• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA AVANZA PADA PT. HADJI KALLA CABANG ALAUDDIN KOTA MAKASSAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA AVANZA PADA PT. HADJI KALLA CABANG ALAUDDIN KOTA MAKASSAR SKRIPSI"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

BRAND IMAGE

TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA AVANZA

PADA PT. HADJI KALLA CABANG

ALAUDDIN KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

OLEH

NUR ASIA

105720540015

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

SKRIPSI

PENGARUH

BRAND IMAGE

TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN MOBIL MEREK TOYOTA AVANZA

PADA PT. HADJI KALLA CABANG

ALAUDDIN KOTA MAKASSAR

NUR ASIA

105720540015

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoeh

Gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(3)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini untuk yang selalu bertanya: “Kapan selesai kuliah?”

Untuk orang tuaku tercinta, sahabat yang selalu mendukung dan sama- sama sedang berjuang saat ini. Maaf begitu terlambat untuk ini. Percayalah antara bekerja dan kuliah memang tidaklah mudah namun kita harus menyelesaikan keduanya. Sempat ingin menyerah, namun ketahuilah bahwa orang tua kita lebih

keras perjuangannya. Maka selesaikanlah walau terlambat.

MOTTO HIDUP “Iman dan kerja keras”.

(4)
(5)
(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya, sehingga penulis dapat melakanakan penelitian dan menyusun skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Avanza Pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Kota Makassar”.

Skripsi yang penulis buat bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih saying dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mndukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah mereka berikan kepada penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

(8)

yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.Ambo Asse., M. Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammdiyah Makassar.

3. Bapak Muh Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE., MM., selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dlam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2015 terkhusus Manajemen 15 E yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongannya dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bias saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

(9)

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengaharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamateer Kampus Biru Universita Muhammadiyah Makassar.

Billlahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, November 2020

(10)

ABSTRAK

NUR ASIA, 2020. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Avanza Pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Kota Makassar, Skripsi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, (dibimbing oleh Moh. Aris Pasigai Dan Ismail Rasulong).

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Kota Makassar. Teknik analisis yang digunakan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan system computer (SPSS versi 20). Berdasarkan hasil analisis mengenai Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Avanza Pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Kota Makassar, diketahui ada pengaruh yang positif dan signifikan.

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian yang diperkuat dengan hasil pengujian uji t yang menghasilkan t hitung 3.884 > t tabel 2,024 dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05

(11)

ABSTRACT

NUR ASIA, 2020. The Influence of Brand Image on the Decision to Purchase

a Toyota Avanza Car at PT. Hadji Kalla Alauddin Branch, Makassar City, Thesis Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar, (supervised by Moh. Aris Pasigai and Ismail Rasulong).

The purpose of this study was to determine the effect of Brand Image on purchasing decisions for Toyota Avanza at PT. Hadji Kalla, Alauddin Branch of Makassar City. The analysis technique used is simple linear regression analysis with the help of a computer system (SPSS version 20). Based on the results of the analysis regarding the influence of brand image on the decision to purchase a Toyota Avanza car at PT. Hadji Kalla, Alauddin Branch, Makassar City, it is known that there is a positive and significant influence.

Based on the results of hypothesis testing, it shows that Brand Image has a positive and significant effect on Purchasing Decisions which is strengthened by the results of the t test which results in t count 3,884 > t table 2,024 with a significant level of 0,000 <0.05.

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 7 D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Pengertian Pemasaran ... 9

B. Konsep Pemasaran ... 11

C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 13

(13)

E. Citra Merek (Brand Image) ... 18

F. Hubungan Brand Image Dengan Keputusan pembelian ... 21

G. Perilaku Konsumen ... 22

H. Keputusan Pembelian ... 26

I. Tinjauan Empiris ... 28

J. Kerangka Fikir... 31

K. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 34

C. Jenis dan Sumber Data ... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ... 35

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 37

F. Populasi dan Sampel ... 38

G. Metode Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 42

B. Hasil Penelitian ... 59 C. Pembahasan ... 70 BAB V PENUTUP ... 73 A. Kesimpulan ... 73 B. Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Table 3.1 Skor Pilihan Jawaban Responden 36

Table 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian 37

Tabel 4.1 Karakteritik Responden Berdasarkan Jenis kelamin 59

Tabel 4.2 Karakteritik Responden Berdasarkan Usia 60

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 61

Tabel 4.4 Variabel Brand Image (X) 62

Tabel 4.5 Variabel Keputusan Pembelian (Y) 64

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas 66

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas 67

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana 68

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep 31

Gambar 4.1 Struktur Organisasi 47

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Lampiran 1. Kuiseoner

2. Tabulasi Data Kuiseoner

3. Uji Distribusi Jawaban Responden 4. Uji Validitas

5. Uji Reliabilitas

6. Uji Regresi Linier Sederhana 7. Tabel r

8. T Tabel

9. Surat Izin Penelitian 10. Surat Balasan Penelitian 11. Biografi Penulis

(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Saat ini, perkembangan jumlah penduduk yang cukup pesat serta beragamnya aktivitas kerja setiap orang memungkinkan segala aktivitas tersebut harus dilakukan secara cepat. Agar orang dapat melakukan pekerjaan secara cepat, dibutuhkan sarana pendukung, seperti sarana transportasi. Transportasi merupakan alat yang berguna untuk memindahkan barang atau orang dalam kuantitas tertentu, ke suatu tempat tertentu, dalam jangka waktu tertentu. Salah satu alat transportasi yang sering digunakan adalah mobil. Diantara berbagai jenis mobil, terdapat salah satu jenis mobil yang diminati konsumen adalah kendaraan serba guna (Multi purpos vehicle /MPV). Mobil jenis MPV di Indonesia sekarang sudah dibanjiri produk ini seperti Toyota (Inova dan Avanza), nissan (grand livina), Suzuki (APV), daihatsu (Xenia) dll. Kendaraan dengan konsep MPV sangat digemari oleh masyarakat karena fungsinya yang bisa multi fungsi dan juga tercermin dalam penjualan produk MPV yang terus meningkat.

Kondisi ini menurut perusahaan harus lebih kreatif dan inovatif dengan menawarkan sesuatu yang bernilai lebih dibandingkan yang di lakukan pesaing. Oleh karena itu perusahaan mulai melancarkan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian dari konsumen. Pemasaran di sini dipandang penting oleh perusahaan sebagai salah satu usaha terintegrasi dalam membuat produk yang dibutuhkan oleh konsumen dimana pemasaran bertugas memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen pada waktu dan tempat yang sesuai.

(18)

Persaingan yang ada dalam era globalisasi,akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share (pangsa pasar). Mengingat tujuan dari perusahaan adalah untuk mencari laba yang sebesar-besarnya agar bisa mengembangkan perusahaan tersebut menjadi lebih besar. Banyak sekali hal-hal yang harus di perhatikan oleh perusahaan guna untuk meningkatkan volume penjualan atau meningkatkan penjualan diantaranya adalah tentang bauran pemasaran (marketing mix) dan bauran promosi (promotional mix). Dari kedua bauran faktor tersebut di dalamnya banyak terkandung faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan yang harus di perhatikan oleh perusahaan.

Hal selanjutnya yang harus di lakukan dari perusahaan dalam memperkenalkan produk atau mempertahankan perusahaannya dari pesaing untuk meningkatkan volume penjualan diantaranya adalah melakukan pengiklanan yang merupakan bauran dari promosi, karena sangat membantu dalam mempublikasikan produknya ke masyarakat secara umum atau konsumen agar konsumen mengetahui produk yang di keluarkan dari perusahaan tersebut. Pengiklanan sangatlah penting untuk memacu perkembangan berkembangnya produk di pasaran dalam menghadapi persaingan antar perusahaan sejenis. Sedangkan bentuk pengiklanan sendiri sekarang juga mengalami perkembangan bermacam-macam media yang ditawarkan seiring berjalannya waktu untuk memenuhi kubutuhan dan keinginan dari perusahaan yang menginginkan produknya terpublikasikan di masyarakat umum.

(19)

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah kualitas produk, harga, persepsi kualitas dan citra merek. Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang tergantung pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dinyatakan atau diimplikasikan” (Kotler dan Amstrong, 2009). Sedangkan menurut Rambat dan A. Hambadi (2011), konsumen akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka menunjukan produk yang digunakan memiliki kualitas yang baik.

Kualitas produk merupakan faktor penentu tingkat kepuasan yang di peroleh konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian terhadap suatu produk. Pengalaman yang baik atau buruk terhadap produk akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian kembali atau tidak, sehingga pengelola usaha di tuntut untuk menciptakan sebuah produk yang di sesuaikan dengan kebutuhan atau selera agar konsumen semakin tertarik membeli produk tersebut. ” Strategi kualitas tinggi atau harga tinggi terhadap produk yang bermutu tinggi dapat menghasilkan tingkat pendapatan yang lebih tinggi dari rata-rata industrinya” (kolter dan keler, 2008).

Faktor kedua adalah harga, menurut Kotler dan Amstrong (2009), harga merupakan sejumlah uang yang di tagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang di berikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Harga merupakan nilai dari suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Dalam arti luas harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang di tukarkan oleh konsumen atas manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

(20)

Faktor ketiga persepsi kualitas, dalam persepsi juga terdapat penelitian pelanggal terhadap keunggulan dari produk yang dapat di artikan sebagai persepsi kualitas. Persepsi kualitas akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan yang berhubungan dengan gambaran produk. Menurut simamora dalam pane dan rini (2011), persepsi kualitas yang di maksud adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan di tinjau dari fungsunya secara relatif dengan produk-produk lain.

Faktor keempat adalah citra merek, menurut Kotler dan Keller (2008) dalam ferrinadewi (2008), citra merek adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Sedangkan sutisna (2006) mengatakan bahwa konsumen dengan citra positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian. Citra merek yang kuat dapat mengembangkan citra perusahaan dengan membawa nama perusahaan, merek-merek ini membantu mengiklankan kualitas dan besarnya perusahaan memberikan pengaruh pada citra merek

(brand image) dari produknya yang akan mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen terhadap produk perusahaan yang di tawarkan.

Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Mereka dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat konsumen dalam rangka mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada.

Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam memilih suatu produk, sampai pada keputusan untuk membeli produk tersebut. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tawaran produk saat ini sangatlah beragam dan banyak, tak

(21)

terkecuali untuk mobil yang mana sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pilihan yang semakin banyak ini membuat banyak konsumen dapat menentukann pilihannya akan suatu produk dalam hal ini adalah mobil yang dapat memikat dan membuat konsumen tersebut membeli dan loyal terhadap produk tersebut.

Berbagai upaya dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan Brand Image yang mereka miliki di antaranya inovasi teknologi keunggulan yang dimiliki produk tersebut, penetapan harga yang bersaing dan promosi yang tepat sasaran. Semakin baik Brand Image produk yang dijual maka akan berdampak pada keputusan pembelian oleh konsumen.

Keputusan pembelian oleh konsumen adalah keputusan yang melibatkan persepsi terhadap kualitas, nilai dan harga. Konsumen tidak hanya menggunakan harga sebagai indikator kualitas tetapi juga sebagai indikator biaya yang dikorbankan untuk ditukar dengan produk atau manfaat produk. Disinilah kita melihat sejauh mana merek dapat memengaruhi penilaian konsumen dengan Brand Image (Citra Merek) dari produk tersebut.

Salah satu industri yang tumbuh pesat sampai saat ini adalah industri otomotif, perkembangannya ditunjang dengan bertambah luasnya sarana jalan, peningkatan pendapatan masyarakat yang meningkat menempatkan mobil bukan lagi untuk golongan menengah keatas. Kenyataan ini merupakan peluang yang dimanfaatkan oleh produsen mobil dengan mengeluarkan berbagai jenis dan merek yang dikeluarkan di Indonesia. dengan sendirinya kendaraan yang dipasarkan mampu menarik minat konsumen.

(22)

Keputusan untuk membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk kualitas produk tersebut. Tuntutan permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas membuat perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk yang mereka miliki demi mepertahankan Brand Image (citra merek) produk yang mereka miliki. Merek mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah yang membedakan produk yang satu berbeda dengan produk yang lainnya, walaupun sejenis.

Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian, dimana konsumen benar-benar membeli produk (Philips Kotler dalam penelitian Ian Antonius Ong, 2013: 4). Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pembelian dan penggunaan barang yang ditawarkan. Tingkat pembelian konsumen yang tinggi akan berdampak pada tingginya volume penjualan, sehingga keuntungan yang akan didapat oleh perusahaan semakin tinggi. Melihat kondisi pasar yang semakin ketat, maka harus ada strategi untuk memenangkan persaingan dengan menyediakan produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen agar produk tersebut terjual dipasaran.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah citra merek. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 275), merek adalah nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau kombinasi dari semua ini yang memperlihatkan identitas produk atau jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan membedakan produk itu dari produk pesaing. Menurut Suryani

(23)

di benak ingatan konsumen. Mengingat mobil Toyota Avanza mempunyai penjualan terbaik, apakah faktor citra merek juga sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota Avanza Pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Kota Makassar.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, penulis memilih judul proposal ini sebagai berikut: “ Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Toyota Avanza Pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Kota Makassar.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis kemukakan permasalahan sebagai berikut:

“Apakah citra merek (brand image) yang terdiri Keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Avanza pada PT.Hadji Kalla Cabang Alauddin ?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah:

Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap keputusan pembelian mobil merek Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Kota Makassar.

(24)

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah:

1. Sebagai acuan dan bahan bagi pihak-pihak yang mengadakan penelitian lanjutan pada masalah yang sama.

2. Menambah khasanah pemikiran penulis dan pembaca dibidang kajian pemasaran.

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran

Bila kita memerhatikan sebuah perusahaan yang melakukan suatu kegiatan proses produksi atau kegiatan untuk menciptakan barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat maka perusahaan tersebut tidak luput dari masalah pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu fungsi dari kegiatan pokok perusahaan disamping fungsi yang lain selain seperti keuangan, produksi, dan personalia. Kegiatan pemasaran sebagaimana telah diketahui bersama adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan agar barang atau jasa yang diproduksi atau dihasilkan dapat sampai ke tangan konsumen sebagai pihak yang membutuhkan. Disamping itu, kegiatan pemasaran juga bertujuan memperoleh laba yang maksimal untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Sejak manusia mulai memperhatikan kegiatan pemasaran, telah banyak definisi tentang pemasaran yang dikemukan oleh para ahli atau praktisi. Namun secara umum beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli atau praktisi tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu pemasaran tidak hanya sekedar menjual barang atau jasa namun juga terdapat fungsi-fungsi yang lain. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pemasaran, berikut dikemukakan pendapat dari beberapa ahli sebagai berikut Pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2000 : 9), adalah : Suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

(26)

Dari definisi diatas, dapat dijelaskan bahwa penekanan lebih diutamakan pada kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Kebutuhan manusia adalah ketidak beradaan beberapa kepuasan dasar yang harus dipenuhi guna mempertahankan hidupnya, sedangkan keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik.

Menurut Sumarwan et.al (2009), bahwa pemasaran adalah proses identifikasi, stimulasi, memuaskan kebutuhan pelanggan, dan membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen, serta menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Rewoldt (2001 : 5), mengemukakan pemasaran sebagai pencocokan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai tujuan timbal balik yang saling menguntungkan. Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran lebih mengutamakan adanya pencapaian timbal balik yang saling menguntungkan antara pihak produsen dan konsumen.

Sedangkan Pride dan Ferrel (2005 : 4), mengemukakan bahwa :Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan rancangan, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi.

Pemasaran menurut Nitisemito (2003 : 13), adalah sebagai kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif.

Winardi (2001 : 110), mengemukakan bahwa marketing terdiri dari tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas benda dan jasa-jasa yang menimbulkan distribusi fisik mereka. Pendapat Winardi tentang

(27)

marketing lebih menekankan pada tindakan perpindahan atau distribusi barang dan jasa milik perusahaan, kemudian berpindah menjadi milik konsumen yang memang mereka membutuhkan dan menginginkannya.

Stanton (2001 : 4), menyatakan bahwa Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

Faisal Afif (2002 : 6), memberikan definisi pemasaran sebagai : Suatu proses sosial dan manajerial yang membantu individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan melalui pencapaian dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Dari definisi yang dikemukakan dia atas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian pemasaran sebagai berikut :

a. Pemasaran adalah kegiatan atau tindakan manusia yang menyebabkan perpindahan suatu barang dan jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen, hal mana menyebabkan terjadinya distribusi fisik.

b. Pemasaran merupakan satu kesatuan sistem yang terintegrasi, yang meliputi : harga, produk, promosi, dan distribusi, yang dirancang oleh perusahaan atau individu yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Berarti keuntungan produsen diperoleh dari kepuasan konsumen.

B. Konsep Pemasaran

Istilah pemasaran telah banyak diartikan oleh para ahli ekonomi dan professional termasuk institusi pendidikan. Pemasaran dipandang sebagai

(28)

suatu fungsi kegiatan, dikerjakan oleh mereka yang bergerak disektor hubungan masyarakat dan organisasi masyarakat.

Konsep tentang pemasaran menurut Kotler (2009:22), yaitu kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyerahan produk yang memuaskan secara lebih efektif dan lebih efisien disbanding para pesaing. Konsep tersebut menekankan pada orientasi pembelian agar perusahaan dapat mendeteksi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam pasar.

Konsep pemasaran adalah aktifitas dunia usaha yang berhubungan dengan benda, barang serta jasa dari saat produksi (penyampaian) sampai dikonsumsi, termasuk tindakan membeli, menjual, menyelenggarakan reklame, terstandarisasi, pemisahan menurut nilai, mengangkut, menyampaikan benda serta fungsi informasi pasar.

Menurut Kotler (2009:22), konsep pemasaran adalah berdasar pada konsep inti pemasaran yang terdiri dari kebutuhan (need), keinginan (want), permintaan (demand), produk, pertukaran, transaksi, dan pasar.

Konsep pemasaran memfokuskan pada kebutuhan pembeli, karena itu pemasaran sibuk dengan pemikiran memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan keseluruhan barang yang berhubungan dengan penciptaan, pengantaran, dan akhirnya pengkonsumsiannya. Konsep ini mengedapankan permintaan pasar. Maksudnya, kita cari tahu dulu apa yang dinginkan oleh pasar, baru setelah diketahui kita buat produk yang disukai pasar tersebut. Dalam konsep ini tuntutan pasar yang didahulukan dan produk adalah hasil dari survey tadi. Sedangkan konsep penjualan menfokuskan pada kebutuhan penjual, karena itu penjual untuk mengubah produknya

(29)

menjadi cash atau uang kontan. Meski sama-sama berusaha meningkatkan penjualan, konsep ini lebih mengedepankan produk. Maksudnya, produk kita buat sebaikbaiknya lalu kita baru pikirkan bagaimana cara menjualnya biar laris manis. Dalam konsep ini yang dikedepankan adalah produk.

C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di masa mendatang. Dan yang Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan elemen-elemen bauran pemasaran untuk melayani pasar sasaran.

Menurut Boyd (2000) Marketing Mix adalah “Kombinasi dari variabel- variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk menjalankan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan di dalam pasar sasaran tertentu. Adapun rangkaian variabel atau unsur-unsur itu adalah produk (Product), unsur harga (Price), unsur promosi (Promotion), dan unsur tempat (Place) atau biasa juga disebut konsep 4P. Pengertian marketing mix saat ini populer dengan kosep 4P biasanya atau lebih cocok untuk pemasaran produk nyata (barang), yaitu:

1. Product ( Produk)

Adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud ( tangiable ) dan tidak berwujud (intangiable). Barang berwujud ( tangiable goods ) yaitu barang yang kelihatan bentuk fisiknya sehingga bisa dipegang, dilihat dan diraba. Sedangkan barang yang tidak berwujud (intangiable

(30)

goods) barang yang tidak bisa dilihat dan dipegang seperti pada produk-produk jasa.

2. Price ( Harga)

Pengertian harga adalah sejumlah uang sebagai alat ukur untuk memperoleh produk atau jasa.Perusahaan harus bisa menerapkan harga yang tepat dalam memasarkan produknya, sebab harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan hasil pada perusahaan dengan menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntungan. Sedangkan pada tiga unsur lainnya produk, distribusi, dan promosi menyebabkan timbulnya biaya. Harga suatu produk atau jasa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi permintaan pasar. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan dan bagian pasar dari perusahaan.

3. Place ( Distribusi)

Pengertian distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan. Kegiatan perusahaan untuk menyediakan produknya di pasar pada waktu yang tepat berhubungan erat dengan sistem distribusi yang diterapkan. Dalam pelaksanaan distribusi ada 3 alternatif yang dapat digunakan, yaitu :

a. Distribusi Langsung b. Distribusi tidak langsung

c. Kombinasi antara distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. 4. Promotion ( Promosi)

(31)

Sebagaimana kita pahami bersama bahwa promosi adalah sebagai faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran, betapapun hebatnya kualitas dan kegunaan suatu barang bila konsumen tidak mengetahui dan tidak yakin atas barang-barang tersebut tentunya konsumen tidak akan membelinya. Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi/menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen untuk membeli produknya. Terdapat empat perangkat promosi yang utama yaitu :

a. Advertising, yaitu semua bentuk tayangan untuk

mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara non personal.

b. Personal Selling, yaitu promosi lewat komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk dan membentuk pemahaman terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

c. Sales Promotion, yaitu penggunaan berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan atau pembelian suatu produk atau jasa.

d. Publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk

mempromosikan atau menjaga image perusahaan atau produk yang bersangkutan.

D. Merek (Brand)

(32)

Brand (merek) merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa. Merek juga membuat pembeli yakin akan memperoleh kualitas barang yang sama.

Tjiptono dalam Keller (2005:19), merek adalah produk yang mampu memberikan dimensi tambahan yang secara unik, membedakannya dari produk- produk lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan serupa.

Menurut Kotler dan Keller (2009:172), merek adalah nama, istilah, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari pesaing.

Marhaeni Eka Saputri dalam Surachman (2014:195) brand adalah salah satu atribut yang sangat penting dari sebuah produk yang penggunaannya pada saat ini sudah meluas karena beberapa alasan. Salah satunya karena brand suatu produk memberikan nilai tambah produk tersebut.

Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka merek adalah suatu dimensi (nama kata, huruf, warna, lambang atau kombinasi dari dimensi-dimensi tersebut) yang mendiferensiasikan barang atau jasa dari para pesaingnya yang dirancang sebagai identitas perusahaan.

Merek terdiri dari beberapa bagian sebagaimana yang di ungkapkan Kotler dan Keller (2009:76), yaitu :

a. Nama merek (brand name) adalah sebagian dari merek dan diucapkan.

(33)

b. Tanda merek (brand mark) adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal, tetapi tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf, atau warna khusus.

c. Tanda merek dagang (trademark) adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya menghasilkan sesuatu yang istimewa.

d. Hak cipta (copyright) adalah hak istimewa yang dilindungi undang-undang untuk memproduksi, menertibkan, dan menjual karya tulis, karya musik, atau karya seni.

2. Manfaat Merek

Menurut Kotler (2009:259), merek memiliki manfaat bagi perusahaan yaitu sebagai berikut :

a. Menjalankan penanganan atau penelusuran produk.

b. Membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi. c. Menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk

fitur-fitur atau aspek unik produk. Bagi perusahaan, merek mempresentasikan bagian properti hukum yang sangat berharga, dapat mempengaruh konsumen, dapat dibeli dan dijual, serta memberikan keamanan pendapatan masa depan yang langgeng. Suatu merek yang kuat dikatakan memiliki kesetiaan konsumen. Ini diperkuat dengan bukti bahwa sejumlah konsumen tetap menginginkan suatu merek dan menolak menggantinya, walaupun harga produk pengganti lebih rendah. Produsen lebih menyukai memberikan merek pada produk mereka, walaupun itu melibatkan biaya dalam pemasangan label, perlindungan hukum dan memiliki resiko apabila

(34)

produk mereka tidak memuaskan konsumen. Hal ini karena dengan adanya merek, dapat memudahkan penjual untuk memproses dan mencari pesanan. Nama merek dan tanda dagang akan secara hukum melindungi penjual dari pemalsuan ciri- ciri khusus produk, yang mungkin saja ditiru oleh pesaing. Pemberian merek juga memberikan peluang kepada penjual untuk mendapatkan sekelompok konsumen yang setia dan memberikan keuntungan. Merek yang dapat mengembangkan citra perusahaan, dengan membawa nama perusahaan, merek-merek ini membantu mengiklankan kualitas dan besarnya perusahaan.

3. Strategi Branding

Brand strategy, dapat diartikan manajemen suatu merek dimana terdapat sebagai kegiatan yang mengatur semua elemen-elemen yang bertujuan untuk membentuk suatu brand.

Jadi, brand strategy adalah suatu manajemen merek yang bertujuan untuk mengatur semua elemen merek dalam kaitannya dengan sikap perilaku konsumen. Dapat juga diartikan sebagai suatu system komunikasi yang mengatur semua kontak pont dengan suatu produk jasa atau organisasi itu sendiri dengan stakeholder dan secara langsung mensupport bisnis strategi secara keseluruhan.

E. Citra Merek (Brand Image)

1. Pengertian Citra Merek (Brand Image)

Sukses tidaknya bauran pemasaran tergantung dari konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Pada umumnya proses keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk terjadi

(35)

perusahaan dengan mempertimbangkan dalam menggunakan salah satu unsur yang terdapat dalam bauran pemasaran yaitu produk. Ada beberapa unsur penting yang terdapat dalam produk, salah satunya adalah brand image (Enden Novita Dewi, 2013:40).

Menurut Kotler dan Keller (2009:260), brand image adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti.

Menurut Schiffan dan Kanuk dalam Marhaeni Eka Saputri (2014:184), brand image adalah persepsi yang bertahan lama, dibentuk melalui pengalaman, dan bersifat relative konsisten. Oleh karena itu, sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu brand image merupakan salah satu unsur penting yang mendorong konsumen untuk membeli sebuah produk.

Berdasarkan deskripsi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa citra merek (brand image) merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan dimana tidak semata ditentukan oleh bagaimana pemberian nama yang baik kepada sebuah produk, tetapi juga dibutuhkan bagaimana cara memperkenalkan produk tersebut agar dapat menjadi sebuah memori bagi konsumen dalam membentuk suatu persepsi akan sebuah produk.

2. Indikator Citra Merek (Brand Image)

Menurut Keller (Indah:5) brand image adalah sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu dan dapat di sampaikan melalui sarana komunikasi yang tersedia. Pengukuran citra merek didasarkan pada 3 indikator, yaitu :

(36)

a. Keunggulan Merek

Salah satu faktor pembentuk brand image adalah keunggulan produk, dimana produk tersebut unggul dalam persaingan. Karena keunggulan kualitas (Model dan Kenyamanan) dan ciri khas itulah yang menyebabkan suatu produk mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen.

b. Kekuatan Merek

Contoh membangun kepopuleran merek dengan strategi komunikasi melalui periklanan. Setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu kepribadian khusus adalah kewajiban mendasar bagi pemilik merek untuk dapat mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa atau kepribadian tersebut dalam satu bentuk ilna, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya. Hal itulah yang akan terus menerus menjadi penghubung antara produk merek yang terkenal tidaklah muda. Namun demikian popularitas adalah salah satu kunci yang dapat membentuk brand image.

c. Keunikan Merek

Merupakan keunikan-keunikan yang dimiliki oleh produk tersebut. Beberapa keuntungan dengan terciptanya brand image yang kuat adalah:

a. Peluang bagi produk atau merek untuk terus mengembangkan diri dan memiliki prospek bisnis yang bagus.

b. Memimpin produk untuk semakin memiliki system keuangan yang bagus.

(37)

c. Menciptakan loyalitas konsumen.

d. Membantu efesiensi marketing, karena merek telah berhasil dikenal dan diingat oleh konsumen.

e. Membantu dalam menciptakan perbedaan dengan pesaing. Semakin merek dikenal oleh masyarakat, maka perbedaan atau keunikan baru yang diciptakan perusahaan akan muda di kenal konsumen.

f. Mempermudah dalam perekrutan tenaga kerja bagi perusahaan.

g. Meminimumkan kehancuran atau kepailitan perusahaan. h. Mempermudah mendapatkan investor baru guna

mengembangkan produk. i.

F. Hubungan Brand Image dengan Keputusan Pembelian

Wicaksono (2007: 56), mengemukakan pentingnya pengembangan citra merek dalam keputusan pembelian. Brand Image yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang positif, meliputi:

1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil keputusan.

2. Memperkaya orientasi konsumsi terhadap hal-hal yang bersifat simbolis lebih dari fungsi-fungsi produk.

3. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.

4. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat inovasi teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing.

Menciptakan kesan menjadi salah satu karakteristik dasar dalam orientasi pemasaran modern yaitu lewat pemberian perhatian lebih serta penciptaan

(38)

merek yang kuat. Implikasi dari hal tersebut menjadikan merek suatu produk menciptakan brand image dari produk itu sendiri di benak pikiran konsumen dan menjadikan motivasi dasar bagi konsumen dalam memilih suatu produk.

G. Perilaku Konsumen

Bagian terpenting dari suatu program pemasaran yang berhasil adalah melakukan analisis pasar. Analisis pasar memberikan keterangan tentang kebutuhan serta keinginan konsumen yang sangat diperlukan oleh organisasi agar organisasi tersebut dapat menjadi organisasi yang tanggap dan berorientasi pada pemasaran.

Analisis pasar juga memberikan informasi untuk mengarahkan perencanaan strategi, karena kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dapat diketahui dengan mempelajari keinginan, keyakinan, citra, sikap, dan tingkat kepuasan konsumen. Analisis pasar juga mencakup studi tentang bagaimana dan mengapa berbagai konsumen memilih, menggunakan, mengontrak, menahan, memberikan komis dan mengadakan ikatan dengan produk tertentu.

Menurut Sumarwan (2003: 32) mengemukakan bahwa “Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.”

(39)

Adapun mempengaruhi keputusan membeli berbeda-beda untuk masing- masing pembeli, (Ratih Hurriyanti, 2008:94), faktor-faktor tersebut ialah:

1. Kebudayaan

Faktor-faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan tingkah laku konsumen, pemasar harus mengatahui peran yang dimainkan oleh budaya, sub-budaya, dan kelas pembeli.

2. Faktor-faktor Sosial

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor sosial yang ada pada masyarakat umum seperti:

a. Kelompok

1. Kelompok Keanggotaan

Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan seseorang yang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan.

2. Kelompok Acuan

Kelompok acuan berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung (tatap muka) atau tidak langsung dalam bentuk sikap atau tingkah laku seseorang. Orang seringkali dipengaruhi oleh kelompok acuan yang dia sendiri tidak menjadi anggotanya. Didalam kelompok acuan ada pemuka pendapat yaitu orang yang karena keterampilan, pengetahuan atau karakteristik lain. Pemasar mencoba mengidentifikasikan produknya pada pemuka dan melakukan usaha pemasaran langsung terhadap mereka.

(40)

b. Keluarga

Anggota keluarga dapat amat mempengaruhi tingkah laku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam. Pemasaran tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.

c. Peran dan Status

Seseorang menjadi anggota banyak kelompok keluarga, klub, dan organisasi. Posisinya dalam setiap kelompok dapat ditentukan dalam bentuk peran dan status, mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

3. Faktor-faktor Psikologis

Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis yang penting yaitu:

a. Motivasi

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada suatu saat. Ada kebutuhan biologis, yang muncul dari keadaan yang tegang seperti lapar, haus, atau merasa tidak nyaman. Yang lainnya adalah kebutuhan psikologis, yang amat muncul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki.

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi setiap untuk bertindak. Bagaimana orang bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi. Dua orang dengan motivasi yang sama dan dala situasii yang

(41)

mungkin sama mengambil tindakan yang jauh berbeda karena mereka memandang situasi secara berbeda. Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan informa guna membentuk gambaran berarti mengenai dunia.

c. Pengetahuan

Dorongan merupakan rangsangan kuat internal yang menyebabkan adanya tindakan. Dorongan menjadi motif kalau diarahkan pada objek rangsangan. Isyarat adalah rangsangan kecil yang menentukan kapan, dimana, dan bagaimana seseorang akan memberikan respon.

d. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Pemasar tertarik pada keyakinan bahwa orang merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun cinta produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku pembeli.

Konsumen pada umumnya ingin menciptkan dan mempertahankan sekelompok produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang. Untuk mencapai hal ini, para konsumem membuat berbagai keputusan pembelian. Sementara mereka membuat keputusankeputusan tersebut, mereka juga ikut terlibat dalam berbagai perilaku pengambilan keputusan. Jumlah usaha, baik usaha mental maupun fisik yang dipergunakan oleh

(42)

pembeli dalam mengambil keputusan beragam dari satu situasi ke situasi lainnya.

H. Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari penglaman-pengalaman sebelumnya.

Keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen, secara garis besar perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan produk, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan. Pemahaman tentang perilaku konsumen sangat esensial untuk keberhasilan program pemasaran jangka panjang.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa keputusan penggunaan jasa adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan konsumen sehubungan dengan kebutuhannya. Yaitu kesedian merekomendasikan kepada orang lain, puas setelah memakai produk.

2. Tahap-Tahap Keputusan Konsumen

Salah satu keputusan yang penting diambil konsumen dan harus mendapat perhatian yang besar dari para pemasar adalah keputusan pembelian konsumen. Menurut Kotler (Setiadi, 2015:14) untuk sampai kepada keputusan pembelian konsumen akan melewati 5 tahap yaitu: a. Pengenalan Masalah

(43)

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diingankannya. Kebutuhan tersebut dapat dipicu oleh rangsangan internal seperti lapar dan haus yang bila mencapai titik tertentu akan menjadi sebuah dorongan dan rangsangan eksternal. Misalnya ketika melewati took kue yang merangsang rasa laparnya.

b. Pencarian Informasi

Setelah tergerak oleh stimulus pemasaran, konsumen berusaha mencari informasi lebih banyak tentang hal yang dikenalinya sebagai kebutuhannya. Konsumen memperoleh info dari sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, dan kenalan), komersial (iklan, tenaga, penjual, perantara, dan kemasan), public (media massa, organisasi pembuat peringkat) dan sumber pengalaman (pengkajian, pemakaian produk). Jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut akan membantu perusahaan mempersiapkan komunikasi yang efektif dengan pasar sasaran (Abdullah dan Francis, 2012: 131).

c. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif merupakan tahapan dimana konsumen memperoleh informasi tentang suatu objek dan membuat penilaian akhir. Pada tahap ini konsumen menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih berdsasarkan besarnya kesesuaian antara manfaat yang diinginkan dengan yang bias diberikan oleh pilihan produk yang tersedia.

(44)

d. Keputusan Membeli

Keputusan pembeli merupakan tahapan dimana konsumen telah memiliki pilihan dan siap melakukan transaksi pembelian atau pertukaran antara uang atau janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau penggunaan suatu benda.

e. Perilaku Setelah Pembelian

Perilaku setelah pembelian merupakan tahapan dimana konsumen akan mengalami dua kemungkinan yaitu kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pilihan yang diambilnya.

Kepuasan purna beli, konsumen membentuk harapan mereka atas dasar pesan-pesan yang diterima dari penjual, teman, yang menyebabkan ketidsakpuasan. Semakin besar gap antara harapan dan kinerja, semakin besar pula ketidakpuasan konsumen. Sebagian besar konsumen memperbesar gap bila produk tersebut tisdak sempurna, dan mereka sangat tidak puas.

I. Tinjauan Empiris

Penelitian ini juga pernah di angkat sebagai topik penelitian oleh beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk mempelajari penelitian-penelitian terdahulu atau sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian ini. Penulis menggali informasi dari penelitian sebelumnya sebagai bahan perbandingan, baik mengenai kekurangan atau kelebihan yang sudah ada.

Nurul Rizki Fachira (2012), Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Merek Pajero Sport Pada PT. Bosowa Berlian Motor. Kualitas merek, Loyalitas Merek, dan Asosiasi Merek (X) Keputusan

(45)

Pembelian (Y). Hasil keterangan, Penelitian ini memakai metode deskriptif kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian sebanyak 93 responden (full sampling). Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa secara simultan setelah diuji dengan uji-Fisher (F) ditemukan bahwa brand image berupa kualitas merek, loyalitas merek dan asosiasi merek signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Pajero Sport pada PT. Bosowa Berlian Motor Makassar.

Brand image berupa asosiasi merek merupakan faktor dominan dan signifikan yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian mobil Pajero Sport pada PT. Bosowa Berlian Motor Makassar. Asosiasi merek yang diterapkan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menciptakan informasi padat bagi pelanggan dan bisa mempengaruhi pengingatan kembali atas informasi tersebut, terutama saat mengambil keputusan pembelian produk mobil Pajero Sport. Asosiasi merek ditentukan oleh kredibilitas, strategi positioning yang diterapkan dan persepsi konsumen.

Rizki Nurafdal Mustikarillah (2011) Pengaruh Brand Image Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Toyota Rush Pada PT. Hadji Kalla di Makassar. Variabel yang digunakan Brand Image (X) Keputusan Pembelian (Y). Hasil Keterangan Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi sederhana untuk melihat pengaruh dari Brand Image terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Rush dan menggunakan koifisien korelasi untuk melihat seberapa besar pengaruh Brand Image terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Rush pada PT. Hadji Kalla di Makassar. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pengaruh

(46)

dari Brand Image terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Rush tergolong kuat dilihat dari nilai r = 0,780. Hasil perhitungan koefisien korelasi menunjukkan nilai rsquare = 0,608 berarti menunjukkan bahwa sebesar 60,8% pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Rush dipengaruhi oleh Brand Image, sedangkan sisanya 39,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diketahui

Lebih lanjut Nurul Hudah (2020), “ Pengaruh Brand Image Tehadap Keputusan Pemebelian Motor Scuter Matic Yamaha di Makassar”. Menjelaskan bahwa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image serta variabel mana yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian motor scuter matic Yamaha di Makassar. Variabel yang dimaksud adalah corporate image, user image dan product image. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Suracojaya Abadi Motor Makassar. Model penelitian yang digunakan yakni dengan metode observasi, wawancara, kusioner dan studi kepustakaan yang dilakukan secara sistematik berdasarkan tujuan penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi. Kemudian menggunakan uji F untuk mengetahui variabel brand image (corporate image, user image dan product image) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor scuter matic Yamaha dan uji t untuk mengetahui variabel brand image corporate image, user image dan product image) yang lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor scuter matic Yamaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel brand image (corporate image, user image dan product image) secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor scuter matic Yamaha. Dari variabel brand image (corporate image, userimage dan product image),

(47)

ternyata variabel product image yang lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor scuter.

Kemudian Adrian Junio Adiwidjaja et.al (2017),” Pengaruh Brand Image

Dan Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Converse.”

Menjelaskan bahwa Brand image dan brand trust merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Brand image yang baik akan memberikan dampak positif bagi perusahaan yang akhirnya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui peningkatan pembelian konsumen karena adanya brand trust dari konsumen terhadap produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan pembelian sepatu Converse. Jenis penelitian yang digunakan bersifat kausal dan metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan sampel dari populasi sebanyak 50 responden, menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image dan brand trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

J. Kerangka Fikir

Berbagai upaya dilakukan perusahaan dalam rangka pencitraan merek produk yang mereka miliki di antaranya inovasi teknologi keunggulan yang dimiliki produk tersebut, penetapan harga yang bersaing dan promosi yang tepat sasaran. Semakin baik brand image (citra merek) produk yang dijual maka akan berdampak pada keputusan pembelian oleh konsumen.

PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin, dalam menjalankan aktivitas usahanya, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan jumlah konsumen, dan untuk meningkatkan jumlah pelanggan maka perlu

(48)

memperhatikan mengenai citra merek, dimana dengan pengukuran citra merek dimaksudkan untuk dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Untuk lebih jelasnya proses keputusan pembelian mobil Toyota Avanza oleh konsumen pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin dapat dilihat pada gambar berikut :

(49)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

K. Hipotesis

Berdasarkan masalah pokok dan tujuan penelitian, maka hipotesis yang dikemukakan adalah :

“Diduga bahwa citra merek (brand image) yang terdiri Keunggulan asosiasi merek (favorability of brand association), Kekuatan asosiasi merek (strength of brand association), dan Keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian mobil Toyota Avanza pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin.

PTPT HADJI KALLA CABANG ALAUDDIN

BRAND IMAGE / CITRA MEREK (X) a. Keunggulan Asosiasi Merek b. Kekuatan Asosiasi Merek c. Keunikan Asosiasi Merek Sumber : Keller (Indah:5)

KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL (Y)

a. Pengenalan masalah b. Pencarian informasi c. Evaluasi alternative d. Proses penyerahan jasa e. Keputusan pembelian

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif karena data yang dikumpulkan dalam bentuk angka-angka dari kuesioner.

Menurut Sugiyono (2017:8), penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah di tetapkan.

Menurut Sugianto (2017:147) analisis deskriptif adalah statistik yang di gunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Kota Makassar. Sedangkan waktu penelitian ini yang telah dilakukan selama 2 (dua) bulan dalam pengambilan data adalah dimulai dari bulan Maret- April 2020.

C. Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis Data

(51)

a. Data kuantitatif, data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka seperti data volume penjualan mobil pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin Kota Makassar.

b. Data kualitatif yaitu, data atau informasi dalam bentuk tertulis mengenai keadaan perusahaan dan uraian tugas masing-masing bagian dalam perusahaan.

2. Sumber Data

a. Penelitian Lapangan yaitu penulis mengumpulkan data dengan cara terjun ke lapangan melalui pengamatan yang dilakukan pada perusahaan yang diteliti (Observasi)

b. Penelitian Kepustakaan

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan mengutip pendapat dari berbagai sumber seperti buku, internet, skripsi, laporan atau dokumen perusahaan dan sumber lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Menurut Arikunto (2006: 151), angket adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Didalam penelitian ini sesuai dengan pemaparan diatas, peneliti mengumpulkan data dengan cara membagikan kuesioner/angket tertutup dimana responden hanya

(52)

memilih jawaban yang sudah disediakan. Adapun skala yang digunakan peneliti dalam instrument ini adalah skala likert. Skala likert adalah nilai peringkat setiap jawaban atau tanggapan ini dijumlahkan sehingga mencapai nilai total. Skala likert secara umum menggunakan peringkat lima angka penilaian, yaitu

Tabel 3.1

Skor Pilihan Jawaban Responden

No Pilihan Skor

1 (SS) = Sangat Setuju 5

2 (S) = Setuju 4

3 (CS) = Cukup Setuju 3

4 (TS) = Tidak Setuju 2

5 (STS) = Sangat Tidak Setuju 1

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu metode pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun dokumen elektronik dari Lembaga / Instansi. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.

(53)

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR

Citra Merek (Brand Image)

X

Menurut Schiffan dan Kanuk dalam Marhaeni Eka Saputri (2014:184), brand image adalah persepsi yang bertahan lama, dibentuk melalui pengalaman, dan bersifat relative konsisten. Oleh karena itu, sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu brand image merupakan salah satu unsur penting yang mendorong konsumen untuk membeli sebuah produk.

a. Keunggulan Asosiasi Merek

b. Kekuatan Asosiasi Merek c. Keunikan Asosiasi Merek

Keputusan Konsumen

Keputusan konsumen adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif

sesuai dengan

kepentingan-kepentingan

a. Pengenalan masalah b. Pencarian informasi c. Evaluasi alternative d. Proses penyerahan jasa

(54)

Y terentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan (Amirullah, 2002 : 61)

e. Keputusan pembelian

F. Populasi Dan Sampel Penelitian a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini yaitu pengguna produk Mobil Toyota Avanza.

b. Sampel

Sampling insidental adalah Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel, bila dipandang orang- orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Martono, 2010:70). Sedangkan menurut Hasan, (2002:68), Sampling kebetulan merupakan bentuk sampling noprobabilitas dimana anggota sampelnya yang dipilih, diambil berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukann atau dilakukan seadanya, seperti mudah ditemui atau dijangkau atau kebetulan ditemui. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 40.

(55)

G. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244). Pada penelitian ini analisis yang dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut.

Apabila , kesimpulannya item koesioner tersebut valid. Apabila , kesimpulannya item koesioner tersebut tidak valid.

2. Uji Realibilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Realibilitas di ukur dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Suatu variabel dikatakan realibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.

3. Teknik analisis data kuantitatif adalah bersifat deskriptif, yaitu mempunyai tugas mengorganisasi dan menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas mengenai suatau gejala, peristiwa atau suatu keadaan, sehingga dapat ditarik pengertian atau makna tertentu. (Sugiyono, 2014: 245).

(56)

Yaitu suatu metode yang digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi antara variabel independen (x) terhadap variabel dependen (y). dimana analisis ini untuk menganalisis pengaruh Brand image terhadap keputusan konsumen dalam membeli mobil merek Toyota Avanza dengan menggunakan rumus yang dikutip dari buku Sugiyono (2010 :277 ) yaitu :

Y = a + bx Dimana: Y = Keptusan Pembelian X = Brand Image a = Nilai konstanta b = Koefisien

5. Uji Parsial (Uji-T)

Uji T digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji T dapat dilihat pada tabel coefficient pada kolom significant. Apabila probalitas nilai T atau signifikan penelitian <0,05 maka terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, apabila propababilitas nilai T atau signifikan penelitian >0,05 maka tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

6. Uji Determinasi (R²)

Untuk mengetahui seberapa besar presentase dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dapat dilihat dari

(57)

besarnya koefisien determinasi (R²) atau R Square menjelaskan seberapa besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen.

(58)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1952 Hadji Kalla dan Hajjah Athirah membangun NV. Hadji Kalla Trading Company yang bergerak dibidang ekspor impor. Perusahaan PT. Hadji Kalla di Makassar didirikan pada tanggal 18 Oktober 1952 berdasarkan akte pendirian nomor 31 dihadapan akta notaris Meester Jan Philippus deKorte. Pengesahan dilakukan lewat berita acara Endang Soelianti dengan akte nomor 34 tanggal 26 Mei 1997. Seiring dengan perputaran waktu maka perusahaan ini telah berkembang hingga ke generasi berikutnya. Pada awalnya perusahaan ini hanya memeiliki beberapa orang karyawan dan saat ini sudah mencapai ribuan jumlahnya. Berawal dari satu perusahaan kini telah menjadi grup tangguh Grup Hadji Kalla. Insya Allah puluhan bahkan ratusan tahun mendatang tetap berkembang bersama masyarakat.

Berpengalaman lebih dari setengah abad dalam bisnis, membuat kami semakin matang dan percaya diri serta mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah. Bisnis kami adalah melayani dan membangun infrastruktur. Mulai bisnis mobil, transportasi darat, pelayanan, jalan raya, jembatan, bandar udara, dan peralatannya, membuat alat-alat peralatan jalan, perlistrikan aspal serta agro industri.

Melalui pembangunan infrastruktur yang luas, kami yakin, Indonesia akan berkembang dengan pesat. Kami lahir dan berkembang di

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Konsep  31
Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

a) Standar dan sasaran dari kebijakan. Adanya standar dan sasaran yang jelas yang mengatur tahapan-tahapan Revitalisasi Kawasan Kota Lama melalui Buku Grand Design Kota Lama

Ketiga kabupaten sentra produksi kambing Boerawa tersebut memiliki potensi sumber daya pertanian yang melimpah, tetapi nampaknya belum dapat dioptimalkan

Mengisi dan menandatangani Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi Negara Ritel dari Departemen Keuangan, Formulir Pembelian Surat Berharga Negara, dan Formulir

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis hanya membatasi permasalahan pada Evaluasi Sistem dan Prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Serba Usaha Jatirogo Kabupaten Kulon

Komposit jenis ini biasanya memiliki bahan penguat yang dimensinya kurang lebih sama, seperti bulat serpih, balok, serta bentuk-bentuk lainnya yang memiliki sumbu hampir

Sepanjang periode “Standarisasi Nasional Tri Dharma Perguruan Tinggi 2011-2015” dalam rangka penguatan daya saing nasional PS Biologi FMIPA Unram ini, realisasi

LAKARKAN LAKARKAN DUA DUA lakaran produk pada bahagian yang mempunyai masalah inventif seperti yang telah dinyatakan dalam jadual cadangan perubahan reka bentuk berdasarkan

Pada analisa kali ini juga akan dilakukan beberapa variasi yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya seperti melakukannya terhadap beberapa variasi sudut skew,