• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TAMAN BERDASARKAN PENDEKATAN LAYAK ANAK DI TAMAN KLA RW 08 KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH, JAKARTA BARAT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN TAMAN BERDASARKAN PENDEKATAN LAYAK ANAK DI TAMAN KLA RW 08 KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH, JAKARTA BARAT)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN TAMAN BERDASARKAN PENDEKATAN LAYAK

ANAK DI TAMAN KLA RW 08 KELURAHAN KEMANGGISAN

KECAMATAN PALMERAH, JAKARTA BARAT)

Sintia Dewi Wulanningrum1

1Prodi S1 Arsitektur, Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas

Tarumanagara Jakarta

Email: sintiadewe@gmail.com/ sintiaw@ft.untar.ac.id

ABSTRAK

Salah satu wujud Kota Layak Anak (KLA) adalah dengan adanya taman KLA yang dapat digunakan anak-anak sebagai tempat bermain mereka. Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan

Keputusan Gubernur terkait pengembangan Kota Layak Anak yaitu Kepgub No. 736 Tahun 2013 Tentang Penetapan Kota Administrasi Jakarta Timur, Kota Administrasi Jakarta Barat, dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Sebagai Pengembangan Kota atau Kabupaten Layak

Anak. Secara umum tujuan perancangan taman bermain anak adalah menyediakan fasilitas permainan yang aman, nyaman, dan dapat digunakan bagi semua anak termasuk anak yang memiliki

keterbatasan fisik. Taman Kota Layak Anak RW 08 merupakan perwujudan dari Taman Kota Layak Anak, akan tetapi pada kenyataan masih terdapat beberapa masalah antara lain fasilitas telah rusak seperti ayunan yang telah rusak, bangku taman yang rusak, tempat sampah yang telah rusak serta penghijauan yang masih minim.Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis kesesuaian Taman Kota

Layak Anak (Taman KLA) RW 08 di Kelurahan Kemanggisan berdasarkan pendekatan kota layak anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif untuk menganalisis kondisi taman

berdasarkan pendekatan layak anak dan metode kuantitatif untuk mendukung analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas bermain anak yang telah rusak (ayunan), fasilitas penunjang

yang telah rusak antara lain; bangku taman, tempat sampah, penerangan yang kurang pada area taman serta kurangnya vegetasi pada taman.

Kata kunci : Taman, Kota Layak Anak, Taman Kota Layak Anak RW 08

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Jakarta adalah salah satu kota yang menerapkan konsep kota layak anak. Kota layak anak menjadi salah satu program strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan

keputusan Menteri Negara

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2010 tentang Penunjukan dan penetapan 10 Provinsi untuk mengembangkan Kabupaten atau

Kota Layak Anak, Provinsi DKI Jakarta termasuk dalam salah satu provinsi yang ditunjuk untuk mengembangkan Kota Layak Anak bersama dengan 38 Kabupaten atau Kota lain di Indonesia.

Kajian mengenai taman kota layak anak telah menarik beberapa peneliti untuk melakukan research antara lain; penelitian yang berjudul,”Penilaian Ruang Bermain Anak Di Kota Depok Sebagai Salah Satu Indikator Tercapainya Kota Layak Anak”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan penilaian kelayakan tempat

(2)

(kuantitas) maupun kualitas sehingga akan tercapai pembangunan kota berdasarkan perspektif kota layak anak dan hasilnya keberadaan Taman berrmain di Kecamatan Tapos Kota Depok belum terfasilitasi sesuai standar Kota Layak Anak yaitu per RW harus ada taman bermain dan perlu kerjasama antara pemerintah, stakeholder dan masyarakat dalam pemenuhan fasilitas taman bermain agar tercapai Depok Kota Layak Anak (Widyawati et al, 2017); selanjutnya penelitian yang berjudul “Kesesuaian Taman Kota Di Surakarta Berdasarkan Konsep Kota Layak Anak”, pada penelitian ini terdapat lima komponen untuk menilai kesesuaian ini antara lain; aksesibilitas, utilitas rekreasi, utilitas olahraga, fasilitas pendukung dan vegetasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penilaian diketahui bahwa kesesuaian seluruh taman kota di Surakarta berdasarkan konsep kota layak anak adalah mendekati tidak sesuai (Widyastuti,2017). Penelitian dengan judul Karakteristik Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan, bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik ruang publik terpadu ramah anak yang sudah terbangun. Artikel ini menunjukkan bahwa ruang publik terpadu ramah anak adalah ruang publik yang memiliki fungsi beragam yang utamanya untuk pendidikan anak dengan mencoba menampilkan konsep yang berbeda dalam pembangunan taman (Hernowo et al 2017). Penelitian yang ditulis olehh Rachmawati(2015), dengan judul “Redesain Taman Alun Kapuas dengan Pendekatan Ramah Anak’’, bertujuan untuk menata kembali Taman Alun yang lebih memperhatikan kenyamanan pada anak untuk memenuhi kriteria taman layak anak. Dalam redesain taman aspek yang harus diperhatikan adalah kebutuhan publik

dan kebutuhan anak pada ruang terbuka. Hal ini akan menjadikan Taman Alun Kapuas terbagi menjadi tiga fungsi utama yaitu fungsi rekreasi, fungsi layak anak danfungsi playscape. Persepsi Pengguna Taman Tematik Kota Bandung Terhadap Aksesibilitas Dan Pemanfaatannya (Ilmiajayanti et al, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengguna taman tematik di Kota Bandung terhadap aksesibilitas dan pemanfaatannya.

Ruang bermain yang sesuai dengan anak yaitu ruang bermain yang dilengkapi dengan fasilitas bermain segala usia, memiliki aksesibilitas yang mudah, terdapat vegetasi dan sebagai tempat berkumpul (Veitch et al, 2007). Oleh sebab itu fasilitas di taman harus memperhatikan aspek-aspek tersebut supaya anak merasa nyaman dan aman saat berada di taman.

Rumusan masalah

Pada saat ini masih terdapat beberapa taman yang masih kurang tertata dan terawat. Keberadaan fasilitas bermain pada taman kota juga sangat minim, sehingga dirasa kurang mampu memenuhi kebutuhan aktivitas bermain anak. Selain jumlah yang sedikit, keadaan fasilitas bermain juga kurang terawat karena banyak yang berkarat dan sudah rusak. Contoh taman yang kurang tertata dan terawat adalah Taman Kota Layak Anak RW 08 yang berada di Kelurahan Kemanggisan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat. Berdasarkan hasil survey pada Taman Kota Layak Anak RW 08 Kemanggisan, diketahui bahwa beberapa fasilitas telah rusak seperti ayunan yang telah rusak, bangku taman yang rusak, tempat sampah yang telah rusak serta penghijauan yang masih minim, maka rumusan masalah yaitu, bagaimanakah analisis kesesuaian taman berdasarkan pendekatan kota layak anak.

(3)

Tujuan Penelitian

Menganalisis kesesuaian Taman Kota Layak Anak (Taman KLA) RW 08 di Kelurahan Kemanggisan berdasarkan pendekatan kota layak anak .

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian dengan menggunakan kualitatif deduktif dan kuantitatif. Kualitatif deduktif digunakan untuk mengidentifikasi eksisting di Taman Kota Layak Anak RW 08 serta menghimpun pemahaman mengenai Pendekatan Kota Layak Anak. Sedangkan kuantitatif diperoleh melalui kuesioner terhadap pengunjung taman, berdasarkan studi kasus serta kajian teoritis yang diperoleh akan disusun kriteria pendekatan layak anak sebagai indikator dalam penyusunan kuesioner.

Metode pengumpulan data diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui survey lapangan, observasi, kuesioner di Taman Kota Layak Anak RW 08. Waktu kuesioner dilakukan ketika hari kerja dengan proporsi 40% (11 orang) dan ketika hari libur sebanyak 60% (17 orang). Waktu survey dilakukan pada pagi hari (pukul 07.00- 10.00) dan pada sore hari (pukul 15.00-18.00) karena berdasarkan hasil survey durasi pemakaian taman yang paling banyak pada waktu tersebut dan jumlah total responden merupakan jumlah maksimum pengunjung selama seminggu.

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Taman Kota Layak Anak RW 08, Kelurahan Kemanggisan Kecamatan Palmerah Jakarta Barat. Luas Taman KLA RW 08 yaitu 246,47m2.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian (Sumber : Google maps, 2018)

3. III. KAJIAN TEORI

Berdasarkan UNICEF (2004) definisi kota layak anak adalah kota yang melalui pemerintah lokalnya berkomitmen untuk memenuhi hak-hak anak, meliputi hak untuk memengaruhi keputusan tentang kotanya, menyatakan pendapatnya sesuai dengan kemauan dan kebutuhan mereka, berpartisipasi aktif dalam keluarga, komunitas dan masyarakat, memperoleh pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan dan tempat tinggal, dapat mengkonsumsi air yang aman dan mampu mengakses sanitasi yang layak, dilindungi dari eksploitasi, kekerasan dan perlakuan kejam, dapat berjalan dengan aman di jalan, bertemu teman dan bermain, memiliki ruang hijau dengan tumbuhan dan hewan didalamnya, tinggal dilingkungan yang bebas polusi, berpartisipasi di event atau kegiatan sosial dan budaya serta memeiliki hak yang sama untuk mengakses setiap pelayanan dasar, tanpa membedakan ras, agama, pendapatan, gender dan disabilitas. Salah satu kualifikasi yang harus dipenuhi oleh suatu kota dalam mewujudkan kota layak anak menurut Subiyakto (2012) adalah keberadaan ruang terbuka hijau untuk tempat bermain dan berkreasi anak yang aman dan nyaman.

(4)

Taman kota berdasarkan konsep kota layak anak adalah taman kota yang menerapkan prinsip-prinsip kota layak anak dalam menjalankan fungsinya. Untuk menentukan taman kota berdasarkan konsep kota layak anak dilakukan persilangan teori antara taman kota dengan konsep kota layak anak. Komponen taman kota yang harus sesuai dengan konsep kota layak anak meliputi aksesibilitas, sarana rekreatif, sarana olahraga, fasilitas pendukung dan vegetasi (Widyastuti, S. Hardiana, A. & A. Putri, Rufia. 2017).

Menurut Carr (1992) taman yang dikelola untuk kepentingan umum (publik) dan merupakan bagian dari fasilitas umum yang dibangun untuk mendukung kepentingan masyarakat harus memiliki fungsi sosial. Sehingga fasilitas yang disediakan di taman kota harus disesuaikan dengan fungsidan fasilitas pendukung lainnya, meliputi :

1.Fasilitas rekreasi (fasilitas bermain anak, tempat bersantai, panggung, dan lain-lain),

2. Fasilitas olahraga (jogging track, lapangan bola, lapangan tenis, basket, fasilitas refleksi, dsb),

3.Fasilitas sosialisasi (ruang piknik, ruang/fasilitas yang memungkinkan untuk sosialisasi baik untuk kelompok kecil maupun besar),

4. Fasilitas jalan, entrance, tempat parkir, mushola, tempat berjualan (tidak

dominan), drainase, air,

listrik/penerangan, penampungan sampah dan toilet.

Tabel 1. Kriteria dan Indikator dalam Perancangan Taman Bermain

Anak N o. Kriteria Indikator 1 Keselam atan Fisisk fasilitas permainan tidak menimbulkan/ memungkinkan nya terjadi kecelakaan saat digunakan bermain 2 Kesehata n Bebas terhadaphal-hal yang menyebabkan terganggunya kesehatan dalam jangka pendek maupun jangka panjang 3 Kenyam anan Kenyamanan fisik; kebebasan dalam penggunaan fasilitas bermain, tidak terganggu dalam beraktivitas Kenyamanan psikologis; memiliki rasa aman dari lingkungan sekitar, terlindung dari iklim yang menggangu 4 Kemuda han Semua fasilitas permainan dapat digunakan dengan mudah, dimengerti dan dijangkau oleh semua anak-anak 5 Keaman an Bebas terhadap hal-hal yang

(5)

memungkinkan terjadinya kejahatan maupun vandalisme 6 Keindah an Menarik secara visual, mendorong orang untuk datang, dan memiliki citra dan identitas khusus sebagai taman bermain anak (Sumber : Medha, 2011)

4. PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil kuesioner di Taman KLA RW 08

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan jumlah responden perempuan dengan jumlah 69% dan laki-laki sebanyak 31% .

Gambar 2. Diagram jenis kelamin di Taman KLA RW 08

(Sumber : peneliti, 2018) 2. Usia

Usia yang paling banyak adalah 31 sampai 40 th sebanyak 77% 20 sampai 30 tahun sebanyak 15% dan usia 51 sampai 60 tahun sebanyak 8% .

Gambar 3. Diagram usia responden di Taman KLA RW 08

(Sumber : peneliti, 2018)

3. Fasilitas Penunjang yang Kurang Layak

Gambar 5.4. Diagram fasilitas penunjang yang kurang layak di Taman KLA RW 08

(Sumber : peneliti, 2018)

Berdasarkan hasil kuesioner kepada pengunjung Taman KLA RW 08, fasilitas penunjang yang kurang layak adalah bangku taman sebanyak 55%, tempat sampah sebanyak 32%, ayunan sebanyak 9% dan lampu taman sebanyak 4%. 4. Jarak Taman ke Rumah

(6)

Gambar 5. Diagram jarak taman ke rumah

(Sumber : peneliti, 2018)

Dari hasil kuesioner menunjukkan bahwa jarak Taman KLA RW 08 ke rumah paling banyak berjarak 50-100 meter dan 50-100-200 meter sebanyak 46% dan lebih dari 200 meter sebanyak 8%.

5. Dengan Siapa Anda Biasanya Mengunjungi Taman

Gambar 6. Diagram dengan siapa responden mengunjungi taman

(Sumber : peneliti, 2018)

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa , sebagian besar pengunjung datang ke Taman KLA

RW 08 dengan keluarga

(anak/istri/suami dll) sebanyak 80%, dengan teman sebanyak 7% dan datang sendirian sebanyak 7%.

6. Fasilitas bermain anak yang ada di Taman KLA RW 08 yang sering dipakai.

Fasilitas bermain anak yang paling sering dipakai anak/saudara responden adalah area panjat bulat sebanyak 65%, ayunan sebanyak 29% dan lapangan bola sebanyak 6%.

Gambar 7. Diagram fasilitas bermain anak yang sering dipakai

(Sumber : peneliti, 2018)

7. Fasilitas olahraga yang ada di taman yang sering dipakai saudara/anak sudara

Gambar 8. Diagram fasilitas olahraga yang sering dipakai

(Sumber : peneliti, 2018)

Fasilitas olahraga yang ada di taman yang sering dipakai anak /keluarga responden adalah lapangan bola sebanyak 100%.

13. Apakah Taman sudah sesuai dengan konsep layak anak (yang aman, nyaman,bersih, lengkap fasilitas bermain dan fasilitas penunjang)

(7)

Berdasarkan kuesioner dengan responden menunjukkan bahwa sebanyak 62% menyatakan bahwa Taman KLA RW 08 tidak sesuai dengan konsep layak anak (yang aman, nyaman,bersih, lengkap fasilitas bermain dan fasilitas penunjang) karena fasilitas penunjang telah rusak seperti bangku taman, tempat sampah serta fasilitas bermain seperti ayunan yang telah rusak dan tidak terawat dan sebanyak 38% menunjukkan sesuai dengan konsep layak anak karena terdapat fasilitas bermain yang masih bisa dipakai seperti area panjat dan satu ayunan .

Gambar 9. Diagram Taman sudah sesuai dengan konsep layak anak (yang aman, nyaman,bersih, lengkap fasilitas bermain

dan fasilitas penunjang)

(Sumber : peneliti, 2018)

14.a. Apakah Fasilitas bermain anak (ayunan/jungkat jungkit dll) yang disediakan sesuai dengan konsep layak anak (yang aman, nyaman, memadahi)

Berdasarkan hasil kuesioner dengan responden menunjukkan bahwa, fasilitas bermain anak (ayunan/jungkat jungkit dll) yang tersedia di Taman KLA RW 08 tidak sesuai dengan konsep layak anak (yang aman, nyaman, memadahi) sebanyak 85% karena salah satu ayunan pada area Taman KLA RW

hanya 15% yang menunjukkan bahwa fasilitas bermain anak (ayunan/jungkat jungkit dll) yang tersedia di Taman KLA RW 08 sesuai dengan konsep layak anak (yang aman, nyaman, memadahi) karena masih terdapat fasilitas bermain yang masih dapat digunakan seperti satu sisi ayunan dan area panjat bulat yang masih nyaman untuk digunakan anak-anak.

Gambar 10. Diagram Fasilitas bermain anak (ayunan/jungkat jungkit dll) yang disediakan sesuai dengan konsep layak anak (yang aman, nyaman, memadahi)

(Sumber : peneliti, 2018)

14.b. Apakah ketersedian fasilitas bermain anak yang disediakan sudah sesuai/ lengkap/cukup?

Gambar 11. Diagram ketersedian fasilitas bermain anak yang disediakan sudah

sesuai/ lengkap/cukup (Sumber : peneliti, 2018)

Berdasarkan hasil kuesioner dengan responden menunjukkan bahwa ketersedian fasilitas bermain anak yang disediakan sudah sesuai/ lengkap/cukup sebanyak 69% karena terdapat area panjat bulat

(8)

terdapat satu ayunan yang masih berfungsi , sedangkan 31% menyatakan tidak sesuai karena ketersediaan fasilitas bermain anak yang disediakan belum cukup karena adanya fasilitas bermain yang telah rusak seperti fasilitas bermain berupa ayunan yang salah satu sisinya telah rusak dan tidak bisa dipakai.

15.a.Apakah fasilitas penunjang (tempat sampah, bangku taman, lampu taman, jalur pejalan kaki, tempat parkir kendaraan dll) sudah sesuai konsep anak yang aman, nyaman,memadai)

Gambar 12. Diagram fasilitas penunjang (tempat sampah, bangku taman, lampu taman, jalur pejalan kaki,

tempat parkir kendaraan dll) sudah sesuai konsep anak yang aman,

nyaman,memadai) (Sumber : peneliti, 2018)

Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 100% responden, menunjukkan bahwa fasilitas penunjang (tempat sampah, bangku taman, lampu taman, jalur pejalan kaki, tempat parkir kendaraan dll) tidak sesuai dengan konsep anak yang aman, nyaman,memadai) karena fasilitas penunjang sudah tidak nyaman lagi, seperti bangku taman, tempat sampah kurang terawat dan telah rusak, serta pada malam hari penerangan pada lampu taman juga kurang sehingga pengunjung merasa kurang nyaman

pada waktu berada di Taman saat malam hari.

15.b. Apakah ketersedian fasilitas penunjang (tempat sampah, bangku taman, lampu taman, jalur pejalan kaki, tempat parkir kendaraan dll) sudah sesuai / lengkap

Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 100% responden, menunjukkan bahwa ketersedian fasilitas penunjang (tempat sampah, bangku taman, lampu taman, jalur pejalan kaki, tempat parkir kendaraan dll) tidak sesuai karena jumlah tempat sampah yang disediakan masih kurang dan beberapa tempat sampah telah rusak serta bangku taman pada sisi barat dekat area bermain bola telah rusak .

Gambar 13. Diagram ketersedian fasilitas penunjang (tempat sampah, bangku taman, lampu taman, jalur pejalan kaki, tempat

parkir kendaraan dll) sudah sesuai / lengkap)

(Sumber : peneliti, 2018)

16. Pepohonan atau vegetasi yang ada di taman sudah cukup nyaman/sesuai (tidak panas dan membuat teduh)

Gambar 14. Diagram Pepohonan atau vegetasi yang ada di taman sudah cukup

(9)

nyaman/sesuai / tidak panas dan membuat teduh)

(Sumber : peneliti, 2018)

Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 62% responden , menunjukkan bahwa adanya pepohonan atau vegetasi yang ada di taman tidak sesuai karena vegetasi yang ada di taman masih kurang banyak , gersang serta kurang terawat dan 38% responden menyatakan bahwa pepohonan atau vegetasi yang ada di taman sudah cukup sesuai karena luasan taman yang tidak terlalu besar.

17. Aksesibilitas taman sesuai dengan konsep layak anak yang mudah dijangkau dari rumah.

Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 100% responden , menunjukkan bahwa aksesibilitas taman sesuai dengan konsep layak anak yang mudah dijangkau dari rumah karena jarak dari rumah menuju taman cukup dekat dengan jarak dari rumah 50-100 m dan 100-200m sehingga bisa ditempuh dengan jara berjalan kaki dari rumah. Selain itu pada area taman terdapat area parkir pada sisi barat dan utara taman.

Gambar 15. Diagram Aksesibilitas taman sesuai dengan konsep layak anak yang

mudah dijangkau dari rumah. (Sumber : peneliti, 2018)

4.2. Hasil analisis di Taman KLA RW 08

a. Fasilitas bermain anak

Fasilitas bermain anak yang terdapat di Taman KLA RW 08 adalah area panjat bulat dan ayunan (gambar 16) Area panjat yang berada pada sisi selatan taman, terdiri dari tempat bermain dan area paving yang berada mengelilingi tempat bermain dengan luasan total sekitar 105,63 m2. Area ayunan berada pada sisi utara taman, yang terdiri dari ayunan dan area paving yang berada mengelilingi ayunan dengan total keseluruhan sekitar 225,87 m2. Terdapat dua buah ayunan yang letaknya berdampingan pada Taman KLA RW 08 yaitu pada sisi barat dan sisi utara. Kondisi ayunan pada sisi barat sudah tidak bisa digunakan lagi karena telah rusak, sehingga hanya terdapat satu sisi ayunan yang masih bisa digunakan oleh anak-anak untuk bermain.

Gambar 16. Fasilitas bermain di Taman KLA RW 08

(Sumber : dokumentasi peneliti, 2018) b. Fasilitas olahraga

Fasilitas olahraga (gambar 17) yang berada di taman adalah area sepak bola dengan luasan sekitar 62,37 m2 serta penutup area sepak bola berupa plesteran. Pada area sepak bola terdapat gawang portable yang bisa dipindah-pindahkan. Pada saat Idul Adha, area sepak bola digunakan warga sekitar sebagai

PER MUKI MAN PER MUKI MAN JL.Arj una J L . L i n g k u n g a n

(10)

tempat menyimpan hewan kurban sebelum disembelih.

Gambar 17. lapangan sepak bola Taman KLA RW 08

(Sumber : dokumentasi peneliti, 2018) c. Fasilitas penunjang

Fasilitas penunjang pada Taman KLA (gambar 18) antara lain; bangku taman, tempat sampah , lampu penerangan, jalur pejalan kaki dan area parkir. Bangku taman memiliki lebar 50 cm dan kondisi bangku Taman KLA RW 08 sebagian telah rusak karena jarak penyangga bangku yang terlampau jauh yaitu sekitar 1,75 meter dan bentuk bangku yang melengkung, sehingga tidak mampu menahan beban. Tempat sampah pada area taman terdiri dari dua jenis yaitu tempat sampah berbahan plastik dan tempat sampah beton. Kondisi tempat sampah plastik yang berada di area taman kurang layak, hal ini dapat dilihat dari penutup tempat sampah yang sudah tidak ada dan salah satu tempat sampah sudah tidak ada. Sedangkan tempat sampah yang berbahan beton terdapat pada sisi tengah taman serta pada sisi utara taman. Tempat sampah yang berada pada sisi tengah taman dengan ukuran 50cm x 125cm, sering digunakan anak-anak sebagai tempat duduk ketika bermain di taman. Jalur pejalan kaki yang berada di area taman berupa paving blok dengan lebar 100cm, yang menerus dari pintu masuk utama

menuju ke area bermain (area panjat dan ayunan) serta kondisi paving blok pada taman masih baik dan tidak rusak. Penerangan pada area taman berada pada sisi selatan taman. Terdapat dua buah lampu taman berjenis TL (Tube Luminescent) Neon. Selain penerangan buatan yang terdapat didalam area taman, terdapat lampu jalan yang berada pada sisi selatan taman. Area parkir terdapat pada sisi timur dan utara. Area parkir pada sisi timur taman merupakan trotoar yang biasa digunakan pengunjung maupun penduduk sekitar untuk tempat parkir sepeda motor maupun sepeda. Sedangkan area parkir pada sisi utara taman merupakan area parkir yang digunakan warga sekitar untuk tempat parkir komunal kendaraan roda empat, sehingga area parkir memiliki luasan yang cukup lebar.

Gambar 18. Fasilitas penunjang di Taman KlA RW 08

(Sumber : dokumentasi peneliti, 2018) d. Vegetasi pada taman

Vegetasi pada area taman (gambar 19) tidak terlalu banyak hanya terdapat pada sisi depan atau sisi timur taman, sisi selatan serta pada sisi tengah taman. Vegetasi pada sisi

(11)

depan atau sisi timur taman antara lain pucuk merah. Pada sisi selatan taman terdapat satu pohon palem dan pada sisi tengah taman hanya terdapat satu pohon kamboja, sehingga ketika siang hari terasa panas ketika berada di area taman karena jumlah vegetasi yang tidak terlalu banyak

.Gambar 19. Vegetasi di Taman KLA RW 08 (Sumber : dokumentasi peneliti, 2018)

e. Aksesibilitas menuju Taman KLA RW 08

Aksesibilitas menuju taman KLA RW 08 (gambar 20) cukup mudah, karena jarak taman menuju rumah mereka tidak terlalu jauh dan bisa ditempuh dengan cara berjalan kaki. Akses menuju ke dalam area taman ada dua yaitu akses utama pada sisi timur taman dan akses masuk dari samping (pada sisi utara) dengan lebar 1 meter.

f. Keselamatan pada anak

Aspek keselamatan pada anak di Taman KLA RW 08 masih kurang diperhatikan, hal ini terlihat dari mainan ayunan yang telah rusak pada salah satu sisi (gambar 21) serta mulai berkarat. Kondisi ini dapat mengakibatkan keselamatan serta keamanan pada anak menjadi berkurang.

g. Aspek keamanan di Taman

Keamanan di Taman KLA RW 08 dapat ditunjukkan dengan adanya pagar (gambar 22) yang mengelilingi taman. Dengan adanya

anak-anak dari kendaraan bermotor yang lewat di sekitar taman sehingga lebih aman.

Gambar 20. Peta aksesibilitas menuju Taman KLA RW 08

(Sumber : dokumentasi peneliti, 2018)

Gambar 21. Ayunan pada Taman KLA RW 08

(Sumber : dokumentasi peneliti, 2018)

Gambar 22. Pagar pada Taman KLA RW 08

(Sumber : dokumentasi peneliti, 2018)

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Konsep layak anak pada Taman KLA RW 08 meliputi; ketersediaan sarana rekreatif atau sarana bermain di taman, sarana olahraga, ketersedian fasilitas pendukung, aksesibilitas taman dari tempat tinggal pengunjung, vegetasi serta keselamatan anak di taman. Berdasarkan konsep layak anak pada

Perm ukima n P e r m u k i m a n P e r m u k i m a n Keterangan : Aks es uta ma Aks es sam ping Akses menuju taman Aks es Uta ma Aks es Sam ping U

(12)

Taman KLA RW 08 Kelurahan Kemanggisan yang masih belum sesuai antara lain; fasilitas bermain anak yang telah rusak (ayunan), fasilitas penunjang yang telah rusak antara lain bangku taman, tempat sampah, penerangan yang kurang pada area taman serta kurangnya vegetasi pada taman. Konsep layak anak yang sesuai pada Taman KLA RW 08 hanya pada aksesibilitas taman (keterjangkauan jarak taman dari rumah).

Saran

Saran untuk Taman KLA RW 08 adalah perbaikan fasilitas bermain anak yaitu perbaikan ayunan; perbaikan fasilitas penunjang seperti bangku taman yang telah rusak, tong sampah; penghijauan diperbanyak serta ada petugas yang merawat taman supaya taman selalu terjaga kebersihannya dan tidak kotor.

DAFTAR PUSTAKA

Anggun, Rachmawati. 2015. Redesain Taman Alun Kapuas dengan Pendekatan Layak Anak. Jurnal online mahasiswa arsitektur universitas tanjungpura. Vol. 3 No. 1 Baskara, Medha. 2011. Prinsip

Pengendalian Perancangan Taman Bermainanak Di Ruang Publik. Jurnal Lanskap Indonesia. Vol. 3 No. 1

Hernowo, Endy & Navastara, Ardy Maulidy.2017.Karakteristik Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan .Jurnal Teknik ITS. Vol. 6, No. 2

Ilmiajayanti, Freska dan Kusumo Dewi, D. I. 2015.Persepsi Pengguna Taman Tematik Kota Bandung Terhadap Aksesibilitas Dan Pemanfaatannya. Jurnal RUANG.Vol 1 No.1

Rahmadi, M. Harry . 2017. Survey Kenyamanan Dan Keamanan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Di Kota Samarinda. Jurnal Ilmu Admisnistrasi. Vol. 14 No.1

Subiyakto, Rudi. 2012. Membangun Kota Layak Anak: Studi Kebijakan Publik di Era Otonomi Daerah. Sosio Religia, Vol. 10, No.1

Widyastuti1,S,Hardiana,A dan Putri,R.A.2017. Kesesuaian Taman Kota Di Surakarta Berdasarkan Konsep Kota Layak Anak. Jurnal Region, Vol. 12, No. 2, 194-205 Sthepen,Carr,et al. 1992. Public Space.

United Stated. Cambridge University Press

Veitch, J., Salmon, J., & Ball, K. 2007. Children ’ s Geographies Children ’ s Perceptions of the Use of Public Open Spaces for Active Free- play

Garvin, Alexander dan Gayle Berens. 1997.Urban Parks and Open Space.Washington: The Urban Land Institute.

Gambar

Gambar 1.  Peta Lokasi Penelitian  (Sumber : Google maps, 2018)
Tabel 1.  Kriteria dan Indikator  dalam Perancangan Taman Bermain
Gambar 5.4. Diagram fasilitas penunjang   yang  kurang  layak di   Taman KLA RW 08
Gambar 9. Diagram Taman sudah sesuai  dengan konsep layak anak (yang aman,  nyaman,bersih, lengkap fasilitas bermain
+5

Referensi

Dokumen terkait

Jadi Allah tahan orang membuat kebaikan kepada kamu sehingga kamu sedari keEsaanNya dan cinta kepadaNya dengan sepenuh hati, tanpa berbelah bagi, zahir dan batin, dalam gerak dan

Krisan merupakan bunga potong yang paling digemari baik di pasar dalam negeri maupun perdagangan internasional, sehingga diperlukan teknologi yang mampu menghasilkan

Meskipun standar akuntansi yang digunakan berbeda, namun informasi yang disajikan oleh Arsenal dan Juventus dalam laporan keuangannya telah mencerminkan aktivitas

Bagi guru bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran tentang bagaimana cara mengajarkan kemampuan menulis pada siswa, selain itu juga diharapkan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan hukum secara umum, khususnya dalam bidang hukum perdata yang mengkaji berbagai permasalahan terkait

Oleh itu, kajian ini adalah bertujuan untuk mengenalpasti punca-punca manakah yang menyebabkan jalanraya di bawah Pihak Berkuasa Tempatan tidak diselenggara dengan

penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri. 1) Teknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkan untuk mengembangkan

Berarti responden mau menonton ³3HVEXNHUV´ NDUHQD DGDQ\D LQGLNDWRU- indikator content tayangan atau elemen NHEHUKDVLODQ \DQJ DGD SDGD SURJUDP ³3HVEXNHUV´ Sikap konatif yang