MATERI APLIKASI TEKNOLOG NUKLIR
FISIKA INTI
TINJAUAN UMUM PLTN
PRINSIP KERJA REAKTOR NUKLIR BAGIAN2 REAKTOR NUKLIR
KONSEP KESELAMATAN NUKLIR TEKNIK GAUGING LOGGING PERUNUT POLIMERISASI STERILISASI PENGAWETAN RADIOMETRIK
MATERI
• tersusun dari molekul yang
terdiri atas beberapa atom
Materi: Air
ATOM
• bagian terkecil dari suatu
yang masih memiliki sifat materi tersebut materi dasar Molekul : H O2 10-10m • mempunyai ukuran ± Angstrom) ( 1
PARTIKEL DASAR SUB ATOM
masa sangat ringan, bermuatan listrik negatip masa lebih berat
dari elektron, bermuatan listrik positip
masa sedikit lebih berat dari
proton, tidak bermuatan listrik Elektron Proton Atom Netron
MODEL ATOM BOHR
Elektron
Inti Atom (proton + Netron)
10-14 m 10 -10 m = 1 A
Lintasan Elektron
Elektron
IDENTIFIKASI UNSUR
Jenis unsur ditentukan oleh jumlah
yang ada di dalam inti atom.
proton
Misal, Semua adalah Semua adalah atom atom atom atom yang mengandung dari unsur Cobalt yang mengandung dari unsur Iridium27 proton 77 proton
IDENTIFIKASI INTI ATOM
• •
Nuklida = Penulisan
Jenis Inti Atom
Contoh
Atom cobalt--- lambang 27Co59
Jumlah proton = jumlah elektron = 27 Jumlah netron = 59 - 27 = 32
Z
X
Aatau
X-A
A: Nomor massa = Jumlah proton + neutron Z: Nomor atom = Jumlah proton
Istilah lain dari inti atom
Nuklida, istilah untuk menyatakan jenis inti atom suatu unsur
Unsur yang sama dapat yang berbeda
Contoh
memiliki nuklida
Unsur Irridium (Ir) dapat berupa nuklida 77Ir191 77Ir192
Istilah dalam penamaan nuklida • nuklida-nuklida yang mempunyai
jumlah proton (Z) sama, tetapi jumlah netron (A) berbeda
Contoh :
• Cobalt-59 (27Co59) dan Cobalt-60 (27Co60) adalah isotop dari unsur Cobalt
Isotop
•• 1H1,
Istilah dalam penamaan nuklida
• nuklida-nuklida yang
mempunyai jumlah jumlah proton + netron (Z) – NO
Isobar
MASSA - sama tetapi jumlah proton – NOATOM-berbeda
Contoh 14Si31, 15P31, 16S31
Istilah dalam penamaan nuklida • nuklida-nuklida yang mempunyai
jumlah netron (A) sama, tetapi jumlah proton (Z) – NO ATOM- berbeda
Isoton
Contoh : 12Mg26, 13Al27, 14Si28 •
• nuklida-nuklida yang
mempunyai jumlah proton (Z) dan jumlah netron (A) sama
tetapi mempunyai tingkat energi berbeda
Isomer
• Contoh : 28Ni60dan
Pengertian
:Klasifikasi
:Radiasi pengion :
mampu menngionisasi materi yang dilaluinya Contoh: Radiasi Sinar-X
pancaran dan
perambatan energi melalui materi atau
ruang dalam
bentuk gelombang elektro magnetik
atau Partikel
Radiasi bukan pengion:
tidak menyebabkan terjadinya ionisaso pada
materi yang dilaluinya Contoh: Radiasi panas
Radiasi gelombang Electromagnetik
Diantara radiasi gelombang EM,
sinar
gamma
dan
sinar X
memiliki energi
yang besar sehingga
mampu
mengionisasi media yang dilalui
,
Radiasi bukan
Pengion
Radiasi
Nuklir
???
Radiasi yang berasal dari suatu
proses fisika di dalam atom
alpha (), beta () atau gamma ()
nuklida tidak stabil
N
ATOM STABIL DAN TIDAK STABIL
Atom Stabil
Atom Tidak Stabil
Ada lintasan yang lebih dalam yang tidak terisi penuh
dengan
elektron sesuai dengan kapasitasnya
Setiap lintasan yang lebih dalam terisi penuh
dengan elektron sesuai dengan kapasitasnya
Energi TRANSISI ELEKTRON Eksternal
Sinar-X karakterist
ik
Dasar Fisika Radiasi
BATAN
BATAN alpha Partikel beta
Radiasi
Pengion
netron Sinar-X Gelombang Elektromagnetik gamma Sinar
PENGERTIAN DASAR
Bagian terkecil dari suatu zat yang masih memiliki sifat zat tersebut
Inti Atom :
Proton : 1,007287 sma ( + ) Neutron : 1,008665 sma ( 0 )
1 sma : 1/12 massa Carbon = 1,66 x 10-27
kg
Elektron (-) : 0,000549 sma mengelilingi inti atom
RADIASI
Pancaran energi melalui materi atau ruang dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau partikel.
Tak dapat dideteksi oleh indera manusia Dapat berinteraksi dengan bahan/materi
JENIS RADIASI
Pengion
(Alpha, Beta, Neutron, Sinar Gamma, Sinar-X)
Non Pengion
(ultra violet, gelombang mikro, gelombang radio dan radar)
elektron
proton neutron
Zat Radioaktif Buatan
(Co60, Cs137, I131, Ir192, Cr51, P32, dll)
Mesin Sumber Radiasi
(Mesin Sinar-X, Akselerator, Reaktor Nuklir, Iradiator)
SUMBER RADIASI
1. SUMBER RADIASI ALAM
Sinar Kosmik (Benda Langit)
Batuan (U238, C14 dan K40) Dalam Tubuh (C14 dan K40)
30
DALAM TUBUH RADIASI BUATAN RADIASI ALAM 0,50 mSv 50 mRem 10 mRem 5-15mRem 0,05 mSv 2 mRem 40 mRem 5 mRem 3mRem 25 mRem ARLOJI DIAGNOSTIK SINAR X PESAWAT TERBANG PLTN BAHAN BANGUNAN MAKANAN DAN MINUMAN SINAR KOSMIK MATAHARI BATUAN
Kontributor Radiasi Terhadap Manusia Pertahun
KOMPUTER/TV
KOMPOSISI RADIASI ALAM DAN BUATAN
ALAM 70% MEDIK 29%
EINSTEIN : kesetaraan massa energi: E = mc 2
e = energi dalam joule (kg m2 /s2 ) m = massa benda dalam kg
c = kecepatan cahaya = 3 x 10 8 m/detik
Didapat perhitungan akhir
1 kg = 9 x 1016 j dan 1 sma = 1,5 x 10-12 j karena
1 ev = 1,602 x 10-19 j, maka 1 sma = 931 Mev
Bersifat Diskrit dengan Energi :
E = h = h C/ (h = Planck, = panjang
gelombang)
Tidak dapat dilhat (Sinar , Sinar -X) MODEL ATOM BOHR
Transisi Elektron dari Kulit :
E = h = Ei - Ef Pemancaran Energi i > f Penyerapan Energi i < f Sinar-X Karakteristik
IONISASI
Lepasnya Elektron dari atom (ikatan elektron didalam atom relatif lemah) mebentuk Ion (+) dan Ion (–)
RADIOAKTIVITAS DAN RADIASI N (Neutron) STABILITAS N=Z (1) (2) Z (Proton)
Peluruhan alpha
N bertambah 1 Z berkurang 2
Peluruhan beta positif N berkurang 2
Z berkurang 1 Kurva stabilitas
Peluruhan beta negatif N berkurang 1
Z bertambah 1
Proton (Z) Neutron (N)
JENIS PELURUHAN
DI ATAS KURVA STABIL
Peluruhan Beta Negatif
- N berkurang 1 proton bertambah 1
DI BAWAH KURVA STABIL Peluruhan Beta Positif
- Z berkurang 1 N bertambah 1 Peluruhan Alpha
KESTABILAN INTI
PANDANGAN FISIKA KLASIK
Jika inti atom mengalami peluruhan alfa atau beta,
maka nomor atom Z berubah dan inti berubah menjadi inti baru. Hal ini berarti bahwa unsur tidak tetap.
Energi yang dihasilkan pada peluruhan radioaktif
berasal dari inti individu tanpa eksitasi internal, berbeda dengan radiasi atomik.
Gejala peluruhan radioaktif merupakan kejadian
statistik, yang memenuhi teori kemungkinan (peluang/probabilitas).
2/22/2017
RADIOAKTIVITAS
Fenomena radioaktivitas pertama kali dikemukan
oleh Henry Becquerel (1896), yang diawali oleh ide Roentgen (1895), yang berhasil mendeteksi sinar-X dengan fluorisensi.
Penemuan radioaktivitas selanjutnya oleh Pierre
dan Marie Curie pada saat mengekstraksi Uranium dari bahan tambang, yaitu Polonium dan Radium.
Radioaktivitas merupakan proses pemancaran
spontan partikel radiasi (spontaneous emission of radiation )
Berdasarkan eksperimen diperoleh
kesimpulan bahwa radioaktivitas merupakan hasil peluruhan (decay) atau disintegrasi
dari inti-inti tak stabil (unstable nuclei).
2/22/2017
TIPE-TIPE RADIASI
Rutherford dan rekan-rekannya berhasil membedakan tiga jenis radiasi yang dipancarkan oleh nuklida, yaitu :
Alpha particles
Partikel Alfa merupakan inti Helium ( 4He ) Beta particles
The particles berupa elektron (-) atau positron (+)
Positron merupakan antipartikel dari elektron
Positron serupa dengan elektron, tetapi bermuatan +e
Gamma rays
Sinar gamma merupakan foton berenergi tinggi
2/22/2017
NUCLEAR STABILITY
2/22/2017 43 Stable nuclei Proton unstable Neutron unstable2/22/2017
44
PELURUHAN RADIOAKTIF
Berdasarkan hasil eksperimen peluruhan radioaktif mengikuti hukum
eksponensial.
Peluruhan merupakan kejadian/peristiwa statistik murni. Hal ini berarti
kita tidak dapat memprediksi atom mana yang akan meluruh pada detik berikutnya.
Atom yang ada mempunyai probabilitas akan meluruh pada detik
berikutnya sebesar .
Asumsi dasar pada teori statistik bahwa probabilitas peluruhan tidak
bergantung pada waktu dan jumlah inti/atom yang masih ada.
Pada selang waktu dt, probabilitas peluruhan sebuah atom sebesar
dt.
Jumlah partikel radiaoktif yang meluruh dalam selang waktu tertentu
sebanding dengan jumlah total partikel dalam sampel bahan radioaktif tersebut :
λ disebut kontanta peluruhan (decay constant/disintegration) dan
menentukan kecepatan material tersebut meluruh.
Tanda minus berarti bahwa N berkurang terhadap waktu.
2/22/2017 45
N dt dN
KURVA/GRAFIK PELURUHAN
Integral persamaan di atas
tersebut menghasilkan :
Waktu paro (half-life)
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk meluruh separoh dari atom yang ada :
46 2/22/2017 ln 2 0.693 T12 0 t N N e
AKTIVITAS
Laju peluruhan atau aktivitas, A, dari sampel radioaktif
didefinisikan sebagai jumlah peluruhan per detik, yaitu :
2/22/2017 47 N e N dt dN A o t Aktivitas
Umur rata-rata (Average/Mean Life)
Bentuk eksponensial peluruhan radioaktif mengindikasikan bahwa semua atom akan meluruh secara sempurna dalam waktu tak berhingga. Oleh karena itu tiap atom individual mungkin mempunyai umur dari nol sampai dengan tak berhingga. Berdasarkan fenomena statistik alamiah ini didefiniskan kuantitas umur rerata (average atau mean life, ).
t o
t A e
UMUR RATA-RATA
Umur rata-rata didefinisikan sebagai :
Dalam bentuk integral, dituliskan sebagai :
2/22/2017 48 0 0 0 0 N dN t dN dN t No No No ... .... 3 2 1 3 3 2 2 1 1 dN dN dN dN t dN t dN t 1 0 0 0 dt e t N dt e N t t t o
SOAL
Jika mula-mula terdapat 0,5 gram zat
radioaktif murni, dan 12 jam kemudian masih tersisa 0,125 gram zat yang masih radioaktif, berapakah!
Waktu paro (T1/2) unsur radioaktif tersebut Konstanta peluruhan ()
Aktivitas, mula-mula dan aktivitas pada t = 12 jam Umur rata-rata
Jumlah atom/inti yang masih radioaktif, setelah 12
jam meluruh, diketahui MR = 235 dan NA= 6,02 x 1023 atom/mol
2/22/2017 49
SATUAN PELURUHAN
Satuan aktivitas radioaktif, A, adalah Curie, Ci
1 Ci = 3.7 x 1010 peluruhan/sekon
Satuan Internasional (SI) aktivitas adalah
Becquerel, Bq
1 Bq = 1 peluruhan/ sekon
Jadi, 1 Ci = 3.7 x 1010 Bq
Satuan aktivitas yang secara umum sering digunakan mCi dan µCi
2/22/2017 50
ATURAN UMUM PROSES PELURUHAN
Proses perubahan suatu unsur menjadi unsur lain,
dinamakan peluruhan spontan (spontaneous decay)
atau transmutasi (transmutation)
Nomor massa unsur, A, kedua ruas persamaan
harus sama.
Nomor atom unsur, Z, kedua ruas persamaan juga
harus sama
Harus dipenuhi Hukum Kekekalan Massa-Energi
dan kekekalan Momentum.
2/22/2017
PELURUHAN ALPHA
Jika sebuah atom/inti memancarkan partikel
alfa (alpha particle), maka akan kehilangan dua proton dan dua buah neutron
N turun/berkurang 2 Z turun/berkurang 2 A turun/berkurang 4
Skema Peluruhan Alfa :
X dinamakan inti induk (parent nucleus) Y dinamakan inti anak (daughter nucleus)
2/22/2017 52
He
Y
X
AZ 42 42 A Z
PELURUHAN ALPHA (ALPHA DECAY)
Peluruhan 226Ra
Umur paroh peluruhan ini
adalah 1600 tahun.
Sisa mass berubah menjadi
energi kinetik
Momentum dari kedua partikel
sama dan geraknya berlawanan arah. 53 2/22/2017
He
Rn
Ra
22286 42 226 88
BETA DECAY
Pada peluruhan beta, inti anak (daughter
nucleus) mempunyai jumlah nukleon yang
sama dengan inti induk (parent), tetapi nomor atomnya berbeda satu.
Pemancaran (emisi) elektron tersebut berasal
dari inti
Proses ini terjadi apabila neutron berubah
menjadi proton dan elektron
Harus dipenuhi Hukum Kekekalan Energi
2/22/2017 54
PELURUHAN BETA – ENERGY ELECTRON
Energy yang dibebaskan pada
peluruhan beta hampir semuanya menjadi energi kinetik elektron
Hasil Ekperimen menunjukkan
bahwa beberapa elektron energi sebesar energi kinetik tersebut
Untuk menghitung kehilangan energi
“missing energy”, pada 1930 Pauli,
mengajukan keberadaan partikel lain.
Enrico Fermi menamakan partikel ini
partikel neutrino
Sifat-sifat neutrino :
Tidak bermuatan listrik
Massa lebih kecil dari elektron, tetapi
tidak mungkin nol
Mempunyai Spin = ½
Interaksinya dengan materi sangat
lemah
55 2/22/2017
BETA DECAY
Skema Peluruhan Beta
merupakan simbol dari neutrino
merupakan simbol dari antineutrino
Dapat disimpulkan bahwa pada peluruhan beta dipancarkan pasangan partikel, yaitu :
Elektron dan antineutrino Positron dan neutrino
2/22/2017 56 e Y X e Y X A 1 Z A Z A 1 Z A Z
PELURUHAN GAMMA (GAMMA DECAY)
Sinar Gamma (Gamma rays) dipancarkan oleh inti yang tereksitasi dan
kembali lagi ke tingkat energi yang lebih rendah (lower energy state)
Serupa dengan proses elektron yang berpindah “jumps” ke tingkat energi
rendah dan memancarkan photon
Keadaan inti yang tereksitasi dihasilkan oleh lompatan “jumps” baik proton
maupun neutron
Tingkat energi inti tereksitasi dapat disebabkan oleh tumbukan seperti
pada pemancaran partikel alpha atau beta
Contoh peluruhan beurutan (decay sequence)
Tahap pertama pemancaran beta (beta emission) Tahap kedua pemancaran gamma (gamma emission)
C* adalah inti Carbon dalam keadaan tereksitasi Emisi Gamma, tidak merubah baik A maupun Z
2/22/2017 57 C * C e * C B 12 6 12 6 12 6 12 5
REAKSI INTI (
NUCLEAR REACTIONS
)
Struktur inti dapat diubah dengan menembak
(bombarding) inti partikel energetik (energetic
particles)
Perubahan ini disebut nuclear reactions
Sebagaimana pada peluruhan inti, nomor atom
dan nomor massa pada kedua ruas persamaan harus setimbang
2/22/2017 58
HARGA Q ( Q VALUES)
Energy must also be conserved in nuclear reactions
The energy required to balance a nuclear
reaction is called the Q value of the reaction An exothermic reaction
There is a mass “loss” in the reaction There is a release of energy
Q is positive
An endothermic reaction
There is a “gain” of mass in the reaction
Energy is needed, in the form of kinetic energy of the
incoming particles
Q is negative
2/22/2017 59
REAKSI INTI
2/22/2017 60
Tentukan hasil/produk dari reaksi inti :
7 4
3
Li
2He
?
n
2/22/2017 61 Diketahui : Reaksi inti Tentukan : Q = ?
Agar supaya reaksi setimbang, jumlah total nukleon (A) pada kedua ruas sama. Jumlah proton Z juga harus sama.
7 4 X 1 X 10
Maka harga Q reaksi adalah :
7 4 10
2 2 2.79 n Li He B Q m c m m m m c MeV 3 2 Y 0 Y 5Jumlah nukleon (A): Jumlah proton (Z):
Maka, diperoleh inti B (Boron), sehingga reaksi menjadi :
7 4 10 1 3Li 2He 5B 0n 7 4 3 2 ? X Y Li He n Penyelesaian :
ENERGI AMBANG (
THRESHOLD ENERGY)
Agar supaya memenuhi kekekalan momentum dan energi, partikel yang
datang harus mempunyai energi kinetik minimal, yang disebut energi ambang (threshold energy)
m, massa partikel yang datang M ,massa partikel target
Apabila energi ambang lebih kecil dari energi ambang, maka reaksi inti
tidak dapat terjadi
2/22/2017 62 Q M m 1 KEmin
Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fissil uranium dan
plutonium.
2/22/2017 63
Reaktor thermal menggunakan moderator neutron untuk
melambatkan atau me-moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya. Neutron yang dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam keadaan cepat, dan harus diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai. Hal ini
berkaitan dengan jenis bahan bakar yang digunakan reaktor thermal yang lebih memilih neutron lambat ketimbang
Partikel Alfa (α) adalah bentuk radiasi
partikel yang dapat menyebabkan ionisasi dan daya tembusnya rendah. Partikel
tersebut terdiri dari dua proton dan dua netron yang terikat menjadi sebuah
partikel yang identik dengan inti Helium (2He4).
Kestabilan inti tercapai jika :
Z < 20; atau
20 Z <83 tetapi n/p > 1
Jika salah satu tidak terpenuhi, maka untuk mencapai kestabilannya inti akan meluruh memancarkan radiasi [, , , n atau X ]
Zat yang memancarkan radiasi zat radioaktif
HUKUM PELURUHAN
BERSIFAT STATISTIK :
Tidak diketahui dari nuklida yang mana Peluruhan dalam waktu dt adalah = - dt A(t) = dN/dt = N(t) = No e- t = Ao e- t
At = Ao e- t
= Konstanta Peluruhan Apabila t = T1/2 maka
AKTIVITAS JENIS
(Ci /gr atau Bq/gr ) = A SP
A SP = N = 0,693 / T ½ X 1 gr / A X N A
N = Jumlah Atom dalam 1 gram unsur A = Nomor massa
JENIS RADIASI 1. Alpha (+) : 2He4 ZXA Z-2 Y A-4 + 2. Beta (+) : 1e0 ZXA Z-1 Y A + + 3. Beta (-) : -1e0 ZXA Z+1 Y A + - 4. Neutron ( ) : 0n1 ZXA Z Y A+1 + n 5. Gamma ( ) : ZXA Z X A +
ISO… ZXA
Isotop : Z sama; A berbeda; sifat kimia sama 29Cu63 dan
29Cu65
Isoton : Z berbeda; neutron sama
12Mg26, 13Al27 dan 14Si28
Isobar : A sama; Z berbeda
SIFAT – SIFAT RADIASI ALFA
BERMUATAN BESAR (+2e)
DIBELOKKAN MEDAN LISTRIK DAN MAGNET MENGIONKAN ZAT YANG DILALUINYA
DAYA IONISASI SANGAT BESAR
JARAK JANGKAU KECIL 3,4 – 8,6 cm
MUDAH DIHAMBAT : CUKUP DENGAN SELEMBAR
KERTAS
SIFAT – SIFAT RADIASI BETA
2 JENIS : - (Elektron) dan + (Positron) (MASSA SAMA BERMUATAN BERBEDA) DAYA IONISASINYA 1/100
DIBELOKKAN MEDAN LISTRIK & MAGNET MUDAH DIHAMBUR DALAM MEDIUM
SIFAT – SIFAT RADIASI GAMMA
TIDAK BERMASSA DAN TIDAK BERMUATAN
TIDAK DIBELOKKAN MEDAN LISTRIK DAN MAGNET
BERENERGI TINGGI ( >ENERGI SINAR-X ) DAYA TEMBUS SANGAT BESAR
SIFAT – SIFAT RADIASI NEUTRON Tidak Bermuatan
Tidak Dibelokkan Medan Listrik Dan Magnet Daya Tembus Bergantung Pada Energi
Laju (Energinya) Diturunkan Jika Bertumbukan Dengan Atom Seukuran, Mis. Hidrogen Yang
Terdapat Dalam Air Atau Polimer
Pada Energi Tinggi Tertentu, Dapat Mengubah Zat Yang Dilaluinya Menjadi Zat Radioaktif
SIFAT RADIASI
Radiasi Proses Catatan
Alpha Tumbukan In-Elastik Dengan Kumpulan Elektron Eksitasi Dan Ionisasi Beta
Tumbukan In-Elastik Dengan Elektron
Perlambatan Karena Medan Inti
Eksitasi Dan Ionisasi Bremstrahlung Gamma 1. Foto Listrik 2. Efek Compton 3. Produksi Pasangan Photon Di Serap Semuanya Sebagian Diserap Sebagian Diserap Netron Pantulan Elastik Pantulan In-Elastik
Proses Penangkapan / Transmutasi
SIFAT RADIASI BERDASARKAN DAYA TEMBUS/JANGKAU
Radiasi Massa Muatan
Daya Jangkau Udara Daya Jangkau Tubuh Alpha 4 +2 0 – 0,1 m 0,4 mm Beta 1/1840 -1 / +1 3m 5 mm X / 0 0 Jauh Menembus
Ncepat 1 0 Jauh Menembus
DAYA TEMBUS / IONISASI / x n
Interaksi Sinar X / dengan Materi Energi Radiasi
Kerapatan Elektron / Jumlah Atom (Z)
e-
Ek
EFEK YANG TERJADI
1. Efek Fotolistrik : 0,1 Mev < E Photon 0,5 Mev Eksitasi Elektron (E) = Ek’ = Ek
- Kulit Terluar
- Kulit Didalamnya : Sinar-X Karakteristik / Fluoresen
2. Efek Compton : 0,5 Mev < E Photon 1,02 Mev Eksitasi Elektron (E) + Ek’ = Ek
3. Efek Produksi Pasangan : E Photon > 1,02 Mev Elektron + Positron = Anihilasi ()
Radiasi Gamma/Sinar X
Medium Udara masa dM
Pengertian Dasar
• Definisi
Kemampuan radiasi foton (sinar x atau gamma) untuk
menimbulkan ionisasi di udara dalam volume tertentu
Hanya berlaku untuk sinar X/gamma dan medium
udara
dQ = Jumlah pasangan ion yang terbentuk di udara
dm = Massa udara dalam volume tertentu (NTP)
dm dQ x
• Satuan paparan:
SI : Coulomb/kilogram
Pengertian :
1C/kg adalah besarnya paparan yang dapat
menyebabkan terbentuknya listrik sebesar
satu coulomb di dalam udara normal (NTP)
dengan massa 1 kg
Satuan lama : Rontgen (R)
Semua jenis radiasi
Semua jenis medium massa dm
menyerap energi
1. Pengertian Dasar
Definisi
Energi rerata yang diserap bahan per satuan massa
bahan
Berlaku untuk semua jenis radiasi dan semua jenis bahan
dE = Energi yang diserap oleh bahan
dm = Massa bahan
dm
dE
Satuan dosis serap:
Satuan SI : Gray
Pengertian :
1 gray = energi rerata sebesar 1 joule yang
diserap oleh bahan dengan massa sebesar 1 kg
1 Gray = 1 Joule/kg bahan
Satuan lama : Rad
1Rad = 100 erg/gram = 100-1 Gray
Semua jenis radiasi Satu jenis organ/jaringan kulit kulit kulit kulit
efek yang timbul berbeda Wr () Wr () Wr () Wr (x) berbeda
1. Pengertian Dasar
• Definisi
Dosis ekivalen adalah besar dosis serap dikalikan
dengan faktor bobot radiasi.
• Satuan dosis ekivalen
Satuan SI : Sivert (Sv)
Satuan lama : Rem
H = dosis ekivalen D = dosis serap
Wr = faktor bobot radiasi
1 Sivert - 100 rem
D
w
RJenis radiasi yang sama
(Dosis Ekivalen Sama)
Efek pada setiap organ/jaringan BERBEDA WT berbeda Beberapa/semua organ/jaringan WT paru-paru WT kulit WT usus
1. Pengertian Dasar
• Definisi
Dosis efektif adalah dosis ekivalen (H) dikalikan
dengan faktor bobot organ/jaringan (WT).
atau
dosis serap (D) dikalikan dengan faktor bobot
radiasi (WR) dan faktor organ/jaringan (WT).
Satuan
Sistem SI : Sievert Satuan lama : Rem
T R T T W W D W H ECurie ke Becquerel Becquerel ke Curie 1 μCi = 37 KBq 1 Bq = 27 x 10-11 Ci 1 mCi = 37 MBq 1 KBq = 27 x 10-3 Ci 1 Ci = 37 GBq 1 MBq = 2,7 x 10-5 Ci = 27 μCi 103 μCi = 37 TBq 1 GBq = 2,7 x 10-2 Ci = 27 mCi 1 TBq = 27 x 10 Ci = 27 Ci
SURAT KEPUTUSAN KEPALA BAPETEN NO. 1/KA.BAPETEN/99
1. membatasi peluang terjadinya akibat stokastik
2. mencegah terjadinya akibat non stokastik (deterministik)
1. Justifikasi : manfaat > risiko
2. Limitasi : < NBD (nilai batas dosis) 3. Optimasi : ALARA
Nilai Batas Dosis (NBD) adalah penerimaan dosis yang tidak boleh dilampaui dalam setahun, tidak bergantung pada laju dosis, baik dari penyinaran eksterna maupun interna, tetapi tidak termasuk penerimaan dosis dari penyinaran medis dan penyinaran alam
1. Pekerja radiasi
seluruh tubuh : 20 mSv (2 rem) 2. Wanita usia subur
13 mSv (1,3 rem) dalam jangka waktu 13 minggu pada abdomen
3. Wanita hamil
10 mSv (1 rem) pada janin terhitung sejak mengandung hingga bayi lahir
4. Penyinaran lokal : rata-rata 500 mSv (50 rem) - lensa mata : 150 mSv (15 rem)
- kulit : 500 mSv (50 rem)
5. Penyinaran khusus direncanakan tidak boleh melebihi - dua kali NBD dalam setahun
- lima kali NBD untuk seumur hidup 6. Magang dan siswa
- > 18 tahun : = NBD pekerja radiasi
- 16 - 18 tahun : = 0,3 NBD pekerja radiasi
- < 16 tahun : = 0,1 NBD masyarakat umum/th,
0,01 NBD masyarakat umum
7. Masyarakat umum
seluruh tubuh, penyinaran lokal, lensa mata, kulit, tangan, lengan, kaki dan tungkai : 0,1 NBD pekerja radiasi
8. Masyarakat secara keseluruhan
Setiap Pemegang Ijin (PI) harus menjamin kontribusi penyinaran yang berasal dari
instalasinya kepada masyarakat serendah mungkin, dan dilaporkan pada instansi yang berwenang
1,3325 MeV 0,6616 MeV γ1 00 27Co60 T ½=5,2 26 th β 1 (99%) β 2 (1%) 2,5057 MeV γ1 γ2 00 28Ni60 stabil 55Cs137 T½=30 th β 1 (95%) β2 (5%) 56Ba137
PROSES PELURUHAN BERTINGKAT
Misalkan N1 adalah inti atom radio aktif
dengan tetapan peluruhan meluruh menjadi inti atom baru N2 dengan tetapan peluruhan 2,
meluruh lagi menjadi inti atom stabil N3. jika di
analogikan dengan sutu generasi maka inti atom ke-1 disebut dengan inti atom induk, generasi ke-2 disebut inti atom anak dan generasi ke-3 inti atom cucu. Seperti di sajikan pada gambar.
2,
Induk Anak Cucu
radioaktif radioaktif stabil
1
N1 N2 N3
Pada saat awal t = 0, N
1= N
10, N
2= N
3= 0.
Setelah selang waktu dt, maka laju
perubahan inti anak,induk dan cucu
memenuhi :
1. Kesetimbangan Transien (Transient Equilibrium)
1 < 2 : umur rerata unsur induk daripada unsur
anak luruh.
2 < 1 : setelah waktu tertentu, unsur anak
(daughter) akan meluruh dengan laju
peluruhannya sendiri.
Berpijak pada persamaan :
B. KESETIMBANGAN RADIO AKTIVITAS
2. Kesetimbangan Sekuler/Permanen (Permanent
or Secular Equilibrium)
Berdasarkan peluruhan berturutan/ bertingkat
Apabila half life (umur paro) unsur induk sangat lama, jika dibandingkan dengan
unsur anak luruh, 1 << 2, maka persamaan di atas tereduksi menjadi :
Sebab : 2 - 1 2 , dan e-1t 1
Selanjutnya waktu peluruhan, t sangat lama
dibandingkan dengan inti anak, yaitu t >> 1/2,
t
e N N 1 2 10 2 1 2
t t
e e N N 1 2 10 1 2 1 2 maka e -
2t , dapat diabaikan/dihilangkan
Persamaan kesetimbangan sekuler menjadi ; Yang berarti jumlah N2 atau keberadaan inti
anak konstan. Unsur anak luruh disebut dalam
keadaan “ kesetimbangan permanen/sekuler”
dengan unsur induk.
Apabila umur paro unsur anak sangat lama, maka jumlahnya hampir konstan, yaitu N10 = N1, sehingga :
Kondisi “permanent or secular equilibrium”menjadi 1 2 1 2 N N 2 2 1 1 N N 2 1 1 2 2 1/ N / / N atau 10 2 1 10 2 1 2 N 1 0 N N
Dalam proses peluruhan radioaktif, nomor massa A inti induk
akan berubah dengan 4 satuan (peluruhan alfa) atau A tidak berubah (peluruhan beta). Karena itu nomor massa A dari isotop-isotop anggota peluruhan berantai, pasti meluruh
dengan kelipatan 4. Dengan demikian ada empat deret yang mungkin dengan nomor massa A, yang dapat dinyatakan
dengan rumus 4n, 4n + 1, 4n + 2, 4n +3, dengan n adalah bilangan bulat.
Masing-masing deret radioaktif diberi nama dengan inti
induknya. Deret radioaktif 4n + 2 diberi nama deret uranium. Deret radioaktif 4n + 3 diberi nama deret aktinium. Deret 4n diberi nama deret deret Thorium dan deret 4n + 1 diberi
nama deret Neptunium.
SOAL
Buat grafik peluruhan dari induk :Ba 140 (t1/2 = 12,8 hari, dan anak : La-140 (t11/2: 40 jam) Buat grafik peluruhan untuk induk Cs-137
(t1/2= 30 th) dan anak Ba-137 (t1/2= 2,6 menit)
Seseorang dikatakan menderita sindrom radiasi akut ketika dirinya terpapar radiasi selama beberapa waktu. Bisa saja dalam hitungan menit.
Gejala awal dapat dirasakan beberapa menit hingga beberapa hari setelah
seseorang terpapar radiasi. Gejala
tersebut dapat berupa muntah-muntah, diare, dan mabuk atau pening. Gejala ini dapat berlangsung hingga hitungan hari.
Setelah gejala awal hilang, seseorang kembali bugar. Namun, tak lama kemudian, orang
tersebut akan menderita kembali. Bahkan, kali ini lebih parah. Gejalanya dapat berupa kelelahan, demam, kehilangan nafsu makan, muntah, dan diare. Tahap ini dapat
berlangsung selama beberapa bulan.
Kerusakan pada kulit akibat radiasi dapat timbul dalam hitungan jam. Hal ini dapat
bertahan hingga hitungan tahun, tergantung seberapa parah seseorang terpapar radiasi. Gejalanya, kulit terasa perih dan bahkan
Rambut pun dapat menjadi rontok akibat radiasi.
Terpapar radiasi dapat saja berujung pada kematian,
tergantung tingkat keparahannya. Biasanya, pada banyak kasus, kematian terjadi beberapa bulan setelah seseorang terpapar radiasi. Kematian
diakibatkan rusaknya tulang sumsum, infeksi, atau pendarahan.
Seseorang yang selamat dari sindrom radiasi akut
dapat terus merasakan gejala hingga dua tahun setelah terpapar.
Perawatan yang dilakukan bagi seseorang yang
terpapar radiasi terdiri dari tindak pencegahan dari kontaminasi lebih lanjut, mengurangi gejala sindrom, dan penyembuhan organ yang rusak akibat radiasi.