• Tidak ada hasil yang ditemukan

pancasila sebagai paradigma pembangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pancasila sebagai paradigma pembangunan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A.

A.

Pengertian

Pengertian Paradigma

Paradigma

Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut

pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn Thomas Kuhn , Orang yang pertama kali mengemukakan, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang harus paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut. Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang tersebut. Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut. Dengan suatu harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan. dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan.

Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan acuan, tolok ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia.

segala hal dalam kehidupan manusia.

Dalam Kamus Bebas Bahasa Indonesia, paradigma adalah suatu kerangka Dalam Kamus Bebas Bahasa Indonesia, paradigma adalah suatu kerangka pikir, modal yang diterapkan dalam ilmu pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan pikir, modal yang diterapkan dalam ilmu pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa paradigma adlah suatu kerangka pikir, orientasi dasar dari suatu bahwa paradigma adlah suatu kerangka pikir, orientasi dasar dari suatu perubahan.

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang pancasila sebagai paradigma pembangunan politik

(2)

B.

B.

Pancasila

Pancasila sebagai

sebagai Paradigma

Paradigma Pembangunan

Pembangunan

Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar  atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar  negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara merupakan Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia maka tidak berlebihan apabila organisasi atau persekutuan hidup manusia maka tidak berlebihan apabila pancasila menjadi landasan dan tolok ukur penyelenggaraan bernegara termasuk pancasila menjadi landasan dan tolok ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan.

dalam melaksanakan pembangunan.

Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia Hakikat manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:

yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain: a)

a) Susunan kodrat Susunan kodrat manusia terdiri atas manusia terdiri atas jiwa dan jiwa dan raga.raga. b)

b) Sifat kodrat Sifat kodrat manusia sebagai manusia sebagai individu sekaligus individu sekaligus sosial.sosial. c)

c) Kedudukan kodrat Kedudukan kodrat manusia sebagai manusia sebagai makhluk pribadi makhluk pribadi dan makhluk dan makhluk tuhan.tuhan. Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya Berdasarkan itu, pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan. Secara singkat, pembangunan nasional sebagai sosial, dan aspek ketuhanan. Secara singkat, pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas.

upaya peningkatan manusia secara totalitas.

Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan politik, ekonomi, keamanan. Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

2.1

2.1 Pancasila Pancasila Sebagai Sebagai Paradigma Paradigma Pembangunan Pembangunan PolitikPolitik

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat atau pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan

(3)

martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan subjek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter. sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter. Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik kerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara keadilan. Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun dan bermoral.

yang santun dan bermoral.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial politik Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial politik mengandung arti bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai wujud cita-cita Indonesia mengandung arti bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai wujud cita-cita Indonesia merdeka di implementasikan sbb : Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial merdeka di implementasikan sbb : Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan mencakup keadilan politik, budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

hari.

a. Mementingkan kepentingan rakyat / demokrasi dalam pemgambilan keputusan ; a. Mementingkan kepentingan rakyat / demokrasi dalam pemgambilan keputusan ; b. Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan b. Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan

konsep

konsep mempertahankan mempertahankan kesatuan kesatuan ;;

c. Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan c. Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan

kemanusiaan yang adil dan beradab ; kemanusiaan yang adil dan beradab ;

d.Tidak dapat tidak, nilai-nilai keadilan, kejujuran (yang menghasilkan) dan toleransi d.Tidak dapat tidak, nilai-nilai keadilan, kejujuran (yang menghasilkan) dan toleransi

bersumber pada nilai ke Tuhanan Yang Maha Esa. bersumber pada nilai ke Tuhanan Yang Maha Esa.

(4)

2.2

2.2 Pancasila Pancasila sebagai sebagai Paradigma Paradigma Pembangunan Pembangunan EkonomiEkonomi

Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan (sila II Pancasila). Sistem ekonomi ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan (sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dam humanistis akan menghasilkan sistem yang mendasarkan pada moralitas dam humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang menghargai hakikat ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk tuhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi tuhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu.

sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu.

Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek. Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan subjek. Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.

penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.

2.3

2.3 Pancasila Pancasila sebagai sebagai Paradigma Paradigma Pembangunan Pembangunan Sosial Sosial BudayaBudaya

Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Pembangunan sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, Pembangunan sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal dan bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil brutal dan bersifat anarkis jelas bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil

(5)

dan beradab. Manusia tidak cukup sebagai manusia secara fisik, tetapi harus dan beradab. Manusia tidak cukup sebagai manusia secara fisik, tetapi harus mampu meningkatkan derajat kemanusiaannya. Manusia harus dapat mampu meningkatkan derajat kemanusiaannya. Manusia harus dapat mengembangkan dirinya dari tingkat homo menjadi human.

mengembangkan dirinya dari tingkat homo menjadi human.

Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya yang beragam si seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa yang beragam si seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa. Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap persatuan sebagai bangsa. Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Dengan demikian, mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Dengan demikian, pembangunan sosial budaya tidak menciptakan kesenjangan, kecemburuan, pembangunan sosial budaya tidak menciptakan kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.

diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.

2.4

2.4 Pancasila Pancasila sebagai sebagai Paradigma Paradigma Pembangunan Pembangunan Pertahanan Pertahanan KeamananKeamanan

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

Sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan seluruh warga negara, Sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total terpadu, terarah, dan berlanjut untuk pemerintah dan diselenggarakan secara total terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Penyelenggaraan sistem pertahanan semesta bangsa dari segala ancaman. Penyelenggaraan sistem pertahanan semesta didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

pada kekuatan sendiri.

Sistem ini pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai pancasila, di mana Sistem ini pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai pancasila, di mana pemerintahan dari rakyat (individu) memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pemerintahan dari rakyat (individu) memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam masalah pertahanan negara dan bela negara. Pancasila sebagai paradigma masalah pertahanan negara dan bela negara. Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan keamanan telah diterima bangsa Indonesia pembangunan pertahanan keamanan telah diterima bangsa Indonesia

(6)

sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara. sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pertahanan negara bertitik tolak Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan pada falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2.5

2.5 Pancasila sebagai Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Paradigma Ilmu PengetahuanPengetahuan

Dengan memasukai kawasan filsafat ilmu (philosophy of science) ilmu Dengan memasukai kawasan filsafat ilmu (philosophy of science) ilmu pengetahuan yang diletakkan diatas pancasila sebagai paradigmanya perlu pengetahuan yang diletakkan diatas pancasila sebagai paradigmanya perlu difahami dasar dan arah penerapannya, yaitu pada aspek ontologis, epistomologis, difahami dasar dan arah penerapannya, yaitu pada aspek ontologis, epistomologis, dan aksiologis.

dan aksiologis. Ontologis Ontologis , yaitu bahwa hakikat ilmu pengetahuan aktivitas manusia, yaitu bahwa hakikat ilmu pengetahuan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya untuk mencari dan menemukan yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya untuk mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan. Ilmu pengetahuan harus dipandang secara utuh, dalam kebenaran dan kenyataan. Ilmu pengetahuan harus dipandang secara utuh, dalam dimensinya sebagai masyarakat, sebagai proses, dan sebagai produk. Sebagai dimensinya sebagai masyarakat, sebagai proses, dan sebagai produk. Sebagai masyarakat menunjukan adanya suatu academic community yang akan dalam masyarakat menunjukan adanya suatu academic community yang akan dalam hidup kesehariannya para warganya mempunyai concerm untuk terus menerus hidup kesehariannya para warganya mempunyai concerm untuk terus menerus menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Sebagai proses menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Sebagai proses menggambarkan suatu aktivitas warga masyarakat ilmiah yang melalui abstraksi, menggambarkan suatu aktivitas warga masyarakat ilmiah yang melalui abstraksi, spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi, eksperimentasi, komparasi dan eksplorasi spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi, eksperimentasi, komparasi dan eksplorasi mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan. Sebagai produk, adanya hasil mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan. Sebagai produk, adanya hasil yang diperoleh melalui proses, yang berwujud karya-karya ilmiah beserta yang diperoleh melalui proses, yang berwujud karya-karya ilmiah beserta aplikasinya yang berwujud fisik ataupun non fisik.

aplikasinya yang berwujud fisik ataupun non fisik.

Epistimologi,

Epistimologi, yaitu bahwa Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandungyaitu bahwa Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dijadikan metode berpikir, dalam arti dijadikan dasar dan arah didalam didalamnya dijadikan metode berpikir, dalam arti dijadikan dasar dan arah didalam pengembangan ilmu pengetahuan ; yang parameter kebenaran serta kemanfaatan pengembangan ilmu pengetahuan ; yang parameter kebenaran serta kemanfaatan hasil-hasil yang dicapainya adalah nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu hasil-hasil yang dicapainya adalah nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri.

sendiri. Aksilogi Aksilogi yaitu bahwa dengan menggunakan epistemologi tersebut diatas,yaitu bahwa dengan menggunakan epistemologi tersebut diatas, pemanfaatan dan efek pengembangan ilmu pengetahuan secara negatif tidak pemanfaatan dan efek pengembangan ilmu pengetahuan secara negatif tidak bertentangan dengan Pancasila dan secara positif mendukung atau mewujudkan bertentangan dengan Pancasila dan secara positif mendukung atau mewujudkan nilai-nilai ideal Pancasila. Lebih dari itu, dengan penggunaan Pancasila sebagai nilai-nilai ideal Pancasila. Lebih dari itu, dengan penggunaan Pancasila sebagai

(7)

paradigma, merupakan keharusan bahwa Pancasila harus dipahami secara benar, paradigma, merupakan keharusan bahwa Pancasila harus dipahami secara benar, karena pada gilirannya nilai-nilai Pancasila kita jadikan asumsi-asumsi dasar bagi karena pada gilirannya nilai-nilai Pancasila kita jadikan asumsi-asumsi dasar bagi pemahaman di bidang otologis, epistemologis, dan aksiologisnya.

pemahaman di bidang otologis, epistemologis, dan aksiologisnya.

2.6 Pancasila sebagai Paradigma Reformasi 2.6 Pancasila sebagai Paradigma Reformasi

Pada saat ini Indonesia tengah berada pada era reformasi yang telah Pada saat ini Indonesia tengah berada pada era reformasi yang telah diperjuangkan sejak tahun 1998. ketika gerakan reformasi melanda Indonesia maka diperjuangkan sejak tahun 1998. ketika gerakan reformasi melanda Indonesia maka seluruh tatanan kehidupan dan praktik politik pada era Orde Baru banyak seluruh tatanan kehidupan dan praktik politik pada era Orde Baru banyak mengalami keruntuhan. Pada era reformasi ini, bangsa Indonesia ingin menata mengalami keruntuhan. Pada era reformasi ini, bangsa Indonesia ingin menata kembali (reform) tatanan kehidupan yang berdaulat, aman, adil, dan sejahtera. kembali (reform) tatanan kehidupan yang berdaulat, aman, adil, dan sejahtera. Tatanan kehidupan yang berjalan pada era orde baru dianggap tidak mampu Tatanan kehidupan yang berjalan pada era orde baru dianggap tidak mampu memberi kedaulatan dan keadilan pada rakyat.

memberi kedaulatan dan keadilan pada rakyat.

Reformasi memiliki makna, yaitu suatu gerakan untuk memformat ulang, Reformasi memiliki makna, yaitu suatu gerakan untuk memformat ulang, menata ulang atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan menata ulang atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat. Apabila gerakan reformasi ingin menata kembali tatanan kehidupan yang rakyat. Apabila gerakan reformasi ingin menata kembali tatanan kehidupan yang lebih baik, tiada jalan lain adalah mendasarkan kembali pada nilai-nilai dasar  lebih baik, tiada jalan lain adalah mendasarkan kembali pada nilai-nilai dasar  kehidupan yang dimiliki bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar kehidupan yang baik itu kehidupan yang dimiliki bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar kehidupan yang baik itu sudah terkristalisasi dalam pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Oleh sudah terkristalisasi dalam pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Oleh karena itu, pancasila sangat tepat sebagai paradigma, acuan, kerangka, dan tolok karena itu, pancasila sangat tepat sebagai paradigma, acuan, kerangka, dan tolok ukur gerakan reformasi di Indonesia.

ukur gerakan reformasi di Indonesia.

Dengan pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi harus Dengan pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi harus diletakkan dalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-cita. diletakkan dalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu dasar dan tujuan yang jelas, reformasi akan mengarah pada Sebab tanpa suatu dasar dan tujuan yang jelas, reformasi akan mengarah pada suatu gerakan anarki, kerusuhan, disintegrasi, dan akhirnya mengarah pada suatu gerakan anarki, kerusuhan, disintegrasi, dan akhirnya mengarah pada kehancuran bangsa. Reformasi dengan paradigma pancasila adalah sebagai kehancuran bangsa. Reformasi dengan paradigma pancasila adalah sebagai berikut:

berikut:

a) Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, gerakan reformasi a) Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, gerakan reformasi berdasarkan pada moralitas ketuhanan dan harus mengarah pada kehidupan berdasarkan pada moralitas ketuhanan dan harus mengarah pada kehidupan yang baik sebgai manusia makhluk tuhan.

(8)

b)

b) Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya, dan beradab. Artinya, gerakangerakan reformasi berlandaskan pada moral kemanusiaan yang luhur dan sebagai reformasi berlandaskan pada moral kemanusiaan yang luhur dan sebagai upaya penataan kehidupan yang penuh penghargaan atas harkat dan martabat upaya penataan kehidupan yang penuh penghargaan atas harkat dan martabat manusia.

manusia. c)

c) Reformasi yang Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan. berdasarkan nilai persatuan. Artinya, gerakan Artinya, gerakan reformasi harusreformasi harus menjamin tetap tegaknya negara dan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan. menjamin tetap tegaknya negara dan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan. Gerakan reformasi yang menghindarkan diri dari praktik dan perilaku yang Gerakan reformasi yang menghindarkan diri dari praktik dan perilaku yang dapat menciptakan perpecahan dan disintegrasi bangsa.

dapat menciptakan perpecahan dan disintegrasi bangsa. d)

d) Reformasi Reformasi yang yang berakar berakar pada pada asas asas kerakyatan. kerakyatan. Artinya, Artinya, seluruhseluruh penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara harus dapat penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara harus dapat menempatkan rakyat sebagai subjek dan pemegang kedaulatan. Gerakan menempatkan rakyat sebagai subjek dan pemegang kedaulatan. Gerakan reformasi bertujuan menuju terciptanya pemerintahan yang demokratis, yaitu reformasi bertujuan menuju terciptanya pemerintahan yang demokratis, yaitu rakyat sebagai pemegang kedaulatan.

rakyat sebagai pemegang kedaulatan. e)

e) Reformasi yang bertujuan pada Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.rakyat Indonesia.  Artinya,

 Artinya, gerakan gerakan reformasi reformasi harus harus memiliki memiliki visi visi yang yang jelas, jelas, yaitu yaitu demidemi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Perlu disadari bahwa terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Perlu disadari bahwa ketidakadilanlah penyeban kehancuran suatu bangsa.

ketidakadilanlah penyeban kehancuran suatu bangsa.

2.7

2.7 Pancasila Pancasila sebagai sebagai Paradigma Paradigma Pembangunan Pembangunan NasionalNasional

Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Bidang Sosial, Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Bidang Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan Dikaitkan dengan Nilai-nilai Pancasila dalam Budaya, Pertahanan dan Keamanan Dikaitkan dengan Nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan nasional pasti dibutuhkan suatu kerangka pemikiran yang pembangunan nasional pasti dibutuhkan suatu kerangka pemikiran yang melandasi pembangunan nasional itu sendiri. Oleh karena itu, pancasila dapat melandasi pembangunan nasional itu sendiri. Oleh karena itu, pancasila dapat dijadikan sebagai landasan pembangunan nasional. Namun demikian, dari dijadikan sebagai landasan pembangunan nasional. Namun demikian, dari kata-kata Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional bidang sosial, budaya, kata Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional bidang sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan akan tercipta beberapa pertanyaan.

pertahanan, dan keamanan akan tercipta beberapa pertanyaan.

Pembangunan Nasional memiliki arti yang luas yaitu membangun Pembangunan Nasional memiliki arti yang luas yaitu membangun masyarakat Indonesia seutuhnya. Pancasila dapat dijadikan paradigma masyarakat Indonesia seutuhnya. Pancasila dapat dijadikan paradigma pembangunan Nasional karena nilai-nilai pancasila dapat diterapkan dan sesuai pembangunan Nasional karena nilai-nilai pancasila dapat diterapkan dan sesuai

(9)

mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pada mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Pada undang-undang alinea ke-IV telah tercantum tujuan dari Negara Indonesia, yaitu undang alinea ke-IV telah tercantum tujuan dari Negara Indonesia, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencapai masyarakat adil dan makmur. memajukan kesejahteraan umum dan mencapai masyarakat adil dan makmur. Dan dalam upaya membangun Indonesia seutuhnya itulah diperlukan penerapan Dan dalam upaya membangun Indonesia seutuhnya itulah diperlukan penerapan dari nilai-nilai pancasila. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan dari nilai-nilai pancasila. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan nasional bidang sosial dan budaya, pada hakikatnya bersifat humanistik karena nasional bidang sosial dan budaya, pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu memang pancasila bertolak dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pancasila, sila kedua yang berbunyi kemanusiaan sendiri. Hal ini sesuai dengan pancasila, sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Dalam upaya membangun masyarakat seutuhnya, maka berbudaya dan beradab. Dalam upaya membangun masyarakat seutuhnya, maka hendaknya juga berdasarkan pada sistem nilai dan budaya masyarakat Indonesia hendaknya juga berdasarkan pada sistem nilai dan budaya masyarakat Indonesia yang sangat beragam. Berdasar pada sila ketiga dari pancasila, yaitu persatuan yang sangat beragam. Berdasar pada sila ketiga dari pancasila, yaitu persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya yang beragam di seluruh nusantara menuju pada terhadap nilai sosial dan budaya yang beragam di seluruh nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa. Diperlukan adanya pengakuan dan tercapainya rasa persatuan sebagai bangsa. Diperlukan adanya pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa penghargaan terhadap budaya dan kehidupan sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima sebagai warga bangsa. Sedangkan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang Sedangkan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang pertahanan dan keamanan, memiliki arti bahwa untuk mencapai terciptanya pertahanan dan keamanan, memiliki arti bahwa untuk mencapai terciptanya masyarakat hukum diperlukan penerapan dari nilai-nilai pancasila. Hal itu masyarakat hukum diperlukan penerapan dari nilai-nilai pancasila. Hal itu disebabkan karena Negara juga memiliki tujuan untuk melindungi segenap bangsa disebabkan karena Negara juga memiliki tujuan untuk melindungi segenap bangsa dan wilayah negaranya. Nilai-nilai pancasila dalam penerapan pancasila sebagai dan wilayah negaranya. Nilai-nilai pancasila dalam penerapan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang pertahanan dan keamanan adalah : paradigma pembangunan nasional bidang pertahanan dan keamanan adalah : a. Sila pertama dan kedua: pertahanan dan keamanan Negara harus a. Sila pertama dan kedua: pertahanan dan keamanan Negara harus mendasarkan pada tujuan demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai mendasarkan pada tujuan demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

b. Sila Ketiga: pertahanan dan keamanan Negara haruslah mendasarkan pada b. Sila Ketiga: pertahanan dan keamanan Negara haruslah mendasarkan pada tujuan demi kepentingan warga dalam seluruh warga sebagai warga Negara.

(10)

c. Sila keempat: pertahanan dan keamanan harus mampu menjamin hak dasar  c. Sila keempat: pertahanan dan keamanan harus mampu menjamin hak dasar  persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan.

persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan.

d. Sila kelima: pertahanan dan keamanan harus diperuntukan demi terwujudnya d. Sila kelima: pertahanan dan keamanan harus diperuntukan demi terwujudnya keadilan hidup masyarakat.

keadilan hidup masyarakat.

Membaca buku acuan dan referensi lain, dapat dimengerti tentang Pancasila Membaca buku acuan dan referensi lain, dapat dimengerti tentang Pancasila sebagai Pardigma Pembangunan Nasional bidang sosial, budaya, pertahanan, sebagai Pardigma Pembangunan Nasional bidang sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa nilai-nilai dari dan keamanan. Sehingga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa nilai-nilai dari pancasila dapat dijadikan suatu paradigma atau kerangka pemikiran dalam pancasila dapat dijadikan suatu paradigma atau kerangka pemikiran dalam pembangunan nasional.

(11)

BAB II

BAB II

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Paradigma dapat

Paradigma dapat diartikan sebagai diartikan sebagai suatu kerangka pikir suatu kerangka pikir , orientasi dasar , orientasi dasar  sehingga menjadi sumber hukum, metode, dan penerapan ilmu yang menentukan sehingga menjadi sumber hukum, metode, dan penerapan ilmu yang menentukan sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Pancasila sebagai paradigma, sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek jiwa, raga, pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan. Oleh karena itu, aspek jiwa, raga, pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan dan pertahanan keamanan. Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila merupakan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila merupakan alat bagi pelaksanaan pembangunan melalui pengamalan dan penghayatan nilai alat bagi pelaksanaan pembangunan melalui pengamalan dan penghayatan nilai  – – nilai luhurnya. Dengan demikian, pancasila menjadi sumber cita

nilai luhurnya. Dengan demikian, pancasila menjadi sumber cita  – – citacita pembangunan, pengaruh dan sumber cita

pembangunan, pengaruh dan sumber cita  – – cita pembangunan, sumber ketahanancita pembangunan, sumber ketahanan nasional dan pembimbing moral semua pihak yang terkait dalam tingkatan nasional dan pembimbing moral semua pihak yang terkait dalam tingkatan operasional sampai

operasional sampai unit terkecil unit terkecil pada ppada pembangunan nasional. Pancasila embangunan nasional. Pancasila dijadikandijadikan sebagai paradigma pembangunan disegala bidang bertujuan agar setiap sebagai paradigma pembangunan disegala bidang bertujuan agar setiap pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai nilai

pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai nilai  – – nilai pancasila sehingganilai pancasila sehingga tujuan pembangunan dapat tercapai dengan baik sehingga dapat meningkatkan tujuan pembangunan dapat tercapai dengan baik sehingga dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Karena faktor yang paling menentukan dalam setiap harkat dan martabat manusia. Karena faktor yang paling menentukan dalam setiap upaya pembangunan adalah manusia sebagai pelaksana dan bagian dari upaya pembangunan adalah manusia sebagai pelaksana dan bagian dari perwujudan rencana

perwujudan rencana  – – rencana pembangunan. Tujuan akhir dari pembangunanrencana pembangunan. Tujuan akhir dari pembangunan nasional y

nasional yaitu, aitu, mencapai mencapai “ “ masyarakat maju, masyarakat maju, adil, adil, dan mdan makmur berdasarkanakmur berdasarkan pancasila.

(12)

BAB III

BAB III

REKOMENDASI

REKOMENDASI

Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara haruslah benar  Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara haruslah benar   – – benar diterapkan didalam kehidupan sehari

benar diterapkan didalam kehidupan sehari  – – hari, terutama dalam kehidupanhari, terutama dalam kehidupan berbangsa bernegara. Setiap pelaksanaan pembangunan di Indonesia haruslah berbangsa bernegara. Setiap pelaksanaan pembangunan di Indonesia haruslah berpatokan

berpatokan terhadap terhadap nilainilai  – – nilai pancasila yang mana telah menjadi dasar negaranilai pancasila yang mana telah menjadi dasar negara sekaligus sebagai paradigma pembangunan. Karena pancasila merupakan sekaligus sebagai paradigma pembangunan. Karena pancasila merupakan pandangan hidup yang mengandung nilai

pandangan hidup yang mengandung nilai  – – nilai luhur, sehingga pembangunan dinilai luhur, sehingga pembangunan di Indonesia akan berjalan sesuai dan dapat mencapai tujuannya tanpa ada Indonesia akan berjalan sesuai dan dapat mencapai tujuannya tanpa ada penyalahgunaan didalamnya. Pembangunan di Indonesia bertujuan untuk penyalahgunaan didalamnya. Pembangunan di Indonesia bertujuan untuk mensejahterakan bangsa Indonesia, sehingga dalam pelaksanaannya, haruslah mensejahterakan bangsa Indonesia, sehingga dalam pelaksanaannya, haruslah mengembangkan harkat dan martabat manusia. Tidak hanya itu, manfaat yang mengembangkan harkat dan martabat manusia. Tidak hanya itu, manfaat yang dirasakan dari pembangunan semestinya dapat dirasakan oleh semua kalangan dirasakan dari pembangunan semestinya dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat, tidak

masyarakat, tidak terbatas pada terbatas pada golongan golongan masyarakat tertentu. masyarakat tertentu. Hal Hal ini mungkinini mungkin terjadi karena pancasila sebagai paradigma pembangunan belumlah dilaksanakan terjadi karena pancasila sebagai paradigma pembangunan belumlah dilaksanakan secara maksimal. Langkah yang sebaiknya kita ambil sekarang ini adalah secara maksimal. Langkah yang sebaiknya kita ambil sekarang ini adalah menjadikan pancasila sebagai satu

menjadikan pancasila sebagai satu  – – satunya falsafah hidup karena dalamsatunya falsafah hidup karena dalam pancasila mengandung nilai

pancasila mengandung nilai  – – nilai luhur yang membawa kita kepada suatunilai luhur yang membawa kita kepada suatu kebaikan. Sehingga tidak akan ada lagi penyimpangan yang terjadi dalam kebaikan. Sehingga tidak akan ada lagi penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan. Maka tujuan pembangunan untuk mengangkat harkat pelaksanaan pembangunan. Maka tujuan pembangunan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dapat tercapai dan memuaskan bagi seluruh rakyat dan martabat manusia dapat tercapai dan memuaskan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai

Langkah yang strategis dalam upaya melakukan reformasi ekonomi yang berbasis pada ekonomi rakyat sesuai dengan nilai nilai Pancasila yang mengutamakan kesejahteraan seluruh

Kini sangat ditunggu pengembalian pemakaian kata Tuhan menggantikan kata Allah itu dalam rangka menuliskan ulang sejarah Indonesia yang benar dan memiliki

Sarana untuk mencapai tujuan pembangunan yang demikian adalah reformasi radikal struktur politik dan ekonomi domestik oleh kelompok yang tertindas, dalam arti

Penerapan, pengamalan/aplikasi sila ini dalam kehidupan sehari hari yaitu dapat diwujudkan dalam bentuk kepedulian akan hak setiap orang untuk memperoleh pembangunan

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik Landasan aksiologis (sumber nilai) sistem politik Indonesia adalah dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi “……maka

Namun pada dasarnya semua menyadari bahwa Pancasila memuat sejumlah nilai dasar yang tidak dapat dipisahkan dari cita rakyat Indonesia, yang bahkan sebagian orang

Oleh karena itu, pemerintah saat ini perlu lebih serius untuk menata ulang pelaksanaan reformasi regulasi dengan membentuk lembaga khusus yang mengelola program untuk menyelesaikan