• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK 3 TAHUN PEMERINTAHAN JOKOWI JK T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK 3 TAHUN PEMERINTAHAN JOKOWI JK T"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK 3 TAHUN PEMERINTAHAN JOKOWI - JK TERDAHAP

KOPERASI DI INDONESIA

Tugas Mata Kuliah : Ekonomi Politik

Dosen Pengampu : Yogi Pasca Pratama, SE, M.E

Disusun Oleh :

SHAFA SABILLA

F0114080

EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

SURAKARTA

(2)

A. LATAR BELAKANG

Koperasi dan UKM merupakan bagian integral dunia usaha nasional, mempunyai kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi serta memecahkan masalah ekonomi pada khususnya. Berbagai cara telah digunakan manusia untuk memecahkan permasahan ekonomi yang telah dihadapi salah satunya adalah koperasi. Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Pasal 1 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Dalam upaya membangun koperasi pemerintah pada umumnya turut secara aktif. Keikutsertaan pemerintah selain didorong oleh adanya kesadaran untuk turut serta dalam membangun koperasi, juga merupakan hal yang sangat diharapkan oleh gerakan koperasi. Hal ini antara lain didorong oleh terbatasnya kemampuan koperasi untuk membangun dirinya atas kekuatan sendiri.

Ada beberapa segi koperasi yang pembangunannya memerlukan bantuan pemerintah. Di satu pihak, melalui beberapa Departemen teknis yang dimilikinya, Pemerintah diharapkan dapat melakukan pembinaan secara langsung terhadap kondisi internal koperasi. Sebagaimana terjadi di Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM misalnya, dapat melakukan pembinaan dalam bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. Sedangkan departemen-departemen teknis yang lain dapat melakukan pembinaan sesuai dengan bidang teknis yang menjadi kompentensinya masing-masing.

Agar keikutsertaan pemerintah dalam pembinaan koperasi itu dapat berlangsung secara efektif, tentu perlu dilakukan koordinasi antara satu bidang dengan bidang lainnya. Tujuannnya adalah terdapat keselarasan dalam menentukan pola pembinaan koperasi secara nasional. Dengan terbangunnya keselarasan dalam pola pembinaan.koperasi, maka koperasi diharapkan dapat benar-benar meningkat kemampuannya, baik dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat di sekitarnya, maupun dalam turut serta membangun sistem perekonomian nasional.

(3)
(4)

B. PEMBAHASAN

1. Gambaran Singkat Kinerja Koperasi di Indonesia

Sejumlah jurnal dan penelitian ilmiah mengungkap koperasi di Indonesia memiliki banyak masalah yang membuatnya lemah. Suprayitno dalam Jurnal Ekonomi & Pendidikan (2007) memaparkan sejumlah masalah dan keterpurukan Koperasi di Indonesia. Salah satunya, menurutnya koperasi di Indonesia lebih sering dibentuk atas “paksaan” pemerintah. Koperasi lebih banyak dibentuk dari “atas” sehingga pengelolaan yang dilakukan oleh pengurus cenderung tidak sepenuh hati. Daya saing koperasi di Indonesia juga masih rendah dan hal ini diperparah karena koperasi harus berkompetisi di dalam pasar Indonesia yang liberal. Koperasi di Indonesia masih dikelola dengan manajerial yang tidak memadai, pengurus yang dipilih berdasarkan kecenderungan status sosial. Savitri dkk. dalam paparannya pada Economic Education Analysis Journal (2012) menyatakan bahwa partisipasi anggota adalah unsur utama keberhasilan koperasi. Sementara banyak koperasi di Indonesia memiliki tingkat partisipasi yang rendah

Berdasarkan data resmi dari Kementerian Koperasi dan UKM, sampai dengan bulan Desember 2015, jumlah koperasi di seluruh Indonesia tercatat sebanyak 212.135 unit, dengan jumlah keanggotaan sebanyak 37.783.160 orang. Jumlah koperasi aktif, juga mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Jumlah koperasi aktif mengalami peningkatan setiap tahunnya sejalan dengan bertambahnya koperasi tiap tahunnya, hal ini juga megakibatkan semakin banyaknya koperasi yang tidak aktif. Terjadi lonjakan SHU yang sangat tinggi pada tahun 2014. Corak koperasi Indonesia adalah koperasi dengan skala sangat kecil..

Berdasar data per Desember 2017, jumlah koperasi di Indonesia ada sebanyak 153.171 unit. Dari jumlah tersebut, anggota koperasi aktif tercatat sebanyak 26.535.640 orang juga tercatat ada koperasi yang tidak sehat sebanyak 62.347 unit dan 4.013 koperasi ditutup.

Tabel 1 Perkembangan Usaha Koperasi di Idonesia dari Tahun 2000-2015

(5)

2002 92.531 26.113 118.644 25.007.601 44.834 8.568.530,30 14.773.180.65 28.415.411,31 988.516,72 2003 93.800 29.381 123.181 27.282.658 44.661 9.419.987,16 14.939.422,15 31.683.699,39 1.871.926,70 2004 93.402 37.328 130.730 27.523.053 46.310 11.989.451 16.897.052 37.649.091 2.164.234 2005 94.818 40.145 1344.963 27.286.784 45.508 14.836.208,06 18.179.195,39 40.831.639,56 2.198.320,31 2006 98.944 42.382 141.326 27.776.133 46.057 16.790.860,53 22.062.212 62.718.499,78 3.216.817,65 2007 104.999 44.794 149.793 29.888.067 48.262 20.231.699,45 23.324.032,14 63.080.595,81 3.470.459,95 2008 108.930 46.034 154.964 27.318.619 47.150 25.560.380,03 27.271.935,23 68.446.249,39 3.964.818,55 2009 130.473 49.938 170.411 29.240.271 58.534 28.348.727,78 31.503.882,17 82.098.587 5.303.813,94 2010 124.855 52.627 174.482 30.461.121 55.818 30.102.013,90 34.686.712,67 76.822.082,40 5.662.164,24 2011 133.666 54.515 188.181 30.849.913 58.004 35.794.284,64 39.689.952,51 95.062.402,21 6.336.480,97 2012 139.321 54.597 194.295 33.869.439 65.986 51.422.621,07 51.403.537,20 119.182.690,08 6.661.925,53 2013 143.117 60.584 203.710 35.258.176 67.672 89.536.290,61 80.840.572,48 125.584.976,19 8.110.179,69 2014 147.249 62.239 209.488 36.443.953 80.008 105.800.829,73 94.861.986,91 189.858.671,87 14.898.647,12 2015 150.223 61.912 212.135 37.783.160 58.107 142.850.992,83 99.794.403,06 266.134.619,42 17.320.663,92

Sumber : Kemenkop UKM sudah diolah

2. Kinerja Pemerintahan Jokowi – JK Terhadap Koperasi a. Program Kementerian Koperasi

Dalam agenda Nawa Cita Presiden Jokowi – Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kementerian Koperasi dan UKM mengemban mandat Nawacita ke-6 meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional dan Nawa Cita ke-7 menggerakkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Tiga tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Kementerian Koperasi dan UKM terus konsisten menjalankan program mewujudkan kedua Nawacita. Ada tiga program prioritas Kementerian Koperasi dan UKM, adalah Program Pengembangan Koperasi dan UKM, Akses Pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM, dan Pemberdayaan UMKM melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional. Ketiganya dijabarkan dalam berbagai program strategis.

Program Pengembangan Koperasi dan UKM, terdiri dari tiga langkah strategis, yaitu Reformasi Koperasi. Reformasi Koperasi terdiri dari tiga tahapan yakni Rehabilitasi, Reorientasi dan Pengembangan.

Rehabilitasi dengan memangkas jumlah koperasi di Indonesia. Koperasi-koperasi yang tidak aktif dan tidak jelas kegiatannya dicabut izinnya.

(6)

pembaharuan organisasi koperasi melalui pemutakhiran data koperasi dengan cara pembekuan dan pembubaran koperasi dengan online base data system sehingga koperasi mempunyai nomor induk koperasi (NIK) serta membangun sistem administrasi badan hukum koperasi secara online untuk mempermudah pendirian badan hukum koperasi. Setelah melalui verifikasi koperasi yang mendapat NIK dan sertifikat NIK sejak tahun 2015 terealisasi sebanyak 10.827 sertifikat NIK.

Reorientasi yang dilakukan dengan mengubah paradigma pembangunan koperasi dari kuantitas menjadi kualitas untuk mewujudkan koperasi modern berkualitas dan berdaya saing tinggi. Upaya ditempuh untuk meningkatkan kualitas koperasi adalah membangun koperasi berbasis informasi teknologi (IT), kerja sama dengan notaris untuk penerbitan akte koperasi secara online telah terealisasi sebanyak 9.094 akta koperasi. Selanjutnya, menerbitkan izin usaha mikro dan kecil (IUMK) bagi pelaku usaha mikro dan kecil telah tercapai sebanyak 175.450 IUMK. Selanjutnya, fasilitasi standardisasi sertifikasi produk melalui hak atas kekayan intelektual (HAKI) terealisasi sebanyak 1.976 sejak 2015.

Sementara Pengembangan, dengan meningkatkan kapasitas koperasi melalui regulasi yang kondusif, perkuatan SDM, kelembagaan, pembiayaan, pemasaran dan teknologi. melakukan perubahan secara bertahap dan terukur meliputi kajian terhadap regulasi yang menghambat perkembangan koperasi, memperkuat akses pembiayaan, melalui KUR dan dana bergulir dari Lembaga Penyaluran Dana Bergulir (LPDB) dan pengembangan koperasi sektor riil khususnya

(7)

Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Kementerian ATR) sudah ada 42 koperasi yang tersebar di sembilan provinsi, yaitu Kalsel, Riau, Sumsel, Kalteng, Gorontalo, Papua Barat, Kalbar, Sumbar, dan Maluku.

Kementerian Koperasi dan UKM juga mendorong kemudahan akses pembiayaan koperasi dan UMKM. Hal ini dilakukan dengan mendorong percepatan penyaluran KUR. Berdasarkan data penyaluran KUR telah mencapai Rp 69,6 triliun atau 65,5% dari total target KUR sebesar Rp 106,2 triliun kepada 3.098.515 juta debitur.

b. Kontribusi Koperasi terhadap PDB

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atas kontribusi sektor koperasi terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) per triwulan III 2017 yang mencapai 4,48 persen.

Adapun cara PDB nasional per triwulan III 2017 mencapai Rp10.096 triliun. Dengan demikian, kontribusi sektor koperasi terhadap PDB Nasional, data berdasar triwulan III 2017, harga setara Rp452 triliun.

Angka ini sedikit lebih baik dibandingkan dengan koperasi pada PDB di periode yang sama pada 2016, yaitu 3,99 persen. Artinya, kenaikan kontribusi sektor koperasi terhadap PDB pada tahun ini mengalami kenaikan sekitar 0,5 persen dibanding 2016.

Kontribusi koperasi ke PDB nasional masih sekitar 1,71 persen pada 2014. Sekarang mencapai 4 persen.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Savitri, Ichdah Ayu., DWP, Sucihatiningsih., & Margunani. (2012). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Partisipasi Anggota Terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Economi Education Analysis Journal.

Suprayitno, Bambang. (2007). Kritik Terhadap Koperasi (Serta Solusinya) Sebagai Media Pendorong Pertumbuhan UMKM. Jurnal Ekonomi & Pendidikan.

http://www.depkop.go.id/berita-informasi/data-informasi/data-koperasi/ diakses 26 Desember 2017

https://m.timesindonesia.co.id/read/128521/20160712/172159/koperasi-di-indonesia-perkembangannya-kini/ diakses 1 Januari 2018

https://tirto.id/kontribusi-koperasi-ke-pdb-2017-capai-448-persen-setara-rp452-t-cCQc diakses 6 Januari 2017

http://krjogja.com/web/news/read/46906/home3.html diakses 1 Januari 2018

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3085101/ini-3-jurus-reformasi-koperasi-ri diakses 5 Januari 2018

Gambar

Tabel 1 Perkembangan Usaha Koperasi di Idonesia dari Tahun 2000-2015

Referensi

Dokumen terkait

1. Didapat 5 spesies tumbuhan yang belum diketahui namanya. Jumlah suatu spesies pada tiap plot berbeda-beda. Kondisi lingkungan tempat pembuatan petak minimal area adalah

mempergunakan harta kekayaan perseroan, dilarang menggunakan informasi perseroan, tidak menggunakan posisi untuk kepentingan pribadi, tidak mengambil atau menahan

Gambar 20 Jumlah individu lima spesies lebah penyerbuk dominan dalam kaitannya dengan jumlah tanaman berbunga pada pengamatan bulan April-Mei 2006... Kelimpahan Serangga

Suatu ruang waktu stasioner dengan momentum sudut tertentu akan menunjukkan efek yaitu kerangka inersial lokal di se- ret ke arah yang sama dengan arah rotasi bintang.. Hal ini

Sesuai dengan arah kebijakan di bidang ekonomi dalam Garis- Garis BesarHaluan Negara (GBHN) Tahun 1999-2004, kebijakan fiskal diarahkan untuk menyehatkan anggaran pendapatan

Pada fase MF jumlah nitrogen yang diserap oleh tanaman semakin besar dengan peningkatan pemberian nitrogen, sedangkan pada perlakuan kerapatan populasi jumlah nitrogen semakin

Hasil sidik ragam pada pertumbuhan dan hasil tanaman seledri menunjukkan bahwa interaksi antara media tanam dan konsentrasi larutan nutrisi berpengaruh nyata terhadap

Dengan : Ft // = kuat tarik sejajar serat yang diperoleh dari uji tarik bahan Ag = luas bruto penampang yang besarnya diberikan sebesar 75% dari luas tampang Ci = rasio