• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Proses Perencanaan Pembangunan Suatu Desa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Proses Perencanaan Pembangunan Suatu Desa"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. LaLatatar ber belalakakangng Mub

Mubiyaiyarto rto (19(1994) 94) memmembagbagi i tiptipoloologi gi desdesa a tertertingtinggal gal di di ProPropinpinsi si Jawa Jawa TTenengah gah ke ke daladalamm sembilan tipologi berdasarkan komoditas basis pertanian dan kegiatan mayoritas petani pada sembilan tipologi berdasarkan komoditas basis pertanian dan kegiatan mayoritas petani pada desa tersebut. Kesembilan karakteristik desa adalah desa persawahan desa lahan kering desa desa tersebut. Kesembilan karakteristik desa adalah desa persawahan desa lahan kering desa  perkebunan

 perkebunan desa desa peternakan peternakan desa desa nelayan nelayan desa desa hutan hutan desa desa industri industri ke!il ke!il desa desa buruhburuh industri serta desa "asa dan perdagangan. Pembangunan desa akan semakin menantang di industri serta desa "asa dan perdagangan. Pembangunan desa akan semakin menantang di mas

masa a depdepan an dendengan gan konkondisdisi i perperekoekonomnomian ian daedaerah rah yanyang g semsemakiakin n terbterbuka uka dan dan kehkehiduidupanpan  berpolitik

 berpolitik yang yang lebih lebih demokratis. demokratis. #kan #kan tetapi tetapi desa desa sampai sampai kini kini masih masih belum belum beran"ak beran"ak daridari  pro$il

 pro$il lama lama yakni yakni terbelakang terbelakang dan dan miskin. miskin. Meskipun Meskipun banyak banyak pihak pihak mengakui mengakui bahwa bahwa desadesa mempunyai peranan yang besar bagi kota namun tetap sa"a desa masih dipandang rendah mempunyai peranan yang besar bagi kota namun tetap sa"a desa masih dipandang rendah da

dalam lam hahal l ekekononomomi i atatauaupupun n yayang ng lalaininnynya. a. %l%leh eh kakarenrena a ititu u susudadah h sesewawa"ar"arnynya a bibilala  pembangunan

 pembangunan pedesaan pedesaan harus harus men"adi men"adi prioritas prioritas utama utama dalam dalam segenap segenap ren!ana ren!ana strategi strategi dandan kebi"akan pembangunan di &ndonesia. Jika tidak maka "urang pemisah antara kota dan desan kebi"akan pembangunan di &ndonesia. Jika tidak maka "urang pemisah antara kota dan desan akan semakin tinggi terutama dalam hal perekonomian.

akan semakin tinggi terutama dalam hal perekonomian.

#dapun sasaran pokok pembangunan pedesaan adalah ter!ipanya kondisi ekonomi rakyat di #dapun sasaran pokok pembangunan pedesaan adalah ter!ipanya kondisi ekonomi rakyat di  pedesaan

 pedesaan yang yang kukuh kukuh dan dan mampu mampu tumbuh tumbuh se!ara se!ara mandiri mandiri dan dan berkelan"utan. berkelan"utan. 'asaran'asaran  pembangunan

 pembangunan pedesaan pedesaan tersebut tersebut diupayakan diupayakan se!ara se!ara bertahap bertahap dengan dengan langkah langkah pertamapertama  peningkatan

 peningkatan kualitas kualitas tenaga tenaga ker"a ker"a di di pedesaan pedesaan kedua kedua peningkatan peningkatan kemampuan kemampuan aparatur aparatur   pemerintah

 pemerintah desa desa ketiga ketiga penguatan penguatan lembaga lembaga pemerintah pemerintah dan dan lembaga lembaga masyarakat masyarakat desadesa ke

keemempapat t pepengngemembabangngan an kekemamampmpuauan n sososisial al ekekononomomi i mamasysyararakakat at dedesasa  kekelilimama  pengembangan

 pengembangan sarana sarana dan dan prasarana prasarana pedesaan pedesaan dan dan keenam keenam pemantapan pemantapan keterpaduanketerpaduan  pembangunan

 pembangunan desa desa berwawasan berwawasan lingkungan. Pelingkungan. Pembangunan Masmbangunan Masyarakat yarakat *esa *esa pada pada dasarnyadasarnya adalah bertu"uan untuk men!apai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan untuk "angka adalah bertu"uan untuk men!apai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan untuk "angka  pan"ang

 pan"ang dan dan si$at si$at peningkatan peningkatan akan akan lebih lebih bersi$at bersi$at kualitati$ kualitati$ terhadap terhadap pola pola hidup hidup wargawarga masyarakat yaitu pola yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek mental ("iwa) $isik  masyarakat yaitu pola yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek mental ("iwa) $isik  (raga) intelegensia (ke!erdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. #kan tetapi (raga) intelegensia (ke!erdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. #kan tetapi  pen!apaian

 pen!apaian ob"ekti$ ob"ekti$ dan dan target target pembangunan pembangunan desa desa pada pada dasarnya dasarnya banyak banyak ditentukan ditentukan oleholeh mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa. 'alah satu misi mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa. 'alah satu misi yan

yang g diudiusunsung g oleoleh h +nd+ndangang,+n,+ndandang g -om-omor or / / TTahahun un 00004 4 tententantang g 'ist'istim im PerePeren!an!anaanaann Pembangunan -asional adalah membangun harmonisasi antara berbagai kutub peren!anaan Pembangunan -asional adalah membangun harmonisasi antara berbagai kutub peren!anaan yang ada yaitu peren!anaan teknokratis peren!anaan politis peren!anaan partisipati$. Muara yang ada yaitu peren!anaan teknokratis peren!anaan politis peren!anaan partisipati$. Muara ak

akhihir r dadari ri upupayaya a tetersersebubut t adadalalah ah teterakrakomomododirirnynya a aspaspirirasi asi dadan n kekebubututuhahan n beberbrbagagaiai stakeholders dalam penyusunan peren!anaan dan

(2)

ealitas yang ada menun"ukkan bahwa kutub peren!anaan teknokratis dan peren!anaan  politis masih mendominasi alokasi anggaran pembangunan daerah. 'ementara di lain pihak hasil,hasil peren!anaan partisipati$ yang merupakan representasi aspirasi masyarakat masih kurang mendapat tempat dalam pembagian alokasi anggaran pembangunan. Ketimpangan tersebut tidak hanya memun!ulkan persoalan mana"erial peren!anaan sa"a tetapi lebih "auh dari itu telah mun!ul anggapan bahwa pengalokasian anggaran pembangunan daerah kurang mampu mengakomodir kepentingan dan aspirasi masyarakat. Permasalahan yang mengakibatkan mun!ulnya ketimpangan berbagai kutub peren!anaan tersebut adalah rendahnya mutu proses dan mutu hasil peren!anaan partisipati$. *isamping itu hasil,hasil  peren!anaan partisipati$ belum mampu dikanalisasi untuk mewarnai hasil peren!anaan

teknokratis dan peren!anaan politis.

2erangkat dari kenyataan tersebut diatas maka upaya memperkuat proses peren!anaan  partisipati$ dipandang sebagai langkah strategis dalam mewu"udkan harmonisasi peren!anaan dan penganggaran pembangunan. Perbaikan tersebut meliputi aspek metodologi kualitas  proses dan dukungan pendampingan yang memadai. Panduan Pelaksanaan Musrenbang *esa

ini diharapkan dapat membantu terwu"udnya proses Musrenbang *esa yang lebih berkualitas. B. Tujuan

#dapun sasaran pokok pembangunan pedesaan adalah ter! ipanya kondisi ekonomi rakyat di  pedesaan yang kukuh dan mampu tumbuh se!ara mandiri dan berkelan"utan. 'asaran

 pembangunan pedesaan tersebut diupayakan se!ara bertahap dengan langkah pertama  peningkatan kualitas tenaga ker"a di pedesaan kedua peningkatan kemampuan aparatur  pemerintah desa ketiga penguatan lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat desa

keempat pengembangan kemampuan sosial ekonomi masyarakat desa kelima  pengembangan sarana dan prasarana pedesaan

(3)

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Kebijakan

Kebi"akan adalah pedoman,pedoman dan ketentuan,ketentuan yang dianut atau dipilih dalam melaksanakan (memanage) suatu program untuk men!apai tu"uan tertentu. Peren!anaan adalah semua kegiatan (planning) yang dilakukan sebelum melakukan suatu kegiatan dari suatu program proyek yakni menentukan tu"uan ob"e!ti3e tu"uan antara kebi"akan prosedur  dan program.

'ukirno (19/) mengemukakan pendapatnya tentang konsep pembangunan mempunyai 5 si$at penting yaitu  proses ter"adinya perubahan se!ara terus menerus adanya usaha untuk  menaikkan pendapatan perkapita masyarakat dan kenaikan pendapatan masyarakat yang ter"adi dalam "angka waktu yang pan"ang. Menurut Todaro (199) pembangunan bukan hanya $enomena semata namun pada akhirnya pembangunan tersebut harus melampaui sisi materi dan keuangan dari kehidupan manusia. *engan demikian pembangunan idealnya dipahami sebagai suatu proses yang berdimensi "amak yang melibatkan masalah pengorganisasian dan  penin"auan kembali keseluruhan sistem ekonomi dan sosial. 2erdimensi "amak dalam hal ini

artinya membahas komponen,komponen ekonomi maupun non ekonomi.

Todaro (199) menambahkan bahwa pembangunan ekonomi telah digariskan kembali dengan dasar mengurangi atau menghapuskan kemiskinan ketimpangan dan pengangguran dalam kontenks pertumbuhan ekonomi atau ekonomi negara yang sedang berkembang. ostow (1961) "uga menyatakan bahwa pengertian pembangunan tidak hanya pada lebih banyak  output yang dihasilkan tetapi "uga lebih banyak output daripada yang diproduksi sebelumnya. *alam perkembangannya pembangunan melalui tahapan,tahapan  masyaralat tradisional  pra kondisi lepas landas lepas landas gerakan menu"u kematangan dan masa konsumsi  besar,besaran.

Kun!i diantara tahapanini adalah tahap lepas landas yang didorong oleh satu atau lebih sektor. Pesatnya pertumbuhan sektor utama ini telah menarik bersamanyabagian ekonomi yang kurang dinamis.

Menurut 7ana$iah (19) pengertian pembangunan mengalami perubahan karena  pengalaman pada tahun 19/0,an sampai tahun 1980,an menun"ukkan bahwa pembangunan

yang berorientasi pada kenaikan pendapatan nasional tidak bisa meme!ahkan masalah  pembangunan. 7al ini terlihat dari tara$ hidup sebagian besar masyarakat tidak mengalami  perbaikan kendatipun target kenaikan pendapatan nasional per tahun meningkat. *engan kata lain ada tanda,tanda kesalahan besar dalam mengartikan istilah pembangunan se!ara sempit. #khirnya disadari bahwa pengertian pembangunan itu sangat luas bukan hanya sekedar 

(4)

 bagaimana menaikkan pendapatan nasional sa"a. Pembangunan ekonomi itu tidak bisa diartikan sebagai kegiatan,kegiatan yang dilakukan negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan tara$ hidup masyarakatnya.

2erbagai sudut pandang dapat digunakan untuk menelaah pembangunan pedesaan. Menurut 7aeruman (1996) ada dua sisi pandang untuk menelaah pedesaan yaitu

1. Pembangunan pedesaan dipandang sebagai suatu proses alamiah yang bertumpu pada  potensi yang dimiliki dan kemampuan masyarakat desa itu sendiri. Pendekatan ini meminimalkan !ampur tangan dari luar sehingga perubahan yang diharapkan  berlangsung dalam rentang waktu yang pan"ang.

. isi yang lain memandang bahwa pembangunan pedesaan sebagai suatu interaksi antar   potensi yang dimiliki oleh masyarakt desa dan dorongan dari luar untuk memper!epat  pemabangunan pedesaan.

5. Pembangunan desa adalah proses kegiatan pembangunan yang berlangsung didesa yang men!akup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat. Menurut peraturan Pemerintah epublik &ndonesia no  6 tahun 00/ tentang desa sebagaimana dimaksud  pada ayat () bahwa peren!anaan pembangunan desa disusun se!ara partisipati$ oleh  pemerintahan desa sesuai dengan kewenangannya dan menurut ayat (5) bahwa dalam menyusun peren!anaan pembangunan desa wa"ib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa.

Tu"uan Peren!anaan Pembangunan sebagai berikut 1. Mengkoordinasikan antar pelaku pembangunan.

. Men"amin sinkronisasi dan sinergi dengan pelaksanaan Pembangunan *aerah.

5. Men"amin keterkaitan dan konsistensi antara Peren!anaan Penganggaran Pelaksanaan dan Pengawasan.

4. Mengoptimalkan Partisipasi Masyarakat

/. Men"amin ter!apainya penggunaan 'umber *aya *esa se!ara e$isien e$ekti$ berkeadilan dan berkelan"utan.

Kebi"akan peren!anaan pembangunan desa merupakan suatu pedoman,pedoman dan ketentuan,ketentuan yang dianut atau dipilih dalam peren!anaan pelaksanakan (memanage)  pembangunan di desa yang men!akup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat

(5)

2.2. Pembagian Dea Ber!aarkan Ta"a# Pembangunann$a

'ebelum mengetahui kebi"akan yang harus dibuat dalam pembangunan sebuah desa maka harus dikenali terlebih dahulu "enis desanya. %leh karena itu akan dipaparkan desa  berdasarkan tahap pembangunannya sebagai berikut

2.2.1. Dea Primiti% 

2elum mengalami sentuhan perubahan kebudayaan (si3ilisasi) manusia. ontoh desa,desa di &rian Jaya penduduknya masih menggunakan koteka desa,desa masyarakat tertinggal di iau dan Jambi (%rang 'akai) *esa,desa orang baduy di Jawa 2arat dan desa,desa masyarakat *ayak di Kalimantan dengan !ara bertani berpindah,pindah. iri,!irinya antara lain

• Masyarakat terisoler belum bersentuhan dengan kehidupan modern atau sangat sedikit

 bersentuhan

• ara bertani sangat primiti$ menanam ubi berburu bakar hutan pertanian berpindah,

 pindah

• 2elum ada yang bersekolah atau baru mulai satu,satu.

• Kebanyakan masih memakai alat,alat primiti3e buatan tangan

• Keper !ayaan umumnya belum agama tetapi masih berupa aliran keper!ayaan

2.2.2. Dea tra!i&nal 2eberapa !iri,!irinya

• 'udah mengalami sentuhan dengan kehidupan modern tetapi adopsi kebudayaan baru

lambat umumnya terisolir 

• Tingkat kema"uan lambat masih tahap prakapitalis • Pertumbuhan produksi hamper nol atau stagnan

• Masih kuat memegang tradisi lamat adat istiadat ritual yang berakar dalam

• Kehidupan kelompok !ukup kuat masih ada hubungan patron !lien alam kepemimpinan

desaatau pemimpin marga tokoh adat atau pedagang desa dan tuan tanah desa.

• 'udah ada kepala desa diangkat pemerintah atau dipilih maasyrakat namun kalu tidak 

sesuai pola hubungan patron klien kurang berhasil.

• Pendidikan lemah dan adopsi tegnologi baru dan hubungan dengan dunia luar lemah. • 'ebagian besar desa tradisional masyarakatnya bersi$at subsistem atau produksi untuk 

 pasaar belum berkembang.

• Penggunaan uang masih terbatas. #lat menabung masih $isik seperti ternak atau emas.

(6)

2.2.'. Dea Trani&nal iri,!irnya adalah

• Kontak dengan dunia luar sudah !ukup besar seperti ke pasar ke sekolah beker"a ke

kota: tempat lain atau melalui perpindahan penduduk termasuk urbanisasi.

• 2anyak mengadopsi tegnologi baru siap menerima pembaharuan penyuluhan dan

 pendidikan

• Produkti3itas kegiatan ekonomi seperti pertanian peternakan mengalami peningkatan • Proses produksi sedang mengalami perubahan !ukup berat melalui adopsi tegnologi • Komersialisasi sudah !ukup tinggi pasar digunakan untuk men"ual hasil dan membeli

input produksi

• Penggunaan tenaga ker"a luar dan adanya pasar upah tenaga ker"a mulai berkembang • Tabungan berkembang dan sebagian dalam bentuk ruang

2.2.(. Dea Maju)M&!ern iri,!irinya

• Meman$aatkan tegnlogi baru

• Produksi berorientasi pasar. 'ebagian besar di"ual untuk pasar sehingga "enis komoditi

yang diproduksi selalu disesuaikan dengan keadaan harga pasar. Tu"uan produksi adalah untuk memperoleh keuntungan sebesar,besarnya.

• Mulai menerapkan sistem #gribisnis Paradigma Pertanian berubah men"adi #gribisnis

dan #groindustri dan perdagangan berkembang.

• Masyarakat sangat menghargai pedidikan bersedia melakukan human in3estment

• Masyarakat sudah mengadopsi kehidupan di kota. Perbedaannya kegiatan ekonominya

adalah berbasis pedesaan seperti pertanian industry desa pertambangan pariwisata dan lain,lain.

2.'. Tinjauan K&ne# !an Im#lementai Pr&e Peren*anaan Pembangunan

+P,!-Konsep dan Proses 2erdasarkan Peraturan Menteri *alam -egeri (Permendagri) -o. 9 tahun 19 pelaksanaan pembangunan daerah dilaksanakan melalui suatu proses yang relati$ baku yaitu Proses Peren!anaan Pelaksanaan dan Pengendalian Pembangunan (P/*). Proses P/* dimulai dari tingkat bawah (masyarakat) dalam bentuk Musyawarah Pembangunan *esa (Musbangdes) yang kemudian dilan"utkan dengan Musyawarah +nit *aerah Ker"a Pembangunan (+*KP) di tingkat Ke!amatan apat Koordinasi Pembangunan (akorbang) Kabupaten akorbang Propinsi dan berakhir dengan akorbang -asional.

(7)

Mekanisme P/* se!ara konsepsual telah men!oba melibatkan masyarakat semaksimal mungkin dan men!oba memadukan peren!anaan dari masyarakat (2ottom up planing) dengan peren!anaan *inas:&nstansi sektoral (Top down planning).#kan tetapi dari berbagai literatur dan hasil penelitian (P5P +nram 001 'iregar 001 Team ;ork <apera 001 7adi 7ilyana dan 7ayati 005) diperoleh gambaran bahwa implementasi peren!anaan  pembangunan selama ini belum partisipati$ seperti konsep dan kebi"akan yang dikembangkan Pemerintah. Peren!anaan dari atas lebih mendominasi hasil peren!anaan. 7asil penelitian 7adi 7ilyana dan 7ayati (005) di tiga desa di Pulau <ombok menemukan bahwa  partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Musbangdes dan $orum,$orum peren!anaan  pembangunan di tingkat desa hanya 10 = yang terlibat akti$ /0 = kadang,kadang terlibat

sedangkan 40 = tidak pernah dilibatkan. -amun dalam pelaksanaan program,program  pembangunan sebagian besar anggota masyarakat terlibat akti$ baik sebagai pelaksana maupun penerima man$aat. 'edangkan dalam pengawasan hasil,hasil pembangunan desa keterlibatan masyarakat sangat ke!il.Kenyataan ini menun"ukkan bahwa berbagai keputusan umumnya sudah diambil dari atas dan sampai ke masyarakat dalam bentuk sosialisasi yang tidak bisa ditolak. Masyarakat hanya sekedar ob"ek pembangunan yang harus memenuhi keinginan Pemerintah belum men"adi subyek pembangunan atau masyarakat belum ditempatkan pada posisi inisiator (sumber bertindak). Mekanisme peren!anaan P/* !enderung men"adi ritual men"adi sema!am rutinitas $ormal tidak menyentuh substansi dan kehilangan makna hakikinya. Pelaksanaan Musbangdes terkesan hanya seremonial sehingga masyarakat merasakan ke"enuhan mengikuti Musbangdes. 7asil penelitian P5P +nram (001) menemukan bahwa usulan masyarakat dalam Musbangdes hanya sebagian ke!il yang terakomodir dalam $orum peren!anaan supra desa. Keterwakilan masyarakat dalam $orum, $orum peren!anaan yang ada sangat kurang. 7al ini karena peserta musyawarah dalam $orum  peren!anaan yang dilaksanakan lebih didasarkan pada keterwakilan yang bersi$at $ormal

sehingga susunan pesertanya didominasi para birokrat dan unsur lembaga $ormal.

*ari sisi peren!anaan "angka menengah dan "angka pan"ang Pemerintah Kabupaten:Kota telah memiliki berbagai dokumen peren!anaan (seperti Program Pembangunan <ima Tahun *aerah:Propeda en!ana 'trategis:enstra dan en!ana +mum Tata uang ;ilayah:+T;) dan seharusnya men"adi pedoman dalam penyusunan en!ana Pembangunan Tahunan *aerah (epetada). #kan tetapi dokumen,dokumen peren!anaan tersebut tidak tersosialisasikansehingga hal ini mengakibatkan peren!anaan dilaksanakan tanpa perspekti$ yang "elas. 'eringkali ter"adi epetada sebagai pedoman mengenai arah dan kebi"aksanaan penyusunan program dan proyek disusun setelah #P2* disyahkan sehingga

(8)

kehilangan $ungsi substansi$nya. 'ementara itu menurut #smara (001) komitmen dan orientasi pelanggan (publi! dri3en) dalam sistemprogramming sektoral belum mantap.

7al ini karena budaya birokrasi berdasarkan prinsip,prinsip pemerintahan yang baik seperti akuntabilitas responsibilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan kepentingan publik   belum melembaga dengan baik. #kibatnya "aminan pengakomodasian usulan dari bawah

sangat kurang.

2.(. U#a$a Meningkatkan Kualita Peren*anaan Pembangunan !i Tingkat Dea

Paradigma lama pembangunan perdesaan pada masa sebelum era otonomi adalah bagaimana melaksanakan program,program pemerintah yang datang dari atas. Program pembangunan desa lebih banyak dalam bentuk proyek dari atas dan sangat kurang memperhatikan aspek  keberlan"utan pembangunan desa dan partisipasi masyarakat. 'ebagian besar kebi"akan Pemerintah bernuansa >top,down? dominasi Pemerintah sangat tinggi akibatnya antara lain  banyak ter"adi pembangunan yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat tidak sesuai

dengan potensi dan keunggulan desa dan tidak banyak mempertimbangkan keunggulan dan kebutuhan lokal.

Kurang terakomodirnya peren!anaan dari bawah dan masih dominannya peren!anaan dari atas menurut #smara 7. (001) adalah karena kualitas dan hasil peren!anaan dari bawah lemah yang disebabkan beberapa $aktor antara lain

1. <emahnya kapasitas lembaga,lembaga yang se!ara $ungsional menangani peren!anaan . Kelemahan identi$ikasi masalah pembangunan

5. *ukungan data dan in$ormasi peren!anaan yang lemah

4. Kualitas sumberdaya manusia khususnya di desa yang lemah

/. <emahnya dukungan pendampingan dalam kegiatan peren!anaan dan

8. <emahnya dukungan pendanaan dalam pelaksanaan kegiatan peren!anaan khususnya di tingkat desa dan ke!amatan.

2.,. Saaran Pembangunan Dea

Pembangunan desa hendaknya mempunyai sasaran yang tepat sehingga sumber daya yang terbatas dapat diman$aatkan se!ara e$ekti$ dan e$isien. 2eberapa sasaran yang dapat dikembangkan atau di!apai dalam suatu pembangunan desa adalah sebagai berikut

a. Pengembangan @konomi Kerakyatan. Pembangunan ekonomi kerakyatan pada intinya adalah mengelola seluruh potensi ekonomi yang menguasi ha"at hidup orang banyak  dengan menerapkan prinsip atau asas ekonomi kerakyatan.

(9)

Program,program pembangunan ekonomi kerakyatan yang dapat dikembangkan di desa adalah

1. Program Pemberdayaan +saha Ke!il Perdesaan dengan kegiatan berupa penyediaan kredit tanpa bunga.

. Pembangunan pertanian dalam arti luas dalam rangka meningkatkan ketersediaan pangan dan meningkatkan pendapatan petani nelayan dan peternak 

5. Pengembangan dan pemberdayaan koperasi serta pengusaha mikro ke!il dan menengah melalui pembinaan pengusaha ke!il pengembangan industri ke!il dan pembangunan  prasarana dan sarana ekonomi desa.

4. Pengembangan potensi dan peman$aatan teknologi tepat guna dalam rangka menun"ang industri ke!il perdesaan.

 b. Pengembangan 'umberdaya Manusia yang handal

'umber *aya Manusia memegang peranan penting dalam proses pembangunan desa. 'emakin tinggi kualitas 'umber *aya Manusia ('*M) maka semakin mendorong kema"uan suatu desa. Program,program yang dapat dikembangkan diantaranya

1. Program pengembangan pendidikan

. Program peningkatan pelayanan kesehatan

5. Pembinaan generasi muda seni budaya pemuda dan olah raga 4. Program perluasan lapangan ker"a dan kesempatan ker"a. /. Pembinaan kehidupan beragama

8. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat !. Pembangunan &n$rastruktur Pedesaan

Pembangunan in$rastruktur diharapkan mampu mendukung prioritas pembangunan lainnya khususnya pengembangan ekonomi kerakayatan dan peningkatan kualitas '*M. Program  pembangunan in$rastruktur pada dasarnya adalah pembangunan sarana dan prasarana yang

mampu memberikan pelayanan guna mendukung kegiatan ekonomi produkti$ pelayanan sosial kegiatan sosial kemasyarakatan dan meningkatkan aksesibilitas untuk men!iptakan keterkaitan ekonomi antar wilayah.

2eberapa program yang dapat dikembangkan dalam membangun in$rastruktur pedesaan adalah

• Membuka isolasi daerah,daerah yang terisolasi dengan pembangunan "alan,"alan

 perdesaan.

• Pembangunan prasarana perekonomian dan pertanian • Pembangunan prasarana pemerintahan desa:kelurahan

(10)

2.. Maala"/maala" Dalam Pembangunan

Masalah yang dikemukakan oleh hayano3 dan boeke terutama didasarkan atas sistem sosial atau kebudayaan yang berakar dalam yang membuat Teori @konomi Modern seolah,olah tidak dapat diterapkan di desa,desa atau masyarakat seperti ini. Tetapi selain masalah yang  berasal dari sistem sosial atau kebudayaan sebenarnya banyk masalah lain yang

menyebabkan timbulnya masalah pembangunan desa pada desa,desa tradisional masalah, masalah tersebut terutama adalah

1. Masalah pertumbuhan penduduk penduduk yang berat sehingga pemilikan tanah semakin  berkurang terutama pada wilayah yang terbatas lahannya ('umber *aya #lam)

. Tingkat Pendidikan rendah yang menyebabkan adopsi tegnologi rendah dan stagnansi  produk "uga masalah lain yang bisa timbul dengan serius seperti masalah kesehatan

rendahnya produkti3itas ker"a dan masalah kepemimpinan desa.

5. Keterisolasian desa yang membuat hubungan dengan dunia luar sulit dan lambat dan tidak  dapat meman$aatkan keuntungan dengan dunia luar 

Masalah,masalah yang ter"adi di desa Transisional adalah

1. Masalah pertumbuhan penduduk yang !epat (sama dengan desa Tradisional) . Masalah pertanahan timbul karena hubungan dengan dunia luar 

5. Tingkat pendidikan rendah ('ama dengan desa tradisional)

4. Tingkat adopsi tegnologi yang mudah dan tidak tersedianya tegnologi spesi$ik lo!al /. Keterisolasian desa dan lambatnya pembangunan prasarana "alan

8. Masalah pembangunan prasarana lain seperti irigasi drainase 6. Masalah pemasaran hasil,hasil pertanian

. Masalah pengadaan modal untuk pembaharuan usaha,usaha pertanian (perkreditan dan akumulasi modal)

Masalah ini perlu dimengerti keadaannya baik pada desa tradisional maupun pada desa transisional agar kebi"akan dan peren!anaan pembangunan desa dapat dibuat dengan !ukup lebih baik. Pemerintahan *esa dalam menyelenggarakan kewenangannya dibidang  pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan untuk mewu"udkan kemandirian serta kese"ahteraan masyarakat belum dapat optimal karena terdapat berbagai permasalahan seperti

1. Terlalu !epatnya perubahan berbagai peraturan perundang,undangan sehingga menimbulkan kebingungan ditingkat pelaksana dan terkadang peraturan perundang, undangan yang dibutuhkan kurang lengkap dan memadai

. Aasilitasi oleh Pemerintah dan Pemerintah *aerah masih sering terlambat 5. Terbatasnya tingkat kese"ahteraan para penyelenggaran pemerintahan desa

(11)

4. 'ebagian kualitas aparat pemerintahan desa masih terbatas dalam menggalang partisipasi masyarakat menumbuhkan keswadayaan dan kemandirian dalam membangun meman$aatkan memelihara serta mengembangkan hasil,hasil pembangunan

/. 'angat terbatasnya sarana dan prasarana pemerintahan desa

8. 2elum terdapat kepastian mengenai kewenangan dan sumber pendapatan

2.0. Kebijakan Dalam Peren*anaan Pembangunan Dea

2ertolak dari permasalahan diatas Pemerintah menetapkan berbagai kebi"akan untuk  memberdayakan memantapkan menguatkan Pemerintahan *esa. Kebi"akan dimaksud antara lain

a. Pemantapan kerangka aturan

 b. Penataan kewenangan dan standar pelayanan minimal *esa !. Pemantapan kelembagaan

d. Pemantapan administrasi dan keuangan *esa

e. Peningkatan sumber daya manusia penyelenggara pemerintahan desa dan $. Peningkatan kese"ahteraan para penyelenggara pemerintahan desa.

+ntuk melaksanakan kebi"akan sebagaimana diurai diatas program prioritas yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah *aerah meliputi

a. Pemantapan kerangka aturan

<ingkup kegiatannya yaitu memper!epat penyelesaian Peraturan Pemerintah Peraturan *aerah Peraturan *esa Peraturan Kepala *esa dan Tata Tertib 2adan Permusyawaratan *esa yang sesuai dengan prinsip keanekaragaman demokratisasi otonomi partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

 b. Penataan organisasi dan kewenangan

<ingkup kegiatannya yaitu penataan organisasi Pemerintah *esa 2adan Permusyawaratan *esa (2P*) dan <embaga Kemasyarakatan *esa beserta kewenangan yang harus dimilikinya

!. Pemantapan sumber pendapatan dan kekayaan desa

<ingkup kegiatannya yaitu penataan mana"emen perimbangan keuangan antara Kabupaten:Kota dengan *esa terutama mengenai alokasi dana desa upaya peningkatan  pendapatan asli desa upaya penga,daan bantuan dari pemerintah dan pemerintah  pro3insi kepada desa pembentukan badan usaha milik desa serta peningkatan dayaguna

dan hasil guna aset yang dimiliki maupun yang dikelola oleh desa.

d. Penataan sistem in$ormasi dan administrasi pemerintahan desa yang mudah !epat dan murah terutama yang berkaitan dengan kebutuhan dasar.

(12)

e. Pemantapan dan pengembangan kapasitas

<ingkup kegiatannya yaitu meningkatkan kapasitas Kepala *esa Perangkat *esa anggota 2adan Permusyawaratan *esa agar lebih mampu menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat se!ara demokratis transparan dan akuntabel berdasarkan nilai,nilai sosial budaya setempat.

$. Pengadaan sarana dan prasarana

<ingkup kegiatannya yaitu penyediaan sarana dan prasarana pemerintahan desa yang memadai dalam rangka melaksanakan tugas dan $ungsinya sebagai pelayan masyarakat yang terdepan.

2eberapa program,program pembangunan pedesaan yang pernah dilaksanakan misalnya  program bidang pangan program &npres *esa Tertinggal dan Program Pengembangan Terpadu #ntar *esa ( PPT#* ) merupakan dalah satu upaya pemerintah dalam rangka mengembangkan pedesaan dalam menge"ar ketertinggalannya dari perkotaan. Buna mendorong peningkatan pangan program,program pembangunan yang pernah dilaksanakan adalah K%BM (Komando Berakan Makmur) 2imas (2imbingan Massal &nnas (&ntensi$ikasi Massal) &nsus (&ntensi$ikasi Khusus) dan 'upra &nsus. 'elain itu guna menyokong program  pangan pemerintah menyediakan bantuan Kredit +saha Tani ( K+T ) bagi para petani dalam

memberikan permodalan dalam pengelolaan lahannya.

#kan tetap program,program tersebut belum mampu meningkatkan kese"ahteraan petani karena harga beras lokal masih relati3e lebih tinggi dibandingkan dengan harga beras impor. 'edangkan dana penBembalian <+T sampai saat ini banyak yang menunggak karena petani tidak mampu membayar !i!ilan tersebut. #dapun program &*T dan PPT#* lebih !enderung  pada pembangunan $isik sa"a sehingga penekanan terhadap pembangunan masyarakat umum

kurang tersentuh. Padahal berbagai persoalan yang membutuhkan penanganan pembangunan masyarakat desa sesungguhnya sangat mendesak seperti ketertinggalaan desa dari kota hamp&r di segala bidang tidak terakomodasinya keinginan dan kebutuhan masyarakat dalam  program,program pemerintah dan kualiatas pendidikan dan kese"ahteraan masih rendah.

2erdasarkan pengalaman tersebut sudah seharusnya pendekataan pembangunan pedesaan mulai diarahkan se!ara integral dengan mempertimbangkan kekhasan daerah baik dilihat dari sisi kondisi potensi dan prospek dari masing,masing daerah.

 -amun di dalam penyusunan kebi"akan pembangunan pedesaan se!ara umum dapat dilihat dalam tiga kelompok (7aeruman 1996) yaitu 

a. Kebi"akan se!ara tidak langsung diarahkan pada pendiptaan kondisi yang men"amin kelangsungan setiap upaya pembangunan pedesaan yang mendukung kegiatan sosial ekonomi seperti penyediaan sarana dan prasarana pendukung (pasar pendidikan

(13)

kesehatan "alan dan lain sebagainya) penguatan kelembagaan dan perlindungan terhadap akti3itas sosial ekonomi masyarakat melalui undang, undang.

 b. Kebi"akan yang langsung diarahkan pada peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat  pedesaan.

!. Kebi"akan khusus men"angkau masyarakat melalui upaya khusus seperti pen"aminan hukum melalui perundang,undangan dan pen"aminan terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat.

*i samping itu kebi"akan pembangunan pedesaan harus dilaksanakan melalui pendekatan sektoral dan regional. Pendekatan sektoral dalam peren!anaan selalu dimulai dengan  pernyataan yang mengkut sektor apa yang perlu dikembangkan untuk men!apai tu"uan  pembangunan. 2erbeda dengan pendekatan sektoral pendekatan regional lebih menitik   beratkan pada daerah mana yang perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan baru

kemudian sektor apa yang sesuai untuk dikembangkan di masing,masing daerah. *i dalam kenyataan pendekatan regional sering diambil tidak dalam kerangka totalitas melainkan hanya untuk beberapa daerah tertentu seperti daerah terbelakang daerah perbatasan atau daerah yang diharapkan mempunyai posisi trategis dalam arti ekonomi,politis.

(14)

BAB III PENUTUP

'.1 Keim#ulan

Kebi"akan peren!anaan pembangunan desa merupakan suatu pedoman,pedoman dan ketentuan,ketentuan yang dianut atau dipilih dalam peren!anaan pelaksanakan (memanage)  pembangunan di desa yang men!akup seluruh aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat

sehingga dapat men!apai kese"ahteraan bagi masyarakat. Pembangunan Masyarakat *esa  pada dasarnya adalah bertu"uan untuk men!apai suatu keadaan pertumbuhan dan peningkatan untuk "angka pan"ang dan si$at peningkatan akan lebih bersi$at kualitati$ terhadap pola hidup warga masyarakat yaitu pola yang dapat mempengaruhi perkembangan aspek mental ("iwa) $isik (raga) intelegensia (ke!erdasan) dan kesadaran bermasyarakat dan bernegara. #kan tetapi pen!apaian ob"ekti$ dan target pembangunan desa pada dasarnya banyak ditentukan oleh mekanisme dan struktur yang dipakai sebagai sistem pembangunan desa.

Pengertian pembangunan itu sangat luas bukan hanya sekedar bagaimana menaikkan  pendapatan nasional sa"a. Pembangunan ekonomi itu tidak bisa diartikan sebagai kegiatan, kegiatan yang dilakukan negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan tara$ hidup masyarakatnya.

Pembagian desa menurut tahap pembangunannya terbagi atas '.1 aran

makalah ini masih memiliki berbagai kekurangan olehnya itu saran yang si$atnya membangun sangat kami harapkan.

(15)

DATA PUSTAKA

#rie$ 2udiman 199/. Teori Pembangunan *unia Ketiga. Penerbit Bramedia Pustaka +tama. Jakarta

#d"id *.#. 19/. Pola Partisipasi Masyarakat Perdesaan dalam Pembangunan Pertanian 2eren!ana. %rba 'hakti. 2andung

@$$endi tad"udin - dan hris manning. 1991. ural *e 3elopment and -on,Aarm @mployment in Ja3a. esour!e system &nstitute. @ast,;est enter.

Au,hen <o. 191. ural,+rban elations and egional *e3elopment. The +nited nations entre $or egional *e3elopment. MaruCen #sia Pte. <td. 'ingapore

Binan"ar Kartasasmita. 1998. Pembangunan untuk akyat  Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan. &*@'. Jakarta

'oekadi"o . B. 194. Tendensi dan Tradisi dalam 'osiologi Pembangunan. Penerbit  PT Bramedia Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi android yang bisa digunakan untuk drive test dengan metode idle mode tanpa memerlukan banyak alat dan data hasil drive test

1) Sistem yang telah dikembangkan telah mampu memberikan konfirmasi ketidakhadiran siswa-siswi SMK Negeri 4 Banjarmasin kepada orang tua melalui pesan singkat SMS

Menurut Fristiana (2012:5) brand image mampu menciptakan pengalaman memiliki yang dilengkapi dengan kebanggaan karena konsumen memiliki persepsi telah menggunakan jasa

Metode pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian penulisan hukum ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu yaitu suatu cara yang digunakan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan diatas, dapat dilihat adanya perubahan pada pertemuan di satu siklus yaitu peningkatan aktivitas konselor sebaya, aktivitas

(ubungan antara %aktor sosial budaya dan pelayanan kesehatan sangatlah penting untuk di pelajari khususnya bagi tenaga kesehatan. Bila suatu in%ormasi kesehatan yang baru

Kadang-kadang saluran empedu tidak terlihat jelas pada pemeriksaan USG untuk menentukan letak obstruksi, karena bagian distal saluran empedu sukar terlihat pada

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa koordinasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru dan Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Pekanbaru