• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Perancangan Poster Pada Iklan Layanan Masyarakat Kampanye MENABUNG AIR DI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Perancangan Poster Pada Iklan Layanan Masyarakat Kampanye MENABUNG AIR DI YOGYAKARTA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Perancangan Poster Pada Iklan Layanan Masyarakat Kampanye MENABUNG AIR DI YOGYAKARTA

Strategi Perancangan Poster Pada Iklan Layanan Masyarakat

Kampanye MENABUNG AIR DI YOGYAKARTA

Danu Widiantoro

Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi Indonesia

Abstract

Th e rapid development of the city of Yogyakarta impact on the increasing number of new buildings being built on an area of green open space where water seeped into the ground. Reduced green open land is increasingly impact the least amount of water that seep into the ground. Along with the growing number of population, the need for clean water is increasing as well. Increased water demand will certainly reduce the amount of raw water in the soil.

In connection with the action for tackling the threat preservation of raw water in the soil, we need a movement of people and of course the support of the government which aims to revive public awareness of the preservation of raw water in the soil through the medium of visual communication, among others, posters.

Th is paper intends to outline the strategy of designing visual communication about the importance of saving water for the people of Yogyakarta . In this strategy is media designed poster . Th e analysis is a SWOT analysis with regard geographic segmentation, demographic, psychographic target audience as well as the habits of the people of Yogyakarta which deals with designing media.

(2)

Pendahuluan

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang menjadi kebutuhan pokok manusia dan dibutuhkan secara berkelanjutan. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, sema-kin berkembangnya kawasan hunian, ser-ta meningkatnya kondisi sosial ekonomi masyarakat, maka kebutuhan air bersih juga menjadi semakin meningkat untuk disediakan. Namun demikian, kenyataan-nya ketersediaan air bersih atau cadangan air baku dalam tanah pada saat ini justru semakin berkurang. Salah satu penyebab berkurangnya ketersediaan air baku dalam tanah tersebut adalah ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai daerah resapan air juga semakin berkurang karena tertutup beton atau bangunan, akibatnya air hujan yang jatuh di permukaan bumi tidak bisa terserap ke tanah, melainkan hanya men-galir di permukaan dan akhirnya terbuang ke laut. Oleh karena itu wajar apabila sek-tor ini perlu mendapatkan prioritas pen-anganan karena menyangkut kehidupan banyak orang.

Aspek lain yang mengakibatkan cadan-gan air tanah semakin cepat berkurang adalah penggunaan air untuk kepentingan komersial, misalnya hotel, pusat perbelan-jaan, apartemen, laundry, dan sebagain-ya. Keterbatasan perusahaan air minum menyediakan air bersih, berdampak pada penyedotan air tanah menggunakan

su-mur bor yang mampu menyedot air tanah dengan debit air yang tinggi. Dampak dari penggunaan sumur bor ini adalah cadan-gan air bersih baku dalam tanah semakin cepat berkurang.

Ancaman terhadap kondisi air tanah seperti dalam paparan tersebut diatas ternyata juga terjadi di kota Yogyakarta. Kondisi tersebut penting disosialisasikan kepada masyarakat guna memunculkan kepedulian masyarakat untuk melaku-kan kegiatan berupa geramelaku-kan pelestarian cadangan air tanah di Yogyakarta. Untuk menyampaikan informasi tersebut dib-utuhkan suatu media antara lain media komunikasi visual dalam bentuk desain poster.

Rumusan Masalah

Bagaimana konsep strategi perancan-gan poster yang efektif untuk membantu menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian cadangan air tanah di Yogyakarta?

Kajian Objek Perancangan

Permasalahan air bersih merupakan permasalahan yang terjadi di banyak daer-ah di wilaydaer-ah Indonesia termasuk Yogya-karta dan sekitarnya. Pentingnya air bagi kehidupan manusia dan alam serta untuk melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan juga telah diakui PBB dengan menetapkan tanggal 22 Maret se-bagai hari air sedunia dan mulai

(3)

diperin-Strategi Perancangan Poster Pada Iklan Layanan Masyarakat Kampanye MENABUNG AIR DI YOGYAKARTA

gati pertama kali pada tahun 1993. (www.

worldwaterdav2011.org).

Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Se Dunia, Kamis 25 Juni 2009 di Kepatihan, Yogyakarta. Gubernur DI Yo-gyakarta Sultan Hamengku Buwono X menyatakan pencemaran air dan udara di wilayah pemukiman padat dan perkotaan DIY sudah dalam taraf mencemaskan. Ini ditambah semakin berkurangnya tingkat ketersediaan air bersih akibat penggu-nannya yang tidak efi sien. (http://regional.

kompas.com).

Agus Maryono, pakar air dan lingkun-gan yang juga Direktur Magister Sistem Teknik di Universitas Gadjah Mada, dalam

Kompas.Com 14 Mei 2014 mengatakan,

krisis air ini akan mencapai titik terparah dengan cepat jika warga tak segera sadar bahwa cadangan air bisa menuju habis. Dikatakannya pula bahwa sebenarnya warga sudah merasakan. Sebagai contoh kecil adalah ketika sumur- sumur harus terus diperdalam setiap beberapa tahun. Itu artinya tinggi permukaan air tanah ter-us berkurang. Air bawah tanah terancam habis. Sebagai solusi dari masalah terse-but, antara lain dengan membuat lubang resapan biopori yang berfungsi menah-an air hujmenah-an tak lmenah-angsung lolos ke sungai, tapi ditahan di dalam tanah dan menjadi cadangan air baku dalam tanah.

Sehubungan dengan pencegahan dan penanggulangan terhadap ancaman

kele-starian air bersih baku dalam tanah, pada prinsipnya ada tiga macam tindakan yang dapat dilakukan antara lain: tindakan hukum, tindakan teknis, dan tindakan edukatif/pendidikan. Tindakan hukum merupakan tindakan yang dilakukan pe-merintah dalam bentuk pembuatan pera-turan daerah (perda) atau undang- un-dang. Salah satu contoh peraturan yang berhubungan dengan kelestarian lingkun-gan adalah peraturan tentang analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) bagi pengusaha yang akan membangun pabrik atau proyek lainnya.

Penanggulangan secara teknis erat kai-tannya dengan pemanfaatan teknologi un-tuk membangun sistem pengendalian air tanah sehingga air hujan atau air buangan yang tidak mengandung zat berbahaya bisa lebih banyak terserap dalam tanah, misalnya dengan pembuatan sumur resa-pan dan pembuatan lubang resaresa-pan bio-pori.

Pada penanggulangan secara edukatif biasanya dilakukan dengan mengadakan kegiatan pendidikan/penyuluhan kepada masyarakat dan membuat iklan layanan masyarakat baik melalui media elektronik atau media cetak dalam bentuk billboard, poster, atau brosur/lifl et. Melalui kegia-tan ini masyarakat mengetahui informa-si terkait dengan permasalahan air dan pengetahuan tentang tindakan yang harus dilakukannya.

(4)

Kajian Media

Dalam hubungannya dengan kam-panye, media merupakan senjata yang digunakan untuk menaklukan target au-diensnya. Penentukan media perlu mem-pertimbangkan beberapa hal antara lain daya tarik visual media, cara penyampaian pesan serta jangkauan media terhadap target audiens. Pujiyanto (2013: 94) men-gatakan bahwa iklan layanan masyarakat sebaiknya harus dapat memancing reak-si, menarik perhatian, membangkitkan perhatian, dan menimbulkan kesan. Agar harapan itu terwujud, maka iklan layanan masyarakat harus memperhatikan ele-men desain komunikasi, seperti tipografi / huruf, ilustrasi, warna, identitas perusa-haan, dan layout.

Berkaitan dengan cara penyampaian pesannya, iklan dapat divisualkan melalui suatu pemilihan tema, misalnya tema la-rangan, sindiran, peringatan, himbauan/ anjuran dan ilmiah, sedangkan jangkauan media akan banyak dipengaruhi oleh ben-tuk media, jumlah serta distribusi/seba-rannya,

Dalam perancangan ini, media poster menjadi pilihan utama karena melalui vi-sualisasi desain yang menarik jenis media yang cukup populer di mata masyarakat tersebut mudah penempatannya dan de-sainnya relatif mudah untuk dikembang-kan ke dalam bentuk media lain misalnya

billboard/papan reklame, iklan majalah, dan sebagainya.

Segmentasi Target Audiens

Yang dimaksud dengan target audiens adalah masyarakat yang akan dijadikan sebagai sasaran kampanye. Target audi-ens dibagi dalam segmentasi geografi s, demografi s, dan psikografi s. Selain itu perilaku masyarakat juga menjadi aspek penting yang perlu dipertimbangkan da-lam perancangan.

Secara geografi s masyarakat yang ting-gal di wilayah Yogyakarta dan sebagian masyarakat di wilayah Sleman yang ting-gal berbatasan dengan wilayah Jogja men-jadi target audiens dengan pertimbangan wilayah tersebut memiliki kaitan dengan permasalahan air di Yogyakarta. Pada seg-mentasi demografi s, salah satu faktor yang dipakai sebagai bahan pertimbangan ada-lah usia target audiens yaitu masyarakat umum berusia 18-45 tahun. Usia tersebut cukup strategis dipilih karena merupakan usia produktif dan bisa diharapkan mam-pu memberikan perubahan positif pada masyarakat. Pada segmentasi psikografi s target audiens adalah masyarakat umum kelas menengah bawah. Pada kelas ini ke-mampuan masyarakat untuk membaca atau memahami pesan suatu media iklan cukup baik.

Selain faktor segmentasi diatas, ke-biasaan atau aktivitas masyarakat selaku

(5)

Strategi Perancangan Poster Pada Iklan Layanan Masyarakat Kampanye MENABUNG AIR DI YOGYAKARTA

Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya penambahan pengetahuan, kesadaran sikap, dan perubahan per-ilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapat citra yang baik di mata masyarakat.

Iklan Layanan Masyarakat merupakan program pemasaran sosial dimana target audiensnya adalah masyarakat dengan berbagai macam perilakunya. Menurut Lestari, (2014), dalam membuat program

social marketing, pemasar hendaknya

mengerti secara jelas tentang perilaku apa yang diinginkan masyarakat untuk diter-apkan. Menurut Kotler dan Armstrong da-lam Lestari (2014), kampanye pemasaran sosial dapat diartikan perancangan, pen-erapan dan pengendalian program seper-ti pemasaran komersial namun ditujukan untuk perubahan sosial seperti peruba-han perilaku seseorang atau sekelompok masyarakat ke arah tertentu sesuai dengan gerakan yang dilaksanakan oleh pembuat kampanye.

Di dalam Desain Komunikasi Visu-al, komunikasi dipahami sebagai bentuk penyampaian pesan/informasi dan pen-gertian dari seorang kepada yang lain. Da-lam semua usaha komunikasi pemasaran, tujuan diarahkan pada pekerjaan satu atau lebih, yaitu (1) membangun keinginan, (2) menciptakan kesadaran, (3) mening-katkan sikap dan mempengaruhi niat, (4) mempermudah pemakaian atau pembeli-target audiens yang dilakukan setiap hari

perlu diperhatikan karena mampu mem-berikan kontribusi positif terhadap kon-sep perancangan, dalam hubungannya dengan tempat-tempat strategis untuk pe-masangan media. Kebiasaan masyarakat tersebut antara lain bepergian menggu-nakan kendaraan pribadi atau umum yang melewati jalan raya, berkumpul dalam ke-giatan lingkungan, pertemuan, arisan war-ga, dan sebagainya.

Landasan Teori

Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang sesuai dengan karakter media, segmen pasar dan kebu-tuhan masyarakat untuk mendapat tang-gapan positif mengonsumsi produk untuk membantu tercapainya tujuan pemra-karsa (Runtiko, 2013:23). Dilihat dari sisi kepentingannya, selain untuk kepentingan komersial, iklan juga ada yang mengede-pankan kepentingan non komersial atau semi komersial (ibid.)

Iklan Layanan Masyarakat (ILM) mer-upakan iklan untuk kepentingan non komersial yaitu disebarluaskan tidak un-tuk mencari keuntungan. Pujiyanto (2013: 8) mendefi nisikan iklan layanan mas-yarakat adalah iklan yang ditujukan untuk menyampaikan informasi, mengajak atau mendidik khalayak dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan sosial.

(6)

an (Safanayong. 2006:10). Sedangkan vari-abel yang mempengaruhi proses komu-nikasi yaitu persepsi, motivasi, learning, memori, sikap, kepercayaan, kepribadi-an, pengaruh kelompok, gaya hidup, dan nilai-nilai. (ibid.,12).

Media komunikasi adalah alat/media yang digunakan sebagai sarana penyam-paian pesan kepada target audiens. Fungsi media komunikasi adalah sebagai alat un-tuk mempermudah penyampaian pesan (efektif), mempercepat penyampaian pe-san (efi siensi), memperjelas maksud dan tujuan penyampaian pesan, dan memban-gkitkan motivasi dalam mendengarkan suatu informasi.

Menurut Surmanek (1985: 3), setiap bentuk media digunakan untuk tujuan yang berbeda. Pada umumnya tidak ada satu media khusus yang dapat memenuhi semua sasaran suatu rencana media. Dari pendapat tersebut dapat diambil pemaha-man bahwa pemilihan media hendaknya mempertimbangkan tujuan dan sasaran yang dicapainya serta keterjangkauan me-dia komunikasi untuk menyentuh target audiensnya.

Dalam menentukan suatu media dibu-tuhkan konsep desain guna mendapatkan media yang tepat sasaran, tepat pesan, dan tepat capaian. Tepat sasaran berhubungan dengan target audiens yang ditentukan-nya. Tepat pesan adalah informasi yang disampaikannya adalah sama dengan yang

diterima target audiens. Sedangkan tepat capaian artinya target audiens menangga-pi pesan media sesuai dengan tujuan de-sain dibuat.

Dalam kaitannya dengan tepat pesan, menurut Pri (2014:2), media pada dasarn-ya dapat dimaknai sebagai sesuatu dasarn-yang membawa pesan dan informasi antara pengirim dan penerima. Setiap jenis me-dia memiliki kemampuan dan karakteris-tik atau fi tur spesifi k yang dapat digunakan untuk keperluan yang spesifi k pula. Kemp dalam Pri (2014) mengemukakan beber-apa fi tur yang juga merupakan karakter-istik dari media yaitu faktor presentasi atau kemampuan dalam menyajikan gam-bar, ukuran (size);besar atau kecil, faktor warna (color):hitam putih atau berwarna, faktor gerak-diam atau bergerak , faktor bahasa- tertulis atau lisan, dan faktor ket-erkaitan antara gambar dan suara, gambar saja, suara saja atau gabungan antara gam-bar dan suara.

Dalam memilih media, berbagai model pendekatan bisa digunakan sebagai acuan pertimbangannya. Menurut Surmanek (1985: 29), media campuran adalah me-dia yang merujuk kepada penggunaan dua atau lebih bentuk media yang berbeda di dalam suatu rencana iklan. Ada sejumlah alasan penggunaan media campuran, yang paling umum adalah untuk menjangkau orang (target audiens) yang tidak terjang-kau oleh media pertama atau untuk

(7)

mem-Strategi Perancangan Poster Pada Iklan Layanan Masyarakat Kampanye MENABUNG AIR DI YOGYAKARTA

berikan terpaan ulangan tambahan ke da-lam media kedua setelah jangkauan yang optimum diperoleh dari media pertama.

Media campuran atau mix media dise-but pula bauran media yaitu macam- ma-cam media yang digunakan dalam kam-panye sosial. Bauran media merupakan strategi menggabungkan setiap kelebi-han yang dimiliki oleh setiap media guna mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan kampanye. Menurut sifatn-ya, dalam bauran media ini dikenal isti-lah media lini atas dan media lini bawah. Menurut Pujiyanto (2013: 170) Media lini atas (Above Th e Line) bersifat massal,

sep-erti iklan koran, majalah, televisi, internet dan lain-lain. Pemasangan iklan di dalam media tersebut tujuannya adalah untuk membangun image, yang disebut full fac-tor. Sedangkan media lini bawah (Below

Th e Line) merupakan pelengkap yang

mendukung media lini atas. Dalam kai-tannya dengan iklan layanan masyarakat, media lini bawah ini bertujuan mendekat-kan produk pada konsumen dan memba-ngun pengalaman khusus target audiens.

(ibid. 181)

Sebagai media komunikasi visual yang berorientasi pada aspek sosial, maka me-dia komunikasi ini hendaknya juga bisa berfungsi sebagai media pendidikan, dan mengarahkan masyarakat melakukan se-suatu yang baik. Sutrisnaatmaka dalam Margantoro ((2008: 26) mengatakan

bah-wa media komunikasi sosial sudah selay-aknya menjadi media pendidikan, mem-pertajam hati nurani untuk bisa memilih yang baik secara bertanggungjawab. Se-lanjutnya sarana informasi yang semakin canggih ini juga dapat mempromosikan: kesejahteraan, kedamaian, ketentraman, keselamatan antara lain dengan meng-galang solidaritas semesta, kasih saling to-long manakala terjadi musibah “.

Strategi Media

Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafi s yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainn-ya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. (http://id.wikipedia.ors/

wiki/Poster)

Salah satu kajian karya desain yang su-dah pernah dibuat adalah poster gerakan sejuta biopori. Gerakan sejuta biopori merupakan gerakan gotong royong untuk membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) yang melibatkan warga Bandung di 9691 RT, 1561 RW, 151 Kelurahan dan 30 Ke-camatan. Gerakan yang diprakarsai oleh Ridwan Kamil, walikota Bandung ini suk-ses dilaksanakan pada 20 - 25 Desember 2013.

(8)

Analisis Perancangan

Dalam hubungannya dengan kampa-nye, media merupakan senjata yang digu-nakan untuk menaklukan target audien-snya. Media yang baik adalah yang paling efektif dan efi sien menyentuh target audi-ens, ekonomis, serta bersahabat dengan lingkungan sekitar. Untuk mendapatkan media seperti itu, tentunya membutuhkan analisis yang tepat dan akurat sehingga tidak terjadi pemborosan media namun hasil tidak optimal. Sehubungan dengan

media perancangan ini, analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan anali-sis SWOT yaitu analianali-sis tentang Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan),

Op-portunity (peluang) dan Th reat (ancaman)

terhadap media yang dirancang Analisis

Poster memiliki fungsi menyampaikan pesan ditempat publik. Bentuknya yang relatif kecil membuat jenis media ini lebih murah biaya pembuatannya, lebih ekon-omis untuk diproduksi banyak dan lebih fl eksibel lokasi penempatannya. Sebagai bahan analisis, data-data pendukung perlu diperhatikan antara lain data tar-get audiens yaitu usia 18 - 45 tahun, kelas menengah, tinggal di Yogyakarta dan Sle-man, mobilitas cukup tinggi, sering jalan/ berkendara keluar rumah, berkumpul di pertemuan warga atau ruang publik lain-nya. STRENGHT (S) WEAKNESS (W) • Menjangkau banyak masyarakat khususnya yang beraktivitas di ruang publik.. • Informasi cukup

leng-kap dan dapat dibaca berulang-ulang oleh audiens.

• Mudah ditempatkan di berbagai lokasi. • Mudah dikembangkan

untuk jenis media lain. Poster yang bagus dapat berfungsi sebagai elemen estetis ruang publik.

• Material mudah rusak terutama jika diluar ruang.

Gambar 1. Poster Gerakan Sejuta Biopori.

Penerbit: Pemerintah Kota Bandung Sumber:

http://www.infobds.com/v2/wp-content/up-loads/2013/12/Poster-Biopori2-02.ips Diunduh : 28 Juni 2014

(9)

Strategi Perancangan Poster Pada Iklan Layanan Masyarakat Kampanye MENABUNG AIR DI YOGYAKARTA

OPPORTUNITY (O) THREAT (T) • Target audiens usia

produktif.

• Mampu membaca dan memahami media. Masih adanya tempat orang berkumpul. Adanya pertemuan warga Mendukung program pelestarian air bersih.

• Penempatan tidak te-pat mengganggu lingk dan menjadi sampah visual.

S-W : Dipasang di lokasi strategis, terlindungi, menyampaikan informasi dengan visualisa-si yang menarik dan mudah dipahami. Pada pemasangan di luar ruang poster dicetak diatas bahan yang lebih tah-an terhadap cuaca ptah-anas dtah-an hujan.

S - O : Desain poster dibuat simpel, komunikatif, pesan mudah dipahami dan memperha-tikan fungsi sebagai elemen estetis ruang publik. Poster dipasang ditempat banyak warga sering berkumpul, misalnya balai RT/RW/RK, sudut-sudut jalan, dsb.

O - W : Melibatkan lembaga mas-yarakat setempat (LPMD/ RT/RW) dalam produksi media, penempatan dan per-awatannya.

O - T/S -T : Lembaga masyarakat setem-pat (LPMD/RT/RW)

men-garahkan / menentukan tempat pemasangan/penem-patan media.

W - T : Poster diproduksi dengan

fi nishing yang layak untuk

ditempatkan sebagai elemen estetis ruang/lingkungan. Dari analisis tersebut dapat dirumus-kan bahwa poster perlu memiliki kriteria antara lain : Terlihat menarik dan estetis di ruang publik, komunikatif, mudah ter-baca, mudah dipahami, diproduksi diatas material cetak yang tahan terhadap cuaca, melibatkan lembaga masyarakat setempat untuk menentukan titik penempatan dan terkait dengan ijin pemasangan.

Kesimpulan.

Gerakan masyarakat dan pemerintah untuk memperbaiki kondisi air baku da-lam tanah di Yogyakarta membutuhkan media untuk mensosialisasikannya. Da-lam upaya tersebut, dibutuhkan strategi yang harus dianalisis secara mendalam dengan memperhatikan faktor media dan target audiensnya.

Berbagai macam media banyak ditemukan sebagai media komunikasi visual. Sebagai media penyampai pesan, efektifi tas suatu media banyak dipengaruhi oleh bagaimana media tersebut mampu berkomunikasi dengan target audiens dan seberapa sering komunikasi berlangsung. Demikian pula dalam perancangan

(10)

ko-munikasi visual iklan layanan masyarakat menabung air di Yogyakarta, segmentasi dan kebiasaan target audiens menjadi fak-tor penting yang perlu dipahami dalam menentukan desain media.

Daft ar Pustaka. Buku

Margantoro, YB. (2008). Masyarakat

Ber-komunikasi. Yayasan Pustaka

Nusan-tara. Yogyakarta.

Pujiyanto. (2013) . Iklan Layanan

Mas-yarakat., ANDI Off set, Yogyakarrta.

Safanayong, Yongky. (2006). Desain

Ko-munikasi Visual Terpadu., Arte

Inter-media, Jakarta.

Surmanek, Jim. (1991). Perencanaan

Me-dia. Penerbit PT Elex Media

Com-putindo, Jakarta. Jurnal Ilmiah

Canny Lestari, Vanessa Gafar. (2014).

“Pengaruh Social Marketing Cam-paign Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Donatur Greenpeace Indonesia” dalam Jurnal Manajemen Vol 2, Nomor 1 April

2014. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Runtiko, Agus Ganjar. (2013). “Desain

Iklan Layanan Masyarakat Pemer-intah” dalam Jurnal Penelitian

Ko-munikasi. FISIP Universitas Jenderal

Sudirman. Banyumas.Vol 16. No. 1 Juli 2013. ISSN 1410-8291.

Modul Pelatihan:

Dr. Benny A. Pri. (2014). Modul Pelatihan.

Pengertian dan Perkembangan Kon-sep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya. Modul

JF-PTP http://sumberbelaiar.belaiar.kem-dikbud.go.id

Media Massa.

Kompas.com Kamis, 25 Juni 2009 | 20:05 WIB Pencemaran Lingkungan

Mem-prihatinkan.

h t t p : / / r e g i o n a l . k o m p a s . c o m / read/2009/06/25/20051113/Pencema-ran.Lingkungan.Memprihatinkan

Megapolitan.Kompas.Com .Senin, 22 Ma-ret 2010 | 14:01 WIB Cadangan Air

Tanah Menuju Habis. http://megapol-itan.kompas.com/read/2010/03/22/ 1 4 0 1 3 1 8 / C a d a n g a n . Ai r. Ta n a h . Menuiu.Habis Website. www.worldwaterday2011.org http://www.infobd2.com/v2/wp-content/ uploads/2013/12/Poster-Biopori2-02. jpg

Gambar

Gambar 1. Poster Gerakan Sejuta Biopori.

Referensi

Dokumen terkait

Bila saat lepas (release) lebih tinggi dari pada saat jatuh/mendarat, maka untuk mencapai jarak horizontal yang sebesar- besarnya, sudut elevasi harus kurang dari..

Jumlah Pemangku kepentingan yang meningkat pemahamannya tentang Perlindungan Hak Perempuan dalam Ketenagakerjaan pemangku kepentingan 8 8 8 8 32 5 Kegiatan 5: Penyelenggaraan

Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa kepala keluarga dari rumah tangga kelompok masyarakat pemanfaat dominan berada pada usia produktif (20- 55 tahun), dengan

Satria Bahana Sarana memiliki target produksi yang diberikan kepada subkontraktor, sehingga perlu dilakukan analisa produktivitas alat muat dan alat angkut pada pengupasan

Sumber :Badan Pusat Statistik Kota Binjai.. Desa Lincun memiliki 5 bangunan Vihara dari 6 bangunan Vihara yang ada di kelurahan Suka Maju.Vihara yang ada sangat menampakkan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap workload dan workpace pada karyawan Kantor Cabang Perusahaan “X”, didapatkan hasil karyawan condong ke arah

Dalam rangka percepatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM,

Harga beras yang berlau dipasar berdasarkan hasil survei dan diskusi dengan petani produsen serta lembaga pemasaran bahwa mereka tidak mengetahui adanya Permendag