• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi, dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi, dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI, DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

NINA NORUDINA B 100 140 084

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI, DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI

oleh:

NINA NORUDINA B100 140 084

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI, DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta)

Oleh:

NINA NORUDINA B100 140 084

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Sabtu, 15 Februari 2020 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Ma’ruf, M.M. ( ... ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Moechmmad Nasir S.E, M.M ( ... ) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Zulfa Irawati SE, M.Si ( ... ) (Anggota II Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 18 Februari 2020

Penulis

NINA NORUDINA B100 140 084

(5)

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI, DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh lingkungan kerja, motivasi dan pelatihan terhadap kinerja kerja karyawan. Studi yang dilakukan pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Sampel studi ini sebanyak 90 responden yang bekerja di Rumha Sakit tersebut. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinan, uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian terakhir kuesioner sudah valid adan reliebel. Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan maka dapat dijelaskan bahwa lingkungan kerja, motivasi dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Rumah Sakit tersebut.

Kata kunci: lingkungan kerja, motivasi, pelatihan, kinerja karyawan

Abstract

This study aims to influence the work environment, motivation, and training on employee work performance. Study conducted at PKU Muhammadiyah Hospital Surakarta. The sample of this study were 90 respondents who worked at the hospital. Data collection using a questionnaire. The analytical method used is multiple linear regression analysis, t test, F test, and determinant coefficients, validity and reliability tests. The results of the last research questionnaire were valid and reliebel. Based on the results of the analysis found it can be explained that the work environment, motivation and training, have a positive and significant effect on employee performance at the Hospital.

Keywords: work environment, motivation, training, employee performance

1. PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang berkonsentrasi dalam bidang pelayanan umum, yaitu melayani orang-orang yang membutuhkan pelayanan medis. Pada era industrialisasi yang terjadi saat ini, bertambah pesatnya jumlah rumah sakit yang dibangun mengakibatkan persaingan antar rumah sakit yang menyediakan layanan kesehatan. Persaingan yang terjadi tidak hanya bersaing tentang bagaimana bentuk bangunan rumah sakit, memberikan kenyamanan terhadap pasien, kelengkapan alat medis yang dimiliki rumah sakit itu sendiri, tetapi juga bersaing terkait dengan bagaimana kualifikasi sumber daya manusia (SDM) dalam organsasi. Sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu elemen penting dari

(6)

kenyataan bahwa manusialah yang senantiasa ada dalam setiap organisasi (Simamora, 2004).

Peran sumber daya manusia (SDM) adalah sebuah penentu dalam sebuah organisasi yang sangat penting, karena dapat mempengarui keefektifan dan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Rumah sakit sendiri merupakan sebuah organisasi yang memiliki banyak karyawan didalamnya, karyawan yang ada dirumah sakit sendiri memiliki tugas masing-masing sesuai dengan jabatan, dan tanggung jawab masing-masing pula. Sebuah tindakan dan pelayanan rumah sakit sangat dipengaruhi oleh bagaimana kinerja karyawan-karyawan yang ada didalam rumah sakit itu sendiri. Kinerja seorang karyawan-karyawan dalam pekerjaannya banyak dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan kerja di rumah sakit, motivasi yang mendasari mereka untuk bekerja, dan juga bagaimana pelatihan kerja yang telah diberikan.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja karyawan dalam melaksanakan tugas adalah lingkungan kerja yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja, yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas (Nitisemito, 2004). Faktor lingkungan kerja berupa kondisi fisik kantor yang meliputi penerangan, suhu udara, dan lain-lain yang mampu meningkatkan suasana kondusif dan semangat kerja serta berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Sedarmayanti, 2008). Lingkungan kerja meliputi uraian jabatan yang jelas, otoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi, hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja yang dinamis, peluang karier, dan fasilitas kerja yang memadai. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan dapat menurunkan semangat kerja dan akhirnya menurunkan produktifitas kerja pegawai (Mangkunegara, 2007).

Selain lingkungan kerja, motivasi kerja juga dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan, apabila kurangnya motivasi kerja karyawan dapat menimbulkan turunnya kinerja karyawan. Definisi motivasi menurut Siagian (2001:102) adalah daya dorong bagi seorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya.

(7)

Tercapainya tujuan organisasi berarti tercapainya pula tujuan para anggota organisasi yang bersangkutan.

Selain lingkungan kerja dan motivasi, ada juga pelatian kerja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Pelatihan menurut Gomes (2000:197) adalah setiap usaha untuk memperbaiki kinerja pekerja pada pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu sehingga lebih menekankan pada keterampilan (skill).

Menurut Suntoro dalam Uha (2013:212-213) mendefinisikan kinerja

(performance) adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok

orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Sumber daya manusia (SDM) sangat penting dalam berdirinya sebuah organisasi, untuk mendapatkan kinerja karyawan yang optimal agar sesuai dengan standart yang diharapkan oleh perusahaan maka, perusahaan harus mengatasi beberapa hal yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan. Dalam penelitian ini kerangka penelitian yang diajukan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Pengembangan model kepuasan kerja dengan mengintegrasikan lingkungan kerja untuk mempelajari reaksi karyawan di lingkungan kerja.

Motivasi X3 H1 H2 H3 Lingkungan Kerja X1 Pelatihan X2 KINERJA KARYAWAN (Y) Motivasi (X2) Lingkungan Kerja (X1) Pelatihan (X3)

(8)

Menurut (Sedarmayanti, 2011) seorang karyawan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan kerja yang sesuai.Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.

Menurut Sutrisno (2010) Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di sekitar pegawai yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Lingkungan kerja ini meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antara orangorang yang ada ditempat tersebut. Kesan yang nyaman akan lingkungan kerja dapat mengurangi rasa kejenuhan dan kebosanan dalam bekerja. Kenyamanan tersebut tentunya akan berdampak pada peningkatan motivasi dan menghasilkan kepuasan kerja karyawan. Sebaliknya, ketidaknyamanan dari lingkungan kerja yang dialami oleh karyawan bisa berakibat fatal yaitu menurunnya motivasi kerja karyawan itu sendiri dan menghasilkan ketidakpuasan kerja karyawan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam bekerja.

H1 = Diduga lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Motivasi adalah faktor terpenting yang mempengaruhi kinerja karyawan. Motivasi kerja adalah salah satu kebijakan manajer untuk meningkatkan manajemen pekerjaan yang paling efektif diantara karyawan dalam organisasi (Shadare et al, 2009). Karyawan yang termotivasi dengan responsive terhadap tujuan dan sasaran yang pasti yang harus dicapai individu, oleh karena itu individu mengarahkan upayanya untuk mencapai hasil yang diharapkan. Motivasi dan kinerja karyawan merupakan faktor kunci dalam mendorong keberlangsungan hidup perusahaan. Pimpinan mengetahui motivasi positif mengarahkan pada kinerja yang yang lebih baik dan produktivitas yang tinggi.

Motivasi meningkatkan kesediaan para karyawan untuk bekerja sehingga meningkatkan efektifitas organisasi. Manajemen perlu memahami apa yang

(9)

mengenali motivasi dan kinerja untuk mengetahui efek motivasi terhadap kinerja karyawan.

H2 = Diduga motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Hasibuan (2011) menjelaskan bahwa pelatihan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan tekhnis, teoritis, konseptual dan moral karyawan. Mathis & Jackson (2006) menyatakan pelatihan adalah sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional. Rivai (2004) menyatakan pelatihan adalah proses secara sisitematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satunya perawat merupakan salah satu sumber daya manusia yang sangat berperan bagi sebuah rumah sakit. Dengan demikian, kinerja perawat perlu menjadi fokus perhatian rumah sakit. Dalam menjaga eksistensinya rumah sakit yang menghadapi tantangan dari luar seperti persaingan dalam industri dan tantangan dari dalam rumah sakit seringkali mengalami permasalahan yang menyangkut tentang kondisi sumber daya manusia yang dimiliki. Rumah sakit seringkali menghadapi kesulitan dimana salah satunya perawat baru yang masih memiliki sedikit pengalaman kerja perlu diberikan pelatihan untuk dapat menghasilkan kinerja yang baik. Oleh sebab itu perlu dilaksanakan pelatihan guna meningkatkan kinerja baik dari perawat maupun dari jabatan lain di dalam rumah sakit tersebut. (Nabilah, 2010)

H3 = Diduga pelatihan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory research). Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (2002:5), explanatory research adalah suatu penelitian dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Menurut Sugiyono (2011), populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu,

(10)

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Untuk menentukan jumlah responden dalam penelitian ini, digunakan rumus Slovin dalam Umar (2005) Dari perhitungan diatas, untuk populasi 870 orang dan tingkat kepercayaan 95% maka responden yang akan diambil adalah sebanyak 100 responden. Karena peneliti memiliki keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka peneliti hanya mampu mengumpulkan sebanyak 90 responden.

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan yang dilakukan untuk mengungkap atau menjaring informasi dari responden. Untuk mendapatkan data primer maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini, penulis menggunakan skala Likert (Likert’s Summated Ratings), seperti yang diungkapkan Ghozali (2006:61) skala Likert untuk mengukur data yang terdiri dari sikap, pendapat, dan persepsi seseorang. Jenis interval yaitu, skala yang menunjukkan nilai-nilai skala yang sama dalam karakterstik yang diukur. Teknik analisis data yang digunakan meliputi Uji Instrumen (Uji Validitas, dan Uji Reliabilitas); uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikoliniertas, dan uji heteroskedastisitas); analisis regresi terdiri regresi linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Analisis Hipotesis

Model ß T Sig. Konstanta 4,928 Lingkungan Kerja (X1) 0,310 2,131 0,036 Motivasi (X2) 0,295 2,837 0,006 Pelatihan (X3) 0,399 2,570 0,012 F 6,142 R 0,420 Sig. 0,001 R Square 0,176

Sumber: Data Responden, 2019

Regresi linier berganda adalah untuk menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya. Persamaan yang dihasilkan berdasarkan Tabel 1 adalah:

Y = 4,928 + 0,310 X1 + 0,295 X2 + 0,399 X3 + e Keterangan:

(11)

X2 : Motivasi X3 : Pelatihan 3.1 Uji t

Pada tabel 1 menunjukkan bahwa uji t yang dihasilkan pada lingkungan kerja diperoleh sig. 0,036 < 0,05 maka Ho ditolak artinya bahwa secara parsial lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Uji t yang dihasilkan pada pelatihan diperoleh sig. 0,012 < 0,05 maka Ho ditolak artinya bahwa secara parsial pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Uji t yang dihasilkan pada motivasi diperoleh sig. 0,006 < 0,05 maka Ho ditolak artinya bahwa secara parsial motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

3.2 Uji F

Dalam penelitian yang dihasilkan adalah hasil uji F sebesar 0,001 yang dikatakan sig. 0,001 < 0,05 maka secara simultan model lingkungan kerja, motivasi, dan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

3.3 Koefisien Determinan

Hasil nya adalah nilai r Square 0,176 (17,6%) menunjukkan bahwa model variabel lingkungan kerja, motivasi, dan pelatihan mampu menjelaskan variabel kinerja sebesar 17,6% dan sisanya 82,4% dipegaruhi variabel independen lainnya.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

1) Lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dengan pembuktian nilai koefisien 0,310 dan sig. 0,036. Hal ini mebuktikan hipotesis pertama dinyatakan diterima.

2) Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dengan pembuktian nilai koefisien 0,295 dan sig. 0,006. Hal ini mebuktikan hipotesis ketiga dinyatakan diterima.

3) Pelatihan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dengan pembuktian nilai

(12)

koefisien 0,399 dan sig. 0,012. Hal ini mebuktikan hipotesis kedua dinyatakan diterima.

4.2 Saran

1) Bagi PKU Muhammadiyah Surakarta

Guna dalam meningkatkan motivasi, lingkungan kerja dan pelatihan dalam menunjang kinerja pegawai diharapkan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta memperhatikan lagi bentuk motivasi seperti tunjangan/gaji, kenyaman bekerja, target yang diberikan, prestasi; bentuk lingkungan kerja seperti fasilitas yang memadai, peraturan yang disiplin, suasana kerja yang kondusif, kebijakan yang mampu beradaptasi; dan Pelatihan seperti model pelatihan yang mampu diterima pegawai, materi yang diberikan, dan penyampain materi. Sehingga tingginya motivasi yang dimiliki karyawan, lingkungan kerja baik secara fisik maupun non fisik dapat berjalan dengan baik serta pelatihan mampu diserap juga dengan baik oleh pegawai maka akan menunjang dalam peningkatan kinerja di Rumah Sakit tersebut.

2) Penelitian Selanjutnya

Bagi penulis yang akan datang, penulis menyarankan agar dapat menambah variabel bebas lainnya dalam melihat pengaruh kinerja sehingga hasilnya yang dicapai lebih optimal dan dapat memperluas pengetahuan atau wawasan.

DAFTAR PUSTAKA

A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2007. Manajemen Sumber daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gomes, Faustino Cardoso. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan

Keempat. Yogyakarta: Penerbit Andi

Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sedarmayanti. 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

(13)

Sedarmayanti. 2008. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sedarmayanti. 2011. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi YKPN

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2002. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta

Uha, Ismail Nawawi, Budaya Organisasi Kepemimpinan dan kinerja, jakarta: Kencana, 2013.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konseptual
Tabel 1. Hasil Analisis Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Perjalanan mereka di atur atas inisiatif mereka sendiri dan ada juga di atur oleh biro perjalanan wisata, mereka tertarik dengan keunikan budaya yang dimiliki oleh

1 Susunan dan kandungan nutrien pakan penelitian 3 2 Kandungan nutrien dedak gandum 3 3 Hasil analisis proksimat tepung daun mengkudu 4 4 Kandungan nutrien pakan penelitian

lokal dan asal merek nonlokal sebuah produk yang nantinya dapat. membentuk sikap konsumen

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik, sehingga

Benih merupakan salah satu faktor produksi yang memiliki peranan penting dalam budidaya tanaman wortel. Penggunaan yang kurang baik, misalnya:benih yang tidak

Perbandingan perlakuan limbah susbstrat jamur dan subsrat sengon baru dengan penambahan pupuk organik cair tidak berpengaruh nyata terhadap diameter tudung, panjang

Sehingga, saat ini banyak anak-anak yang memiliki talenta ( gift ), tidak mendapatkan dorongan di sekolahnya sehingga pola pemikiran mereka yang unik tidak dapat

Penelitian ini ditujukan menganalisis dan menghitung besaran alokasi Dana Alokasi Khusus dengan formula DAK Existing dan DAK-SPM pada bidang Kesehatan tahun 2015