• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS IV SEMESTER GENAP DI KECAMATAN MELAYA-JEMBRANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS IV SEMESTER GENAP DI KECAMATAN MELAYA-JEMBRANA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN KEBIASAAN

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS IV

SEMESTER GENAP DI KECAMATAN MELAYA-JEMBRANA

Fitria Rahmawati

1

, I Komang Sudarma

2

, Made Sulastri

3

1

Jurusan PGSD,

2

TP,

3

BK FIP

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:fit.moetz@ymail.com

1

, darma_tp@yahoo.com

2

,

sulastri.made@yahoo.com

3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan: (1) pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar, (2) kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar, (3) secara bersama-sama antara pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa SD kelas IV semester genap di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah ex post facto. Besarnya populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV semester genap di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 1.055 orang siswa. Sampel atau sensus dalam penelitian ini berjumlah 285 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode kuesioner untuk mengukur pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar, dan metode pencatatan dokumen untuk mencatat prestasi siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa dengan kontribusi sebesar 18,23%, (2) terdapat hubungan yang signifikan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan kontribusi sebesar 10,6%, (3) secara bersama-sama terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan kontribusi sebesar 70,56% dengan kategori sangat kuat. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Kata kunci: pola asuh orang tua, kebiasaan belajar, dan prestasi belajar. Abstract

This research aim to to know relation: (1) pattern take care of old fellow to achievement learn, (2) habit learn to achievement learn, (3) by together between pattern take care of old fellow and habit learn to achievement learn class student of IV even semester in District Of Melaya, Sub-Province of Jembrana school year 2012 / 2013. This Research type is facto post ex. Level of population in this research is entire/all class student of IV even semester in District Of Melaya, Sub-Province of Jembrana school year 2012 / 2013 amounting to 1.055 student people. Sampel or census in this research amount to 285 student. used Method data collecting that is method of kuesioner to measure pattern take care of old fellow and habit learn, and method record-keeping of document to note student achievement. Technique analyse data the used is descriptive analysis and analysis of regresi.Result of research indicate that (1) there are relation which is pattern signifikan take care of old fellow to achievement learn student with contribution equal to 18,23%, (2) there are relation which is habit signifikan learn to achievement learn student with contribution equal to 10,6%, (3) by together there are relation which is signifikan between pattern take care of old fellow and habit learn to achievement learn student with contribution equal to 70,56% with category very strong. Pursuant to result of research,

(2)

please conclude that pattern take care of old fellow and habit learn to influence achievement learn student.

Keyword: pattern take care of old fellow, habit learn, and achievement learn

PENDAHULUAN

Pendidikan dipandang sebagai proses yang sangat bermanfaat di dalam kehidupan yang bukan semata-mata hanya sebagai persiapan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tetapi pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila pebelajar dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik. Pendidikan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan mampu mengimbangi perkembangan IPTEK. Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, salah satunya adalah melalui peningkatan kualitas pendidikan.

Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Siswa yang memperoleh hasil belajar yang tinggi, akan mampu menjadi anak yang berprestasi. Menurut Bloom (dalam Premana, 2011:6) mengungkapkan bahwa “prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor”. Dengan demikian dapat diasumsikan prestasi belajar tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan yang menjurus dengan adanya perubahan tingkah laku.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar yang dijalani oleh seorang siswa di bangku pendidikan. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajarnya, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) siswa. Purwanto (dalam Premana, 2011:3) berpendapat sebagai berikut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri, disebut faktor individual.

2) Faktor yang ada di luar diri individu, yang disebut faktor sosial.

Yang termasuk ke dalam faktor individual adalah faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedang yang termasuk faktor sosial adalah faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan, kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Keluarga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar seorang siswa di sekolah. Seperti yang telah diungkapkan oleh Purwanto (dalam Premana, 2011) di atas, pola asuh keluarga termasuk ke dalam salah satu faktor di luar individu (faktor sosial) yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar seorang siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Yusniah (2008) menunjukkan fakta bahwa pola asuh orang tua memegang peranan penting dalam perkembangan belajar anak dan sangat besar pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya pencapaian prestasi belajar anak di sekolah. Pola asuh orang tua yang baik mampu meningkatkan prestasi belajar anak.

Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama anak-anak mereka. Hal ini dipertegas oleh Sutjipto (dalam Maria, 2010:32) yang menyatakan bahwa “Keluarga adalah lembaga pendidikan yang terutama dan utama”. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kartini (dalam Yusniyah, 2008) keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial.

Pola asuh orang tua yang diterima oleh setiap siswa sangatlah beragam, hal ini tergantung dari cara pola asuh keluarga

(3)

yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya. Beberapa pola asuh yang ada dalam keluarga, yaitu (1) pola asuh otoriter, (2) pola asuh liberal, (3) pola asuh demokratis, Baumrind (dalam Antari, 2006). Setiap masing-masing pola asuh orang tua tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda. Orang tua hendaknya memikirkan kondisi anak untuk mempertimbangkan cara-cara mendidik anak, sehingga kemudian dapat memutuskan dengan tepat jenis pola asuh yang akan diterapkan terhadap anak. Secara umum siswa yang memperoleh pola asuh yang baik dari kedua orang tuanya, cenderung memiliki kebiasaan-kebiasan atau pola tingkah laku yang baik dalam kehidupan kesehariannya di lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Perbedaan pola asuh keluarga secara tidak langsung akan mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan anak, baik di rumah maupun di sekolah. Orang tua yang membiasakan anak untuk selalu belajar di rumah akan berpengaruh terhadap hasil belajar anak yang bersangkutan di sekolah. Sesuai yang diungkapkan oleh Surya (dalam Dina, 2008:13) “Bimbingan atau pola asuh orang tua berperan untuk mengembangkan potensi diri anak melalui pola-pola kebiasaan yang dilakukannya sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat”. Pola–pola kebiasaan yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya serta bagaimana individu tersebut memiliki kebiasaan-kebiasaan yang positif di lingkungannya. Kebiasaan belajar adalah salah satu kebiasaan yang biasanya selain dilakukan di sekolah juga dilakukan oleh siswa di rumah, sehingga dapat dikatakan termasuk salah satu kebiasaan yang terjadi dalam lingkungan keluarga. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebiasaan anak belajar di rumah sangatlah dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang diberlakukan dalam membimbing anak tersebut. Pandangan yang sama juga di ungkapkan oleh Rahmat (dalam Dina 2008:17) yang menjelaskan bahwa proses bimbingan yang baik dari orang tua dan guru terhadap anak dapat dilakukan dengan cara mengembangkan suasana

belajar yang kondusif agar anak dapat mengatasi kesulitan belajar yang dihadapinya sehingga mampu mencapai hasil belajar yang optimal.

Kebiasaan belajar berhubungan positif dengan prestasi belajar, yaitu semakin baik kebiasaan belajar siswa akan semakin baik nilai prestasi belajarnya. Menurut Whitherington (dalam Djaali, 2008) menyatakan bahwa kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Sehingga jika dikaitkan dengan belajar maka kebiasaan merupakan suatu kegiatan yang diperoleh melalui belajar atau membentuk tingkah laku baru untuk belajar secara kognitif dimana kegiatan itu dilakukan secara berulang-ulang. Kebiasaan belajar juga dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan (Djaali, 2008:128)

Seringkali siswa hanya belajar pada saat akan ada ulangan dan ujian saja, sehingga kadang-kadang hasilnya jauh dari yang diharapkan, bahkan pelajaran yang dipelajari dalam waktu semalam akan kurang bertahan dalam ingatan dibandingkan jika dipelajari dengan lebih sering dalam bertahap. Untuk menghadapi persoalan tersebut, kebiasaan belajar siswa perlu dikembangkan sedikit demi sedikit demi tercapainya prestasi belajar yang optimal.

Bukti kuat juga ditemukan ketika peneliti melakukan wawancara dengan beberapa wali kelas IV SD di Kecamatan Melaya dan diperoleh gambaran bahwa masih ada siswa yang kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya orang tua siswa yang kurang peduli terhadap urusan sekolah anak, seperti penyediaan fasilitas belajar anak, kehadiran anak di sekolah, kerapian anak dalam berpakaian dan sebagainya. Hal tersebut sangatlah berdampak negatif pada perkembangan anak, karena selain melakukan hal yang di luar norma juga dapat menjadikannya sebuah kebiasaan yang tidak baik pada anak jika hal itu terus menerus dilakukan,

(4)

karena orang tua meruapakan contoh bagi anak dalam berperilaku. Anak dalam taraf pendidikan SD biasanya cenderung mengikuti perilaku kedua orang tuanya sebagai contoh tauladan di lingkungan keluarga karena seusia anak SD masih dalam perkembangan tahap meniru. Selain dari segi pola asuh orang tua, kebiasaan belajar siswa juga masih perlu diperbaiki. Masih banyak siswa yang tidak memanfaatkan waktu yang mereka miliki di rumah untuk belajar. Selain itu, siswa belajar hanya pada mata pelajaran yang mereka senangi saja, sedangkan pada mata pelajaran yang tidak disukai, mereka cenderung enggan untuk belajar. Tidak sedikit juga siswa yang hanya termotivasi untuk belajar karena menyukai guru yang mengajar pada mata pelajaran tertentu, sehingga mereka hanya akan belajar jika mendapat pelajaran dari guru yang mereka senangi. Oleh karena itu, agar masalah tersebut dapat terselesaikan maka dilakukanlah sebuah penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap di kecamatan Melaya, kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester genap SD di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Tahun Pelajaran 2012/2013, untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester genap SD di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Tahun Pelajaran 2012/2013, untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas IV semester genap SD di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Tahun Pelajaran 2012/2013.

METODE

Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian ex post facto karena secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kemungkinan adanya korelasi/hubungan dua variabel atau lebih tanpa adanya manipulasi. Penelitian ex post facto merupakan penelitian setelah kejadian. Sugiyono (dalam Riduwan, 2008:50) menyatakan bahwa “penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut”.

Desain penelitian ini menggunakan desain rancangan penelitian ex post facto korelasional yang disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Bagan desain penelitian ex post facto korelasional.

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas IV SD di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Tahun Pelajaran 2012/2013 dimana yang digunakan sebagai populasi adalah seluruh siswa kelas empat semester genap dari semua SD. Adapun jumlah seluruh populasi penelitian adalah 1.055 orang. Peneliti membagi populasi penelitian menjadi tiga kategori menurut letak atau lokasinya, yaitu SD inti, SD daerah transisi (kota dan sekitaran kota) dan SD di desa (jauh dari pusat kota). Adapun data-datanya disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Distribusi sumber populasi penelitian

No Letak Daerah Jumlah sekolah Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1. SD Inti 6 sekolah 106 orang 92 orang 198 orang 2. SD Daerah Transisi 19 sekolah 326 orang 261 orang 587 orang 3. SD di Desa 14 sekolah 138 orang 132 orang 270 orang

Jumlah 570 orang 485 orang 1055 orang

X

1

X

2

(5)

e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014

Untuk menentukan jumlah anggota

sampel digunakan tabel dari Robert V. Krejcie dan Darley W. Morgan (dalam Agung, 2011:49). tabel Robert V. Krejcie dan Daryele W Morgan, dengan populasi yang berjumlah 1.055 orang, maka yang paling mendekati jumlah populasi yang tersedia pada tabel adalah 1.100, oleh

sebab itu sampel yang diperoleh adalah 285 orang. Berdasarkan pertimbangan efisien, maka dalam penelitian ini hanya meneliti sampel dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik “proportional random sampling”. Berikut disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Perimbangan Distribusi Sampel Minimal pada Siswa Kelas IV SD di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Tahun Pelajaran 2012/2013.

No Nama Sekolah Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa

1. SD Inti 28 orang 25 orang 53 orang 2. SD Gugus (Seputaran Kota) 88 orang 71 orang 159 orang 3. SD Gugus (Desa Terpencil) 37 orang 36 orang 73 orang

Jumlah 153 orang 132 orang 285 orang

Penelitian ini bertujuan menyelidiki

pengaruh dua variabel bebas (independent) yaitu pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap satu variabel terikat (dependent) yaitu prestasi belajar.

Variabel bebas (independent)

Variabel bebas (independent) tersebut adalah pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar.

Variabel terikat (dependent)

Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa. Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Bagan hubungan antara variabel-variabel penelitian

Tahapan-tahapan dari prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Melaksanakan orientasi dan observasi awal ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. 2) Meminta izin kepada kepala sekolah

untuk melakukan penelitian dan pengambilan data.

3) Berdiskusi dengan wali kelas IV mengenai waktu, tempat dan tata

cara uji coba instrumen dan pengambilan data.

4) Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri atas kuesioner pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar.

5) Melakukan pengujian instrumen penelitian yang meliputi uji validitas butir dan uji reliabilitas.

6) Melakukan analisis uji coba instrumen penelitian yang dilanjutkan dengan revisi instrumen dan penyempurnaan instrumen yang telah diujikan.

7) Membagikan kuesioner pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar kepada siswa untuk diisi dan kemudian dikumpulkan untuk dijadikan data.

8) Mengambil data tentang prestasi belajar siswa dengan cara melihat dan mencatat secara sistematis dokumen berupa rapor tahun pelajaran 2012/2013.

9) Melakukan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diajukan dengan teknik analisis data yang sesuai. Hasil analisis digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, apakah diterima atau ditolak.

10) Menyusun pembahasan mengenai hasil yang diperoleh dalam penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian. 1) Pola Asuh Orang

Tua (X1)

2) Kebiasaan belajar (X2)

Prestasi belajar (Y)

(6)

2

1

2

r

n

r

t

hitung

METODE

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan angket pada untuk mengetahui pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu melihat dan mencatat secara sistematis dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian ini digunakan dua buah instrumen yaitu instrumen berupa kuesioner tentang pola asuh orang tua dan kuesioner kebiasaan belajar.

Validitas isi digunakan untuk mengetahui kesesuaian antara kuesioner yang dibuat dengan kajian teori penelitian. Validitas isi artinya kejituan daripada suatu tes ditinjau dari isi tes tersebut (Nurkancana, 1990). Penilaian ini dilakukan oleh dua pakar (judges) yang memiliki spesialisasi dalam bidang psikologi. Berdasarkan hasil uji judges tersebut kuesioner yang telah dibuat mendapatkan revisi dari kedua pakar. Setelah direvisi maka tes yang berupa kuesioner pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar kemudian disebar untuk di uji validitas butir dari kuesioner tersebut.

Arikunto (dalam Riduwan, 2008:109) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mencari validitas dalam penelitian ini, maka angket diujicobakan kepada 90 siswa untuk kuesioner pola asuh orang tua dan 92 siswa untuk kuesioner kebiasaan belajar. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan rumus Pearson Product Moment.

 



2 2

2

2

. . .           Y Y n X X n Y X XY n rhitung (i)

yang selanjutnya dihitung dengan uji-t.

(ii)

Setelah dilakukan pengujian maka diperoleh bahwa dari 30 butir pernyataan dalam kuesioner pola asuh orang tua, semua item terbukti valid serta dari 32 butir pernyataan dalam kuesioner kebiasaan belajar 2 item dinyatakan tidak valid. Oleh karena itu maka jumlah item yang digunakan untuk penelitian adalah 30 butir untuk pola asuh orang tua dan 30 butir untuk kebiasaan belajar.

Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali. Untuk menghitung reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha-Cronbach.                 

t i S S k k r 1 1 11

(iii)

Dari hasil perhitungan dengan langkah-langkah penyelesaian tersebut, untuk kuesioner pola asuh orang tua diperoleh nilai r11 = 0,999 sedangkan nilai rtabel dengan dk = N – 1 = 90 – 1 = 89, dengan signifikansi 5% adalah 0,207. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai r11 = 0,999 lebih besar dari rtabel = 0,207 maka semua data tentang pola asuh orang tua yang dianalisis dengan metode alpha adalah reliabel.

Sedangkan untuk kuesioner kebiasaan belajar diperoleh nilai r11 = 0,999 sedangkan nilai rtabel dengan dk = N – 1 = 90 – 1 = 89, dengan signifikansi 5% adalah 0,207. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai r11 = 0,890 lebih besar dari rtabel = 0,207 maka semua data tentang kebiasaan

(7)

belajar yang dianalisis dengan metode alpha adalah reliabel.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif dimana data dianalisis dengan memaparkan rata-rata, median modus, standar deviasi, varian, skor minimum, skor maksimum, dan range dari data pola asuh orang tua, kebiasaan belajar dan prestasi belajar. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menganalisis data guna menguji hipotesis penelitian adalah analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda.

Uji persyaratan analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah data yang telah didapatkan

memenuhi persyaratan untuk analisis dengan teknik analisis yang ditetapkan. Terkait dengan hal itu, maka dalam pengujian prasyarat analisis ini akan diadakan analisis untuk menguji normalitas sebaran data, uji linearitas data dan uji multikolinearitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi data pola asuh orng tua,kebiasaan belajar dan prestasi belajar yang memaparkan rata-rata, median, modus, standar deviasi, dan varian. Hasil perhitungan yang disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Deskripsi Data Pola Asuh Orang Tua, Kebiasan Belajar dan Prestasi Belajar

Statistik Deskriptif Pola Asuh Orang Tua Kebiasaan Belajar Prestasi Belajar N 285 285 285 Mean 119,19 113,70 75,41 Median 119 116 75 Modus 119 128 73 Standar Deviasi 12,03 17,67 4,63 Varians 144,14 311,24 21,36

Teknik uji normalitas yang digunakan adalah teknik Kolmogrov-Smirnov. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh untuk variabel pola asuh orang tua nilai koefisien Kolmogrov-Smirnov (d hitung) sebesar 0.0473 sedangkan d tabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 0,0806, itu berarti bahwa data dari variabel pola asuh orang tua adalah normal. Untuk variabel kebiasaan belajar nilai koefisien Kolmogrov-Smirnov (d hitung) sebesar 0.0794 sedangkan d tabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 0,0806, itu

berarti bahwa data dari variabel kebiasaan belajar adalah normal. Begitu juga variabel prestasi belajar nilai koefisien Kolmogrov-Smirnov (d hitung) sebesar 0.0759 sedangkan d tabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 0,0806, itu berarti bahwa data dari variabel prestasi belajar adalah normal. Berdasarkan hasil perhitungan data pola asuh orang tua dan prestasi belajar diketahui bahwa F hitung = 0,46 lebih kecil dari F tabel = 3,88. Oleh karena itu maka data antara pola asuh orang tua dan

prestasi belajar berpola linear. Begitu juga berdasarkan hasil perhitungan kebiasaan belajar dan prestasi belajar diketahui bahwa F hitung = 1,25 lebih kecil dari F tabel = 3,88. Oleh karena itu maka data antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar berpola linear.

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai korelasi antar variabel bebas (rX1.X2 = 0,436) tidak lebih dari 0,80 atau 0,436 < 0,80 sehingga tidak terdapat hubungan yang cukup tinggi. Jadi tidak terdapat kesamaan aspek yang diukur pada variabel bebas sehingga layak untuk menentukan hubungan secara bersama-sama variabel bebas yakni pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap variabel terikat yaitu prestasi belajar.

Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa Terdapat kontribusi yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013. Selain itu nilai

(8)

korelasi tersebut yaitu 0,427 dikategorikan memiliki hubungan yang cukup kuat. Sedangkan kontribusi pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar sebesar 18,23%.

Adapun persamaan garis regresi dari uji hipotesis pertama disajikan Gambar 3.

Gambar 3. Persamaan garis regresi pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar.

Sama halnya dengan hasil uji hipotesis kedua juga diketahui bahwa Terdapat kontribusi yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan nilai korelasi tersebut yaitu 0,325 dikategorikan memiliki hubungan yang rendah. Selain itu besarnya kontribusi kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar sebesar 10,6%.

Berikut disajikan persamaan garis regresi dari uji hipotesis kedua pada gambar 4.

Gambar 4. Persamaan garis regresi kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar

Hasil uji hipotesis ketiga dicari dengan menggunakan regresi ganda. Dari hasil perhitungannya juga diperoleh bahwa Terdapat kontribusi yang signifikan pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013. Besarnya nilai korelasi yang diperoleh adalah 0,80 yang dikategorikan memiliki hubungan sangat kuat. Serta kontribusi secara bersama-sama sebesar 70,56%.

Dari hasil analisis regresi diketahui bahwa “Terdapat kontribusi yang signifikan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013”, hipotesis II yang berbunyi: “Terdapat kontribusi yang signifikan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013”, dan hipotesis III yang berbunyi: “Terdapat kontribusi yang signifikan pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013”, diterima.

Dari hasil analisis regresi diketahui bahwa terdapat kontribusi yang signifikan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar. dari hasil penelitian ini diperoleh data bahwa korelasi pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar adalah sebesar

X Y 56,34 0,16 ^  

(X,Y) =(119,19; 75,41)

a= 56,34

α

a= 62,85

α

(X,Y)

(114,15; 75,41)

X

Y

62

,

85

0

,

11

^

(9)

0,427 yang berarti memiliki korelasi atau hubungan cukup kuat. Berdasarkan hasil korelasi tersebut juga dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua berkontribusi sebesar 18.23% terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013. Dengan demikian maka perlu untuk meningkatkan pola asuh orang tua agar prestasi belajar siswa sesuai dengan apa yang diharapkan. Sejalan dengan teori Thoha (dalam Mardiani, 2011) mengemukakan bahwa,pola asuh keluarga adalah suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak. Jika pendidik keluarga dapat berlangsung dengan baik maka akan mampu menumbuhkan perkembangan kepribadian anak menjadi manusia dewasa yang memiliki sikap positif terhadap agama, kepribadian yang kuat dan mandiri, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang secara optimal.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya, yang mengkaji pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar yang dilakukan oleh I Mede Yudi Premana pada tahun 2011. Penelitian yang dilakukan berjudul “Hubungan antara Pola Asuh Keluarga, Disiplin Belajar, dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Siswa Kelas VIII Semester Genap Di SMP Negeri 3 Singaraja Tahun Ajaran 2010/2011”. Berdasarkan penelitian tersebut disebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh keluarga dengan prestasi belajar. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa faktor pola asuh keluarga memberikan pengaruh yang paling besar terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar disamping faktor disiplin belajar dan minat belajar siswa.

Salah satu faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kebiasaan belajar. Berdasarkan hasil analisis di atas juga diperoleh bahwa kebiasaan belajar berkontribusi signifikan terhadap prestasi belajar. Dari hasil analisis tersebut diperoleh bahwa korelasi kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar

sebesar 0,325. Bedasarkan hasil korelasi tersebut maka dapat diketahui kontribusi kebiasaan belajar yaitu sebesar 10.6% terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini juga sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Hamalik (dalam Mudra, 2011:64) yang menyatakan bahwa kebiasaan dan sikap belajar yang baik adalah kebiasaan dalam belajar efisien, teratur dan berencana. Dalam proses pembentukan kebiasaan belajar siswa tersebut, dapat dilakukan melalui kegiatan pembiasaan. Pembiasaan merupakan suatu proses pembentukan sikap yang dilakukan secara menetap melalui pengalaman berulang-ulang sampai pada tahap kemandirian. Perilaku yang menetap tersebut menjadi suatu kebiasaan. Pengalaman yang berulang-ulang adalah pengalaman yang dibentuk melalui proses pembelajaran, bukan merupakan hasil kematangan atau proses pemaksaan, proses pembelajaran ini akhirnya sampai pada tahap otonomi (kemandirian). Sulatri (2008) mengemukakan aspek-aspek perilaku yang termasuk dalam kebiasaan belajar yang baik antara lain menyiapkan alat, mental, dan fisik saat akan belajar, baik belajar di rumah maupun di sekolah, memanfaatkan waktu luang untuk menambah ilmu pengetahuan, belajar kelompok, memperhatikan saat guru menerangkan mata pelajaran di kelas, berkontribusi dalam diskusi kelompok, serta memiliki jadwal belajar di rumah. Siswa yang telah menyiapkan alat, mental, dan fisiknya sebelum berangkat ke sekolah, jika dibiasakan akan menyebabkan siswa terhindar dari kehilangan konsentrasi belajar. Akibatnya siswa membiasakan diri untuk selalu konsentrasi saat belajar, meskipun jam pelajaran yang terakhir, dengan demikian akan mampu mengembangkan kemampuan belajar siswa yang dapat menunjang dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini mendukung teori tersebut, terbukti dari adanya kotribusi yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013.

(10)

Berdasarkan paparan tentang kontribusi pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar maka dapat disimpulkan bahwa kedua faktor tersebut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013. Hal tersebut dapat diketahui dari besarnya korelasi secara bersama-sama antara pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 0,840. Dari besarnya korelasi diketahui bahwa secara bersama-sama tingkat hubungan yang dimiliki adalah sangat kuat. Oleh karena itu maka diperoleh kontribusi kedua faktor tersebut secara bersama-sama adalah 70,56%.

Melalui paparan tersebut, maka kita dapat memikirkan bagaimana cara meningkatkan pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar siswa. Cara untuk meningkatkan pola asuh orang tua bisa dimulai dari cara mendidik dari orang tua di rumah. Orang tua harus mempertimbangkan keadaan anak (psikologi, mental dan emosional) agar dapat menerapkan pola asuh yang tepat untuk mendidik anak. Dengan pola asuh yang tepat, maka perkembangan anak akan dapat tumbuh dengan optimal. Sedangkan untuk mengembangkan kebiasaan belajar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pembuatan jadwal dan pelaksanaannya,membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas

PENUTUP

Terdapat kontribusi yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013; Terdapat kontribusi yang signifikan antara kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester genap SD Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013;Terdapat kontribusi yang signifikan antara pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV semester

genap SD Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana tahun pelajaran 2012/2013.

DAFTAR RUJUKAN

Agung, A. A. Gede. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Undiksha, Singaraja.

Agung, A. A. Gede. 2010. Penelitian Konvensional (Ex Post Facto/Survei dan Eksperimental). Singaraja: Undiksha, Singaraja.

Candiasa, I Made. 2010. Statistik Multivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha

Djaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 1991. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Koyan, I Wayan. 2009. Statistik Dasar dan Lanjut (Teknik Analisis Data Kuantitatif). Singaraja: Undiksha. Maria Trisna Dwi, Ni Nym Ayu. 2010.

Kontribusi Minat Belajar Siswa, Perhatian Orang Tua dan Iklim Sekolah terhadap Hasil Belajar pada Peserta Didik di SMKN 3 Denpasar. Tesis (tidak diterbitkan). Singaraja: Pasca Sarjana Undiksha.

Nurkancana dan Sunartana. 1990. Evaluasi Hasil belajar. Surabaya: Usaha Nasional

Riduwan. 2008. Metode dan Teknik

Menyusun Thesis. Bandung:

Alfabeta.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

(11)

Srianti, Dina. 2008. Hubungan Bimbingan Belajar dan Kebiasaan terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Gemolong . Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sugiarto, dkk. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sulatri, 2008. Kebiasaan Menonton Sinetron dengan Kebiasaan Belajar. Jakarta: Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia.

Suryabrata. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Yudi Premana, I Made. 2011. Hubungan Antara Pola Asuh Keluarga, Disiplin Belajar, dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 3 Singaraja Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi (tidak diterbitkan). Singaraja: Undiksha.

Yusniah. 2008. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa MTs Al-Falah Jakarta Timur. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Gambar

Tabel 1. Distribusi sumber populasi penelitian
Tabel 3. Deskripsi Data Pola Asuh Orang Tua, Kebiasan Belajar dan Prestasi Belajar  Statistik  Deskriptif  Pola Asuh  Orang Tua  Kebiasaan  Belajar  Prestasi Belajar  N  285  285  285  Mean  119,19  113,70  75,41  Median  119  116  75  Modus  119  128  73
Gambar 3. Persamaan garis regresi pola  asuh orang tua terhadap  prestasi belajar.

Referensi

Dokumen terkait

activity of ceria-promoted Ni catalyst supported on powder alumina (96%) was quite close to the equilibrium CO conversion (99.6%) at the same temperature (250 ° C) and CO/S molar

Kendala yang dihadapi dalam teknik metalurgi adalah biaya pembuatan serbuk logam karena peralatan untuk membuat serbuk cukup mahal dan produk yang dihasilkan biasanya

Fungsinya : Memompa darah.. Denyut jantung tergantung aktivitas yang kita lakukan. Semakin berat aktivitas kita semakin cepat jantung berdenyut.. Berdenyut ±70 kali per menit,

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek

Salam sejahtera, puji syukur kepada Tuhan yang telah memberikan banyak kenikmatan salah satunya kemudahan, sehingga saat ini penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

[r]

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari