• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 KELURAHAN WATES KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 KELURAHAN WATES KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2016

KELURAHAN WATES

KECAMATAN WATES

KABUPATEN KULON PROGO

TAHUN 2016

(2)

S

egenap puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Serba Maha, karena atas rahmat dan karunia-Nya sampai saat ini kita masih diberi kesehatan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kelurahan Wates Tahun 2016.

LKjIP Tahun 2016 ini merupakan media pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan/sasaran strategis Kelurahan Wates selama Tahun 2016, yang diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan seluruh pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan tentang pencapaian kinerja Kelurahan Wates. Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu upaya penting dalam penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good governance) untuk menuju terwujudnya pemerintahan yang bersih (clean government) yang merupakan paradigma utama dalam reformasi birokrasi di Indonesia, bertujuan untuk menciptakan sistem yang demokratis, profesional, menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM, partisipatif, transparan, bersih, akuntabel dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.

Dengan diberlakukannya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru mulai Januari 2017 dimana Kelurahan Wates tidak lagi berkedudukan sebagai SKPD tetapi menjadi perangkat kecamatan, maka untuk selanjutnya Kelurahan Wates tidak menyusun LKjIP tersendiri, tetapi satu dokumen dengan SKPD induk, yaitu Kecamatan Wates. Perubahan kedudukan Kelurahan Wates menjadi perangkat kecamatan ini diharapkan tidak mengurangi kualitas kinerja dan pelayanan, tetapi diharapkan justru menjadi tambahan dukungan dan pendampingan dari Kecamatan Wates kepada Kelurahan Wates dalam memberikan kontribusi yang lebih baik lagi bagi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat, pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Wates, 31 Desember 2016 Lurah Wates

AGUS WASANA, S.I.P.,M.M. NIP. 19680819 199203 1 011

(3)

enyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Laporan kinerja tahunan ini berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi serta memuat informasi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target 5 (lima) tahunan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Instansi.

Visi Kelurahan Wates yang tertuang dalam Rencana Strategis Tahun 2011-2016 adalah “Terwujudnya Penyelenggaraan Pelayanan Pemerintahan yang

Prima”. Untuk mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi Kelurahan Wates Tahun

2011-2016 yaitu “Mewujudkan Kualitas Pelayanan Kelurahan”.

LKjIP Kelurahan Wates juga merupakan bentuk pertanggungjawaban atas Perjanjian Kinerja Kelurahan Wates yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja yang dipilih termuat dalam Indikator Kinerja Utama Instansi Tahun 2011-2016 sebagaimana tertuang pada Renstra Kelurahan Wates Tahun 2011-2016. Indikator yang digunakan adalah Indikator Kinerja Utama yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang dimaksud. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis. Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya kualitas pelayanan Kelurahan dengan indikator Capaian Peningkatan Pelayanan Kelurahan.

Dari hasil analisis akuntabilitas kinerja pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Kelurahan Wates tahun 2016 dapat disimpulkan bahwa indikator sasaran yang telah ditetapkan sebagai tolok ukur mencapai 54,52 % dari target sebesar 55,36 % (dengan persentase sebesar 98,49 %).

Dari aspek kinerja keuangan, Kelurahan Wates yang pada tahun 2016 mengelola anggaran sebesar Rp. 1.672.703.721,00 dapat terealisasi sebesar Rp. 1.650.408.194,00 atau mencapai 98,67%. Kinerja keuangan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian realisasi pada tahun 2015 sebesar 97,46%.

(4)

KATA PENGANTAR i

IKHTISAR EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI DAN DAFTAR TABEL iii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Struktur Organisasi ………. 2

C. Tugas dan Fungsi ………... 3

D. Isu-Isu Strategis ………... 4

E. Potensi ……….. 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……… 9

A. Perencanaan ……… 9

B. Perjanjian Kinerja ………. 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ……….. 11

A. Capaian Kinerja Organisasi ……… 11

B. Realisasi Anggaran ………. 16

BAB IV PENUTUP ………. 18

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Susunan Kepegawaian Kelurahan Wates Tahun 2016 ………. 7

Tabel 1.2. Tingkat Pendidikan Pegawai Kelurahan Wates Tahun 2016 ………... 7

Tabel 1.3. Diklat/Bimtek/Kursus Yang Diikuti Aparatur Kelurahan Wates Tahun 2016 ... 8

Tabel 1.4. Data Kelengkapan Sarana dan Prasarana Kantor ……….. 8

Tabel 2.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD ………... 9

Tabel 2.2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ………. 9

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Kelurahan Wates Tahun 2016 ………... 10

Tabel 2.4. Program Kegiatan dan Anggaran Kelurahan Wates Tahun 2016 ………... 10

Tabel 3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja ……….. 11

Tabel 3.2. Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2016 ………... 11

Tabel 3.3. Hasil Survei Indeks Kepuasan Msyarakat (IKM) Tahun 2016 ……….. 12

Tabel 3.4. Perbandingan Dengan Beberapa Tahun Terakhir ……….. 13

Tabel 3.5. Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra ………... 13

Tabel 3.6. Keberhasilan dan Kegagalan Capaian Kinerja Program SKPD ……… 15

Tabel 3.7. Anggaran dan Realisasi Belanja Kelurahan Wates Tahun 2016 …………... 16

(5)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kelurahan Wates Tahun 2016 memuat gambaran situasi dan kondisi serta program kerja Kelurahan Wates dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang kredibel, akuntabel dan transparan guna mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat sesuai dengan visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011 – 2016 yang hendak dicapai yakni “Terwujudnya Kabupaten Kulon Progo yang sehat, mandiri, berprestasi, adil, aman dan sejahtera berdasarkan iman dan taqwa”.

Penyusunan LKjIP Kelurahan Wates Tahun 2016 berfungsi untuk

memberikan panduan tentang rencana pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan di Kelurahan Wates yang diimplementasikan dalam rencana kerja SKPD. Mengacu pada visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten Kulon Progo dalam lima tahun, maka rencana strategis Kelurahan Wates diharapkan dapat memberi nilai plus dalam mendukung tercapainya tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kulon Progo, khususnya dalam peningkatan kualitas pelayanan masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana, serta pemberdayaan masyarakat.

Dasar hukum berdirinya Kelurahan Wates adalah Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perubahan Status Desa Wates Menjadi Kelurahan Wates sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 9 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perubahan Status Desa Wates Menjadi Kelurahan Wates. Berdasarkan regulasi daerah, maka Kelurahan Wates berkedudukan sebagai SKPD. Dalam perkembangannya, terbit Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, yang mengamanatkan bahwa kelurahan berkedudukan sebagai perangkat kecamatan. Merespon regulasi dari pemerintah pusat tersebut, maka terbit Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah sebagai dasar penerapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru mulai Januari 2017, dimana Kelurahan Wates tidak lagi berkedudukan sebagai SKPD, tetapi menjadi Perangkat Kecamatan Wates.

(6)

2

B. Struktur Organisasi

Susunan organisasi kelurahan sebagaimana mengacu Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan Wates adalah :

a. Lurah;

b. Perangkat Kelurahan, yang terdiri dari : 1. Sekretariat;

2. Seksi Pemerintahan;

3. Seksi Perekonomian dan Pembangunan; 4. Seksi Kesejahteraan Rakyat;

5. Seksi Pemberdayaan Masyarakat; 6. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

Lurah merupakan pejabat struktural eselon IV a, sedangkan Sekretaris Kelurahan dan para Kepala Seksi adalah pejabat struktural eselon IV b.

Adapun struktur organisasi kelurahan adalah sebagai berikut :

Sebagaimana diatur dalam Perda tersebut di atas, Lurah berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Lurah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Camat dan instansi vertikal yang berada di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan tugas, Lurah dan setiap kepala satuan organisasi di bawahnya menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi sesuai bidang tugasnya masing-masing.

Struktur organisasi dan tata kerja kelurahan sebagaimana tersebut di atas berubah mulai Januari 2017 seiring dengan penerapan OPD baru, dimana kelurahan berkedudukan sebagai perangkat kecamatan (seperti diatur PP Nomor 18 Tahun 2016 Pasal 52 ayat 1), dan kelurahan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 3 seksi (seperti diatur PP Nomor 18 Tahun 2016 Pasal 93), sehingga dilakukan penghapusan 1 seksi.

LURAH SEKRETARIS KELURAHAN KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN KEPALA SEKSI PEREKONOMIAN & PEMBANGUNAN KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN RAKYAT KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(7)

3

C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 56 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas Unsur Organisasi Terendah Pada Kelurahan, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 96 tahun 2011, diatur hal-hal sebagai berikut :

1. Mengenai kedudukan

a. Lurah berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Camat,

b. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah,

c. Seksi-seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah.

2. Tugas pokok dan fungsi a. Lurah

Lurah mempunyai fungsi pelaksana kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan pemerintahan daerah, serta menyelenggarakan fungsi umum pemerintahan yang meliputi

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, perekonomian dan

pembangunan, kesejahteraan rakyat, pemberdayaan masyarakat,

pelayanan masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

b. Sekretaris

Sekretaris Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga, perlengkapan, perbekalan, ketatausahaan, keuangan serta kepegawaian.

c. Seksi Pemerintahan

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas menyelenggarakan, memfasilitasi

dan melaksanakan pembinaan pemerintahan umum, administrasi

kependudukan, pertanahan dan melaksanakan kegiatan di bidang pemerintahan lainnya.

d. Seksi Perekonomian dan Pembangunan

Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas

menyelenggarakan, memfasilitasi dan melaksanakan pembinaan

pembangunan, sarana dan prasarana fisik, pertanian dan kelautan, perekonomian dan lingkungan hidup.

e. Seksi Kesejahteraan Rakyat

Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas menyelenggarakan, memfasilitasi dan melaksanakan pembinaan bidang pendidikan, kesehatan, keluarga berencana, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.

f. Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan, memfasilitasi dan melaksanakan pembinaan bidang pemberdayaan masyarakat.

(8)

4

D. Isu-Isu Strategis

Dengan melihat pada kebutuhan yang ada, berbagai tantangan yang dihadapi serta sebagai respon terhadap perkembangan kontemporer, maka dapat dipetakan beberapa aspek permasalahan utama sebagai strategic issued, yaitu :  Aspek Kelembagaan Kelurahan

Alih status Desa Wates menjadi Kelurahan Wates pada 1 Desember 2010 tidak lama kemudian disusul terbitnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang mengamanatkan penyaluran Dana Desa. Konsekuensi dari kondisi ini adalah Kelurahan Wates tidak menerima Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagaimana bisa diperoleh bila masih berstatus sebagai Desa. Adapun payung regulasi yang mengatur kelurahan ialah UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan beberapa regulasi tindak lanjutnya yang antara lain mengamanatkan bahwa kelurahan berkedudukan sebagai perangkat kecamatan sehingga dari sisi budgeting alokasi anggaran kelurahan berasal dari APBD Kabupaten yang dimasukkan dalam anggaran kecamatan pada bagian anggaran kelurahan. Dalam penataan kelembagaan OPD yang diterapkan mulai Januari 2017, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan Wates akan mengalami perubahan. Hal ini sempat memunculkan diskursus di sebagian kalangan masyarakat bahwa Kelurahan Wates akan kembali ‘terdegradasi’ dilihat dari aspek kedudukan organisasi dan alokasi anggaran. Dalam upaya mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terkait kedudukan Kelurahan Wates, maka dibutuhkan komitmen segenap unsur Pemerintahan Daerah untuk memberikan dukungan kebijakan dan anggaran kepada Kelurahan Wates, sehingga pembangunan di Kelurahan Wates tetap berjalan dengan pesat dan tidak tertinggal dengan desa yang menerima DD dan ADD, mengingat wilayah Kelurahan Wates yang berada di ibukota kabupaten yang merupakan wajah depan Kabupaten Kulon Progo.  Aspek Sumber Daya Manusia

Aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat dituntut untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar apa yang menjadi visi dan misi bisa terwujud. Upaya peningkatan kualitas pelayanan harus didukung kapasitas sumber daya manusia dan kecukupan jumlah personel yang memadai.

Terkait OPD baru maka terjadi perubahan pada jumlah personel, dimana kondisi existing saat ini kelurahan terdiri dari 1 sekretariat dan 4 seksi menjadi 1 sekretariat dan 3 seksi. Penghapusan Seksi Pemberdayaan Masyarakat berdampak berkurangnya jabatan struktural di kelurahan, namun tidak berarti hilangnya kegiatan yang selama ini diampu oleh seksi tersebut, tetapi kegiatannya digabungkan dengan seksi lain yang memiliki kedekatan tupoksi.

(9)

5

Perubahan kedudukan Kelurahan Wates dari SKPD menjadi perangkat kecamatan tidak mengurangi beban kerja secara signifikan, karena Kelurahan Wates tetap melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat sebagaimana yang selama ini sudah dilakukan.

Dengan pertimbangan kondisi-kondisi tersebut serta dalam upaya

meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, maka perubahan kedudukan kelurahan menjadi perangkat kecamatan tidak perlu diikuti dengan pengurangan jumlah pegawai (kecuali jabatan struktural yang dihapus sebagaimana disebutkan di atas). Untuk memperkuat kapasitas dan meningkatkan motivasi kerja pegawai perlu dilakukan pelatihan dan bimbingan teknis secara berkelanjutan sebagai respon tuntutan eksternal untuk selalu memperbaiki kinerja, optimalisasi dukungan dari atasan, sistem pengendalian intern dan pengawasan melekat.  Aspek Sarana dan Prasarana

Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang di Kelurahan Wates pada saat bersamaan juga berhadapan dengan tuntutan untuk meningkatkan kinerja dalam rangka pelayanan masyarakat. Dengan kondisi ini aparatur Kelurahan Wates harus dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada, tanpa mengganggu proses pelayanan kepada masyarakat. Keterbatasan kondisi sarana dan prasarana ini antara lain mencakup kondisi gedung perkantoran yang perlu untuk direhabilitasi sehingga mencapai standar kelayakan dan kenyamanan untuk pelayanan, serta ketersediaan alat perkantoran yang memadai untuk menunjang kinerja dalam pelayanan masyarakat. Dukungan anggaran yang memadai dari APBD Kabupaten diharapkan dapat mengatasi kondisi ini, untuk mendukung tercapainya pelayanan prima (service excellent).  Aspek Anggaran

Kondisi sosiologis masyarakat Kelurahan Wates dengan kompleksitas dan dinamika yang ada membutuhkan dukungan anggaran yang memadai untuk mendukung kebutuhan masyarakat yang bernuansa perkotaan. Alokasi APBD untuk pembangunan sarana prasarana lokal kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Wates, yang berdampingan dengan desa-desa lain di wilayah Kabupaten Kulon Progo, tentu berbeda dengan kelurahan di Kota Yogyakarta misalnya, yang semua berbentuk kelurahan. Sehingga meskipun alokasi APBD untuk anggaran kelurahan berada dalam anggaran kecamatan, terdapat kalkulasi tersendiri untuk menyelaraskan anggaran yang diterima oleh desa. Dukungan anggaran yang memadai sejalan dengan upaya realisasi tujuan pembentukan kelurahan yaitu percepatan pembangunan, peningkatan pelayanan kepada masyarakat, optimalisasi pelaksanaan fungsi pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

(10)

6

Dari berbagai aspek permasalahan tersebut, terdapat beberapa tantangan yang apabila dikelola dengan baik dapat menjadi peluang, antara lain :

 Posisi Kelurahan Wates yang berada di wilayah perkotaan sebagai ibukota

kabupaten merupakan wajah depan kabupaten, sehingga ketersediaan sarana dan prasarana fisik yang memadai mutlak dibutuhkan untuk menopang aktifitas warga yang berkarakteristik perkotaan,

 Kelurahan Wates sebagai pusat aktifitas perekonomian daerah menjadi

parameter dinamika ekonomi Kabupaten Kulon Progo. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi maka diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian warga yang berbanding lurus dengan pengurangan angka kemiskinan,

 Perubahan kedudukan kelembagaan kelurahan menjadi perangkat kecamatan

diharapkan tidak menimbulkan ‘degradasi’ dalam kaitan kebijakan dan alokasi anggaran. Keberadaan kecamatan sebagai SKPD yang menaungi kelurahan diharapkan dapat memberikan dukungan dan pendampingan terhadap kinerja kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat berjalan lebih optimal.

Mencermati perkembangan kontemporer dalam masyarakat, dapat dipetakan strategic issued antara lain sebagai berikut :

 Perlu adanya dukungan kebijakan dan anggaran dari pemerintah daerah sebagai upaya percepatan pembangunan, peningkatan pelayanan kepada

masyarakat, optimalisasi pelaksanaan fungsi pemerintahan dan

pemberdayaan masyarakat dalam rangka akselerasi terwujudnya

kesejahteraan masyarakat,

Peningkatan partisipasi masyarakat dengan melibatkan stakeholder atau

pemangku kepentingan terkait untuk mendapatkan masukan dalam penyusunan rencana strategis sehingga diperoleh output yang lebih aspiratif,

 Optimalisasi peran dan fungsi lembaga kemasyarakatan kelurahan sebagai

mitra Lurah dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,

 Untuk mendukung pengentasan kemiskinan, maka dibutuhkan pendampingan

secara lebih intensif kepada keluarga miskin,

Ketersediaan data tahunan yang valid dan mutakhir sebagai modal database

dalam penyusunan perencanaan pembangunan,

 Peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur kelurahan untuk

mendukung kinerja dan kualitas pelayanan kepada masyarakat,

 Pemerataan pembangunan fisik untuk meminimalisir disparitas kondisi wilayah

pinggiran dengan wilayah pusat perkotaan, sekaligus membuka lapangan pekerjaan dengan memberdayakan warga lokal.

(11)

7

E. Potensi

1. Susunan Kepegawaian

Jumlah pegawai di Kelurahan Wates pada tahun 2016 adalah 12 orang. Mengacu pada Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 74 Tahun 2010 tentang Kualifikasi Jabatan Struktural Dan Jabatan Fungsional Umum Pada Pemerintah Daerah, maka penempatan personil sudah sesuai dengan formasi, meskipun masih terdapat formasi jabatan yang belum terisi. Kondisi atau susunan kepegawaian di Kelurahan Wates dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 1.1.

Susunan Kepegawaian Kelurahan Wates Tahun 2016

Unit Pria Wanita Gol.II Gol.III Gol.IV Jumlah

Lurah 1 - - 1 - 1

Sekretariat 2 1 2 1 - 3

Seksi Pemerintahan 2 - 1 1 - 2

Seksi Perekonomian & Pembangunan 2 - 1 1 - 2

Seksi Kesejahteraan Rakyat 2 - 1 1 2

Seksi Pemberdayaan Masyarakat - 2 1 1 - 2

Jumlah 9 3 6 6 - 12

Dari segi tingkat pendidikan, aparatur Kelurahan Wates berpendidikan SLTA, Strata 1 dan Strata 2 yang sudah sesuai dengan kebutuhan kualifikasi pendidikan yang diharapkan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.2.

Tingkat Pendidikan Pegawai Kelurahan Wates Tahun 2015

Unit SLTP SLTA D-3 S-1 S-2 Jumlah

Lurah - - - - 1 1

Sekretariat - 2 - 1 - 3

Seksi Pemerintahan - 1 - 1 - 2

Seksi Perekonomian & Pembangunan - 1 - 1 - 2

Seksi Kesejahteraan Rakyat - 2 - - - 2

Seksi Pemberdayaan Masyarakat - 1 1 - - 2

Jumlah 7 1 3 1 12

Untuk peningkatan kapasitas, ketrampilan dan pengetahuan yang menunjang pelaksanaan tugas, telah diberikan diklat/bimtek/kursus bagi aparatur Kelurahan Wates. Beberapa jenis program dan jumlah aparatur yang telah mengikuti program tersebut ditunjukkan dengan tabel di berikut ini :

(12)

8

Tabel 1.3.

Diklat/Bimtek/Kursus Yang Diikuti Aparatur Kelurahan Wates Tahun 2016

Jenis Yang Pernah

Mengikuti Keadaan yang Seharusnya DIKLATPIM IV 4 6 DIKLATPIM III - - DIKLATPIM II - - JDI - - Perpustakaan 1 1 KMP - - Bendaharawan 2 3 Kearsipan 1 1 Pengelolaan BMD 1 2 PPID 1 1

Dari data tersebut terlihat bahwa masih terdapat pejabat struktural yang belum mengikuti diklat kepemimpinan sesuai dengan jabatan sehingga perlu segera diikutkan dalam diklat dimaksud. Hal ini bertujuan untuk mendukung dan melaksanakan ketentuan yang berlaku serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pejabat yang bersangkutan.

2. Kondisi Sarana dan Prasarana

Masih terdapat keterbatasan kondisi sarana dan prasarana penunjang kinerja dan pelayanan kepada masyarakat yang perlu pembenahan dan penambahan antara lain peralatan dan kelengkapan kantor, bangunan kantor dan Balai Kelurahan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah kenyamanan dan keamanan tempat bekerja untuk mendukung pelayanan prima sesuai standar.

Tabel 1.4.

Data Kelengkapan Sarana dan Prasarana Kantor

No Jenis Aset 2014 2015 2016 Jumlah (unit) Kondisi Baik % Jumlah (unit) Kondisi Baik % Jumlah (unit) Kondisi Baik % 1 Gedung Kantor 1 1 80 1 1 80 1 1 80 2 Aula 1 1 80 1 1 80 1 0 70 3 Kendaraan Roda 4 1 1 90 1 1 90 1 1 90 4 Kendaraan Roda 2 1 1 90 1 1 80 1 0 60 5 Komputer/ laptop 4 4 100 4 4 100 6 6 90 6 Meja rapat 5 5 90 5 5 90 5 5 90 7 Kursi Tamu 2 2 80 2 2 80 2 2 80 8 Mesin ketik 2 2 80 2 2 80 2 2 80 9 LCD 1 1 100 1 1 100 1 1 100 10 Genset 1 1 100 1 1 100 1 1 100 11 Filing kabinet 3 3 50 3 3 50 3 0 40 12 Telepon 1 1 70 1 1 70 1 1 70 13 Kendaraan Roda 3 1 1 100 1 1 100 1 1 90

(13)

9

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN

KINERJA

A. Perencanaan 1. Visi dan Misi

 Visi

Berdasarkan kondisi masyarakat, permasalahan dan tantangan, serta kalkulasi faktor strategis dan potensi yang dimiliki maka Visi Kelurahan Wates Tahun 2011-2016 adalah :

“Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan pemerintahan yang prima”

 Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan Misi Kelurahan Wates Tahun 2011-2016 yaitu :

‘’ Mewujudkan kualitas pelayanan kelurahan ‘’

2. Tujuan dan Sasaran

Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi Kelurahan Wates ditetapkan tujuan dan sasaran sebagai berikut :

‘’ Terwujudnya kualitas pelayanan kelurahan ‘’

Penjabaran tujuan dalam sasaran dan indikator sasaran serta target kinerja sasaran tertuang pada tabel berikut :

Tabel 2.1.

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Target Kinerja Sasaran Pada Tahun % 2012 2013 2014 2015 2016 Terwujudnya pelayanan Kelurahan Meningkatnya kualitas pelayanan Kelurahan Capaian Peningkatan Pelayanan Kelurahan 45,94 45,94 45,94 45,94 55,36

3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Strategi dan kebijakan untuk mencapai misi Kelurahan Wates Tahun 2011-2016 dapat digambarkan dalam tabel berikut :

Tabel 2.2.

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

VISI : Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan pemerintahan yang prima MISI : Mewujudkan kualitas pelayanan kelurahan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Terwujudnya kualitas pelayanan di Kelurahan Meningkatnya kualitas pelayanan Kelurahan - Meningkatkan kualitas SDM - Mengoptimalkan tugas dan fungsi lembaga kemasyarakatan

- Peningkatan kualitas SDM Kelurahan Wates - Pengoptimalan tugas

dan fungsi lembaga kemasyarakatan

(14)

10

B. Perjanjian Kinerja

Berdasar Rencana Kerja Tahun 2016 yang dituangkan dalam DPA Tahun 2016 disusunlah Perjanjian Kinerja Kelurahan Wates Tahun 2016 sebagai berikut :

Tabel 2.3.

Perjanjian Kinerja Kelurahan Wates Tahun 2016

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 Meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan umum Capaian peningkatan pelayanan Kelurahan % 55,36

Untuk mencapai target sasaran tersebut, dilakukan melalui beberapa program dan kegiatan pada Tahun 2016 dengan perincian berikut :

Tabel 2.4.

Program, Kegiatan dan Anggaran Kelurahan Wates Tahun 2016

No. Program Kegiatan Anggaran (Rp)

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

50.835.500,-

1 Penyediaan Jasa dan Peralatan

Perkantoran

25.217.300,-

2 Penyediaan Jasa Keuangan 8.834.200,-

3 Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi

dan Koordinasi

16.784.000,- II Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Perkantoran

52.056.000,-

1 Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana Perkantoran

52.056.000,- III Program Perencanaan,

Pengendalian dan Evaluasi Kinerja

3.641.450,-

1 Penyusunan Perencanaan Kinerja

SKPD

1.820.450,-

2 Penyusunan Laporan Keuangan 981.650,-

3 Pengendalian, Evaluasi dan

Pelaporan Kinerja

839.350,- IV Program Peningkatan

Pelayanan Kelurahan

906.649.825,-

1 Peningkatan Kapasitas Lembaga

Kemasyarakatan

92.602.400,-

2 Pembinaan dan Monitoring

Kegiatan Keagamaan

28.566.000,-

3 Penyediaan Data dan Informasi

Kelurahan

7.320.000,-

4 Optimalisasi PBB Perkotaan P2 143.309.950,-

5 Pembinaan Kesadaran Masyarakat

Tentang Wawasan Kebangsaan

21.480.000,-

6 Pembinaan Budaya Daerah

Pemuda dan Olah Raga

21.978.875,-

7 Penyelenggaraan Musrenbang

Kelurahan

4.799.700,-

8 Pembinaan Kegiatan Pembangunan

di Wilayah Kelurahan

390.640.000,-

9 Pembinaan Peningkatan

Pemberdayaan Masyarakat

36.032.900,-

10 Pembinaan Kesejahteraan Sosial

Masyarakat

159.920.000,-

(15)

11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupun kegagalan suatu organisasi dalam melaksanakan program/kegiatan dan kebijakannya sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja meliputi capaian indikator kinerja masukan, keluaran dan hasil dari kegiatan yang telah ditetapkan yang dilanjutkan dengan pengukuran capaian kinerja (baik kegiatan maupun sasaran) dan akuntabilitas keuangan.

Kelurahan Wates telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu :

Tabel 3.1.

Skala Nilai Peringkat Kinerja

No. Interval Nilai Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian

Realisasi Kinerja Kode

1 91 ≤ 100 Sangat tinggi

2 76 ≤ 90 Tinggi

3 66 ≤ 75 Sedang

4 51 ≤ 65 Rendah

5 ≤ 50 Sangat Rendah

Sumber : Permendagri No. 54 Tahun 2010

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan yang dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sasaran yang juga merupakan Indikator Kinerja Utama Kelurahan Wates sebagai tolok ukur keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2.

Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016

Sasaran Strategi Indikator

Kinerja Satuan Target Realisasi %

Kriteria/ Kode Meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan pemerintah umum Capaian peningkatan pelayanan kelurahan % 55,36 54,52 98,49

(16)

12

Berdasarkan hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai salah satu parameter untuk mengukur capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), dapat disimpulkan bahwa secara umum pelayanan yang diberikan Kelurahan Wates kepada masyarakat telah terlaksana dengan baik.

Hal ini dapat dilihat dalam hasil survei IKM Tahun 2016 dimana Kelurahan Wates berpredikat BAIK dengan nilai IKM Unit Pelayanan sebesar 76,86. Hasil survei per unsur pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3.

Hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2016

No. Unsur Pelayanan Nilai Rata-rata

U1 Persyaratan pelayanan 3.040

U2 Prosedur pelayanan 3.130

U3 Ketepatan waktu pelayanan 2.850

U4 Kepastian biaya pelayanan 3.030

U5 Kesesuaian pelayanan 3.070

U6 Maklumat pelayanan 1.000

U7 Kejelasan petugas pelayanan 2.500

U8 Kemampuan petugas pelayanan 3.140

U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3.200

U10 Kenyamanan lingkungan 3.050

U11 Kepastian jadwal pelayanan 3.290

U12 Ketersediaan fasilitas/sarana penunjang layanan 4.000

U13 Ketersediaan sarana pengaduan 4.000

U14 Ketersediaan penunjuk arah/fasilitas 4.000

Sumber : Bagian Organisasi Setda Kab. Kulon Progo

Melihat pencapaian nilai rata-rata pada setiap unsur pelayanan, maka terlihat bahwa pencapaian nilai yang paling rendah dan berjarak cukup signifikan dibanding nilai rata-rata unsur pelayanan yang lain adalah U6 yaitu Maklumat Pelayanan, sedangkan nilai rata-rata untuk unsur pelayanan yang lain sudah tercapai dengan baik. Dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja dan komitmen pelayanan, maka akan dibuat Maklumat Pelayanan yang isinya akan disosialisasikan kepada seluruh pegawai Kelurahan Wates, serta dipublikasikan kepada warga masyarakat dengan menempelkan papan Maklumat Pelayanan di tempat strategis di ruang pelayanan.

(17)

13

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Tabel 3.4.

Perbandingan Dengan Beberapa Tahun Terakhir

Indikator

Kinerja Formula Pengukuran Satuan

Capaian Tahun Tahun 2016 2014 2015 Target Realisasi % Capaian peningkatan pelayanan kelurahan

(Jumlah sebagian urusan yang dapat dilaksanakan Kelurahan / Jumlah sebagian urusan yang dilimpahkan Kelurahan x100%) + (Jumlah fasilitasi kegiatan yang

dilaksanakan / Jumlah fasilitasi kegiatan yang seharusnya

dilaksanakan)x100%+ (Jumlah dokumen yang disampaikan tepat waktu/Jumlah dokumen (Monografi, Profil, Rencana Pembangunan Tahunan Kelurahan) x100%)/3

% 45,93 45,17 55,36 54,52 98,49

3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Tabel 3.5.

Perbandingan Dengan Target Akhir Renstra

Indikator

Kinerja Formula Pengukuran Satuan

Realisasi Target Akhir Renstra 2016 % capaian s/d 2016 terhadap target akhir 2016 2014 2015 2016 Capaian peningkatan pelayanan kelurahan (Jumlah sebagian urusan yang dapat dilaksanakan Kelurahan / Jumlah sebagian urusan yang

dilimpahkan Kelurahan x100%) + (Jumlah fasilitasi kegiatan yang dilaksanakan / Jumlah fasilitasi kegiatan yang seharusnya

dilaksanakan)x100%+ (Jumlah dokumen yang disampaikan tepat waktu/Jumlah dokumen (Monografi, Profil, Rencana Pembangunan Tahunan Kelurahan) x100%)/3 % 45,93 45,17 54,52 55,36 98,49

(18)

14

4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja dan solusi yang telah dilakukan di Kelurahan Wates.

Pencapaian kinerja tahun 2016 sebesar 98,49% termasuk kategori dengan agregat sangat tinggi, meskipun belum memenuhi target 100%. Dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2015 yang mencapai 97,46%, maka pencapaian tahun 2016 lebih tinggi padahal target kinerja yang ditetapkan juga lebih tinggi.

Keberhasilan mencapai capaian kinerja sebesar 98,49% antara lain adalah telah optimalnya penyelenggaraan sebagian urusan yang dapat dilaksanakan kelurahan dan beberapa fasilitasi kegiatan yang telah dilakukan, serta pengumpulan beberapa dokumen yang disampaikan tepat waktu.

Adapun sebab tidak tercapainya target 100% antara lain adalah belum optimalnya penyelenggaraan urusan yaitu Urusan Bidang Koperasi dan UKM. Urusan bidang Koperasi dan UKM tergolong Urusan Wajib, namun dalam pelaksanaannya selama beberapa tahun, pembinaan dan fasilitasi untuk bidang ini telah terintegrasi dan lebih efektif dilaksanakan oleh instansi terkait, dalam hal ini Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah.

Terkait dengan penataan kewenangan dan OPD baru, maka untuk selanjutnya akan dipetakan secara lebih cermat Urusan Wajib apa saja yang dilaksanakan, dengan berkoordinasi bersama instansi terkait, serta Urusan Pilihan apa saja yang relevan dan dibutuhkan untuk Kelurahan Wates.

5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Karena beban kerja yang cukup banyak maka seluruh personil di Kelurahan Wates dituntut untuk melaksanakan tugas pekerjaan secara maksimal, baik berupa pelayanan kepada masyarakat maupun tugas yang berkaitan dengan administrasi perkantoran.

Keterbatasan sarana dan prasarana disiasati dengan mengoptimalkan kondisi yang ada, meskipun belum memenuhi standar kenyamanan pelayanan yang dibutuhkan.

Pada tahun 2016 Kelurahan Wates mendapatkan alokasi anggaran untuk program dan kegiatan sebesar Rp. 1.013.182.775,- dengan realisasi sebesar Rp. 995.432.353,-, dengan capaian 98,25%. Dilihat dari target capaian kinerja di tahun 2016 sebesar 55,36%, dapat terealisasi sebesar 54,52%, dengan pencapaian kinerja sebesar 98,49%. Secara umum, penyebab tidak tercapainya realisasi keuangan lebih disebabkan karena masalah teknis administratif seperti belanja ATK yang disesuaikan dengan harga toko atau uang saku peserta rapat yang diberikan sesuai dengan jumlah kehadiran.

(19)

15

6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan pencapaian pernyataan kinerja adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6.

Keberhasilan dan Kegagalan Capaian Kinerja Program SKPD

Program/Kegiatan Capaian Permasalahan Penyebab Solusi Anggaran Realisasi

Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan 97,67 Realisasi keuangan tidak tercapai 100 % Belanja ATK sesuai harga toko, uang saku peserta rapat sesuai kehadiran. Pencermatan dalam perencanaan 92,602,400 90.451.900 Pembinaan dan Monitoring Kegiatan Keagamaan 99,98 Realisasi keuangan tidak tercapai 100 % Belanja ATK sesuai harga toko,

Pencermatan dalam perencanaan 28,566,000 28,562,800 Penyediaan Data dan Informasi Kelurahan 99,78 Realisasi keuangan tidak tercapai 100 % Belanja makan minum harian pegawai, rapat, dan belanja ATK sesuai harga toko

Pencermatan dalam perencanaan 7,320,000 7,304,500 Optimalisasi PBB Perkotaan P2 99,97 Realisasi keuangan tidak tercapai 100 % Uang saku peserta rapat sesuai kehadiran, belanja ATK sesuai harga toko, makan minum rapat sesuai harga toko Pencermatan dalam perencanaan 143,309,950 143,278,950 Pembinaan Kesadaran Masyarakat tentang Wawasan Kebangsaan 78,85 Realisasi keuangan tidak tercapai 100 % Belanja sewa pakaian tradisional dan ATK sesuai harga toko, Kegiatan HUT RI ada yang tidak terlaksana, SPPD sesuai kebutuhan Pencermatan dalam perencanaan 21,480,000 16,938,500 Pembinaan Budaya Daerah Pemuda dan Olah Raga

94,30 Realisasi keuangan tidak tercapai 100 % Belanja sewa pakaian tradisional menyesuaikan harga Pencermatan dalam perencanaan 21,978,875 20,727,875 Penyelenggaraan Musrenbang Kelurahan 94,96 Realisasi keuangan tidak tercapai 100 %

ATK sesuai harga toko Pencermatan dalam perencanaan 4,799,700 4,558,200 Pembinaan Kegiatan Pembangunan di Wilayah Kelurahan 99,86 Realisasi keuangan tidak tercapai 100 % Honorarium PPTK ada yang tidak terealisasi karena tidak ada personil dari instansi terkait, uang saku rapat sesuai kehadiran, ATK sesuai harga toko, bahan baku bangunan, dokumentasi, cetak, makan minum rapat sesuai harga toko

Pencermatan dalam perencanaan 390,640,000 390,125,400 Pembinaan Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat 96,04 Realisasi keuangan tidak tercapai 100 %

ATK dan makan minum kegiatan sesuai harga toko, uang saku rapat sesuai kehadiran, Pencermatan dalam perencanaan 36,032,900 34,607,900 Pembinaan Kesejahteraan Sosial 99,98 Realisasi keuangan tidak tercapai 100 %

ATK sesuai harga toko dan uang saku rapat sesuai kehadiran

Pencermatan dalam perencanaan

(20)

16

B. Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Kulon Progo untuk Kelurahan Wates sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 17 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2016, Peraturan Bupati Kulon Progo

Nomor 73 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2016, DPA-SKPD Kelurahan

Wates Nomor 1.20.21.01 tanggal 29 Desember 2015 dan DPPA-SKPD Kelurahan

Wates Nomor 1.20.21.01 tanggal 28 Oktober 2016, dengan jumlah pendapatan

sebesar Rp. 34.932.000,-, Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 659.520.946,-,

Belanja Langsung sebesar Rp. 1.013.182.775,- (total Rp. 1.637.771.721,-).

Tabel 3.7.

Anggaran dan Realisasi Belanja Kelurahan Wates Tahun 2016

NO URAIAN PROGRAM /KEGIATAN DAN

INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI % A PENDAPATAN 34.932.000 36.306.728 103.94

Pendapatan Asli Daerah

1 Retribusi Jasa Usaha Tahun 6.000.000 6.600.000 110

2 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Tahun 28.932.000 29.706.728 102.68

B BELANJA TIDAK LANGSUNG 659.520.946 654.975.841 99.31

1 Gaji Pokok PNS Tahun 508.957.901 508.764.300 99.96

2 Tunjangan Keluarga Tahun 55.506.440 53.591.886 96.55

3 Tunjangan Jabatan Tahun 40.700.000 40.700.000 100

4 Tunjangan Fungsional Umum Tahun 14.250.600 14.040.000 98.52

5 Tunjangan Beras Tahun 34.482.112 32.589.000 94.50

6 Tunjangan PPh/Tunjangan Beras Tahun 5.299.889 5.281.783 99.65

7 Pembulatan Gaji Tahun 24.004 8.872 36.96

8 Belanja Pemungutan Pajak / Retribusi Tahun 300.000 - -

C BELANJA LANGSUNG 1.013.182.775 995.432.353 98.25

1 Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran

12 bulan 25.217.300 24.665.950 97.81 2 Penyediaan Jasa Keuangan 12 bulan 8.834.200 8.828.700 99.93 3 Penyediaan Rapat-rapat dan Konsultasi 12 bulan 16.784.000 14.926.000 88.92 4 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Perkantoran

12 bulan 52.056.000 46.969.978 90.22 5 Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD 2 dokumen 1.820.450 1.796.500 98.68 6 Penyusunan Laporan Keuangan 4 dokumen 981.650 959.150 97.70 7 Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan

Kinerja

19 dokumen 839.350 836.550 99.66 8 Peningkatan Kapasitas Lembaga

Kemasyarakatan

16 wilayah 92.602.400 90.451.900 97.67 9 Pembinaan dan Monitoring Kegiatan

Keagamaan

32 orang 28.566.000 28.562.800 99.98 10 Penyediaan Data dan Informasi Kelurahan 1 dokumen 7.320.000 7.304.500 99.78 11 Optimalisasi PBB Perkotaan P2 5995 sppt 143.309.950 143.278.950 99.97 12 Pembinaan Kesadaran Masyarakat

tentang Wawasan Kebangsaan

3 kali 21.480.000 16.938.500 78.85 13 Pembinaan Budaya Daerah Pemuda dan

Olah Raga

3 fasilitasi 21.978.875 20.727.875 94.30 14 Penyelenggaraan Musrenbang 1 dokumen 4.799.700 4.558.200 94.96 15 Pembinaan Kegiatan Pembangunan di

Wilayah Kelurahan

3 fasilitasi 390.640.000 390.125.400 99.86 16 Pembinaan Peningkatan Pemberdayaan

Masyarakat

5 fasilitasi 36.032.900 34.607.900 96.04 17 Pembinaan Kesejahteraan Sosial

Masyarakat

(21)

17

Dari hasil realisasi anggaran yang diselaraskan dengan rencana sasaran startegis, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.8.

Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2016

Kinerja Keuangan

Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi % Program Target Realisasi %

Meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan pemerintah umum Capaian peningkatan pelayanan kelurahan 55,36 54,52 98,49 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 50.835.500 48.420.650 95,25 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran 52.056.000 46.969.978 90,23 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja 3.641.450 3.592.200 98,65 Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan 906.649.825 896.449.525 98,87 Jumlah 1.013.182.775 995.432.353 98,25

(22)

18

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan pengukuran kinerja yang dilakukan, Kelurahan Wates telah melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan baik, akan tetapi belum dapat memenuhi target kinerja yaitu 55,36 dan terealisasi sebesar 54,52 dengan persentase sebesar 98,49%. Pencapaian tersebut termasuk kategori sangat tinggi, namun belum mencapai taget maksimal sebesar 100%. Namun demikian kami akan terus meningkatkan kinerja Kelurahan Wates agar di tahun-tahun berikutnya akan lebih baik.

Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja di tahun-tahun mendatang, maka langkah-langkah strategis yang akan ditempuh adalah peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar lebih baik, serta penambahan dan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk menunjang standar pelayanan. Akumulasi dari berbagai upaya tersebut diharapkan akan menunjang keberhasilan-keberhasilan dalam memenuhi target kinerja Kelurahan Wates.

Dalam penataan Organisasi Perangkat Daerah baru yang diberlakukan mulai Januari 2017, Kelurahan Wates tidak lagi berkedudukan sebagai SKPD dan berubah menjadi perangkat kecamatan. Perubahan secara kelembagaan ini diharapkan tidak mengurangi kinerja dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, namun justru

diharapkan dapat meningkatkan akselerasi pembangunan dengan adanya

pendampingan dan pembinaan dari kecamatan sebagai SKPD induk.

Wates, 31 Desember 2016 Lurah Wates

AGUS WASANA, S.I.P.,M.M. NIP. 19680819 199203 1 011

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini

Cukup banyak persoalan yang timbul di masyarakat karena atau tidak adanya komunikasi yang baik dalam keluarga, sehingga orang tua dinilai kurang mampu dalam

6DDW LQL SHUVDOLQDQ VHFWLR FDHVDUHD WLGDN PHPDNDL DQHVWHVL XPXP \DQJ PHPEXDW LEX WHWDS VDGDU WHWDSL NHDGDDQ OXND GL SHUXW UHODWLI PHQJKDPEDW SURVHV PHQ\XVXL 1\HUL VHWHODK

ketentuan KSEI telah menerima dana yang cukup untuk pelunasan pokok Efek Bersifat Utang tersebut dari Perusahaan Terdaftar sebagaimana dimaksud dalam butir 2.3.4. e) Dalam

Seksio sesarea adalah satu persalinan buatan yang dilakukan dalam usaha untuk mengeluarkan janin melalui suatu sayatan dibuat pada dinding perut dan uterus (Dickinson, J.E.,

ANALISIS RISIKO KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJA DI PABRIK TAHU DESA BANYUPUTIH KOTA SALATIGA TAHUN 2015.. XVII + 105 Halaman + 15 Tabel + 4 Gambar +

Dari hasil wawancara dengan responden, diketahui bahwa terpuaskannya mereka atas pekerjaan yang dilaksanakan karena pencapaian hasil kerja yang baik, tidak hanya akan

Pokja II Pengadaan Barang/Jasa Unit Layanan Pengadaan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Tahun Anggaran 2014,