• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rasio Low Density Lipoprotein/High Density Lipoprotein (Ldl/Hdl) dan Body Mass Index terhadap Stroke Iskemik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Rasio Low Density Lipoprotein/High Density Lipoprotein (Ldl/Hdl) dan Body Mass Index terhadap Stroke Iskemik"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RASIO LOW DENSITY LIPOPROTEIN/HIGH

DENSITY LIPOPROTEIN (LDL/HDL) DAN BODY MASS

INDEX TERHADAP STROKE ISKEMIK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Oleh :

REZY PRASASTY WARDANI J500150021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH RASIO LOW DENSITY LIPOPROTEIN/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (LDL/HDL) DAN BODY MASS INDEX TERHADAP

STROKE ISKEMIK

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

REZY PRASASTY WARDANI J500150021

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

dr. Sulistyani, Sp. N NIK: 1235

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH RASIO LOW DENSITY LIPOPROTEIN/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (LDL/HDL) DAN BODY MASS INDEX TERHADAP

STROKE ISKEMIK

Yang diajukan oleh: REZY PRASASTY WARDANI

J500150021

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Selasa, 15 Januari 2019

Dan telah dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. dr. Iwan Setiawan, M.Kes, Sp.S (...) (Ketua Dewan Penguji)

2. dr. Tri Agustina, M.Gizi (...) (Anggota I Dewan Penguji)

3. dr. Sulistyani, Sp.N (...) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan

Prof. Dr. dr. E.M. Sutrisna, M.Kes NIK: 919

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan Penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 15 Januari 2019

Penulis

REZY PRASASTY WARDANI J500150021

(5)

1

PENGARUH RASIO LOW DENSITY LIPOPROTEIN/HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (LDL/HDL) DAN BODY MASS INDEX TERHADAP

STROKE ISKEMIK Abstrak

Jumlah penderita stroke di Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara terbanyak yang mengalami stroke di seluruh Asia. Prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 dari 1000 populasi. Angka prevalensi ini meningkat dengan meningkatnya usia. Data nasional Indonesia menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian tertinggi, yaitu 15,4%. Didapatkan sekitar 750.000 insiden stroke per tahun di Indonesia, dan 200.000 diantaranya merupakan stroke berulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio Low Density Lipoprotein/high Density Lipoprotein (LDL/HDL) dan Body Mass Index terhadap stroke iskemik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan case-control untuk mempelajari pengaruh rasio LDL/HDL dan BMI terhadap stroke iskemik. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. . Analisis bivariat dengan menggunakan Chi-Square. Analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik. Ada pengaruh yang signifikan antara rasio LDL/HDL terhadap stroke iskemik (p=0,035, OR=3.143) dan tidak ada pengaruh yang signifikan antara BMI terhadap stroke iskemik (p=0,148, OR=0,490). Variabel rasio LDL/HDL berpengaruh secara signifikan berdasarkan analisis statistik terhadap kejadian Stroke Iskemik. Variabel BMI tidak berpengaruh secara signifikan berdasarkan analisis statistik terhadap kejadian Stroke Iskemik.

Kata Kunci: Rasio LDL/HDL, BMI, Stroke Iskemik Abstract

The number of stroke patients in Indonesia ranks first as the country with the highest number of strokes throughout Asia. The prevalence of stroke in Indonesia reaches 8.3 out of 1000 populations. This prevalence increases with increasing age. Indonesian national data shows that stroke is the highest cause of death, which is 15.4%. There were around 750,000 strokes per year in Indonesia, and 200,000 of them were recurrent strokes. This study aims to determine the effect of

(6)

2

the ratio of Low Density Lipoprotein / high Density Lipoprotein (LDL / HDL) and Body Mass Index to ischemic stroke. This study used an observational analytic study design with a case-control approach to study the effect of the ratio of LDL / HDL and BMI to ischemic stroke. The sampling technique uses purposive sampling. Bivariate analysis using Chi-Square. Multivariate analysis using logistic regression tes .There was a significant effect between the ratio of LDL / HDL to ischemic stroke (p = 0.035, OR = 3.143) and there was no significant effect between BMI on ischemic stroke (p = 0.148, OR = 0.490).The variable ratio of LDL / HDL has a significant effect based on statistical analysis of the incidence of Ischemic Stroke. BMI variables did not significantly influence based on statistical analysis of Ischemic Stroke events.

Keywords: LDL / HDL ratio, Body Mass Index, Ischemic Stroke 1. PENDAHULUAN

Stroke atau cerebrovascular disease menurut World Health Organization (WHO) adalah “tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal atau global karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih”. Klasifikasi penyakit stroke terdiri dari beberapa kategori, diantaranya: berdasarkan kelainan patologis, secara garis besar stroke dibagi dalam 2 tipe yaitu: ischemic stroke disebut juga infark atau non-hemorrhagic disebabkan oleh gumpalan atau penyumbatan dalam arteri yang menuju ke otak yang sebelumnya sudah mengalami proses aterosklerosis. Tipe kedua adalah hemorrhagic stroke merupakan kerusakan atau "ledakan" dari pembuluh darah di otak, perdarahan dapat disebabkan lamanya tekanan darah tinggi dan aneurisma otak (Arifianto et al., 2014).

Jumlah penderita stroke di Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara terbanyak yang mengalami stroke di seluruh Asia. Prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 dari 1000 populasi. Angka prevalensi ini meningkat dengan meningkatnya usia. Data nasional Indonesia menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian tertinggi, yaitu 15,4%. Didapatkan sekitar

(7)

3

750.000 insiden stroke per tahun di Indonesia, dan 200.000 diantaranya merupakan stroke berulang (Irdelia et al., 2014).

Hubungan antara peningkatan risiko stroke dan dislipidemia secara konsisten telah dibuktikan dengan berbagai penelitian epidemiologi. Peningkatan risiko stroke dihubungkan dengan Low Density Lipoprotein (LDL) yang tinggi, kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) yang rendah, dan rasio kolesterol LDL dan HDL yang tinggi dan akan diperkuat bila ada faktor risiko stroke yang lain. Penelitian Robert H. Glew dan kawan-kawan (2004) di Nigeria menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan rasio kolesterol LDL dan HDL dengan kejadian stroke (Agusti et al., 2014).

Data rasio kolesterol LDL dan HDL yang didapatkan pada penelitian ini adalah rasio kolesterol LDL dan HDL >3,5 memiliki persentase terbesar dibandingkan persentase rasio kolesterol LDL dan HDL yang lain, yaitu sebanyak 57 pasien (60%), dengan 47 pasien (49,47%) stroke iskemik dan 10 pasien (10,53%) stroke hemoragik. Persentase terkecil terdapat pada rasio kolesterol LDL dan HDL <2,3 sebanyak 7 pasien (7,37%), terdiri dari 3 pasien (3,16%) stroke iskemik dan 4 pasien (4,21%) stroke hemoragik. Rekomendasi rasio kolesterol LDL dan HDL dari NCEP adalah 2,5 (Agusti et al., 2014). BMI sebagai faktor risiko untuk stroke iskemik dan stroke hemoragik, memberikan sebagian efeknya melalui Blood Pressure (BP), glukosa darah, dan kolesterol. Ketika stroke berat keseluruhan ditinjau, upaya untuk mengurangi obesitas diperlukan. Analisis multivariat menunjukkan bahwa overweight (25,0 ≤ BMI <30,0 kg / m2) dan usia ≥75 tahun merupakan faktor risiko independen

untuk stroke iskemik (keduanya P <0,01).Obesitas (BMI≥30,0 kg / m2), usia ≥75

tahun, AF persisten / permanen, dan tromboemboli sebelumnya merupakan faktor risiko independen untuk tromboemboli (semua P <0,05). Berat badan kurang (BMI <18,5 kg / m2), usia ≥75 tahun, sebelum stroke iskemik / serangan iskemik transien, disfungsi ginjal, dan gagal jantung merupakan faktor risiko independen untuk semua penyebab kematian (semua P <0,05) (Song et al., 2004; Wang et al., 2015)

(8)

4

Penelitian sebelumnya dengan judul Profil Rasio Koleterol LDL Dan HDL Pada Pasien Stroke Di Bagian Saraf RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Januari Sampai Desember 2012, merupakan penelitian dengan sampel pasien stroke (Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik) yang diteliti secara retrospektif untuk diketahui nilai rasio kolesterol LDL/HDL yang mempengaruhinya. Pada penelitian ini, akan diteliti berapa besar pengaruh rasio LDL/HDL dan BMI terhadap kejadian stroke yang akan dibandingkan dengan pasien non stroke, dan diteliti dengan cara retrospektif.

Mengingat kejadian stroke di Indonesia termasuk tinggi dengan menyebabkan kecacatan serta kematian, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian menggunakan teori yang sudah ada. Selain itu, terbatasnya penelitian tersebut di daerah Surakarta menjadikan peneliti memiliki rasa ingin tahu terhadap ada atau tidaknya pengaruh rasio LDL/HDL dan BMI terhadap stroke iskemik. Oleh karena itu, peneliti merasa perlunya melakukan penelitian ini.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan case-control untuk mempelajari pengaruh rasio LDL/HDL dan BMI terhadap stroke iskemik. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr.Moewardi, Jl. Kolonel Sutarto No.132, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Waktu penelitian yaitu pada bulan November-Desember 2018. Sampel yang digunakan adalah pada penderita stroke iskemik berumur 45-65 tahun yang pernah dirawat di RSUD Dr. Moewardi periode bulan Januari 2017–September 2018. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Besar sampel diukur dengan menggunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis terhadap 2 proporsi sehingga didapatkan sampel sebesar minimal sebanyak 58 sampel, sehingga untuk penelitian diambil 60 sampel.

Variabel bebas pada penelitian ini adalah rasio LDL/HDL (Low Density Lipoprotein/High density Lipoprotein) dan Body Mass Index.Sedangkan untuk variabel terikatnya adalah Stroke Iskemik. Penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan data rekam medis (data sekunder).

(9)

5 3.1Karakteristik sampel

3.1.1 Jenis Kelamin

Tabel 1. Distribusi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin N (%)

Laki-laki 31 51,6

Perempuan 29 48,4

Jumlah 60 100

3.1.2 Rasio LDL/HDL (Low Density Lipoprotein/High Density Lipoprotein) Tabel 2. Distribusi rasio LDL/HDL

3.1.3 BMI (Body Mass Index) Tabel 3. Distribusi BMI

3.2Analisis Bivariat

3.2.1 Analisis bivariat data pengaruh rasio LDL/HDL dengan kejadian Stroke Iskemik

Tabel 4. Analisis bivariat rasio LDL/HDL

Rasio LDL/HDL N (%) Berisiko 24 40 Tidak berisiko 36 60 Jumlah 60 100 BMI N (%) BB Lebih 23 38,3 BB Tidak Lebih 37 61.7 Jumlah 60 100 Rasio LDL/HDL

Stroke Iskemik Jumlah P OR

Ya Tidak

(Data sekunder, 2018)

(Data sekunder, 2018)

(10)

6

Dari analisis Chi-Square didapatkan p=0.035 (p<0,05) yang menginterpretasikan bahwa rasio LDL/HDL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian Stroke Iskemik. Selain itu, variabel rasio LDL/HDL memiliki OR= 3,143 yang berarti bahwa kelompok yang berisiko memiliki peluang 3,143 kali untuk terjadi Stroke Iskemik dari pada pasien yang tidak berisiko.

3.2.2 Analisis bivariat data hubungan BMI dengan kejadian Stroke Iskemik. Tabel 5. Analisis bivariat BMI

BMI

Stroke Iskemik Jumlah P OR

Ya Tidak BB Lebih 9 (39,1%) 14 (60,9%) 23 (100%) ,148 ,490 BB Tidak Lebih 21 (56,8%) 16 (43,2%) 37 (100%) Jumlah 30 (50%) 30 (50%) 60 (100%)

Dari analisis Chi-Square didapatkan nilai p=0,148 (p>0,05) yang menginterpretasikan bahwa BMI yang lebih tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian Stroke Iskemik. Selain itu, variabel BMI memiliki OR= 0,490 yang berarti bahwa kelompok BB Lebih memiliki peluang 0,490 kali untuk terjadi Stroke Iskemik dari pada BB Tidak Lebih.

Berisiko (≥3.3) 16 (66,7%) 8 (33,3%) 24 (100%) ,035 3,143 TidakBerisiko (<3.3) 14 (38,9%) 22 (61,1%) 36 (100%) Jumlah 30 (50%) 30 (50%) 60 (100%) (Data sekunder, 2018) (Data sekunder, 2018)

(11)

7 3.3Analisis Multivariat

Tabel 6. Analisis rasio LDL/HDL dan BMI terhadap Stroke Iskemik

Berdasarkan hasil analisis multivariat pada Tabel 6, dapat diketahui bahwa variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap kejadian Stroke Iskemik adalah rasio LDL/ HDL dengan nilai p=0,038 (p<0,05) dengan OR= 3,143 artinya variabel rasio LDL/HDL yang berisiko (≥3.3) memiliki peluang untuk terjadi stroke 3,143 kali dari pada pasien yang mempunyai rasio LDL/HDL tanpa risiko (<3.3).

Tabel 7. Analisis R Square Regresi Logistik

Step

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 76,833a ,100 ,134

2 78,667b ,072 ,097

Berdasarkan analisis regresi logistik pada Tabel 7, dengan mellihat tabel R Square dapat diketahui nilai Nagelkerke R Square yaitu 13,4% yang berarti bahwa variabel rasio LDL/HDL dan BMI mempengaruhi Stroke Iskemik sebesar 13,4% dan 86,6% yang lain dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

IK 95% Koefisien Nilai OR Min Max Step 1a Rasio LDL/HDL (1) BMI (1) Constant 1,172 -,756 -,175 ,037 ,181 ,660 3,230 ,470 ,840 1,071 ,155 9,726 1,421 Step 2a Rasio LDL/HDL (1) Constant 1,145 -,452 ,038 ,186 3,143 ,636 1,066 9,267 ( Data sekunder, 2018) (Data sekunder, 2018)

(12)

8 3.4Pembahasan

3.4.1 Pengaruh rasio LDL/HDL dengan kejadian Stroke Iskemik di RSUD Dr. Moewardi

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan teori bahwa konsentrasi kolesterol dalam darah adalah indikator probabilitas bahwa suatu plak akan berkembang: LDL yang lebih tinggi dan konsentrasi HDL yang lebih rendah menunjukkan kemungkinan pengembangan plak yang lebih tinggi. Saat plak terus tumbuh, gaya geser yang meningkat dapat menyebabkan rupturnya plak, yang kemungkinan mengakibatkan pembentukan trombus (bekuan darah), Stroke Iskemik, dan serangan jantung (Hao et al., 2014).

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Glew et al.(2004), bahwa analisis yang dilakukan pada kelompok kontrol (orang sehat) dan kelompok kasus (pasien stroke dan MI) didapatkan hasil yang signifikan secara statistik dari uji analisis rasio LDL/HDL terhadap terjadinya stroke dan MI, yaitu p<0,001 (pada sampel laki-laki) dan p=0,02 (pada sampel wanita).

3.4.2 Pengaruh BMI dengan kejadian Stroke Iskemik di RSUD Dr. Moewardi Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang menjelaskan bahwa Obesitas meningkatkan risiko stroke dengan beberapa mekanisme yang berbeda termasuk diabetes mellitus, hipertensi, mempercepat aterosklerosis, fibrilasi atrium, dan apnea tidur obstruktif. Hasil akhirnya dapat berupa aterosklerosis progresif dan atau atau tromboemboli yang dapat menyebabkan oklusi arteri atau ruptur. Obesitas dan keadaan proinflamasi yang resisten terhadap insulin juga dapat menstimulasi faktor-faktor yang membuat atheroma matang lebih rentan terhadap ruptur plak, kejadian yang memicu terjadinya oklusi vaskuler yang berujung pada stroke klinis (Kernan et al., 2013).

Hasil penellitian ini sesuai dengan penelitian Wayunah et al. (2016), dengan judul penelitian Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke di RSUD Indramayu dimana ditemukan hasil tidak ada hubungan antara obesitas dengan kejadian stroke CVD-SH dan stroke CVD-SNH (p value 0,307, 95 % ci, OR 0,566). Hasil ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfaida et al. (2013) yang menyimpulkan tidak ada hubungan antara obesitas dengan kejadian

(13)

9

Non Hemoragic Stroke (NHS) di Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia Makasar (p =

0,419, α = 0,05). Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Khairatunnisa et. al. (2017) dengan judul Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Strokepada pasien di RSU H. Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara dimana didapatkan hasil p=0,06, OR= 2,66, dan 95% CI.

Namun, penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghani et al. (2015) dengan judul penelitian Faktor Risiko Dominan Penderita Stroke di Indonesia dimana mendapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara statistik dalam uji bivariat obesitas dengan stroke dimana nilai p=0,0001 (p<0,05) dan OR=1,3.

Terjadinya hasil yang tidak signifikan dari analisis pengaruh BMI terhadap kejadian Stroke Iskemik belum bisa dipastikan. Hal ini bisa disebabkkan oleh bagaimana pengukuran BMI di Rumah Sakit itu dilakukan. Selain itu, kemungkinan yang kedua adalah bahwa sampel pembandingnya (kontrolnya) adalah Diabetes Mellitus. Dimana Diabetes Mellitus merupakan salah satu factor risiko terjadinya Stroke Iskemik, sehingga bisa menjadi variabel perancu.

4. PENUTUP

Variabel rasio LDL/HDL berpengaruh secara signifikan berdasarkan analisis statistik terhadap kejadian Stroke Iskemik. Variabel BMI tidak berpengaruh secara signifikan berdasarkan analisis statistik terhadap kejadian Stroke Iskemik. DAFTAR PUSTAKA

Agusti, N. I., Yacob, T., & Fridayenti, 2014. Profil Rasio Koleterol LDL Dan HDL Pada Pasien Stroke di Bagian Saraf RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Januari Sampai Desember 2012 . JOM FK. 1: 1-15.

Arifianto, A. S., Sarosa, M., & Setyawati, O. 2014.Klasifikasi Stroke Berdasarkan Kelainan Patologis dengan Learning Vector Quantization.Jurnal EECCIS. 8:117-122.

Ghani, L., Mihardja, L. K., & Delima. 2016. Faktor Risiko Dominan Penderita Stroke di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan. 44: 49-58.

Glew, R. H., Okolie, H., Crossey, M., Suberu, O., Trujillo, M., Pereyra, M., et al. 2004. Serum Lipid Profiles and Homocysteine Levels in Adults with

(14)

10

Stroke or Myocardial Infarction in the Town of Gombe in Northern Nigeria. Journal of Health Population and Nutrition. 4: 341-347.

Hao, W., & Friedman, A. 2014. The LDL-HDL Profile Determines the Risk of Atherosclerosis: A Mathematical Model. PLOS. 9: 1-15.

Irdelia, R. R., Joko, A. T., & Bebasari, E. 2014. Profil Faktor Risiko Yang Dapat Dimodifikasi Pada Kasus Stroke Berulang di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jom FK. 1: 1-15.

Kernan,W. N., Inzucchi, S. E., Sawan, C., Macko, R. F., & Furie, K. L., 2013. Obesity A Stubbornly Obvious Target for Stroke Prevention. AHA Journals. 44:278-286.

Khairatunnisa, & Sari, D. M. 2017. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Pada Pasien di RSU H. Sahudin Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara. JUMANTIK. 2: 60-70.

Nurfaida, Munawir dan Suarnianti (2013).Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian non haemoragic stroke (NHS) pada rumah sakit TK II Pelamonia Makasar.Library.stikesnh.ac.id. Volume 2 No 5 tahun 2013.

Wang, H.-J., Si, Q.-J., Shan, Z.-L., Guo, Y.-T., Lin, K., Zhao, X.-N., et al., 2015. Effects of Body Mass Index on Risks for Ischemic Stroke, Thromboembolism, and Mortality in Chinese Atrial Fibrillation Patients: A Single-Center Experience. PLOS ONE. 1-12.

Wayunah, & Saefulloh, M. 2016. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Di RSUD Indramayu. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia. 2: 65-76.

Gambar

Tabel 5. Analisis bivariat BMI
Tabel 6. Analisis rasio LDL/HDL dan BMI terhadap Stroke Iskemik

Referensi

Dokumen terkait

Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai materi.. yang telah dipelajari pada

[r]

Kooperatif Teknik Buzz Group dengan Teknik Two Stay Two Stray dilihat dari Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Islam 1 Surakarta

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah pertama yaitujual beli yang mencantumkan gambar hoax dari perspektif ulama

[r]

2.3 Sustainment Corrosion Program Elements—Corrosion Plan Although formal corrosion prevention and control plans have been required for acquisition pro- grams for many years,

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah simple random sampling yaitu memilih anggota sampel dari populasi terjangkau yang dilakukan secara acak tanpa

Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta, Pokja Pengadaan Pembangunan Gedung Politeknik Kesehatan Surakarta, telah mengadakan Pembukaan Penawaran terhadap Belanja Modal Gedung