulum SD 2013 Kurikulum merupakan wadah yang menentukan arah pendidikan. Berhasil. dan tidaknya pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan. Kurikulum adalah bagian ujung tombak dari terlaksananya kegiatan pendidikan. Tanpa adanya kurikulum pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien. Karena itu peran kurikulum sangat penting bagi satuan pendidikan. Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis sebagaimana dikutip oleh Rusman (2011: 3), mengartikan kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun di luar sekolah. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pedidikan Nasional. Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa kurikulum ialah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (M. Fadlillah, 2014:15). Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Di dalam kurikulum 2013 ini terdapat beberapa aspek yang harus di capai oleh peserta didik yaitu peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kemudian diturunkan yang semula dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi. Pembelajaran di. 10.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. kurikulum 2013 lebih bersifat tematik integratif dalam semua mata pelajaran. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Prinsip – prinsip yang dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum 2013 ini sama seperti prinsip penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Permendikbud menyebutkan tentang implementasi kurikulum 2013 nomor 81A tahun 2013 sebagai berikut pertama, peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia. Kedua, kebutuhan kompetensi masa depan. Ketiga, peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik. Keempat, keberagaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan. Kelima, tuntutan pembangunan daerah dan nasional. Keenam, tuntutan dunia kerja. Ketujuh, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kedelapan, agama. Kesembilan, dinamika perkembangan global. Kesepuluh, persatuan nasional dan nilai – nilai kebangsaan. Kesebelas, kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Keduabelas, kesetaraan gender. Ketigabelas, karakteristik satuan pendidikan. 2.1.2 Rasional dan elemen perubahan Kurikulum SD 2013 Menurut Majid (2014 : 28) orientasi kurikulum SD 2013 merupakan adanya peningakatan dan keseimbangan antara UU 20 Tahun 2003 dengan kompetensi sikap (atitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Pengembangan Kurikulum SD 2013 terjadi karena timbul beberapa permasalahan.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. pada kurikulum 2006 (KTSP), adapun permasalahannya yaitu: (1) Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukan banyaknya mata pelajaran, (2) kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, (3) kompetensi belum menggambarkn secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. (4) Beberapa kometensi yang dibutuhkan dengan perkembangan kebutuhan belum terakomodasi dalam kurikulum, (5) kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. (6) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci. (7) Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi dan belum tegas menuntut adanya remidiasi secara berkala, (8) Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci. Pengembangan kurikulum dilakukan karena adanya tantangan – tantangan yang dihadapi, yaitu tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal antara lain, tuntutan pengembangan pendidikan yang mengacu pada 8 standar Nasional pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar penilaian, standar kompetensi kelulusan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar sarana dan prasarana serta standar pendidik dan tenaga kependidikan. tantangan internal lainnya terkait dengan Kondisi pendidikan di indonesia dibandingkan dengan negara – negara maju. Aspek ini akan melihat standar isi, khususnya pada kompetensi dasar.. Terkait dengan kondisi pendidikan di Indonesia bangsa. Indonesia harus membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, maka dari itu tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah bagaimana Sumber.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. Daya Manusia (SDM) di Indonesia harus dapat memiliki kompetensi dan keterampilan dalam bidang pendidikan (Husanah, 2013:8). Tantangan lain yang harus dihadapi adalah tantangan eksternal. Di mana tantangan eksternal ini meliputi persepsi masyarakat yang berkembang. Maksud dari persepsi masyarakat yang berkembang adalah pendidikan yang terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan kurang bermuatan karakter. Jika seseorang pelajar dititik beratkan pada pengetahuan terus-menerus lama kelamaan beban siswa terlalu berat dan menjadi jenuh. Akibatnya akan terjadi permasalahan – permasalahan negatif dikalangan pelajar seperti narkoba, tawuran pelajar, dan lain-lain. Kurikulum 2013 diharapkan mampu memberikan jawaban atas permasalahan yang akan dihadapi dimasa yang akan datang yaitu dengan mengembangkan tiga komponen penting yaitu ASK (attitude, skil and knowledge) (Husanah, 2013:8). Tantangan internal dan eksternal merupakan dua hal yang harus dihadapi seiring dengan perkembangan zaman. Hal lain yang perlu dihadapi adalah kesenjangan kurikulum yang berlaku pada saat ini dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Mulyasa, 2013: 61-63). Tabel. 1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum KONDISI SAAT INI. KONSEP IDEAL A. KOMPETENSI LULUSAN. 1. Belum. sepenuhnya 1. menekankan. pendidikan. Berkarakter mulia.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. karakter 2. Belum. menghasilkan 2. Keterampilan yang relevan. keterampilan sesuai kebutuhan 3. Pengetahuan-pengetahuan lepas 3. Pengetahuan-pengetahuan terkait. B. MATERI PEMBELAJARAN 1. Belum. relevan. dengan 1. kompetensi yang dibutuhkan. Relevan dengan materi yang dibutuhkan. 2. Beban belajar terlalu berat. 2. Materi esensial. 3. Terlalu luas, kurang mendalam. 3. Sesuai. dengan. tingkat. perkembangan anak KONDISI SAAT INI. KONSEP IDEAL. C. PROSES PEMBELAJARAN 1. Berpusat pada guru. 2. Proses. 1. pembelajaran 2. berorientasi pada pada buku. Berpusat pada peserta didik Sifat. pembelajaran. yang. kontekstual. teks 3. Buku. teks. hanya. memuat 3. Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran,. sistem. 14.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. penilaian. materi bahasan. serta. kompetensi. yang diharapkan D. PENILAIAN 1. Menekankan aspek kognitif. 1. Menekankan aspek kognitif, afektif,. psikomotorik. secara. proposional 2. Tes menjadi cara penilaian 2. Penilaian tes pada portofolio. yang dominan. saling melengkapi. E. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 1. 2. Memenuhi kompetensi profesi 1. Memenuhi kompetensi profesi,. saja. pedagogi, sosial, dan personal. Fokus pada ukuran kinerja PTK 2. Motivasi mengajar. F. PENGELOLAAN KURIKULUM 1. Satuan pendidikan mempunyai 1. Pemerintah pusat dan daerah. pembebasan dalam pengelolaan. memiliki. kurikulum. dalam pelaksanaan kurikulum. kendali. kualitas. di tingkat satuan pendidikan 2. Masih terdapat kecenderungan 2. Satuan. pendidikan. mampu. satuan pendidikan menyususn. menyusun kurikulum dengan. 15.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. kurikulum. tanpa. mempertimbangkan. kondisi. mempertimbangkan. peserta. peserta. daerah. dan. potensi. kondisi. satuan pendidikan, kebutuhan. satuan pendidikan, kebutuhan didik,. 16. didik,. dan. potensi. daerah. 3. Pemerintah hanya menyiapkan 3. Pemerintah menyiapkan semua. sampai. komponen kurikulum sampai. standar. isi. mata. pelajaran. buku teks dan pedoman. Melihat tantangan-tantangan dan kesenjangan yang dihadapi pada saat ini, maka perlu adanya penyempurnaan pola pikir. Penyempurnaan pola pikir harus membandingkan dengan kurikulum sebelumnya yaitu (Husanah, 2013:8): 1. Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2. Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran. 3. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 4. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. 5. Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas). Melihat kesenjangan yang terjadi dalam kurikulum tersebut perlu adanya perubahan, adapun elemen perubahan yang terjadi di kurikulum 2013 adalah menyangkut empat standar pendidikan, yakni Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. 2.1.3 Pendidikan Karakter Pendidikan karakter (Fakry dalam Kusuma dkk, 2011:5) adalah sebuah proses tranformasi nilai – nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan, dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Menurut Lickona pendidikan karakter mencakup tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan, mencintai kebaikan dan melakukan kebaikan (Suyadi, 2013: 6). Tujuannnya untuk membentuk kepribadian anak supaya menjadi manusia yang baik dan menjadi warga negara yang baik. Sedangkan menurut (Samami, 2012: 45) pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga serta rasa dan karsa. Dari ketiga teori di atas, mengandung makna bahwa pendidikan karakter dalam prosesnya melibatkan pengetahuan (pikir,raga,mengetahui kebaikan, proses transformasi), perasaan (hati, rasa, mencintai kebaikan) dan tindakan (perilaku, melakukan kebaikan). Samani (2012: 45) mengungkapkan tujuan pendidikan karakter adalah mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik – buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari – hari dengan sepenuh hati. Tujuan pendidikan karakter dalam setting sekolah (Kusuma, 2011:9) adalah: 1. Menguatkan dan mengembangkan nilai – nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai – nilai yang dikembangkan..

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. 2. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai – nilai yang dikembangkan oleh sekolah. 3. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama. Fungsi. pendidikan. budaya. dan. karakter. bangsa. sekolah. dari. “Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (Kemendiknas 2010) adalah: 1. Pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku baik bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa. 2. Perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat 3. Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai – nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat. Menurut Furqon (2010: 79-81) menyebutkan nilai – nilai karakter menjadi 30 butir karakter diantaranya (1) adil (2) amanah (3) pengampunan (4) antisipatif (5) arif (6) baik sangka (7) kebajikan (8) keberanian (9)kebijaksanaan (10) cekatan (11) cerdas (12) cerdik (13) cermat (14) pendaya guna (15) demokratis (16) dermawan (17) dinamis (18) disiplin (19) efisien (20) empan papan (21) empati (22) fair play (23) gigih (24) gotong royong (25) hemat (26) hormat (27) ikhlas (28) inisiatif (29) inovatif dan (30) kejujuran. Semua karakter di atas dapat dijabarkan menjadi beberapa kategori. Menurut Koesoema (2011: 124), nilai –.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. nilai karakter dapat berupa nilai yang bersifat individual personal maupun yang lebih sosial. Berdasarkan pengertian di atas pendidikan karakter perlu diberikan kepada anak – anak dari usia dini. Dengan begitu, perlahan anak Indonesia mempunyai karakter yang lebih baik. Peneliti menyimpulkan bahwa, pendidikan karakter adalah usaha sadar manusia menjadi lebih baik dengan membangun karakter dalam diri manusia yang melibatkan pengetahuan, perasaan dan tindakan dalam perilaku sehari – hari. 2.1.4. Berpikir Tingkat Tinggi Taksonomi Bloom menggolongkan tujuan pendidikan menjadi tiga ranah. yaitu: a. Ranah kognitif (berkaitan dengan kognisi atau penalaran/pemikiran–dalam bahasa pendidikan Indonesia disebut “cipta”), b. Ranah afektif (berkaitan dengan afeksi atau “rasa”), c. Ranah psikomotor (berkaitan dengan psikomotor atau gerak jasmani-jiwani, gerak-gerik jasmani yang terkait dengan jiwa; mirip dengan “karya”–walau sebenarnya tidak sama persis. Taksonomi Bloom dalam Anderson (210:43) memuat dimensi proses kognitif yaitu: (1) Tahap Mengingat. Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. (2) Tahap Memahami. Mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru (3) Tahap mengaplikasikan. Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu (4) Tahap menganalisis. Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan (5) Tahap Mengevaluasi. Mengambil keputusan berdasarkan kriteria (6) Tahap mencipta. Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru atau untuk membuat suatu produk Terdapat 3 aspek yang menjadi bagian dari kemampuan berpikir tinggi yaitu aspek analisa, aspek evaluasi, dan aspek mencipta sebagai pedoman berpikir.. Gambar 1. Revisi Taksonomi Bloom.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan tahap – tahap pembelajaran yang mempunyai 3 tujuan pendidikan yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik melalui 6 tahap yang dimulai dari tahap mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,. mengevaluasi,. dan. mencipta. sehingga. dapat. membentuk. pembelajaran yang efektif. 2.1.5. Pendekatan Tematik Integratif Kurikulum 2013 memiliki salah satu ciri khas yaitu pembelajaran yang. menggunakan pendekatan tematik integratif. Pola pikir kurikulum 2013 merujuk pada perubahan yang memiliki karakteristik hampir sama dengan pembelajaran kontekstual. Suprijono (2011:79) mengungkapkan pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mengaitkan pengetahuan atau materi dengan kondisi dunia nyata yang terjadi pada saat ini, hingga siswa berusaha menemukan sendiri hubungan antara materi tersebut dengan kehidupannya. Hubungan dengan kehidupannya bisa berupa cara bagi siswa untuk menerapkan pengetahuannya pada kehidupan mereka. Pembelajaran kontekstual memiliki fokus pada perkembangan ilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan pemahaman kontekstual siswa dengan dunia nyata yang dialami siswa. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual mengajak siswa untuk mengutamakan pengetahuan dan pengalaman nyata dalam pembelajarannya, mengajak siswa berpikir tingkat tinggi, menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa,. menuntut siswa. berpikir kritis, kreatif, berusaha memecahkan masalah, belajar dengan.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. menyenangkan, asyik, tidak membosankan dan diusahakan belajar dapat darimana, kapan saja dan di mana saja. Suprijono (2011:80-81) menegaskan bahwa. prinsip. pembelajaran. kontekstual. ada. tiga. (1). adanya. saling. ketergantungan antar materi satu dengan lainnya, (2) pengenalan keberagaman realitas kehidupan, dan (3) pengaturan diri yang dapat membuat siswa berani mengekspresikan potensi diri yang dimiliki. Jika pembelajaran sudah kontekstual, maka tugas guru hanya mengaitkan mata pelajaran sehingga tidak lagi terpisah – pisah seperti konsep pendekatan tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif dilaksanakan menggunakan prinsip pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai acauan kegiatan pembelajaran, dimana di dalam setiap tema tersebut terdapat berbagai macam mata pelajaran. Pembelajaran tematik integratif berfungsi memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah semangat belajar peserta didik, karena materi yang diajarkan sesuai dengan kenyataan (kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik menurut (Kemendikbud, 2013a:197). Mulyasa (2013:170) menjelaskan bahwa pembelajaran tematik integratif sebelumnya hanya dilaksanakan pada kelas rendah saja, dan kelas tinggi setiap mata pelajaran terkesan terpisah atau berdiri sendiri. Dalam penerapan kurikulum 2013, murid sekolah dasar tidak lagi mempelajari masing – masing mata pelajaran secara. terpisah.. Pembelajaran. tematik. integratif. dalam. penerapannya. menggunakan proses belajar berdasarkan tema kemudian dikombinasikan dengan.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. mata pelajaran lain yang saling berkaitan. Pembelajaran tematik menurut Rusman (2013:254) merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep sehingga siswa dapat belajar secara holistik, bermakna, dan autentik. Berdasarkan teori – teori yang sudah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran yang dilakukan secara terpadu yang mengaitkan berbagai bidang studi, konsep pembelajaran dan pokok bahasan melalui tema besar sehingga pembelajaran dapat bermakna dan menyenangkan bagi siswa. 2.1.6. Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 menekankan dalam pembelajaran, yaitu menggunakan. pendekatan saintifik / pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua muatan pelajaran. Langkah-langkah pokok dalam pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan,. dan. mengkomunikasikan.. Semiawan. (1987:. 14-16). mengemukakan empat alasan pentingnya pendekatan keterampilan proses diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Keempat alasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung cepat sehingga menuntut kompetensi guru melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. perkembangan tersebut. Kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada mengajarkan fakta dan konsep (metode ceramah) tidak memberikan kemampuan untuk menemukan pengetahuan kepada siswa, melainkan hanya memiliki pengetahuan. Untuk itu guru harus mengembangkan strategi pembelajaran. yang. dapat. memberikan. keterampilan. memperoleh. pengetahuan kepada siswa. 2. Siswa mudah memahami konsep apabila kegiatan pembelajaran menyajikan contoh konkrit, contoh yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi siswa, serta mempraktekkan atau melakukan sesuatu (learning by doing). Dengan kata lain, apabila siswa mendapatkan pengalaman belajar langsung maka siswa akan mudah memahami konsep dan diperoleh hasil belajar yang bermakna serta berlangsung tetap. 3. Penemuan ilmiah bersifat tentatif, artinya dapat berubah berdasarkan fakta dan data baru. Pembelajaran harus menanamkan kemampuan berfikir kritisanalitis terhadap permasalahan. 4. Pengembangan konsep seyogyanya tidak terlepas dari pengembangan sikap dan nilai pada diri siswa, sehingga mereka memiliki kemampuan secara intelektual dan sosial. Pembelajaran harus mengembangkan kemampuan yang terintegrasi antara kemampuan intelektual dan kemampuan sosial. Menurut Sudarwan dalam Abdul Majid (2014 : 194) pendekatan saintifik mempunyai ciri-ciri yaitu: penonjolan dalam pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, penjelasan suatu kebenaran..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. Menurut Majid (3014 : 211) kurikulum SD 2013 menggunakan pedagogik modern dimana menggunakan pendekatan saintifik yang meliputi: 1. Mengamati Kegiatan mengamati lebih pada proses pembelajaran. Metode mengamti sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa menjadi antusias dalam belajar. Prinsip yang digunakan dalam pengamatan yang harus diperhatikan oleh guru dan siswa adalah: - Cermat, objektif, dan jujur serta fokus pada objek - Menentukan dan menyepakati prosedur pengamatan - Memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya. 2. Menanya Guru mengarahkan peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap melalui bertanya. Kriteria pertanyaan yang baik ialah: (1) singkat, padat, jelas. (2) menginspirasi jawaban, (3) memiliki fokus, (4) bersifat probing, (5) bersifat validatif, (6) memberi kesempatan peserta didik berfikir ulang, (7) merangsang peningkatan kemampuan kognitif, (8) merangsang proses interaksi. 3. Menalar Dalam kurikulum SD 2013, menalar digunakan untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik berlaku aktif melalui kerangka proses pembelajaran. Cara menalar ada dua, yaitu secara induktif dan secara deduktif. Menalar secara induktif proses penarikan kesimpulan dari bersifat khusus ke yang bersifat umum,.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. sedangkan deduktif merupakan proses penarikan kesimpulan dari bersifat umum ke bersifat khusus. 4. Mencoba Pada proses mencoba, peserta didik dimaksudkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi seari-hari. Tahapan mencoba adalah: -. Persiapan. -. Pelaksanaan. -. Tindak Lanjut. 5. Mengkomunikasikan Pada tahap mengkomunikasikan, siswa dapat mengkomunikasikan hasil belajarnya dengan baik menurut yang ada dalam standar proses. Komponen-komponen tersebut dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran, tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah mensiratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau ilmiah. Upaya penerapan Pendekatan Saintifik atau ilmiah dalam proses pembelajaran sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan sendiri dari. keberadaan Kurikulum SD 2013, yang menarik untuk dipejari dan. dielaborasi lebih lanjut. Pendekatan saintifik memiliki cirri-ciri penonjolan pada dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengesahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dalam Kurikulum SD 2013 pendekatan saintifik atau pendekatan sains menyebabkan semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh mata.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam (dalam Imas Kuriasih dan Berlin Sani:2014). Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini:  Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kirakira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.  Penjelasan guru, respons peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka dengan serta-merta,pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.  Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.  Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir berdasarkan hipotesis dalam melihat perbedaan , kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.  Mendorong. dan. menginspirasi. peserta. didik. mampu. memahami,. menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan obyektif dalam merespons substansi atau materi pembelajaran.  Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.  Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik system penyajiannya..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. Berdasarkan uraian di atas pendekatan saintifik yang diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013 merupakan suatu proses yang dilakukan siswa dengan mengedepankan ide-ide kreatif. Kemampuan siswa dapat dikembangkan secara holistik mulai dari ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 2.1.7. Penilaian Otentik Ada beberapa istilah yang sering dipergunakan dalam konteks penilaian. yang tidak jarang dikacaukan penggunaannya. Istilah – istilah itu adalah penialian (evaluation), pengukuran (measurement), tes (test), dan asesmen (asessment) (Nurgiantoro, 2011: 22). Otentik dapat berarti nyata, benar – benar hasil tampilan peserta didik, akurat, dan bermakna. Penilaian otentik merupakan penilaian kinerja (perfomansi) yang meminta pembelajar untuk mendemonstrasikan keterampilan dan kompetensi tertentu yang merupakan penerapan pengetahuan yang dikuasainya. Tujuan penilaian itu adalah untuk mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata di mana keterampilan – keterampilan tersebut digunakan (Nurgiantoro, 2011: 22). Nurhadi (2004: 172) mengungkapkan penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi terkait perkembangan dan pencapaian pembelajaran mengunakan berbagai teknik hingga menunjukkan bahwa pembelajaran telah dikuasai siswa. Petunjuk tersebut perlu digunakan sebagai gambaran agar guru mengetahui perkembangan siswa dan segera mencari tindakan apabila terdapat masalah yang dialami siswa. Penilaian.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. jangan hanya dilakukan diakhri saja, tetapi akan baik jika dilakukan selama proses belajar siswa (Nurhadi, 2004: 68). Sesuai dengan Kurikulum 2013, penilaian otentik dituntut untuk memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Penilaian tersebut berfungsi untuk melihat peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain sebagainya. Penilaian ini lebih berfokus pada tugas-tugas kompleks dan kontekstual, membuat anak untuk mampu menunjukan kompetensi yang dimiliki dalam pengaturan yang lebih otentik. Penilaian otentik sangat relevan dengan pembelajaran terpadu khususnya pada jenjang sekolah dasar. Burhan (2011: 34) menyebutkan ada beberapa hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi siswa dalam penilaian otentik yaitu 1. Penilain kinerja. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menguji kemampuan peserta didik dalam mendomenstrasikan pengetahuan dan keterampilan. Penilaian kinerja ini bisa dalam kinerja lisan seperti berpidato, berdiskusi, berdialog, dll. 2. Wawancara lisan. Wawancara lisan disebut juga penilaian kinerja kebahasaan. Tujuan utama wawancar lisan ini adalah untuk menilai kompetensi peserta didik dalam membahasakan secara lisan informasi yang ditanyakan pewawancara dengan benar. 3. Pertanyaan terbuka. Penilaian dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atau dilakukan oleh peserta didik secara tertulis maupun lisan..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. 4. Menceritakan kembali teks maupun cerita. Pemberian tugas menceritakan kembali teks maupun cerita dilakukan untuk mengukur pemahaman wacana yang didengar atau dibaca secara lisan maupun tertulis. 5. Portofolio. Porofolio merupakan kumpulan karya peserta didik yang dikumpulkan secara sengaja, terencana, dan sistematik yang kemudian dianalisis secara cermat untuk menunjukan perkemabnagan kemajuan peserta didik dari waktu ke waktu. 6. Poyek. Proyek merupakan bentuk penugasan untuk menghasilakn karya maupun produk tertentu yang dilakukan secara berkelompok dalam hal dengan penilaian hasil pembelajaran. Hasil kerja akhir proyek dapat berbentuk laporan tertulis, rekaman video, gambar, aksi, atau perpaduan semuanya. Menurut Panduan Teknis Penilaian (2013: 9) aspek yang akan dinilai melalui penilaian otentik dapat dilakukan melalui: 1. Penilaian Sikap (KI 1 dan KI 2) yang mencakup sikap sosial dan spiritual dapat dinilai dengan cara: a. Observasi Teknik penilaian dilakukan secara berkesinambungan menggunakan indera dan dapat dilakukan melalui pembelajaran di luar atau di dalam kelas. b. Penilaian Diri Penilaian dimana meminta. siswa mengemukakan kelebihan dan. kelemahan dirinya dalam pencapaian kompetensi.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. c. Penilaian Aantar teman Teknik penilaian melibatkan siswa dalam menilai sikap dan perilaku keseharian peserta didik. d. Jurnal Catatan pendidik di luar dan di dalam kelas yang berisi informasi hasil pengamatan peserta didik 2. Penilaian Pengetahuan (KI 3) dapat dilakukan dengan cara: a. Tes tulis Tes tulis merupakan tes soal dan jawaban yang tertulis beupa pilihan ganda, isian, uraian, dan menjodohkan. b. Tes Lisan Tes yang berupa pertanyaan yang diberika guru terhadap siswa melalui daftar pertanyaan yang sudah disusun oleh guru. c. Penugasan: Penugasan dilakukan oleh pendidik dapat berupa pekerjaan rumah dan proyek baik secara individu atau kelompok 3. Ketrampilan (KI 4) dapat dinilai dengan cara: a. Performance atau kinerja Penilaian diaman siswa diminta untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya. b. Produk Penilaian terhadap peserta didik dengan menilai pembuatan produk.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. c. Proyek Penilaian terhadap siswa dimana penyelesaian tugas dilakukan dalam periode tertentu yang mana tugas mengandung investigasi. d. Portofolio Penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik secara sistematis dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan karakteristik penilaian otentik ada 4 yaitu (1) Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif. (2) Mengulur pencapaian kompetensi yang menekankan aspek keterampilan dan kinerja bukan hanya kompetensi. (3) Penilaian otentik dilakukan secara berkesinambungan dan merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi siswa. 2.1.8. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang berkelanjutan,. tiap-tiap langkahnya berhubungan langsung dengan aktifitas revisi. (Kemp, 1994 dalam. Trianto. 2010:. 81).. Untuk. melaksanakan. pengembangan. proses. pembelajaran diperlukan model – model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan (Sudjana 2001: 92 dalam Trianto 2007: 53). Dalam pengembangan perangkat pembelajaran dikenal tiga macam model pengembangan perangkat, yaitu model Dick – Carey, Model Four – D, dan model Kemp. Di bawah ini adalah model pengembangan perangkat pembelajaran Kemp:.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. Gambar 2. Sistem Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Jerold E Kemp Dari bagan di atas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa unsur pengembangan perangkat pembelajaran menurut Jerold E. Kemp yang telah direvisi dalam Trianto (2010: 82) sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Dalam tahap ini mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan, baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. 2. Analisis Siswa (Learner Characteristics) Dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakteristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman, baik individu maupun kelompok. Analisis tingkah laku awal siswa mengidentifikasi keterampilan – keterampilan khusus yang harus dapat siswa lakukan untuk memulai pembelajaran agar dapat berjalan lancar dan efektif serta efisien. Sedangkan analisis karakteristik siswa dilakukan dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman siswa baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Analisis dapat berupa kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan bekerja sama, keterampilan sosial, dan sebagainya. 3. Analisis Tugas (Task Analysis) Analisis tugas adalah alat yang digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setepatnya dari pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang diajarkan. Analisis. tujuan. pembelajaran. dilakukan. untuk. mengetahui. dan. menentukan model pembelajaran untuk mencapai tujuan. Jadi analisis tugas digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penguasaan tentang tugas – tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)..

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. 4. Merumuskan Indikator (Instructional Objective) Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa, tentang pernyataan – pernyataan apa yang dapat dilakukan siswa setelah selesai melakukan pembelajaran. Indikator dirumuskan sebagai: 1. Alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran 2. Kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa, dan 3. Panduan siswa dalam belajar. 5. Urutan Isi (Content Sequencing) Menentukan urutan isi berdasarkan tingkat kesulitannya untuk membantu siswa dalam memahami pembelajaran. 6. Strategi pembelajaran (Instructional Strategies) Menentukan strategi belajar mengajar mulai dari pemilihan model, metode,. pendekatan,. pemilihan. format. untuk. mencapai. tujuan. pembelajaran. 7. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Designing the Message) Menyampaikan pembelajaran dengan menentukan gambar atau media yang akan digunakan dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami pengetahuan. 8. Pengembangan Instruksi (Development of Instruction) Morrison (2011: 16) menjelaskan bahwa setelah melengkapi proses analisis dan mendesain media dan sumber belajar, langkah selanjutnya adalah menyiapkan semua bahan ajar seperti halaman web, bahan cetak, dan rekaman video..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. 9. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Penyusunan intrumen evaluasi merupakan alat untuk mengukur ketuntasan. indikator. dan. ketuntasan. penguasaan. siswa. setelah. berlangsungnya proses pembelajaran. 10. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Revisi perangkat pembelajaran dilakukan setelah mendapatkan masukan dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar. Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah RPP dan Bahan ajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana atau rancangan kegiatan yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus, serta bahan ajar tematik integratif yang disusun sesuai standar Kurikulum 2013. Bahan ajar ini berisi materi dan soal-soal latihan sebagai pedoman guru dalam mengajar. 11. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber informasi utama kemungkinan besar didapatkan baik dari hasil posttes dan uji akhir unit, dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. 12. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation) Merupakan bagian penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar atau tim.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. pengembang seberapa baik program telah berfungi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat dihindari. 13. Evaluasi Penegasan (Confirmative Evaluation) Morrison (2011: 18) menjelaskan bahwa proses evaluasi penegasan adalah proses untuk menentukan apakah desain yang telah dirancang tetap sesuai dari waktu ke waktu. 14. (Perencanaan) dan Project Managent (Manajemen Proyek) (Planning) Apek teknis perencanaan sangat berpengaruh dengan keberhasilan rancagan suatu pengembangan. Merencanakan pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit sehingga menuntut pengembangan perangkat untuk selalu memperhatikan tiap-tiap unsur dan secara terus menerus menilai kembali hubungan setiap bagian rencana dengan tata keseluruhan, karena dalam setiap unsur terdapat pengaruh perkembangan unsur yang lain. 15. Pelaksanaan (Implementation) Morrison (2011: 18) memaparkan bahwa selain mendesain instruksi, penting juga untuk merencanakan pelaksanaan. Pelaksanaan seperti evaluasi formatif dilakukan diawal dalam proses merancang instruksional. Perencanaan dalam pelaksanaan yang dilakukan seawal mungkin, dapat membantu memastikan kelancaran program instruksional..

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. 16. Manajemen Proyek (Project Management) Manajemen proyek diperlukan untuk mengelola jadwal dan anggaran untuk proyek. Upaya yang diperlukan untuk manajemen proyek ditentukan oleh lingkup proyek. 17. Pelayanan Pendukung (Support Services) Pelayanan pendukung seperti: kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, serta tenaga-tenaga terkait dan layanan laboratorium dan juga perpustakaan. Di dibutuhkan anggaran dana, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahap perencanaan, dan pengembangan. Adapun kelebihan dan kelemahan Model Kemp (dalam Rusman 2013: 184) ialah, dalam pengembangan model Kemp memiliki kelebihan yaitu adanya revisi disetiap langkah dan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki pada kekurangan atau kesalahan pada suatu tahap pengembangan. Sedangkan kelemahannya ialah masih mengarah pada pembelajaran klasikal dimana guru berperan dalam program pengajaran, instrumen evaluasi, dan strategi pengajaran. Dalam hal ini peneliti berpendapat bahwa model pembelajaran Kemp sangat tepat untuk dipakai dalam penyusunan perangkat pembelajaran yang akan peneliti buat karena, unsur – unsur yang terdapat pada langkah pengembangan perangkat sangat tepat dimana proses pengembangan dan hasil akhir menjadi referensi dalam penyusunan perangkat. Adapun perangkat pembelajaran yang peneliti kembangkan menggunakan model Kemp ialah: Silabus, RPP, dan LKS:.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. 1. Silabus Menurut Sholeh Hidayat (2013: 100) silabus diartikan sebagai rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Pihak yang mengembangkan dan menyusun silabus adalah guru kelas/mata pelajaran, kelompok guru kelas/mata pelajaran, kelompok kerja guru pada tingkat satuan pendidikan satu sekolah atau kelompok sekolah dengan memperhatikan karakteristik sekolah masing – masing atau dinas pendidikan. Prinsip – prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain: ilmiah, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel dan menyeluruh. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (M.Fadlillah 2014:135).. Silabus digunakan sebagai bahan acuan dalam membuat dan. mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dengan adanya silabus,. seorang. pendidik. dapat. mengetahui. bagaimana. melaksanakan. pembelajaran yang baik, efektif dan efisien. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008:16) dalam (Sa’dun 2013 : 31) silabus mempunyai prinsip yang harus dikembangkan yaitu (1) Prinsip relevansi, (2) Prinsip sistematis, (3) Prinsip konsistensi, (4) Prinsip memadai..

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) Menurut Permendikbud nomor 81A tahun 2013, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) merupakan rencana pembelajaran dari suatu tema atau pelajaran yang didalamnya berisi (1) satuan pendidikan, mata pelajaran, dan kelas/semester (2) materi pokok, (3) alokasi waktu, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pembelajaran, metode pembelajaran, (6) media, alat, dan sumber belajar, (7) langkah-lankah kegiatan pembelajaran, dan (8) penilaian yang mengacu pada silabus. Dalam RPPTH, terdapat materi ajar dan penilaian. Materi ajar berguna untuk acuhan dalam pembelajaran supaya materi terarah dan lebih sistematis. Penilaian berfungsi untuk menilai kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan selama pembelajaran, hal ini akan terlampir disetiap RPPTH. Selain itu terdapat lembar kegiatan siswa atau yang disingkat LKS. Lembar Kegiatan Siswa menurut Sa’dun (2013 : 171) adalah lembar yang berisi tentang tugas yang harus dikerjakan siswa dimana di dalamnya terdapat judul, KD, waktu penyelesaian, peralatan, informasi singkat, langkah kerja, dan laporan yang harus dikerjakan. Langkah-langkah menyiapkan lembar kegiatan ialah: -. Analisis kurikulum Dalam menganalisis kurikulum ini, digunakan untuk memilih materi mana saja yang membutuhkan bahan ajar.. -. Menyusun peta kebutuhan LKS.

Gambar

Gambar 1 Revisi Taksonomi Bloom ...............................................................
Gambar 1. Revisi Taksonomi Bloom
Gambar  2.  Sistem  Pengembangan  Perangkat  Pembelajaran  Menurut  Jerold  E  Kemp
Tabel 2. Kerangka pikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

“The Pink Ribbon” 2003 further advances the inquiry into the relationship between ageing, the body and subjectivity, by linking them to issues of personhood and agency in a person

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Dwivedi (2008), juga turut membuktikan bahwa konsentrasi sulfur dioksida dapat dipengaruhi salah satunya oleh faktor perbedaan

Penelitian yang berjudul Pengaruh Kepadatan Kendaraan Bermotor Terhadap Konsentrasi Karbon Monoksida Ambien (Studi Kasus Jalan Taman Siswa Yogyakarta) ini berbeda

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data ini diperoleh dari studi dokumentasi yang

[r]

 Guru menanyakan kepada siswa bagaimana cara mengetahui Kerusakan yang terjadi pada setrika listrik.  Siswa mampu menjelaskan penyebab kerusakan

oooo This research pervades with the report of the sources and uses of working capital regarding to the financial statement of PT Semen Padang in 2010-2011.