• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Operasi

Menurut Heizer dan Reinder (2012), Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di semua organisasi.

Menurut Subagyo (Hidayat, 2013), manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien. Kemudian menurut Eddy Herjanto dalam Hidayat (2013), manajemen operasi diartikan sebagai suatu proses yang secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.

Fungsi manajemen operasi:

a. Fungsi pemasaran: menghasilkan permintaan atau menerima pemesanan untuk sebuah barang atau jasa (tidak akan ada aktivitas jika tidak ada penjualan).

b. Fungsi produksi/operasi: berkaitan dengan penciptaan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

(2)

7

c. Fungsi keuangan/akuntansi: mengelola berbagai urusan keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dengan pihak luar perusahaan.

Alasan mempelajari manajemen operasi:

a. Untuk mengetahui bagaimana orang mengorganisasikan diri mereka untuk mendapatkan perusahaan yang produktif.

b. Untuk mengetahui bagaimana barang dan jasa diproduksi. c. Untuk memahami apa yang dikerjakan oleh manajemen operasi.

d. Karena bagian ini merupakan bagian yang paling banyak mengeluarkan biaya dalam sebuah organisasi.

2. Sepuluh Keputusan Manajemen Operasi

(3)

8

TABEL 2.1 SEPULUH KEPUTUSAN KRITIS DARI OPERASI MANAJEMEN

No. Sepuluh Bidang Keputusan Masalah

1. Perancangan produk dan jasa Untuk mengetahui produk dan jasa apa yang harus ditawarkan dan bagaimana cara merancang produk-produk.

2. Pengelolaan kualitas Untuk mengetahui cara mendefinisikan kualitas dan siapa yang bertanggung jawab dalam hal kualitas.

3. Perancangan proses dan

kapasitas

Untuk mengetahui proses dan berapa kapasitas yang dibutuhkan oleh suatu produk, serta mengetahui peralatan dan teknologi yang diperlukan oleh proses tersebut.

4. Strategi lokasi Untuk mengetahui cara memilih tempat untuk suatu

fasilitas dan berdasarkan kriteria apa keputusan mengenai lokasi harus diambil.

5. Startegi tata letak Untuk mengetahui cara menata fasilitas. 6. Sumber daya manusia dan

perancangan pekerjaan

Untuk mengetahui cara menyediakan lingkungan kerja yang layak dan berapa banyak yang diharapkan dapat dihasilkan oleh para pegawai.

7. Manajemen rantai pasokan Untuk mengetahui siapakah pemasok untuk suatu produk dan siapa yang dapat menggabungkan semua ke dalam program e-commerce.

8. Persediaan, perencanaan,

kebutuhan bahan baku, dan just in time

Untuk mengetahui berapa persediaan dari setiap barang yang kita miliki dan kapan harus melakukan pemesanan ulang.

9. Penjadwalan jangka menengah dan jangka pendek

Untuk mengetahui apakah sebaiknya mengupah orang-orang tetap selama bisnis menurun dan pekerjaan apa yang harus dilakukan selanjutnya.

10. Perawatan Untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab dalam

perawatan dan kapan harus melakukan perawatan.

Sumber: Heizer, Reinder 2012

3. Penjadwalan

Penjadwalan atau scheduling merupakan salah satu kegiatan penting dalam suatu perusahaan. Penjadwalan diperlukan untuk mengalokasi tenaga operator, mesin dan peralatan produksi, urutan proses, jenis produk, pembelian material,dan sebagainya.

Menurut Morton dan Pentico (Ajieb,2013), penjadwalan merupakan proses pengorganisasian, pemilihan, dan penentuan waktu penggunaan sumber daya yang ada untuk menghasilkan output seperti yang diharapkan dalam waktu yang diharapkan pula. Sementara menurut Kennent R. Baker dalam Sinaga (2012),

(4)

9

penjadwalan didefinisikan sebagai proses pengalokasian sumber-sumber atau mesin-mesin yang ada untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.

Manfaat penjadwalan:

a. Peningkatan produktivitas melalui minimalisasi waktu menganggur kendaraan.

b. Peningkatan efisiensi pemakaian fasilitas peralatan, mesin, dan sumber daya manusia.

c. Acuan informasi dalam mengestimasi kemampuan PT. Kejar dalam menyelesaikan order Bank Victoria.

d. Kontribusi penting dalam pengendalian produksi guna mencapai pemenuhan target produksi.

e. Meminimalisasi keterlambatan batas waktu penyelesaian pesanan (due date)

melalui:

- Minimalisasi jumlah pekerjaan yang terlambat.

- Minimalisasi maksimum waktu keterlambatan. Kriteria penjadwalan antara lain:

a. Meminimalkan waktu penyelesaian. Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan waktu penyelesaian rata-rata untuk setiap pekerjaan.

b. Memaksimalkan utilisasi. Kriteria ini dievaluasi dengan menghitung persentase waktu suatu fasilitas digunakan.

c. Meminimalkan persediaan barang setengah jadi (work in process). Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem.

(5)

10

Hubungan antara banyaknya pekerjaan dalam sistem dan persediaan WIP akan tinggi. Oleh karena itu, jika terdapat lebih sedikit pekerjaan dalam sistem, maka persediaan yang ada lebih rendah.

d. Meminimalkan waktu tunggu pelanggan. Kriteria ini ditentukan dengan menetukan jumlah keterlambatan rata-rata.

Indikator keakuratan penjadwalan:

a. Order dari cabang-cabang dalam satu hari dapat terpenuhi.

b. Uang tunai yang diantarkan oleh PT. Kejar dapat sampai sebelum pk. 15:00.

Terdapat aturan prioritas dalam penjadwalan, antara lain:

a. FCFC (first come first served): yang pertama datang, pertama dilayani.

b. SPT (shortest processing time): pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan terpendek ditangani terlebih dahulu.

c. EDD (earlier due date):pekerjaan yang memiliki batas waktu paling awal dikerjakan terlebih dahulu.

d. LPT (longest processing time): pekerjaan yang memiliki batas waktu penyelesaian paling panjang dikerjakan terlebih dahulu.

4. Pengukuran Kerja

Pengukuran kerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada suatu perusahaan. Menurut Junaedi (Iskandar, 2013), pengukuran kerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun proses.

(6)

11

Menurut Gordon (Iskandar, 2013), secara umum tujuan dilakukan pengukuran kerja adalah untuk:

a. Meningkatkan motivasi karyawan dalam memberikan kontribusi kepada organisasi.

b. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kerja masing-masing karyawan.

c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai dasar untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan dan pengembangan karyawan.

d. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan karyawan, seperti: produksi, transfer, dan pemberhentian.

Manfaat sistem pengukuran kerja menurut Mulyadi dan Setyawan (Wijaya, 2011):

a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggannya dan membuat seluruh personil terlibat dalam upaya pemberi kepuasan kepada pelanggan.

b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-rantai pelanggan dan pemasok internal.

c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut.

d. Membuat suatu tujuan strategi yang masanya masih kabur menjadi lebih kongkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran perusahaan

(7)

12

Manajemen operasional dapat menetapkan standar pekerja yang benar yaitu secara tepat dapat menentukan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tertentu dalam kondisi kerja normal. Standar tenaga kerja ditetapkan dengan empat cara, yaitu: pengalaman masa lalu, studi waktu, standar waktu yang telah ditentukan, dan pengambilan sampel kerja.

Studi waktu yang pada awalnya diperkenalkan oleh Frederick W. Taylor tahun 1881, masih menjadi metode yang paling banyak digunakan hingga sekarang. Prosedur studi waktu mencakup menghitung waktu dan menggunakan berbagai standar, antara lain:

a. Waktu siklus rata-rata: hasil pengamatan secara langsung yang tertera dalam stopwatch terhadap pengaruh yang tidak lazim untuk setiap unsur.

b. Waktu normal: waktu kerja yang telah mempertimbangkan faktor penyesuaian.

c. Waktu standard: penyesuaian ke waktu normal total. Penyesuaian ini memberikan kelonggaran.

d. Faktor kelonggaran: hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam perjalanan seperti terjadinya kemacetan.

e. Tingkat kinerja: penyesuaikan waktu pengamatan dengan waktu yang diharapkan dapat dikerjakan oleh seorang pekerja normal.

Dalam menjalankan tugasnya, apabila PT. Kejar mampu menyelesaikan pengantaran uangnya sebelum pk 15:00 maka kinerjanya lebih dari 100%, apabila tepat pada pk 15:00 maka kinerjanya 100%, dan jika melewati pk 15:00, maka

(8)

13

kinerjanya kurang dari 100%. Lebih atau kurangnya persentase tersebut dikarenakan adanya harapan teller yang terpenuhi dan tidak terpenuhi.

5. Manajemen Transportasi

Transportasi adalah pemindahan barang atau manusia dari satu tempat ke tempat lain yang kita tuju atau inginkan. Menurut Nasution (Yuni, 2011), transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal (dari mana kegiatan pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan pengangkutan diakhiri). Menurut Miro (Yuni, 2011), transportasi diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimata tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.

Unsur–unsur transportasi antara lain: 1. Ada muatan yang diangkut.

2. Tersedia kendaraan sebagai alat angkut. 3. Ada jalanan yang dapat dilalui.

4. Ada tempat asal dan tempat tujuan.

5. Terdapat sumber daya manusia atau organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan atas adanya kejadian yang telah terjadi sebelumnya, diantaranya:

(9)

14

TABEL 2.2 PENELITIAN TERDAHULU

Nama Penulis Tahun Judul Penelitian

Keterangan Sabungan H. Hutapea, Michael, Ngarap Im Manik 2011 Perancangan Program Simulasi Penjadwalan Busway–Transjakarta dengan Metode Repetitive Scheduling

Penelitian tersebut dilakukan untuk menanggulangi panjangnya antrian pada shelter Bus Transjakarta. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat model penjadwalan busway yang optimal. Pemodelan ini dibuat dengan

mengimplemetasikan teori penjadwalan repetitive scheduling methode untuk memberikan simulasi pengoperasian Bus Transjakarta agar berfungsi secara optimal. Dari model yang dibuat, dibangun sebuah sistem berbasis web yang memperlihatkan model penjadwalan dalam kenyataan di lapangan. Dengan adanya model dan sistem tersebut, diharapkan pengoperasian Bus Transjakarta akan menjadi lebih efektif dan pada akhirnya akan mengurangi

kemacetan yang terjadi di kota Jakarta. Saiful, Amrin Rapi, Olyvia Novawanda 2014 Pengukuran Kinerja Mesin Defekator I dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness

Pada penelitian ini, sebuah perusahaan melakukan pemeliharaan untuk mesin-mesinnya untuk efektifitas dan efisiensi. Namun pada prakteknya para tim pemeliharaan tidak dapat melakukan pemeliharaan pada bagian yang tepat sehingga berakibat pada pemborosan waktu, berkurangnya kecepatan produksi, dan faktor-faktor yang

menghambat lainnya untuk dapat dihindari atau diminimalkan. Untuk meminimalkan semua itu, maka dilakukan penelitian dengan menghitung nilai overall

equipment effectiveness (OEE) dan menentukan besarnya masing-masing faktor yang terdapat dalam six big loses untuk mengetahui faktor yang memberikan kontribusi terbesar dari keenam faktor six big loses tersebut.

Maya Nurmalia 2012 Analisis Pemilihan Moda

antara Bis Damri dan Travel (Arnes Shuttle) Pada Perjalanan Bandung – Jatinangor

Penelitian ini dilakukan karena banyaknya perguruan tinggi di kawasan Jatinangor yang mengakibatkan pergerakan antar kota Bandung – Jatinangor pada setiap hari kerja cukup tinggi.

(10)

15

Transportasi umum yang selama ini setia melayani adalah Bis Damri. Namun belakangan muncul Arnes Travel. Pada penelitian digunakan atribut pengaruh berupa selisih waktu ke pool, selisih biaya ke pool, jeda keberangkatan, waktu perjalanan, dan tarif. Secara global, hasil penelitian menunjukan bahwa atribut-atribut waktu lebih

berpengaruh pada pemilihan dibandingkan atribut biaya melalui analisis t-stat, F-stat, maupun tes like and dislike.

Ahmad Rudiansyah, Yani Dhina Mirenani, Zyra Labiba 2007 Pemodelan dan Penyelesaian Permasalahan Penjadwalan Pilot dengan Metode Eksak Dekomposisi

Penjadwalan kru pada suatu maskapai penerbangan merupakan salah satu permasalahan

operasional yang terpenting. Penjadwalan kru terdiri dari dua tahapan, yaitu: tahap

pengelompokan kru dan penugasan kru. Penelitian ini fokus kepada pembuatan jadwal penugasan pilot pesawat Boeing 737-200 pada maskapai PT. X Airlines selama satu bulan. Terdapat sejumlah peraturan horizontal dan vertikal yang harus dipenuhi membuatnya menjadi permasalahan

kombinatorial yang sangat kompleks, sehingga menggunakan metode eksak dekomposis. Model tersebut diterjemahkan

menggunakan perangkat lunak optimisasi LINGO. Hasil eksperimen menunjukan bahwa jadwal penugasan pilot yang dibuat dengan metode ini lebih baik daripada jadwal milik perusahaan. Novita Sukma,

Arif Hidayat, Sakunda Anggarini

2013 Analisis Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Pengukuran Kerja Secara Langsung Pada Bagian

Pengemasan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk

Bagian pengemasan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk adalah bagian produksi yang mesinnya masih menggunakan bantuan tenaga manusia atau semi otomatis sehingga membutuhkan

pengukuran waktu kerja untuk mengetahui waktu baku yang dihasilkan oleh tiap operator bagian pengemasan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil pengukuran waktu kerja menggunakan metode jam henti dan work sampling. Pengukuran waktu diharapkan dapat menjadi informasi bagi pihak manajemen

(11)

16

dan perusahaan tentang metode pengukuran kerja secara langsung. Hasil waktu siklus yang dihasilkan dengan metode jam henti adalah sebesar 14,05 detik. Waktu normal yang dihassilkan sebesar 15,15 detik. Waktu baku yang dihasilkan sebesar 19,77 detik. Hasil waktu siklus yang dihasilkan dengan metode work sampling sebesar 8,91 detik. Hasil waktu baku yang dihasilkan jam henti lebih lama debanding dengan work sampling. Metode yang direkomendasikan kepada perusahaan adalah jam henti karena jenis pekerjaan bavgian pengemasan lebih sesuai dengan metode jam henti, biaya yang lebih hemat, dan kemudahan dalam teknik pengukuran. Mohamad

Wahyudi, Umar Wiwi

2014 Penentuan Jumlah

Angkutan Desa (Andes) Optimal Untuk Melayani Trayek Trawas-Pandaan

Transportasi merupakan salah satu aspek penunjang kemajuan bangsa terutama dalam kegiatan

perekonomian negara yang tidak lepas dari pengaruh pertambahhan penduduk. Salah satu sarana transportasi saat ini yang mudah didapatkan dan sering digunakan adalah angkutan umum. Trawas merupaka perbatasan antara kabupaten Mojokerto dengan kabupaten Pasuruan yang memiliki permasalahan transportasi yang cukup menarik. Sebagai daerah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian di pertanian dan perkebunan, membutuhkan model transportasi untuk

mendistribusikan hasil-hasil daerah dan mobilitas sehari-hari

penduduknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan berapa jumlah angkutan desa yang optimal. Penelitian dilakukan dengan menentukan jumlah rata-rata penumpang dalam antrian dan jumlah armada optimal. Hasil penelitian ini berdasarkan analisa yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa jumlah armada yang optimal pada trayek Trawas-Pandaan yang harus stand by di terminal Trawas adalah 3 unit.

(12)

17 C. Rerangka Pemikiran

Berdasarkan identifikasi awal yang dilakukan maka masalah yang diangkat adalah mengenai keterlambatan proses pengantaran uang, scheduling, dan pengukuran kinerja berdasarkan time motion study dan cara penjadwalan yang tepat.

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran Time Motion Study

Waktu Siklus Rata-Rata

Waktu Normal

Total Waktu Normal

Waktu Standard Tingkat Kinerja Faktor Kelonggaran Penjadwalan Evaluasi Akurasi Pengukuran Kerja Masalah:

1.Keterlambatan proses pengantaran uang 2. Penjadwalan

Gambar

TABEL 2.1 SEPULUH KEPUTUSAN KRITIS DARI OPERASI MANAJEMEN
TABEL 2.2 PENELITIAN TERDAHULU
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran Time Motion Study

Referensi

Dokumen terkait

Ketua STIKOM LSPR bersama dengan Directior of General Affairs berkewajiban memastikan STIKOM LSPR memiliki Standar kegiatan marketing, promosi dan admisi dalam

Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah dapat mengetahui perbandingan performansi antara Fair Scheduler dan Hadoop Fair Sojourn Protocol Scheduler (HFSP) pada

Efektivitas dan kenyamanan dalam penggunaan ekstrak etanolik bunga kembang sepatu pada kulit dapat ditingkatkan dengan cara diformulasikan menjadi bentuk sediaan gel,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Taufik, serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Penggunaan Permainan

Selain dokumen persiapan proyek lainnya (seperti Feasibility Study atau FS), Klien harus mempersiapkan dan mengungkapkan dokumen-dokumen Perlindungan Lingkungan dan Sosial

Pengembangan karakter bangsa dalam pendidikan berpedoman pada tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 yaitu untuk

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Hidayati dan Murni (2009), yang menemukan bahwa peluang pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap ERC karena objek

1) Pesantren menerapkan aturan yang harus ditaati oleh setiap santri, apabila terjadi pelanggaran, santri akan mendapatkan hukuman dari riang sampai ke berat,