• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASISS WEB SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI MA AL-ISHLAH SENDANG PACIRAN LAMONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASISS WEB SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI MA AL-ISHLAH SENDANG PACIRAN LAMONGAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASIS WEB

SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI MA AL

PACIRAN LAMONGAN

Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

1

farin_arsega@yahoo.co.id

Abstrak: MA Al-Ishlah adalah lembaga pendidikan yang berbasis Pondok Pesantren yang terletak di daerah pantura yaitu Sendangagung Pacira

pusat sumber belajar masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya siswa siswi yang datang ke perpustakaan untuk memanfaatkan sebagai sumber belajar, khususnya pada perpustakaan di MA Al-Ishlah Sendangagung.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menjadi sebuah tantangan bagi lembaga pendidikan termasuk MA Al

tradisional menjadi sebuah sarana penyedia informasi

yang relevan dengan kebutuhan, salah satu cara untuk mengubah konsep perpustakaan tradisional adalah dengan merancang dan mengembangkan perpustakaan digital di laboratorium komputer. Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Sehingga ditarik suatu rumusan masalah bahwa “diperlukan pengembangan perpustakaan digital berbasis web sebagai sumber belajar di MA Al Sendangagung Paciran Lamongan”

Kata Kunci : Perpustakaan, Web

Abstract: Al-Ishlah is institution-based boarding school located in the area Sendangagung Paciran Lamongan. The existence of the library as a learning resource center is still less attention. It can be seen from the low students who come to the library to make use of books in the library as a learning resource,

Developments in science and technology is advancing into a challenge for educational institutions including MA Al-Ishlah to realize the concept of

providing information quickly, accurately and have reading materials relevant to the needs, one way to change the traditional library concept is to design and develop digital library in the computer lab. The school library should be able to play a role, particularly in helping students to achieve educational goals in school. Thus drawn a problem formulation that "required the development of a web digital library as a learning resource in MA Al

Conclusions showed that test subjects responded well to the existence of the library as a source of web-based instructional materials that are designed and developed with interesting though using web-based software to address www.alishlah

Keywords: Library, web

1

PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASIS WEB

SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI MA AL-ISHLAH SENDANG AGUNG

PACIRAN LAMONGAN

Masfuf Istighfarin1

Sutrisno Widodo2

Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Kampus Lidah Wetan farin_arsega@yahoo.co.id

Ishlah adalah lembaga pendidikan yang berbasis Pondok Pesantren yang terletak di daerah pantura yaitu Sendangagung Paciran Lamongan. Keberadaan perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber belajar masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya siswa siswi yang datang ke perpustakaan untuk memanfaatkan sebagai sumber belajar, khususnya pada

Ishlah Sendangagung.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menjadi sebuah tantangan bagi lembaga pendidikan termasuk MA Al-Ishlah untuk mewujudkan konsep perpustakaan tradisional menjadi sebuah sarana penyedia informasi secara cepat, tepat dan memiliki bahan bacaan yang relevan dengan kebutuhan, salah satu cara untuk mengubah konsep perpustakaan tradisional adalah dengan merancang dan mengembangkan perpustakaan digital di laboratorium komputer. dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Sehingga ditarik suatu rumusan masalah bahwa “diperlukan pengembangan perpustakaan digital berbasis web sebagai sumber belajar di MA Al

based boarding school located in the area Sendangagung Paciran Lamongan. The existence of the library as a learning resource center is still less attention. It can be from the low students who come to the library to make use of books in the library as a learning

Developments in science and technology is advancing into a challenge for educational Ishlah to realize the concept of a traditional library into a means of providing information quickly, accurately and have reading materials relevant to the needs, one way to change the traditional library concept is to design and develop digital library in the computer lab. brary should be able to play a role, particularly in helping students to achieve educational goals in school. Thus drawn a problem formulation that "required the development of a web digital library as a learning resource in MA Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan"

Conclusions showed that test subjects responded well to the existence of the library as a source based instructional materials that are designed and developed with interesting though using

www.alishlah-library.com.

PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASIS WEB

ISHLAH SENDANG AGUNG

Ishlah adalah lembaga pendidikan yang berbasis Pondok Pesantren yang terletak di n Lamongan. Keberadaan perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber belajar masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya siswa-siswi yang datang ke perpustakaan untuk memanfaatkan sebagai sumber belajar, khususnya pada

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menjadi sebuah tantangan Ishlah untuk mewujudkan konsep perpustakaan secara cepat, tepat dan memiliki bahan bacaan yang relevan dengan kebutuhan, salah satu cara untuk mengubah konsep perpustakaan tradisional adalah dengan merancang dan mengembangkan perpustakaan digital di laboratorium komputer. dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Sehingga ditarik suatu rumusan masalah bahwa “diperlukan pengembangan perpustakaan digital berbasis web sebagai sumber belajar di MA Al-Ishlah

based boarding school located in the area Sendangagung Paciran Lamongan. The existence of the library as a learning resource center is still less attention. It can be from the low students who come to the library to make use of books in the library as a learning

Developments in science and technology is advancing into a challenge for educational a traditional library into a means of providing information quickly, accurately and have reading materials relevant to the needs, one way to change the traditional library concept is to design and develop digital library in the computer lab. brary should be able to play a role, particularly in helping students to achieve educational goals in school. Thus drawn a problem formulation that "required the development of a web-based

Conclusions showed that test subjects responded well to the existence of the library as a source based instructional materials that are designed and developed with interesting though using

(2)

1. PENDAHULUAN

Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan yang sekaligus menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan, menyegarkan, dan mengasyikkan. Oleh karena itu citra perpustakaan perlu dibangun agar dapat berkembang dengan baik pada era globalisasi ini.

Penyelenggaraan perpustakaan

sekolah itu sendiri mengacu pada undang Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di mana pada pasal 35 undang-undang tersebut

dikemukakan bahwa setiap satuan

pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah

maupun oleh masyarakat, harus

menyediakan sumber-sumber belajar.

Dalam penjelasan pasal 35 tersebut dikemukakan bahwa salah satu sumber belajar yang amat penting tetapi bukan satu-satunya adalah perpustakaan, yang

harus memungkinkan para tenaga

kependidikan dan peserta didik

memperoleh kesempatan untuk

memperluas dan memperdalam

pengetahuan melalui membaca buku dan koleksi-koleksi yang diperlukan.

2. LANDASAN TEORI

Teknologi pendidikan adalah ilmu yang berkenaan dengan cara bagaimana masalah masalah belajar manusia diidentifikasikan dan dipecahkan (AECT, 1986: 2). Pengembangan media yang digunakan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan penerapan dari konsep teknologi pendidikan yang terdapat dalam fungsi pengembangan pendidikan, khususnya kategori desain dan produksi. Definisi desain adalah “menerjemahkan pengetahuan teoritik yang bersifat umum ke

2

Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan yang sekaligus menjadi tempat rekreasi yang menyenangkan, menyegarkan, dan mengasyikkan. Oleh karena itu citra perpustakaan perlu dapat berkembang dengan

Penyelenggaraan perpustakaan

sekolah itu sendiri mengacu pada undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di mana undang tersebut

ap satuan

pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah

maupun oleh masyarakat, harus

sumber belajar.

Dalam penjelasan pasal 35 tersebut dikemukakan bahwa salah satu sumber i bukan satunya adalah perpustakaan, yang

harus memungkinkan para tenaga

kependidikan dan peserta didik

memperoleh kesempatan untuk

memperluas dan memperdalam

pengetahuan melalui membaca buku dan

Perpustakaan sekolah h

memainkan peran, khususnya dalam

membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan

tersebut, perpustakaan sekolah perlu

merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pu

yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik.

Dengan memaksimalkan

perannnya, diharapkan perpustakaan

sekolah bisa mencetak siswa untuk

senantiasa terbiasa dengan aktif

membaca, memahami pelajaran, mengerti maksud dari sebuah informasi dan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya bermutu. Sehingga pada akhirnya prestasi pun relatif mudah untuk diraih. Dalam membantu siswa untuk menghasilkan karya yang bermutu, perpustakaan tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan sekolah, terutama melalui kebijakan pimpinan (Kepala Sekolah), akan memperlancar tugas/kebijakan yang akan dijalankan oleh pengelola perpustakaan sekolah.

Teknologi pendidikan adalah ilmu yang berkenaan dengan cara bagaimana masalah-masalah belajar manusia diidentifikasikan dan dipecahkan (AECT, 1986: 2). Pengembangan media yang digunakan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kualitas an penerapan dari konsep teknologi pendidikan yang terdapat dalam fungsi pengembangan pendidikan, khususnya kategori desain dan produksi. Definisi desain adalah “menerjemahkan pengetahuan teoritik yang bersifat umum ke

dalam bentuk-bentuk sumber belajar atau komponen sisitem instruksional” (AECT, 1986:11). Sedangkan definisi produksi adalah “menerjemahkan spesifikasi sumber belajar atau komponen sistem instruksional ke dalam bentuk barang jadi” (AECT, 1986: 12).

Barbara Seels dalam AECT (1994: 38) menyatakan bahwa pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian peng

bukanlah penelitian yang bertujuan untuk

Perpustakaan sekolah harus dapat

memainkan peran, khususnya dalam

membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan

tersebut, perpustakaan sekolah perlu

merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang

Dengan memaksimalkan

perannnya, diharapkan perpustakaan

sekolah bisa mencetak siswa untuk

senantiasa terbiasa dengan aktifitas

membaca, memahami pelajaran, mengerti maksud dari sebuah informasi dan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya bermutu. Sehingga pada akhirnya prestasi pun relatif mudah untuk diraih. Dalam membantu siswa untuk menghasilkan ustakaan tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan sekolah, terutama melalui kebijakan pimpinan (Kepala Sekolah), akan memperlancar tugas/kebijakan yang akan dijalankan oleh pengelola perpustakaan sekolah.

bentuk sumber belajar atau komponen sisitem instruksional” (AECT, 1986:11). Sedangkan definisi produksi adalah “menerjemahkan spesifikasi sumber belajar onen sistem instruksional ke dalam bentuk barang jadi” (AECT, 1986: 12).

Barbara Seels dalam AECT (1994: 38) menyatakan bahwa pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan bukanlah penelitian yang bertujuan untuk

(3)

menghasilkan teori, melainkan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk. Produk dalam kaitanya dengan pendidikan dan pembelajaran dapat berupa kurikulum, model, sistem pembelajaran, bahan atau media pembelajaran, dan lain-lain. Sedangkan fungsi pengembangan pengajaran adalah fungsi yang tujuannya menganalisis masalah, merancang pemecahan masalah, mengimplementasikan serta mengevaluasi sumber belajar sebagai komponen sistem pengajaran (Sudjana, 2007:52). Model pengembangan yang dipilih oleh peneliti dalam mengembangkan modul berbasis web adalah model pengembangan

3. METODOLOGI PENELITIAN

Model pengembangan bahan ajar berbasis web dengan menggunakan prinsip prinsip model elaborasi yang dikembangkan merujuk pada “langkah-langkah pengguna metode Research and Development R&D” (Sugiyono, 2008:298).

Langkah-tersebut memilki urutan: potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, desain produk,validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk, pembuatan dan produk masal.

Dalam pelaksanaan uji coba tersebut dilakukan dengan lima langkah, yaitu: 1) menetapkan desain uji coba, 2) menetapkan subjek uji coba, 3) menetapkan jenis data, 4) menetapkan instrumen pengumpulan data dan 5) menetapkan teknik analisis data.

Sampel uji coba satu-satu 3 siswa kelas XI IPA2 dan uji coba kelompok kecil sebanyak 9 orang siswa sedangkan untuk uji kelompok besar 30 siswa, subjek uji coba produk terdiri dari ahli di bidang materi, ahli di bidang perancang materi, ahli di bidang perancang web, dan sasaran pemakai produk. Subjek uji coba terdiri dari dua orang yaitu ahli materi bapak Adip Priono dan Bapak Hendra Susanto selaku guru TIK dan waka Perpustakaan, untuk ahli media ada dua orang yaitu bapak Ari Kurniawan dan bapak alim Sumarno dosen jurusan Teknologi Pendidikan dan siswa MA Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan.

3 menghasilkan teori, melainkan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk. Produk dalam kaitanya dengan pendidikan dan pembelajaran dapat berupa kurikulum, model, sistem belajaran, bahan atau media pembelajaran, lain. Sedangkan fungsi pengembangan pengajaran adalah fungsi yang tujuannya menganalisis masalah, merancang pemecahan masalah, mengimplementasikan serta mengevaluasi sumber belajar sebagai komponen sistem pengajaran (Sudjana, Model pengembangan yang dipilih oleh peneliti dalam mengembangkan modul dalah model pengembangan

Sugiyono dengan pengembangan Model Research & Development (R&D).

Vembriarto (1985:20) menyatakan suatu modul adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep dari pada bahan pelajaran. Pengajaran modul itu merupakan usaha penyelenggaraan pengajaran individual yang memungkinkan siswa menguasai satu unit bahan pelajaran sebelum dia beralih kepada unit berikutnya. Modul itu disajikan dalam bentuk yang bersifat self-instruksional. Masing-masing siswa dapat menentukan kecepatan dan intensitas belajarnya masing masing.

METODOLOGI PENELITIAN

Model pengembangan bahan ajar berbasis web dengan menggunakan prinsip-prinsip model elaborasi yang dikembangkan

langkah penggunaan Research and Development R&D”

-langkah tersebut memilki urutan: potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, desain produk,validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, revisi produk, ujicoba roduk, pembuatan dan

Dalam pelaksanaan uji coba tersebut dilakukan dengan lima langkah, yaitu: 1) menetapkan desain uji coba, 2) menetapkan subjek uji coba, 3) menetapkan jenis data, 4) menetapkan instrumen pengumpulan data dan

satu 3 siswa dari coba kelompok kecil untuk uji ubjek uji coba produk terdiri dari ahli di bidang materi, ahli ateri, ahli di bidang perancang web, dan sasaran pemakai produk. Subjek uji coba terdiri dari dua orang yaitu hli materi bapak Adip Priono dan Bapak Hendra Susanto selaku guru TIK dan waka media ada dua orang awan dan bapak alim Sumarno dosen jurusan Teknologi Pendidikan Ishlah Sendangagung

Jenis data yang digunakan dalam pengembangan ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif dan dalam pengembangan perpustakaan berbasis web

menggunakan prinsip-prinsip model elaborasi datanya menggunakan instrumen angket berbentuk tertutup dan tes.

Skala ukur yang digunakan dalam penelitian ini ditempatkan berdampingan dengan pertanyaan yang disusun, adapun skala tersebut adalah:

a. Skor 4 untuk jawaban sangat setuju b. Skor 3 untuk jawaban setuju c. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju d. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju

Dalam menganalisis data, digunakan rumus yang sesuai dengan aspek yang diukur, rumus yang digunakan adalah :

NI = BSI x NSI...(1) JB

Sugiyono dengan pengembangan Model

Vembriarto (1985:20) menyatakan suatu modul adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep dari pada bahan pelajaran. Pengajaran modul itu merupakan a penyelenggaraan pengajaran individual yang memungkinkan siswa menguasai satu unit bahan pelajaran sebelum dia beralih kepada unit berikutnya. Modul itu disajikan instruksional. masing siswa dapat menentukan n dan intensitas belajarnya

masing-Jenis data yang digunakan dalam pengembangan ini meliputi data kualitatif dan an dalam pengembangan web dengan prinsip model elaborasi datanya menggunakan instrumen angket

Skala ukur yang digunakan dalam penelitian ini ditempatkan berdampingan dengan pertanyaan yang disusun, adapun skala

or 4 untuk jawaban sangat setuju

c. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju d. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju

Dalam menganalisis data, digunakan rumus yang sesuai dengan aspek yang diukur,

(4)

Teknik penghitungan angket dihitung dari tiap item butir jawaban, untuk memberikan makna terhadap angka digunakan kriteria penilaian sebagai berikut:

3,1 – 4,0 = baik sekali

4. ANALISA DAN DESAIN

Pada bab ini akan dijlaskan mengenai

pelaksanaan kegiatan pengembangan.

Proses kegiatan pengembangan ini dimulai dari ditemukanya masalah dan potensi hingga diperoleh suatu jawaban yang mencakup beberapa tahapan, antara lain : persiapan, pelaksanaan, uji coba produk dan revisi produk pengembangan.

Sebelum melakukan penelitian ke

lapangan untuk memperoleh data, maka perlu melakukan beberapa tahap, dalam

tahap persiapan pengembangan ini

dilakukan langkah-langkah sesuai dengan pengembangan model Sugiyono, yaitu menggali potensi serta masalah dan mengumpulkan data.

Pada tahapan ini dilakukan dengan observasi langsung di MA Al

Sendangagung Paciran Lamongan yang berada dalam kawasan pondok pesantren Al-Ishlah, untuk menggali potensi dan menemukan masalah. Hasil obeservasi disimpulkan dalam dua hal : pertama, berkaitan dengan keberadaan sumber belajar yang berupa buku yang terdapa diperpustakaan yang cenderung terbatas pemanfaatnanya. Kedua, sekolah MA Al Ishlah memiliki fasilitas laboratorium komputer lengkap dengan jaringan internet wifi.

Hasil observasi menggali potensi dan

masalah tersebut diberikan alternatif

pemecahan masalah untuk dikembangkan sebuah pepustakaan berbasis web sebagai sumber bacaan siswa-siswi agar dapat dijadikan sebagai sumber belajar siswa ketika proses pembelajaran baik ketika berada di ruang laboratorium maupun di luar jam pelajaran sekolah.

4 Teknik penghitungan angket dihitung dari tiap item butir jawaban, untuk memberikan makna terhadap angka digunakan

2,1 – 3,0 = baik 1,1 – 2,0 = kurang

0,0 – 1,0 = gagal (Arikunto, 2008:37)

Pada bab ini akan dijlaskan mengenai

pelaksanaan kegiatan pengembangan.

Proses kegiatan pengembangan ini dimulai nya masalah dan potensi hingga diperoleh suatu jawaban yang mencakup beberapa tahapan, antara lain : persiapan, pelaksanaan, uji coba produk

Sebelum melakukan penelitian ke

lapangan untuk memperoleh data, maka n beberapa tahap, dalam

tahap persiapan pengembangan ini

langkah sesuai dengan pengembangan model Sugiyono, yaitu menggali potensi serta masalah dan

Pada tahapan ini dilakukan dengan observasi langsung di MA Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan yang berada dalam kawasan pondok pesantren Ishlah, untuk menggali potensi dan menemukan masalah. Hasil obeservasi disimpulkan dalam dua hal : pertama, berkaitan dengan keberadaan sumber belajar yang berupa buku yang terdapat diperpustakaan yang cenderung terbatas pemanfaatnanya. Kedua, sekolah MA Al-Ishlah memiliki fasilitas laboratorium komputer lengkap dengan jaringan internet

Hasil observasi menggali potensi dan

masalah tersebut diberikan alternatif

h untuk dikembangkan sebuah pepustakaan berbasis web sebagai siswi agar dapat dijadikan sebagai sumber belajar siswa ketika proses pembelajaran baik ketika berada di ruang laboratorium maupun di

Proses persiapan pengembangan

selanjutnya adalah pengumpulan data. Data yang dimaksud adalah data web berupa rancangan pembuatan perputakaan digital web, sedangkan data materi berupa materi-materi yang dibutuhkan untuk membuat isi dari perpustakaan berbasis web yang meliputi kesediaan sumber bacaan yang mendukung baik bacaan pelajaran maupun bacaan umum dari berbagi sumber literature.

Proses setelah tahap persiapan

pengembangan berupa menggali potensi, masalah dan mengumpulkan data, tahap

selanjutnya yakni pelaksanaan

pengembangan dengan berpedoman

dengan model pengembangan

and Development oleh Sugiono, yaitu

tahap desain produk dan validasi desain. Validasi desain adalah proses untuk menilai rancangan produk agar dapat diketahui kelemahan dan kelebihan produk pengembangan perpustakaan berbasis web dalam hal ini mengambil cara dengan penilaian angket.

Validasi desain dilakukan dengan

menghadiri pakar atau ahli yang

berhubungan dengan produk tersebut, yaitu ahli media sebagai penilai web dan

ahli materi sebagai penilai materi

perpustakaan digital. Sebelum melakukan validasi desain terlebih dahulu membuat

angket sebagai bahan penilaian

berdasarkan variabel instrumen penelitian pada BAB III. Adapun penjelasan validasi desain dari tiap-tiap ahli adalah sebagai berikut :

Berdasarkan tabel 4.2 hasil penilaian oleh ahli media, jika dirata-rata berdasarkan

1,0 = gagal (Arikunto, 2008:37)

pan pengembangan

selanjutnya adalah pengumpulan data. Data yang dimaksud adalah data web berupa rancangan pembuatan perputakaan digital web, sedangkan data materi berupa materi yang dibutuhkan untuk membuat isi dari perpustakaan berbasis liputi kesediaan sumber bacaan yang mendukung baik bacaan pelajaran maupun bacaan umum dari

Proses setelah tahap persiapan

pengembangan berupa menggali potensi, masalah dan mengumpulkan data, tahap

selanjutnya yakni pelaksanaan

engembangan dengan berpedoman

dengan model pengembangan Research

oleh Sugiono, yaitu tahap desain produk dan validasi desain. Validasi desain adalah proses untuk menilai rancangan produk agar dapat diketahui kelemahan dan kelebihan produk pengembangan perpustakaan berbasis web dalam hal ini mengambil cara dengan

Validasi desain dilakukan dengan

menghadiri pakar atau ahli yang

berhubungan dengan produk tersebut, yaitu ahli media sebagai penilai web dan

enilai materi

perpustakaan digital. Sebelum melakukan validasi desain terlebih dahulu membuat

angket sebagai bahan penilaian

berdasarkan variabel instrumen penelitian pada BAB III. Adapun penjelasan validasi tiap ahli adalah sebagai

Berdasarkan tabel 4.2 hasil penilaian oleh rata berdasarkan

(5)

variabel daya tarik dan standart technis maka produk pengembangan perpustakaan berbasis web dilihat dari aspek teknis web mendapatkan nilai sebesar 2,91 Jika

dikonsultasikan menurut kriteria

Suharsimi, maka materi dalam

perpustakaan berbasis web termasuk

kategori baik.

Berdasarkan tabel 4.4 hasil penilaian oleh ahli materi, jika dirata-rata berdasarkan

variabel comprehention, massage

relevancy, age appropriatness, dan appropriatness of design maka produk pengembangan perpustakaan berbasis web dilihat dari aspek materi ketersediaan

buku-buku sebagai sumber belajar

mendapatkan nilai sebesar 3,40. Jika

dikonsultasikan menurut kriteria

Suharsimi, maka materi dalam

perpustakaan berbasis web termasuk

kategori baik sekali.

Berdasarkan Tabel 4.6 hasil penilaian oleh siswa, jika dirata-rata berdasarkan variabel untuk penialain web yaitu daya tarik dan standart technis mendapat nilai 2,94. Jika

dikonsultasikan menurut kriteria

Suharsimi, maka perpustakaan berbasis web termasuk kategori baik.

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil penilaian oleh siswa, jika dirata-rata berdasarkan variabel untuk penialain web yaitu daya tarik dan standart technis mendapat nilai 2,78. Jika

dikonsultasikan menurut kriteria

5. KAJIAN DAN SARAN

a. Produk setelah direvisi

Pada bab terakhir ini menjabarkan bagian penutup dari penulisan laporan skripsi yang memuat tentang kajian dan saran

yaitu saran pemanfaatan dan

pengembangan produk lanjutan dari hasil

penelitian pengembangan yang telah

dilakukan.

Setelah melihat hasil dari

pengembangan dapat dikaji bahwa hasil

5

variabel daya tarik dan standart technis maka produk pengembangan perpustakaan berbasis web dilihat dari aspek teknis web mendapatkan nilai sebesar 2,91 Jika

sikan menurut kriteria

Suharsimi, maka materi dalam

perpustakaan berbasis web termasuk

Berdasarkan tabel 4.4 hasil penilaian oleh rata berdasarkan

comprehention, massage

relevancy, age appropriatness, dan

maka produk pengembangan perpustakaan berbasis web dilihat dari aspek materi ketersediaan

buku sebagai sumber belajar

mendapatkan nilai sebesar 3,40. Jika

dikonsultasikan menurut kriteria

Suharsimi, maka materi dalam

aan berbasis web termasuk

Berdasarkan Tabel 4.6 hasil penilaian oleh rata berdasarkan variabel untuk penialain web yaitu daya tarik dan standart technis mendapat nilai 2,94. Jika

dikonsultasikan menurut kriteria

arsimi, maka perpustakaan berbasis

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil penilaian oleh rata berdasarkan variabel untuk penialain web yaitu daya tarik dan standart technis mendapat nilai 2,78. Jika

ut kriteria

Suharsimi, maka perpustakaan berbasis web termasuk kategori baik.

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil penilaian oleh siswa, jika dirata-rata berdasarkan variabel untuk penialain web yaitu daya tarik dan standart technis mendapat nilai 2,41. Jika dikonsultasikan menurut kriteria Suharsimi, maka perpustakaan berbasis web termasuk kategori baik.

Variabel untuk materi perpustakaan yaitu

comprehention, message relevancy dan approriatness of design maka materi perpustakaan dalam web mendapat nilai 2,40. Jika dikonsultasikan menurut kriteria Suharsimi, maka materi perpustakaan berbasis web termasuk kategori baik. Revisi produk merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki produk dan menyempurnakan produk perpustakaan berbasis web berdasarkan penilaian da para ahli dan siswa yang menunjukan kurang dan gagal. Berdasarkan analisis secara kuantitatif, maka pada setiap

instruen penilaian terhadap produk

perpustakaan brbasis web tidak

menunjukan hasil yang mengarah kepada kategori kurang dan gagal.

Nilai rata-rata setiap variabel menunjukkan bahwa nilai minimal adalah termasuk kategori baik, untuk itu hanya dilakukan penyempurnaan web berdasarkan hasil

analisis data kulaitatif.

direvisi

Pada bab terakhir ini menjabarkan bagian penutup dari penulisan laporan skripsi yang memuat tentang kajian dan saran

yaitu saran pemanfaatan dan

pengembangan produk lanjutan dari hasil

penelitian pengembangan yang telah

hasil dari

pengembangan dapat dikaji bahwa hasil

kegiatan penelitian pengembangan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik dari

hasil data uji penilaian terhadap

perpustakaan digital berbasis web baik menurut isi materi maupun teknis. Kajian tersebut mengacu keefektifitas produk yang dikembangkan menjadi nilai produk yang layak.

Validasi desain web yang

dilakukan oleh ahli media menunjukkan Suharsimi, maka perpustakaan berbasis

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil penilaian rata berdasarkan variabel untuk penialain web yaitu daya tarik dan standart technis mendapat nilai sultasikan menurut kriteria Suharsimi, maka perpustakaan berbasis

Variabel untuk materi perpustakaan yaitu

comprehention, message relevancy dan

maka materi perpustakaan dalam web mendapat nilai dikonsultasikan menurut kriteria Suharsimi, maka materi perpustakaan berbasis web termasuk kategori baik. Revisi produk merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki produk dan menyempurnakan produk perpustakaan berbasis web berdasarkan penilaian dari para ahli dan siswa yang menunjukan kurang dan gagal. Berdasarkan analisis secara kuantitatif, maka pada setiap

instruen penilaian terhadap produk

perpustakaan brbasis web tidak

menunjukan hasil yang mengarah kepada

rata setiap variabel menunjukkan bahwa nilai minimal adalah termasuk kategori baik, untuk itu hanya dilakukan penyempurnaan web berdasarkan hasil

analisis data kulaitatif.

kegiatan penelitian pengembangan yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik dari

hasil data uji penilaian terhadap

perpustakaan digital berbasis web baik menurut isi materi maupun teknis. Kajian engacu keefektifitas produk yang dikembangkan menjadi nilai produk

Validasi desain web yang

(6)

rata-rata setiap variabel dikategorikan baik dengan nilai terhadap produk sebesar 2,94 sedangkan validasi yang dilakukan oleh ahli materi menunjukkan rata-rata setiap variabel dikategorikan baik sekali dengan nilai 3,40. Uji coba produk yang dilakukan secara bertahap menunjukan rata setiap variabel pada materi perpustakaan maupun teknis dari penggunaan web dalam kegiatan pembelajaran yaitu melalui uji coba satu-satu dikategorikan baik sekali dengan nilai 2,94 dan 2,72 uji coba kelompok kecil dikategorikan baik sekali dengan nilai 2,78 dan 2,71 dan uji coba kelompok besar dikategorikan baik sekali dengan nilai 2,41 dan 2,40.

Berdasarkan analisis data baik validasi desain oleh para ahli dan uji coba terhadap siswa kelas XI IPA 1 MA Al

Ishlah maka perlu dikembangkan

perpustakaan berbasis web di sekolah tersebut sebagai alternative sumber belajar yang efektif. Selain itu berdasarkan analisis data, maka perpustakaan berbasis web yang telah dikembangkan telah memenuhi kriteria yang ditentukan sesuai perpustakaan digital berbasis web kajian teori pada Bab II yaitu pengembangan perpustakaan digital berbasis web sebagai sumber belajar siswa dan memenuhi kriteria kelayakan pemakaian.

b. Saran

1. Saran Pemanfaatan

Pengembangan sumber belajar

dalam bentuk perpustakaan berbasis web merupakan upaya untuk membuat salah satu sumber belajar berbasis internet (web) bagi para siswa di lingkungan pondok pesantren MA Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan. Bagi pengguna produk perpustakaan berbasis web ini diharapk dapat memperhatikan beberapa hal penting yang dapat dijadikan masukan untuk memanfaatkan konten tersebut, antara lain :

a. Guru atau pengajar

6

rata setiap variabel dikategorikan baik dengan nilai terhadap produk sebesar 2,94 sedangkan validasi yang dilakukan oleh rata setiap variabel dikategorikan baik sekali dengan nilai 3,40. Uji coba produk yang dilakukan ra bertahap menunjukan rata-rata setiap variabel pada materi perpustakaan maupun teknis dari penggunaan web dalam kegiatan pembelajaran yaitu melalui

satu dikategorikan baik sekali dengan nilai 2,94 dan 2,72 uji coba ikan baik sekali dengan nilai 2,78 dan 2,71 dan uji coba kelompok besar dikategorikan baik sekali

Berdasarkan analisis data baik validasi desain oleh para ahli dan uji coba terhadap siswa kelas XI IPA 1 MA

Al-dikembangkan perpustakaan berbasis web di sekolah tersebut sebagai alternative sumber belajar yang efektif. Selain itu berdasarkan analisis data, maka perpustakaan berbasis web yang telah dikembangkan telah memenuhi kriteria yang ditentukan sesuai akaan digital berbasis web kajian teori pada Bab II yaitu pengembangan perpustakaan digital berbasis web sebagai sumber belajar siswa dan memenuhi

Pengembangan sumber belajar

perpustakaan berbasis web merupakan upaya untuk membuat salah satu sumber belajar berbasis internet (web) bagi para siswa di lingkungan pondok Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan. Bagi pengguna produk perpustakaan berbasis web ini diharapkan dapat memperhatikan beberapa hal penting yang dapat dijadikan masukan untuk memanfaatkan konten tersebut, antara lain

Bagi guru atau pengajar, dengan adanya perpustakaan berbasis web ini dapat digunakan sebagai alternatif sumber bahan ajar dalam proses

pembelajaran disamping kegiatan

ceramah dan praktek. Guru dapat melakukan up-load materi yang akan disampaikan pada siswa, buku materi yang di up-load dalam perpustakaan cenderung beragam yang tentunya akan menambah banyak literature sumber bacaan yang akan digunakan siswa sebagai pendukung sumber belajar..

b. Siswa

Siswa dapat melakukan kegiatan

membaca langsung dengan

memanfaatkan sarana yang ada di lingkungan sekolah yaitu jaringan wifi serta keberadaan laboratorium yang bias digunakan untuk mengakses alamat perpustakaan, selain itu setiap siswa telah terdaftar sebagai member bisa mengakses perpustakaan dan mencari buku yang diinginkan sesuai kebutuhan dengan fleksibel dan lebih

muda dari pada perpustakaan

konfensional karena bisa dia kapan saja dan dimana saja.

2. Saran Pengembangan Produk

Lanjutan

Pengembangan perpustakaan

berbasis web ini dapat dikembangka lagi dengan cakupan buku-buku yang beragam. Pengembagan perpustakaan berbasis web ini sebagai salah satu sumber bahan ajar yang dapat dikembangkan kepada sekolah atau lembaga pendidikan yang belum

mengoptimalkan penggunaan internet

untuk proses pembelajaran sehingga proses belajar tidak terpatas pada waktu, tempat dan biaya

3. Saran Penyebaran Produk

Bagi guru atau pengajar, dengan adanya perpustakaan berbasis web ini dapat digunakan sebagai alternatif han ajar dalam proses

pembelajaran disamping kegiatan

ceramah dan praktek. Guru dapat load materi yang akan disampaikan pada siswa, buku materi load dalam perpustakaan cenderung beragam yang tentunya akan menambah banyak literature sumber bacaan yang akan digunakan siswa sebagai pendukung sumber

Siswa dapat melakukan kegiatan

membaca langsung dengan

memanfaatkan sarana yang ada di lingkungan sekolah yaitu jaringan wifi serta keberadaan laboratorium yang an untuk mengakses alamat perpustakaan, selain itu setiap siswa telah terdaftar sebagai member bisa mengakses perpustakaan dan mencari buku yang diinginkan sesuai kebutuhan dengan fleksibel dan lebih

muda dari pada perpustakaan

konfensional karena bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Saran Pengembangan Produk

Pengembangan perpustakaan

berbasis web ini dapat dikembangka lagi buku yang beragam. Pengembagan perpustakaan berbasis web ini sebagai salah satu sumber bahan ajar g dapat dikembangkan kepada sekolah atau lembaga pendidikan yang belum

mengoptimalkan penggunaan internet

untuk proses pembelajaran sehingga proses belajar tidak terpatas pada waktu, tempat

(7)

Produk web yang telah

dikembangkan dapat dioptimalkan

pemanfaatannya, dikarenakan produk

perpustakaan web ini telah terhubung dalam jaringan internet yang dimana

semua orang dapat mengaksesnya.

Sehingga optimalisasi dari keberadaan web

ini tidak hanya digunakan dalam

lingkungan belajar MA Al-Ishlah sendang agung Paciran Lamongan, tetapi juga bisa

DAFTAR PUSTAKA

Andri, Muhammad. 2008. Guru go Blog :

optimalisasi Blog untuk

Pembelajaran. Jakarta : Elex Media Komputindo.

AECT. 1986. Definisi Teknologi

Pendidikan Satuan Tugas

Definisi Terminologi AECT ; Seri Pustaka Teknologi pendidikan no. 7. Jakarta : CV . Rajawali Arthana, I Ketut dan Damajanti Kusuma

Dewi. Dewi. 2005. Evaluasi

media Pembelajaran.

tidak diterbitkan. Surabaya : Prodi Teknologi Pendidikan UNESA

Darmono, 2007. Perpustakaan Sekolah :

Pendekatan Aspek Mangemen

dan Tata Kerja. Bandung :

Grasindo

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh

Berbasis Teknologi Informasi

dan Komnunikasi. Bandung

:Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Evaluasi

Program Pendiikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

7

Produk web yang telah

kan dapat dioptimalkan

pemanfaatannya, dikarenakan produk

perpustakaan web ini telah terhubung dalam jaringan internet yang dimana

semua orang dapat mengaksesnya.

Sehingga optimalisasi dari keberadaan web

ini tidak hanya digunakan dalam

Ishlah sendang agung Paciran Lamongan, tetapi juga bisa

digunakan masyarakat umum dengan

mengakses alamat www.alishlah

library.com.

Selain itu, agar keberadaan

perpustakaan ini dapat diketahui

masyarakat luas, maka keberadaan ala aksesnya harus disosialisasikan agar semua oarang tau, dan masyarakat maupun peserta didik yang membutuhkan literatur

bacaan dapat mengaksesnya.

Guru go Blog :

optimalisasi Blog untuk

Jakarta : Elex

Definisi Teknologi

Pendidikan Satuan Tugas

Definisi Terminologi AECT ; Seri Pustaka Teknologi pendidikan

Jakarta : CV . Rajawali Damajanti Kusuma

Evaluasi

media Pembelajaran. Buku

tidak diterbitkan. Surabaya : Prodi Teknologi Pendidikan –

Darmono, 2007. Perpustakaan Sekolah :

Pendekatan Aspek Mangemen

. Bandung :

aran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi

Bandung

. Evaluasi

. Jakarta : PT. Rineka

Seels, Barbara B & Riechey, Rita. 1994.

Tenologi Pembelajaran : Definisi

dan Kawasan. Jakart

Percetakan UNJ

Sidik, Betha. 2010. Pemrograman Web

dengan HTML. Bandung : Informatika

Sudjana, Nana. 2007.

Pengjaran. Bandung : Sinar Baru

aleksindo.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian

Pendidikan: Pendekatan

kuantitatif Kualitatif dan R&D

Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2007. Metode Penelitian

Pendidikan. Kompetensi dan

Pakteknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Supriyanto, Aji. 2008. Web dengan HTML

dan XML. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Syukur, fath. 2005. Tekologi Pendidikan.

Semarang : Rusail.

Yusuf, Pawit dan Yaya Suhendar. 2010.

Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah.

Kencana Prenada Media Group digunakan masyarakat umum dengan

mengakses alamat

www.alishlah-Selain itu, agar keberadaan

perpustakaan ini dapat diketahui

masyarakat luas, maka keberadaan alamat aksesnya harus disosialisasikan agar semua oarang tau, dan masyarakat maupun peserta didik yang membutuhkan literatur

bacaan dapat mengaksesnya.

Seels, Barbara B & Riechey, Rita. 1994.

Tenologi Pembelajaran : Definisi

Jakarta : Unit

Pemrograman Web

. Bandung : Informatika

Sudjana, Nana. 2007. Teknologi

. Bandung : Sinar Baru

Metode Penelitian

Pendidikan: Pendekatan

kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Metode Penelitian

Pendidikan. Kompetensi dan

. Jakarta: Bumi Aksara.

Web dengan HTML

. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Tekologi Pendidikan.

it dan Yaya Suhendar. 2010.

Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Referensi

Dokumen terkait

Penekanan yang dilakukan oleh para pembuat Monsieur Ibrahim bukan pada permasalahan perpindahan agama, karena informasi tentang perpindahan agama Momo dari Yahudi

Hal-hal yang harus dicatatkan dalam warisan budaya takbenda adalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat yang mengungkapkan gagasan dan perilaku

Sebaliknya, jika semua orang sudah tertulis namanya sejak awal, dan barulah terhapus dari Kitab Kehidupan saat ia meninggal tanpa Kristus, maka ancaman untuk menghapus nama

Eksperimen ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari peningkatan clockspeed yang didapat setelah dilakuakan Overclock terhadapap kinerja sistem, Pada sistem komputer yang

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa banyaknya remaja yang telah terpengaruh dengan adanya sosial media, remaja yang seharusnya menghabiskan waktu untuk

Kunci keberhasilan aplikasi teknologi hatch & carry adalah monitoring atau pengamatan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas

Menurut penelitian Arifani (2006) bahwa salah satu obat tradisional yang terbukti dapat meningkatkan jumlah eritrosit yaitu buah merah ( P. Buah merah mengandung banyak asam oleat,

Selanjutnya, penggunaan gaya pembelajaran kinestetik pada tahap sederhana seperti yang ditunjukkan dalam jadual 10 menunjukkan pelajar PPIA ‘selalu ucapkan, “saya