• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISUSUN OLEH: APRILLIA KELOMPOK 4 A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISUSUN OLEH: APRILLIA KELOMPOK 4 A"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKHIR

JURNAL PRAKTIKUM PHANEROGAMAE

DISUSUN OLEH:

NAMA NIM

APRILLIA 1307025039

KELOMPOK 4 A

JURUSAN BIOLOGI

LABORATORIUM ANATOMI DAN SISTEMATIKA TUMBUHAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kuasa-Nya kami dapat menyelesaikan “Laporan Resmi Phanerogamae” ini dengan baik.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para asisten dan dosen pembimbing praktikum Phanerogamae yang telah banyak membantu selama praktikum berlangsung dan dalam pengerjaan laporan ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pengerjaan laporan ini, maka dari itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan kami ini dapat terselesaikan dengan sempurna.

Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan kata atau kalimat.

Samarinda, 15 Mei 2015

(3)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

Mengenal Jenis dan Sifat Gymnospermae Kelas Coniferae ... 1

Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Policarpiceae ... 6

Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Myrtales ... 16

Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Piperales... 21

Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Malpighiales, Malvales dan Capparales ... 28

Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Solanales, Gentianales, Lamiales ... 35

Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Dari Kelompok Alismatales, Bromeliales dan Commelinales .. 42

(Monocotyledoneae) ... 42

Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Dari Kelompok Liliales, Poales Dan Asparagales(Monocotyledoneae) ... 48

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Cycas rumphii (pakis haji) ... 2

Gambar 1.2 P. merkusii (pinus) ... 3

Gambar 1.3 Gnetum gnemon (melinjo) ... 4

Gambar 2.1 Annona muricata (bunga sirsak) ... 8

Gambar 2.2 Nymphaea stellata (bunga teratai) ... 8

Gambar 2.3 Rosa sp. (bunga mawar) ... 9

Gambar 2.4 Mimosa sp. (bunga putri malu) ... 10

Gambar 2.5 Caesalpinia pulcherrima (bunga merak) ... 10

Gambar 2.6 Sesbania grandiflora (bunga turi) ... 11

Gambar 2.7 Cananga odorata (kenanga) ... 12

Gambar 2.8 Michelia campaka (bunga cempaka) ... 12

Gambar 2.9 Crotalaria anagyroides (kacang giring-giring) ... 13

Gambar 2.10 Delonix regia (bunga flamboyan) ... 14 Gambar 3.1 Psidium guajava (jambu biji) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.2 Lagerstroemia speciosa (bungur) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.3 Melastoma sp. (karamunting) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3.4 Terminalia catappa (ketapang)... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Piper betle (sirih) ... Error! Bookmark not defined.

(4)

iv

Gambar 4.2 Artocarpus integra (nangka) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.3 Mirabilis jalapa (bunga pukul empat) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.4 Amaranthus sp. (bayam) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.5 Antigonon leptotus (bunga air mata pengantin) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6 Peperomia pelucida (semak cermin) ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.7 Piper aduncum (sirih kayu) ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 5.1 Garcinia mangostana (manggis) ... 29

Gambar 5.2 Passiflora sp. (markisa) ... 30

Gambar 5.3 Bixa orellana (geligam) ... 31

Gambar 5.4 Hibiscus rosa-sinensis ... 32

Gambar 5.5 Durio kutjensis (lai) ... 32

Gambar 5.6 Muntingia Calabura (seri) ... 33

Gambar 5.7 Carica papaya (pepaya) ... 34

Gambar 6.1 Jasminum sambac (melati) ... 36

Gambar 6.2 Allamanda cathartica (bunga alamanda)... 37

Gambar 6.3 Ipomea aquatica (kangkung) ... 38

Gambar 6.4 Plumeria rubra (kamboja) ... 39

Gambar 6.5 Capsicum annuum (cabai) ... 39

Gambar 6.6 Orthosiphon aristatus (kembang kumis kucing) ... 40

Gambar 6.7 Lantara camara (bunga mawar) ... 41

Gambar 7.1 Sagittaria sagittifolia (melati air) ... 43

Gambar 7.2 Limnocharis flava (genjer) ... 44

Gambar 7.3 Ananas comosus (nanas) ... 44

Gambar 7.4 Eichornia crassipes (enceng gondok) ... 45

Gambar 7.5 Tradescantia spathacea (adam dan hawa dalam perahu) ... 46

Gambar 7.6 Monochoria vaginalis (enceng padi) ... 46

Gambar 8.1 Oryza sativa (padi) ... 50

Gambar 8.2 Crinum asiaticum (bakung) ... 50

Gambar 8.3 Notholirion thomsonianum (lili) ... 51

(5)

1

Aprillia 1307025039

Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda 75123

Abstrak

Disusun oleh Aprillia, 2015. Gimnospermae istilah tersebut berarti biji telanjang atau terbuka tidak memiliki ruangan pembungkus (ovarium) tempat biji berkembang. Diantara dua kelompok tumbuhan berbiji gimnospermae terlihat dalam catatan fosil jauh lebih awal dibandingkan dengan angiospermae. Gimnospermae yang paling terkenal adalah conifer, tumbuhan pinus yang memiliki konus. Praktikum Gimnospermae ini dilakukan pada hari Senin, 16 Maret 2015 pada pukul 07.30-09.00 bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan praktikum ini untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat umum serta sifat khusus dari kelompok Gymnospermae. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pakis haji (Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon). Cara kerja praktikum ini adalah diamati ciri khusus pada masing-masing family dari gimnospermae kemudian digambar tumbuhan tersebut, ditulis keterangan bagian-bagiannya pada pakis haji (Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon). Pada sub divisi gymnospermae terdapat 4 ordo yaitu Cycadales, Ginkgoales, Coniferales dan Gnetales. Bunga sesungguhnya belum ada, sporofil terpisah-pisah atau membentuk strobilus jantan dan betina.

Kata kunci: Gimnospermae, pakis haji (Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon).

PENDAHULUAN

Dari sebelas divisi dalam kingdom tumbuhan empat dikelompokkan sebagai gimnospermae. Tiga diantaranya adalah divisi yang relative kecil: Cycadophyta, Ginkgophyta dan Gnetophyta. Sikad (divisi Cycadophyta) menyerupai palem, namun bukan palem sejati yang merupakan tumbuhan berbunga. Karena merupakan gimnospermae, sikad memiliki biji terbuka yang terdapat dalam sporofil, yaitu daun yang terspesialisasi untuk reproduksi. Ginkgo adalah satu-satunya spesies yang masih hidup dari divisi Ginkgophyta. Tumbuhan ini memiliki daun seperti kipas yang warnanya berubah keemasan dan rontok pada musim gugur (Campbell et al, 2003).

Hampir semua conifer adalah evergreen (selalu hijau, tak luruh) yang berarti mereka tetap mempertahankan daunnya sepanjang tahun. Selama musim dingin sekalipun, fotosintesis terjadi

terbatas pada hari-hari yang cerah. Pohon pinus adalah suatu sporofit. Sporangia terletak pada sporofil yang mirip sisik yang terkumpul secara padat dalam struktur yang disebut konus. Generasi gametofit berkembang dari spora haploid yang tetap disimpan dalam sporangia. Conifer seperti semua tumbuhan berbiji adalah heterospora gametofit jantan dan betina berkembang dari jenis spora yang berbeda yang dihasilkan oleh konus yang berbeda (Campbell et al, 2003).

Cycadaceae, pohon mengandung gom, serupa dengan palm pendek dengan batang kerap kali berbentuk tiang, dimana pada ujungnya daun berjejal-jejal rapat. Daun menyirip tunggal, bunga telanjang berkelamin satu berumah dua, terkumpul dalam kerucut. Kerucut jantan terdiri dari banyak benang sari yang pada sisi bawah tertutup oleh banyak kantung butir sari. Kerucut betina terdiri dari banyak daun buah yang terbuka, yang sepanjang kedua

(6)

2

tepinya mendukung 1-4 bakal biji besar (Steenis et al, 1972).

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat umum pada kelompok gimnospermae dan untuk mengetahui sifat khusus pada masing-masing family dari gimnospermae.

METODE Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 16 Maret 2015 pada pukul 07.30-09.00 bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah pakis haji (Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon). Cara Kerja

Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar sporofil jantan dan betina, serta penampang bujur biji yang terdapat pada sporofil tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:

Gambar 1.1a Cycas rumphii

Gambar 1.1 b Cycas rumphii (pakis haji)

Keterangan :

1. Helai daun; 2. Tangkai daun; 3. Strobilus betina; 4. Strobilus jantan; 5. Biji; 6. Tulang daun; 7. Carpel dan 8. Mikrofil

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Gymnospermae kelas : Cycadirinele ordo : Cycadales famili : Cycadaceae genus : Cycas

spesies : Cycas rumphii

Ciri-ciri Cycas rumphii adalah pohon bentuknya seperti palem, tinggi sampai 6 m, kadang-kadang bercabang. Daun penuh melingkar di ujung, menyirip dan 50-150 pasang daun pinak. Bunga menyatu dalam cone, panjang mencapai 50 cm. Biji membulat telur-menjorong, berwarna orange. Perkembangbiakannya umumnya dilakukan secara alami dengan sporanya yang tersebar. Bijinya dapat dimakan, diolah menjadi tepung. Biji mentah beracun. Daun yang paling muda dimakan sebagai sayur. Batangnya dapat menghasilkan semacam sagu. Seringkali ditemukan di sepanjang pantai dan hutan-hutan dataran rendah dari India, Sri Lanka, ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, kemudian ke Australia (Kimball, 1994).

(7)

3

Gambar 1.2 P. merkusii (pinus)

Keterangan :

1. Scate; 2. Strobilus jantan; 3. Strobilus betina; 4. Sirung panjang; 5. Sirung pendek; 6. Sealel dan 7. Biji bersayap 8 scale

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Gymnospermae kelas : Coniferinae

ordo : Coniferales famili : Pinaceae genus : Pinus

spesies : Pinus merkusii

Ciri-ciri Pinus merkusii adalah pohon dengan ketinggian 1-40 meter, sistem perakaran berupa akar tunggang (radix primaria), batang berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus), arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan monopodial, daun berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 2 daun, pada pangkal berkas dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis, duduk daun tersebar (folia sparsa). Bunga pada P. merkusii berkelamin satu (uniseksualis) berumah satu (monoecus). Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobilus (silindris). Strobilus betina berbentuk kerucut, tumbuh di ujung dahan. Ujungnya runcing, bersisik dan biasanya berwarna coklat. Pada tiap bakal bijinya terdapat dua sayap. Biji terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji(Kimball, 1994)

Gambar 1.3 Gnetum gnemon .

(8)

4

Gambar 1.3 a Gnetum gnemon (melinjo)

Keterangan :

1. Daun; 2. Strobilus betina; 3. Nucelly; 4. Seco; 5. Mikrofil; 6. Embrio; 7. Strobilus jantan; 8. Buah; 9. Tulang daun; 10. Benang sari; 11. Endotesta; 12. Sclerotesta; 13. Sarcotesta dan 14. Endosperm.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Gymnospermae kelas : Gnetinae ordo : Gnetales famili : Gnetaceae genus : Gnetum

spesies : Gnetum gnemon

Ciri-ciri Gnetum gnemon adalah berupa pohon dengan ketinggian mencapai ±15 meter. Sistem perakaran adalah sistem perakaran tunggang (radix primaria). Batang berkayu, berbentuk bulat (teres), permukaan rata (laevis) dengan sistem percabangan simpodial. Daun adalah daun tunggal terdiri dari tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Bentuk helaian daun oblongus, ujung daun acuminatus,

tepi daun integer dan yulang daun menyirip (penninervis). Duduk daun berhadapan (folia opposita) tanpa stipula. Daun, jika dipatahkan atau disobek memperlihatkan serabut daun yang menonjol. Bunganya uniseksualis dioecus, terdapat pada bulir dalam percabangan dichasium. Terletak pada ketiak daun (axillaris), terdapat brachtea pada tiap karangan. Bunga jantan terdiri dari benang sari yang di atasnya terdapat sebaris ovulum yang steril. Bunga betina dalam karangan bulir dengan ovulum yang sebagian fertile yang dibungkus oleh perigonium yang berdaging. Biji diselubungi oleh selaput luar yang kerad yang disebut integumen luar dan selaput dalam yang disebut integument dalam dan juga diselubungi oleh tenda bunga (perigonium) yang berdaging dan akhirnya berwarna merah jika bijinya telah masak (Syamsuri, 2004).

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada sub divisi Gymnospermae kelas Coniferae ditandai dengan ciri-ciri biji telanjang, tidak adanya pembuluh xylem berupa trakeid saja dan floem tanpa sel pengiring, bunga sesungguhnya belum ada, sporofil terpisah-pisah atau membentuk strobilus jantan dan betina.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A., Reece, J., B., Mitchell, L., G. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N. A., Reece, J., B., Urry, L., A., Cain, M., L., Wasserman, S., A., Minorsky, P., V., Jackson, R., B. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kimball, J.W. 1994. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Steenis van., C., G., G., J., Hoe den., G., Bloembergen, S., Eyme, P., J. 1972. Flora. Jakarta: PT Balai Pustaka.

(9)

5

Syamsuri. 2004. Biologi Tumbuhan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

(10)

6

Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Policarpiceae Aprillia

1307025039

Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda 75123

Abstrak

Disusun oleh Aprillia, 2015. Polycarpiceae (dari bahasa Yunani, yaitu poly yang berarti banyak dan carpos yang berarti buah). Kedudukan primitifnya terlihat dari dimilikinya bunga yang bagian-bagianya selainnya bebas dengan yang lain juga karena duduknya yang mengikuti spiral dan adanya bentuk-bentuk peralihan antara bagian-bangian utama bunga. Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 23 Maret 2015 pada pukul 07.30-09.00 bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Policarpiceae yang dianggap primitif serta mengenal ciri-ciri dan sifat umum famili dari ordo Rosales, Magnoliales, Nymphaeales dan Fabales. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah cempaka (Michelia campaka), kenanga (Cananga odorata), tumbuhan teratai (Nymphaea stellata), tumbuhan mawar (Rosa sp.), tumbuhan putri malu (Mimosa sp.), kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), kacang giring-giring (Crotalaria anagyroides), turi (Sesbania grandiflora), flamboyan (Delonix regia). Cara kerja praktikum ini adalah digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati, digambar diagram bunga dan rumus bunga dari bahan yang telah dibawa. Hasil yang didapatkan tumbuhan cempaka (Michelia campaka) memilikidaun, putik, benang sari, tenda bunga dan torus. Pada tumbuhan kenanga (Cananga odorata) memiliki batang, daun, bunga, kelopak, mahkota, putik dan banang sari. Pada tumbuhan teratai (Nymphaea stellata) memiliki tangkai bunga, tepal, stamen, putik, benang sari, daun, tangkai daun, kepala putik, kepala benang sari dan ovari. Pada tumbuhan mawar (Rosa sp.) memiliki tangkai bunga, daun, mahkota, benang sari, putik, spina, bunga dan kelopak. Pada tumbuhan putri malu (Mimosa sp.) memiliki daun, tagkai, benang sari, sepal, putik dan bunga majemuk. Tumbuhan kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) memiliki tangkai bunga, kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Pada tumbuhan kacang giring-giring (Crotalaria anagyroides) memiliki putik, benang sari, bendera, sayap, lunas, kelopak, tangkai bunga dan daun Pada tumbuhan turi (Sesbania grandiflora) memiliki putik, benang sari, tangkai, mahkota, daun, kelopak, bunga, batang, lunas, dayap dan bendera dan pada tumbuhan flamboyan (Delonix regia) memiliki daun, tangkai bunga, kelopak, mahkota, benang sari dan putik.

Kata kunci: Angiospermae, Magnoliales, Rosales, Fabales, Nymphaeales. PENDAHULUAN

Polycarpiceae dipandang sebagai kelompok dikotil yang dalam perkembangan filogentik selanjutnya akan menghasilkan kelompok tumbuhan monokotil. Pendapat ini didasarkan atas adanya kenyataan ditemukannnya sifat-sifat umum tumbuhan monokotil pada warganya, misalnya adanya daun-daun yang duduk berseling (mengikuti rumus ½) dan bunga yang bagian-bangian berbilang tiga (trimer) seperti dapat kita jumpai pada

anggota-anggota suku Annonaceae, dan adanya suku daun-daun bertulang melengkung serta bunga berbilangan 3 seperti terdapat pada anggota-anggota suku Lauraceae (Ibid, 2007).

Famili Annonaceae merupakan tumbuhan berkayu dengan daun tunggal yang duduknya tersebar atau bereling, tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, biasanya berbilangan 3, seringkali mempunyai 2 lingkaran daun-daun mahkota. Benang sari

(11)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

7

banyak, bakal buah satu sampai banyak, bebas satu sama lain, masing-masing berisi banyak atau satu bakal biji saja, letaknya pada kampuh perut atau basal, tiap bakal biji mempunyai 2 integumen. Buah kebanyakan berupa buah buni, kadang-kadang berupa buah ganda. Biji dengan endosperm berbelah dan lembaga yang kecil. Suku ini mencakup sekitar 800 jenis, terbagi dalam 80 marga, hampir semunya penghuni daerah tropika. Famili Nymphaeales merupakan hidrofita yang tumbuh di rawa-rawa atau daerah-daerah yang tergenang air, terapung atau mempunyai akar yang dapat mencapai dasar air. Daun-daun terapung di air atau tenggelam, tetapi ada pula yang muncul di atas air. Bunga terpisah-pisah, aktinomorf dengan tenda bunga berbilangan 3 sampai banyak yang berfungsi sebagai daun kelopak, atau hanya 6 daun tenda bunga yang tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari 3 sampai banyak, sebagian besar bersifat steril dan berubah menjadi bagian-bagian yang meyerupai daun-daun mahkota. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam, kadang-kadang sama sekali tenggelam berjumlah 3 sampai banyak, bebas satu sama lain atau berlekatan, seringkali tenggelam dalam dasar bunganya, masng-masing beruang banyak, tiap ruang dengan satu sampel banyak bakal biji yang laminal. Buahnya buah kurung atau menyerupai buah buni. Biji mempunyai salut biji, kebanyakan dengan endosperm dan perisperm, lembaga lurus. Suku ini mencakup sekitar 100 jenis yang terbagi dalam 8 marga dengan daerah distribusi yang sangat luas, meliputi daerah tropika dan daerah iklim sedang di belahan bumi utara (Syamsuri, 2004).

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Policarpiceae yang dianggap primitif serta mengenal ciri-ciri dan sifat umum famili dari ordo Rosales, Magnoliales, Nymphaeales dan Fabales.

METODE Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 23 Maret 2015 pada pukul

07.30-09.00 bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah cempaka (Michelia campaka), kenanga (Cananga odorata), tumbuhan teratai (Nymphaea stellata), tumbuhan mawar (Rosa sp.), tumbuhan putri malu (Mimosa sp.), kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), kacang giring-giring (Crotalaria anagyroides), turi (Sesbania grandiflora), flamboyan (Delonix regia). Cara Kerja

Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar diagram bunga dan rumus bunga dari objek yang dibawa.

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:

(12)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

8

Gambar 2.1b. Annona muricata (bunga sirsak)

Keterangan :

1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Tangkai daun (petiolus); 4. Bunga (flos); 5. Tulang daun (nervatio); 6. Strobilus jantan; 7. Strobilus betina.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Magnoliales famili : Annonaceae genus : Annona

spesies : Annona muricata

Karakteristiknya adalah tumbuhan yang mempunyai daun berbentuk bulat telur agak tebal dan permukaan pada bagian atas yang halus berwarna hijau tua sedangkan pada bagian bawahnya hijau muda. Akar buah sirsak berupa akar tunggang. Batang berkayu dan dapat hidup menahun. Mempunyai bunga tunggal dalam berkas 1-2 berhadapan atau disamping daun mahkota, daun mahkota segitiga. Buah berbentuk majemuk agregat bertekstur empuk daging buahnya berwarna putih berbiji banyak dan mempunyai duri yang pendek mempunyai cita rasa yang manis. Biji dalam satu buah agregat berjumlah banyak berwarna hitam mengkilat. Merupakan tanaman yang

berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya (Kimball, 1994).

Gambar 2.2 Nymphaea stellata (bunga teratai)

Keterangan :

1. Tangkai bunga; 2. Kelopak (calyx); 3. Mahkota (corolla); 4. Putik (pistillum); 5. Benang sari (stamen); 6. Daun (folium); 7. Tangkai daun (petiolus); 8. Bakal buah (ovari); 9. Stigma.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospemae kelas : Dicotyledoneae

ordo : Nymphaeales

famili : Nymphaceae genus : Nymphaea

spesies : Nymphaea stellata

Ciri-cirinya adalah tanaman yang tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari

(13)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

9

rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air. Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga antara 5-10 cm (Kimball, 1994).

Gambar 2.3 Rosa sp. (bunga mawar)

Keterangan :

1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Bunga (flos); 4. Kelopak (calyx); 5. Duri (spina); 6. Mahkota (corolla); 7. Benang sari (stamen); 8. Putik (pistillum).

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae

ordo : Rosales

famili : Rosaceae genus : Rosa spesies : Rosa sp.

Ciri-cirinya adalah tumbuhan yang memiliki sistem akar serabut, yaitu akar lembaga yang mati, disusul dengan tumbuhnya akar-akar liar yang ukuranya sama besar dari pangkal batang. Bentuknya yang seperti serabut maka dinamakan akar serabut (radix adventicia). Pada umumnya

mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait pada batang yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Mawar mempunyai batang yang berkayu, bentuknya bulat. Bentuk daun sangat beragam, namun pada bunga mawar biasanya berupa helaian tipis. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ujung daun nya meruncing. Pangkal daun nya tumpul, susunan tulang daun menyirip, cabang pada batangnya termasuk tipe monopodial, tepi daun yang bertoreh merdeka adalah bergerigi, mempunyai warna daun hijau kekuningan , pemukaan daun bagian depan licin mengkilat, bagian belakang licin suram. Mempunyai tipe daun majemuk menyirip gasal (Ismanto, 2000).

(14)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

10

Gambar 2.4 b Mimosa sp. (bunga putri malu)

Keterangan :

1. Daun (folium); 2. Tangkai daun (petiollus); 3. Benang sari (stamen); 4. Sepal; 5. Putik (pistillum); 6. Bunga majemuk.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae

ordo : Fabales

famili : Fabaceae genus : Mimosa spesies : Mimosa sp.

Ciri-ciri nya adalah tumbuhan yang mempunyai daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun setiap sirip 5-26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6-16 mm, lebar 1-3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4-5,5 cm. Batang bulat, berambut, dan berduri tempel. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah. Akar berupa akar pena yang kuat. Bunga berbentuk bulat seperti bola, bertangkai, berwarna ungu atau merah. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih. Buah berbentuk polong, pipih,

seperti garis. Biji bulat dan pipih (Ismanto, 2000).

Gambar 2.5 Caesalpinia pulcherrima (bunga merak)

Keterangan :

1. Putik (pistillum); 2. Benang sari (stamen); 3. Mahkota (corolla); 4. Kelopak (calyx); 5. Tangkai bunga (pedicellus); 6. Batang (caulis); 7. Dasar bunga (receptacullum).

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae

ordo : Fabales

famili : Fabaceae genus : Caesalpinia

spesies : Caesalpinia pulcherrima Ciri-ciri nya adalah merupakan tumbuhan mempunyai sistem perakaran tungang dengan berbentuk bulat berwana

(15)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

11

kemerahan. Batang bercabang cabang dengan arah percabanga monopodial, batang berbentuk bulat (teres), permukaan batang rata (laevis), berwarna coklat keputihan dan pada kulit batang terdapat duri. Merupakan daun menyirip rangkap dua (bippinnatus), tiap anak daun pada tangkai ibu daun terdapat 10 pasang, daun berbentuk bulat telur (ovatus), ujung daun retusus, pangkal daun tumpul (obtusus), tepi daun rata (integer), tulang daun menyirip (penninervis), tata letak daun berhadapan (folia opposita). Daun berwarna hijau. Merupakan bunga majemuk dengan karangan bunga berbentuk tandan (racemus) terletak pada ujung batang, termasuk kedalam bunga bisexualis, simetris bunga zygomorph, perhiasan bunga merupakan corolla dan calyx. Corolla terdiri dari 5 petal yang saling lepas, calyx terdiri dai 5 sepal lepas satu sama lain ukurannya tidak sama. Kelamin bunga terdiri dari benang sari 10 termasuk kedalam diadelphus terdiri dari 9 besatu sedangkan 1 lepas, letak anthera versatilis. Putik berjumlah satu dengan letak ovarium superum, terdii dari 1 loculus, 1 carpellum dan ovolum banyak dengan letaknya parietalis (Tjitrosoepomo, 1989).

Gambar 2.6 a Sesbania grandiflora

Gambar 2.6 b Sesbania grandiflora (bunga turi)

Keterangan :

1. Benang sari (stamen); 2. Sayap (ala); 3. Lunas (Carir); 4. Tangkai daun (petiollus); 5. Kelopak (calyx); 6. Daun (folium); 7. Bendera (vexillum); 8. Putik (pistillum).

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae

ordo : Fabales

famili : Fabaceae genus : Sesbania

spesies : Sesbania grandiflora Ciri-cirinya adalah pohon tidak bercabang, dengan tinggi hingga 15 m dan berdiameter sekitar 30 cm. Batang berbulu menggimbal, tidak berduri. Daun majemuk menyirip, helaian daun berjumlah 20-50, pasang berhadapan atau berseling dalam satu tangkai daun. Bentuk daun lonjong hingga menjorong. Perbungaan tandan di ketiak terdiri dari 2-4 bunga, bunga berwarna putih, kekuningan, merah muda atau merah. Polong memita hingga sedikit melancor, berisi 15-50, terdapat sekat pemisah berjarak 7.5-10 mm, gundul, tergantung vertikal, tidak merekah. Biji berbentuk agak mengginjal, berwarna coklat gelap. Turi hanya cocok di dataran

(16)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

12

rendah tropis, ketinggian hingga 800 m (Tjitrosoepomo, 1989).

Gambar 2.7 Cananga odorata (kenanga)

Keterangan :

1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Mahkota (corolla); 4. Kelopak (calyx); 5. Benang sari (stamen); 6. Putik (pistillum); 7. Bunga (flos).

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Magnoliales famili : Annonaceae genus : Cananga

spesies : Cananga odorata

Ciri-cirinya adalah tanaman yang terdiri dari dua macam: (1) Berbentuk pohon dengan tinggi 10-40 m. Bunga menggantung dalam rangkaian 1-3 buah. Menghasilkan bunga yang bermahkota lebar dan berbau wangi, akan tetapi bunganya mudah gugur. (2) Berbentuk

perdu dengan tinggi 2-3 m, bunganya kurang menarik dan kurang wangi. Berbunga sepanjang tahun. Tidak pernah membentuk buah. Kenanga diperbanyak dengan biji atau perbanyakan vegetatif. Bijinya mudah tumbuh, sehingga dalam skala besar, bibit dapat diperoleh dengan mudah. Biji kenanga diperoleh dari kenanga yang berbentuk pohon, yang berupa perdu jarang sekali menghasilkan biji (Ismanto, 2000).

Gambar 2.8 Michelia campaka (bunga cempaka)

Keterangan :

1. Daun (folium); 2. Putik (pistillum); 3. Benang sari (stamen); 4. Tenda bunga; 5. Bunga (flos); 6. Batang (caulis); 7. Tangkai daun (petiollus); 8. Torus; 9. Tenda bunga.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Magnoliales famili : Magnoliaceae genus : Michelia

(17)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

13

Ciri-cirinya adalah pohon berukuran sedang dengan tinggi sampai 50 m dan diameter batangnya sampai 180 cm. Batang lurus, bulat, kulit batangnya halus, berwarna coklat ke abu-abuan. Tajuknya agak jarang dan agak melebar, dengan percabangannya yang tidak teratur. Daunnya tunggal, tersusun spiral, berbentuk lanset yang agak melebar, berukuran sedang dan berbulu halus pada permukaan bawahnya, tangkainya berbulu, stipulanya panjang seringkali melebihi tangkai daunnya. Bunga berwarna kuning muda ketika muda dan menjadi orange tua ketika tua, harum, berukuran agak besar, helaian bunganya tersusun dalam untaian yang banyak. Buahnya coklat terdiri atas 2-6 biji (Tjitrosoepomo, 1989).

Gambar 2.9 Crotalaria anagyroides (kacang giring-giring)

Keterangan :

1. Batang (caulis); 2. Daun (folium); 3. Benang sari (stamen); 4. Mahkota (corolla); 5. Putik (pistillum);

6. Kelopak (calyx); 7. Sayap (ala); 8. Lunas (Carir); 9. Bendera (vexillum).

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae

ordo : Fabales

famili : Fabaceae genus : Crotalaria

spesies : Crotalaria anagyroides Ciri-cirinya adalah tumbuhan yang memiliki organ vegetatif dengan sistem perakaran yang tunggang, bentuk batangnya bulat (teres), arah tumbuh batangnya tegak, percabangannya (sympodial) maksudnya, jika batang lebih pendek atau tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan pertumbuhan percabangannya. Permukaan batangnya licin. organ daun yang tidak lengkap meiliki struktur daun majemuk tipe trifoliolatus dan kedudukan daun pada batang serta susunan anak daun alternatus (berselang-seling). Bentuk umum lembaran daun dan lembaran anak daun adalah eliptics dengan bentuk pertulangan daun nervatio dan bentuk pertulangan anak daun adalah menyirip (penninervis) dan memiliki bentuk ujung daun dan bentuk ujung anak daun yang seperti jantung terbalik (obcordatus) kemudian memiliki bentuk pangkal daun (basis) dan bentuk pangkal anak daun sedikit menyempit kemudian dengan pinggir daun dan pinngir anak daun adalah rata (entire) dan memiliki permukaan daun dan permukaan anak daun yang licin. Memiliki organ bunga yang lengkap (flos complete) dengan posisi bunga pada ujung batang (flos terminalis) pada struktur bunga majemuk dengan tipenya racemosa, memiliki dua kelamin (bisexual). Buah Majemuk yaitu buah yang berasal dari beberapa bunga atau bunga majemuk dan menghasilkan satu buah. Memiliki biji yang banyak pada buahnya. Berwarna Hijau saat muda dan berwarna Kuning dan pecah saat matang. Tidak memiliki daging buah. Memiliki tipe plasenta marginal

(18)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

14

yaitu ovari hanya memiliki satu ruang dan placenta terdapat pada salah satu sisi bagian dala dari ovari. Dan memiliki tipe buah (legumen) yaitu buah polong berasal dari satu daun buah membentuk satu atau beberapa ruang dan mempunyai beberapa biji (Tjitrosoepomo, 1989).

Gambar 2.10 Delonix regia (bunga flamboyan)

Keterangan :

1. Daun; 2. Tangkai bunga; 3. Kelopak; 4. Mahkota; 5. Benang dari dan 6. Putik.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae

ordo : Rosales

famili : Fabaceae genus : Delonix spesies : Delonix regia

Ciri-cirinya adalah tanaman yang khas dengan pohon besar dan bunga-bunga merah cerah. Flamboyan tumbuh melebar membentuk seperti kanopi atau payung pada ketinggian 9-15 m diatas permukaan laut. Apabila tanaman ini tumbuh di daerah yang memiliki 2 musim, maka akan gugur

saat musim kemarau, tetapi akan tetap hijau pada musim semi dan dingin pada daerah dengan empat musim. Tumbuhan ini juga sering disebut tumbuhan semi-evergreen. Sistem pertulangan daun berbentuk menyirip, dengan panjang 30,5-50,8 cm dan lebar 11-25 cm. Bunga-bunga flamboyan mekar secara musiman, biasanya mekar saat pertengahan musim panas. Bunga flamboyan memiliki diameterantara 8 dan 15 cm dan memiliki empat kelopak yang berbentuk menyebarkan berwarna merah atau orange-merah kelopak dengan panjang 4-7 cm serta satu mahkota tegak. Bentuk kelopak bunga sedikit lebih besar yang ditandai dengan warna kuning dan putih. Polong yang sudah tua berwarna coklat gelap, datar dan kayu dengan panjang hingga 70 cm dan lebar 7 cm (Ismanto, 2000).

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa tumbuhan cempaka (Michelia campaka) memilikidaun, putik, benang sari, tenda bunga dan torus. Pada tumbuhan kenanga (Cananga odorata) memiliki batang, daun, bunga, kelopak, mahkota, putik dan banang sari. Pada tumbuhan teratai (Nymphaea stellata) memiliki tangkai bunga, tepal, stamen, putik, benang sari, daun, tangkai daun, kepala putik, kepala benang sari dan ovari. Pada tumbuhan mawar (Rosa sp.) memiliki tangkai bunga, daun, mahkota, benang sari, putik, spina, bunga dan kelopak. Pada tumbuhan putri malu (Mimosa sp.) memiliki daun, tagkai, benang sari, sepal, putik dan bunga majemuk. Tumbuhan kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) memiliki tangkai bunga, kelopak, mahkota, benang sari dan putik. Pada tumbuhan kacang giring-giring (Crotalaria anagyroides) memiliki putik, benang sari, bendera, sayap, lunas, kelopak, tangkai bunga dan daun Pada tumbuhan turi (Sesbania grandiflora) memiliki putik, benang sari, tangkai, mahkota, daun, kelopak, bunga, batang, lunas, dayap dan bendera dan pada tumbuhan flamboyan (Delonix regia) memiliki daun, tangkai

(19)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

15

bunga, kelopak, mahkota, benang sari dan putik.

DAFTAR PUSTAKA

Ibid. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ismanto, B. 2000. Diktat Biologi. Bandung: Ganesha.

Kimball, J.W. 1994. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Syamsuri. 2004. Biologi Tumbuhan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

(20)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

16

Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Myrtales Aprillia

1307025039

Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda 75123

Abstrak

Disusun oleh Aprillia, 2015. Ordo Myrtales meliputi tumbuhan dengan berbagai macam perawakan tetapi kebanyakan berupa tumbuhan berkayu. Umumnya mempunyai daun tunggal yang duduknya bersilang berhadapan, pada cabang-cabang yang mendatar mengalami modifikasi seakan-akan tersusun dalam 2 baris yang berhadapan, tanpa daun penumpu, helaian daun sering mempunyai kelenjar-kelenjar minyak. Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 30 Maret 2015 pada pukul 07.30-09.00 bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Myrtales dan mengenal ciri-ciri serta sifat umum famili Myrtaceae, Lythraceae, Melastomataceae dan Combretaceae. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Psidium guajava (jambu biji), Lagerstroemia speciosa (bungur), Melastoma sp. (karamunting) dan Terminalia cattapa (ketapang). Cara kerja praktikum ini adalah digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati, digambar diagram bunga dan rumus bunga dari bahan yang telah dibawa. Hasil yang didapatkan tumbuhan jambu biji (Psidium guajava) memiliki putik,benang sari, mahkota, kelopak, daun, batang, buah dan bunga. Tumbuhan bungur (Lagerstroemia speciosa) memiliki batang, daun, buah, kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Pada tumbuhan karamunting (Melastoma sp.) memiliki putik, benang sari, mahkota, kelopak, daun, batang, bakal bunga, bunga, tangkai sari, connective, lubang tempat mengeluarkan benang sari, kepala sari dan terminal pore. Dan tumbuhan ketapang (Terminalia catappa) yang dapat dilihat adalah putik, benang sari, kelopak, batang, batang bunga, daun, buah dan bunga.

Kata kunci: Myrtaceae, Lythraceae, Melastomataceae, Combretaceae

PENDAHULUAN

Famili Lythraceae merupakan kelompok tumbuhan terna atau pohon dan perdu dengan daun tunggal yang duduknya bersilang-berhadapan yang mempunyai daun penumpu kecil. Bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, berbilangan 3-16, kelopak pada pangkal (bagian bawah) berlekatan membentuk badan seperti mangkuk atau tabung dengan taju-taju yang bebas. Daun-daun mahkota terdapat pada tepi tabung kelopak atau tidak ada. Benang sari 2 kali lipat jumlah daun mahkota atau banyak, tertanam dibawah daun-daun mahkota. Bakal buah dengan satu tangkai putik, menumpang sampai setengah tenggelam, beruang 1-6,

seringkali hanyak beruang 1, pada papan-papan biji pada dinding bakal buah buahnya buah keras atau buah kendaga,biji mempunyai endosperm (Tjitrosoepomo, 2013).

Famili Myrtaceae merupakan kelompok pohon atau perdu, daun tunggal, bersilang berhadapan, pada cabang-cabang mendatar seakan-akan tersusun dalam 2 baris pada 1 bidang, kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga kebanyakan banci, karena adanya aborsi kadang-kadang poligam, aktinomorf. Kelopak dan mahkota masing-masing terdiri atas 4=5 daun kelopak dan sejumlah daun mahkota yang sama yang kadang-kadang berkelakatan atau tidak terdapat. Benang

(21)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

17

sari banyak, kadang-kadang berkelompok berhadapan dengan daun-daun mahkota, mempunyai tangkai sari dengan warna cerah, yang kadang-kadang menjadi bagian bunga yang paling menarik. Bakal buah tenggelam, mempunyai 1 tangkai putik, beruang 1 sampai banyak dengan 1=8 bakal biji dalam tiap ruang. Buah bermacam-macam, pada ujungnya masih jelas tampak kelopak yang tidak gugur, sisa tangkai putik dan sisa-sisa benang sari yang tertinggal didalam kelopak. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm, lembaga lurus, bengkok atau melingkar, ada pula yang terpuntir seperti spiral (Tjitrosoepomo, 2013).

Tumbuhan yang termasuk famili Melastomataceae ternyata juga bisa di jadikan sebagai penetral racun. Bagian yang digunakan adalah daun, buah, biji dan akar. Komposisi sifat kimiawi dan efek farmakologis daun karamunting sangat pahit. Kandungan kimia daun karamunting mengandung saponin, flafonoida dan tannin (Tjitrosoepomo, 1989).

Famili Combretaceae mencangkup herba, semak, pohon dan tanaman merambat di seluruh dunia, terutama hutan hujan tropis. Biji berkeping dua (dikotiledon). Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan atau berseling, terdapat daun penumpu. Bunga berkelamin 2 dalam karangan yang berbeda, kelopak bunga bersatu, mahkota umumnya berbentuk kupu-kupu dengan jumlah helaian 5. Semua tumbuhan anggota suku ini memiliki satu kesamaan yaitu buahnya berupa polong. Dapat digunakan sebagai bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna, pupuk hijau, pakan ternak dan bahan pengobatan (Syamsuri, 2004).

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri dan sifat pada kelompok Myrtales dan mengenal ciri-ciri serta sifat umum famili Myrtaceae, Lythraceae, Melastomataceae dan Combretaceae.

METODE Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 30 Maret 2015 pada pukul 07.30-09.00 bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Psidium guajava (jambu biji), Lagerstroemia speciosa (bungur), Melastoma sp. (karamunting) dan Terminalia cattapa (ketapang).

Cara Kerja

Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar diagram bunga dan rumus bunga dari objek yang dibawa.

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:

(22)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

18

Gambar 3.1 b Psidium guajava (jambu biji)

Keterangan :

1. Putik (pistillum); 2. Benang sari (stamen); 3. Mahkota (corolla); 4. Kelopak (calyx); 5. Daun (folium); 6. Batang (caulis); 7. Buah (fructus); 8. Bunga (flos).

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Myrtales famili : Myrtaceae genus : Psidium

spesies : Psidium guajava

Ciri-ciri nya adalah tanaman berbentuk pohon. Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris, permukaannya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), batang berwarna coklat muda, percabangan dikotom. Arah tumbuh cabang condong ke atas dan ada pula yang mendatar. Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek. Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai (petiolus) dan helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai. Daun jambu biji memiliki tulang daun yang menyirip (penninervis) yang mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, keluar tulang-tulang cabang. Jambu biji memiliki ujung daun yang tumpul. Pangkal daun membulat (rotundatus), ujung daun tumpul

(obtusus). Jambu biji memiliki tepi daun yang rata (integer), daging daun (intervinium) seperti perkamen (perkamenteus) (Kimball, 1994).

Gambar 3.2 Lagerstroemia speciosa (bungur)

Keterangan :

1. Batang; 2. Daun; 3. Buah; 4. Kelopak; 5. Mahkota; 6. Putik dan 7. Benang sari.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospemae kelas : Dicotyledoneae ordo : Myrtales famili : Lythraceae genus : Lagerstroemia

spesies : Lagerstroemia speciosa Ciri-ciri nya adalah daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk oval, elips, atau memanjang, tebal seperti kulit, panjang 9-28 cm, lebar4-12 cm, berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu, tersusun dalam

(23)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

19

malai yang panjangnya 10-50 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah kotak, berbentuk bola sampai bulat memanjang, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna hijau, setelah masak menjadi cokelat. Ukuran biji cukup besar, pipih, ujung bersayap berbentuk pisau, berwarna cokelat kehitaman. Bungur dapat ditemukan di hutan jati, baik di tanah gersang maupun di tanah subur hutan heterogen berbatang tinggi (Kimball, 1994). . Gambar 3.3 a Melastoma sp. Gambar 3.3 b Melastoma sp. (karamunting) Keterangan :

1. Putik (pistillium); 2. Mahkota (corolla); 3. Kelopak (calyx); 4. Daun (folium); 5. Batang (caulis); 6. Benang sari (stamen); 7. Pore; 8.

Terminal pore;9. Kepala sari; 10. Connective;11.

Filamentum.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Myrtales

famili : Melastomataceae genus : Melastoma spesies : Melastoma sp.

Ciri-ciri nya adalah tumbuhan berupa perdu, tinggi ± 4 m, berkayu dan berbentuk bulat. Daun tunggal, bulat telur, panjang 2-20 m, lebar 1-8 cm, berhadapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berbulu. Bunga majemuk, kelopak berlekatan, berbulu, bagian ujung pendek dari pangkal, ujung

meruncing, daun pelindung

bersisik, berwarna ungu kemerahan, benang sari delapan sampai dua belas, panjang ±3 cm, merah muda, putik satu, kepala putik berbintik hijau, bakal buah beruang empat sampai enam, mahkota lima, bulat telur. Akar tunggang berwarna coklat (Ismanto, 2000).

(24)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

20

Gambar 3.4 Terminalia catappa (ketapang)

Keterangan :

1. Daun; 2. Tangkai; 3. Benang sari; 4. Sepal; 5.

Putik dan 6. Bunga majemuk.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Myrtales famili : Combretaceae genus : Terminalia

spesies : Terminalia catappa

Ciri-cirinya adalah tumbuhan yang memiliki bentuk tangkai daun silinder dengan sisi agak pipih dan menebal pada pangkalnya. memiliki helaian daun bundar telur terbalik. Helaian di pangkal berbentuk jantungpangkal dengan kelenjar di kiri dan kanan, ibu tulang daun di sisi bawah. Helaian serupa dengan kulit, licin di atas dan berambut halus di sisi bawah, memiliki ujung daun dan pangkal daun meruncing, memiliki tepi daun yang rata, termasuk daun dengan bagian terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun dengan bentuk daun bulat telur sungsang (obovatus) (Ismanto, 2000).

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa tumbuhan jambu biji (Psidium guajava) memiliki putik,benang sari, mahkota, kelopak, daun, batang, buah dan bunga. Tumbuhan bungur (Lagerstroemia speciosa) memiliki batang, daun, buah, kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Pada tumbuhan karamunting (Melastoma sp.) memiliki putik, benang sari, mahkota, kelopak, daun, batang, bakal bunga, bunga, tangkai sari, connective, lubang tempat mengeluarkan benang sari, kepala sari dan terminal pore. Dan tumbuhan ketapang (Terminalia catappa) yang dapat dilihat adalah putik, benang sari, kelopak, batang, batang bunga, daun, buah dan bunga.

DAFTAR PUSTAKA

Ismanto, B. 2000. Diktat Biologi. Bandung: Ganesha.

Kimball, J.W. 1994. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Syamsuri. 2004. Biologi Tumbuhan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

(25)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

21

Mengenal Ciri-Ciri dan Sifat Kelompok Piperales Aprillia

1307025039

Program Studi Biologi, Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan FMIPA Universitas Mulawarman - Samarinda 75123

Abstrak

Disusun oleh Aprillia, 2015. Ordo Piperales merupakan kelompok tumbuhan yang kebanyakan berupa terna, hanya kadang-kadang berupa tumbuh-tumbuhan dengan batang yang berkayu. Daun tunggal, bunga amat kecil. Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 30 Maret 2015 pada pukul 07.30-09.00 bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat dari kelompok Piperales, Urticales, Caryophyllales dan Polygonales.. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, silet atau cutter dan loop. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sirih kayu (Piper aduncum), sirih (Piper betle), nangka (Artocarpus integra), kembang pukul 4 (Mirabilis jalapa), bayam (Amaranthus sp.), bunga air mata pengantin (Antigonon leptotus) dan daun kaca (Peperomia pelucida). Cara kerja praktikum ini adalah digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati, digambar diagram bunga dan rumus bunga dari bahan yang telah dibawa. Hasil yang didapatkan adalah sirih kayu (Piper aduncum) memiliki bakal buah, daun penumpu, benang sari, daun, bunga majemuk dan batang. Sirih (Piper betle) memiliki putik, ovari, benang sari, daun penumpu, daun dan bunga majemuk. Pada nangka (Artocarpus integra) memiliki bunga betina, bunga jantan, daun, bunga majemuk, benang dari, batang, tangkai daun, ujung daun dan bekas kepala putik. Kembang pukul 4 (Mirabilis jalapa) memiliki putik, benang sari, mahkota, kelopak, tangkai bunga, daun, tangkai daun dan batang. Bayam (Amaranthus sp.) terdapat putik, kepala benang sari, kelopak, bunga mejemuk, daun, bract, tangkai daun, batang, ujung daun dan tangkai benang sari. Pada bunga air mata pengantin (Antigonon leptotus) terdapat tenda bunga, benang sari, putik, batang, daun, tangkai daun, tangkai bunga, urat daun dan bunga. Pada tumbuhan daun kaca (Peperomia pelucida) terdapat kelopak, putik, benang sari, daun, bunga majemuk, ovari, bunga jantan dan bunga betina.

Kata kunci: Malpighialaes, Malvales, Capparales. PENDAHULUAN

Angiospermae memiliki dua subdivisio yaitu dicotyledoneae dan monocotyledoneae, mencakup sekitar 300 familia atau lebih dari 250.000 spesies. Di antara familia tersebut yang ditemukan di berbagai lokasi adalah rumput-rumputan dengan jumlah 7500 spesies. Ordo Piperales kebanyakan berupa terna, hanya kadang-kadang berupa tumbuh-tumbuhan dengan batang yang berkayu. Daun tunggal, bunga amat kecil. Biji besar, mempunyai endosperm, lembaga kecil, kadang-kadang disamping endospem juga terdapat perisperm. Biasanya tersusun

dalam bulir atau amentum, benang sari 1-10, bakal buah 1-4, apokarp atau sinkarp masing-masing dengan satu bakal biji yang atrop. Ordo Urticales meliputi terna, semak-semak maupun pohon-pohon dengan kebanyakan daun-daun tunggal yang tersebar dan mempuyai daun penumpu. Bunga kebanyakan berkelamin tunggal, tersusun dalam bunga majemuk berbatas, aktinomorf dengan tenda bunga yang berwarna hijau, berbilangan 4-5 atau lebih, bebas atau berlekatan satu sama lain (Tjitrosoepomo, 2013).

Pada ordo Caryophyllales umumnya berupa terna, jarang sekali

(26)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

22

tumbuh-tumbuhan yang berkayu. Daun tunggal, biasanya tanpa daun penumpu. Bunga banci atau karena adanya reduksi menjadi berkelamin tunggal atau jelas dengan kelopak dan mahkota. Benang sari dalam 1 lingkaran, berhadapan dengan tenda bunga atau dalam 2 lingkaran. Bakal buah tenggelam atau menumpang. Famili Caryophyllaceae terna atau kadang-kadang semak tersebar, dengan atau tanpa daun-daun yang sempit yang duduknya dalam bunga majemuk yang simos, banci atau berkelamin tunggal, seringkali dengan daun-daun peralihan atas yang steril sebagai selubung atau mempunyai kelopak dan mahkota, hampir selalu berbilangan 5, benang sari 5-10, tersusun dalam 1 atau 2 lingkaran (Tjitrosoepomo, 2013).

Deskripsi umum famili

Nyctaginaceae adalah herba atau tumbuhan berkayu, daun berhadapan atau tersebar, tanpa daun penumpu, tunggal tanpa lekuk. Bunga bersiri sendiri atau tidak, dengan tenda bunga, beraturan, berkelamin 1 atau 2, pada pangkalnya terdapat daun pelindung hijau atau berwarna, yang kadang-kadang membentuk kelopak semu. Tenda bunga bersatu hijau atau berwarna. Benang sari 1-10, tertancap pada dasar bunga, pada pangkalnya bersatu. Kepala sari beruang 2, bakal buah menumpang duduk atau bertangkai pendek beruang 1. Buah diselubungi oleh pangkal tenda bunga (yang mengeras), bersama-sama membentuk buah semu, tidak pecah. Genus dari familia Nyctaginaceae adalah Bougainvillea dan Mirabilis (Tjitrosoepomo, 1989).

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat dari kelompok Piperales, Urticales, Caryophyllales, Polygonales dan mengetahui ciri-ciri khusus pada family Piperaceae, Moraceae, Amaranthaceae, Polygonaceae dan Nyctaginaceae.

METODE Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada hari Senin, 30 Maret 2015 pada pukul

07.30-09.00 bertempat di Laboratorium Anatomi dan Sistematik Tumbuhan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis lengkap, loop dan silet atau cutter. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sirih kayu (Piper aduncum), sirih (Piper betle), nangka (Artocarpus integra), kembang pukul 4 (Mirabilis jalapa), bayam (Amaranthus sp.), bunga air mata pengantin (Antigonon leptotus) dan daun kaca (Peperomia pelucida)

Cara Kerja

Diambil bahan yang dibawa diamati bagian-bagiannya. Digambar dan dibuat deskripsi tumbuhan yang diamati. Digambar diagram bunga dan rumus bunga dari objek yang dibawa.

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:

(27)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

23

Gambar 4.1b. Piper betle (sirih)

Keterangan :

1. Putik; 2. Ovari; 3. Benang sari; 4. Daun penumpu; 5. Daun dan 6. Bunga majemuk.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospemae kelas : Dicotyledoneae ordo : Piperales famili : Piperaceae genus : Piper spesies : Piper betle

Ciri-ciri nya yaitu tumbuhan liana yang bisa mencapai panjang hingga 20 m. Batangnya menggembung pada buku-bukunya, seringkali terdapat akar udara pada buku-bukunya yang digunakan untuk merambat. Daun berseling, bervariasi, dengan petiole 2.5 cm panjangnya, helaian daunnya membundar telur dengan bagian basalnya menjantung, membulat atau menyadak. Perbungaannya silinder, menggantung kedudukannya berlawanan dengan daun. Buah batu yang berdaging. Sirih senang tumbuh di daerah hutan agak lembab dengan keadaan tanah yang lembab.Daerah yang mempunyai curah hujan 2250 - 4750 mm per tahun merupakan daerah yang sangat disenangi dan ditanam hingga ketinggian 900 m dpl (Kimball, 1994).

Gambar 4.2 Artocarpus integra (nangka)

Keterangan :

1. Batang (Caulis); 2. Tangkai daun (Petiollus); 3. Daun (Folium); 4. Ujung daun (Apex folii); 5. Bunga jantan; 6. Bunga betina; 7. Benang sari (Stamen); 8. Putik (Pistillum).

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Urticales famili : Moraceae genus : Artocarpus

spesies : Artocarpus integra

Ciri-ciri nya yaitu daun tanaman tergolong daun tunggal yang tumbuh berselang-seling pada bagian ranting tanaman. Permukaan daun nangka bagian atas dan bawah memiliki penampilan yang berbeda. Permukaan daun bagian atas memiliki warna hijau cerah dengan tekstur yang licin, sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau tua dengan tekstur yang kasar. Pangkal daun memiliki penumpu berbentuk segitiga dengan warna kuning kecoklatan. Tanaman nangka adalah tanaman berumah satu, artinya dalam satu tanaman dapat dijumpai bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan dicirikan dengan bentuknya yang menyerupai gada, bengkok, dan berwarna hijau tua, sedangkan bunga betina dicirikan dengan bentuknya yang menyerupai gada silindris yang pipih. Buah nangka tergolong buah majemuk semu, artinya buah tersebut tersusun oleh rangkaian bunga majemuk (nyamplung) dan dari luar terlihar seperti hanya satu buah (Ismanto, 2000).

(28)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

24

Gambar 4.3 Mirabilis jalapa (bunga pukul empat)

Keterangan :

1. Batang (Caulis); 2. Daun (Folium); 3. Ujung daun (Apex folii); 4. Tangkai daun (Petiollus); 5. Bunga (Flos); 6. Kelopak (Calyx); 7. Mahkota (Corolla); 8. Benang sari (Stamen); 9. Putik (Pistillum).

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Caryophyllales famili : Nyctaginaceae genus : Mirabilis

spesies : Mirabilis jalapa

Ciri-ciri nya yaitu tanaman hias, pada umur 3 bulan tanaman ini baru mulai berbunga. Bunganya seperti terompet kecil, warna bunga tergantung jenisnya, ada yang merah, putih, kuning, bahkan kadang-kadang dalam satu pohon terdapat warna campuran. Batangnya tebal dan tegak tidak berbulu dan banyak bercabang-cabang. Daunnya berbentuk seperti gambar hati berujung runcing dan panjangnya 3 - 15 cm. lebarnya 2 - 9 cm. Bijinya bulat berkerut, jika sudah masak berukuran 8

mm. Pada waktu muda bijinya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat matang bewarna hitam sepenuhnya. Tanaman ini biasanya tumbuh liar tidak terpelihara (Ismanto, 2000).

Gambar 4.4 Amaranthus sp. (bayam)

Keterangan :

1. Batang (Caulis); 2. Daun (Folium); 3. Ujung daun (Apex folii); 4. Tangkai daun (Petiollus); 5. Bunga (Flos); 6. Benang sari (Stamen); 7. Putik (Pistillum); 8. Brack.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Caryophyllales famili : Amaranthaceae genus : Amaranthus spesies : Amaranthus sp.

(29)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

25

Ciri-ciri nya yaitu adalah memiliki sistem perakaran tunggang, batang tanaman bayam kecil berbentuk bulat, lunak dan berair. Batang tumbuh tegak bisa mencapai satu meter dan percabangannya monopodial. Batangnya berwarna merah kecoklatan. Daun spesies ini termasuk daun tunggal. Berwarna kehijauan, bentuk bundar telur memanjang (ovalis). Panjang daun 1,5 cm sampai 6,0 cm. Lebar daun 0,5 sampai 3,2 cm. Ujung daun obtusus dan pangkal daun acutus. Tangkai daun berbentuk bulat dan permukaannya opacus. Panjang tangkai daun 0,5 sampai 9,0 cm. Bentuk tulang daun penninervis dan tepi daunnya repandus. Merupakan bunga berkelamin tunggal, yang berwarna hijau. setiap bunga memiliki 5 mahkota. panjangnya 1,5-2,5 mm. Kumpulan bunganya berbentuk bulir untuk bunga jantannya. Sedangkan bunga betina berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang. Bunga ini termasuk bunga inflorencia. Buah berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm (Tjitrosoepomo, 1989).

Gambar 4.5 Antigonon leptotus

Gambar 4.5 b Antigonon leptotus (bunga air mata pengantin)

Keterangan :

1. Tenda bunga; 2. Benang sari; 3. Putik; 4. Batang; 5. Daun; 6. Tangkai daun; 7. Tangkai bunga; 8. Urat daun dan 9. Bunga.

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Polygonales famili : Polygonaceae genus : Antigonon

spesies : Antigonon leptotus

Ciri-ciri nya yaitu herba merambat yang juga sering ditemkan membelit pada batang pohon. Akarnya menggelembung, memanjang dan berbetuk umbi. Bentuk batang berusuk dengan panjang tiap rusuk 3-6 cm, berambut halus dan memiliki ruas rusuk yang menggelembung. Daun bertangkai tanpa selaput bumbung. Helaian daun berbentuk segitiga atau bulat telur, pangkal daun lebar dan berbentuk jantung, sedangkan pucuknya lebih runcing. Panjang daun 5-10 cm dengan permukaan daun yang bergelombang (tidak rata). Bunga tersusun atas malai majemuk dan tumbuh dari ketiak daun serta berkelamin dua. Mahkota bunga berjumlah 5 lembar berwarna merah jambu atau putih, dengan panjang sekitar 7 mm. Tiga mahkota bunga yang paling luar berbentuk bulat telur menyerupai jantung, sedang dua yang lebih dalam berbentuk lebih runcing. Setelah semuanya mekar, mahkota akan membesar dan menyelubungi buah seperti selaput

(30)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

26

berwarna kehijauan. Benangsari berjumlah 7-9 buah. Tangkai putik berjumlah tiga buah, kepala putik berbentuk tombol. Buah berbentuk bulat telur hingga kerucut dengan panjang kurang lebih 1 cm dengan ujung yang runcing dan segitiga. Letak biji terdapat pada alur buah yang membujur (Tjitrosoepomo, 1989).

Gambar 4.6 Peperomia pelucida (semak cermin)

Keterangan :

1. Batang (Caulis); 2. Daun (Folium); 3. Tangkai daun (Petiollus); 4. Bunga (Flos); 5. Ujung daun (Apex folii); 6. Biji (Semen); 7. Bakal buah (Ovari);

8. Daun penumpu (Stipula); 9. Benang sari

(Stamen); 10. Putik (Pustillum).

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Piperales famili : Piperaceae genus : Peperomia

spesies : Peperomia pelucida Ciri-ciri nya yaitu terna kecil semusim dan berakar dangkal yang mudah ditemukan tumbuh liar di tepi saluran air atau pematang dan taman. Ukurannya 15

sampai 45 cm. Batangnya sukulen (berair), cerah, berdaging, demikian pula daunnya yang agak tebal tapi lunak (Ismanto, 2000).

Gambar 4.7 Piper aduncum (sirih kayu)

Keterangan :

1. Batang (Caulis); 2. Tangkai daun (Petiollus) ; 3. Daun (Folium); 4. Ujung daun (Apex folii); 5. Bunga (Flos); 6. Bakal buah (Ovari); 7. Daun penumpu (Stipula); 8. Benang sari (Stamen); 9. Putik (Pistillum).

Klasifikasi :

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta sub divisi : Angiospermae kelas : Dicotyledoneae ordo : Piperales famili : Piperaceae genus : Piper

spesies : Piper aduncum

Ciri-ciri nya adalah merupakan tumbuhan berbentuk liana tahunan, batang berkayu berbentuk bulat telur, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, tumbuh pada setiap buku, tangkai berbulu halus, silindris 5-10 mm, panjang daun 10-14 cm, lebar 5-6 cm, pertulangan menjari, hijau muda. Bunga majemuk, bentuk bulir,

(31)

Email: aprillia.biologi@gmail.com

27

berkelamin satu atau dua, daun pelindung bertangkai 0,5-1,25 mm, melengkung, tangkai benang sari pendek, kepala sari kecil, bakal buah duduk, kepala putik dua sampai tiga, pendek dan berwarna putih kekuningan. Buah buni bertangkai pendek, panjang bulir 12-14 cm, masih muda berwarna kuning kehijauan setelah tua berwarna hijau. Akar tunggang berwarna putih kecoklatan (Kimball, 1994).

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan disimpulkan bahwa sirih kayu (Piper aduncum) terdapat bakal buah, daun penumpu, benang sari, daun, bunga majemuk dan batang. Sirih (Piper betle) terdapat putik, ovari, benang sari, daun penumpu, daun dan bunga majemuk. Pada nangka (Artocarpus integra) terdapat bunga betina, bunga jantan, daun, bunga majemuk, benang dari, batang, tangkai daun, ujung daun dan bekas kepala putik. Kembang pukul 4 (Mirabilis jalapa) terdapat putik, benang sari, mahkota, kelopak, tangkai bunga, daun, tangkai daun dan batang. Bayam (Amaranthus sp.)

terdapat putik, kepala benang sari, kelopak, bunga mejemuk, daun, bract, tangkai daun, batang, ujung daun dan tangkai benang sari. Pada bunga air mata pengantin (Antigonon leptotus) terdapat tenda bunga, benang sari, putik, batang, daun, tangkai daun, tangkai bunga, urat daun dan bunga. Pada tumbuhan daun kaca (Peperomia pelucida) terdapat kelopak, putik, benang sari, daun, bunga majemuk, ovari, bunga jantan dan bunga betina.

DAFTAR PUSTAKA

Ismanto, B. 2000. Diktat Biologi. Bandung: Ganesha.

Kimball, J.W. 1994. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tjitrosoepomo, G. 2013. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Gambar

Gambar 1.2 P. merkusii (pinus)
Gambar 2.1a. Annona muricata
Gambar 2.2 Nymphaea stellata (bunga  teratai)
Gambar 2.3 Rosa sp. (bunga mawar)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas terutama

Dengan bekerjasama dengan Network Provider, terutama yang telah memiliki pelanggan korporasi, membuka kesempatan kita untuk menyediakan layanan SaaS melalui Private

Terutama untuk menjada kedisiplinan anak dalam melakukan kegiatan pembelajaran, antusiasme dan semangat belajar anak serta kemandirian anak dalam menyiapkan semua persiapan pembelajaran