• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOP PEMASANGAN IMPLAN-2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOP PEMASANGAN IMPLAN-2"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

pengertian Suatu tindakan pamasangan kapsul implant di daerah lengan kiri atas sebelah dalam

Tujuan Untuk mencegah kehamilan

Kebijakan Sebagai acuan untuk pemasangan Implan

Referensi Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi 2011

Prosedur ALAT:

1) Meja periksa untuk berbaring klien 2) Alat penyangga lengan

3) Kain penutup steril

4) Sepasang sarung tangan yang sudah steril 5) Sabun untuk mencuci tangan

6) Larutan antiseptik untuk disinfeksi kulit

7) Zat anastesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinerpin) 8) Trokar 10 dan mandrin

9) Skalpel 11 atau 15

10) Kasa pembalut atau plester 11) Kasa steril dan pembalut

12) Epinefrin (untuk tindakan emergency) 13) Klem lengkung dan lurus

14) Bak instrumen

15) Tiga mangkok steril atau DTT KONSELING PRA PEMASANGAN

1. Bimbing/berikan kesempatan pada klien untuk bertanya tentang keterangan yang telah diberikan dan tentang apa yang akan dilakukan pada dirinya.

2. Peragakan peralatan yang akan digunakan serta jelaskan tentang prosedur apa yang akan dikerjakan.

3. Jelaskan bahwa klien akan mengalami sedikit rasa sakit saat penyuntikan zat anestesi lokal, sedangkan prosedur insersinya sendiri tidak akan menimbulkan rasa nyeri.

4. Prinsip-prinsip dan tata cara pemasangan implan secara umum adalah sama, baik implan yang menggunakan 6 batang

(Norplant) maupun dua batang (Indoplan). 5. Tenteramkan hati klien setelah tindakan insersi. PERSIAPAN PEMASANGAN

Langkah 1

Persilakan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air yang mengalir, serta membilasnya. Pastikan tidak terdapat sisa sabun (sisa sabun menurunkan efektivitas antiseptik tertentu). Langkah ini sangat penting bila klien kurang menjaga kebersihan dirinya untuk menjaga kesehatannya dan mencegah penularan penyakit.

Langkah 2

samping, bila ada) dengankain bersih. Langkah 3

Persilakan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan (misalnya: lengan kiri) diletakkan pada lengan penyangga atau meja samping. Lengan harus disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan posisi yang disukai klinisi untuk memudahkan pemasangan.

Langkah 4

Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm di atas lipatan siku, gunakan pola (template) dan spidol untuk menandai tempat insisi yang akan dibuat dan tempat keenam kapsul akan dipasang (bila akan menggunakan antiseptik yang mengandung alkohol gunakan spidol dengan tinta permanen).

Langkah 5

Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat di dalamnya.

Langkah 6

Buka dengan hati-hati kemasan steril implan dengan menarik kedua lapisan pembungkusnya dan jatuhkan seluruh kapsul dalam mangkok steril.

Ingat: Kapsul yang tersentuh kapas atau bahan lain akan menjadi lebih

reaktif (lebih sering menyebabkan perlekatan atau jaringan parut karena partikel kapas menempel pada kapsul silastik). Bila tidak ada mangkok steril, kapsul dapat diletakkan dalam mangkok yang didisinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau pada baki tempat alat-alat. Pilihan lain adalah dengan membuka sebagian kemasan dan mengambil kapsul satu demi satu dengan klem steril atau DTT saat melakukan pemasangan. Jangan menyentuh bagian dalam kemasan atau isinya kecuali dengan alat yang steril atau DTT. Catatan: Bila kapsul jatuh ke lantai, kapsul tersebut telah terkontaminasi. Buka kemasan baru dan teruskan pemasangan. (Jangan melakukan sterilisasi ulang pada kapsul yang

terkontaminasi). PEMASANGAN KAPSUL

Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan jarum atau skalpel (pisau bedah) untuk memastikan obat anestesi telah bekerja. Langkah 1

Pegang skalpel dengan sudut 45o buat insisi dangkal hanya untuk

sekedar menembus kulit. Jangan membuat insisi yang panjang atau dalam.

Langkah 2

Ingat kegunaan ke-2 tanda pada trokar. Trokar harus dipegang dengan ujung yang tajam menghadap ke atas. Ada 2 tanda pada

trokar, tanda (1) dekat pangkal menunjukkan batas trokar dimasukkan ke bawah kulit sebelum memasukkan setiap kapsul. Tanda (2) dekat ujung menunjukkan batas trokar yang harus tetap di bawah kulit setelah memasang setiap kapsul.

Tanda pada trokar Langkah 3

• Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan pendorong di dalamnya masukkan ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut kecil.

• Mulai dari kiri atau kanan pada pola seperti kipas, gerakkan trokar ke depan dan berhenti saat ujung tajam seluruhnya berada di bawah kulit (2-3 mm dari akhir ujung tajam)

Memasukkan trokar jangan dengan paksaan. Jika terdapat tahanan, coba dari sudut lainnya. Memasukan trokar dengan sedut yg kecil

Langkah 4

Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit, angkat trokar ke atas, sehingga kulit terangkat. Masukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah tanda (1) dekat pangkal (Gambar 20-6). Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan jari. Trokar harus selalu terlihat mengangkat kulit selama pemasangan.

Masuknya trokar akan lancar bila berada di bidang yang tepat di bawah kulit.

Catatan: Jangan menyentuh trokar terutama bagian tabung yang masuk ke bawah kulit untuk mencegah trokar terkontaminasi pada waktu memasukkan dan menarik keluar.

Langkah 5

Saat trokar masuk sampai tanda (1), cabut pendorong dari trokar.

Langkah 6

1. Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar.

2. Gunakan ibu jari dan telunjuk atau pinset atau klem untuk mengambil kapsul dan memasukkan ke dalam trokar.

3. Bila kapsul diambil dengan tangan, pastikan sarung tangan tersebut bebas dari bedak atau partikel lain.

4. Untuk mencegah kapsul jatuh pada waktu dimasukkan ke dalam trokar, letakkan satu tangan di bawah kapsul untuk menangkap bila kapsul tersebut jatuh)

Memasukan kapsul

Dorong kapsul sampai seluruhnya masuk ke dalam trokar dan masukkan kembali pendorong Memasukan pendorong

Langkah 7

trokar sampai terasa ada tahanan, tapi jangan mendorong dengan paksa. (Akan terasa tahanan pada saat sekitar setengah bagian pendorong masuk ke dalam trokar).

Langkah 8

1. Pegang pendorong dengan erat di tempatnya dengan satu tangan untuk menstabilkan.

2. Tarik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk ke arah luka

insisi sampai tanda (2) muncul di tepi luka insisi dan pangkalnya menyentuh

pegangan pendorong.

Hal yang penting pada langkah ini adalah menjaga pendorong tetap di tempatnya dan tidak mendorong kapsul ke jaringan. Menarik trokar keluar

Langkah 9

1. Saat pangkal trokar menyentuh pegangan pendorong, tanda (2) harus terlihat di tepi luka insisi dan kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada di bawah kulit

2. Raba ujung kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar.

Catatan: Pengasahan trokar yang berulang akan memendekkan trokar sehingga

mengurangi jarak ke tanda (2), karena itu saat memakai trokar yang diasah, jangan menarik trokar terlalu jauh ke belakang karena akan keluar dari tepi luka insisi

Melepaskan kapsul

Hal yang penting adalah kapsul bebas dari ujung trokar untuk menghindari terpotongnya kapsul saat trokar digerakkan untuk memasang kapsul berikutnya.

Langkah 10

1. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke arah lateral kanan dan kembalikan lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul pertama bebas.

2. Selanjutnya geser trokar sekitar 15 derajat, mengikuti pola seperti kipas yang terdapat pada lengan.

3. Untuk melakukan itu, mulamula fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk dan masukkan kembali trokar pelanpelan sepanjang sisi jari telunjuk tersebut sampai tanda (1).

4. Hal ini akan memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar menusuk kapsul yang dipasang sebelumnya. 5. Bila tanda (1) sudah tercapai, masukkan kapsul berikutnya ke

dalam trokar dan lakukan seperti sebelumnya (Langkah 5-9) sampai seluruh kapsul terpasang.

Memutar trokar

Fiksasi kapsul pertama Langkah 11

Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi risiko infeksi atau ekspulsi, pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5 mm dari tepi luka insisi. Juga pastikan jarak antara ujung setiap kapsul yang terdekat dengan tepi luka insisi (ujung kecil dari pola seperti kipas) tidak lebih dari lebar 1 kapsul. Ingat: Kapsul harus membentuk pola seperti kipas, setiap

bagian sekitar 15o ,sehingga antara kapsul terluar (1 dan 6)

membentuk sudut sekitar 75o.

Langkah 12

Saat memasang keenam kapsul satu demi satu, jangan mencabut trokar dari luka insisi (lihat Langkah 10). Hal ini akan mengurangi trauma pada jaringan, menurunkan kemungkinan infeksi dan mempersingkat waktu pemasangan.

Langkah 13

Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan keenam kapsul semuanya telah terpasang.

Langkah 14

Ujung dari semua kapsul harus tidak ada pada tepi luka insisi (sekitar 5 mm). Bila sebuah kapsul keluar atau terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang kembali di tempat yang tepat.

Langkah 15

Setelah keenam kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah diperiksa, keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan kasa selama 1 menit untuk menghentikan perdarahan. Bersihkan tempat pemasangan dengan kasa berantiseptik.

TINDAKAN SETELAH PEMASANGAN KAPSUL Menutup luka insisi

1. Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dengan kasa steril untuk menutup luka insisi. Luka insisi tidak perlu dijahit karena dapat menimbulkan jaringan parut.

2. Periksa adanya perdarahan. Tutup daerah pemasangan dengan pembalut untuk hemostasis dan mengurangi memar (perdarahan subkutan).

Perawatan klien

Buat catatan pada rekam medik tempat pemasangan kapsul dan kejadian tidak umum yang mungkin terjadi selama

pemasangan

• Amati klien lebih kurang 15 sampai 20 menit untuk kemungkinan

perdarahan dari luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri petunjuk untuk perawatan luka insisi setelah

 

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membahas teknik sinus lift up sebagai suatu cara yang dapat digunakan untuk pemasangan dental implan di rahang atas dengan cara menambah

Dari penelitian mengenai penempatan implan gigi pada hasil pemeriksaan radiografi periapikal yang telah direncanakan sebelum dan setelah pemasangan gigi dengan pemeriksaan

Hasil penelitian menunjukkan pemasangan implan stainless steel AISI 316L berbeda nyata pada pertambahan bobot badan harian, konsumsi pakan, dan konsumsi minum

1) Atur posisi klien, baik duduk atau berbaring dengan nyaman, dan sangga lengan klien setinggi jantung dengan telapak tangan menghadap ke atas. 2) Pengaturan posisi dapat

Kesimpulan : Tolerabilitas yang baik terkait efek samping, menunjukkan bahwa kontrasepsi implan layak untuk diberikan kepada para akseptor kontrasepsi, disertai penjelasan

Konselor: Secara bergantian melakukan konseling KB dan seleksi klien (peserta lain menilai menggunakan penuntun praktik) Praktik: Melaksanakan prosedur pemasangan Implan-2

Apabila dikaitkan dengan tindakan dokter gigi dalam pemasangan implan gigi, terdapat beberapa bentuk pelanggaran disiplin profesional dokter dan dokter gigi yang dilakukan dintaranya

KB IMPLAN / SUSUK  KB implan atau yang biasa disebut alat kontrasepsi bawah kulit adalah metode kontrasepsi dengan menyusupkan sebuah implan kecil di dalam lengan bagian atas.. 