• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Konfercab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Konfercab"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

A. DASAR PEMIKIRAN

Kontrak sosial politik Negara berdaulat terhadap rakyat adalah melindungi warga Negara dan mensejahterakan secara lahir batin. Namun cita-cita tersebut belum menunjukan titik terang walaupun Negara ini telah merdeka lebih dari setengah abad. Fonomena reformasi bahwa, sejarah bangsa Indonesia ini di hiasi oleh peran kepeloporan kaum muda Indonesia yang berintikan unsur-unsur kekuatan mahasiswa. Dengan komitmen pada gerakan moral, Aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa menjadi kekuatan utama dalam drama jatuhnya rezim Orde Baru. Jatuhnya Orde Baru merupakan salah satu hasil dari gerakan reformasi yang di motori mahasiswa karena sesungguhnya reformasi adalah gerakan sistematis untuk menata system politik yang demokratis, system ekonomi yang adil dan merata, system hukum yang tegak dan mengayomi, serta system kebudayaan yang bermartabat.

Berdasarkan satu fonomena bangsa di atas, Ada beberapa hal yang harus terus di tegakan dan di perjuangkan sebagai: Pertama, Bahwa gerakan sebagai simbol moral haruslah membangkitkan kesadaran seluruh warga bangsa untuk menolak ke tidak adilan, Kesewenang-wenangan dan tirani dari sebuah rezim yang berkuasa. Kedua: sudah menjadi keharusan sejarah bahwa gerakan mahasiswa di lahirkan untuk senantiasa menjadi kekuatan dan pengontrol dari kekuasaan yang tengah di jalankan. Ketiga: gerakan mahasiswa haruslah tetap berbasiskan kampus dengan tradisi akademik nya, dan sedapat mungkin haruslah berdiri di atas idealisme mahasiswa dan partisan. Hal ini penting untuk menjaga kemurnian hati nurani setiap gerakan mahasiswa.

Mahasiswa sering di sebut sebagai generasi muda yang intelek dan mempunyai tanggung jawab moral dalam pembangunan serta bertekat mengaplikasikan diri agar berpotensi untuk menjadi generasi penerus dan pejuang dalam membawa bangsa sesuai dengan potensi yang di miliki dalam rangka mewujudkan mayarakat adil dan makmur. Keberadaan HMI sebagai elemen generasi intelectual muda Islam memilikitanggung jawab untuk berikhtiar memperbaiki kondisi umat islam dan bangsa Indonesia. Di butuhakan konsep-konsep alternative yang mampu menyehatkan kondisi bangsa dan Negara yang rapuh ini. Ada dua pertimbangan yang membangun HMI, yaitu: pemahaman dan perilaku umat islam terhadap ajaran umat islam terhadap agama yang

(2)

sinkretis sehingga memperlemah rasa kebangsaan dalam menghadapi persoalan yang sedang muncul. Kedua: mempertahankan eksitensi bangsan Indonesia yang terpuruk. Pada sisi demokrasi masih terdapat kekawatiran mendalam ketika belum tumbuhnya budaya superemasi hukum, penengkapan sewenang-wenang terhadap aktifis sipil, problem otonomi daerah yang belum berdampak pada kesejahteraan, dan ditambah lagi munculnya krisis serta ancaman disintegrasi diberbagai daerah belum kunjung usai. Keamanan social dan ketehanan nasional yang semakin rapuh telah pula menimbulkan disorientasi social ditengah masyarakat sebagai konsekwensi logis dari pengangguran dan kemiskinan dimana-mana, lalu kriminalitas semakin meluas, konsumsi narkoba dan barang-barang haram semakin bebas tak terkendali.

Keberadaan HMI sebagai elemen generasi intelektual-muda islam memiliki tanggung jawab untuk berikhtiar memperbaiki kondisi umat Islam dan bangsa Indonesia. Maka dibutuhkan konsep-konsep Islam alternative yang mampu kembali menyehatkan kondisi Bangsa dan Negara yang sedang rapuh ini. Ada tiga pertimbangan yang membangun semangat HMI, yaitu: Pertama, Pemahaman dan perilaku umat islam terhadap ajaran agama yang sinkretis sehingga memperlemah rasa kebangsaan dalam menghadapi persoalan yang sedang muncul. Kedua, Cara berpikir masyarakat dan pejabat muslim yang sekularitas turut memperlemah komitmen nasionalisme Indonesia. Ketiga, Mempertahankan eksistensi bangsa Indonesia yang terpuruk.

Kondisi lain yang menyertai keberadaan HMI, adalah kehidupan bangsa dan Negara dalam transisi reformasi membebaskan rakyat dari segala macam penindasan (ekonomi, politik, dan budaya) menuju masyarakat adil dan makmur yang diridai Allah SWT. Demikian pula di kalangan umat Islam, kehidupan yang jauh dari ajaran tauhid serta suasana perpecahan harus segera diatasi. Kehidupan yang demikian tidak mengutungkan perjuangan bangsa, karena secara objektif Amat Islam memengang kepeloporan. Untuk merealisasikan target perjuangannya, HMI secara terus menerus mencetak kader-kader umat yang siap terjun dan berbuat untuk masyarakat lemah. Paradigma Islam transformatif dalam pengkaderan HMI di harapkan menjadi resep dan dapur yang baik untuk mendidik para mahasiwa muslim. Forum Intermediate Training (LK-II) bentuk ikhtiar HMI dalam rangka mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.

(3)

B. NAMA KEGIATAN

Kegiatan ini bernama “Konferensi Cabang ke IX” Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Jantho- Aceh Besar.

C. TEMA KEGIATAN

Kegiatan ini bertemakan “Melahirkan kader yang kritis, kreatif serta Respon terhadap problema keummatan”.

D. TUJUAN DAN TARGET

Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Terbinanya Kader HMI yang mempunyai kemampuan intelektual dan mampu

mengelolah organisasi serta berjuang untuk meneruskan dan mengembangkan misi HMI yaitu terbinanya Insan akademis pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di Ridhoi Allah SWT.

2. Terwujudnya proses regenerasi kepemimpinan yang ideal bagi organisasi Adapun target yang akan di capai adalah:

1. Memiliki kesadaran intelektual yang kritis, dinamis, progresif, inovatif dalam memperjuangkan misi HMI

2. Memiliki kemampuan manajerial dalam berogranisasi 3. Menjadi penerus organisasi

E. WAKTU DAN TEMPAT

Konferensi cabang ke-IX akan dilaksanakan pada Tanggal 13 s/d 15 April 2012 di Kampus Abulyatama Kota Jantho- Aceh Besar,( tentative)

K. PESERTA

Peserta yang akan diundang sebagai peserta Konferensi cabnag ke IX adalah seluruh kader HMI Cabang kota Jantho.

(4)

L. KEPANITIAAN

Kepanitiaan konferensi cabang ke-IX adalah anggota pengurus HMI Cabang Kota Jantho dan para kader-kader HMI komisariat yang berada dalam kawasan Cabang Kota Jantho-Aceh Besar.

M. PENUTUP

Demikianlah proposal project konferensi cabang ke-IX ini kami buat untuk menjadi bahan pertimbangan bagi pihak terkait, atas perhatian, partisipasi dan bantuannya kami ucapkan banyak terimakasih.

Billahitaufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

PANITIA PELAKSANA

KONFERENSI CABANG KE-IX HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG KOTA JANTHO ACEH BESAR

IRVAN AKBAR FUAD BASRI

Ketua Panitia Sekretaris Panitia

Mengetahui, Pengurus

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) Cabang Kota Jantho –Aceh Besar

KHAIRUL IFRAD Ketua Umum

ESTIMASI ANGGARAN KONFERCAB KE IX

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG KOTA JANTHO 1. AKOMODASI DAN TRANSPORTASI

(5)

Uraian Unit Harga Satuan

@ Jumlah

Sewa gedung ( aula+kamar) 2 Hari 2.000.000,- 4.000.000,- Transportasi SC/MOT/OC 5 orang 200.000,- 1.000.000,- Tiket Pemateri Luar Aceh PP 1 Orang 2.000.000,- 2.000.000,-Komunikasi panitia 1 Paket 500.000,-

500.000,-Jumlah

7.500.000,-2. KONSUMSI

Uraian Unit Harga satuan

@ Jumlah

Snack peserta, panitia & Instr 50 x 3 x 2 10.000.- 3.000.000,-

Snack Pembukaan Acara 100 5000,- 500.000,-

Jumlah 3.500.000,-

3. PUBLIKASI, DEKORASI, DAN DOKUMENTASI

4. REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN

No URAIAN Jumlah

2. AKOMODASI DAN TRANSPORTASI

7.500.000,-3. KONSUMSI

3.500.000,-4. PUBLIKASI, DEKORASI, DAN DOKUMENTASI

2.700.000,-Jumlah

13.700.000,-Urain Unit Harga satuan

@ jumlah

Bendera Hmi 100 buah 7000,- 700.000,-

Spanduk 10 buah 200.000,- 2.000.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang jatuhnya Orde Baru, mengetahui peranan media Kompas dalam jatuhnya Orde Baru, dan mengetahui kronologi

peserta didik dalam mengevaluasi tentang perubahan dan perkembangan politik, sosial dan ekonomi masa Orde Baru dan awal Reformasi serta peran mahasiswa, pelajar, dan

Politik Lingkungan Pengelolaan Hutan Masa Orde Baru dan Reformasi.. Jakarta: Yayasan

Politik Lingkungan Pengelolaan Hutan Masa Orde Baru..

Reformasi memiliki makna, yaitu suatu gerakan untuk memformat ulang, Reformasi memiliki makna, yaitu suatu gerakan untuk memformat ulang, menata ulang atau menata

Peserta didik dapat menggunakan nalar dalam mengkaji perkembangan sosial-ekonomi dan politik masa akhir Orde Baru, Reformasi dan

PARTISIPASI POLITIK Pola Perilaku Pemilih Pemilu Masa Orde Baru dan Reformasi.

Reformasi memiliki makna, yaitu suatu gerakan untuk memformat ulang, Reformasi memiliki makna, yaitu suatu gerakan untuk memformat ulang, menata ulang atau menata