• Tidak ada hasil yang ditemukan

16/10/2013. proses pengambilan keputusan/penentuan derajat tingkat bahaya akibat operasi industri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "16/10/2013. proses pengambilan keputusan/penentuan derajat tingkat bahaya akibat operasi industri"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

proses

 

pengambilan

 

keputusan/penentuan

 

derajat

 

tingkat

 

bahaya

 

akibat

 

operasi

 

industri

Untuk mengevaluasi perlu kemampuan: 1.Identifikasi faktor bahaya

2Pengukuran tingkat bahaya dari alat proses material secara kualitatif dan 2.Pengukuran tingkat bahaya dari alat, proses, material secara kualitatif  dan 

kuantitatif

3.Produk/produk samping 4.Material yang digunakan 5.Cara kerja, pola kerja 6.Kadar kontaminan 7.Lama paparan

8.Pengamanan yang diterapkan

9.Toksisitas? Apa, thd siapa, dimana, berapa lama 10.Events unexpected?

11.Maintenance & operation, safety health & environment

12.Variable pekerja: usia, jenis kelamin, lama kerja, pengamanan, sakit, kecelakaan, 

biomarkers?

Setelah identifikasi 

pengukuran:

 

pengambilan

 

sample,

 

peralatan

 

pengukuran,

 

metode

 

analisa

SAMPLE:

 

lokasi,

 

jumlah,

 

waktu

 

(pagi,

 

sore,

 

lama

 

paparan,

 

konsentrasi,

 

dosis

 

yang

 

diterima

 

(personal

 

sampler?)

HITUNG TWA, bandingkan terhadap TLV/NAB

HITUNG

 

TWA,

 

bandingkan

 

terhadap

 

TLV/NAB

 

prosedur

prosedur

 

pengukuran

 

sesuai

 

dengan

 

prosedur

 

NAB

 Pekerja sering berpindah tempat exposur berbeda untuk tiap lokasi 

perlu dilakukan penilaian atas dasar jumlah waktu seorang pekerja 

di setiap lokasi kerja TWA (time weighted average concentration = 

rata‐rata exposur yang diterima seseorang dengan pembebanan waktu 

kerja).

 TWA dibandingkan terhadap TLV (threshold limit values) Perhitungan 

TWA zat fisis dan kimia berbeda.

ZAT KIMIA: didasarkan pada konsentrasi Rumus:  TWA   = ΣTi. Ci

T

dimana  Ti = waktu di lokasi ke‐i, atau lamanya exposur ke‐i Ci = konsentrasi zat kimia yang ada di ruang dan waktu ke‐i Ada cTLV = ceilingg TLV = MAC = maximum allowable concentration

Ceiling TLV: maximum paparan 15 menit

TLV tanpa c: boleh berexcursi sepanjang ada kompensasi faktor uji

Kisaran TLV Faktor uji Contoh

0‐1 3 TLVPb=0,2 mg/m3, boleh sampai 3x0,2=0,6 mg/m3

1+‐10 2 TLV acetic anhidrida=5ppm, 2x5ppm=10ppm

10+‐100 1,5 TLVCO=50ppm, 50x1,5=75ppm

100+‐1000 1,25 TLV CH3 chloroform=350ppm, 350x1,25=438ppm

ZAT FISIS: didasarkan pada waktu Rumus:ΣTi/Ci << 1

JARAK AMAN LASER: r = safe viewing distance

1,2 (E / E0)½‐a φ

dimana:  E = energi sinar laser (Watt/Joule) E0 = MeV (Watt/cm2atau Joule/cm2)

a  = diameter sinar

r = r =

φ = divergensi sinar (radian)

Memperkirakan intensitas pada berbagai jarak: E e‐μr (π/4)(a + r φ)2 dimana      I  = Intensitas (W/cm2) E  = power (Watt) r   = jarak a  = diameter sinar (cm)

φ= divergensi sinar (radian)

e‐μr = atenuasi udara, bila jarak > 1020 km

(2)

Prinsip

 

dasar

 

pengamana

 

dibagi

 

atas

 

dasar

 

3

 

bagian:

 

SUMBER,

 

PATHWAY,

 

dan

 

RECEIVER

I. SUMBER II. PATHWAY/AIR PATH III. RECEIVER

Urutan:

1.

Substitusi

 

material

 

atau

 

proses

2.

Isolasi

 

mesin/pekerja:

 

isolasi

 

fisik,

 

menjauhkan,

 

otomatisasi/robotisasi

3.

Metoda

 

basah (hydro

 

blast

 

– bila

 

debu)

4.

Ventilasi

 

setempat:

 

masalah

 

hanya

 

setempat/localized

5.

Pemeliharaan

1.

Kebersihan

 

housekeeping

2.

Ventilasi

 

umum/exhaust:

 

tujuan

 

memelihara/meningkatkan

 

kesehatan;

 

mencegah

 

terjadinya

 

kebakaran

3.

Ventilasi

 

dilusi/air

 

supplied

4.

Jarak:

 

semi

 

otomatisasi/remote

 

control

5.

Monitoring

 

kontinu/alarm

 

system

6.

Pemeliharaan

1. Diklat terpenting

2. Rotasi pekerja (waktu

dosis diperkecil)

3. Isolasi pekerja

4. Pemantauan perseorangan/dosimeter

Lain

lain:

 

Manajemen

Kontrol

 

medis

Waste

 

disposal

5. Hygiene perorangan: mengubah perilaku

melalui diklat

6. APD

7. Pemeliharaan

Mulai

 

dari

 

menentukan

 

kebijakan

 

tentang:

Pembelian

Personalia

Kesehatan

Diklat

Pemantauan

Inspeksi

Recording,

 

reporting

Kebijakan

 

harus

 

dikomunikasikan (ada

 

buktinya)

Kebijakan

 

harus

 

dilaksanakan (juga

 

perlu

 

bukti)

Top

 

manajer

 

K3,

 

pembelian,

 

engineering,

 

medical,

 

supervisor,

 

worker

 Untuk zat tertentu diperlukan pengamanan khusus: mengurangi paparan, monitor personal, monitor kontinu dan alarm, dll.

 Pengamanan proses khusus:

 Kontak dengan kulit: substansi? Isolasi? APD?turunkan kecepatan

 Kontak dengan kulit: substansi? Isolasi? APD? turunkan kecepatan angin/temperatur

 Bising: sumber, pathway, receptor dengan substitusi? Isolasi? Absorpsi?

 Bangunan dan mesinkurangi vibrasi, isolasi dengan barrier, damping

Sebab vibrasi: aus, erosi, korosi, tua, elastisitas turun, longgar, 

patah, kurang pelumas, ada benda asing, perubahan kondisi lingkungan, perubahan bahan kimia

(3)

merupakan

 

check

terhadap

 

control

 

secara

 

rekayasa

 

dengan

 

melakukan

 

pemeriksaan

 

sebelum

 

bekerja

 

dan

 

secara

 

periodik

Diklat

Merupakan

suplemen

terhadap control secara rekayasa:

• Safe handling material/proses

• Safe procedures

• Menggunakan dan memelihara safe protection

equipments

• Bila ada bahan/proses baru

diklat lagi

 Hanya bila lingkungan tidak dapat diamankan dengan cara lain

 APD tidak mengurangi bahaya

 Awas bila APD tidak efektif, tanpa sepengetahuan si pemakai

 Pelindung mata dan muka terhadap debu, sinar, uap korosif harus dipakai 

terus

 Pelindung telinga terhadap kebisingan juga harus dipakai terus menerus  Pakaian pelindung: pilih bahan yang cocok

 Pelindung pernapasan/paru‐paru: respirator awas resistensi napas,  perlu kompresor, alat harus fit dengan bentuk muka, maintenance & 

operation

Mengurangi

 

dispersi

 

debu

 

akibat

 

lalu

 

lintas,

 

vibrasi,

 

angin,

 

dll.

Membersihkan

 

spill

 

secepatnya

Kebersihan

 

reguler,

 

sedot,

 

buang,

 

blow

Gudang:

 

cek

 

terhadap

 

kebocoran

Cek kebersihan APD

Housekeeping

Cek

 

kebersihan

 

APD

M&O

 

alat:

 

yang

 

rusak/pecah

 

diganti

• Khusus B3: ada prosedur khusus

• Diklat khusus

1.

Seorang

 

pekerja

 

dalam

 

4

 

jam

 

pertama

 

terpapar

 

CO

 

pada

 

breathing

 

zone,

 

dengan

 

konsentrasi

 

50

 

ppm.

 

Empat

 

jam

 

berikutnya

 

ia

 

bebas

 

dari

 

paparan

 

CO.

 

(4x50)+(4x0)

TWA =

8

=

 

200/8

 

=

 

25

 

ppm

 

CO

TLV

 

CO

 

=

 

50

 

ppm,

 

maka

TWA

 

<

 

TLV

 

atau

 

NAB

 

paparan

 

tidak

 

berlebih

 

TWA =

2.

 

Seorang

 

pekerja

 

terpapar

 

‘oil

 

mist’

 

sbb.:

Jam Mg/m3 Ti x Ci 07.00-08.00 0,0 0,0 08.00-09.00 1,0 1,0 09.00-10.00 1,5 1,5 10.00-11.00 1,5 1,5 11.00-12.00 2,0 2,0 ΣTi x Ci = 22

TWAoil mist= 22/9 = 2,4 mg/m3 ;   NABoil mist= 5 mg/m3

Bila ia juga terpapar CO selama 10 mnt/jam sebesar 100 ppm, maka 

TWACO= (9x10x100)/540 = 16,7 ≈ 17 ppm < NAB CO = 50 ppm

Tapi bila memperhatikan pedoman ekskursi maka TLVCO = 1,5 x 50 = 75 

ppm, dan pekerja tersebut sudah mendapat paparan 100ppm Bagaimana juga kemungkinan efek campuran CO dan oil mist? Apakah 

sinergisme, antagonisme, atau aditif??? 

, ,

12.00-13.00 3,0 3,0

13.00-15.00 4,0 8,0

15.00-16.00 5,0 5,0

Jumlah jam dB(A) 1,5 102 1,0 105 0,75 107 0,5 110 Jumlah jam dB(A)

8 90 6 92 4 95 3 97 STANDAR KEBISINGAN 0,25 115 2 100 dB(A) 80 90 95 97 100 1 T ukur 2 jam 4 jam 2 jam

T TLV tt 8 jam 4 jam 3 jam

TWA 0 4/8 2/4 = 1 < batas aman

2 T ukur 0 2  jam 2 jam 2 jam T TLV tt 8 jam 4 jam 3 jam

(4)

4.

Seorang

 

pekerja

 

teknisi

 

perbaikan

 

mesin

 

copy

 

ter

expose

 

O

3

dari

 

mesin

 

copy

 

yang

 

tidak

 

berfungsi

 

dengan

 

baik

 

dan

 

harus

 

diperbaiki.

 

Dia

 

mengobservasi

 

mesin

 

yang

 

beroperasi

 

selama

 

30

 

menit

 

untuk

 

mencari

 

masalahnya,

 

memperbaiki

 

bagian

 

yang

 

rusak,

 

memeriksa

 

operasi

 

mesin

 

kembali

 

selama

 

30

 

menit

 

hingga

 

berfungsi

 

dengan

 

baik.

 

 Paparan ozon yang diterimanya:

Pekerjaan Waktu paparan

(menit) ozon

mendiagnosa 30 289 ppb (vol)

M b iki 60 42

Bila:  PEL‐TWA ozon = 0,1 ppm (vol) PEL‐STEL ozon = 0,3 ppm (vol)

Memperbaiki 60 42

Memeriksa 30 93

Sisa waktu kerja 6 jam 8

PEL:

 

?

TWA:

 

?

TWA=Σ

TiCi/ΣTi  = (T1C1+ T2C2+ … TnCn)/(T1+ T2+ … Tn) = [(0.5)(289) + (1)(42) + (0.5)(93) + (60)(8)] /[(0.5 + 1 + 0.5 + 6)] = 35.13 TWA = 35 ppb

 Pekerja tidak melebih PEL‐STEL; tetapi saat diagnosa (30 menit) dengan 

rata‐rata paparan 289 ppm dapat saja secara prinsip melebihi (30 menit> 

15 menit)  15 menit TWA >300 ppb

5.

Berapa

 

nilai

 

Wet

 

Bulb

 

Globe

 

Temperature

 

dalam

 

o

C

 

untuk

 

pekerja

 

quarry

 

(galian

 

pasir)

 

yang

 

harus

 

bekerja

 

outdoor

bila

 

Dry

 

Bulb

 

Temperature:

 

88

 

F,

 

Wet Bulb Temperature: 72 F dan Globe

Wet

 

Bulb

 

Temperature:

 

72

 

F

 

dan

 

Globe

 

Temperature:

 

102

 

F.

WBGT

outdoor

=

 

0.7(NWB)

 

+

 

0.2(GT)

 

+

 

0.1(DB)

=

 

0.7(72)

 

+

 

0.2(102)

 

+

 

0.1(88)

=

 

79.6

 

o

F

 

=

 

26.4

 

o

C

6. 4 orang pekerja printer di unit percetakan dimana terdapat offset press. Masing‐masing terpapar sbb:

No. of presses operating

Average Sound Pressure Level (dBA)

Average daily time in operation (hours)

0 81 4 5

Berapa dosis harian yang diterimanya? dan Equivalent 8‐hour Sound 

Pressure Level (SPL) yang dialami pekerja percetakan tersebut?

0 81 4.5

1 93 2.1

2 96 1.0

(5)

Jawab:

5 / ) 90 ( max

2

8

L

T

8 Untuk SPL 81 dBA: 5 / ) 90 81 ( max 2 8 81 @ dBA  T = 27.858 jam 5 / ) 90 93 ( max 2 8 93 @ dBA T = 5.278 jam Untuk SPL 93 dBA: 5 / ) 90 96 ( max 2 8 96 @ dBA  T = 3.482 jam Untuk SPL 96 dBA: 5 / ) 90 98 ( max 2 8 98 @ dBA T = 2.639 jam Untuk SPL 98 dBA: n i T C T C T C T C D n n i i max 1 max 2 max 1 max .... 2 1     

 4 . 0 0 . 1 1 . 2 5 . 4     D 0 998 639 . 2 482 . 3 278 . 5 858 . 27 inter    pr D = 0.998

Now, expressing this result as a percentage as required by the

problem statement, we have: D

printer

= 99.8%

The Printing Company that employs these four Printers is not

in violation of any established OSHA SPL dosage standards.

L

equivalent

= 90 + 16.61 log[D]

L

equivalentequivalent

= 90 + 16.61 log[0.998]

g[

]

= 89.987

~ 90 dBA

These Printers experience an equivalent

SPL of ~ 90 dBA

7. How much longer is an individual, without

hearing protection, permitted to work at a

location where the noise level has just been

reduced from 104 dBA to 92 dBA?

To answer this question, we must first determine the OSHA permitted duration, in hours, for each of the two identified noise levels.

Tmax= 8 / [2(L-90)/5]

For an SPL of 104 dBA: Tmax @ 104 dBA= 8 / [2(104-90)/5] = 1.149 hours

For an SPL of 92 dBA: Tmax @ 92 dBA= 8 / [2(92-90)/5] = 6.063 hours

The additional time permitted at the lesser noise level of 92 dBA, ∆Tmax, is simply the difference between these two OSHA

permitted time intervals; thus:

∆Tmax=6.063 – 1.149 = 4.914 hours

his individual can spend an additional 4.9 hours at a 92 dBA noise level 7. Based upon the worst case exposure conditions, one can determine the optical  density recommended to provide adequate eye protection for the laser. For  example, the minimum optical density at the 0.514 μm argon laser wavelength for  6000‐second direct intrabeam exposure to the 5‐watt maximum laser output can  determined as follows: Where: f  = 5 Watts MPE = 16.7 W/cm2(using 600‐second) d 7 ( il i ) d = 7 mm (worst case pupil size)  The worst case exposure H0: H0 = [Power/Area] = f/A = 4f/pd2 = [(4)(5.0)/p(0.7)2] = 12.99 W/cm2 H0 OD = log10‐‐‐‐‐‐‐‐‐ MPE = log10[(12.99)/(1.67 x 10‐6)] = 5.9 

(6)

8. The most conservative approach would be to choose 8‐hour (occupational)  exposure. OD required?

8‐hour exposure 30.000 second MPE is reduced to 1.0 x 10‐6W/cm2 H0 OD = log10‐‐‐‐‐‐‐‐‐ MPE = log1010[(12.99)/(1.0 x 10‐6)] = 7.1 (In this case, the OD at 0.514 μm is increased to OD=7.1 for a 5‐watt intrabeam) The 8‐hour (30.000 second), the MPE these values are for intrabeam viewing  (worst case) only. How is the OD for Viewing Class IV diffuse reflections?  It requires less OD

Referensi

Dokumen terkait

Pandangan tersebut di atas sesuai dengan pandangan Sayuti Thalib (1986: 47), yang memandang perkawinan dari segi hukum, segi sosial, dan segi agama.. 9 Dipandang dari segi

Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa Wajib Pajak dalam pengurusan restitusi pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bengkulu sangat baik dan hal ini

Pemberian hormon giberelin sebagai kontrol positif memiliki berat buah terong lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian ekstrak akar eceng gondok dengan

Acces, kemudahan untuk dihubungi atau ditemui, dimana karyawan mudah dihubungi oleh pelanggan jika pelanggan menemui kesulitan sehubungan dengan jasa yang telah mereka

gkat dari 4 % menjadi gkat dari 4 menggun elajar siswa stion, elajar pada etahui Recite, s VII Hidup. ampel siswa

Hasil analisis yang dilakukan dari korelasi akan memperlihatkan variabel “X” berupa karakteristik penghuni perumahan yang memiliki pengaruh terhadap “Y” yaitu

Para pegawai pos di Bagian Proses (Petugas sortir, mandor sortir, Manajer Proses, Pembuat Adpis, Penutup Kantong Pos, Manajer Distribusi) dikenakan kewajiban untuk membayar

Halaman Tabel 3.1 Definisi Variabel Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Dengan Demam, Pemberian Tepid Sponging dan Pemberian Plester Kompres...29 Tabel 4.1 Rancangan Penelitian