• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Sistem Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Indonesia dengan Afrika Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbandingan Sistem Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Indonesia dengan Afrika Selatan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Perbandingan Sistem Pendidikan Jasmani dan

Olahraga di Indonesia dengan Afrika Selatan

Oleh:

DEDE DWIANSYAH PUTRA NIM 9904917020

Tugas ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbandingan Sitem Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. dr. James Tangkudung, Sportmed. M.Pd Dr. Samsudin, M.Pd

S3 PENDIDIKAN JASMANI

PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat dan anugerah-Nya yang telah memberikan kekuatan kepada penulis sehingga tugas ini dapat diselesaikan. Untuk itu sangat berharap ada masukkan, kritikkan dan saran demi sempurnanya tugas ini sehingga Tugas ini dapat berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini berguna dan bermanfaat di dalam menambah wawasan keilmuan

Jakarta, Desember 2018

(3)

3

Perbandingan Sistem Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Indonesia dengan Afrika Selatan

A. PENDAHULUAN

Perbandingan pendidikan (Comparative Education) sebagai salah satu bagian dalam bidang pendidikan memulai peran nyatanya pada tahun 1960-an walaupun pada hakikatnya kegiatan perbandingan pendidikan itu telah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu dan telah ikut pula melahirkan berbagai institusi pendidikan secara formal. Dalam usianya yang relatif muda, "perbandingan pendidikan" telah menunjukkan sumbangannya terhadap perbaikan dan peningkatan pendidikan di berbagai negara. Namun demikian, tidak mengherankan apabila intensitas perhatian dan kegiatan formal perbandingan pendidikan ini sangat berbeda antara negara-negara bahkan juga tidak sama secara regional. Inggris beserta beberapa negara Eropa lainnya dan Amerika Serikat, misalnya, dianggap sebagai negara yang besar sumbangannya dalam memprakarsai cabang ilmu "perbandingan pendidikan" ini, baik berupa perumusan konsep, teori, maupun pelaksanaan berbagai penelitian.

Ada sejumlah alasan yang valid untuk menawarkan penting perbandingan Penjas disetiap negara. Yang paling sering dikutip adalah dengan “mengetahui kesuksesan dan kegagalan orang lain, kita akan mampu memperbaiki sistem kita sendiri”. Bagi beberapa orang, bagaimanapun jawabannya adalah yang agak mirip pada pendaki gunung ketika ditanya, mengapa dia naik gunung? karena gunung itu ada di sana? Dengan kata lain bahwa ada orang lain yang bekerja di bidang yang sama yang cukup merangsang untuk rasa keingintahuan beberapa praktisi (1) apa yang mereka lakukan, (2) bagaimana mereka melakukannya, dan (3) mengapa mereka melakukannya dan seterusnya. Perbandingan Penjas adalah studi tentang program Penjas di negara-negara lain. Alasan studi ini meliputi: (1) kita dapat belajar tentang berbagai program yang berbeda di seluruh dunia, (2) kita mengembangkan bakat kepemimpinan melalui studi perbandingan dari sistem Negara lain, (3) kita belajar tentang tujuan, ide,

(4)

4

dan pengalaman budaya lainnya, (4) membantu kita menilai dan meningkatkan sistem pendidikan kita, dan (5) juga membantu mempromosikan saling pengertian dan kerjasama profesional di forum Internasional.

Studi perbandingan didasarkan pada asumsi bahwa (1) sistem pendidikan ini berpola pada nilai-nilai tradisional dan praktek budaya, (2) sistem pendidikan bekas koloni sangat dipengaruhi oleh kekuasaan kolonial, (3) jika negara adalah bangsa yang muda, akan berbahaya bila hanya mempertahankan system lama yang tidak berubah atau hanya mengadopsi sistem bangsa lain, dan (4) negara-negara muda boleh berasumsi bahwa kualitas program-program baru mereka dapat diterima, sehingga memungkinkan terjadinya stagnan. Masalahnya mengadopsi pola pendidikan asing mungkin tidak sesuai dengan pola budaya dan kebutuhan bangsa tersebut.

Penjas adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan, melalui proses pengajaran diharapkan terjadi perubahan perilaku pada peserta didik. Dalam rangka mendidik anak seutuhnya, pendidikan harus meliputi kesatuan jasmani dan rohani. Tidak ada mata pelajaran lain yang tujuannya majemuk dan selengkap Penjas. Sayangnya tujuan tersebut belum sepenuhnya tercapai karena pelaksanaan Penjas belum sesuai dengan harapan. Banyak kendala yang dijumpai, seperti terbatasnya sarana dan prasarana juga faktor guru yang belum memadai dalam jumlah dan mutunya. Sampai saat ini kendala tersebut belum sepenuhnya teratasi.

B. PERMASALAHAN

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kemajuan suatu negara. Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi yang baik sehingga akan berdampak bagi negara dan bangsa yang lebih maju. Setiap Negara menyelenggarakan pendidikan sebagai upaya untuk membangun bangsa. Afrika Selatan terletak di bagian selatan benua afrika,

(5)

5

merupakan negara yang fokus pada sektor pendidikan untuk memajukan negaranya.

Benua Afrika hampir sama tuanya dengan bumi. Pada masa lalu, daratan menjadi satu bagian dari sebuah benua super besar yang disebut pangaea. Selama proses jutaan tahun, daratan telah bergeser dan renggang karena gempa bumi, letusan gunung berapi dan pergerakan lautan. Lokasi Afrika tidak berubah secara drastis sepanjang abad.

Benua Afrika adalah benua terbesar kedua dunia dan kedua terbanyak penduduknya setelah Asia. Benua Afrika dikenal dengan julukan Benua Hitam. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk di kawasan benua ini adalah orang-orang kulit hitam (negro).

Afrika Selatan sebagai negara yang sempat merasakan kebijakan politik rasisme terhadap kulit hitam dan akhirnya bangkit dan menang melalui sejarah panjang sekian puluh tahun, serta dapat menjadi negara Afrika pertama penyelenggaraan piala dunia di benua Afrika tentu ada hal-hal yang dapat kita ambil untuk menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan perbandingan dan pembenahan dalam sistem penjas dan olahraga di Indonesia.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji perbandingan Penjas di Indonesia dengan Afrika Selatan, sehingga diharapkan Indonesia dapat mengadopsi hal-hal yang positif yang kiranya dapat diterapkan dengan situasi dan kondisi di Indonesia, sehingga pencapaian tujuan dari penjas dan olahraga dapat tercapai secara optimal.

C. PEMBAHASAN

Republik Afrika Selatan atau Uni Afrika Selatan adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan. Afrika Selatan bertetangga dengan Namibia, Botswana dan Zimbabwe di utara, Mozambik dan Swaziland di timur laut. Keseluruhan negara Lesotho terletak di pedalaman Afrika Selatan.

Kata Afrika berasal dari bahasa Latin, Africa terra - "tanah Afri" (bentuk jamak dari "Afer") - untuk menunjukkan bagian utara benua tersebut, saat

(6)

6

ini merupakan bagian dari Tunisia, tempat kedudukan provinsi Romawi untuk Afrika. Asal kata Afer mungkin dari bahasa Fenisia, 'afar berarti debu; atau dari suku Afridi, yang mendiami bagian utara benua dekat Kartago; atau dari bahasa Yunani aphrike berarti tanpa dingin; atau dari bahasa Latin aprica berarti cerah.

Afrika Selatan terletak di 29 00’ S. 24 00’ T. Luas kawasannya adalah 1.219.912km, dahulu negara ini terkenal dengan sebutan Tanjung Harapan pertama kali ditemukan oleh pengembara Portugis yang bernama Vasco Da Gama yang kemudian menjadi koloni Belanda sejak tahun 1652. Pada tahun 1961 setelah Pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan dideklarasikan sebagai sebuah Republik yang merdeka dari Inggris.

Secara astronomis, Benua Afrika terletak di antara ± 35° LU - 33° LS dan ± 18° BT - 53° BT. Luas wilayah Benua Afrika mencapai ± 29.800.540 km² atau hampir seperlima dari luas wilayah daratan dunia dengan batas-batas wilayah berikut ini. Sebelah Utara berbatas-batasan dengan Laut Tengah atau Laut Mediterania dan Benua Eropa. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Merah dan Samudra Hindia.

· Sebelah Selatan dan Barat ber-batasan dengan Samudra Atlantik. Saat ini penduduk Afrika mencapai lebih dari 861 juta jiwa dengan populasi terbanyak adalah warga kulit hitam, sisanya adalah warga keturunan Arab, Berber, Eropa, dan Asia. Sebagian besar penduduk kulit hitam tinggal di bagian Selatan Gurun Sahara, sedangkan bagian Utaranya ditempati warga keturunan Arab dan Berber.

Penduduk asli Afrika terdiri atas berbagai suku bangsa, yaitu suku bangsa Pigmy di pedalaman Zaire; suku bangsa Bushman, Zhun, Hatentot di Gurun Kalahari; serta suku bangsa Tuareg, Negroid, dan Sahrawi di Gurun Sahara. Banyaknya suku tersebut membuat Afrika kaya akan etnik. Lebih dari 800 bahasa digunakan di Afrika, namun bahasa Arab, Swahili, dan Hausa paling luas penggunaannya.

Adapun agama yang berkembang di Afrika adalah agama Islam, Kristen dan berbagai aliran kepercayaan.

(7)

7 1. Sistem Pendidikan di Afrika Selatan

Sistem pendidikan di Afrika Selatan terdiri atas dua macam bentuk, yaitu: a. Pendidikan melalui persekolah Formal (Education), pendidikan yang

pertama ini dilakukan melalui suatu lembaga persekolahan pada umumnya. Ada yang didirikan oleh negara dan ada juga oleh Swasta.

b. Pendidikan melalui Pelatihan (Training), pendidikan ini dilakukan melalui suatu lembaga bukan merupakan suatu lembaga persekolahan tapi melalui suatu kegiatan pelatihan yang dilakukan seperti pendidikan Kejar Paket A di Indonesia.

Kedua bentuk sistem persekolahan tersebut dijalankan dalam tiga tingkatan yakni:

1. Pendidikan dan Pelatihan Umum/Dasar (General Education and Training)

2. Pendidikan dan Pelatihan Lanjutan (Further Education and Training) 3. Pendidikan dan Pelatihan Tinggi (Higher Education and Training).

Di Afrika Selatan, masa persekolahan adalah selama 13 tahun – atau tingkat. Namun, tahun pertama pendidikan atau tingkat 0 dan 3 tahun terakhir yaitu dari tingkat 10 hingga tingkat 12 (juga dipanggil “matric”) tidak diwajibkan. Kebanyakan sekolah dasar menawarkan tingkat 0. Tetapi tingkat ini juga dapat dibuat di TK. Lazimnya untuk memasuki universitas, seseorang wajib lulus “matric” dengan minimum tiga mata pelajaran tingkat tinggi dan bukan sekedar lulus (standar). Malah beberapa universitas prestisius akan mengenakan syarat akademik yang lebih tinggi. Walaupun begitu, mereka yang lulus “National Senior Certificate” layak untuk belajar di “Technikon” atau kampus teknikal.

Di bawah sistem apartheid, sistem pendidikannya dirangka berdasarkan warna kulit yaitu kementerian yang berbeda untuk pelajar kulit putih, berwarna, Asia, dan kulit putih hitam di luar Bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan 14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara ini. Penstrukturan sistem pendidikan selepas era-apartheid merupakan tantangan yang besar bagi pemerintah negara ini. Pemerintah baru telah

(8)

8

membentuk suatu sistem pendidikan nasional tanpa diskriminasinkaum tetapi menggabungkan 14 kementerian pendidikan merupakan tugas yang sukar. Oleh karena itu pada Februari 1996, Kementerian Pendidikan telah meluncurkan suatu kurikulum baru yang dinamakan “Curriculum 2005”. Kurikulum ini yang akan menggantikan dasar pendidikan berdasarkan apartheid, akan memberi tumpuan kepada hasilnya yaitu pelajar akan menjadi lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya dan juga di dalam masyarakat. Untuk mencapai obyektif ini, pada 1999 pemerintah telah menyediakan 5,7 persen anggaran belanja untuk sektor pendidikan termasuk membangun 2.000 sekolah-sekolah baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan beralatan lengkap 60.000 guru-guru yang terlatih dan 50juta buku teks yang dicetak.

Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan hampir 28.000 sekolah-sekolah termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah swasta. Dari jumlah ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan selebihnya adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 6). Afrika Selatan juga mempunyai suatu sistem pendidikan tinggi yang maju, yang juga dipisahkan mengikut ras sewaktu era apartheid. Pada 1995 terdapat 385.000 pelajar yang belajar di 21 universitas dan 190.000 pelajar di “technikon” (Institut teknikal atau vokasional). Hampir 37 persen adalah dari golongan kulit putih. Tetapi, sejak 1994, penyertaan pelajar kulit hitam di universitas-universitas yang dikhususkan untuk pelajar kulit putih telah bertambah secara mendadak.

Biaya belajar di Afsel relatif murah, terutama untuk kebutuhan pokok karena semua sudah disubsidi oleh pemerintah. Biaya kuliah satu semester bagi perguruan tinggi negeri sekitar 200-400 dolar AS, sedangkan untuk swasta 1.000-2.500 dolar AS.

Biaya akomodasi pelajar sangat beragam, dari 100 - 1.000 dolar AS per bulan. Untuk tarif 100-200 dolar AS per bulan sudah cukup memadai. Fasilitas yang diperoleh antara lain satu kamar tidur dengan kamar mandi di dalam, juga dapur. fasilitas pelajar juga sangat diutamakan. Bahkan, pelajar di sini banyak mendapat kemudahan berupa pemotongan harga

(9)

20-9

70 persen untuk mengunjungi tempat-tempat rekreasi seperti bioskop, museum, teater, perpustakaan, bahkan untuk membeli buku dan peralatan belajar lainnya.

2. Pendidikan Jasmani di Indonesia dan Afrika Selatan  Pelaksanaan Penjas di Indonesia

Penjas di Indonesia merupakan sebuah konsep yang universal. Berdasarkan pengertian Penjas ditekankan pada kesehatan dan kebugaran jasmani, rekreasi dan peningkatan kualitas hidup manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut maka sarana yang digunakan adalah melalui aktifitas olahraga, permainan dan aktifitas lain yang berkaitan dengan seni.

Pelaksanaan Penjas di Afrika Selatan  Penjas di Afrika Selatan

Penekanannya diletakkan pada peningkatan kesehatan, keterampilan gerak dan rekreasi melalui seleksi yang bijaksana, terhadap aktivitas-aktivitas dan metode dalam mengajar.

3. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Indonesia dan Afika Selatan

 Dasar Hukum di Indonesia

Dasar hukum pelaksanaan pendidikan di Indonesia mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 yang mengatur sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Sementara untuk dasar hukum keolahragaan di Indonesia diatur oleh Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Sistem Keolahragaan Nasional.  Dasar Hukum di Afrika Selatan

National Sport And Recreation Plan Tahun 2012 atau Rencana Olahraga dan Rekreasi Nasional yang di bentuk oleh pemerintah Afrika Selatan sebagai kebijakan Pemerintah dalam bidang Olahraga

(10)

10

4. Kelembagaan Pendidikan Jasmani dan Keolahragaan di Indonesia dan Afrika Selatan

 Kelembagaan pendidikan dan keolahragaan di Indonesia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (disingkat: Kemendikbud atau Kemdikbud) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang menyelenggarakan urusan di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan masyarakat, serta pengelolaan kebudayaan.

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan pemuda dan olahraga.

(11)

11

 Kelembagaan pendidikan dan keolahragaan di Afrika Selatan

Department of Education (South Africa) adalah kementerian dalam Pemerintah Afrika Selatan yang menyelenggarakan urusan di bidang pendidikan.

Department Sport and Recreation South Africa adalah kementerian dalam Pemerintah Afrika Selatan yang menyelenggarakan urusan di bidang keolahragaan dan rekreasi.

 Komite olahraga nasional Indonesia dan Komite Olimpiade Indonesia

 South African Sports Confederation and Olympic Committee (SASCOC)

(12)

12 5. Kurikulum

 Kurikulum pendidikan di indonesia

Kurikulum pendidikan di indonesia saat ini menggunakan kurikulum 2013 Revisi.

 Sementara kurikulum di Afrika Selatan menggunakan kurikulum 2005 yang digunakan sampai saat ini.

6. Cabang Olahraga Unggulan

 Cabang Olahraga Unggulan Indonesia

Cabang Olahraga unggulan Indonesia antara lain Bulutangkis, Angkat besi, panahan dan Pencak silat.

 Cabang Olahraga Unggulan Afrika Selatan

Cabang Olahraga Unggulan Afrika Selatan yaitu: Rugby, Criket dan Sepakbola

7. Jurnal Penjas dan Olahraga Terindeks Scopus

 Jurnal Penjas dan Olahraga Indonesia yang terindeks Scopus Sejauh ini di Indonesia belum ada jurnal internasional dalam bidang pendidikan jasmani dan olahraga yang terindeks scopus namun bukan berarti Indonesia tidak mempunyai jurnal internasional bidang pendidikan jasmani dan olahraga, ada beberapa jurnal diantara nya: Journal of Indonesian Physical Education and Sport (UNJ), Journal of Physical Education and Sports (Unnes).

 Jurnal Penjas dan Olahraga Afrika Selatan yang terindeks Scopus.

Terdapat beberapa Jurnal pendidikan jasmani dan olahraga di Afrika selatan yang terindeks scopus antara lain:

(13)

13

Secara Ranking di perankingan jurnal internasional dalam hal ini yang dipublish olehHttp://www.scimagojr.com, posisi ranking Afrika selatan memang berada di atas Indonesia. Ini terlihat pada peringkat yang afrika selatan yang berada pada ranking 35 sementara Indonesia berada pada ranking 52.

8. Table Perbandingan Sistem Penjas dan Olahraga Indonesia dan Afrika Selatan.

Tabel 1. Perbandingan Penjas di Indonesia dan Afrika Selatan

NO ASPEK INDONESIA AFRIKA SELATAN

1 Konsep Tradisional / klasikal Tradisional / klasikal 2 Tujuan kesehatan dan kebugaran

jasmani, rekreasi dan peningkatan kualitas hidup

manusia

pada peningkatan kesehatan, keterampilan dan

rekreasi. 3 Dasar Hukum Undang-undang Nomor 20

tahun 2003.

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Sistem Keolahragaan Nasional.

National Sport And Recreation Plan Tahun

2012

4 Kurikulum Kurikulum 2013 Revisi. Kurikulum 2005 5 Kelembagaan Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan, Kementrian Pemuda dan

Olahraga

Department Education South Africa ,Department Sport and Recreation South Africa

(14)

14 6 Sarana

prasarana

Cukup memadai Cukup memadai

7 Pembiyaan Biaya pendidikan 20% dari APBN Republik Indonesia.

Atau Rp444,131 Triliun (2018) Sementara untuk Olahraga 5,038 triliun (2018) Biaya Pendidikan 5,7 % dari APBN Afrika Selatan atau 1 tiriliun rand (sekitar US$110

miliar)

8 Cabor Unggulan

Bulutangkis, Angkat besi, panahan dan Pencak silat.

Rugby, Criket dan Sepakbola 9 Jurnal

Terindeks Scopus

Journal of Indonesian Physical Education and Sport (UNJ), Journal of Physical Education and

Sports (Unnes).

African Journal of Disability (Q1), South

African Journal for Research in Sport, Physical Education and

Recreation (Q4)

D. PENUTUP

Dengan melihat perbandingan yang telah diuraikan mengenai Penjas antara Indonesia dengan Afrika Selatan, maka ada beberapa saran yang perlu diperhatikan yaitu kita jangan terlalu silau dengan kondisi yang ada dalam suatu negara lalu kita secara membabi buta ingin mengadopsi secara keseluruhan apa yang ada di negara tersebut. Tetapi sebaiknya kita harus dapat berpikir bijak apa yang sudah baik dan cocok untuk dilaksanakan di negara kita, kita lanjutkan dan tidak perlu dirubah, tetapi hal-hal yang belum baik di negara kita bolehlah kiranya kita mengadopsi dari negara lain, asalkan harus sesuai dan cocok dengan kondisi budaya dan situasi di negara kita.

(15)

15

DAFTAR PUSTAKA

Agustiar, Syah Nur. (2001). Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Lubuk Agung Bandung.

Bruce,L.B., Maxwell,L.H. and Uriel,S. (1983). Comparative Physical Education and Sport. The United States Of America.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jipes diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 19:30

http://www.kemenpora.go.id/ diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 19:30

https://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Selatan diakses pada tanggal 1 Oktober 2018 pukul 21:00

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpes diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 19:30

https://www.education.gov.za/ diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 19:30

https://www.kemdikbud.go.id/main/ diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 19:30

https://www.scimagojr.com/countryrank.php diakses pada tanggal 3 Oktober 2018 pukul 16:00

https://www.srsa.gov.za/ diakses pada tanggal 2 Oktober 2018 pukul 19:30 James, Tangkudung. Macam-Macam Metodologi Penelitian: Uraian dan

Contohnya. Lensa Media Pustaka Indonesia. 2016.

James, Tangkudung. "Metodologi Penelitian Kajian dalam Olahraga." James Tangkudung’s Lab, 2018.

James, Tangkudung. SPORT PSYCHOMETRICS: Basics and Instruments

of Sports Psychometric.

https://www.researchgate.net/publication/328599852_SPORT_PSYCHOMET RICS_Basics_and_Instruments_of_Sports_Psychometric (diakses 29 Oktober 2018).

Matthew B.R Hergenanhahn, H.Olson. Theories Of Learning. Jakarta: Kencana, 2009.

Power SK, Howley ET. Exercise Physiology: theory and application to fitness and performance, fourth edition. New York: McGraw-Hill: 2007 Rusli, Lutan. (2000). Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Dirjen

Dikdasmen.

Samsudin. Pengaruh Gaya Mengajar dan Motor Educability Terhadap Hasil Belajar Bola Voli. Jakarta: PPS UNJ, 2013.

Slameto. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. PT. Rineka Cipta. 2003.

Tangkudung, James, and Puspitorini Wahyuningtyas. "Kepelatihan Olahraga Edisi II."Jakarta: Penerbit Cerdas Jaya, 2012.

Tangkudung, James, and Wahyuningtyas Puspitorini. "Kepelatihan olahraga, pembinaan prestasi olahraga." Jakarta: Cerdas Jaya, 2006

(16)

16

Tangkudung, James, and Wahyuningtyas Puspitorini. "Paragames Paralympic." Jakarta: Intermedia Publishing, 2012.

Tangkudung, James. Ilmu Faal (Fisiologi). Jakarta: Penerbit Cerdas Jaya, 2006

Undang Undang Sistem Keolahagaan Nasional no. 3 Tahun 2005

Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: BP Cipta Jaya, 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam contoh berikut dipergunakan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Ibtidaiyah dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dikutip dari

Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan, seni tari memiliki beberapa fungsi, yaitu seni tari sebagai sarana upacara, seni tari sebagai hiburan, seni tari sebagai

Alat musik yang ada pada gambar diatas ini adalah alat musik tradisional khas Jawa Tengah yang disebut dengan gamelan. Alat musik gamelan ini memiliki jenis

Selain itu, algoritma expectation maximization mampu menangani dengan lebih baik dari data yang memiliki banyak sampel dengan komponen atribut yang sedikit seperti

Hasil Tes untuk pekerjaan yang sesuai dengan Anda sudah bisa dilihat dalam table Pekerjaan, Namun apabila Pekerjaan yang Anda inginkan tidak ada dalam Tabel, maka Anda

Setelah itu, data yang diperoleh dari perusahaan maupun dari kuesioner yang dibagikan kepada individu karyawan maka dilakukan analisis pengaruh antara kompensasi

Uji t digunakan untuk menguji apakah disiplin kerja dan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Pada bait keempat ini memiliki dominasi vokal /a, e/ dan pengulangan bunyi sengau /ng/ di dua kalimat baris pertama dan pada akhiran baris kedua dan tiga. Bada bait ini