PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP
CUSTOMER LOYALTY DI HOTEL PULLMAN
JAKARTA CENTRAL PARK
Priscilla Wijaya/ 1301035405
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530. www.binus.ac.id
Dosen Pembimbing
Adeline Agoes, SST., MBA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530. www.binus.ac.id
Abstrak
Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pembentukan brand image yang diciptakan oleh Pullman Jakarta Central Park dimata pelanggan dan juga mengetahui bagaimana customer loyaltynya.
Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif (kuantitatif) dengan metode pengumpulan data berupa observasi dan studi lapangan (kuesioner).
Dan dari penelitian yang dilakukan, hasil yang dicapai oleh penulis adalah bahwa Hotel Pullman Jakarta Central Park memberikan nilai produk baik dari segi pelayanan, kualitas, harga yang ditawarkan agar pelanggan memberikan kesan baik dibenaknya. Serta dipercaya oleh pelanggan dalam hal memberikan kepuasan dan juga meyakinkan pelanggan bahwa Pullman Hotel ini bisa bersaing dengan hotel lainnya. Dan mendapatkan komitmen dari pelanggan dan bertahan secara mendalam untuk berlanggan kembali atau melakukan kedatangan berulang. Ada pun usaha-usahanya dengan upaya memberikan kepuasan yang dilakukan untuk mempengaruhi perilaku pelanggan.
Kata kunci:
PENDAHULUAN
Sektor pariwisata merupakan usaha yang paling menguntungkan dalam menghasilkan devisa negara. Pariwisata merupakan sektor yang potensial yang harus dikembangkan serta dipertahankan untuk mendorongnya pengembangan suatu negara atau daerah wisata.
Hal ini terbukti dengan banyaknya di bangun hotel-hotel, sehingga banyak para pengunjung yang ingin mengunakan fasilitas-fasilitas yang terdapat pada hotel tersebut. Hotel merupakan suatu bagian dari sektor pariwisata yang memegang peranan cukup besar di beberapa negara terutama di Indonesia. Hotel mempunyai produk yang paling utama untuk di jual adalah jasa penginapan dan penyewaan kamar Produk tersebut merupakan suatu kebutuhan utama bagi para wisatawan. Seiring dengan berkembangnya jaman, kebutuhan tersebut tidak dengan produk saja tetapi konsumen mengharapkan kualitas pelayanan dan fasilitas yang modern. Sehingga berbagai hotel berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan pengembangkan fasilitas yang modern untuk menarik pengunjung agar menginap dan mencapai kepuasaan konsumen.
Menurut Menteri Perhubungan, Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makanan dan minuman. (SK. MenHub.RI.No. PM 10/PW.391/Phb-77).
Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap hotel senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Hotel harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tercapai. Pada dasarnya, semakin banyak pesaing, maka semakin banyak pula pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya.
Persaingan yang ketat menyebabkan hotel semakin sulit untuk meningkatkan jumlah konsumen. Banyaknya pemain dalam pasar dengan segala macam keunggulan produk yang ditawarkan membuat hotel semakin sulit merebut pasar pesaing. Persaingan yang ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar, perusahaan harus bekerja keras dalam mempertahankan loyalitas konsumennya. Karena hal itulah, upaya menjaga loyalitas konsumen merupakan hal penting yang harus selalu dilakukan oleh hotel.
Loyalitas tidak hadir begitu saja, diperlukan strategi dalam hal pengelolaan konsumen guna memperolehnya. Hotel harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli barang telah melalui proses-proses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu, seperti mendapat informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain (word of mouth) kemudian membandingkan produk satu dengan produk yang lain sampai akhirnya mengkonsumsinya dan berdasarkan pengalaman tersebut konsumen akan membeli produk yang sama (loyal). Salah satu jalan untuk meraih keunggulan kompetisi dalam mempertahankan loyalitas konsumen adalah dengan membentuk brand image (citra merek) yang baik di mata konsumen.
Brand (merek) dewasa ini berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi hotel. Suatu hotel/perusahaan
beroperasi untuk mendapatkan profit atau keuntungan, juga untuk mempertahankan kelangsungan hidup bisnisnya. Suatu hotel untuk memenangkan persaingan dituntut melakukan strategi pemasaran bagi produk-produk yang dihasilkan. Dalam kondisi semakin meningkatnya persaingan produk-produk-produk-produk sejenis dan perilaku konsumen yang cenderung ingin mencoba variasi baru yang dikeluarkan oleh hotel/perusahaan pesaing untuk mendapatkan kepuasan, manfaat yang lebih, dan memenuhi rasa ingin tahu terhadap variasi baru tersebut. Konsumen dalam memilih suatu produk akan melalui tahap percobaan terlebih dahulu, pada tahap ini seringkali konsumen akan mencoba berbagai variasi produk yang berbeda. Jika dirasakan variasi produk tersebut cocok dan memenuhi apa yang diharapkan dari produk sejenis, maka konsumen akan terus mencari itu saja.
Tujuan branding adalah mengembangkan merek yang terdiferensiasi. Menempatkan merek Anda dalam benak konsumen tanpa mendiferensiasikan merek Anda akan sulit dilakukan. Seperti pepatah yang mengatakan “Jauh dimata dekat dihati”. Diferensiasi bukanlah satu-satunya hal yang dilakukan selama
branding, namun diferensiasi adalah yang terpenting. Tanpanya, semua yang Anda lakukan akan gagal, dan
Anda tidak mungkin dapat membangun merek yang kuat dan tahan lama. Persamaannya sangat sederhana; Apabila pelanggan tidak dapat melihat perbedaan antara merek. Bila tidak terdiferensiasi maka brand Anda tidak akan mencolok dan tidak bisa mendapat posisi mantap dalam pikiran konsumen. Bila hal itu terjadi, maka
Seperti yang dikatakan oleh Leavy dalam jurnal Anung Pramudyo (Mowen dan Minor, 2002) bahwa orang sering membeli produk bukan untuk manfaat fungsional tetapi lebih pada nilai simboliknya. Nilai simbolik ini berisi identitas ataupun kepribadian yang dimasukkan produsen kedalam suatu produk atau merek.
Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas. Namun pemberian nama atau merek pada suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu symbol, melainkan atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai. Merek (brand) telah menjadi krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan profit maupun nonprofit, manufaktur maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal maupun global.
Untuk pembahasan topik skripsi lebih terarah dan terfokus maka tujuan yang ingin dicapai, maka skripsi ini membahas hal-hal sebagai berikut:
1. Bagaimana brand image dari hotel Pullman Jakarta Central Park di mata pelanggan? 2. Bagaimana customer loyalty yang diciptakan hotel Pullman Jakarta Central Park?
3. Bagaimana hubungan brand image terhadap customer loyalty di hotel Pullman Jakarta Central Park? Berlandaskan dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pembentukan Brand Image hotel Pullman Jakarta Central Park. 2. Untuk mengetahui customer loyalty di hotel Pullman Jakarta Central Park. 3. Untuk mengetahui hubungan dari brand image dan customer loyalty
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menggunakan “metode Kuantitatif Deskriptif Analitis”. Metode
Kuantitatif deskriptif analitis adalah metode yang digunakan untuk meneliti gagasan atau produk pemikiran
manusia dengan melakukan studi kritis terhadapnya. Metode Adapun metodologi yang digunakan untuk keperluan penyelesaian skripsi adalah metode pengumpulan data, sebagai berikut :
• Studi lapangan
yaitu dengan menanyakan kepada konsumen sejumlah informasi dengan penyebaran kuesioner di Pullman Jakarta Central Park. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpul data. Responden dipilih berdasarkan pertimbangan apakah memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam penelitian.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Hotel Pullman Jakarta Central Park yang beralamat di Podomoro City, Let Jend S Parman Kav 28, Jakarta Barat, 11470. Cara penelitian, yaitu menggunakan metode studi lapangan.
Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara langsung ke perusahaan, untuk mendapatkan data primer melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat mengenai pengaruh citra merek (brand image) terhadap loyalitas konsumen. Responden diminta menanggapi pertanyaan yang diberikan dengan cara menjawab daftar pertanyaan tentang seberapa besar penilaian mereka atas pengaruh citra merek (brand image) terhadap loyalitas konsumen. Jenis kuesioner yang akan digunakan adalah kuesioner tertutup dimana responden diminta untuk menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban yang telah disediakan dengan Skala Likert yang berisi lima tingkatan pilihan jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap pernyataan yang dikemukakan. Dalam pengukuran aspek pengaruh citra merek (brand image) dan loyalitas konsumen digunakan Skala Tingkat (Likert).
Ketika melakukan analisa data akan ada perhitungan statistik, maka dari itu penulis menggunakan alat bantu berupa software pengolahan data SPSS 20 dalam melakukan perhitungan data statistik. SPSS 20 merupakan software Statistical Product and Service Solution. SPSS sendiri berperan dalam perhitungan statistik dengan menggunakan teknik yang sudah ditentukan. Seperti dalam perhitungan statistik dalam uji validitas masing-masing variabel, uji reliabilitas masing-masing variabel serta uji pengambilan hipotesis dengan menggunakan teknik analisi regresi linier sederhana.
HASIL DAN BAHASAN
Karakteristik responden dalam penelitian ini, yaitu para pelanggan Hotel Pullman Jakarta Central Park dibedakan menurut jenis kelamin, usia, dan pekerjaan.
• Jenis Kelamin
Dari 63 responden, yang berjenis kelamin pria sebanyak 35 orang dan sisanya sebanyak 28 orang adalah wanita. Maka, dapat dikatakan bahwa jumlah pelanggan yang lebih banyak datang ke Pullman Jakarta Central Park adalah pria, seperti pada perhitungan di bawah ini:
o Berjenis kelamin pria = 35/63 x 100% = 55,5% => 56%
o Berjenis kelamin wanita = 28/63 x 100% = 44,4% => 44%
• Usia
Dari 63 orang responden, pelanggan yang paling banyak datang ke Pullman Jakarta Central Park berusia < 20 tahun yaitu sebanyak 3 orang, 20- 30 tahun yaitu sebanyak 19 orang. Kemudian, 31-40 tahun yaitu sebanyak 16 orang. 41-50 tahun sebanyak 17 orang. Pelanggan yang berusia lebih dari 50 tahun sebanyak 8 orang. Perhitungannya seperti di bawah ini:
o Pelanggan usia < 20 tahun = 3/63 x 100% = 4,7% => 5%
o Pelanggan usia 20 – 30 tahun = 19/63 x 100% = 30,1% => 30%
o Pelanggan usia 31 – 40 tahun = 16/63 x 100% = 25,3% => 25%
o Pelanggan usia 41 – 50 tahun = 17/63 x 100% = 26,9% => 27%
o Pelanggan usia > 50 tahun = 8/63 x 100% = 12,6% => 13%
• Pekerjaan
Dari 63 orang responden, pelanggan yang paling banyak datang ke Pullman Jakarta Central Park adalah bekerja sebagai pegawai swasta yaitu 8 orang. Kemudian, yang bekerja sebagai eksekutif muda yaitu 5 orang. Pelanggan yang bekerja sebagai wiraswasta yaitu 11 orang. Pelanggan yang bekerja sebagai doktor yaitu 10 orang. Dan pelanggan yang lain-lain yaitu 29 orang. Perhitungannya seperti di bawah ini: o Pegawai swasta = 8/63 x 100% = 12,6% => 13% o Eksekutif muda = 5/63 x 100% = 7,9% => 8% o Wiraswasta = 11/63 x 100% = 17,4% => 17% o Doktor = 10/63 x 100% = 15,8% => 16% o Lain-lain = 29/63 x 100% = 46,0% => 46%
Analisa Brand Image
Peneliti membagikan kuesioner kepada 63 responden yang ada di Hotel Pullman Jakarta Central Park kemudian dibagi menjadi variabel X yang ada sebagai Brand Image yang dimana terdapat 10 pernyataan yang ada didalam kuesioner tersebut. Terdapat 3 dimensi dan indikator yang mendasari pembuatan pernyataan kuesioner tersebut yang dimana sebagai berikut :
1. Citra Pembuat (corporate image) – Nama besar perusahaan, Mutu kinerja / pelayanan. Dilihat dari nama perusahaan tersebut, bagaimana mutu kinerja dari perusahaan tersebut.
2. Citra Pemakai (user image) – Percaya diri. Dilihat dari perusahaan tersebut yakin dengan mereknya dan bisa bersaing dengan perusahaan lain.
3. Citra Produk (product image) – Barang, Kualitas. Dilihat dari produk yang ditawarkan, bagaimana kualitas dari produk tersebut.
Tabel 1 || Descriptive Statistic Variable X
Dari hasil perhitungan SPSS versi 20 dapat dilihat bahwa nilai mean tertinggi berada pada butir pernyataan nomor 6 yaitu 4.08, dimana pernyataan tersebut merupakan indikator dari dimensi user image. Jadi dapat dikatakan bahwa Pullman Jakarta Central Park memiliki brand yang cukup kuat dimata pelanggan.
Sedangkan untuk nilai mean terendah yaitu 3,68 berada pada butir pernyataan nomor 9 yang merupakan indikator product image. Pernyataan tersebut dapat didukung dengan bukti nyata bahwa akses masuk ke dalam Pullman kurang memudahkan pelanggan. Bisa dikatakan bahwa dari segi kualitas yang Pullman tawarkan belum strategis.
Analisa Customer Loyalty
Peneliti membagikan kuesioner kepada 63 responden yang ada di Hotel Pullman Jakarta Central Park kemudian dibagi menjadi variabel Y yang ada sebagai Customer Loyalty yang dimana terdapat 10 pernyataan yang ada didalam kuesioner tersebut.
1.
Melakukan pembelian berulang secara teratur, minimal 2x pembelian.2.
Mereferensikan kepada orang lain.3.
Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Butir1 63 2 5 3.73 .745 Butir2 63 1 5 3.90 .797 Butir3 63 2 5 3.83 .794 Butir4 63 2 5 3.75 .740 Butir5 63 2 5 3.87 .772 Butir6 63 1 5 4.08 .738 Butir7 63 2 5 3.78 .706 Butir8 63 2 5 3.87 .772 Butir9 63 2 5 3.68 .891 Butir10 63 2 5 3.84 .723 Valid N (listwise) 63
Tabel 2 || Descriptive Statistic Variable Y
Dari hasil perhitungan SPSS versi 20 dapat dilihat bahwa nilai mean tertinggi berada pada butir pernyataan nomor 3 dimana pernyataan tersebut merupakan indikator dari dimensi bukti fisik yang terdapat dalam variabel loyalitas pelanggan. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa para responden sangat senang terhadap Pullman Hotel dan mereferensikannya kepada orang lain sehingga orang lain pun tertarik.
Nilai mean terendah berada pada butir pernyataan nomor 6 yang merupakan indikator yang menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. Ini merupakan satu ancaman karena menunjukkan kekebalan sangatlah mempengaruhi loyalitas dari pelanggan tersebut. Kurangnya rekomendasi dari satu pelanggan ke pelanggan yang lain membuat pelanggan yang ada di Hotel Pullman Jakarta Central Park menjadi kurang loyal.
Regresi
Hubungan
Variabel
Korelasi
Pengaruh Persamaan Regresi
Uji
Signifikan
X
Y
0,722 (Kuat)
48%
Y = 1293 + 0,928X
Signifikan
Tabel 3 || Persamaan Regresi
Y = 1.293 + 0,928 X
Di mana Y = loyalitas pelanggan dan X = citra merek Dari persaman regresi di atas dapat disimpulkan :
1. Konstanta sebesar 1.293 artinya jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel citra merek (X) adalah 0, maka nilai variabel loyalitas pelanggan (Y) adalah 1.293 yaitu mengalami perubahan. Sedangkan, apabila nilai citra merek (X) ditingkatkan maka nilai variabel loyalitas pelanggan akan mengalami perubahan. Hal ini membuktikan bahwa loyalitas pelanggan di Hotel Pullman Jakarta Central Park sudah cukup baik.
2. Koefisien regresi citra merek (X) sebesar 0,928 yaitu positif; artinya jika citra merek mengalami
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Butir1 63 3 5 3.94 .564 Butir2 63 2 5 3.72 .761 Butir3 63 2 5 4.03 .595 Butir4 63 1 5 4.00 .823 Butir5 63 1 5 3.67 .898 Butir6 63 1 5 3.54 .964 Butir7 63 2 5 3.68 .800 Butir8 63 2 5 3.75 .761 Butir9 63 2 5 3.70 .816 Butir10 63 1 5 3.60 .944 Valid N (listwise) 63
dikatakan bahwa nilai koefisien X yang positif adalah apabila terjadi perubahan pada variabel X, akan menyebabkan perubahan secara searah pada variabel Y.
3. Nilai α, pada tabel coefficients di atas adalah 0,000. Nilai α, karena diuji dua sisi maka nilai α adalah 0,025. Sehingga kesimpulan dari nilai signifikan yaitu Sig = 0,000 < 0,025, maka Ho ditolak.
Yang artinya, Terdapat pengaruh yang signifikan antara brand image terhadap customer loyalty di Hotel Pullman Jakarta Central Park Jakarta.
SIMPULAN DAN SARAN
Deskripsi citra merek (brand image) pada Hotel Pullman Jakarta Central Park adalah sebuah upaya Pullman Hotel untuk memberikan nilai produk baik dari segi pelayanan, kualitas, harga yang ditawarkan agar pelanggan memberikan kesan baik dibenaknya. Serta dipercaya oleh pelanggan dalam hal memberikan kepuasan dan juga meyakinkan pelanggan bahwa Pullman Hotel ini bisa bersaing dengan hotel lainnya. Dan juga dilihat dari tingkat kesetiaan pelanggan yang terwujud dalam bentuk perilaku menginformasikan hal-hal yang positif mengenai Pullman Jakarta Central Park kepada orang lain dan berkomitmen untuk tidak beralih ke pesaing lainnya. Berdasarkan pengujian, ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa dimensi (citra pembuat, citra pemakai, dan citra produk) dari variabel citra merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependent, yaitu loyalitas konsumen.
Deskripsi loyalitas pelanggan (customer loyalty) pada Hotel Pullman Jakarta Central Park adalah sebuah upaya Pullman Hotel untuk mendapatkan komitmen dari pelanggan dan bertahan secara mendalam untuk berlanggan kembali atau melakukan kedatangan berulang. Ada pun usaha-usahanya dengan upaya memberikan kepuasan yang dilakukan untuk mempengaruhi perilaku pelanggan.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain di luar variabel yang telah diteliti ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.
Di mata beberapa pelanggan, Akses masuk ke Pullman Jakarta Central Park dianggap kurang memudahkan. Oleh karena itu, Pullman Jakarta Central Park perlu mencari tahu dengan menggali informasi yang lebih dalam dari pelanggan mengenai pendapat mereka tentang akses masuk Pullman misalnya dengan cara membuka line sms suara konsumen yang bertujuan untuk menyalurkan kritik dan saran pelanggan.
Perlu untuk disadari bahwa mempertahankan pelanggan jauh lebih baik dan menguntungkan dibanding mencari konsumen baru untuk dijadikan pelanggan, oleh karenanya perusahaan perlu untuk lebih memerhatikan layanan terhadap pelanggannya. Untuk meningkatkan citra Pullman Jakarta Central Park dan menjaga loyalitas pelanggan, dapat dilakukan dengan cara melakukan inovasi baru bisa dari segi rasa makanan, minuman, bisa juga dari segi dekorasi kamar,dll. Untuk itu perlu bagi Pullman Jakarta Central Park untuk menjaga dan meningkatkan kesetiaan tersebut menjadi komitmen dengan cara menjaga kualitas produk, service-nya, dan selalu melakukan inovasi-inovasi yang berbasis pada keinginan pelanggan.
REFERENSI
Kotler, Philip. 2006. Marketing Management 12e. Pearson International Edition.
(Jurnal Puspita) Aaker, D. A., & Joachimsthaler, E. (2000). Brand Leadership: Building Assets In an
Information Economy. New York : The Free Press.
Keller, K. L. (2003). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and
Managing Brand Equity Second Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
(Jurnal Puspita) Kotler, P. (2000). Marketing Management The Millenium Edition . New Jersey: Prentice-Hall,Inc.
(Jurnal Puspita) Kotler, P., & Keller, K. L. (2006). Marketing Management Twelfth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Passikoff, R. (2006). Predicting Market Success: a new ways to measure a customer
loyalty and engage customer with your brand. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc.
Rangkuti, F. (2004). The Power Of Brands: Teknik Mengelola Brand Equity dan
Strategi Pengembangan Merek + Analisis Kasus dengan SPSS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2011). Service, Quality, & Satisfaction Edisi 3.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Griffin, Jill. 2005. Costumer Loyalty : How To Earn It, How To Keep It. Yahya, Dwi
Kartini. (Terjemahan). Costumer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Penerbit Erlangga. Jakarta.
(Jurnal Yusiyana Sari). Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty Teh Botol Sosro. “http://www.jrmsi.com/attachments/article/17/PENGARUH%20BRAND%20IMAGE%20DAN%20BRAND% 20TRUST%20TERHADAP%20BRAND%20LOYALTY%20TEH%20BOTOL%20SOSRO.pdf”
(Jurnal Puspita). Simamora, bilson. 2004. Riset Pemasaran: Falsafah, Teori dan Aplikasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
(Jurnal Puspita). Simamora, Henry. 2001. Pemasaran Produk dan Jasa. Gramedia Pustaka.Jakarta.
Tjiptono, Fandy. 2011. Seri Manajemen Merek 01 – Manajemen & Strategi Merek. Penerbit ANDI. Yogyakarta. Jacky Tai, Wilson Chew. 2012. Brand Management. 13 Strategi untuk mengembangkan merek Anda.
Jacky Tai, Wilson Chew. 2007. Transformating Your Business into A Brand, Marshall Cavendish. Patricia F.Nicolino, MBA.2007. The complete ideal’s guides: Brand Management.
Prof.Dr.Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung. Prof.Dr.Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
RIWAYAT PENULISAN
Nama : Priscilla Wijaya
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 25 Oktober 1991
Alamat : Jl Jemb 3 Komplek Pluit Mas Selatan 5 Blok S.5
Jakarta Utara 11450
Nomor Telepon : 0878 8360 0808
Formal Education
2009 - Sekarang : BINUS University Jakarta Jurusan: Hotel Management
2006 – 2009 : SMA Methodist, Jakarta
2003 – 2006 : SLTP Methodist, Jakarta
2000 – 2003 : SD Methodist, Jakarta
1994 – 2000 : TK-SD Tarakanita 4 Pluit, Jakarta
Informal Education
Pullman Jakarta Central Park 2012-2013 Training
Mandarin Oriental Jakarta 2011-2012 Training
BEC (Binus Enterpreneurship Center) 2011 National Seminar
HIMSISFO COMPETITION 2011 2011 Etoile dance crew as
performer
Gravity 2 (Growing Friendship and Togetherness Activity) 2011 Activity of Gravity
JW Marriott Jakarta 2009 Table Manner
Tarumanagara University 2007 Lomba Model Jembatan Kayu
XI
PT. ASIA HEALTH ENERGY BEVERAGES 2006 Kratindaeng
The Assoiated Board of the Royal Schoos of Music 2005 Piano
Organizational Experience
Dance Club 2003-2009 Chairman
Student Counsil (OSIS) 2007 Sports Section