• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pasien dengan ameloblastoma.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pasien dengan ameloblastoma.docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pasien dengan ameloblastoma Laporan pendahuluan asuhan keperawatan pasien dengan ameloblastoma

A

A.. DDeeffnniissii

Ameloblastoma merupakan tumor yang berasal dari epitelial Ameloblastoma merupakan tumor yang berasal dari epitelial ggingival mucosa atau gengivomaxillary yang muncul pada gigi

ggingival mucosa atau gengivomaxillary yang muncul pada gigi (Willis,(Willis, !"#$.

!"#$.

Ameloblastoma, sebelumnya adamtinoma, suatu %inak epitel

Ameloblastoma, sebelumnya adamtinoma, suatu %inak epitel lokallokal penyerbuan odontogenik

penyerbuan odontogenik tumor, tumbuh tumor, tumbuh perlahan dan perlahan dan peristentlyperistently. &. &umorumor ysng relati' %arang, ter%adi sekitar 

ysng relati' %arang, ter%adi sekitar  dari semua tumor lisan (Ackerman,dari semua tumor lisan (Ackerman, !##$.

!##$.  &

 &umor ameloblastoma adalah odontogenik epitelium. )ni merupakanumor ameloblastoma adalah odontogenik epitelium. )ni merupakan tumo dari antara ganas potensi yang terletak di *ona abu+abu antara %inak tumo dari antara ganas potensi yang terletak di *ona abu+abu antara %inak dan tumor ganas

dan tumor ganas (osai,!!-$(osai,!!-$  &

 &umor ini %arang bersi'at ganas. Ameloblastoma berkumor ini %arang bersi'at ganas. Ameloblastoma berkembang di rahang,embang di rahang, sering ditempat ketiga graham. Dan mungkin melibatkan %ari

sering ditempat ketiga graham. Dan mungkin melibatkan %aringan daringan dari soket+sok

soket+soket mata et mata atau sinuses.atau sinuses. Ameloblastoma adalah

Ameloblastoma adalah tumor %inak tumor %inak epitel yang epitel yang besi'at infltrati',besi'at infltrati', tumbuh lambat, tidak berkapsul, berdi'erensiasi baik. Lebih dari / tumbuh lambat, tidak berkapsul, berdi'erensiasi baik. Lebih dari / twe%adi akibat adanya kista 'olikular (Ari',

twe%adi akibat adanya kista 'olikular (Ari', 011$.011$. 2

2.. 33ttioiollooggii

4enyebab utamanya belum dapat ditentukan, kemungkinan 4enyebab utamanya belum dapat ditentukan, kemungkinan penyebab dari ameloblastoma yaitu riwayat in'eksi gigi, in'eksi gusi, penyebab dari ameloblastoma yaitu riwayat in'eksi gigi, in'eksi gusi, trauma gusi, ameloblastoma ter%adi di

trauma gusi, ameloblastoma ter%adi di semua kelompok usia. Luka yangsemua kelompok usia. Luka yang paling sering didiagnosis pada dekade ketiga dan keempat. 5al ini

paling sering didiagnosis pada dekade ketiga dan keempat. 5al ini biasanya gigi ter%adi di daerah

biasanya gigi ter%adi di daerah peluru dari mulut dan peluru dari mulut dan 6+ray muncul sebagai6+ray muncul sebagai cytic luka tumor menun%ukan tanda kesukaan untuk rahang bawah dengan cytic luka tumor menun%ukan tanda kesukaan untuk rahang bawah dengan  %umlah lebih besar yang dapat sebagai t

 %umlah lebih besar yang dapat sebagai tinggi sebagai !!, (Akinggi sebagai !!, (Akedeye 7edeye 7 8cLavery, !#-$

8cLavery, !#-$ 9.

9. &&andanda da dan an :e%:e%alaala .

. 8u8ukka bea bengngkkakak 0

0.. ;;aakkiitt <.

<. 8a8alolocccclulusisionon ".

". LoLooseoseninning dg dari ari giggigi pai palsulsu /.

/. ;ak;akit saait saat mengt menggungunakaakan gign gigi palsi palsuu -.

-. 8a8alolokskslulussii .

. De'oDe'ormirmitas wtas wa%aa%ah (Adh (Adekekeyeeye, !#1, !#1$$ D.

D. 44atatofofsisiolologogii  &

 &umor ini bersi'at infltrati', tumbuh lambat, tumor ini bersi'at infltrati', tumbuh lambat, tidak berkapsul,idak berkapsul, berdi'erensiasi baik. Lebih dari / ter%adi di r

berdi'erensiasi baik. Lebih dari / ter%adi di rahang bawah, khususnyaahang bawah, khususnya regio molar

regio molar dan sisanya ter%adi dan sisanya ter%adi akibat adanya akibat adanya kista 'olikularkista 'olikular. &. &umor iniumor ini muncul setelah ter%adi mutasi+mutasi pada sel

muncul setelah ter%adi mutasi+mutasi pada sel normal yang disebabkannormal yang disebabkan oleh *at+*at karsinogen tadi. =arsinogenesisnya terbagi men%adi < tahap > oleh *at+*at karsinogen tadi. =arsinogenesisnya terbagi men%adi < tahap >

.

. &&ahap pertaahap pertama merupakma merupakan )nisiaan )nisiaasi yatu koasi yatu kontak pertantak pertama sel normalma sel normal dengan *at =arsinogen yang memancing sel normal tersebut men% dengan *at =arsinogen yang memancing sel normal tersebut men% adiadi ganas.

ganas. 0.

0. &&ahap kedahap kedua yaitu 4rua yaitu 4romosi, seomosi, sel yang terpancl yang terpancing tersebing tersebut membentut membentukuk klon melalui pembelahan(poli'erasi$.

klon melalui pembelahan(poli'erasi$. <.

<. &&ahap terakhahap terakhir yaitu 4roir yaitu 4rogresigresi, sel yang telah menga, sel yang telah mengalami poli'erlami poli'erasiasi mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas. mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas.

(2)

4atofsiologi

3. 4emeriksaan 4enun%ang

4enengakan diagnosis berdasarkan> . Anamnesis

0. 4emeriksaan

<. 4emeriksaan penun%angan, yaitu> a. 6+ray kepala

 ?ang menghasilkan satu+dimensi gambar kepala dan leher untuk membantu dokter cari tidak normal di rahang.

b. 9& scan (computed tomography scan$

9& scan, yang menghasilkan gambar dua dimensi dari kepala dan leher yang dapatmengungkapkan apakah ameloblastoma telah invaded tisu atau organ lain.

c. 8agnetic resonance imaging (8)$

8) scan, yang menggunakan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar < dimensi yang dapat mengungkapkan

abnormalitas kecil di kepala dan leher. Dokter %uag menggunakan 8) scan untuk menentukan apakah ameloblastoma telah

menyebar ke rongga mata atau sinuses. d. &umor marker (penanda tumor$

(3)

=omplikasi dini paska operasi>

. alan napas bisa ter%adi gangguan pada reseksi mandibula sentral (9$ bila insersi m genioglosus tidak ditautkan ke depan lagi sehingga lidah akan %atuh ke posterior dan akan menimbulkan obstruksi %alan na' as. 3dema yang hebat terutama pada struktur di sekitar epiglotis yang menyebabkan pasien tidak bisa mengontrol %alan na'asnya.

0. 4erdarahan dapat menyebabkan syok hipovolemik pada pembedahan kepala leher. 5emostasis dengan melakukan ligasi baik arteri maupun. <. )n'eksi, diminimalkan dengan menghindari penumpukan cairan, dengan

pemasangan vakum drain. 4erencanaan operasi dan teknik

pembedahan yang baik %uga memegang peranan dalam mengontrol in'eksi di samping.

". 5ematoma, akan meniingkatkan resiko ter%adinya in'eksi dan dehisensi luka. =ontrol perdarahan yang baik dan pemasangan drain akan

mengurangi resiko ter%adinya hematoma.

/. @istula, lakukan pen%ahitan yang rapat pada mukosa terutama pada tempat u%ung+u%ung reseksi mandibula.

-. Bekrosis Cap

=omplikasi lan%ut pasca operasi

. =ebanyakan merupakan kelan%utan dari komplikasi dini. 4ada reseksi mandibula komplikasi ini terutama berkaitan dengan masalah bicara dan menelan.

0. 4roblem psikologikal dapat ter%adi pada pasien+pasien ini karena ketidakmampuannya berkomunikasi dengan baik. =esulitan makan adalah salah satu masalah pada paien dengan reseksi mendibula. <. ekonstruksi mandibula disini semata tidak hanya ditu%ukan untuk

memperbaiki %aringan yang direseksi tetapi %uga aspek rehabilitasi 'ungsinya.

:. 4enatalaksaan

Ameloblastoma mempunyai reputasi untuk mengalami kekambuhan kembali setelah disingkirkan. 5al ini disebabkan si'at lesi tersebut menginvasi secara lokal pada penyingkiran yang tidak adekuat. . 3nukleasi

8erupakan penyingkiran tumor dengan mengikisnya dari %aringan normal yangada disekelilingnya. Lesi unikistik. =hususnya yang lebih kecil hanya memerlukan enukleasi dan seharusnya tidak dirawat secara berlebihan.

0. 3ksisi blok

=ebanyakan ameloblastoma seharusnya dieksisi daripada enukleasi. 3ksisi dalam suatu blok tulang didalam kontunuitas rahang dian%urkan  %ika ameloblastoma tersebut kecil. Apabila perlu dikorbankan

mandibula yang cukup besar yang terlibat ameloblastoma dan bila tidak menimbulkan per'orasi mukosa oral maka suatu eksisi blok kemungkinan dengan cangkok tulang segera.

<. steotomi periperal

steotomi periperal merupakan suatu prosedur yang mengeksisi tumor yang komplit tetapi pada waktu yang sama suatu %arak tulang

dipertahankan untuk memelihara kontunuitas rahang sehingga kelainan bentuk, kecacatan dan kebutuhan untuk pembedahan kosmetik sekunder dan resorasi prostetik dapat dihindari. 4rosedur

(4)

tersebut disadari pada observasi yang mana batas in'erior kortikal dari badan hori*ontal, batas posterior dari ramus asenden dan kondilus tidak secara keseluruhan di invasi oleh proses tumor. Daerah ini tahan dan kuat karena terdiri dari tulang akan dimulai dari daerah tersebut meskipun hanya suatu rim tipis dan tulang yang tersisa.

". eseksi tumor

eseksi tumor sendiri dari reseksi total dan reseksi segmental termasuk bemimakselektomi dan bemimandibulektomi. Apabila ameloblastoma ditemukan pada pemeriksaan, serta dapat di%umpai adanya peruahan kembali seta aktiftas lesi yang baru setelah operasi maka pada kasus tersebut harus direkresi.

/. =auterasi

=auterasi merupakan pengeringan atau eklektrokoagulasi lesi, termasuk se%umlah %aringan normal disekelilingnya. =auterasi tidak umum digunakan sebagai bentuk terapi, namun marupakan terapi yang lebih e'ekti' dibanding kuretase.

5. @okus 4engka%ian 4engka%ian data

Dasar pemeriksaan fsik Ehead to toeF harus dilakukan dengan singkat

terapi menyeluruh dari bagian kepala ke u%ung kaki. 4engka%ian data dasar menurut Doenges.

. AktiftasGistirahat

Data ;ubyekti'> pusing, sakit kepala, nyeri, mulas.

Data obyekti'> perubahan kesadaran, masalah dalam keseimbangan cedera (trauma$.

0. ;irkulasi

Data obyekti'> kecepatan (bradipnue, takhipneu$, pola napas (hipoventilasi, hiperventilasi, dll$

<. )ntegritas ego

Data subyekti'> perubahan tingkah lakuG kepribadian (tenang atau dramatis$

Data obyekti'> cemas, bingung, depresi ". 3liminasi

Data subyekti'> inkontinensia kandung kemihGusus atau mengalahi gangguan 'ungsi.

/. 8akan dan cairan

Data sub%ekti'> mual, muntah, dan mengalami perubahan selera makan.

Data obyekti'> mengalamidistensi abdomen -. Beurosensori

Data subyekti'> kehilangan kesadaran sementara, vertigo.

Data obyekti'> perubahan kesadaran bisa sampai koma, perubahan status mental, kesulitan dalam menentukan posisi tubuh.

. Byeri dan kenyamanan

Data subyekti'> sakit pada abdomen dengan intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya lama.

Data ob%ekti'> wa%ah meringis, gelisah, merintih. #. 4erna'asan

Data subyekti'> perubahan pola na'as.

Data obyekti'> perna'asan menggunakan otot bantu perna'asanGotot aksesoris

(5)

!. =eamanan

Data subyekti'> trauma baru akibat gelisah.

Data obyekti'> dislokasi gangguan kogniti'. :anggguan rentang gerak. ). Diagnosa keperawatan

. Byeri berhubungan dengan adanya proses peradangan, luka insisi pembedahan.

0. esiko in'eksi berhubungan dengan tindakan pembedahan, tidak adekuatnya pertahanan tubuh.

<. :angguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d ketidak mampuan menelan makanan, nyeri area rahang.

". :angguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri luka operasi. )ntervensi dan asional

. Byeri b.d adanya proses peradangan, luka insisi pembedahan  &u%uan> nyeri teratasi

)ntervensi>

a. =a%i karakteristik

asional> mengetahui tngkat nyeri klien b. 2eri posisi semi 'owler

asional> mengurangi distensi abdomen.

c. An%urkan teknik mana%emen nyeri seperti distraksi.

asional> membantu mengurahi rasa nyeri dengan mengalihkan perhatian

d. =olaborasi pemebrian analgetik sesuai indikasi

asional> analgetik membantu mengurangi rasa nyeri e. 8ana%emen lingkungan yang nyaman

asional> lingkunan yang nyaman dapat memberikan rasa nyaman klien

0. esiko in'eksi b.d tindakan pembedahan, tidak adekuatnya pertahanan tubuh.

 &u%uan> tidak ter%adi in'eksi )nternvensi>

a. =ati tanda+tanda in'eksi

asional> mengidentifkasi adanya resiko lebih dini b. =a%i keadaan luka

asional> keadaan luka yang diketahui lebih awal dapat mengurangi resiko in'eksi

c. =a%i ttv

asional> suhu tubuh naik dapat di indikasikan adanya proses in'eksi

d. 4erawatan luka dengan prinsip sterilisasi.

asional> teknik aseptik dapat menurunkan resiko in'eksi nosokomial

e. =olaborasi pemberian antibiotik

asional> antibiotik mencegah adanya in'eksi bakteri dari luar.

<. :angguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d ketidakmampuan menelan makanan, nyeri area rahang.

 &u%uan> =ebutuhan nutrisi tercukupi )ntervensi>

a. =a%i adanya alergi makanan

asional> menghindari ter%adinya e'ek alergi pada tubuh pasien b. =olaborasi dengan ahli gi*i

(6)

asional> untuk menentukan %umlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

c. ?akinkan diet yang dimakan tinggi serat asional> mencegah ter%adinya konstipasi d. =a%i kemampuan pasien

asional> mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. ". :angguan pola tidur b.d rasa nyeri luka operasi

 &u%uan> %umlah %am tidur pasien kembali normal )ntervensi>

a. Determinasi e'ek e'ek medikasi terhadap tidur asional> membantu pasien tidur dengan e'ek obat b. elaskan pentingnya tidur yang adekuat

asional> agar kebutuhan dasar (tidur$ terpenuhi c. 9iptakan lingkungan yang nyaman

asional> membantu pasien tidur lebih nyaman Da'tar 4ustaka

2runer 7 ;uddarth. (011$. 2uku A%ar =eperawatan 8edikal 2edah, volume 0. 3:9> akarta.

9arpenito, L. (!!#$. 2uku saku> Diagnosa =eperawatan Aplikasi 4ada 4raktek =linis. akarta> 3disi -. 3:9

Doenges. 0111. encana Asuhan =eperawatan> 4edoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. akarta> 3:9.

8ans%oer, Ari' (01$=apita ;elekta =edokteran, ilid . H)> 8edia. 4rice, ;ylvia A. (011-$4atofsiologi. akarta> 3:9

;melt*er 7 2are. (0110$. 2uku A%ar =eperawatan 8edikal 2edah. 3disi #. akarta> 3:9.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai analisis trend dengan menggunakan Regresi Kuantil dan uji Mann-Kendall beserta aplikasinya pada data curah hujan harian dan

Seperti dijelaskan sebelumnya, kondisi klinis penderita thalassemia sangat bervariasi dari ringan bahkan asimtomatik hingga berat dan mengancam jiwa, tergantung pula pada terapi

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Untuk mengetahui pelaksanaan dan hasil belajar, digunakan

Dalam hal penjualan kembali Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS PRIMA UTAMA USD dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Penjualan

Nindyo Hantoro (UMS, 2004) dengan judul skripsi &#34;Pendidikan akhlaq yang terkandung dalam surat An-Nuur ayat 58-61&#34; berisi tentang hukum dan adab kerumahtanggaan.

- Tindakan anestesi pada penderita asma perlu pemahaman tentang patofisiologi, sehingga dapat dilakukan evaluasi penyakit, peningkatan kondisi seoptimal mungkin,

[r]

semua anggota harus memberikan segala bantuan kepada PBB dalam suatu tindakannya yang diambil sesuai dengan Piagam ini, dan tidak akan memberikan bantuan kepada