KAT
KATA PENGA PENGANTAR ANTAR
Puji
Puji syukur syukur kepada kepada Tuhan Tuhan dengan dengan rahmat rahmat dan dan karunianya karunianya kami kami kelompok kelompok 66 dapat menyelesaikan
dapat menyelesaikan makalah ini makalah ini yang berjuduyang berjudul “l “ INFEKSI NOSOK INFEKSI NOSOKOMIAL” OMIAL” .. Dalam penyelesaian makalah
Dalam penyelesaian makalah ini , kamini , kami mendapat bimbini mendapat bimbingan, arahan dangan, arahan dan bantuan
bantuan dari dari berbagai berbagai pihak. pihak. Oleh Oleh karena karena itu, itu, kami kami mengucapkan mengucapkan terima terima kasihkasih yang sebesar-sebesarnya terlebih-lebih kepada Bapak ndra !iskia Perangin-angin yang sebesar-sebesarnya terlebih-lebih kepada Bapak ndra !iskia Perangin-angin sebagai pembimbing kami.
sebagai pembimbing kami. "eg
"egala ala usausaha ha teltelah ah dildilakuakukan kan untuntuk uk menymenyempempurnurnakaakan n makmakalah alah iniini.. #amun
#amun kami kami menyadari menyadari bah$a bah$a dalam dalam makalah makalah ini ini mungkin mungkin masih masih ditemukanditemukan kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di masa yang akan datang.
yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di masa yang akan datang.
%edan, &' (ebruari )*&6 %edan, &' (ebruari )*&6
Penulis Penulis
+elompok 6 +elompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit ineksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. "alah satu jenis ineksi adalah ineksi nosokomial. neksi ini menyebabkan &, juta kematian setiap hari di seluruh dunia. neksi nosokomial itu sendiri dapat diartikan sebagai ineksi yang diperoleh seseorang selama di rumah sakit.
"elama &*-)* tahun belakangan ini telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari masalah utama meningkatnya angka kejadian ineksi nosokomial dan di beberapa #egara, kondisinya justru sangat memprihatinkan. +eadaan ini justru memperlama $aktu pera$atan dan perubahan pengobatan dengan obat-obatan mahal akibat resistensi kuman, serta penggunaan jasa di luar rumah sakit. +arena itu di negara-negara miskin dan berkembang, pencegahan ineksi nosokomial lebih diutamakan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan pasien dirumah sakit.
umah sakit sebagai tempat pengobatan, juga merupakan sarana pelayanan kesehatan yang dapat menjadi sumber ineksi dimana orang sakit dira$at dan ditempatkan dalam jarak yang sangat. neksi nosokomial dapat terjadi pada penderita, tenaga kesehatan dan juga setiap orang yang datang ke rumah sakit. neksi yang ada di pusat pelayanan kesehatan ini dapat ditularkan atau diperoleh melalui petugas kesehatan, orang sakit, pengunjung yang berstatus karier atau karena kodisi rumah sakit.
+erugian yang ditimbulkan akibat ineksi ini adalah lamanya ra$at inap yang tentunya akan membutuhkan biaya yang lebih banyak dari pera$atan normal bila tidak terkena ineksi nosokomial. neksi ini dapat menyebabkan kematian bagi pasien.
Dalam +epmenkes no. &)/ tahun )**' ditetapkan suatu standar minimal pelayanan rumah sakit, termasuk didalamnya pelaporan kasus ineksi nosokomial untuk melihat sejauh mana rumah sakit melakukan pengendalian terhadap ineksi
ini. Data ineksi nosokomial dari sur0eilans ineksi nosokomial di setiap rumah sakit dapat digunakan sebagai acuan pencegahan ineksi guna meningkatkan pelayanan medis bagi pasien 1+epmenkes, )**'2.
1.2 Tujuan
&. 3ntuk mengetahui Deenisi neksi #osokomial
). 3ntuk mengetahui +omponen pada neksi #osokomial 4. 3ntuk mengetahui "umber neksi dan cara penularan . 3ntuk mengetahui Pencegahan neksi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kone! In"ek# &. Pengertian
neksi adalah in0asi tubuh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit 1Perry Potter, )**52. neksi adalah peristi$a masuk dan penggandaan mikroorganisme didalam tubuh penjamu 17inda Tietjen, )**2. neksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang di sertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik 13tama, &///2.
neksi adalah masuknya organisme kedalam jaringan tubuh dan berkembangbiak. %ikroorganisme seperti itu disebut agen yang menular. 8ika mikroorganisme tidak memproduksi bukti-bukti klinis ineksinya disebut asymptomatic atau subclinical 1!arry, )**92
Dari beberapa pengertian tentang ineksi diatas peneliti menyimpulkan bah$a ineksi adalah peristi$a masuknya mikroorganisme kedalam tubuh penjamu yang dapat menyebabkan sakit, patogen mengganggu ungsi normal tubuh dan dapat berakibat luka kronik, gangrene , kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian.
B. De"#n## #t#la$%#t#la$ &ang 'erka#tan (engan !en)ega$an #n"ek#
&. :sepsis atau teknik aseptik adalah istilah umum yang digunakan dalampelayanan kesehatan untuk mengambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar mengakibatkan ineksi. Tujuan utama dari asepsis adalah untuk mengurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme baik yang terdapat pada permukaan benda hidup 1kulit, jaringan2 maupun benda mati 1alat kesehatan2 hingga mencapai tingkat
yang aman.
). :ntiseptik adalah pencegahan ineksi dengan membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
4. Dekontaminasi adalah proses ; tindakan yang dilakukan agar benda-benda mati 1peralatan kesehatan2 dapat ditangani dan disentuh oleh petugas secara aman, terutama oleh petugas pembersih alat medis. "asaran yang dimaksud yaitu meja pemeriksaan, meja operasi, alat-alat medis, sarung tangan yang terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh sebelum dan sesudah melakukan tidakan medis.
. Pencucian adalah proses secara isik yang menghilangkan darah, cairan tubuh, atau benda asing lainnya seperti debu atau kotoran dari kulit atau permukaan.
5. Desinekstan adalah menggambarkan proses yang memusnahkan banyak atau semua mikroorganisme dengan pengecualian spora bakteri dari objek yang mati 1utala, &//52. Biasanya dengan menggunakan desinekstan kimia. <ontoh desinekstan adalah alkohol, klorin, glurateraldehid, dan enol.
6. "terilisasi adalah penghancuran atau pemusnahan seluruh mikrooganisme termasuk spora. Penguapan dengan tekanan, gas eliten oksida 1=TO2, dan bahan kimia merupakan agens sterilisasi yang paling umum 1Perry
Potter, )**52.
*. In"ek# Nooko+#al &. Pengertian
neksi nosokomial adalah ineksi yang muncul selama seseorang tersebut dira$at di rumah sakit 13tama, &///2. neksi nosokomial adalah ineksi yang didapat seseorang dalam $aktu 4 > ) jam sejak mereka masuk rumah sakit 1Depkes , )**42.
neksi nosokomial diakibatkan oleh pemberian layanan kesehatan dalam asilitas pera$atan kesehatan. umah sakit merupakan satu tempat yang paling mungkin mendapat ineksi karena mengandung populasi mikroorganisme yang tinggi dengan jenis 0irulen yang mungkin resisten terhadap antibiotik 1Perry Potter, )**52. +riteria ineksi nosokomial menurut 1Depkes , )**42 antara lain?
a2 @aktu mulai di ra$at tidak di dapat tanda-tanda klinik ineksi dan tidak sedang dalam masa inkubasi ineksi tersebut.
b2 neksi terjadi sekurang-kurangnya 4 > ) jam 19) jam2 sejak pasien mulai di ra$at.
c2 neksi terjadi pada pasien dengan masa pera$atan yang lebih lama dari $aktu inkubasi ineksi tersebut.
d2 neksi terjadi pada neonatus yang di peroleh dari ibunya pada saat persalinan atau selama di ra$at di rumah sakit.
e2 Bila di ra$at di rumah sakit sudah ada tanda-tanda ineksi dan terbukti ineksi tersebut di dapat penderita ketika di ra$at di rumah sakit yang sama pada $aktu yang lalu, serta belum pernah di laporkan sebagai ineksi nosokomial.
D. Pen&e'a' In"ek# Nooko+#al
Penularan kuman penyebab ineksi nosokomial dapat terjadi melalui?
a2 neksi sendiri 1sel inection2 yaitu ineksi nosokomial berasal dari penderita sendiri 1lora endogen2 yang berpindah ke tempat atau bagian tubuh lain, seperti kuman escherichia coli dan staphylococus aureus,kuman tersebut dapat berpindah melalui benda yang dipakai, seperti linen atau gesekan tangan sendiri 1:chmad, )**)2.
b2 neksi silang 1cross inection2 yaitu ineksi nosokomial terjadi akibat penularan dari penderita; orang lain di rumah sakit.
c2 neksi lingkungan 1en0iromental inection2 yaitu ineksi yang disebabkan kuman yang didapat dari bahan ; benda di lingkungan rumah sakit.
E. E!#(e+#olog# In"ek# Nooko+#al
=pidemiologi ialah penjelasan mengenai aktor-aktor yang mempengaruhi terjadinya penyebaran penyakit pada sekelompok orang. Penyebab ineksi pada umumnya mempunyai mata rantai, begitu juga ineksi nosokomial. %ula-mula kuman keluar dari sumber ineksi melalui tempat keluar 1Port o e>it2 dengan media tertentu.
"etelah itu berpindah atau menular secara langsung atau tidak langsung kepada inang perantara melalui tempat masuk 1Port o entry2mencapai hospes baru yang rentan. 8adi ada tiga aktor determinan yang menyebabkan suatu ineksi 1termasuk ineksi yang diperoleh di rumah sakit2 yaitu? sumber ineksi, rute penyebaran mikroorganisme, dan host yang rentan terhadap ineksi.
"umber penyebab ineksi nosokomial yaitu manusia, benda, aliran udara, makanan, dan he$an. "umber mikroorganisme patogen yang paling banyak adalah manusia. 1Paker, &/9'2 menyatakan kuman penyebab ineksi nosokomial secara umum dibedakan menjadi tiga tipe umum yaitu?
a. %ikrooganisme yang kon0ensional,kuman penyebab penyakit pada orang sehat yang tidak memiliki kekebalan khusus seperti? 0irus inluenAa.
b. %ikrooganisme kondisional,kuman ini dapat menyebabkan terjadinya ineksi secara klinis pada bagian tubuh tertentu apabila terdapat aktor-aktor predisposisi seperti? pseudomonas sp, proteus sp.
c. %ikrooganisme oppurtunistik,kuman yang menyebabkan penyakit menyeluruh pada orang yang sakit seperti? mycobacterium sp, nocardia.
G. Rute Penularan
+uman patogen keluar dari sumbernya mempunyai cara bagi pemindah sebarannya dan mempunyai pintu masuk ke dalam hostyang rentan. 8alur ineksi yang dilalui kuman menuju host memerlukan beberapa mata rantai?
&2 eser0oir :gen
eser0oir adalah tempat patogen mampu bertahan hidup tetapi dapat atau tidak dapat berkembang biak pseudomonas bertahan hidup dan berkembang biak dalam reser0oir nebuliser yang digunakan dalam pera$atan klien dengan gangguan pernaasan. ese0oir yang paling umum adalah tubuh manusia. Berbagai mikroorganisme hidup pada kulit dan rongga tubuh, cairan dan keluaran. :danya mikroorganisme tidak selalu menyebabkan seseorang menjadi sakit.<arrier 1penular2 adalah manusia atau binatang yang tidak menunjukan gejala penyakit tetapi ada patogen dalam tubuh mereka yang dapat ditularkan ke orang lain. %isalnya, seseorang dapat menjadi carrier 0irus hepatitis B tanpa ada tanda dan gejala ineksi. Binatang, makanan, air, insekta, dan benda mati dapat juga menjadi reser0oir bagi mikroorganisme ineksius. 3ntuk berkembang dengan cepat, organisme memerlukan lingkungan yang sesuai, termasuk makanan, oksigen, air, suhu yang tepat, p!, dan caha ya.
)2 Portal keluar 1Port o e>it2 "etelah mikrooganisme menemukan tempat untuk tumbuh dan berkembang biak, mereka harus menemukan jalan ke luar jika mereka masuk ke penjamu lain dan menyebabkan penyakit. Pintu
keluar masuk kuman dapat berupa saluran pencernaan, pernaasan, kulit, kelamin, dan plasenta.
42 <ara penularan 1mode o transmision2
<ara penularan bisa langsung maupun tidak langsung. "ecara langsung misalnya? darah ; cairan tubuh, dan hubungan kelamin, dan secara tidak langsung melalui manusia, binatang, benda-benda mati, dan udara.
2 Portal masuk 1Port o entry2
"ebelum ineksi, kuman harus memasuki tubuh. +ulit adalah bagian rentang terhadap ineksi, namun adanya luka pada kulit merupakan tempat masuk kuman. +uman dapat masuk melalui rute yang sama untuk keluarnya kuman.
52 +epekaan dari host 1host susceptibility2
"eseorang terkena ineksi bergantung pada kerentanan terhadap agens ineksius. +erentanan tergantung pada derajat ketahanan indi0idu terhadap patogen. %akin 0irulen suatu mikroorganisme makin besar kemungkinan kerentanan seseorang. esistensi seseorang terhadap agens ineksius ditingkatkan dengan 0aksin.
H. ,aktor -ang e+!engaru$# In"ek# Nooko+#al
:da ) 1dua2 aktor yang memegang peranan penting terjadinya ineksi nosocomial yaitu? aktor endogen, yaitu aktor yang ada pada penderita sendiri seperti usia dan penyakit penyerta. (aktor eksogen, yaitu aktor yang dari luar penderita seperti lingkungan, dan tindakan medis 1!asbullah, &//42. #amun
terdapat karakteristik yang melekat pada pera$at itu sendiri yang tentunya dapat mempengaruhi tingkat pencegahan ineksi nosokomial.Berikut adalah karakteristik pera$at yang dikutip dari berbagai sumber?
&. 3sia
3sia adalah sepanjang jangka hidup, 3sia berkaitan dengan tingka kede$asaan atau maturitas dalam arti semakin meningkatnya usia seseorang maka akan meningkat pula kede$asaan secara teknis dan psikologis serta semakin mampu melaksanakan tugasnya 1"iagian, &///2.Pernyataan tersebut berbeda dengan pendapat 1obbin,&//62 bah$a kemampuan seseorang akan merosot dengan meningkatnya usia sehingga usia muda merupakan usia yang paling optimal untuk mengembangkan kemampuan. "elain itu usia produkti menurut
1!arlock, &//62 adalah umur &' tahun sampai dengan usia 6* tahun. "edangkan 1:sCad, )***2 mengatakan bah$a pekerja usia )*-4* tahun mempunyai moti0asi kerja relati tinggi dibandingkan pekerja usia tua. %enurut 1"imanjuntak, &/'52 prestasi kerja meningkat bersamaan dengan meningkatnya usia.
). Tingkat pendidikan
%enurut 1reen, &/'*2 tingkat pendidikan merupakan aktor predisposisiseseorang untuk berperilaku, sehingga latar belakang pendidikan
merupakan aktor yang mendasar dan memoti0asi terhadap perilaku atau memberikan reerensi pribadi dalam pengalaman belajar. Tingkat pendidikan juga mempengaruhi "eseorang dalam pengembangan nalar dan analisa 1Pusdinakes, &//92 baik dokter maupun pera$at dalam melaksanakan tindakan harus berdasarkan data dan di prioritaskan masalah, serta bisa antisipasi masalah yang akan timbul,tingkat pendidikan akan mempengaruhi daya nalar seseorang, sehingga dengan daya nalar yang baik akan memudahkan untuk meningkatkan pengetahuan.
Pendapat 1:laro- 7e(e0re, &//'2 dan 18ackson, )***2 bah$a tingkat pendidikan sangat mempengaruhi kualitas asuhan kepera$atan, semakin tinggi tingkat pendidikan pera$at maka semakin tinggi kemampuan dalam melaksanakan asuhan kepera$atan karena dengan pendidikan yang tinggi akan meningkatkan kemampuan intelektual, interpersonal, dan tekhnikal yang dibutuhkan oleh seorang pera$at dalam melaksanakan asuhan kepera$atan."edangkan 1"iagian, &//52 mengemukakan bah$a semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai seseorang maka semakin besar keinginan untuk memanaatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
4. %asa kerja ; Pengalaman kerja
%enurut teori dari %a> @eber 1itAer, &/'42 seseorang indi0idu akan melakukan suatu tindakan berdasarkan pengalamannya. Pera$at yang berpengalaman akan melakukan tindakan sesuai ketentuan yang telah mereka kenal dan tidak merasa canggung dengan tindakannya.+alau teori 1oger, &/9&2 pertugas kesehatan yang lama bekerja terjadi perubahan kepatuhan, mereka
sebetulnya telah menerima dan mengenal ide baru tentang pencegahan ineksi nosokomial, hanya karena kurang moti0asi, mereka kembali pada kebiasaan semula, karenalingkungan yang lebih berperan. "edangkan 1"iagian, &/'92 mengatakan kualitas dan kemampuan kerja seseorang bertambah dan berkembang melalui dua jalur yaitu pengalaman kerja yang dapat mende$asakan seseorang serta dari pelatihan dan pendidikan.
. Pengetahuan petugas kesehatan
%enurut 1:je, &/'*2 pemberian pelatihan atau penambahan pengetahuan terhadap petugas kesehatan tentang ineksi nosokomial danpenanggulangannya merupakan suatu model aksi tidak langsung 1ndirectaction2 dalam rangka peningkatan program pengendalian ineksi nosokomial.<ara lain untuk menambah pengetahuan bisa dengan cara diskusi antar petugas tentang ineksi nosokomial, diskusi merupakan salah satu cara yang baik dalam rangka memberikan inormasi dan pesan kesehatan 1#otoatmodjo, &//42. %enurut penelitian 1oger, &/9&2, terbukti bah$a perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan juga merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku s eseorang.
%engingat pengendalian ineksi nosokomial merupakan kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan, maka diperlukan juga penambahan pengetahuan yang terus menerus melalui pelatihan tentang ineksi nosokomial, dengan tujuan utamanya adalah perubahan perilaku karya$an rumah sakit, sehingga mereka akan menyadari dan mengerti akan pentingnya pencegahan dan pengendalian ineksi nosokomial."asaran yang ikut serta dalam pelatihan ; pendidikan prioritas utama adalah pera$at, hal ini berkaitan dengan tugas pera$at yang harus berada ) jam dengan pasien dalam melaksanakan asuhan kepera$atan dan merupakan kelompok yang mempunyai resiko terbesar tertular dan menularkan penyakit kepada pasien.
I. Jen#%Jen# In"ek# Nooko+#al &. Bakteriemia
Bakteriemia adalah keadaan pasien dengan menunjukan demam tinggi setelah 4 > ) jam di ra$at di rumah sakit, dengan suhu mencapai 4',5*<.
Dikatakan Bakteriemia nosokomial apabila terjadi tindakan in0asi di rumah sakit seperti? pemasangan inus, lumbal pungsi dan kateterisasi. ). neksi saluran kemih
neksi saluran kemih terjadi setelah dilakukan tindakan kateterisasi buli- buli, dan tindakan in0asi pada sistem reproduksi.
4. neksi luka operasi
neksi luka operasi dikatakan ineksi nosokomial bila keadaan pra bedah dan selama pembedahan terjadi ineksi pada luka operasi.
. neksi hepatitis akut
Timbul setelah dua minggu di ra$at inap atau 6 bulan setelah keluar dari rumah sakit. Dengan tanda-tanda klinik yang khas yaitu kenaikan "OT, "PT, dan billirubi.
5. neksi saluran cerna
neksi saluran cerna yang terjadi di ruang ra$at inap dengan tanda gejala seperti mencret dengan atau tanpa muntah, nyeri perut, dan diserta demam. 6. neksi saluran naas bagian ba$ah
neksi ini terjadi setelah 4 > ) jam sejak mulai di ra$at dengan gejala demam 4',5*<, lekositosis, batuk dengan dahak, dan ditemukan ronki basah.
J. Pengen(al#an In"ek# Nooko+#al
Pengendalian ineksi nosokomial bertujuan untuk menekan dan memindahkan perkembangan ineksi pada penderita yang sedang dira$at di rumah sakit ataupun mengurangi angka ineksi yang terjadi di rumah sakit. "ebagian ineksi nosokomial ini dapat dicegah dengan strategi yang telah tersedia secara relati murah 17inda Tietjen, )**2 yaitu?
&2 %enaati praktik pencegahan ineksi yang dianjurkan, terutama kebersihan dan kesehatan tangan serta pemakaian sarung tangan.
)2 %emperhatikan dengan seksama proses yang telah terbukti bermanaat untuk dekontaminasi dan pencucian peralatan dan benda lain yang kotor, diikuti dengan sterilisasi atau desinektan tingkat tinggi.
42 %eningkatkan keamanan dalam ruang operasi dan area berisiko tinggi lainnya di mana kecelakaan perlukaan yang sangat serius dan paparan pada agen
penyebab ineksi sering terjadi. Dalam suatu rumah sakit juga terdapat prosedur pencegahan ineksi yang telah ditetapkan.
K. *ara Penularan In"ek# Nooko+#al
&. Penularan secara kontak
Penularan ini dapat terjadi secara kontak langsung, kontak tidak langsung dan droplet. +ontak langsung terjadi bila sumber ineksi berhubungan langsung dengan penjamu, misalnya person to person pada penularan ineksi 0irus hepatitis : secara ecal oral. +ontak tidak langsung terjadi apabila penularan membutuhkan objek perantara 1biasanya benda mati2. !al ini terjadi karena benda mati tersebut telah terkontaminasi oleh ineksi, misalnya kontaminasi peralatan medis oleh mikroorganisme.
). Penularan melalui <ommon Eehicle
Penularan ini melalui benda mati yang telah terkontaminasi oleh kuman dan dapat menyebabkan penyakit pada lebih dari satu penjamu. :dapun jenis-jenis common 0ehicle adalah darah;produk darah, cairan intra 0ena, obat-obatan dan sebagainya.
4. Penularan melalui udara dan inhalasi
Penularan ini terjadi bila mikroorganisme mempunyai ukuran yang sangat kecil sehingga dapat mengenai penjamu dalam jarak yang cukup jauh dan melalui saluran pernaasan. %isalnya mikroorganisme yang terdapat dalam sel-sel kulit yang terlepas 1staphylococcus2 dan tuberculosis.
. Penularan dengan perantara 0ektor
Penularan ini dapat terjadi secara eksternal maupun internal. Disebut penularan secara eksternal bila hanya terjadi pemindahan secara mekanis dari mikroorganisme yang menempel pada tubuh 0ektor, misalnya shigella dan salmonella oleh lalat.
Terdapat beberapa prosedur dan tindakan pencegahan ineksi nosokomial. Tindakan ini merupakan seperangkat tindakan yang didesain untuk membantu meminimalkan resiko terpapar material ineksius seperti darah dan cairan tubuh lain dari pasien kepada tenaga kesehatan atau sebaliknya. %enurut Farkasih, pencegahan ineksi didasarkan pada asumsi bah$a seluruh komponen darah dan cairan tubuh mempunyai potensi menimbulkan ineksi baik dari pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya. +unci pencegahan ineksi pada asilitas pelayanan kesehatan adalah mengikuti prinsip pemeliharaan hygene yang baik, kebersihan dan kesterilan dengan lima standar penerapan yaitu?
&. %encuci tangan untuk menghindari ineksi silang. %encuci tangan merupakan metode yang paling eekti untuk mencegah ineksi nosokomial, eekti mengurangi perpindahan mikroorganisme karena bersentuhan
). %enggunakan alat pelindung diri untuk menghindari kontak dengan darah atau cairan tubuh lain. :lat pelindung diri meliputi pakaian khusus 1apron2, masker, sarung tangan, topi, pelindung mata dan hidung yang digunakan di rumah sakit dan bertujuan untuk mencegah penularan berbagai jenis mikroorganisme dari pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya, misalnya melaui sel darah, cairan
tubuh, terhirup, tertelan dan lain-lain.
4. %anajemen alat tajam secara benar untuk menghindari resiko penularan penyakit melalui benda-benda tajam yang tercemar oleh produk darah pasien. Terakit dengan hal ini, tempat sampah khusus untuk alat tajam harus disediakan agar tidak menimbulkan injuri pada tenaga kesehatan maupun pasien.
. %elakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi instrumen dengan prinsip yang benar. Tindakan ini merupakan tiga proses untuk mengurangi resiko tranmisi ineksi dari instrumen dan alat lain pada klien dan tenaga kesehatan
5. %enjaga sanitasi lingkungan secara benar. "ebagaiman diketahui akti0itas pelayanan kesehatan akan menghasilkan sampah rumah tangga, sampah medis dan sampah berbahaya, yang memerlukan manajemen yang baik untuk menjaga keamanan tenaga rumah sakit, pasien, pengunjung dan masyarat.
. Pelakana Pera/at
&. %elaksanakan semua prosedur pencegahan ineksi yang telah ditetapkan.
). %elakukan tindakan pera$atan secara benar.
4. @aspada terhadap tanda ; gejala ineksi yang di curigai dan melaporkan kepada kepala ruangan.
. Bekerjasama dengan <# 1nection <ontrol #urse2 dalam rencana berkala tentang inormasi spesiik yang secara langsung berkaitan dengan
ruangan tersebut untuk di diskusikan.
5. nection <ontrol #urse1<#2 Penemuan kasus sur0eilans termasuk pencatatan, pelaporan, analisis, dan interpretasi data.
a. %enyelidiki +ejadian 7uar Biasa 1+7B2 atau $abah.
b. %elakukan penga$asan, pencegahan dan pemberantasan ineksi. c. %erencanakan pendidikan.
d. %emberikan rekomendasi program pemberantasan.
BAB III PENUTUP
0.1 Ke#+!ulan
&. "etiap rumah sakit di ndonesia harus mempunyai tim pencegahan dan pengendalian ineksi.
). Tim pencegahan dan pengendalian ineksi harus bekerja dengan baik agar angka kasus ineksi nosokomial di ndonesia dapat menurun.
4. Dengan adanya tim pencegahan dan pengendalian ineksi di setiap rumah sakit yang bekerja dengan baik, kasus ineksi nosokomial di ndonesia dapat terdata dengan tepat supaya mempermudah penanganan kasus ineksi nosokomial di rumah sakit.
0.2 Saran
neksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. "alah satu jenis ineksi adalah ineksi nosokomial, maka dari itulah kita harus berhati-hati dalam pencegahan neksi.
+ami "elaku pembuat makalah ini menerima segala saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DA,TAR PUSTAKA
&. Tietjen, 7.,dkk 1terj. "aiuddin, :B,dkk2? Pan(uan Pen)ega$an In"ek# Untuk ,a#l#ta Pela&anan Kee$atan (engan Su+'er Da&a Ter'ata
). Pe(o+an Pen)ega$an (an Penanggulangan In"ek# (# I*U, Dep.+es., 8akarta )**
4. +umpulan %akalah +ursus Dasar ? Pengen(al#an In"ek# Nooko+#al, P=D:7# 8:G:, 8akarta, (ebruari )**5
. Panduan Bagi Pengendalian neksi, $$$.ansellhealthcare.com, :nsell, )**) 5. :ustralian Dendal :ssociation, Systemic Operating Procedures, :D:,)**4
6. 7arson, =laine 7,. #, Phd, (::#, <<,. APIC Guidline or !and"as#ing and !end Antiseptic in !ealt Care Setting , @ashington, &//5.