Corresponding Author : ridho.rohaza@gmail.com 276 JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2. №. 4, November 2017
(1Mahasiswi, 2Pembimbing)
PERSEPSI KAUM IBU TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
(Studi Terhadap Kaum Ibu Gampong Biluy Kecamatan Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar)
(Perception of Mother to Family Planning Program and Reproductive Health (study on mother in Gampong Biluy, Darul
Kamal District of Great Aceh)).
Ridha Rohaza1), Amsal Amri, M.Pd2
Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK - Penelitian ini berjudul “Persepsi Kaum Ibu tehadap Program
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (Studi Terhadap Kaum Ibu di Gampong Biluy Kecamatan Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar.”) Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi kaum ibu terhadap program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di Gampong Biluy, Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualititatif. Subjek penelitian yang menjadi informan adalah sebanyak 10 orang kaum ibu Gampong Biluy. Teknik pengumpulan data yang digunaka adalah wawancara dan studi dokumentasi. Teori yang digunaka dalam penelitian ini adalah teori difusi inovasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada agenda kegiatan BKKBN Kecamatan yaitu penyuluhan, sosialisai yang dilakukan pada setiap bulan untuk merubah persepsi kaum ibu terhadap program keluarga berencanan dan kesehatan reproduksi dan terus berupaya untuk mengajak kaum ibu untuk menggunakan KB yang bertujuan untuk meningkatkan angka penggunaan KB di Gampong Biluy. Penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan program BKKBN Kecamatan cocok menggunakan inovasi terbaru sesuai dengan konsep teori difusi inovasi yang mana suatu konsep atau ide baru di komunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial,
Jurn alIlm iah Mah asisw a
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 4, November 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Persepsi Kaum Ibu Terhadap Program Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi(Ridha Rohaza, Amsal Amri, M. Pd)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017
277 Jurn alIlm iah Mah asisw a
FISIP
selain itu hasil penelitian juga mengacu pada bagaimana pihak BKKBN Kecamatan menggunakan komunikasi persuasif untuk mengajak kaum ibu menadi peserta Keluarga Berencana.
Kata Kunci : Persepsi, BKKBN, Kaum Ibu, Komunikasi Persuasif, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
ABSTRACT – This research entitled Perception of Mother to Family Planning Program and Reproductive Health (study on mother in Gampong Biluy, Darul Kamal District of Great Aceh). The purpose of this research is to know the perception of mother to family planning and reproduction health program in Gampong Biluy, Great Aceh. The approach used in this research is descriptive qualitative method. Research subjects who become informants are as many as 10 people of mothers Gampong Biluy. Data collection techniques used are interviews and documentation studies. The theory used in this research is innovation diffusion theory. The result of the research shows that there is a schedule activity of BKKBN District that is counseling, socialization done every month to change mother's perception toward family planning program and reproduction health and keep trying to invite mother to use Family Planning Program which aim to increase the number of family planning use in gampong biluy. This research shows that the activities of BKKBN District program are suitable to use the latest innovation according to the concept of innovation diffusion theory which a new concept or idea is communicated through various channels and certain time period in a social system, besides the research result also refers to how the BKKBN District Using persuasive communication to invite mothers to be family planning participants.
Keyword : Perception, BKKBN, Mothers, Persuasive Communication, Family Planning and Reproductive Health.
PENDAHULUAN
Awal penggunaan KB dimulai ketika tahun 1950-an ketika para ahli kandungan berusaha mencegah angka kematian yang terlalu tinggi dengan merintis Bagian Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA). Pada tahun
Persepsi Kaum Ibu Terhadap Program Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi(Ridha Rohaza, Amsal Amri, M. Pd)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017
278
1957, didirikan Perkumpulan Keluarga Berencana yang dalam
perkembangannya berkembang menjadi Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI) yang baru diakui departemen kehakiman pada 1967.
Pada tahun 1992, KB mendapatkan perhatian khusus dan masuk dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, dan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993. Pada era ini, kebijaksanaan dan strategi gerakan KB nasional diadakan untuk mewujudkan keluarga kecil yang sejahtera melalui penundaan usia perkawinan, penjarangan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
Negara Indonesia masuk kedalam negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk mencapai 249.9 juta orang. Upaya menurunkan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) yang ditargetkan sekitar 1.11% pada tahun 2015 belum maksimal karena pada kenyataannya saat ini LPP masih tinggi yaitu sebesar 1.49% per tahun. Sedangkan Angka Kelahiran Total/TFR yang ditargetkan 2.1% pada tahun 2015, saat ini masih tinggi yaitu 2.6%. fenomena ini mengakibatkan ledakan jumlah penduduk yang masih belum bisa ditekan secara optimal. Pemerintahan sekarang berjanji untuk menangani permasalahan peledakan penduduk, mengingat ada beberapa isu besar yang perlu dikawal khususnya terkait bonus demograsi Indonesia diprediksi mulai 2020 sampai 2030.
Untuk menekan jumlah dan pertumbuhan penduduk masih tinggi pemerintah terus melakukan berbagai program melalui BKKBN, tiga pilar program BKKBN yaitu terkait tentang Kependudukan, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Pembangunan Keluarga. Pada penelitian ini peneliti ingin lebih mendalami program BKKBN tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi sebagai salah satu cara menekan pertumbuhan penduduk, program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi berfokus pada meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB-KR secara merata untuk peningkatan peserta KB, Kesehatan Reproduksi juga diperlukan, dimana keadaan fisik, mental dan
Jurn alIlm iah Mah asisw a
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 4, November 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Persepsi Kaum Ibu Terhadap Program Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi(Ridha Rohaza, Amsal Amri, M. Pd)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017
279
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan tetapi juga segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan terciptanya keluarga sejahtera.
Program Keluarga Berencana (KB) yang bertujuan untuk menekan pertumbuhan penduduk, khususnya di Gampong Biluy ternyata program BKKBN belum berjalan secara maksimal, dan sesuai dengan hasil observasi awal yang diperoleh dengan cara mendatangi langsung lokasi yang sudah ditetapkan terlebih dahulu sebagai objek penelitian dalam hal untuk memperoleh informasi yang jelas tentang masalah yang diteliti guna pengamatan atau pengumpulan data sebelum penelitian, permasalahan yang didapat yaitu jumlah peserta KB yang masih rendah, adapun jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) di gampong Biluy berjumlah 137 orang sedangkan peserta KB berjumlah 63 orang (BKKBN,2015).
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik
untuk mengkaji lebih lanjut mengenai“Persepsi Kaum Ibu Terhadap
Program BKKBN Tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi (Studi Terhadap Kaum Ibu di Gampong Biluy Kecamatan
Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar)”.
Dari uraian diatas, hal yang menjadi permasalahan untuk dikaji lebih lanjut ialah sebagai berikut: “bagaimana persepsi kaum ibu di Gampong Biluy Kecamatan Darul Kamal terhadap Program BKKBN tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi?”
TINJAUAN PUSTAKA
Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Difusi Informasi atau dikenal juga dengan istilah difusi inovasi. Teori difusi adalah cara lain dalam melihat bagaimana orang memproses dan menerima informasi (Lattimore, 2010:57).
Teori Difusi Inovasi pada dasarnya menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu kepada kelompok anggota dari sistem sosial, Rogers 1995 dalam Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan difusi sebagai (the process by which an inovation is communicated through certain
Persepsi Kaum Ibu Terhadap Program Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi(Ridha Rohaza, Amsal Amri, M. Pd)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017
280 channels overtime among the members of a social system), proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial, disamping itu difusi juga dapat dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial.
Everett M. Rogers (Bungin, 2013:283) memberikan asumsi bahwa sedikitnya ada 5 tahap dalam difusi inovasi, yaitu:
1. Pengetahuan, kesadaran individu akan adanya inovasi dan adanya
pemahaman tertentu tentang bagaimana inovasi tersebut berfungsi.
2. Persuasi, individu membentuk/memiliki sifat yang menyetujui atau
tidak inovasi tersebut.
3. Keputusan, individu terlibat dalam aktivitas yang membawa pada
suatu untuk mangadopsi inovasi tersebut.
4. Pelaksanaan, individu melaksanakan keputusannya sesuai dengan
pilihan-pilihannya.
5. Konfirmasi, individu akan mencari pendapat yang menguatkan
keputusan yang telah diambilnya, namun dia dapat berubah dari keputusannya yang telah diambil sebelumnya jika pesan-pesan mengenai inovasi yang diterimanya berlawanan satu sama lainnya. Kurangnya Peserta KB di Gampong Biluy BKKBN Kec. Darul Kamal Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Komunikasi Persuasif
Jurn alIlm iah Mah asisw a
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 4, November 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Persepsi Kaum Ibu Terhadap Program Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi(Ridha Rohaza, Amsal Amri, M. Pd)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017
281 Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Bognum dan Taylor mengungkapkan bahwa ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati, penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses penjaring informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu objek, dihubungkan dengan pemecahan masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis (Moleong, 1994:3).
Pendekatan ini digunakan oleh peneliti untuk menelaah makna (pemaknaan informan), memahami atau menafsirkan fenomena berdasarkan makna-makna yang diberikan individu kepada hal tersebut, dan agar peneliti memperoleh pemahaman yang komprehensif (holistik) terhadap fenomena yang diteliti (Mulyana, 2007:5).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang terjadi sekarang. Pendekatan deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui pendekatan deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa
Teori Difusi Inovasi
Perubahan Persepsi Kaum Ibu Gampong
Persepsi Kaum Ibu Terhadap Program Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi(Ridha Rohaza, Amsal Amri, M. Pd)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017
282
tersebut. Dimana masalah yang diselidiki akan dipecahkan dengan menggambarkan, menuliskan, memaparkan subjek atau objek penelitian seseorang atau lembaga masyarakat berdasarkan fakta-fakta yang tampak tanpa mengurangi sebagaimana adanya (Arikunto,1998:63).
Objek pada penelitian kualitatif dapat didefiniskan sebagai masalah atau fenomena yang sedang diteliti dalam sebuah penelitian (Idrus, 2009:91), objek penelitian ini, peneliti ingin mengamati bagaimana persepsi kaum ibu terhadap Program Badan Kependudukan dan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tentang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Subjek merupakan sesuatu yang penting didalam penelitian, subjek penelitian harus ditata sebelum peneliti siap untuk mengumpulkan data. Subjek penelitian ialah yang menjadi informan dalam penelitian ini. Menurut Moleong (2000) dalam Taher (2012:43) informan adalah orang yang dapat memberikan keterangan atau informasi mengenai masalah yang sedang diteliti dan dapat berperan sebagai narasumber selama proses penelitian. Informan pada penelitian ini dipilih dengan
menggunakan teknik purposive. Teknik purposive dipilih berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti.
Adapun kriteria yang dipakai untuk menentukan informan atau subjek penelitian ini sebagai berikut:
1. Wanita Usia Produktif (15 – 49 Tahun).
2. Sudah menikah dan memiliki anak.
3. Sudah pernah mengikuti penyuluhan BKKBN.
Berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan, maka peneliti telah mendapatkan informan sebagai penelitian untuk dijadikan informan atau subjek yang akan diwawancarai oleh peneliti. Adapun nama-nama informan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Informan Penelitian (2017)
Jurn alIlm iah Mah asisw a
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 4, November 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Persepsi Kaum Ibu Terhadap Program Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi(Ridha Rohaza, Amsal Amri, M. Pd)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017
283 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dari BKKBN masih sangat perlu di implementasikan lebih, terutama daerah yang tertinggal dan masih rendah angka peserta KB serta memiliki pemahaman berbeda terkait program BKKBN, masih kentalnya pemahaman yang dulu seperti banyak anak, banyak rejeki dan KB itu dilarang dalam islam. Merupakan suatu tantangan oleh pihak BKKBN kecamatan darul kamal dalam mengimplementasikan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, perlu adanya ide kreatif dan kerja keras untuk mengubah pemahaman yang sudah melekat pada masyarakat terkait semua program BKKBN serta terus berupaya untuk mengakampanyekan program-program untuk meningkatkan jumlah peserta KB.
Perlu adanya jadwal kegiatan yang terencana untuk
mengkampanyekan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi sehingga program ini bsa terlaksanakan dengan baik dan bisa diterima oleh masyarakat. Hakekat dari implementasi merupakan
1 Irwaningsih 27 tahun
2 Yulizar 32 tahun
3 Khasiah 29 tahun
4 Nurul Qamari 22 tahun
5 Siti Marlina 42 tahun
6 Ayu Rahayu 26 tahun
7 Aisyah 30 tahun
8 Wardani 33 tahun
9 Sabrina 27 tahun
Persepsi Kaum Ibu Terhadap Program Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi(Ridha Rohaza, Amsal Amri, M. Pd)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017
284
rangkaian kegiatan yang terencana dan bertahap yang dilakukan oleh instansi pelaksana dengan didasarkan pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh otoritas berwenang( Wahab,2008:59). Pelaksanaan suatu kebijakan baru bagi masyarakat harus terlebih dahulu mengidentifikasi masalah yang ingin diatasi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan berbagai cara untuk menstruktur/mengatur proses implementasi.
BKKBN Kecamatan merupakan lembaga pemerintah yang bergerak pada masalah kependudukan rakyat Indonesia melakukan program pada kaum ibu yaitu Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Program ini membahas semua perencanaan pasangan menikah dalam mengatur jarak dan jumlah anak yang diinginkan serta menjelaskan segala hal untuk meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi, karena hal itu pihak BKKBN berinisiatif melakukan penyuluhan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
Untuk tujuan mempengaruhi dan membentuk sikap, dibutuhkan suatu proses. Proses, bukanlah merupakan hal yang sederhana. Ia sesungguhnya bersifat kompleks. Dalam konsep proses, peristiwa dan gabungan harus dipandang sebagai hal yang dinamis, senantisa berlangsung, dan selalu berubah terus menerus (Sumirat & Suryana, 2014:2.3)
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya mengenai persepsi kaum ibu terhadap Program Keluarga dan Kesehatan Reproduksi untuk meningkatkan partisipasi peserta KB di Gampong Biluy maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Perubahan persepsi kaum ibu sesuai dengan konsep penyebaran
ide-ide baru untuk mengubah kebiasan lama dan merubah persepsi yang telah lama di adopsi oleh kaum ibu, setelah dilakukannya sosialisasi Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi oleh pihak BKKBN Kecamatan ada perubahan persepsi kaum ibu seperti, senang menerima program BKKBN, karena bisa menjaga jarak kehamilan, bisa menjaga keharmonisan rumah tangga.
Jurn alIlm iah Mah asisw a
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah Volume 2, Nomor 4, November 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Persepsi Kaum Ibu Terhadap Program Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi(Ridha Rohaza, Amsal Amri, M. Pd)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017
285
Dengan program Keluarga Berencana kaum ibu lebih tahu bagaimana cara merawat dan mendidik anak secara baik dan benar terutama Program Kesehatan Reproduksi.
2. Masih ada sebagian kecil kaum ibu yang masih sukar menerima
Program BKKBN, karena masih berasumsi, kalau mengikuti program KB telah dilarang dalam agama, bisa menghentikan kehamilan dan bisa menambah berat badan.
Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk BKKBN Kecamatan Darul Kamal agar dapat lebih
meningkatkan jadwal penyuluhan Program Keluarga dan Kesehatan Reproduski terhadap kaum ibu yang bertujuan untuk meningkatkan peserta KB dan menggunakan komunikasi persuasif yang menarik untuk meningkatkan partisapan kaum ibu setiap kegiatana penyuluhan diadakan.
2. Untuk ibu-ibu Gampong Biluy agar dapat lebih meningkatkan
partisipasinya dalam kegiatan penyuluhan yang dilakukan pihak BKKBN kecamatan di setiap bulan untuk mengubah persepsi terkait program KB, seiring dengan berjalannya waktu dan bergesarnya tata nilai di masyarakat,falsafah dulu secara perlahan bergeser, dan tidak sepenuhnya dijadikan oleh masyarakat sebagai dalih pembenaran dalam pengambilan keputusan untuk menetapkan jumlah anak yang diharapkan.
Persepsi Kaum Ibu Terhadap Program Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi(Ridha Rohaza, Amsal Amri, M. Pd)
Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 4. November 2017
286 DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Wahab, Solichin. 2008, Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke
Implementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi: Format-format
Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan
Publik,Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Humanika.
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta:
Erlangga.
Lattimore. B, Suzette. E. 2010. Public Relation: Profesi dan Praktik. Jakarta: Salemba.
Moleong, L J. 1994. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Schiffman dan Kanuk. (2010). Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks.
Sumirat dan Suryana, Soleh dan Asep. 2014. Komunikasi Persuasif. Banten:
Universitas Terbuka.
Taher, Alamsyah. 2012, Metode PenelitianSosial, Aceh: Perdana Mulya