BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.Menurut Sugiyono (2015:55) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, mencari peranan dan pengaruh, hubungan yang bersifat sebab akibat, yaitu antara variabel bebas dan variabel terikat.Adapun analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik selama satu bulan yaitu pada bulan Februari 2017.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU yang terdiri dari 8 program studi angkatan 2013-2016 yang menggunakan produk Pantene. Jumlah populasi tidak diketahui secara pasti.
3.3.2 Sampel
metode menurut Rao Purba (2006) dalam Kharis (2011:50) menggunakan rumus sebagai berikut:
� = �
2
4(���)2
Keterangan :
N = Ukuran sampel
Z = 1,96 score pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan ditentukan 95%)
Moe = Margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10%
Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:
� = (1,96)
2
4(10%)2
� =96,04
n =96
Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 96 orang.Untuk memudahkan perhitungan, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden.
Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi beberapa kriteria yaitu:
1. Mahasiswa FISIP USU yang pernah membeli dan menggunakan shampo pantene.
3.4 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho1: Tidak terdapat pengaruh antara celebrity endorser terhadap keputusan
pembelian produk Pantene.
Ha1:Terdapat pengaruh antara celebrity endorser terhadap keputusan
pembelian produk Pantene
Ho2: Tidak terdapat pengaruh antara brand image terhadap keputusan
pembelian produk Pantene
Ha2: Terdapat pengaruh antara brand image terhadap keputusan pembelian
produk Pantene
Ho3: Terdapat pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian produk
Pantene. .
Ha3: Terdapat pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian produk
Pantene.
Ho4: Tidak terdapat pengaruh antara celebrity endorser, brand image, dan
harga terhadap keputusan pembelian produk Pantene.
Ha4: Terdapat pengaruh antara celebrity endorser, brand image, dan harga
terhadap keputusan pembelian produk Pantene. 3.5 Definisi Konsep
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari setiap konsep yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan definisi konsep dari penelitian ini,yaitu:
1. Variabel bebas, yaitu: a. Celebrity Endorser (X1)
sebagai bintang iklan di media-media, mulai dari media cetak, media sosial, maupun media televisi.
b.Brand Image (X2)
Menurut Rangkuti (Sangadji, 2011:327) brand image (citra merek) adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen.
c. Harga (X3)
Menurut Kotler (2009:529), harga adalah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan atau kepemilikan barang atau jasa.
d. Keputusan Pembelian (Y)
Menurut Swastha (2008:106), keputusan pembelian adalah perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian mereka. 3.6 Definisi Operasional
Berikut akan diuraikan variabel yang diteliti beserta indikator-indikator yang dipakai sebagai alat pengukurnya
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Skala Celebrity
Endorser (X1)
Harga (X3)
Sesuatu yang harus dibayar dem memperoleh produk Pantene.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik pengumpulan data,yaitu: 1. Data Primer
Teknik pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan pada mahasiswa FISIP USU angkatan 2013-2016.
2. Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti.
b. Studi Dokumentasi
gambar, atau benda lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 3.8 Skala Pengukuran Variabel
Skala yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang akan sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Ada lima alternatif yang akan digunakan dalam pemberian skor, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2 Skala Likert
No Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Netral (N) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Penulis (2016)
Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing apakah tergolong sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing-masing variabel tersebut akan ditentukan dengan skala interval sebagai berikut:
Interval = skor tertinggi −skor terendah
banyak bilangan
Interval = 5−1
5
Dengan interval 0,8 maka kategori jawaban responden masing-masing variabel dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Skor untuk kategori sangat tinggi: 4,21-5,00 2. Skor untuk kategori tinggi: 3,41-4,20
3. Skor untuk kategori netral: 2,61-3,40 4. Skor untuk kategori rendah: 1,81-2,60
5. Skor untuk kategori sangar rendah: 1,00-1,80
Data hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk dalam kategori mana.
3.9 Teknik Analisa Data 3.9.1 Metode Uji Instrumen
Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian.Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan pada responden.Hal ini dilakukan agar data-data yang diperoleh valid dan reliabel.Instrumen yang valid berarti kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program Statistik dengan kriteria sebagai berikut :
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan utuk melihat apakah instrument penelitian merupakan instrument yang handal dan dapat dipercaya.Jika variabel peelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
Noor (2013:131) menjelaskan bahwa perhitungan atau uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pernyataan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas, maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas.Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakanbantuan software Statistik.Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah:
a. Jika nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,60 , maka item-item kuesioner
yang digunakan dinyatakan reliabel atau konsisten
b. Jika nilai alpha lebih kecil dari 0,60 , maka item-item kuesioner yang digunakan dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.
3.9.2 Uji Asumsi Klasik
Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah:
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika varian berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Juliandi,2013:176).
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas ini adalah a. Jika terdapat pola tertentu pada grafikscatterplot padasoftware statistik, seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (Bergelombang, menyebar kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik meyebar, maka indikasinya adalah tidak terjadi heteroskedastisiptas.
3. Uji Multikolinearitas
multikolineritas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan:
a. Bila VIF > 10 maka terdapat masalah multikolineritas yang serius. b. Bila VIF < 10 maka tidak terdapat masalah multikolineritas yang serius.
3.9.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Berganda digunakan untuk menganalisis apakah variabel independen (celebrity endorser, brand image, dan harga) secara bersama mempengaruhi variabel dependen,yaitu keputusan pembelian produk Pantene. Adapun model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + e Dimana:
Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta
b1 = Koefisien X1 X1 = Celebrity Endorser b2 = Koefisien X2 X2 = Brand Image b3 = Koefisien X3 X3 = Harga
e = Standart error 3.9.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut : 1.Uji Signifikansi Individual (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel dependen.
a. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel
1. Jika nilai t hitung > t tabel, maka variabel bebas berpengaruh terhadap
variabel terikat
2. Jika nilai t hitung < t tabel, maka variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat
b. Berdasarkan nilai signifikansi hasil output pada software statistik
1. Jika nilai sig. < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat
2. Jika nilai sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
H0 ditolak jika thitung< ttabel pada α = 5% Ha diterima jika thitung> ttabelpada α = 5% 2.Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengruh secara berama-sama terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2003:219).Uji simultan (Uji-F) dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen (personal, sociological, environmental) terhadap variabel dependen (minat berwirausaha) secara bersama-sama. enelitian ini mempunyai F
tabel = (df1; df2) maka df (n1) = k-1 ,df (n2) = n-k
Dasar pengambilan keputusan uji signifikansi simultan F adalah: a. Nilai F
1. Jika nilai F hitung > dari F tabel, maka disimpulkan bahwa terdapat
2. Jika nilai F hitung < dari F tabel, maka disimpulkan tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat b. Nilai Sig.
1. Jika nilai sig. < 0,05 maka terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
2. Jika nilai sig. > 0,05 maka terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
3. Koefisien Determinasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan
Pantene lahir pada tahun 1945 yang terinspirasi dari bahan panthenol, yang dimiliki oleh oleh perusahaan obat Swiss Hoffman LaRoche yang membuat debutnya sebagai produk perawatan rambut unggulan di seluruh Eropa lengkap dengan botol kaca dan aroma bergengsi. Pada tahun 1960-an terdapat permintaan dari wisatawan Eropa di Amerika Serikat mendorong ritel Amerika untuk mengimpor Pantene dari Swiss. Pengalaman berbelanja di New York City semakin menyenangkan saat Pantene diluncurkan secara eksklusif di lokasi kelas atas seperti Waldorf Astoria dan Saks Fifth Avenue.Pantene menggunakan kemasan baru dengan tutup emas yang khas 35 tahun kemudian yaitu pada tahun 1975-1976.
kesehatan rambut membuat slogan Pantene Pro-V®, “Hair so healthy it shines” dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1995, pantene menjadi merek miliaran dolar dan pada tahun 1997-1998 Pantene terus menjadi merek perawatan rambut unggulan dan kecintaan media dengan hadirnya dukungan dari Golden Door Salon, Ford Models, Club Evian, Milan Fashion Week, Vogue, Allure, dan Cosmopolitan. Pada tahun 2000-2006 Pantene merevolusi pendekatannya terhadap perawatan rambut dengan membuat produk yang sesuai dengan penampilan yang kamu inginkan. Dengan lebih dari 100 produk perawatan rambut dan tata rambut yang diluncurkan di Amerika Serikat saja, Pantene memenuhi semua kebutuhan dan kemungkinan untuk perawatan rambutmu.(www.pantene.co.id) . Di tahun 2010, Pantene berkolaborasi dengan NASA, menggunakan teknologi pemodelan mereka untuk menemukan informasi baru tentang struktur molekul rambut.
Penemuan ini memungkinkan Pantene untuk merancang ulang perawatan rambut, menyempurnakan formula untuk memastikan setiap tetes Pantene menutrisi rambut dari dalam hingga luar.Pantene Hair Research Alliance didirikan tahun 2012 untuk membawa riset dan pengembangan Pantene ke level yang lebih tinggi. Memadukan Sains dan Kecantikan, Alliance terus mengembangkan solusi yang lebih kuat untuk menciptakan perawatan rambut yang lebih efisien. Kini, setelah lebih dari 60 tahun pengembangan dan lebih dari 1.000 formulasi, upaya Pantene yang tiada henti dalam mengejar kesempurnaan terus berlanjut untuk memberikan rambut yang lebih sehat dan lebih bernutrisi kepada para wanita di seluruh dunia.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Selalu mencoba membuat produk di jalan yang benar dan juga mengedepankan kejujuran dalam melayani konsumen dengan produk-produk dan layanannya 2. Berusaha menjadi yang terbaik dalam melakukan apa yang paling penting. 3. Keinginan kuat untuk meningkatkan dan memenangkan pasar.
4. Menghormati kolega, pelanggan dan konsumen serta memperlakukan mereka
sebaik mungkin
Misi dari perusahaan tersebut adalah:
1. Mempromosikan ide sederhana untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari konsumen setiap harinya.
2. Melampaui produk lain dengan produk yang berkualitas tinggi dan terjamin
mampu memuaskan konsumen.
3. Memperluas pangsa pasar dan dapat menjangkau konsumen di lebih banyak
bagian negara dengan melakukan ekspansi pasar. 4.1.3 Jenis-Jenis Produk Pantene
1. Shampo
Nama produk-produknya: a. Anti Dandruff Shampoo b. Aqua Pure Shampoo
c. Daily Moisture Renewal Shampoo d. HairFall Control Shampoo
e. Nature Care Fullness & Life Shampoo f. Silky Smooth Care Shampoo
Nama produk-produknya:
a. Hair Fall Control Conditioner b. Total Damage Care Conditioner c. Aqua Pure Conditiner
d. Daily Moisture Renewal Conditioner e. Nature Care Fullness & Life Conditioner f. Silky Smooth Care Conditioner
g. Aqua pure Daily Intensive Conditioner
h. Silky Smooth Care Daily Intensive Conditioner 3. ConditionerIntensif Harian
Nama produk-produknya:
a. Hair Fall Control 3-Minute Miracle Conditioner b. Total Damage Care 3-Minute Miracle Conditioner c. Hair Fall Control daily Intensive Conditioner 4. Perawatan Tanpa Bilas
Nama produk-produknya:
a. Total Damage Care 3 Minute Miracle Intensive Treatment b. Total Damage Care Intensive Hair mas
c. Nature Care Fullness & Life Intensive Hair Mask d. Nature Care Fullness & Life Intensive hair Mask e. Hair Fall Control Intensive Hair mask
f. Nature Care Fullness & Life Natural Shine Booster Essence g. Daily Moisture Renewal Intensive Hair Mask
4.2 Analisis Data
Penelitian dilakukan secara kuantitatif yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang merupakan pengguna produk Pantene, sebanyak 100 orang.Kuesioner yang dibuat oleh peneliti dan dijawab oleh responden yang terdiri atas 30 pernyataan.
Karakteristik responden merupakan identitas responden yang menjadi sampel penelitian. Dari uraian karakteristikresponden yang didapat dari kuesioner yang telah disebar, data yang yang diperoleh penulis dapat dilihat dalambentuk tabel berikut: 4.2.1.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis kelamin
Data mengenai identitas responden berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Laki-Laki 24 24%
2. Perempuan 76 76%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan tabel 4.1 mayoritas responden dalam penelitian ini adalah perempuan yaitu sebanyak 76 dibandingkan dengan laki laki 24 orang atau 24%.Hal ini menunjukkan bahwa Shampo Pantene lebih diminati oleh perempuan karena perempuan lebih dominan mendambakan rambut sehat panjang berkilau seperti ditawarkan oleh Shampo Pantene.
4.2.1.2 Identitas Responden Berdasarkan Departemen
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi
No Program Studi Jumlah Persentase
1. Administrasi Perpajakan 9 9%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dari setiap program studi beda atau tidak merata. Itu dikarenakan FISIP termasuk homogen sehingga peneliti mengambil sampel dengan menggunakan incidental samplingyaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dimana peneliti lebih banyak bertemu dengan mahasiswa administrasi bisnis sebanyak 33 responden.
4.2.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Stambuk
Data mengenai identitas responden berdasarkan stambuk disajikan dalam tabel 4.3
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk
No Stambuk Jumlah Persentase
1. 2013 53 53%
2. 2014 28 28%
3. 2015 13 13%
4. 2016 6 6%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
responden atau 53% dari total responden. Hal ini menunjukkan bahwa peneliti secara incidental lebih banyak bertemu dengan mahasiswa 2013 karena kebanyakan mahasiswa 2013 memenuhi kriteria sampel yang telah ditentukan peneliti..
4.2.1.4 Identitas Responden Berdasarkan Pernah atau Tidaknya Melihat Iklan Shampo Pantene versi Raline Shah
Data mengenai identitas responden berdasarkan umur disajikan dalam tabel 4.4.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah atau tidaknya melihat iklan shampoo pantene versi Raline Shah
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Pernah 100 100%
2. Tidak Pernah 0 0%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa semua responden dalam penelitian ini adalah responden yang pernah melihat atau menonton iklanshampo pantene versi Raline Shah yakni sebanyak 100 responden atau sebanyak 100% .Hal ini sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti yaitu responden yang pernah menonton atau melihat iklan shampo Pantene pro-v pro-versi Raline Shah.
4.2.1.3 Identitas Responden Berdasarkan Intensitas Pemakaian
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Pemakaian No Intensitas Pemakaian Jumlah Persentase
1. Sehari dua kali 15 1%
2. Sehari sekali 22 2%
3. Dua hari sekali 42 83%
4. Tiga hari sekali 5 8%
5. Dan lainnya 16 6%
Total 100 100%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas intensitas pemakaian responden dalam penelitian ini adalah setiap dua hari sekali yaitu sebanyak 42 responden atau 42% dari total responden.Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menggunakan shampo Pantene pro-v setiap dua hari sekali karena aktivitas yang padat yang tidak memungkinkan untuk sering mencuci rambut.
4.2.2 Analisa Data Variabel
Dalam penelitian ini terdapat pernyataan-pernyataan pada tiap indikator yaitu variabel Celebrity Endorser (variabel X1), Brand Image (X2) , dan Harga (variabel X3) dan variabel Keputusan Pembelian (Variabel Y). Adapun uraian hasil jawaban dari tiap indikatortersebut adalah sebagai berikut:
4.2.2.1 Variabel Celebrity Endorser
Tabel 4.6
Distribusi Penilaian Responden Terhadap PernyataanRaline Shah dikenal Masyarakat Umum
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.6, mayoritas responden menyatakan setuju pada pernyataan tersebut dengan nilai 50%. Hal ini menunjukkan bahwa Raline Shah banyak dikenal oleh mayoritas responden karena Raline shah termasuk selebriti cantik yang sedang naik daun.
Tabel 4.7
Distribusi Penilaian Responden Terhadap PernyataanSaya Menyukai Raline Shah Sebagai Selebriti Iklan Shampo Pantene Pro-v
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.8
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Karakter Raline Shah Dalam Iklan Shampo Pantene Membuat Saya Percaya Terhadap Shampo
Pantene Pro-v
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 2 2%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.8, mayoritas responden menyatakan netral pada pernyataan tersebut dengan nilai 52%. Hal ini menunjukkan bahwa karakter Raline Shah dalam iklan tsb masih diragukan dapat membuat mayoritas responden untuk percaya terhadap produk Pantene karena selain celebrity endorser masih terdapat faktor lain yang dapat membuat konsumen percaya terhadap shampo Pantene pro-v.
Tabel 4.9
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Keahlian Raline Shah Dalam Mengiklankan Shampo Pantene Pro-v Membuat Saya Tertarik Untuk
Membeli Produk tsb
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 2 2%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
membeli karena faktor celebrity endorser, bisa jadi karena faktor-faktor lain seperti brand image dan harga.
Tabel 4.10
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Wajah Raline Shah Yang Cantik, Dan Memiliki Rambut Yang Sehat Berkilau Cocok Untuk
Mengiklankan Shampo Pantene Pro-v
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.10, mayoritas responden menyatakan setuju pada pernyataan tersebut dengan nilai 54%. Hal ini benar karena wajah Raline Shah yang cantik dan rambut sehat berkilau sangat cocok untuk dijadikan iklan shampo Pantene pro-v.
Tabel 4.11
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Penampilan Raline Shah Dalam Iklan Shampo Pantene Pro-v Terlihat menarik Dan Berkelas No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan
1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.12
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Kharisma/ karakteristik Yang Dimiliki Raline Shah Dalam Iklan Membuat Saya
Tertarik Untuk Membeli Shampo Pantene Pro-v
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuj 2 2%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.12, mayoritas responden menyatakan setuju pernyataan tersebut dengan nilai 45%. Hal ini menunjukkan dengan karakter Raline Shah yang cantik dan berkelas dapat membuat konsumen untuk tertarik membeli shampo Pantene pro-v.
Tabel 4.13
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Kharisma/ Karakteristik Yang Dimiliki Raline Shah Dalam Iklan Membuat Saya
Yakin Pada Shampo Pantene Pro-v
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 2 2%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
4.2.2.2 Variabel Brand Image
Brand Image merupakan variabel yang mengambarkan persepsi dan keyakinan konsumen terhadap produk Pantene.Adapun uraian hasil jawaban dari tiap indikator tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 4.14
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Shampo Pantene Pro-v Memberi Solusi Untuk Berbagai Masalah Rambut
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 1 1%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.14, mayoritas responden menyatakan setuju pernyataan tersebut dengan nilai 45%. Hal ini menunjukkan bahwa shampo Pantene pro-v dengan beragam varian dapat membantu konsumen untuk mengatasi berbagai masalah rambut yang dialami konsumen
Tabel 4.15
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Shampo Pantene Pro-v Dapat membantu Melawan 10 Tanda Kerusakan Yaitu Rambut Kusam, Kusut, Bercabang, kering, Rapuh, Mudah patah, Kasar, Lepek,
Mengembang, Dan Susah Diatur
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 1 1%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
menunjukkan mayoritas responden masih ragu terhadap shampo Pantene pro-v yang dapat melawan 10 tanda kerusakan karena tidak semua tanda kerusakan bisa ditangani menggunakan shampo tapi bisa juga dibantu dengan conditioner dan masker rambut.
Tabel 4.16
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Shampo Pantene Pro-v Dapat Membuat Rambut Saya Sehat Berkilau Dan Tahan Lama
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 1 1%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.16 mayoritas responden netral terhadap pernyataan tersebut dengan nilai 50%.Hal ini menunjukkan responden ragu dengan shampo Pantene pro-v yang dapat membuat berkilau dan tahan lama karena tidak semua rambut dapat berkilau sepanjang hari dengan cuaca yang panas dan aktivitas yang padat.
Tabel 4.17
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Shampo Pantene Pro-v Memiliki Aroma Yang Wangi Dan Tahan Lama
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.17, mayoritas responden setuju terhadap pernyataan tersebut dengan nilai 47%. Hal ini benar bahwa shampoo Pantene pro-v memiliki aroma yang wangi dapat dapat bertahan lama
Tabel 4.18
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Merek Shampo Pantene Pro-v Mudah Diucapkan
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.18, mayoritas responden yang menyatakan setuju pernyataan tersebut dengan nilai 50%.Hal ini benar bahwa Pantene mudah untuk diucapkan.
Tabel 4.19
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Merek Shampo Pantene Pro-v Mudah Dikenali
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
4.2.2.3 Variabel Harga
Hargamerupakan variabel yang mengambarkan sesuatu yang harus dibayar demi memperoleh produk Pantene.Adapun uraian hasil jawaban dari tiap indikator tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.20
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Harga Shampo Pantene Pro-v Terjangkau
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.20, mayoritas responden yang menyatakan setuju pernyataan tersebut dengan nilai 49%. Hal ini menunjukkan bahwa harga shampo Pantene pro-v termasuk harga yang terjangkau dari produk shampo lain.
Tabel 4.21
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Harga Shampo Pantene Pro-v Sesuai Dengan Harapan Saya
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 1 1%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
menunjukkan bahwa mayoritas responden mengharapkan harga shampo Pantene pro-v lebih rendah yang sesuai dengan harapan konsumen.
Tabel 4.22
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Harga Shampo Pantene pro-v Sesuai Dengan Kualitas Produk
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.22, mayoritas responden menyatakan setuju pernyataan tersebut dengan nilai 46%.Hal ini menunjukkan walaupun harga shampo pantene pro-v bukan harga paling murah tapi harga shampo pantene pro-v sesuai dengan kualitas yang diberikan.
Tabel 4.23
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Harga Shampo Pantene Pro-v Sesuai Dengan Hasil yang Diinginkan
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 3 3%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.24
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Harga Shampo Pantene Pro-v Dapat Bersaing Dari Produk Pesaing
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 1 1%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.24, mayoritas responden menyatakan setuju pada pernyataan tersebut dengan nilai 51%. Hal ini menunjukkan harga shampoo Pantene pro-v tidak kalah saing dengan harga shampo lainnya karena banyak terdapat harga shampo yang jauh lebih mahal.
Tabel 4.25
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Harga Shampo Pantene Pro-v Sesuai Dengan Harga Pasar
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 1 1%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.25, mayoritas responden menyatakan setuju pernyataan tersebut dengan nilai 53%.Hal ini benar karena harga shampo Pantene pro-v sesuai dengan harga pasaran, standardtidak terlalu mahal dan murah.
4.2.2.4 Variabel Keputusan Pembelian
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.26
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Saya Menggunakan Shampo Pantene Pro-v Untuk Memenuhi Kebutuhan Saya
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 1 1%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.26, mayoritas responden menyatakan setuju pernyataan tersebut dengan nilai 51%. Hal ini menunjukkan konsumen menggunakan shampo Pantene pro-v untuk memenuhi kebbutuhan rambut mereka.
Tabel 4.27
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Saya Menggunakan Shampo Pantene Pro-v Karena Keluaraga/Teman-Teman Saya Menggunakan
produk tsb.
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 6 6%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.28
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Saya Mencari Informasi Terlebih Dahulu Sebelum membeli Shampo Pantene pro-v
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 4 4%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.28, mayoritas responden menyatakan setuju pada pernyataan tersebut dengan nilai 46%.Hal ini menunjukkan bahwa responden mencari tahu tentang shampo pantene pro-v terlebih dahulu sebelum membelinya karena jika salah membeli shampo dapat berakibat gatal-gatal, ketombean dan rontok.
Tabel 4.29
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Saya mendapat informasi tentang shampo pantene pro-v dari teman atau orang yang sudah
pernah memakainya
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 2 2%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.30
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Setelah Mendapatkan Informasi Tentang Shampo Pantene Pro-v Saya Mempertimbangkan Untuk
Membeli Produk Tersebut
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.30, mayoritas responden menyatakan setuju pada pernyataan tersebut dengan nilai 45%. Hal ini benar karena setelah mendapatkan informasi, konsumen akan mempertimbangkan untuk membeli shampo Pantene pro-v.
Tabel 4.31
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Informasi Yang Saya Dapat Tentang Shampo Pantene Pro-v Sesuai Dengan Produk Yang Ingin
Saya Beli
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 2 2%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.32
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Saya Membeli Shampo Pantene Pro-v Karena Dapat Memberi Solusi Untuk Masalah Rambut Saya No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan
1. Sangat Tidak Setuju 0 0%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.32, mayoritas responden menyatakan setuju pernyataan tersebut dengan nilai 40%.Hal ini menunjukkan bahwa shampo Pantene pro-v dapat memberikan solusi untuk masalah rambut mereka karena shampo Pantene pro-v yang dapat mengatasi berbagai masalah rambut.
Tabel 4.33
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Saya membeli Shampo Pantene Pro-v Berdasarkan Keputusan Pribadi Saya
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 1 1%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.34
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Saya Merasa Puas Dengan Membeli Dan Menggunakan Produk Shampo Pantene Pro-v No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan
1. Sangat Tidak Setuju 3 3%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.34, mayoritas responden menyatakan netral pada pernyataan tersebut dengan nilai 42%.Hal ini menunjukkan keraguan terhadap kepuasan yang diberikan oleh shampo Pantene pro-v.
Tabel 4.35
Distribusi Penilaian Responden Terhadap Pernyataan Saya Akan Melakukan Pembelian Ulang Terhadap Shampo Pantene Pro-v
No Pilihan Jawaban Jumlah Persentase Rata-rata Keterangan 1. Sangat Tidak Setuju 2 2%
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
4.3 Analisis Data
4.3.1 Metode Uji Instrumen
Uji instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini ialah uji validitas dan uji reliabilitas.Pengujian dilakukan setelah menyebar kuesioner kepada 30 responden dengan menggunakan bantuan SPSS 20.1.Uji Validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner yang disebarkan layak untuk dijadikan instrumen penelitian.
4.3.1.1 Uji Validitas
Menguji validitas berarti menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika instrument valid atau benar maka hasil pengukuran pun kemungkinan akan benar (Juliandi dan Irfan, 2013:7). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan uji Rank-Spearman karena skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala ordinal. Dasar pengambilan keputusan ialah sebagai berikut:
1. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka kuesioner tersebut
dinyatakan valid.
2. Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka kuesioner tersebut
dinyatakan tidak valid.
Tabel 4.36
Hasil Uji Validitas Variabel
No Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
1 Celebrity
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
4.3.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan utuk melihat apakah instrument penelitian merupakan instrument yang handal dan dapat dipercaya.Jika variabel penelitian menggunakan instrument yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
Perhitungan atau uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pernyataan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas, maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah: c. Jika nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,60 , maka item-item kuesioner
yang digunakan dinyatakan reliabel atau konsisten
d. Jika nilai alpha lebih kecil dari 0,60 , maka item-item kuesioner yang
digunakan dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.
Hasil pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakanbantuan software Statistik, dapat dilihat dari tabel 4.37.
Tabel 4.37 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel
Cronbach's Alpha
Nilai
Kritik Keterangan 1 Celebrity Endorser 0,881 0,60 Reliabel
2 Brand Image 0,878 0,60 Reliabel
3 Harga 0,732 0,60 Reliabel
4 Keputusan Pembelian 0,903 0,60 Reliabel Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
4.3.2 Uji Asumsi Klasik 4.3.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil dari uji normalitas dapat dilihat dari grafik 4.1.
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Pola normalitas pada grafik histogram pada gambar 4.1 yang menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan.
c. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
d. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Hasil dari uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik P Plot pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Normal P-Plot
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya.Oleh karena itu selain melihat grafik, peneliti menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) yang dapat dilihat pada tabel 4.38.
Tabel 4.38
Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 4.58843743
Most Extreme Differences
Absolute .088
Positive .088
Negative -.080
Kolmogorov-Smirnov Z .878
Asymp. Sig. (2-tailed) .423
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.42 menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,423 lebih besar dari 0,05, maka nilai residual berdistribusi secara normal.
4.3.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot Heterokedastisitas
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik tidak membentuk suatu pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) sehingga penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas.
4.3.2.3 Uji Multikolinieritas
Tabel 4.39
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan tabel 4.39 terlihat bahwa tidak terjadi multikolonieritas dimana nilai VIF untuk variabel celebrity endorser, brand image dan hargalebih kecil dari 10 sedangkan nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa indikator variabel-variabel dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi.
4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk melihat secara langsung pengaruh beberapa variabel terikat.
Tabel 4.40
Hasil Uji Analisis Linier Berganda
Model Unstandardized
Tabel 4.40menunjukkan bahwa persamaan regresi linier berganda antar variabel independen (celebrity endorser, brand image dan harga) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) menghasilkan persamaan model sebagai berikut :
Keputusan Pembelian= 4,772 +0,255X1 + 0,566 X2+ 0,461 X3
1. Konstanta (a) sebesar 4,772 apabila celebrity endorser (X1), brand image (X2) dan
Harga (X3) atau nilai variabel bebas adalah 0, maka besarnya variabel keputusan
pembelian adalah sebesar 4,772
2. Variabel celebrity endorser (X1) terhadap keputusan pembelian dengan koefisien regresi sebesar 0,255. Apabila nilai setiap variabel celebrity endorser meningkat satu kesatuan maka nilai variabel keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,255.
3. Variabel brand image (X2) terhadap keputusan pembelian dengan koefisien
regresi sebesar 0,566. Apabila nilai setiap variabel harga meningkat satu kesatuan maka nilai variabel keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,566
4. Variabelharga (X3) terhadap keputusan pembelian dengan koefisien regresi
sebesar 0,461. Apabila nilai setiap variabelharga meningkat satu kesatuan maka nilai variabel keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,461
4.3.4 Uji Hipotesis
4.3.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen (celebrity endorser, brand image dan harga) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).Ttabelpada penelititan ini menggunakan tingkat signifikansi untuk uji dua
arah 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) = (100-4) = 96. Maka ttabel yang
Tabel 4.41
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Model Unstandardized
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.41 menunjukkan bahwa pengaruh dari setiap variabel secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Variabel celebrity endorser (X1) mempunyai thitung = 1,952 yang lebih kecil dari
ttabel = 1,98498 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,54 yang lebih besar dari α =
0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara parsial celebrity endorser tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Kondisi ini berarti hipotesis H01diterima dan H1 ditolak.
2. Variabel brand image (X2) mempunyai thitung = 2,795 yang lebih besar dari
ttabel = 1,98498 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006 yang lebih kecil dari α
= 0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara parsial brand image berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Kondisi ini berarti hipotesis H02ditolak dan H2 diterima.
3. Variabel harga (X3) mempunyai thitung = 2,095 yang lebih besar dari ttabel =
1,98498 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,039 yang lebih kecil dari α = 0,05.
terhadap keputusan pembelian. Kondisi ini berarti hipotesis H03ditolak dan H3
diterima.
4.3.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-f)
Uji tatistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengruh secara berama-sama terhadap variabel terikat.Uji simultan (Uji-F) dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen (personal, sociological, environmental) terhadap variabel dependen (minat berwirausaha) secara bersama-sama. enelitian ini mempunyai F tabel = (df1; df2)
maka df (n1) = k-1 = 4-1 = 3 dan
df (n2) = n-k =83-4 = 79 jadi, Ftabel pada penelitian ini adalah 2,72.
Dasar pengambilan keputusan uji signifikansi simultan F adalah: c. Nilai F
3. Jika nilai F hitung > dari F tabel, maka disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat
4. Jika nilai F hitung < dari F tabel, maka disimpulkan tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat d. Nilai Sig.
3. Jika nilai sig. < 0,05 maka terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 4.42
Tabel Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 1733.825 3 577.942 28.916 .000b
Residual 1918.765 96 19.987
Total 3652.590 99
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.42 menunjukkan bahwa nilai Fhitung = 28,916lebih besar dari Ftabel =
2,70 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel celebrity endorser, brand image, danharga berpengaruh signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian.Kondisi ini berarti hipotesis H0ditolak dan H1 diterima.
4.3.4.3Uji Koefisisen Determinasi ��
Hasil uji statistik uji koefisien determinasi (Adjusted R Square) dapat dilihat pada tabel 4.47.
Tabel 4.43
Hasil Uji Koefisisen Determinasi ��
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .655a .429 .412 4.660
Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
4.4 Pembahasan
Hasil pengujian Celebrity Endorser terhadap keputusan pembelian menggunakan uji signifikan parsial (uji t), diperoleh hasilthitung = 1,952 yang lebih
besar dari nilai ttabel = 1,98498 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,54 yang lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara parsial celebrity endorser tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.Hasil pengujian Brand Image terhadap keputusan pembelian menggunakan uji signifikan parsial (uji t), diperoleh hasilthitung = 2,795 yang lebih besar dari nilai ttabel = 1,98498 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,006 yang lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara parsial brand image berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil pengujian Harga terhadap keputusan pembelian menggunakan uji signifikan parsial (uji t), diperoleh hasil thitung = 2,095 yang lebih besar nilai dari
ttabel = 1,98498 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,039 yang lebih kecil dari 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan secara parsial harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil uji signifikan simultan (uji F) yang dilakukan atas hipotesis ketiga, diperoleh hasil Fhitung = 28,916lebih besar dari nilai Ftabel = 2,70 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan secara simultan celebrity endorser, brand image dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sebagai jawaban dari tujuan penelitian ini maka menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Celebrity endorser (X1) secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian produk Pantene. Kondisi ini H01diterima dan H1 ditolak
2. Brand Image (X2) secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap produk
Pantene. Kondisi ini berarti hipotesis H02ditolak dan H2 diterima.
3. Harga secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
pembelian Produk Pantene. Kondisi ini berarti hipotesis H03ditolak dan H3
diterima.
4. Celebrity endorser, brand image, danharga berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap keputusan pembelian produk Pantene. . Kondisi ini berarti hipotesis Ho4ditolak dan Ha4 diterima.
5.2 Saran
Terkait dengan apa yang disimpulkan, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
2. Sebaiknya perusahaan Pantene tetap mempertahankan dan meningkatkan meningkatkan brand image itu sendiri seperti menambah varian shampo dan membuat desain semenarik mungkin.