• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Program Corporate Identity yan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Program Corporate Identity yan (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PROGRAM

CORPORATE IDENTITY

YANG

DILAKUKAN OLEH DEPARTEMEN KOMUNIKASI

PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 PADA TAHUN 2012

JURNAL

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat

Utama Komunikasi Bisnis

Oleh:

Yuniar Ratna Sari

NIM. 0811220151

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI BIDANG MINAT KOMUNIKASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

Yuniar Ratna Sari. 2014. Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Malang. MANAJEMEN PROGRAM

CORPORATE IDENTITY YANG DILAKUKAN OLEH DEPARTEMEN

KOMUNIKASI PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 PADA TAHUN 2012

Dibimbing oleh Maya Diah Nirwana dan Yuyun Agus Riani

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya keinginan AJB Bumiputera 1912 untuk melakukan perubahan corporate identity pada tahun 2012. Direksi ingin menjadikan corporate identity AJB Bumiputera 1912 menjadi terlihat lebih fresh, modern, dan terpercaya. Hal ini dikarenakan AJB Bumiputera 1912 genap berusia 1 abad dan adanya persaingan dunia asuransi di Indonesia yang mulai dikuasai oleh perusahaan asing. Departemen Komunikasi Perusahaan sebagai pihak yang bertugas untuk mengelola corporate identity AJB Bumiputera 1912 melakukan sebuah manajemen program corporate identity yang bertujuan untuk menciptakan corporate identity AJB Bumiputera 1912 yang kuat dan efektif.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis manajemen program corporate identity yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 pada tahun 2012. Metode penelitian yang dipergunakan yaitu tipe penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif Miles dan Hubermen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis manajemen program

corporate identity yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 pada tahun 2012 mencakup tahap investigasi, pengembangan desain singkat, generasi konsep desain, pembuatan desain, peluncuran, implementasi desain, pemantauan, dan pengembangan. Desain corporate identity baru AJB Bumiputera 1912 mampu menampilkan kesan fresh, modern, dan dapat dipercaya yang sesuai dengan tujuan dibentuknya corporate identity baru. Selain itu adanya peran Public Relations Officer diharapkan mampu mengurangi kemungkinan pecahnya corporate identity di seluruh kantor AJB Bumiputera 1912 di seluruh Indonesia. Namun, terdapat beberapa kekurangan, yaitu lamanya waktu implementasi yang dibutuhkan untuk menyeragamkan seluruh corporate identity di seluruh kantor AJB Bumiputera 1912 yang direncanakan memakan waktu hingga lima tahun, kurangnya frekuensi penayangan iklan korporat AJB Bumiputera 1912 yang ditayangkan di media massa, serta kurangnya evaluasi yang memadai.

(3)

PENDAHULUAN

Dewasa ini asuransi masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia karena dianggap belum menjadi suatu kebutuhan. Asuransi masih kalah pamor jika dibandingkan dengan produk lembaga keuangan lain seperti halnya bank. Menurut Kitab UU No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian, asuransi didefinisikan sebagai berikut: “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ke-3 yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan.”

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pengguna asuransi di Indonesia pada 2011 baru berhasil menembus 55,67 juta jiwa (23%) dari total penduduk Indonesia yang mencapai 241 juta jiwa (Radar Banten, 2012: 1). Hal ini menjadikan bisnis asuransi sebagai bisnis yang lesu namun juga sekaligus menjadi menarik karena masih begitu besarnya pangsa pasar asuransi di Indonesia yang dapat digarap oleh para pemasar asuransi. Asuransi sebagai bisnis yang berbasis kepada kepercayaan masyarakat menjadikan perusahaan asuransi melakukan berbagai cara dalam mendapatkan calon nasabah, mulai dari penawaran produk yang lebih beragam, pelayanan yang lebih prima, hingga promosi yang menarik. (Radar Banten, 2012:1).

(4)

perusahaan. Gambaran tersebut merupakan situasi ideal dan dapat diciptakan (Napoles, 1998: 20).

AJB Bumiputera 1912 sebagai salah satu perusahaan asuransi tertua di Indonesia tampaknya menyadari benar hal itu. Hal ini terlihat dari data statistik yang menunjukkan bahwa pada usianya yang ke-99 tahun, AJB Bumiputera 1912 tetap menjadi salah satu dari lima market leader asuransi di Indonesia. AJB Bumiputera 1912 berada di tengah kepungan perusahaan asuransi asing yang memiliki modal besar hingga 8,5 triliun rupiah serta didukung teknologi informasi yang tinggi dalam sistem integrasi operasionalnya. Total pendapatan premi AJB Bumiputera 1912 tahun 2010 saja mencapai Rp 4,9 triliun dengan jumlah pemegang polis mencapai 4,2 juta nasabah (Interaktif Tempo, 2011: 1). Sedangkan jumlah keseluruhan nasabah Bumiputera hingga saat ini adalah sekitar 9,5 juta nasabah atau sekitar 17% dari total penetrasi pasar asuransi di Indonesia (Sumber: Kabag PSDM AJB Bumiputera 1912 Wilayah Malang).

Pada tahun 2012 bersamaan dengan momen ulang tahun perusahaan yang ke-100 tahun, AJB Bumiputera 1912 memutuskan untuk melakukan perubahan corporate identity mereka. Perubahan corporate identity tersebut bertujuan untuk melakukan penyegaran penampilan perusahaan di mata para stakeholder guna semakin meningkatkan kinerja perusahaan di pasar asuransi Indonesia. Perubahan corporate identity AJB Bumiputera 1912 ditandai dengan berubahnya logo

perusahaan yang berimplikasi pada unsur-unsur corporate identity lainnya seperti papan nama, website, brosur, dan company profile. Perubahan corporate identity di AJB Bumiputera 1912 ini dilakukan oleh sebuah departemen khusus yang disebut Departemen Komunikasi Perusahaan (DKP) yang bertempat di gedung pusat di Jakarta, yaitu Wisma Bumiputera. Departemen Komunikasi Perusahaan yang terbentuk pada tahun 2008 ini bertugas melakukan kegiatan manajemen program corporate identity.

(5)

digunakan adalah meliputi pengenalan masalah, pengembangan strategi, pelaksanaan rencana aksi, implementasi, dan evaluasi (Van Riel, 1997: 349). Manajemen program corporate identity menjadi tema yang penting diangkat sebagai penelitian komunikasi karena corporate identity merupakan bagian penting di dalam komunikasi perusahaan. Sebagaimana disampaikan oleh Gray

(2011: 1) bahwa, ”Variabel fundamental dalam proses mengelola identitas perusahaan adalah corporate identity, corporate communication, corporate image, dan corporate reputation”. Program corporate identity dapat menjadi alat komunikasi yang kuat dan efisien. Saat digunakan secara tepat, perusahaan bisa mendapatkan esensi dan efek dan hasil yang berarti (Karadeniz, 2009: 5).

Berdasarkan uraian di atas, memahami bagaimana manajemen program corporate identity dilakukan oleh sebuah perusahaan asuransi tertua dan terbesar di tanah air menjadi menarik. Bukan hanya pada sisi bagaimana corporate identity itu dikomunikasikan kepada para stakeholder dan bagaimana image yang timbul di benak stakeholder, tetapi juga bagaimana Departemen Komunikasi Perusahaan memproduksi unsur-unsur corporate identity AJB Bumiputera 1912 sebagai upaya untuk memenangkan persaingan di dunia asuransi Indonesia.

RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimana manajemen program corporate identity yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 dalam Upaya

Memenangkan Persaingan Asuransi di Indonesia”

METODE PENELITIAN

(6)

2006: 58). Peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif, yang digunakan untuk menggambarkan (mendeskripsikan) secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu yang diteliti. Fokus penelitian ini adalah untuk menggambarkan perilaku atas realitas yang sedang terjadi (what exist at the moment) tanpa menjelaskan hubungan antar variabel (Kriyantono, 2006: 61 dan 69). Hasil dari penelitian ini adalah berupa deskripsi mendalam mengenai bagaimana manajemen program corporate identity yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 pada Tahun 2012.

Lokasi penelitian berada di Wisma Bumiputera Jakarta. Teknik pemilihan informan dilakukan melalui teknik purposive sampling, dengan kategori informan kunci terdiri dari Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan, Kepala Bagian Corporate Communication, Staf Bagian Corporate Communication. Sedangkan kategori informan pendukung terdiri dari pegawai dan nasabah AJB Bumiputera 1912, serta masyarakat. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik Miles dan Hubberman yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

PEMBAHASAN

Manajemen program corporate Identity yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 dalam rangka memenangkan persaingan asuransi di Indonesia mencakup tujuh tahapan, yaitu:

1. Tahap Investigasi

Tahap investigasi dalam manajemen program corporate identity yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi AJB Bumiputera 1912 mencakup serangkaian wawancara dengan para kepala cabang, BPA (Badan Perwakilan Anggota), penerbit polis, dan pemangku kepentingan di tingkat senior, survey online untuk mengumpulkan persepsi internal pemangku kepentingan dari AJB

(7)

pesaing), serta sebuah audit visual pada stationery dan forms, kendaraan perusahaan, signs, iklan, kemasan, produk, point of sale material, laporan tahunan, printed publicity material, showrooms, pameran, pabrik, bangunan kantor (interior dan eksterior), dan seragam.

Hal ini telah sesuai dengan yang disampaikan oleh Smith (2004: 325), bahwa audit komunikasi digunakan untuk meneliti bagaimana organisasi ini diterima internal oleh karyawan sendiri dan secara eksternal oleh sejumlah audiens yang berbeda. Begitu citra ideal ditentukan, kesenjangan antara citra ideal dan yang terjadi saat ini dapat diatasi. Hal ini sebagai pembuka jalan untuk memperbaiki, memodifikasi atau merancang sebuah identitas perusahaan baru. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada Brand Application User Manual, diketahui bahwa kegiatan peninjauan kembali data yang ada mengenai perusahaan, pasar, dan pesaing dilakukan hanya berdasarkan atas hasil survey online dengan para pemangku kepentingan perusahaan seperti karyawan, agen, dan pemegang polis (nasabah). Dengan hanya mempertimbangkan hasil survey online dengan para pemangku kepentingan perusahaan tanpa melihat lebih jauh

bagaimana kinerja pesaing dan keadaan pasar, tentu hasil investigasi yang didapat akan kurang lengkap. Peninjauan kembali data yang ada mengenai perusahaan, pasar, dan pesaing. Ini akan berasal dari sumber internal dan informasi yang dipublikasikan, yaitu berita tentang perdagangan & bisnis, laporan pasar, laporan pialang saham (Design Business Association, 2003:7). Laporan tahunan AJB Bumiputera 1912 dapat menjadi sumber yang lengkap dan akurat untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan selama setahun terakhir.

2. Tahap Pengembangan Desain Singkat

(8)

(Sumber Daya Manusia), money (sumber dana), minutes (waktu), measurement (pengukuran). Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 telah menjabarkan unsur SOSTT + 4Ms secara lengkap yaitu:

1. Situasi Terkini

Situasi yang terjadi saat ini adalah adanya kecenderungan perlambatan kinerja produktivitas AJB Bumiputera 1912. AJB Bumiputera 1912 yang sebelumnya menjadi asuransi jiwa nomor satu di Indonesia.

2. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 dalam pengelolaan corporate identity adalah agar AJB Bumiputera 1912 dapat terus mengikuti perkembangan dunia asuransi di Indonesia yang semakin dinamis sehingga masyarakat akan lebih tertarik untuk berasuransi di AJB Bumiputera 1912 yang tentunya akan meningkatkan produktivitas perusahaan, sehingga diharapkan perusahaan akan kembali menduduki peringkat satu.

3. Strategi

Strategi yang akan ditempuh oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 berkenaan dengan hal tersebut di atas adalah dengan memperbaharui corporate identity AJB Bumiputera 1912.

4. Taktik

Taktik yang akan digunakan adalah dengan mengganti logo AJB Bumiputera 1912 dan beberapa komponen corporate identity-nya seperti: papan nama, kendaraan operasional, brosur, website, company profile, merchandsise, dan stationery.

5. Sasaran

(9)

6. Sumber Daya Manusia, yang terdiri atas:

a. Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 sebagai brand police.

b. Departemen Umum AJB Bumiputera 1912 dalam penyediaan fasilitas kantor, dan pengadaan barang yang memuat unsur corporate identity.

c. Divisi Properti AJB Bumiputera 1912 dalam hal pengadaan papan nama, dan pengelolaan bangunan kantor.

d. Public Relations Officer (PRO) di tiap Kantor Wilayah AJB Bumiputera 1912 di seluruh Indonesia yang berfungsi sebagai Agent of Change, yaitu sebagai penunjang dari peran Departemen

Komunikasi. 7. Sumber Dana

Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 akan menyerahkan proposal anggaran biaya kepada Tim Anggaran dari Deartemen Keuangan AJB Bumiputera 1912 tentang alokasi dana yang akan digunakan berkaitan dengan program corporate identity AJB Bumiputera 1912 yang baru. Tim Anggaran nantinya yang akan memutuskan apakah proposal tersebut diterima atau ditolak. Alokasi Waktu

8. Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan seluruh penggantian unsur corporate identity di seluruh kantor wilayah dan cabang AJB Bumiputera 1912 yang jumlahnya sekitar 500 kantor diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 3-5 tahun.

9. Pengukuran

Selain Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912, Public Relations Officer-lah yang akan memantau di setiap Kantor

(10)

3. Tahap Generasi Konsep Desain

Tahap generasi konsep desain yang dilakukan oleh pihak konsultan dilakukan dengan mulai membuat beberapa rancangan logo baru AJB Bumiputera 1912. Beberapa rancangan logo baru tersebut kemudian dipresentasikan kepada Direksi AJB Bumiputera 1912 serta Badan Perwakilan Anggota sehingga terpilih logo baru AJB Bumiputera 1912 yang baru seperti di bawah ini:

Logo Baru AJB Bumiputera 1912

(Sumber: www.bumiputera.com)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti melihat bahwa logo baru yang dipilih oleh pihak AJB Bumiputera 1912 telah sesuai dengan brief program corporate identity baru (situasi, tujuan, strategi, taktik, sasaran, sumber daya manusia, waktu, dana, pengukuran) yang telah mereka buat. Di dalam brief telah disebutkan bahwa situasi terkini perusahaan adalah bahwa AJB Bumiputera 1912 tengah mengalami kecenderungan perlambatan kinerja produktivitas perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perubahan corporate identity dimana corporate identity baru tersebut mampu membawa menampilkan kesan yang kuat bahwa AJB Bumiputera 1912 adalah market leader asuransi di Indonesia yang telah berdiri satu abad, namun tetap dapat tampil lebih fresh, modern, dan mampu mengikuti perkembangan dunia asuransi di Indonesia.

(11)

Indonesia. Menurut Rustan (2009: 16), dalam sebuah corporate identity logo diibaratkan sebagai wajah dari seseorang, sedangkan keseluruhan badannya merupakan identitas (termasuk logo). Bentuk mahkota memang identik dengan kekuatan, kekuasaan maupun kedaulatan seorang penguasa. Bentuk mahkota pada logo baru yang terpilih sesungguhnya juga mengandung bentuk tiga figur manusia yang dimaksudkan untuk merepresentasikan tiga orang pendiri perusahaan, dan sekaligus merepresentasikan konsep mutualitas antara tiga stakeholder perusahaan, yaitu pemegang polis, karyawan, negara.

Logo yang baik mencakup beberapa hal, yaitu: unik, mempunyai tingkat keterbacaan, simpel/ sederhana, mudah diingat, mudah dihubungkan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan atau organisasi dan mudah mengaplikasikannya (Kusrianto, 2007: 234). Menurut peneliti, makna yang terkandung di dalam bentuk mahkota sekaligus tiga figur manusia tersebut adalah sangat tepat merepresentasikan identitas AJB Bumiputera 1912. Akan tetapi, dengan dengan dualitas makna yang ingin disampaikan melalui logo tersebut (mahkota sebagai konsep kekuasaan dan figur manusia sebagai konsep mutualitas) justru melemahkan bentuk logo itu sendiri. Sehingga pada awalnya sebelum peneliti mengetahui makna dari logo baru AJB Bumiputera 1912, peneliti justru melihat logo tersebut kurang memiliki kesan yang kuat sebagai bentuk mahkota, peneliti hanya mampu melihat bentuk tiga figur manusia yang merepresentasikan bahwa AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi yang melindungi jiwa manusia (diwakili figur manusia).

(12)

4. Tahap Pengembangan Desain

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ibu Selvie, karakteristik umum yang ingin ditampilkan oleh corporate identity AJB Bumiputera yang baru adalah dinamis, modern, dan fresh tanpa meninggalkan aset utama perusahaan

seperti yang disampaikan dalam hasil riset konsultan, yaitu “aman/ dapat dipercaya”. Hal ini untuk menggambarkan bahwa meskipun AJB Bumiputera

1912 telah berusia satu abad, tetapi ia tetap mampu mengikuti perkembangan dunia asuransi di Indonesia yang semakin dinamis.

Dari segi komposisi desain, peneliti melihat bahwa desain yang ditampilkan oleh konsultan sudah cukup mewakili kesan fresh dan modern seperti yang diinginkan oleh AJB Bumiputera 1912. Namun terdapat beberapa hal yang peneliti pandang dapat menimbulkan kebingungan terhadap para stakeholder, yaitu berkaitan dengan warna logo perusahaan yang tidak konsisten berwarna biru. Pada beberapa desain unsur corporate identity yang memakai warna dasar biru atau hitam seperti pada desain merchandise, spanduk, dan stationery, konsultan memasukkan logo perusahaan yang berwarna putih. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kebingungan kepada stakeholder, apakah logo AJB Bumiputera 1912 berwarna biru ataukah berwarna putih seperti pada gambar berikut ini:

Perbedaan Warna Logo pada Merchandise dan Spanduk

(13)

Hal ini tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh Smith (2004: 325) bahwa seorang manajer desain harus menentukan secara konsisten kebutuhan grafis yang tepat untuk setiap kontak visual serta pentingnya konsistensi berlaku di seluruh spektrum komunikasi.

5. Tahap Peluncuran

Secara umum, strategi yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 dalam melakukan program komunikasi corporate identity telah meliputi: menentukan tujuan komunikasi, menentukan

target sasaran, memilih media dan cara yang tepat, merancang pesan, implementasi, dan evaluasi (Van Riel, 1997: 351). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan, peneliti melihat bahwa tujuan komunikasi yang ingin dicapai oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera adalah efek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Efek kognitif yang ingin dicapai adalah agar target sasaran mengetahui bahwa AJB Bumiputera 1912 tengah mempunyai corporate identity baru yang modern, fresh, dan terpercaya sehingga terdapat pengenalan dan pemahaman secara positif tentang keberadaan corporate identity baru AJB Bumiputera 1912 oleh target sasaran.

Efek afektif, yakni kegiatan-kegiatan komunikasi yang dilaksanakan mampu memberikan kepuasan dalam bentuk perasaan bahagia bagi target sasaran hasil dari mengikuti serangkaian program peluncuran corporate identity AJB Bumiputera 1912 yang melibatkan seluruh stakeholder seperti kegiatan Fun Bike dan Fun Walk.Efek psikomotorik, yakni diharapkan mampu mengubah perilaku target sasaran untuk bisa tertarik pada keunggulan-keunggulan AJB Bumiputera 1912 hingga banyak yang ingin berasuransi maupun bekerjasama dengan AJB Bumiputera 1912.

(14)

di media massa (cetak, elektronik, online) dan kegiatan dengan skala besar semacam Fun Walk & Fun Bike untuk seluruh stakeholder, dan majalah internal khusus untuk menyasar internal perusahaan. Pemilihan media massa untuk pengkomunikasian corporate identity AJB Bumiputera 1912 telah sesuai dengan teori bahwa bagi organisasi, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi atau berita kepada masyarakat dan juga pemerintah dan dalam pembentukan pendapat umum (Rachmadi dalam Wardhani, 2008: 7). Metode efektif dan ekonomis untuk berkomunikasi dengan publik yang besar atau eksternal dan tersebar luas adalah melalui media massa seperti koran, majalah, radio, televisi, website, buku, dan lainnya (Cutlip, Centre, dan Broom, 2005:240)

Identifikasi pesan utama yang ingin disampaikan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 adalah bahwa AJB Bumiputera 1912 tengah melakukan perubahan corporate identity. Setelah beberapa tahap di atas, penyelenggaraan program komunikasi corporate identity pun kemudian dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 mulai tanggal 1 Februari 2012 yang ditandai dengan launching logo AJB Bumiputera 1912 dan diikuti rangkaian kegiatan lainnya seperti iklan korporat dan Fun Walk.

Tahap selanjutnya yaitu evaluasi yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 adalah dalam bentuk media monitoring juga telah sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Wardhani (2008:

139) bahwa media monitoring merupakan upaya yang dilakukan untuk mengevaluasi keoptimalan media relations dengan mengukur keberhasilan program yang dibuat oleh perusahaan. Akan tetapi berdasarkan hasil observasi peneliti, media monitoring yang dirangkum dalam sebuah tabel belum memuat informasi secara lengkap karena hanya memuat tanggal peluncuran berita, nama media massa, dan judul tulisan. Sedangkan menurut Wardhani (2008: 140), upaya-upaya yang dilakukan perusahaan berkaitan dengan media monitoring adalah sebagai berikut:

(15)

2. Melihat posisi letak halaman 3. Melihat luas kolom publikasi 4. Metode analisis isi

6. Tahap Implementasi Desain

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan, implementasi yang dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 memang dilakukan secara bertahap sesuai dengan brief yang disusun di awal. Saat peneliti melakukan observasi di Wisma Bumiputera, seluruh unsur-unsur corporate identity yang meliputi papan nama eksterior dan interior, kendaraan operasional, brosur, company profile, website, stationery, telah diganti yang baru. Sedangkan saat peneliti kembali ke Malang pada bulan Mei, peneliti melihat papan nama eksterior yang menempel pada tiang di Kantor Cabang AJB Bumiputera 1912 Singosari dan Kantor Cabang AJB Bumiputera 1912 Pasuruan belum dilakukan penggantian (masih memakai logo lama). Sedangkan papan nama yang menempel di gedung sudah diganti dengan yang memakai logo baru. Penggantian papan nama eksterior yang menempel di tiang di kedua kantor cabang AJB Bumiputera 1912 tersebut baru dilakukan pada bulan November 2012. Hal ini menunjukkan bahwa memang Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 melakukan implementasi corporate identity yang baru secara bertahap guna menghindari pembengkakan biaya.

(16)

7. Tahap Pemantauan dan Pengembangan

Tahap pemantauan corporate identity AJB Bumiputera 1912 dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan yang berkedudukan di Wisma Bumiputera, Jakarta. Departemen Komunikasi Perusahaan kemudian memilih beberapa orang Public Relations Officer guna menjadi kepanjangan tangan mereka sekaligus Agent Of Change di tiap kantor wilayah AJB Bumiputera di seluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 22 kantor wilayah. Public Relations Officer (PRO) yang dijadikan Agen of Change di setiap kantor Wilayah AJB Bumiputera 1912 harus dapat mendukung secara penuh pemeliharaan corporate identity di wilayah yang menjadi tanggungjawabnya. Menurut pengamatan

peneliti, ide untuk mengangkat perwakilan Departemen Komunikasi Perusahaan di setiap kantor wilayah AJB Bumiputera 1912 adalah sangat baik mengingat jumlah personil Departemen Komunikasi Perusahaan di Wisma Bumiputera hanyalah sepuluh orang, sedangkan jumlah kantor AJB Bumiputera 1912 adalah sekitar 500 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tugas dari Public Relations Officer tidaklah mudah, sebab dia harus mengawasi corporate identity di beberapa kantor cabang yang menjadi wilayahnya, padahal kantor cabang tersebut berada di kota-kota yang berbeda. Selain itu tugasnya sebagai Agent of Change juga mengharuskannya untuk membina para karyawan AJB Bumiputera 1912 di wilayahnya agar dapat mencerminkan corporate identity AJB Bumiputera 1912 di dalam kinerjanya sehari-hari

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah peneliti jabarkan pada BAB IV, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

(17)

generasi konsep desain, pengembangan desain, peluncuran, implementasi, pemantauan, dan pengembangan.

2. Desain corporate identity baru AJB Bumiputera 1912 mampu menampilkan kesan fresh, modern, dan dapat dipercaya yang sesuai dengan tujuan dibentuknya corporate identity baru.

3. Terdapat Public Relations Officer di tiap Kantor Wilayah Bumiputera di seluruh Indonesia yang berperan untuk meminimalkan kemungkinan pecahnya identitas yang diterima oleh target sasaran

4. Waktu implementasi yang dibutuhkan untuk menyeragamkan corporate identity di seluruh kantor AJB Bumiputera 1912 membutuhkan waktu

hingga lima tahun.

5. Frekuensi penayangan iklan corporate AJB Bumiputera 1912 di media massa sangat jarang.

6. Evaluasi program corporate identity belum dilakukan oleh Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti sampaikan di atas, berikut ini adalah saran yang dapat peneliti berikan:

1. Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 hendaknya segera mengintegrasikan corporate identity yang baru guna mengurangi kemungkinan kebingungan dari audiens apabila melihat pecahnya corporate identity AJB Bumiputera 1912.

2. Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 hendaknya lebih meningkatkan pengawasan dan pengoptimalan peran Public Relation Officer di seluruh kantor AJB Bumiputera 1912 yang mencapai sekitar 500

kantor guna menjaga kepaduan corporate identity AJB Bumiputera 1912. 3. Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 hendaknya

(18)

1912 di media massa agar masyarakat semakin paham akan corporate identity baru AJB Bumiputera 1912.

4. Departemen Komunikasi Perusahaan AJB Bumiputera 1912 hendaknya segera melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang program corporate identity AJB Bumiputera 1912 guna mengetahui keberhasilan program ini.

DAFTAR PUSTAKA

Argenti, Paul A. 2009. Corporate Communication. Fifth Edition. New York: Mc Graw Hill

Chatra, Emeraldy, & Nasrullah, Rulli. 2008. Public Relations Strategi Kehumasan Dalam Menghadapi Krisis. Bandung : Maximalis

Cutlip, Scott M., dan Broom. 2005. Effective Public Relations: Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Kehumasan dengan Sukses. Jakarta: INDEKS

Kelompok Gramedia

Fombrun, J. Charles. 1996. Reputation: Realizing Value From The Corporate Image. Boston: Harvard Business School Press

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Grup

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset

Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

(19)

Punch, Keith F. 2005. Introduction to Social Research. Second Edition. London: Sage Publication

Riduwan. 2003. Skala Pengukuran Variable-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Smith, P.R. 2004. Marketing Communications: An Integrated Approach. London:

Kogan Page

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Jakarta: Buku Kita

Wardhani, Diah. 2008. Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wisadirana, Darsono. 2005. Metode Penelitian dan Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: UMM Press

Jurnal:

Cenadi, Christine Suharto. 1999. Corporate Identity, Sejarah dan Aplikasinya. Jurnal Nirmana 1(2), p. 1-8

Van Riel, Cess, & Balmer. 1997. Corporate Identity: The Concept, its Measurement and Management. European Journal of Marketing 31(5/6),

pp. 340-355. MCB University Press, 0309-0566

Thesis:

(20)

Internet:

Darmawan, Indra. 2008. Arti Garis, Warna, dan Bentuk Pada Sebuah Logo. online. http://www.ilmugrafis.com diakses pada Juni 2012

Johan. 2012. Pengertian dan Arti Warna. online. http://www.ilmugrafis.com diakses pada Juni 2012

Kurnia, Ahmad. 2008. Manajemen Komunikasi. online. http://manajemenkomunikasi.blogspot.com diakses pada 11 Maret 2012

Susanto, AB. 2005. Identitas Korporat. online. http://www.jakartaconsulting.com diakses pada 12 September 2011

Tim Interaktif Tempo. 2011. Asuransi Jiwa. online. http://bataviase.co.id diakses pada 13 Agustus 2011

Tim Kontan. 2011. Kinerja AJB Bumiputera 1912 Tahun Ini. Online. http://kontan.co.id diakses pada Mei 2012

Tim Radar Banten. 2012. Asuransi, Penting Gak Sih? online. http://www.radarbanten.com diakses pada 15 Januari 2012

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax.. Iwan Junaedi

selesai dengan membawa Dokumen Penawaran, Administrasi dan Biaya Asli dan Copy sesuai dengan yang di Upload melalui SPSE www.lpsetangerangselatan.go.id. Demikian disampaikan

“Wanita-wanita yang sudah tua sama seperti itu, terhormat di dalam tingkah lakunya, tidak jahat, tidak diperbudak oleh banyak anggur, pengajar apa yang baik, sehingga mereka

Muatan perencanaan RTRW Kabupaten Bone 2011-2031, meliputi: rencana tata ruang kawasan lindung dan budidaya; kawasan perkotaan; kawasan perdesaan; kawasan pesisir; rencana

kekuasaan Vietnam dan kepekaan etnis. Akan tetapi, pihak Prancis juga telah mulai mengorganisasi unit!unit kolonial pribumi untuk dimanaatkan di daerah utara, yang diambil

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2008 IV-4 menyatakan bahwa APBD merupakan dasar Pengelolaan Keuangan Daerah dalam masa satu tahun anggaran terdiri

Hasil penelitian tentang tindak tutur permintaan dalam bahasa Jepang pada Film Tokyo Love Story ini menunjukkan dalam interaksi masyarakat Jepang tuturan senioritas, yang lebih

Menguji kelayakan teknologi VSAT IP dengan frekuensi Ku-band untuk diterapkan pada satelit Palapa D di Indonesia sebagai solusi peningkatan kebutuhan layanan