• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. 4. Pemetaan TPS Amatan... 8 Tabel 2.2 Pemetaan TPS Amatan 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. 4. Pemetaan TPS Amatan... 8 Tabel 2.2 Pemetaan TPS Amatan 10"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 A. Latar Belakang ... 4 B. Dasar Penyelenggaraan ... 5 C. Tujuan ... 6 D. Keluaran ... 6

BAB II METODE QUICK COUNT 7 A. Metodologi ... 7

B. Pengorganisasian Quick Count ... 7

1. Pelaksanaan Quick Count ... 7

2. Sistem Organisasi ... 7

3. Struktur Kepanitian Quick Count ... 8

Tabel 2.1 Struktur Kepanitiaan Quick Count 8 4. Pemetaan TPS Amatan ... 8

Tabel 2.2 Pemetaan TPS Amatan 10 5. Pendesainan Sistem Teknologi Informasi Quick Count ... 11

6. Penyelenggaraan Workshop ... 12

Tabel 2.3 JADWAL WORKSHOP DAERAH QUICK COUNT PILPRES TAHUN 2014 13 7. Standar Operasional Prosedur (SOP) ... 13

BAB III KENDALA DALAM PELAKSANAAN 15 Tabel 3.1 Daftar TPS Yang Belum Input Data 15 BAB IV HASIL QUICK COUNT PILPRES 16 A. Hasil Perhitungan Suara Hitung Cepat ... 16

1. Rekapitulasi TPS Amatan ... 17

Tabel 4.1 Rekapitulasi TPS Amatan 17 2. Daftar TPS Yang Belum Input Data ... 17

Tabel 4.2. Daftar TPS Yang Belum Input Data 17 3. Data Pemilih ... 18

Tabel 4.3 Data Pemilih 18 4. Distribusi Suara Nasional ... 18

Tabel 4.4 Distribusi Suara Nasional 18 5. Rekapitulasi Hasil Per Provinsi ... 18

Tabel 4.5 Rekpitulasi Hasil Per Provinsi 18 6. Perbandingan dengan Lembaga Survei lain ... 20

Tabel 4.6 Komparasi Hasil Penghitungan Cepat Lembaga Survei 20 Tabel 4.7 Selisih Angka Hasil Penghitungan Cepat Pilres RI Tahun 2014 20

(2)

Grafik 4.2 Resonden Berdasarkan Pendidikan 22

Grafik 4.3 Responden Berdasarkan Kelompok Umur 23

Grafik 4.4 Responden Berdasarkan Partai Yang Dipilih Saat Pemilu Legislatif 23 Grafik 4.5 Responden Berdasarkan Calon Pasangan Presiden Yang Dipilih 24 Grafik 4.6 Responden Berdasarkan Alasan Memilih Calon Presidennya 24 Grafik 4.7 Responden Berdasarkan Kesan Terhadap Kandidat Yang Dipilih 25 Grafik 4.8 Responden Berdasarkan Alasan Ikut Memilih Presiden 25 Grafik 4.9 Responden Berdasarkan Pemahaman Visi Dan Misi Kandidat 26 Grafik 4.10 Responden Berdasarkan Sering Responden Mendengarkan RRI 26 Tabel 4.10 Komparasi Hasil Survei Exit Poll beberapa Lembaga Survei di Indonesia 27

C. Hasil News Feeding ... 27

BAB V KERJASAMA DENGAN MEDIA LAIN 28 BAB VI ANGGARAN YANG DIGUNAKAN 29 BAB VII KRITERIA RELAWAN 30 A. Data Relawan ... 30

B. Kriteria Relawan... 30

C. Tugas-tugas Relawan ... 30

D. Tugas Koordinator Lapangan ... 31

E. Tingkat Partisipasi Relawan ... 31

(3)

KATA PENGANTAR

Pelaksanaan Quick Count Pemilu Legislatif telah dilaksanakan pada tanggal 9 April 2014 dengan deviasi 0,41% terhadap perhitungan (real count) Komisi Pemilihan Umum. Deviasi tersebut di bawah 1% dari target margin error yang ditetapkan. Hal tersebut telah mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan termasuk media misalnya Kompas, Detik.com, Antara dan media Televisi.

Berdasarkan hasil Rapat Kerja (Raker) Tengah Tahun LPP RRI di Jakarta tanggal 20-24 Mei 2014, bahwa implementasi program Quick Count pemilihan anggota legislatif dilanjutkan dengan Quick Count pemilihan presiden. Mengacu pada hasil evaluasi kondisi di lapangan, secara metodologis perlu dilakukan pemetaan ulang terhadap 2000 TPS amatan yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun petugas Koordinator Lapangan (Korlap) dan relawan terdapat perubahan seperlunya. Dalam pelaksanaan Quick Count Pilpres 2014 diperkaya dengan exit poll. Metode exit poll digunakan sebagal alat untuk mengetahui kecenderungan pola perilaku pemilih. Dalam kegiatan ini juga terdapat menu news feeding yang dipadukan dalam satu aplikasi berbasis android. News feeding merupakan kerja jurnalistik yang melibatkan relawan quick count untuk mengirimkan informasi sekitar kegiatan TPS amatan setempat.

Untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan kegiatan tersebut, Puslitbangdiklat RRI menyelenggarakan workshop daerah Quick Count Pilpres pada tanggal 19 Juni - 3 Juli 2014. Workshop tersebut dilaksanakan di RRI Palembang, Bandar Lampung, Pekanbaru, RRI Medan, RRI Makassar, RRI Jayapura, RRI Mataram, RRI Denpasar, RRI Banjarmasin, RRI Semarang, RRI Yogyakarta, RRI Surabaya, RRI Bandung, RRI Jakarta, dan RRI SP Banten, dengan peserta koordinator lapangan/korlap dan relawan.

Laporan Quick Count LPP RRI meliputi Bab I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang, Dasar Penyelenggaraan, Tujuan, Keluaran; Bab II Metode Quick Count terdiri dari Metodologi, Pengorganisasian Quick Count; Bab III Kendala Dalam Pelaksanaan; Bab IV Hasil Quick Count Pilpres terdiri atas Hasil Perhitungan Suara Hitung Cepat, Hasil Survei Exit Poll, Hasil News Feeding; Bab V Kerjasama Dengan Media Lain; Bab VI Anggaran yang Digunakan; Bab VII Kriteria Relawan; dan Bab VIII Ukuran Keberhasilan Quick Count.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi pengembangan peran RRI dalam proses pendidikan politik, mengawal dan menegakkan demokratisasi bangsa ke arah yang lebih sehat dan bermartabat.

Jakarta, 24 Juli 2014. Kepala Puslitbangdiklat LPP RRI,

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Dalam proses demokratisasi, RRI memiliki tanggung jawab dan peran strategis untuk secara aktif mendukung keberhasilan pelaksanaan Pemilu Presiden 2014. RRI perlu menginspirasi-menavigasi masyarakat dan pemangku kebijakan. Peran aktif RRI antara lain menumbuhkan kesadaran masyakat menjadi pemilih cerdas, kesadaran peserta pemilu yang berintegritas, kesadaran penyelenggara Negara yang amanah dan mendorong pemangku kebijakan (Pemerintah, DPR, KPU, Bawaslu) untuk bersama-sama menyempurnakan sistem dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Partai Politik dan Pemilu Presiden. Berkenaan dengan peran aktif dan tanggung jawab tersebut, LPP RRI telah menandatangani kerja sama dan menjadi media partner resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Radio Pemilu.

Penyelenggaran quick count dapat dilakukan oleh Puslitbangdiklat yang dalam hal ini memiliki tugas dan fungsi melakukan penelitian, pendidikan, pelatihan dan pengembangan peran LPP RRI. Secara khusus penyelenggaraaan quick count ini menjadi program yang memperkaya siaran RRI sebagai Radio Pemilu, di tengah upaya RRI meningkatkan kredibilitas sebagai lembaga penyiaran publik. Disamping itu, kegiatan quick count yang dilaksanakan sendiri oleh puslitbangdiklat ini menjadi data pembanding dari beragam penyelenggaraan quick count yang telah ada.

Di saat publik membutuhkan informasi yang independen dan dapat dipercaya, media seperti televisi, cetak, maupun online di panggung media massa Indonesia, cenderung ditengarai telah memberikan informasi yang oleh sebagian kalangan dinilai partisan dan sarat kepentingan. Dengan kenyataan ini, kehadiran informasi yang bebas sifat partisan dan muatan kepentingan dipandang sangat diperlukan. RRI yang memiliki tanggung jawab sosial terpanggil untuk menyajikan informasi yang netral dan independen kepada publik.

Quick Count dengan metode Multistage Random Sampling yang dilakukan Puslitbangdiklat RRI bertujuan untuk memberikan layanan informasi yang obyektif kepada publik didasarkan pada kaidah keilmuan dengan mengedepankan nilai-nilai netral dan independen, tanpa pretensi dan tanpa keberpihakan dengan capres-cawapres manapun.

Penyelenggaraan Quick Count oleh Puslitbangdiklat RRI telah mendapat izin dari KPU melalui sertifikat KPU nomor 035/LS-LHC/KPU-RI/II/2014 yang ditandatangani oleh ketua KPU

(5)

pada bulan Februari 2014. Quick Count tersebut bebas dari pengaruh pihak luar karena seluruh pembiayaan menggunakan anggaran Puslitbangdiklat LPP RRI.

Sebagaimana dilakukan dalam pemilu legislatif yang lalu, quick count Pileg yang digelar RRI memiliki tingkat akurasi yang tinggi, dengan toleransi kesalahan di bawah 1% (0.41%). Pada pemilu Presiden, RRI kembali menggelar kegiatan quick count yang juga hasilnya sesuai dengan target akurasi, yakni dengan margin of error di bawah 1% (0.64%). Di samping quick count, pada saat Pilpres, Puslitbangdiklat juga melakukan news feeding untuk memperkaya informasi dan exit poll dengan tujuan untuk menggali data terkait dengan kecenderungan pola perilaku pemilih. Sebelumnya, Puslitbangdiklat juga menyelenggarakan survei pra-Pemilu untuk mengetahui persepsi publik terhadap Pemilu dan persepsi publik terhadap siaran Pemilu RRI.

Hasil Quick Count Puslitbangdiklat LPP RRI hanya digunakan sebagai referensi. Hasil yang pasti adalah hasil dari Real Count Komisi Pemilihan Umum. Berdasarkan kegiatan Quick Count Pilpres Tahun 2014 LPP RRI yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014, Puslitbangdiklat LPP RRI memandang penting untuk membuat laporan Quick Count Pemilihan Presiden RI Tahun 2014.

B.

Dasar Penyelenggaraan

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran.

2. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu Presiden

3. Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Presiden Anggota DPR, DPD, dan DPRD 4. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik

5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia.

6. Peraturan Dewan Direksi LPP RRI Nomor 001 dan 002/PER/DIREKSI/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Radio Republik Indonesia.

7. Nota Kesepahaman bersama, Komisi Pemilihan Umum RI dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, Nomor: 10/KB/KPU/2013 dan Nomor:744/DU/04/2013 Tentang

(6)

C.

Tujuan

1. Mengembangkan peran LPP RRI dalam proses pemilihan umum di Indonesia melalui Quick Count.

2. Meningkatkan kredibilitas RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik melalui Pustlitbangdiklat

3. Menyediakan data pembanding bagi beragam Quick Count yang telah ada, terutama dalam konteks independensi LPP RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik.

D.

Keluaran

1. Hasil Quick Count LPP RRI yang akurat dan cepat dapat disejajarkan dengan hasil lembaga penyelenggara hitung cepat yang lain.

2. Meningkatnya kredibilitas RRI sebagai lembaga penyiaran publik. 3. Tersedianya data Quick Count Pilpres Tahun 2014.

(7)

BAB II METODE QUICK COUNT

A.

Metodologi

1. Multistage Random Sampling (MRS). Dengan metode ini diharapkan dapat menghasilkan sampel yang representatif dari kerangka sampel pemilih nasional.

2. Multistage Random Sampling dilakukan dengan dua teknik, yaitu penarikan sampel terstratifikasi (stratified random sampling) dan penarikan sampel klaster (cluster random sampling).

3. Pendekatan Quick Count secara nasional pada tahap awal ditentukan jumlah sampel pemilih secara proporsional antara jumlah pemilih dan kepadatannya di tingkat provinsi, kemudian dilanjutkan dengan menentukan sebaran sampel TPS sesuai jumlah yang dialokasikan.

4. Setelah diketahui jumlah TPS yang akan diambil, maka sampel TPS tersebut dipilih secara acak sistematis.

5. Besar sampel TPS yang ditentukan tergantung pada keragaman (variasi) dari populasi, batas kesalahan sampel yang dikehendaki (sampling error), interval kepercayaan (confidence interval) dan jumlah populasi.

6. Tujuan Quick Count adalah memprediksi perolehan suara pada Pemilu Presiden, sampling error yang ditentukan harus sekecil mungkin. Hanya dengan sampling error yang kecil prediksi bisa dilakukan dengan lebih akurat dan memiliki tingkat presisi yang tinggi. Paling tidak sampling error yang dipakai maksimal 1%.

7. Penyelenggaraan Quick Count ini menggunakan tingkat kepercayaan sebesar mungkin. Tingkat kepercayaan yang kerap dipakai dalam Quick Count adalah 99%. Tingkat

kepercayaan 99% berarti probabilitas kemungkinan hasil sampel sama dengan populasi adalah 99%, kemungkinan salah adalah sebesar 1%. Dalam hal ini Quick Count Puslitbangdiklat LPP RRI mengacu pada metode tersebut.

B.

Pengorganisasian Quick Count

1.

Pelaksanaan Quick Count

Pelaksanaan Quick Count yang dilakukan RRI pada periode Pemilu 2014 meliputi :

a. Quick Count Pemilu Legislatif yang telah diselengarakan RRI pada tanggal 9 April 2014 b. Quick Count Pemilihan Presiden diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 2014

2.

Sistem Organisasi

(8)

c. Relawan adalah orang yang bertugas mendata dengan cermat hasil perhitungan suara di TPS yang telah divalidasi oleh KPPS dan para saksi. Relawan mengirim data hitung cepat di TPS amatan ke pusat data (Media Center)

3.

Struktur Kepanitian Quick Count

Struktur Kepanitiaan Quick Count Pilpres 2014 LPP RRI Tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan struktur kepanitian sebagai berikut :

Tabel 2.1 Struktur Kepanitiaan Quick Count

Penasehat : Dewan Pengawas LPP RRI Drs. H.Zulhaqqi Hafiz, MM Ir.Sunarya Ruslan, MSEE Dra.Dwi Hernuningsih, M.Si Ida Bagus Alit Wiratmaja Tias Anggoro

Pengarah : Direktur Utama LPP RRI Rosarita Niken Widiastuti Supervisi : Direktur SDM & Umum Dadi Sumihardi

: Direktur Program Produksi M. Kabul Budiono : Direktur Keuangan Anhar Achmad

: Direktur TMB H. Mohammad Rohanudin

: Direktur LPU Hasto Kuncoro

Penanggung Jawab : Kapuslitbangdiklat LPP RRI Sutrisno Santoso

Ketua : Kabid Litbang Agus Sukoyo

Desain Metode Quick Count

: Peneliti Utama Hendrasmo,

Setia Darma, Dkk

Sekretariat : Puslitbangdiklat Diran, Asep Sugiantoro, dkk Bagian Adm & Keuangan : Puslitbangdiklat Iriani Wdiastuti,

Iwan Martono,dkk Desain IT Quick Count : Kasi Media Baru Permadi Kencono Wulan Tim Quick Count Pusat : Kantor Pusat & Puslitbangdiklat

LPP RRI

Tim Quick Count Daerah : Kepala Satker RRI dan

Koordinator Lapangan (Karyawan RRI)

65 Kasatker RRI, 75 Korlap RRI

Relawan : Karyawan RRI, Mahasiswa dan

Masyarakat Umum

2000 orang

4.

Pemetaan TPS Amatan

Dalam memilih TPS diterapkan teknik ilmiah untuk memilih 2000 TPS amatan. Prinsip ilmiah bisa diterapkan bila teknik pengambilan sampel memenuhi prinsip probabilitas. Prinsip ini dilakukan dengan cara mengambil sample dengan azas keacakan (randomness), setiap elemen atau unsur dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Dengan kata lain penarikan sampel dengan pendekatan probabilitas

(9)

adalah suatu cara penarikan sampel yang menempatkan elemen atau unit yang terpilih berdasarkan ‘hukum kebetulan’.

Agar sampel acak itu bisa diterapkan, dibutuhkan kerangka sampel atau daftar nama dari unit sampel. Karena unit sampel dalam quick count adalah TPS (Tempat Pemungutan Suara), maka kerangka sampelnya adalah daftar nama semua TPS secara nasional yakni sebanyak 545.803 TPS pada waktu Pileg. Sedangkan pada saat Pilpres jumlah TPS berkurang 66.620 menjadi 478.685.

Karena kerangka sampel dalam pileg dan pilpres tersebut tidak bisa didapat langsung secara utuh dari KPU, maka tim mengumpulkan secara manual data yang tersedia dari KPU yakni Data Pemilih Tetap (DPT) yang di dalamnya terdapat keterangan tentang TPS di mana pemilih tersebut melakukan pemungutan suara.

Karakteristik kerangka sampel yang baik: a) Komprehensif

Kerangka sampel tersebut komprehensif yakni memasukkan semua anggota populasi sasaran, dalam hal ini TPS. Kerangka sampel itu memuat satu demi satu TPS yang ada di wilayah yang akan melangsungkan pemilu legislatif atau pemilu Presiden.

b) Probabilitas

Kerangka sampel yang baik juga harus menjamin setiap anggota populasi (dalam hal ini TPS) yang masuk dalam daftar itu mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Ini berarti tidak boleh ada TPS yang tercatat lebih dari sekali.

c) Efisien

Kerangka sampel yang baik juga harus efisien, mudah didapatkan dan tidak membutuhkan biaya dan tenaga besar untuk mendapatkannya.

Setelah didapatkan kerangka sampel TPS nasional, selanjutnya dilakukan pemetaan terlebih dahulu untuk menentukan jumlah TPS di masing-masing provinsi. Sedangkan proporsi prosentase jumlah TPS di tingkat provinsi seiring dengan jumlah pemilih tetapnya. Setelah diketahui jumlah TPS yang harus di pilih di tiap provinsi, selanjutnya dilakukan teknik acak sistematis. Teknik acak sistematis tersebut dilakukan dengan: menentukan interval sampel; memilih secara random awal/pertama; memilih secara acak (random) sampel selanjutnya. Tabel di bawah ini merupakan data penentuan TPS amatan yang dilakukan oleh Tim Quick Count Puslitbangdiklat LPP RRI.

(10)

Tabel 2.2 Pemetaan TPS Amatan

DATA KPU 2014 PEMILIH RATA2 PERSENTASE PEMILIH jumlah sample sample jlm tps pembulatan tps

A B C D E F G

PROVINSI TPS(Y) Jml. Jml. Pemilih (X)

Jmlh pmlh/jmlh TPS pemilih prop/pemilih nasional (sample pemilih) x (presentase pemilih) (jmlh sample parsial)/(rata2 TPS) 1. ACEH 10,843 3,329,338 307 1.8% 12,203.3 39.7436 40 2. BALI 8,094 2,940,641 363 1.6% 10,778.5 29.6675 30 3. BANTEN 20,638 7,886,845 382 4.2% 28,908.2 75.646 76 4. BENGKULU 4,285 1,367,007 319 0.7% 5,010.6 15.7061 16 5. D.I. YOGYAKARTA 8,523 2,732,120 321 1.5% 10,014.2 31.24 31 6. DKI JAKARTA 17,045 7,021,514 412 3.8% 25,736.5 62.4763 62 7. GORONTALO 2,322 802,905 346 0.4% 2,942.9 8.511 8 8. JAMBI 8,220 2,459,706 299 1.3% 9,015.7 30.1294 30 9. JAWA BARAT 90,917 32,711,732 360 17.5% 119,900.7 333.245 333 10. JAWA TENGAH 77,693 27,220,415 350 14.6% 99,773.0 284.774 285 11. JAWA TIMUR 86,385 30,511,828 353 16.4% 111,837.2 316.633 317 12. KALIMANTAN BARAT 12,189 3,507,808 288 1.9% 12,857.4 44.6772 45 13. KALIMANTAN SELATAN 8,933 2,802,816 314 1.5% 10,273.4 32.7428 33 14. KALIMANTAN TENGAH 5,947 1,789,765 301 1.0% 6,560.2 21.798 22 15. KALIMANTAN TIMUR 8,651 2,859,105 330 1.5% 10,479.7 31.7091 32 16. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 2,741 923,810 337 0.5% 3,386.1 10.0468 10 17. KEPULAUAN RIAU 3,745 1,282,267 342 0.7% 4,700.0 13.7268 14 18. LAMPUNG 16,492 5,905,507 358 3.2% 21,645.9 60.4493 60 19. MALUKU 3,805 1,186,400 312 0.6% 4,348.6 13.9467 14 20. MALUKU UTARA 2,396 824,181 344 0.4% 3,020.9 8.78223 9 21. NUSA TENGGARA BARAT 12,020 3,484,839 290 1.9% 12,773.2 44.0578 44 22. NUSA TENGGARA TIMUR 11,027 3,114,672 282 1.7% 11,416.4 40.4181 40 23. PAPUA 9,370 3,203,353 342 1.7% 11,741.5 34.3445 34 24. PAPUA BARAT 2,707 709,825 262 0.4% 2,601.8 9.92217 10 25. RIAU 12,469 4,090,208 328 2.2% 14,992.1 45.7035 46 26. SULAWESI BARAT 2,820 880,621 312 0.5% 3,227.8 10.3364 10 27. SULAWESI SELATAN 18,035 6,281,704 348 3.4% 23,024.8 66.105 66

(11)

DATA KPU 2014 PEMILIH RATA2 PERSENTASE PEMILIH jumlah sample sample jlm tps pembulatan tps A B C D E F G 28. SULAWESI TENGAH 6,009 1,909,893 318 1.0% 7,000.5 22.0252 22 29. SULAWESI TENGGARA 5,421 1,782,424 329 1.0% 6,533.2 19.87 20 30. SULAWESI UTARA 5,301 1,865,038 352 1.0% 6,836.1 19.4301 19 31. SUMATERA BARAT 12,548 3,643,900 290 2.0% 13,356.3 45.9931 46 32. SUMATERA SELATAN 17,783 5,742,043 323 3.1% 21,046.7 65.1813 65 33. SUMATERA UTARA 30,273 9,793,721 324 5.2% 35,897.6 110.962 111 TOTAL 545,647 186,567,951 342 - 0 2000 target sample tps 2000 683,841.21

5.

Pendesainan Sistem Teknologi Informasi Quick Count

Rancangan aplikasi berbasis android merupakan teknologi yang dirancang khusus oleh RRI sebagai aplikasi canggih untuk pengiriman data dan informasi dari setiap TPS amatan. Desain sistem IT dalam Quick Count berbasis android telah diterapkan pada Quick Count Pileg dan merupakan keniscayaan untuk diterapkan kembali dalam Quick Count Pilpres. Smartphone android menjadi perangkat utama bagi pelaksana Quick Count RRI. Detail pemanfaatan fungsi secara teknis dipaparkan dalam BAB III.

(12)

6.

Penyelenggaraan Workshop

Penyelenggaraan Workshop Quick Count Pilpres dilakukan oleh Tim Quick Count Pusat. Workshop tersebut dilaksanakan di RRI Palembang, RRI Bandar Lampung, RRI Pekanbaru, RRI Medan, RRI Makassar, RRI Jayapura, RRI Mataram, RRI Denpasar, RRI Banjarmasin, RRI Semarang, RRI Yogyakarta, RRI Surabaya, RRI Bandung, RRI Jakarta, dan RRI SP Banten. Jadwal pelaksanaan workshop terlampir.

Tujuan Workshop Daerah adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta membangun sistem organisasi Quick Count yang tangguh.

Peserta Workshop Daerah Quick Count adalah:

a. Koordinator lapangan bertindak sebagai Coach mentor transfer ilmu dari hasil workshop kepada relawan;

b. Kerabat Kerja pendukung;

c. Relawan dipilih oleh koordinator lapangan dengan kriteria sebagai berikut : 1) Mampu bekerja secara Jujur

2) Sehat secara Jasmani dan rohani

3) Wajib menjaga Integritas dan Nama baik Lembaga RRI

4) Bukan berasal dari kepengurusan pihak pihak yang menjadi peserta Pemilu Presiden.

5) Mempunyai/menggunakan Handphone/Smartphone Android 6) Mengenali lokasi TPS amatan sesuai mapping Quick Count.

7) Bersedia menanda tangani Surat Pernyataan relawan Quick Count LPP RRI yang telah disiapkan oleh Korlap (contoh surat terlampir).

Pada tahapan pelatihan Relawan Quick Count ini dilakukan:

a. Transfer hasil workshop oleh Korlap tentang Sistematika Quick Count dan tata cara kerja Relawan di TPS amatan;

b. Uji coba aplikasi Quick Count;

c. Disamping itu juga dilakukan pendistribusian logistik kepada Relawan Quick Count berupa perlengkapan Relawan antara lain:

1) Petunjuk Singkat Pengiriman Data; 2) Surat Penugasan;

3) Akreditasi dari KPU;

(13)

Tabel 2.3 JADWAL WORKSHOP DAERAH QUICK COUNT PILPRES TAHUN 2014 No. Tanggal Workshop Lokus Peserta Satker RRI Peserta Workshop Narasumber

Korlap Relawan

1. 17 Juni RRI Palembang 4 65 Rel.

Palembang Bengkulu, Jambi, Sungailiat, Agus, Andi, 2. 19 Juni RRI Bandar

Lampung 1 60 Rel. B. Lampung Bandar Lampung

Agus, Hendrasmo, 3. 19 Juni RRI Medan 6 46 Rel. Medan Medan, Sibolga, Gunung Sitoli,

B. Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh, Takengon,

Sutrisno, Andi, 4. 21 Juni RRI Pekanbaru 8 88 Rel.

Pekanbaru

Pekanbaru, Bukittinggi, Padang, Tanjungpinang, Batam, Ranai.

Agus, Hendrasmo

5. 21 Juni RRI Makasar 9 76 Rel.

Makassar Makassar, Manado, Gorontalo, Kendari, Palu, Toli-toli, Ambon, Tual, Ternate, Tahuna

Sutrisno, Andi 6. 22 Juni RRI Surabaya 9 317 Rel. Sby

Jbr, Mlg, Madiun, &

Sumenep

Surabaya, Jember, Malang, Madiun, Sumenep

Sutrisno, Andi

7. 23 Juni RRI Jayapura 1 10 Biak, Jayapura, Manokwari, Nabire, Wamena, Fakfak, Sorong, Serui, Merauke

Agus, Setia Darma,

8. 23 Juni RRI Mataram 5 44 Mataram Sutrisno, Andi

9. 25 Juni RRI Denpasar 8 30 Denpasar, Singaraja, Kupang,

Ende, Atambua Agus, Darma 10. 25 Juni RRI

Banjarmasin

3 33 Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Pontianak, Sintang, Entikong, Tarakan, Nunukan.

Sutrisno, Andi 11. 27 Juni RRI Semarang 2 190 Semarang & Purwokerto Sutrisno, Andi 12. 28 Juni RRI Yogyakarta 6 112 Yogyakarta, Surakarta Sutrisno, Andi

13. 29 Juni RRI Banten 2 76 Banten Sutrisno, Agus,

Andi 14. 2 Juli RRI Bandung 6 298 Bandung & Cirebon Sutrisno, Andi

15. 4 Juli RRI Jakarta 2 111 Jakarta Sutrisno, Agus,

Andi

16. 6 Juli RRI Bogor 1 41 Bogor Sutrisno, Andi

7.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Panitia pusat telah mencanangkan SOP sistem pengiriman data hitung cepat yang telah disosialisasikan melalui kegiatan workshop di daerah. Untuk memaparkan cara kerja pengiriman data via aplikasi handset dapat dilihat pada bagan Standar Operasional Prosedur di bawah ini.

(14)

Pada bagan tersebut di atas digambarkan cara kerja pengiriman data hitung cepat pemilu. Relawan dapat mengirimkan data secara langsung melalui handset berbasis android ke pusat data/server melalui sistem yang telah dibuat. Untuk mengantisipasi kondisi tertentu misalnya terdapat kendala sinyal handset atau sinyal internet maka disiapkan beberapa alternatif sistem pengiriman data.

(15)

BAB III KENDALA DALAM PELAKSANAAN

Walaupun panitia telah mempersiapkan pelaksanaan quick count secara optimal, namun pada kenyataannya di lapangan masih menemui kendala yang di luar kemampuan. Sebagian besar kendala yang sebelumnya sudah diantisipasi akan terjadi, dapat diatasi melalui koordinasi antara panitia pusat dengan kordinator lapangan dan relawan.

Dalam hal ini para relawan terkendala dengan adanya jaringan operator telepon seluler yang terkadang tidak ada sama sekali di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), namun hal ini disiasati dengan menginputnya dari lokasi lain. Relawan juga ada yang mengirimkan data hasil penghitungan melalui koordinator lapangannya, dan korlap lah yang menginput hasil tersebut melalui aplikasi Quick Count.

Berbagai macam kendala pelaksanaan Quick Count Pemilu Tahun 2014 LPP RRI sangat beragam dan secara detail dirangkum dalam satu bendel laporan koordinator lapangan Quick Count Pemilu Tahun 2014 LPP RRI.

Pelaksanaan quick count Pilpres ini seharusnya terhimpun data dari keseluruhan 2000 TPS amatan, namun data yang masuk ke data center sebanyak 99,70%. Sehingga masih terdapat sejumlah 0,30% data yang belum masuk, yang berasal dari :

Tabel 3.1 Daftar TPS Yang Belum Input Data

No Provinsi Kab/Kota Kecamatan Kelurahan TPS User

1 Kal. Barat Sekadau Belitang Hulu Sebetung 6 rri1268

2 Kal. Barat Kapuas Hulu Kalis Kalis Raya 6 rri1232

3 Jawa Barat Bekasi Sindangkerta Buninagara 2 rri342

4 Papua Puncak Doufo Faisau 2 rri1576

5 Papua Puncak Jaya Fawi Ambo 1 rri1577

6 Papua Puncak Jaya Mulia Amulome 2 rri1578

(16)

BAB IV HASIL QUICK COUNT PILPRES

A.

Hasil Perhitungan Suara Hitung Cepat

Berdasarkan hasil hitung cepat (Quick Count) Pilpres Tahun 2014 LPP RRI, didapatkan hasil sebanyak: 52,51% untuk pasangan Jokowi-JK dan 47,49% untuk pasangan Prabowo-Hatta. Secara lengkap dapat dilihat pada tampilan dashboard qcrri sebagai berikut :

(17)

1.

Rekapitulasi TPS Amatan

Dari 2000 TPS amatan yang menjadi TPS terpilih sebagai sampel data terdapat sejumlah 6 TPS amatan yang belum menginput data ke Media Center. Sehingga prosentase seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Rekapitulasi TPS Amatan

No Jenis Data Jumlah Persentase

1 Total TPS Amatan 2,000 100.00 %

2 Data Masuk dari TPS Amatan 1,994 99.70 % 3 Data Belum Masuk dari TPS Amatan 6 0.30 %

Dari tabel 1 diatas, TPS Amatan yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 2000 TPS dari 33 Provinsi di seluruh Indonesia. TPS Amatan yang mengirimkan data sebanyak 1.994 TPS atau sebanyak 99,70% dan TPS Amatan yang belum mengirimkan data sampai tanggal penyusunan laporan sebanyak 6 TPS amatan atau sebanyak 0,30%.

Dari sebanyak 6 TPS amatan yang tidak mengirimkan data ke Media Center Quick Count, seperti diruraikan pada Sub Bab berikutnya.

2.

Daftar TPS Yang Belum Input Data

Adapun Daftar TPS yang belum input data ke media center adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Daftar TPS Yang Belum Input Data

No TPS Provinsi Kab/Kota Kecamatan Kelurahan User

1 6 Kal. Barat Sekadau Belitang Hulu Sebetung rri1268

2 6 Kal. Barat Kapuas Hulu Kalis Kalis Raya rri1232

3 2 Jawa Barat Bekasi Sindangkerta Buninagara rri342

4 2 Papua Puncak Doufo Faisau rri1576

5 1 Papua Puncak Jaya Fawi Ambo rri1577

(18)

3.

Data Pemilih

Rekapitulasi data pemilih dari Quick Count Pilpres Tahun 2014 LPP RRI adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Data Pemilih

No Jenis Data Persentase

1 Data Pemilih Total 100.00 %

2 Partisipasi Pemilih 72.58 %

3 Suara Sah 98.79 %

4 Suara Tidak Sah 1.21 %

Dari hasil tabel 4.3 disebutkan dari pemilih total sebanyak 100% partisipasi pemilih hanya sebesar 72,58%, diperoleh suara yang sah sebanyak 98,79% dan suara tidak sah hanya 1,21%.

4.

Distribusi Suara Nasional

Rekapitulasi perolehan suara nasional dari Quick Count Pilpres Tahun 2014 LPP RRI adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Suara Nasional

No Nama Capres-Cawapres Persentase

1 Prabowo-Hatta 47.49 %

2 Jokowi-JK 52.51 %

Total 100 %

Dari tabel diatas hasil Quick Count Pilpres Tahun 2014 LPP RRI didapatkan distribusi suara nasional pasangan Prabowo-Hatta sebanyak 47,49% dan pasangan Jokowi-JK sebanyak 52,51%.

5.

Rekapitulasi Hasil Per Provinsi

Disamping menampilkan data nasional Quick Count Pilpres Tahun 2014 LPP RRI juga menampilkan hasil per provinsi. Ini dimungkinkan karena proporsional pembagian sampel TPS amatan menggunakan sampel acak proporsional per provinsi. Adapun Hasil Quick Count PilpresTahun 2014 LPP RRI per provinsi seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Rekpitulasi Hasil Per Provinsi

No Provinsi

% Capres - Cawapres % Perolehan Suara TPS

Amatan Partisipasi Pemilih Suara Sah Prabowo-Hatta Jokowi-JK

1 ACEH 100.00 62.47 96.85 52.48 47.52

(19)

No Provinsi

% Capres - Cawapres % Perolehan Suara TPS

Amatan Partisipasi Pemilih Suara Sah Prabowo-Hatta Jokowi-JK

3 BANTEN 100.00 69.83 98.32 56.93 43.07 4 BENGKULU 100.00 76.29 99.50 39.59 60.41 5 D. I. YOGYAKARTA 100.00 80.38 98.17 43.80 56.20 6 DKI JAKARTA 100.00 82.65 98.99 48.29 51.71 7 GORONTALO 100.00 72.80 99.50 60.62 39.38 8 JAMBI 100.00 72.48 97.55 48.47 51.53 9 JAWA BARAT 99.70 73.90 98.59 59.41 40.59 10 JAWA TENGAH 100.00 72.48 98.66 34.31 65.69 11 JAWA TIMUR 100.00 73.29 98.80 47.30 52.70 12 KAL. BARAT 95.56 78.01 99.11 46.08 53.92 13 KAL. SELATAN 100.00 66.70 98.12 47.61 52.39 14 KAL. TENGAH 100.00 69.99 99.08 50.92 49.08 15 KAL. TIMUR 96.97 65.56 99.26 35.95 64.05 16 KEP. BABEL 100.00 69.55 98.75 34.64 65.36 17 KEPULAUAN RIAU 100.00 53.39 99.17 39.93 60.07 18 LAMPUNG 100.00 73.20 99.29 50.61 49.39 19 MALUKU 100.00 82.65 99.53 53.07 46.93 20 MALUKU UTARA 100.00 67.19 99.51 48.50 51.50 21 NTB 100.00 73.00 99.03 71.36 28.64 22 NTT 100.00 71.32 99.12 31.99 68.01 23 PAPUA 91.18 83.53 98.99 32.80 67.20 24 PAPUA BARAT 100.00 65.41 99.08 48.07 51.93 25 RIAU 100.00 69.98 99.49 50.16 49.84 26 SULAWESI BARAT 100.00 80.97 99.48 17.46 82.54 27 SULAWESI SELATAN 100.00 72.14 98.27 31.74 68.26 28 SULAWESI TENGAH 100.00 73.58 99.29 45.16 54.84 29 SULAWESI TENGGARA 100.00 64.13 99.28 38.87 61.13 30 SULAWESI UTARA 100.00 74.67 98.04 48.89 51.11 31 SUMATERA BARAT 100.00 66.07 99.07 77.58 22.42 32 SUMATERA SELATAN 100.00 72.42 99.29 51.50 48.50 33 SUMATERA UTARA 100.00 65.71 99.35 42.38 57.62 NASIONAL 99.70 72.58 98.79 47.49 52.51

(20)

6.

Perbandingan dengan Lembaga Survei lain

Berdasarkan hasil penghitungan cepat tersebut apabila dibandingkan dengan lembaga survey lainnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.6 Komparasi Hasil Penghitungan Cepat Lembaga Survei

NO.

NAMA LEMBAGA SURVEI

RRI SMRC LINGKARAN SURVEI

INDONESIA

POPULI

CENTER CSIS LITBANG KOMPAS

INDIKATOR POLITIK INDONESIA POL-TRACKING JARINGAN SUARA INDONESIA PUS-KAPTIS LEMBAGA SURVEI NASIONAL IRC REAL COUNT KPU CAPPRES-CAWAPRES 1 PRABOWO-HATTA 47.49 47.09 46.7 49.06 48.1 47.66 47.06 46.63 50.39 51.42 50.68 51.11 46.85 2 JOKOWI-JK 52.51 52.91 53.3 50.94 51.9 52.34 52.94 53.37 49.61 48.55 49.32 48.89 53.15

Tabel 4.7 Selisih Angka Hasil Penghitungan Cepat Pilres RI Tahun 2014

NO.

NAMA LEMBAGA SURVEI

RRI SMRC LINGKARAN SURVEI

INDONESIA

POPULI

CENTER CSIS LITBANG KOMPAS INDIKATOR POLITIK

INDONESIA

POL-TRACKING JARINGAN SUARA

INDONESIA PUSKAP TIS LEMBAGA SURVEI NASIONAL IRC CAPPRES-CAWAPRES 1 PRABOWO-HATTA -0.64 -0.24 0.15 -2.21 -1.25 -0.81 -0.21 0.22 -3.54 -4.57 -3.83 -4.26 2 JOKOWI-JK 0.64 0.24 -0.15 2.21 1.25 0.81 0.21 -0.22 3.54 4.6 3.83 4.26

(21)

Berikut peringkat gap ter rendah dari seluruh lembaga penghitungan cepat Pemilihan Presiden Tahun 2014, seperti pada tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8 Peringkat Gap Terrendah Hasil Penghitungan Cepat Lembaga Survei di Indonesia

No. LEMBAGA SURVEI QUICK COUNT SELISIH

1 LINGKARAN SURVEI INDONESIA 0.15 2 INDIKATOR POLITIK INDONESIA 0.21

3 POLTRACKING 0.22 4 SMRC 0.24

5

RRI

0.64

6 LITBANG KOMPAS 0.81 7 CSIS 1.25 8 POPULI CENTER 2.21

9 JARINGAN SUARA INDONESIA 3.54 10 LEMBAGA SURVEI NASIONAL 3.83

11 IRC 4.26

12 PUSKAPTIS 4.6

B.

Hasil Survei Exit Poll

Bersamaan dengan kegiatan penghitungan cepat dilakukan pula survey Exit Poll dalam rangka mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat setelah keluar dari bilik suara, dimana metode exit poll digunakan sebagal alat untuk mengetahui kecenderungan pola perilaku pemilih.

Adapun hasil survey exit poll RRI dituangkan dalam tabel dan grafik berikut ini : Tabel 4.9 Rekapitulasi Exit Poll

No Jenis Data Jumlah

1 Jumlah Data Masuk 3,755

2 Jumlah Desa 1,591

3 Jumlah Kecamatan 1,558 4 Jumlah Kabupaten/Kota 429

(22)

Grafik 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(23)

Grafik 4.3 Responden Berdasarkan Kelompok Umur

(24)

Grafik 4.5 Responden Berdasarkan Calon Pasangan Presiden Yang Dipilih

(25)

Grafik 4.7 Responden Berdasarkan Kesan Terhadap Kandidat Yang Dipilih

(26)

Grafik 4.9 Responden Berdasarkan Pemahaman Visi Dan Misi Kandidat

(27)

Berikut ini dipaparkan komparasi hasil exit poll dari lembaga survei lain, seperti terlihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.10 Komparasi Hasil Survei Exit Poll beberapa Lembaga Survei di Indonesia Puslitbangdiklat LPP RRI CSIS-CYRUS SMRC-LSI Lingkar Survei Indonesia Indikator Politik Indonesia

Total sampel : 94% Total sampel:97,2 % Total sampel: 97,4% Total Sampel; 96,6% Total sampel: 97,4% 1. PDIP: 24,71% 1. PDIP: 19% 1. PDIP: 18,98% 1. PDIP: 19,72% 1. PDIP: 19,7% 2. Golkar: 12,92% 2. Golkar: 14,3% 2. Golkar: 14,88% 2. Golkar: 14,57% 2. Golkar: 14,63% 3. Gerindra: 12,06% 3. Gerindra: 11,8% 3. Gerindra: 11,93% 3. Gerindra: 11,58% 3. Gerindra: 12,27% 4. Demokrat: 6,35% 4. Demokrat: 9,6% 4. Demokrat: 10,02% 4. Demokrat: 10,4% 4. Demokrat: 10,0% 5. Nasdem: 5,35% 5. PKB: 9,2% 5. PKB: 9,08% 5. PKB: 9,09% 5. PKB: 9,1% 6. PKS : 4,66% 6. PAN : 7,4% 6. PAN : 7,7% 6. PAN : 7,4% 6. PAN : 7,3% 7. PKB : 4,53% 7. PKS : 6,9% 7. PKS : 6,9% 7. PKS : 6,6% 7. PKS : 6,9% 8. PAN : 4,45% 8. PPP : 6,6% 8. PPP : 6,3% 8. PPP : 7,0% 8. PPP : 6,4% 9. PPP : 2,96% 9. Nasdem : 6,8% 9. Nasdem : 6,6% 9. Nasdem : 6,4% 9. Nasdem : 6,9% 10. Hanura : 1,84% 10. Hanura : 5,5% 10. Hanura : 5,2% 10. Hanura : 5,2% 10. Hanura : 5,4% 11. PKPI : 0,37% 11. PBB : 1,6% 11. PBB : 1,4% 11. PBB : 1,4% 11. PBB : 1,5% 12. PBB : 0,24% 12. PKPI : 1,1% 12. PKPI : 1,0% 12. PKPI : 1,0% 12. PKPI : 0,9% Tidak Menjawab : 19,55%

Tabel Komparasi Hasil Survei Exit Poll beberapa Lembaga Survei di Indonesia tersebut di

atas diambil dari berbagai media cetak yang terbit dua hari setelah pelaksanaan quick

count 9 Juli 2014. Sedangkan hasil exil poll Puslitbangdiklat LPP RRI diambil dari data

Dashboard qcrri pilpres dengan 3.755 responden atau 94% dari 4000 responden yang

ditargetkan.

Apabila dibandingkan dengan data quick count hasil exit poll

terdapat kesamaan yang mencolok dari urutan 1 hingga 4 , yaitu urutan pertama PDIP, kedua Golkar, ketiga Gerindra, keempat Demokrat. Keempat partai yang memiliki urutan sama ada pada lembaga survey Puslitbangdiklat LPP RRI, CSIS, SMRC, Lingkaran Survei Indonesia, dan Indikator Politik Indonesia.

C.

Hasil News Feeding

News feeding merupakan kerja jurnalistik yang melibatkan relawan quick count untuk mengirimkan informasi sekitar kegiatan TPS amatan setempat. Jumlah informasi yang berhasil dikirim oleh Relawan selama pelaksanaan quick count sebanyak 2776 item berita. Hal ini

(28)

BAB V KERJASAMA DENGAN MEDIA LAIN

Kegiatan Quick Count Pemilu Tahun 2014 LPP RRI ini dengan melibatkan berbagai media baik cetak maupun elektronik, seperti diantaranya :

1. Media Elektronik a. Trans TV b. TVRI c. Metro TV d. TV One 2. Media Cetak a. Broadcast Magz

b. Kompas (Secara sukarela menayangkan hasil Quick Count Pemilu Legislatif yang lalu). dan

c. Media cetak lainnya yang mengekspose berita tentang hasil quick count pemilu. 3. Media Online

a. Antara News b. Detik Com c. Viva News

(29)

BAB VI ANGGARAN YANG DIGUNAKAN

Anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan Quick Count Pemilu Tahun 2014 ini menggunakan DIPA Puslitbangdiklat LPP RRI Tahun 2014, tercantum dalam Rekapitulasi Petunjuk Operasional Kegiatan Litbang sesuai Daftar Pelaksanaan Anggaran 2014, Satker Puslitbangdiklat LPP RRI, item 12. Sedangkan Laporan realisasi anggaran quick count selengkapnya terlampir.

(30)

BAB VII KRITERIA RELAWAN

A.

Data Relawan

Relawan Quick Count Puslitabangdiklat LPP RRI direkrut dari Karyawan RRI, mahasiswa, dan masyarakat umum. Distribusi jumlah relawan pada tiap-tiap RRI dihitung berdasarkan komposisi sample TPS amatan di seluruh Indonesia. Sebelum merekrut relawan lebih dahulu ditentukan Koordinator Lapangan. Koordinator Lapangan Quick Count sebanyak 75 orang direkrut dari karyawan RRI seluruh Indonesia. Sedangkan Relawan Quick Count sebanyak 2000 orang tersebar sesuai dengan mapping TPS amatan di Indonesia.

Data selengkapnya terlampir.

B.

Kriteria Relawan

Enumerator atau yang lazim dalam kegiatan Quick Count Pemilu Tahun 2014 LPP RRI ini disebut sebagai “Relawan”, direkrut oleh Koordinator Lapangan (Staf/Pejabat Struktural di LPP RRI dimana wilayah yang di cover nya). Adapun persyaratan relawan sebagai berikut :

1. Mampu bekerja secara Jujur 2. Sehat secara Jasmani dan rohani

3. Wajib menjaga Integritas dan Nama baik Lembaga RRI

4. Bukan berasal dari kepengurusan pihak pihak yang menjadi peserta Pemilu Presiden. 5. Mempunyai/menggunakan Handphone/Smartphone Android

6. Mengenali lokasi TPS amatan sesuai mapping Quick Count.

7. Bersedia menanda tangani Surat Pernyataan relawan Quick Count LPP RRI yang telah disiapkan oleh Korlap (contoh surat terlampir dalam Juknis Pikpres).

C.

Tugas-tugas Relawan

a) Memastikan membawa smartphone Android, surat tugas relawan, sertifikat KPU, Kartu Identitas Relawan, serta Form Rekap Manual.

b) Pada tanggal 9 Juli 2014, para Relawan Quick Count, selambat-lambatnya pukul 08:00 waktu setempat sudah berada di TPS yang sudah ditentukan.

c) Sebelum melaksanakan tugas,Relawan melaporkan diri kepada aparat setempat/petugas KPPS (Kelurahan/Kepala Desa/Ketua KPPS) dengan menunjukkan surat penugasan relawan Quick Count RRI dan kartu identitas Relawan yang telah disediakan.

d) Melaksanakan interview terhadap pemilih yang telah memilih/mencoblos, berdasarkan daftar pertanyaan Exit Poll pada menu aplikasi Quick Count. (penentuan responden dan pertanyaan exit poll terlampir dalam buku Juknis Pilpres);

(31)

e) Segera setelah perhitungan suara dinyatakan selesai, Relawan Quick Count langsung mengirimkan hasil perhitungan suara disertai foto hasil penghitungan TPS yang dinyatakan sah oleh KPPS dan para saksi.

f) Mengirimkan berita singkat (News feed) diserta foto Berita Acara Hasil Perhitungan Suara (Form dari KPPS) yang sudah ditandatangani oleh Ketua Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan para saksi, melalui aplikasi Quick Count;

g) Mengirimkan berita singkat (News feed) Citizen Journalism melalui aplikasi Quick Count; h) Membuat rekap manual dengan form yang telah disiapkan dan menyerahkannya kepada

koordinator lapangan.

D.

Tugas Koordinator Lapangan

1. Memastikan kesiapan relawan di wilayah kerjanya.

2. Bertanggung jawab menyampaikan sistematika pelaksanaan Quick Count Pilpres kepada para relawan serta mendistribusikan instrumen yang digunakan untuk pelaksanaan Quick Count pilpres tahun 2014.

3. Menjembatani (membantu) relawan yang kesulitan dalam pengiriman data hasil TPS. 4. Mengkoordinir seluruh relawan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

5. Berkoordinasi secara intensif dengan Tim Quick Count Pusat dan PIC Media Center berdasarkan wilayahnya (Daftar PIC Media Center dan Wilayahnya terlampir)

6. Membuat laporan dan mengirimkannya kepada Tim Quick Count Pusat (petunjuk penyusunan laporan terlampir dalam buku Juknis Korlap).

E.

Tingkat Partisipasi Relawan

Partisipasi 2000 relawan RRI yang tersebar di seluruh Indonesia 99,70% atau sebanyak 1994 relawan secara aktif mengirimkan data Quick Count.

Relawan RRI yang tersebar di seluruh Indonesia juga bertugas mengirimkan data exit poll, dengan cara setiap relawan diwajibkan mewawancarai responden 2 orang. Namun pada kenyataannya tidak semua relawan berhasil mewawancarai responden sesuai target sebanyak 4000 responden. Berdasarkan data pada system IT, hasil exit poll berjumlah 3.755 item atau sebanyak 93,87%.

Pengiriman News feeding bagi relawan jumlahnya tidak dibatasi sesuai dengan peristiwa yang terjadi di TPS yang bersangkutan. Dari 2000 relawan RRI yang tersebar di seluruh Indonesia

(32)

BAB VIII UKURAN KEBERHASILAN QUICK COUNT

Tujuan kegiatan Quick Count Pemilu Tahun 2014 LPP RRI telah disusun dalam buku panduan, adalah:

1. Mengembangkan peran LPP RRI dalam proses pemilihan umum di Indonesia melalui Quick Count.

2. Meningkatkan kredibilitas RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik melalui Pustlitbangdiklat. 3. Menyediakan data pembanding bagi beragam Quick Count yang telah ada, terutama dalam

konteks independensi LPP RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik.

Berdasarkan tujuan tersebut di atas maka sebagai ukuran keberhasilan Quick Count Pemilu Tahun 2014 ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil Quick Count LPP RRI yang akurat (margin error 0.64%) dan cepat dapat disejajarkan dengan lembaga penyelenggara hitung cepat lainnya.

2. Meningkatnya kredibilitas RRI sebagai lembaga penyiaran publik.

3. Tersedianya data Quick Count Pemilu Tahun 2014 LPP RRI yang independen dan didasarkan pada kaidah keilmuan, dapat menjadi referensi bagi masyarakat luas.

Gambar

Tabel 2.1 Struktur Kepanitiaan Quick Count
Tabel 2.2 Pemetaan TPS Amatan
Tabel 3.1 Daftar TPS Yang Belum Input Data
Tabel 4.1 Rekapitulasi TPS Amatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini menggunakan bahan mangkin sebagai agen pengawetan resin dalam proses penghasilan komposit matrik polimer. Mekanisma pengawetan dipengaruhi oleh kelikatan resin, suhu

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis.. Metode yang

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 19 sasaran strategis yang ingin dicapai dengan prioritas sasaran adalah: meningkatkan penerimaan Fakultas (bobot 10%),

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau

Definisi operasional dari visi tersebut adalah bahwa Kecamatan Andir harus melaksanakan upaya-upaya pemberdayaan kelembagaan dan individual aparatur serta masyarakat

Kawasan peruntukan hutan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf b terdapat di Distrik Kaimana, Distrik Buruway, Distrik Teluk Arguni, Distrik Arguni Bawah, Distrik

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

Babamı çok sevdiğini, diğer iki arkadaşını kendi ilerisin­ de görmeye tahammül edemediğini, onları zan altında bıra­ kıp, saraydan attırmak ve babamın yanında tek