• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sop Laporan Informasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sop Laporan Informasi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH GORONTALO DAERAH GORONTALO RESOR GORONTALO RESOR GORONTALO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBUATAN LAPORAN INFORMASI PEMBUATAN LAPORAN INFORMASI

NO. DOKUMEN NO. DOKUMEN SOP/SAT INTELKAM SOP/SAT INTELKAM  /OPSNAL/04  /OPSNAL/04 NO. REVISI NO. REVISI 00 00 HALAMAN HALAMAN 1/4 1/4 TANGGAL TERBIT : 10 MARET 2016

TANGGAL TERBIT : 10 MARET 2016

DIBUAT OLEH DIBUAT OLEH KAUR BIN OPS KAUR BIN OPS

M. YUDI SETIWAN M. YUDI SETIWAN IPDA NRP 78040043 IPDA NRP 78040043 DIPERIKSA OLEH DIPERIKSA OLEH KASAT INTELKAM KASAT INTELKAM

FEBRI NURZAN, SIK FEBRI NURZAN, SIK AKP NRP 84021491 AKP NRP 84021491 DISAHKAN OLEH DISAHKAN OLEH KAPOLRES GORONTALO KAPOLRES GORONTALO

HERRI RIO PRASETYO. SIK HERRI RIO PRASETYO. SIK

AKBP NRP 73060604 AKBP NRP 73060604

1. Tujuan 1. Tujuan

Disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) Mekanisme Pembuatan Laporan Disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) Mekanisme Pembuatan Laporan Informasi untuk membantu pimpinan memperoleh informasi sebanyak mungkin dan sedini Informasi untuk membantu pimpinan memperoleh informasi sebanyak mungkin dan sedini mungkin secara cepat dan akurat, sehingga pimpinan dapat mengambil tindakan segera mungkin secara cepat dan akurat, sehingga pimpinan dapat mengambil tindakan segera sebagai tindak pencegahan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan sebagai tindak pencegahan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas.

kamtibmas.

2. Pedoman/Acuan 2. Pedoman/Acuan

2.1

2.1 Undang - undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RepublikUndang - undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Indonesia. 2.2

2.2 UndangUndang  – –  undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang  undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang  – –  undang Hukum  undang Hukum  Acara Pidana.

 Acara Pidana. 2.3

2.3 Skep Kapolri No. Pol. : Skep / 37 / I / 2005 tanggal 31 Januari 2005 tentangSkep Kapolri No. Pol. : Skep / 37 / I / 2005 tanggal 31 Januari 2005 tentang Pedoman Intelijen Keamanan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pedoman Intelijen Keamanan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2.4

2.4 Panduan Teknis atas Skep Kapolri No. Pol. : Skep / 412 / VI / 2005 tanggal 23 JuniPanduan Teknis atas Skep Kapolri No. Pol. : Skep / 412 / VI / 2005 tanggal 23 Juni 2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyelidikan Intelijen Keamanan.

2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyelidikan Intelijen Keamanan. 2.5

2.5 Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep /37/I/2005, tanggal 31 Januari 2005,Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep /37/I/2005, tanggal 31 Januari 2005, tentang Pedoman Intelijen Keamanan di lingkungan Kepolisian Negara tentang Pedoman Intelijen Keamanan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

(2)
(3)

2 2

2.6

2.6 Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 990 / XII / 2005 tanggal 30 DesemberSurat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 990 / XII / 2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengamanan Intelijen Keamanan.

2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengamanan Intelijen Keamanan. 2.7

2.7 Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 37 / I / 2005 tanggal 31 Januari 2005Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 37 / I / 2005 tanggal 31 Januari 2005 tentang Pedoman Intelijen Keamanan di lingkungan Kepolisian Negara Republik tentang Pedoman Intelijen Keamanan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Indonesia. 2.8

2.8 Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 993 / XII / 2005 tanggal 30 DesemberSurat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep / 993 / XII / 2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggalangan Intelijen Keamanan.

2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggalangan Intelijen Keamanan. 2.9

2.9 Peraturan Kaba Intelkam Nomor 2 tahun 2012 tanggal 14 Maret 2012 tentangPeraturan Kaba Intelkam Nomor 2 tahun 2012 tanggal 14 Maret 2012 tentang Penyelenggaraan Produk Intelijen Keamanan Polri beserta perubahannya.

Penyelenggaraan Produk Intelijen Keamanan Polri beserta perubahannya. 2.10

2.10 Instruksi Kapolri No. Pol. : Ins / 01 / II / 1997 Tgl 27 Februari 1997 tentangInstruksi Kapolri No. Pol. : Ins / 01 / II / 1997 Tgl 27 Februari 1997 tentang kewajiban membuat Laporan informasi bagi setiap Anggota Polri, sebagai tindak kewajiban membuat Laporan informasi bagi setiap Anggota Polri, sebagai tindak pencegahan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan Kamtibmas. pencegahan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan Kamtibmas. 2.11

2.11 Kawat Sandi Kapolri No. Pol. : KS / SI / XI / 2001 Tgl 29 Desember 2001 tentangKawat Sandi Kapolri No. Pol. : KS / SI / XI / 2001 Tgl 29 Desember 2001 tentang Perintah Untuk Meningkatkan pembuatan Laporan Informasi.

Perintah Untuk Meningkatkan pembuatan Laporan Informasi. 3. Pengertian

3. Pengertian

Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) ini yang dimaksud dengan : Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) ini yang dimaksud dengan : 3.1

3.1 Kepolisian Negara Kepolisian Negara Republik Republik Indonesia Indonesia yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat disingkat Polri Polri adalah adalah alatalat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.

kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. 3.2

3.2 Badan Badan Intelijen Intelijen Keamanan Keamanan Polri Polri yang yang selanjutnya selanjutnya disingkat disingkat Baintelkam Baintelkam Polri Polri adalahadalah unsur pelaksana tugas pokok yang bertugas membantu Kapolri dan membina serta unsur pelaksana tugas pokok yang bertugas membantu Kapolri dan membina serta menyelenggarakan fungsi Intelkam bagi kepentingan pelaksanaan tugas dan menyelenggarakan fungsi Intelkam bagi kepentingan pelaksanaan tugas dan manajemen Polri secara umum guna mendukung pelaksanaan tugas

manajemen Polri secara umum guna mendukung pelaksanaan tugas  – –  tugas  tugas pemerintahan dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negeri.

pemerintahan dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negeri. 3.3

3.3 Produk Intelijen Produk Intelijen adalah adalah suatu suatu perwujudan perwujudan akhir akhir dari dari kegiatan kegiatan operasional operasional intelijen,intelijen, setelah melalui proses pengolahan yang meliputi pencatatan, penilaian dan setelah melalui proses pengolahan yang meliputi pencatatan, penilaian dan penafsiran atau tulisan dinas yang dibuat dan dikeluarkan oleh badan intelijen penafsiran atau tulisan dinas yang dibuat dan dikeluarkan oleh badan intelijen sebagai hasil kegiatan/ ops intelijen, dengan melalui proses pengolahan dan sebagai hasil kegiatan/ ops intelijen, dengan melalui proses pengolahan dan administrasi yang disusun sesuai dengan bentuk-bentuk yang telah ditentukan dan administrasi yang disusun sesuai dengan bentuk-bentuk yang telah ditentukan dan erat hubungannya dengan tugas-tugas keamanan dan ketertiban masyarakat.

erat hubungannya dengan tugas-tugas keamanan dan ketertiban masyarakat. 3.4

3.4 Data Data adalah adalah keterangan keterangan atau atau bahan bahan nyata nyata dan dan benar benar yang yang dapat dapat dijadikan dijadikan dasardasar kajian, analisis atau kesimpulan.

kajian, analisis atau kesimpulan. 3.5

3.5 Fakta adalah Fakta adalah hal, hal, keadaan, keadaan, atau atau peristiwa peristiwa yang yang merupakan merupakan kenyataan kenyataan yang yang benarbenar – – benar ada atau terjadi.

benar ada atau terjadi. 3.6

3.6 Informasi adalah Informasi adalah keterangan, keterangan, pernyataan, pernyataan, gagasan gagasan dan dan tandatanda  – –  tanda yang  tanda yang mengandung nilai, makna dab pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang mengandung nilai, makna dab pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik atatupun non elektronik.

(4)
(5)

3 3

3.7.

3.7. Laporan Laporan Informasi adalah Informasi adalah Laporan Laporan yang yang hanya meliputi hanya meliputi satu satu bidang dan bidang dan satu satu masalahmasalah yang dilihat, didengar dan dirasakan langsung atau tidak langsung oleh pertuigas yang dilihat, didengar dan dirasakan langsung atau tidak langsung oleh pertuigas intelijen disertai dengan fakta

intelijen disertai dengan fakta – – fakta yang dipisahkan dari pendapat pelapor, disusun fakta yang dipisahkan dari pendapat pelapor, disusun secara kronologis sistematis, sumber, waktu cara mendapatkan dan nilai kebenaran secara kronologis sistematis, sumber, waktu cara mendapatkan dan nilai kebenaran harus jelas.

harus jelas. 3.8

3.8 3.9 3.9 Adminsitrasi Adminsitrasi adalah adalah segala segala usaha, usaha, pekerjaan pekerjaan dan dan kegiatan kegiatan menyangkut menyangkut cara- cara-cara penyelenggaraan pelaporan (produk) dan penyelenggaraan dokumen yang cara penyelenggaraan pelaporan (produk) dan penyelenggaraan dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi intelijen yang dilakukan secara terus menerus, berkaitan dengan pelaksanaan fungsi intelijen yang dilakukan secara terus menerus, teratur dan terarah untuk mencapai tujuannya.

teratur dan terarah untuk mencapai tujuannya. 4. Alat

4. Alat 4.1

4.1 Alat perlengkapan Alat perlengkapan pembuatan pembuatan Laporan Laporan Informasi Informasi yang yang digunakan digunakan meliputi meliputi :: 4.1.1 Komputer;

4.1.1 Komputer; 4.1.2 Printer; 4.1.2 Printer; 4.1.3

4.1.3 Alat Alat tulis tulis (Pulpen, (Pulpen, Buku AgBuku Agenda enda Laporan Laporan Informasi);Informasi); 4.2

4.2 Meja Meja dan dan kursi;kursi; 4.3

4.3 Media Massa Media Massa dan dan Media Media ElektronikElektronik

5. Kewajiban 5. Kewajiban

Kewajiban

Kewajiban Kewajiban membuat laporan informasi sesuai pembagian Satuan Kerja denganKewajiban membuat laporan informasi sesuai pembagian Satuan Kerja dengan ketentuan sebagai berikut :

ketentuan sebagai berikut : 5.1

5.1 Satuan Intelkam Satuan Intelkam Polres Polres maupun maupun Polsek Polsek diwajibkan diwajibkan membuat membuat laporan laporan informasiinformasi minimal seminggu sekali.

minimal seminggu sekali. 5.2

5.2 Opsnal non Opsnal non intelkam intelkam diwajibkan diwajibkan membuat membuat laporan laporan informasi informasi minimal minimal sebulan sebulan duadua kali.

kali. 5.3

5.3 Non opsnal Non opsnal diwajibkan diwajibkan membuat membuat laporan laporan informasi informasi minimal minimal sebulan sebulan sekali.sekali. 5.4

5.4 polsek jajaran polsek jajaran diwajibkan diwajibkan membuat membuat laporan laporan informasi informasi minimal minimal sebulan sebulan sekali.sekali.

6.

6. MATERI MATERI PENYUSUNANPENYUSUNAN

Materi penyusunan Produk Laporan Informasi terdiri dari : Materi penyusunan Produk Laporan Informasi terdiri dari : 6.1.

6.1. Bab Bab I, I, memuat memuat pendahuluan pendahuluan yang yang berisi berisi tentang tentang :: 6.1.1

6.1.1 Sumber Sumber InformasiInformasi 6.1.2

6.1.2 Hubungan Hubungan pelapor pelapor dengan dengan sumbersumber 6.1.3

6.1.3 Cara Cara mendapatkan mendapatkan informasiinformasi 6.1.4

6.1.4 Waktu Waktu mendapatkan mendapatkan informasiinformasi 6.1.5

(6)
(7)

4 4

6.2

6.2 Bab II, memuat faktaBab II, memuat fakta – – fakta yang berisi tentang : fakta yang berisi tentang : 6.2.1

6.2.1 Semua informasi yang meliputi Ipoleksosbukam, baik peristiwa / kejadian atauSemua informasi yang meliputi Ipoleksosbukam, baik peristiwa / kejadian atau suatu gejala yang dapat mengarah kepada gangguan kamtibmas, baik yang suatu gejala yang dapat mengarah kepada gangguan kamtibmas, baik yang diperoleh dari sumber Intelijen atau diketahui sendiri.

diperoleh dari sumber Intelijen atau diketahui sendiri. 6.2.2

6.2.2 Berisi uraian faktaBerisi uraian fakta  – –  fakta secara sistematis dan mendetail tentang semua  fakta secara sistematis dan mendetail tentang semua yang berhubungan dengan informasi.

yang berhubungan dengan informasi. 6.2.3

6.2.3 Mencakup / Memenuhi Apa, Bilamana, Dimana, Siapa, Bagaimana danMencakup / Memenuhi Apa, Bilamana, Dimana, Siapa, Bagaimana dan Mengapa ( ABIDISIBAME ).

Mengapa ( ABIDISIBAME ). 6.3

6.3 Bab III, memuat pendapat pelapor yang berisi tentang :Bab III, memuat pendapat pelapor yang berisi tentang : 6.3.1

6.3.1  Analisa Analisa 6.3.2

6.3.2 Prediksi yang akan terjadiPrediksi yang akan terjadi 6.3.3

6.3.3 LangkahLangkah – – langkah Intelijen, Fungsi Kepolisian dan Instansi terkait yang telah langkah Intelijen, Fungsi Kepolisian dan Instansi terkait yang telah dilakukan

dilakukan 6.3.4

6.3.4 RekomendasiRekomendasi 7.

7. Pengawasan Pengawasan dan dan pengendalianpengendalian

Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pembuatan Laporan Informasi di Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pembuatan Laporan Informasi di tingkat Polres adalah Para Kabag, Kasat dan Para Kasi, serta ditingkat Polsek adalah tingkat Polres adalah Para Kabag, Kasat dan Para Kasi, serta ditingkat Polsek adalah Kapolsek.

Kapolsek. 8.

8. Sistim Sistim pengolahan pengolahan Laporan Laporan InformasiInformasi

SUMBER INFO

SUMBER INFO

-- MASYARAKATMASYARAKAT -- JARINGANJARINGAN -- POLRIPOLRI

-- MEDIA MASSAMEDIA MASSA

PRODUK PRODUK LAIN LAIN LAP LAP INFO INFO -- KOMPULIRKOMPULIR KBO - NILAI KBO - NILAI -

- TUNJUK TUNJUK PERSPERS TETAP TETAP

USER

USER

BHI BHI LK LK BERKAS BERKAS LAPGAS LAPGAS KASAT IK KASAT IK

STO

STO

-- SPRINGASSPRINGAS -- UUKUUK -

- RENPUL RENPUL BAKETBAKET

-- LI BARULI BARU -- LAPGASLAPGAS

MTO

MTO

-- SPRINGASSPRINGAS -- TO / UUKTO / UUK -- RENGASRENGAS -- BARGASBARGAS

-- LAP GIAT HARLAP GIAT HAR

-- LI BARULI BARU

LAPGAS LAPGAS

(8)
(9)

5 5

9. Penutup 9. Penutup

Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pembuatan Laporan Informasi Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang pembuatan Laporan Informasi ini disusun untuk menjadi pedoman / acuan bagi setiap personil Polri sebagai tindak ini disusun untuk menjadi pedoman / acuan bagi setiap personil Polri sebagai tindak pencegahan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah membuat suatu aplikasi sistem informasi pemasaran pengelompokan produk dan konsumen dengan menggunakan metode agglomerative clustering

Keunggulan kompetitif dari SCM adalah bagaimana perusahaan mampu memanage aliran barang atau produk dalam suatu rantai pasokan, sehingga jaringan kegiatan produksi

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat oleh Dosen-dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pancasila adalah dimaksudkan sebagai perwujudan dari pelaksanaan

RKTA adalah serangkaian rencana kegiatan yang disusun fakultas secara sistematis mulai dari awal tahun akademik hingga akhir tahun akademik pada tahun yang

Pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul dari penjualan barang dagangan, produk atau jasa dalam satu periode tertentu dalam rangka kegiatan utama atau yang

Penggabungan Laporan Keuangan Badan Tenaga Nuklir Nasional Wilayah Yogyakarta selaku UAPPA-W yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan

Kegiatan non operasional adalah kegiatan yang sifatnya tidak rutin, sehingga pendapatan dan beban yang timbul dari kegiatan yang sifatnya tidak rutin perlu