• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA KORBAN BULLYING KELAS X DI SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SISWA KORBAN BULLYING KELAS X DI SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KELAS X DI SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Oleh

MIRA HUMAIROH

109 151 037

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama : MIRA HUMAIROH

Tempat/Tanggal Lahir : Singali, 04 Mei 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Sauli Nasution

Pekerjaan : Petani

Nama Ibu : Rahmala Dewi Hasibuan

Pekerjaan : Petani

Alamat Orangtua : Jln. Ompu Ht. Tunjul No. 51 Sabungan Jae Padangsidempuan Hutaimbaru.

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD Negeri 142470 Sabungan Tahun Belajar 1996-2002

Sekolah Menengah Pertama : SMP Swasta Al-Muslimin Pandan Tahun Belajar 2002-2005

Sekolah Menengah Kejuruan : SMA Negeri 1 Matauli Pandan Tahun Belajar 2005-2008

Hormat Saya,

(7)

ABSTRAK

Mira Humairoh. Nim: 109151037. Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Terhadap Interaksi Sosial Siswa Korban Bullying Kelas X di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling kelompok terhadap interaksi sosial pada siswa korban bullying kelas X di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi tahun ajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain Pre-test dan Post-test Group Design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Tekhnik Komputer Jaringan (TKJ)-2 di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi yang berjumlah 6 orang. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik sampling purposif, dari 30 siswa kelas X TKJ-2 diambil 6 orang siswa/i yang teridentifikasi sebagai korban bullying yang masuk dalam kriteria yang telah ditetapkan.

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen angket, angket yang digunakan adalah angket bullying yang telah divalidkan sebanyak 20 item dan angket interaksi sosial sebanyak 45 item yang terlebih dahulu diujicobakan kepada 35 siswa yang di kumpulkan secara acak, kemudian dianalisis untuk mendapatkan item yang valid dan reliabel. Dari hasil uji coba setelah

dibandingkan dengan

pada taraf signifikan 5% dengan N = 35, maka dari 45 item diperoleh 30 item yang valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk pengumpulan data selanjutnya.

Dari hasil pre-test untuk 6 siswa yang dijadikan sampel penelitian di kelas X TKJ-2 dengan skor tertinggi 91 dan terendah 52 dengan mean empirik 72,5, mean hipotetik 75 dan standart deviasi 13,54. Setelah diberikan layanan konseling kelompok kemudian peneliti melakukan post-test terhadap 6 siswa korban bullying yang dijadikan sampel diperoleh skor tertinggi 92 dan skor terendah 65 dengan mean empirik 79, mean hipotetik 75 dan standart deviasi 10,29.

Hipotesis dilakukan dengan perhitungan nonparametrik menggunakan uji wilcoxon, berdasarkan tabel perhitungan diperoleh jumlah rank terendah = 1 jadi = 1. Pada taraf signifikan 5% dan N = 6 maka = 0. Dari data tersebut dilihat bahwa > (1 > 0) maka Ho di tolak dan hipotesis diterima.

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang

berjudul Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok terhadap

Interaksi Sosial Siswa Korban Bullying Kelas X di SMK Negeri 2 Tebing

Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan I, Bapak Drs. Aman

Simaremare, M.Pd selaku Wakil Dekan II dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,

M.Pd selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd. Kons selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi dan dengan ketekunan,

(9)

6. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons dan Ibu Dra.

Pastiria Sembiring, M.Pd, Kons selaku dosen penguji yang telah memberikan

pengarahan, saran dan koreksi dalam menyempurnakan skripsi ini.

7. Para staf Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam

pengurusan pengajuan judul skripsi hingga pengajuan sidang.

8. Bapak/Ibu dosen Universitas Negeri Medan, khususnya dosen Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan.

9. Bapak Eri Susanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah, Bapak Legimin, S.Pd selaku

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bapak Drs. Marsihat Turnip selaku

Koordinat BK di SMKN 2 Tebing Tinggi dan seluruh staf pengajar yang telah

memberikan izin dan kemudahan serta membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian di sekolah tersebut

10.Teristimewa kepada kedua orangtua penulis Ayahanda Sauli Nasution dan

Ibunda tercinta Rahmala Dewi Hasibuan juga kepada Abanganda Hendra

Sakti Nasution S.Pi dan Adinda Gusti Aulia Nasution, yang telah memberikan

kasih sayang tulus, motivasi moril maupun materi, serta doa yang tiada

putus-putusnya sehingga dapat menjadi kekuatan dalam menyelesaikan studi

kejenjang sarjana pendidikan.

11.Keluarga besar Alm. Tulang Agus Salim Hasibuan, Nantulang Nurmadiah

Hutabarat, Adlan Yogi Hasibuan S.E dan Ilman Mandraguna Hasibuan yang

telah menjadi keluarga kedua bagi penulis sejak memasuki pendidikan

menengah pertama dan memberikan dukungan, nasihat, doa, semangat juga

(10)

iv

12.Kepada para sahabat seperjuangan Zulbaidah, S.Pd, Oulia Ulfa, S.Pd, Meka

Pratika, S.Pd, Alm. Nurvita Lestari dan kepada sahabat yang sering

memberikan memotivasi Masitoh Siregar, S.Si.

13.Kepada teman susah senang bersama Benny Harddians, Ilham Lubis, Tuah

Naru Arasaby, Randi Azhar dan Raudiah Rizky Ritonga.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal

mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulisan menyadari skripsi ini

masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, baik dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya Ilmu Pendidikan

di bidang Bimbingan Konseling. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, November 2015 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR...………... ii

DAFTAR ISI... ………... iv

DAFTAR LAMPIRAN ………... vii

DAFTAR TABEL ……… viii

BAB I : PENDAHULUAN...………... 1

A. Latar Belakang...………... 1

B. Identifikasi Masalah..………... 4

C. Pembatasan Masalah..………... 5

D. Rumusan Masalah...………... 5

E. Tujuan Penelitian...………... 6

F. Manfaat Penelitian...………... 6

BAB II : KAJIAN TEORI ...………...……... 8

A. Kerangka Teoritis...………... 8

1. Bullying ………...….………... 8

1.1. Pengertian Bullying ...……... 8

1.2. Bentuk-bentuk Bullying ...…... 10

1.3. Karakteristik Pelaku Bullying ...………... 11

1.4. Karakteristik Korban Bullying ………. 13

1.5. Dampak Perilaku Bullying ... 14

(12)

v

2. Interaksi Sosial ……… 16

2.1. Pengertian Interaksi Sosial ………...………...….... 16

2.2. Aspek-aspek Interaksi Sosial ……….... 17

2.3. Macam-macam Interaksi Sosial ………..….….… 18

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hubungan Sosial…… 20

3. Bimbingan dan Konseling Kelompok... 22

3.1. Pengertian Bimbingan Kelompok ……….…... 22

3.2. Pengertian Konseling.………... 23

3.3. Pengertian Konseling Kelompok... 25

3.4. Tujuan Konseling Kelompok...……… 26

3.5. Beberapa Pendekatan Kelompok...…..……….. 28

3.6. Manfaat dan Keterbatasan Konseling Kelompok... 29

3.7. Struktur dalam Konseling Kelompok ... 31

3.8. Tahap dan Proses Konseling Kelompok …... 32

B. Kerangka Konseptual... 34

C. Hipotesis...………... 35

BAB III METODE PENELITIAN... 36

A. Jenis Penelitian... 36

B. Subjek Penelitian... 36

C. Operasional Variabel Penelitian ………...…... 37

D. Desain Penelitian ... 38

E. Langkah-langkah Penelitian …... 38

F. Teknik Pengumpulan Data... 40

(13)

H.Lokasi dan Waktu Penelitian... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 46

1. Keadaan SMK Negeri 2 Tebing Tinggi ... 46

2. Persiapan Penelitian ... 48

3. Pelaksanaan Penelitian ... 48

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 49

1. Uji Validitas ... 49

2. Uji Reabilitas ... 50

C. Analisis Data ... 50

1. Pre Test ... 50

2. Post Test ... 50

D. Uji Hipotesis ... 51

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

(14)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Interasksi Sosial Sebelum Uji Coba ...……….… 62

2. Tabel Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Interaksi Sosial ……….……….. 66

3. Perhitungan Validitas Angket Interaksi Sosial ………..………... 67

4. Perhitungan Reabilitas Angket Interaksi Sosial ………... 71

5. Kuesioner Bullying ……….. 74

6. Kuesioner Interaksi Sosial ... 76

7. Sebaran Data Penyaringan Siswa Korban Bullying ………. 79

8. Tabel Sebaran Data Perhitungan Pre Test ... 80

9. Tabel Data Pre Test Pengambilan Subjek Penelitian ... 81

10.Perhitungan Kategori Interaksi Sosial ... 82

11.Perhitungan Pre Test, Harga rata-rata (M), Standart Deviasi (SD), dan Tingkat Interaksi Sosial ... 83

12.Tabel Sebaran Data Perhitungan Post Test ... 86

13.Perhitungan Post Test, Harga rata-rata (M), Standart Deviasi (SD), dan Tingkat Interaksi Sosial ... 87

14.Uji Hipotesis ... 90

15.RPLBK, Daftar Hadir dan Skenario KKP Pertemuan I ..………… 92

16.RPLBK, Daftar Hadir dan Skenario KKP Pertemuan II ………… 108

17.RPLBK, Daftar Hadir dan Skenario KKP Pertemuan III ………… 120

18.RPLBK, Daftar Hadir dan Skenario KKP Pertemuan IV ………… 133

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 41

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Interaksi Sosial ... 41

Tabel 1 Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket Interaksi Sosial ... 63

Tabel 2 Ringkasan Perhitungan Validitas Angket Intaraksi Sosial ... 65

Tabel 3 Varians Butir Item Angket Interaksi Sosial ... 69

Tabel 4 Sebaran Data Penyaringan Siswa Korban Bullying ... 76

Tabel 5 Sebaran Data Pre-Test ... 77

Tabel 6 Penyaringan Siswa Korban Bullying ... 78

Tabel 7 Penyaringan Interaksi Sosial Korban Bullying ... 78

Tabel 8 Sebaran Data Post-Test ... 83

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses

dan out put. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktifitas

belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar mengajar sedangkan out put

merupakan hasil dari proses yang dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses

pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan berdaya saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era

globalisasi. Maka dari itu setiap institusi pendidikan berusaha menghasilkan

peserta didik yang berkualitas dan berkompeten. Setiap pengajar dan peserta didik

diharapkan dapat menjalani proses pendidikan dengan displin yang baik, sehingga

peserta didik nantinya tidak mendapatkan hambatan-hambatan dalam menjalani

proses pendidikan dan menghasilkan peserta didik yang berkualitas pula.

Dewasa ini banyak permasalahan yang dialami para pelaku pendidikan.

Diantara permasalahan pedidikan yang menjadi salah satu pusat perhatian saat ini

adalah tindak kekerasan yang terjadi diantara siswa atau yang dikenal dengan

istilah bullying. Praktik bullying saat ini sangat memprihatinkan bagi pendidik,

orangtua, dan masyarakat. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat bagi anak

untuk menimba ilmu dan membantu membentuk karakter pribadi positif ternyata

menjadi tempat tumbuhnya praktik-praktik bullying.

Bullying dalam sekolah merupakan bentuk kekerasaan dalam pendidikan

yang bisa dilakukan oleh siapa saja, baik antarteman, antarsiswa, antargeng di

(17)

ruang kelas, toilet, kantin, halaman, pintu gerbang, bahkan di luar pagar sekolah.

Akibatnya, sekolah bukan lagi menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa,

malainkan justru menjadi neraka, tempat yang menakutkan dan membuat trauma.

Penting sekali untuk memahami bahwa bullying itu sama sekali bukan

bagian normal dari masa kanak-kanak yang harus dilewati. Tindakan bullying itu

berakibat buruk bagi korban, saksi juga pelakunya. Bahkan efeknya bisa

membekas hingga anak sampai dewasa. Korban bullying tidak hanya menderita

ketakutan di sekolah saja, bahkan banyak kasus bullying yang mengakibatkan

korbannya meninggal. Sebagai contoh pada tanggal 15 Juli 2005, FK seorang

siswi SMP di Jakarta melakukan gantung diri karena sering diejek sebagai anak

tukang bubur ayam oleh teman-temannya (Kick Andy, eps. Kamis, 14 Juni 2007).

Menurut laporan yang diterima oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak.

Laporan kasus yang masuk ke Komnas per November 2009 mencatat setidaknya

terdapat 98 kasus kekerasan fisik, 108 kasus kekerasan seksual, dan 176 kasus

kekerasan psikis pada anak yang terjadi di lingkungan sekolah (Tempo Interaktif,

2009). Tidak berlebihan jika Seto Mulyadi (Kompas, 23 Juli 2009)

mengungkapkan bahwa bullying telah menjadi salah satu penyebab anak-anak

stress dan berkembang menjadi penyandang school-phobia.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Negeri 2

Tebing Tinggi memperlihatkan adanya kasus bullying yang terjadi dikalangan

siswa. Hal ini diperolah dari hasil wawancara dengan konselor sekolah dan

sejumlah siswa di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi paling banyak terjadi dalam

bentuk kata-kata yang tidak menyenangkan seperti memberi nama julukan,

(18)

3

pengintimidasian, diskriminasi, dan memalak atau meminta paksa barang yang

bukan miliknya bahkan terjadinya perkelahian.

Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya bullying antara lain adalah

latar belakang keluarga dan pola asuh orang tua, orang tua yang suka memaki, dan

melakukan kekerasan fisik maka anak pun menganggap benar bahasa kekerasan,

iklim sekolah yang tidak kondusif, kurangnya pengawasan guru pada jam

istirahat, ketidak pedulian guru dan siswa terhadap perilaku bullying, serta

penerapan peraturan anti bullying yang tidak diberlakukan merupakan

kondisi-kondisi yang membunuh kembangkan terjadinya bullying di sekolah dan

lingkungan pergaulan yang kurang sehat juga dapat menjadi faktor pemicu pola

adaptasi yang salah pada remaja.

Setiap institusi pendidikan harus mengetahui keberadaan dan dampak

bullying tersebut serta berusaha mencegah hal tersebut terjadi. Karena apabila

kejadian bullying didiamkan atau masih terjadi, siswa di sekolah akan mengalami

pelecehan-pelecehan atau tindakan kekerasan dan akibatnya secara psikologis

mengalami stress dan korban dapat menderita seumur hidupnya.

Siswa yang menjadi korban bullying akan mengalami kesulitan dalam

bergaul, tertekan, membenci lingkungan sosial, merasa takut datang ke sekolah

sehingga sering membolos sekolah, mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam

mengikuti pelajaran, serta kesehatan mental dan fisik mereka akan terpengaruh

bahkan depresi dan berkeinginan untuk bunuh diri.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, dampak dari bullying tidak dapat

dikatakan main-main. Bullying dapat mengganggu perkembangan sosial dan

(19)

berakibat pada kematian. Dengan demikian selain orang tua, maka guru dan teman

juga sangat penting perannya dalam memahami masalah yang dihadapi siswa

tersebut. Untuk mengatasi permasalahan ini maka pelaksanaan konseling

kelompok harus dilaksanakan, alasan utama mengapa harus dilaksanakannya

konseling kelompok dalam mengatasi dampak bullying ini, karena pada konseling

kelompok siswa dan guru berperan aktif dalam membangun dinamika kelompok

guna menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi siswa peserta konseling

kelompok. Dalam perspektif konseling, sebagai salah satu layanan kemanusian,

teman sebaya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu teknik layanan konseling

kelompok. Di dalam layanan konseling kelompok, teman sebaya dapat berperan

sebagai orang yang mendukung satu sama lain.

Berdasarkan pada uraian pendahulan di atas, maka penelitian yang

berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Terhadap

Interaksi Sosial Siswa Korban Bullying Kelas X Di SMK Negeri 2 Tebing

Tinggi Tahun Ajaran 2014/2015” penting utuk dilaksanakan.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah masalah-masalah yang mungkin muncul dan

dapat diangkat sebagai masalah peneliti. Berdasarkan latar belakang masalah di

atas, adapun masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Sering terjadi perilaku bullying diantara siswa.

2. Siswa korban bullying kesulitan dalam bersosialisasi dan berinteraksi

(20)

5

3. Siswa korban bullying tidak mencoba berkonsultasi dengan orangtua

dan guru.

4. Peraturan anti bullying belum diberlakukan di sekolah.

5. Layanan konseling kelompok belum dilaksanakan secara efektif.

6. Kurangnya tenaga konselor profesinal.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan dengan identifikasi di atas, perlu kiranya dilakukan

pembatasan masalah dalam penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan

terarah. Masalah penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Pemberian Layanan

Konseling Kelompok Terhadap Interaksi Sosial Siswa Korban Bullying Kelas X

Di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi T.A 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian.

Dalam perumusan masalah penulisan membuat rumusan spesifikasi terhadap

hakikat masalah yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis

uraikan ke dalam pertanyaan berikut :

“Bagaimana pengaruh pemberian layanan konseling kelompok terhadap interaksi

(21)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “pengaruh pemberian

layanan konseling kelompok terhadap interaksi sosial siswa korban bullying kelas

X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi T.A 2014/2015.”

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan masukan untuk

pengembangan ilmu, khususnya untuk melihat pengaruh layanan

konseling kelompok terhadap interaksi sosial siswa korban

bullying.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan

dalam bidang psikologi pendidikan dan bimbingan konseling,

mengenai pengaruh konseling kelompok terhadap interaksi sosial

siswa korban bullying kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak guru dan konselor di sekolah.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada

pihak guru dan konselor di sekolah mengenai program layanan

konseling kelompok, prilaku bullying dan kesulitan interaksi sosial

pada siswa, sehingga diharapkan dapat bermanfaat dalam

pembinaan siswa terutama pada siswa korban bullying yang

(22)

7

b. Bagi para siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada

para siswa khususnya siswa korban bullying mengenai pengaruh

pelaksanaan layanan konseling kelompok, sehingga diharapkan

dapat digunakan guna membatu interaksi sosial siswa korban

bullying.

c. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan atau evaluasi bagi kepala sekolah guna

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah.

d. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan penalaran,

membentuk pola piker dinamis, sekaligus mengetahui kemampuan

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test

mempunyai rata-rata (M) = 72,5 dan Standard Deviasi (SD) = sedangkan

post-test rata-rata (M) = 79 dan Standard Deviasi (SD) = 10,29. Sehingga

diperoleh hipotesis Whitung > Wtabel = (1 > 0), maka dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh layanan konseling kelompok terhadap interaksi sosial siswa korban

bullying pada siswa kelas X di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran

2014/2015.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,

antaranya :

1. Bagi pihak sekolah terutama guru pembimbing, hendaknya lebih

memperhatikan siswa yang menjadi korban bullying dan lebih

mengembangkan pogram layanan konseling kelompok dalam

mengembangkan interaksi sosial siswa korban bullying.

2. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan Bimbingan

dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat

(24)

59

3. Diharapkan sekolah lebih mendukung dan memfasilitasi kegiatan layanan BK

disekolah agar tujuan yang diharapkan lebih maksimal.

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad & Muhammad Asrori. 2011. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara

Anesty, Esya. 2011. Konsep Seputar Bullying. (Tersedia[online];

http://schoolcounselorindonesia.blogspot.com/2011/11/konsep-seputar-bullying-oleh-esyaanesty.html diakses Oktober 2013)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Fakultas Ilmu Pendidikan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan FIP Universitas Negeri Medan.

Gunawan, Ary H. 2010. Sosiologi Pendidikan. Rineka Cipta

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Latipun. 2011. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Gava Media.

Nihaya, Harun. 2011. Bullying dan Solusinya. (Tersedia[online]:

http://harunnihaya.blogspot.com/2011/12/bullying-dan-solusinya.html, diakses Oktober 2013)

Parsons, Les. 2009. Bullied Teacher Bullied Student. Guru dan Siswa yang Terimintidasi. (Alih Bahasa: Grace Worang). Jakarta: Penerbit Grasisndo.

Prayitno. 1999. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prayitno & Erman A. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Priyatna, Andri. 2010. Let’s End Bullying (Memahami, Mencegah dan Mengatasi Bullying). Jakarta: PT Ele Media Komputindo.

Santrock, John W. 2007. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Santosa, Selamet. 2009. Dinamika Kelompok. Jakarta: Buni Aksara.

(26)

Setiyawati, Tri Murni. 2012. Efektivitas Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Role Playing Untuk Menangani Perilaku Bullying Siswa (Studi Kuasi Eksperimen) Terhadap Siswa Sokolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

The Jakarta pos. 2007. Bullying di Sekolah. (Tersedia[online]: http//www.thejakartapost.com/2007/12/bullyingdisekolah.html, diakses Oktober 2013)

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konesling di Sekolah dan Madrasyah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Parsada.

Winkel W.S & Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogykarta: Media Abadi.

Walgito, Bimo. 2007. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi.

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi.

Wiyani, Ardy. 2012. Save Our Children from Scool Bullying. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Gambar

Tabel 3.1. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ...........................  41

Referensi

Dokumen terkait

KELUARGA DENGAN PERTUMBUHAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH DI.. SD NEGERI NO.142442 KOTA

point, penulis menyimpulkan bahwa 32% dari jumlah keseluruhan access point yang terpasang adalah legal dan 68% adalah illegal.. Dilihat

Analisis fundamental berusaha mencari informasi yang relevan untuk menentukan harga saham mana yang undervalued (untuk dibeli) serta saham mana yang overvalued (untuk

As for “psy- cho-centric” tourists, 22.3 percent of them pre- fer package tours of travel agencies, and 69.1 percent of them stated that they would like to travel to the

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN DESIMAL MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS PADA SISWA KELAS IV SDN NGADIREJAN

(2) Telah terjalin hubungan baik yang berlangsung dalam jangka waktu lama antara para agen dan kompetitor, seperti pemberian bonus serta berbagai macam potongan harga yang

Penulis membuat web ini agar masyarakat yang ingin mencari informasi tentang sekolah tidak perlu keluar rumah untuk mencari tahu informasi suatu SMA yang selain menghabiskan tenaga

Pilihan lain adalah pengeloiaan secara fisik stock bahan pangan dilakukan oleh lembaga komersial sebagai bagian dari volume bisnis sebagai titipan dari lembaga pelayanan