• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Bioteknologi dan Biolo (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Bioteknologi dan Biolo (4)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

BI OT EK N OLOGI DAN BI OLOGI T ERAPAN

(

NATA DE COCO

)

Disusun oleh:

NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034

KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : II (Dua)

LABORATORIUM BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Bioteknologi dan Biologi Terapan dengan judul

Nata de coco yang disusun oleh:

Nama : Lasinrang Aditia

Nim : 60300112034

Kelas : Biologi A

Kelmpok : II (dua)

Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten / Asisten dan dinyatakan diterima.

Samata-Gowa, Desember 2014

Kordinator Asisten Asisten

(Ariati A Ridha) (Ika Dian Rostika)

603001110 60300111021

Mengetahui,

Dosen Penanggung Jawab

(3)

A. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui cara

pembuatan nata de coco.

B. Dasar Teori

Kelapa (Cocos nucifera L) adalah satu jenis tumbuhan dari suku

aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos.

Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga

dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir

(Astuti, 2008).

Air kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus berasal dari

kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bahan tambahan

yang diperlukan oleh bakteri antara lain karbohidrat sederhana, sumber nitrogen,

dan asam asetat. Pada umumnya senyawa karbohidrat sederhana dapat digunakan

sebagai suplemen pembuatan nata de coco, diantaranya adalah senyawa-senyawa

maltosa, sukrosa, laktosa, fruktosa dan manosa (Hastuti, 2010).

Nata yang dibuat dari air kelapa dinamakan nata de coco, nata yang dibuat

dari air sisa pembuatan tahu disebut nata de soya. Sedangkan nata de pina

merupakan medium yang digunakan untuk membuat kultur murni baketri

Axetobacter xylinum. Makanan rendah serat nata diguankan sebagai makanan

penyegar atau pencuci mulut (food dessert). Di Indonesia sendiri nata mulai

popular sejak tahun 1981. Nata dapat dipakai sebagai bahan pengisi es krim,

pencampur fruit coctail, yoghurt dan sebagainya. Disamping itu, nata de coco

maupun nata de soya bisa digolongkan pada dietry fiber yang memberikan andil

cukup berarti untuk kelangsungan proses fisiologi secara normal (Winarno, 1980).

Nata adalah produk fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum pada

substrat yang mengandung gula. Bakteri tersebut menyukai kondisi asam dan

memerlukan nitrogen untuk stimulasi aktifitasnya. Glukosa substrat sebagian akan

(4)

menjadi suatu polisakarida yang dikenal dengan “extracelluler selulose

berbentuk gel. Polisakarida inilah yang dinamakan nata (Misgiyarto, 2009).

Axetobacter xylinum adalah bakteri yang memiliki kemampuan

menghasilkan Nata de coco. Nata de coco merupakan selulosa yang menjerap air

sehingga tampak seperti jelli yang kompak, kenyal, jernih. Nata de coco banyak

dikonsumsi sebagai makananpencuci mulut (desert ) dan sebagai makanan diet

rendah kalori. Proses pembuatan nata sangat ditentukan oleh kondisi internal

proses metabolisme Axetobacter xylinum, maupun kondisi eksternal yang

merupakan kondisi substrat dimana Axetobacter xylinum tersebut ditumbuhkan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas

dihasilkannya nata oleh Axetobacter xylinum maka akan dapat diperoleh kondisi

yang optimal untuk menghasilkan nata tersebut. Faktor internal kondisi optimal

produksi nata dicapai dengan memilih galur Axetobacter xylinum yang unggul.

Sedangkan faktor eksternal dapat didekati dengan cara memilih substrat yang

cocok untuk menumbuhkan Axetobacter xylinum (Bambang, 2012).

C. Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai

berikut:

Hari/tanggal : Rabu/01 Desember 2014

Waktu : 13.00-15.00 WITA

Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Lantai II

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Samata-Gowa

D. Alat dan Bahan 1. Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu adalah

erlenmeyer, gelas ukur, hot plate dan stirrer, neraca analitik, gelas kimia,

(5)

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu air kelapa 1000

ml, glukosa 50 gram, urea 5 gram, asam sitrat, karet gelang, aluminium foil,

dan biakan Acetobacter xylinum.

E. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada percobaan ini yaitu sebagai berikut ini:

No Gambar Keterangan

1.

Menyiapkan alat dan bahan yang

(6)

2.

Menyaring air kelapa dengan

menggunakan saringan.

3.

Memanaskan air kelapa di hot

plate.

4.

Sebelum mendidih menambahkan

glukosa pada air kelapa dan

memasaknya sampai mendidih.

5.

Mendinginkan air kelapa yang

(7)

6.

Menambahkan urea dan asam

asetat 25% dan starter

Acetobacter xylinum sambil

mengaduknya.

7.

Memasukkan larutan ke dalam

gelas ukur

8.

Memasukkan larutan ke dalam

(8)

9.

Menutup botol selai yang berisi

larutan dengan menggunakan

aluminium foil.

10.

Meletakkan botol selai yang berisi

larutan di tempat yang bersih

selama 12-15 hari sampai

terbentuk lapisan nata yang cukup

tebal.

F. Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

No Nama Gambar

(9)

G. Pembahasan

Nata de coco merupakan jenis komponen minuman yang terdiri dari

senyawa selulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses

fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia), yang selanjutnya dikenal

sebagai bibit nata. Pada prinsipnya untuk menghasilkan nata de coco yang

bermutu baik, maka perlu disediakan media yang dapat mendukung aktivitas

Acetobacter xylinum untuk memproduksi selulosa ekstra-seluler atau yang

kemudian disebut nata de coco.

Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat membentuk nata jika

ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan Karbon (C) dan

Nitrogen (N), melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri

tersebut akan menghasilkan enzim akstraseluler yang dapat menyusun zat gula

menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air

kelapa tersbeut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang

akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai

nata.

Pembuatan nata de coco melalui dengan proses fermentasi nata de coco

dan proses pembuatan minuman nata de coco. Dimana pada proses fermentasi

diawali dengan menimbang bahan setelah itu membuat larutan pertama dari air

kelapa kemudian mengendapkan selama beberapa menit. Menyaring larutan air

kelapa dengan menggunakan air kelapa. Memanaskan 1000 ml larutan pertama

sampai mendidik lalu diaduk dan menambahkan asam asetat dan glukosa kedalam

adonan. Membuat larutan kedua dengan memasukkan urea kedalam air kelapa

kemudian dipanaskan hingga mendidih setelah itu ditambahkan starter kedalam

adonan kemudian adonan dituang kedalam wadah setelah dilakukan fermentasi

selama 12-15 hari sampai terbentuk lapisan nata.

Bahan penunjang dalam pembuatan nata de coco yaitu air kelapa, glukosa,

(10)

pembuatan nata harus berasal dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua

atau terlalu muda, asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH

atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam

asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan,

namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5

dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organic dan

anorganik lain bias digunakan.Bakteri Acetobacter xylinum akan dapat

membentuk nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan

Karbon dan Nitrogen serta dapat membentuk asam dari glukosa, etil alcohol, dan

propel alcohol, tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan

mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. sifat yang paling menonjol dari

bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa sehingga

menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal

sebagai nata. Glukosa memiliki memberi rasa manis pada air kelapa dan urea

dapat membentuk pembentukan nata de coco dan sebagai sumber karbon (C) dan

nitrogen (N) bakteri Acetobacter xylinum. nata de coco yang didapatkan memiliki

tekstur yang kenyal dan berbau asam serta memiliki rasa yang asam juga.

H. Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada percobaan ini adalah proses pebuatan nata de

coco diawali dengan menimbang bahan setelah itu membuat larutan pertama dari

air kelapa kemudian mengendapkan selama beberapa menit. Menyaring larutan air

kelapa dengan menggunakan air kelapa. Memanaskan 1000 ml larutan pertama

sampai mendidik lalu diaduk dan menambahkan asam asetat dan glukosa kedalam

adonan. Membuat larutan kedua dengan memasukkan urea kedalam air kelapa

kemudian dipanaskan hingga mendidih setelah itu ditambahkan starter kedalam

adonan kemudian adonan dituang kedalam wadah setelah dilakukan fermentasi

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti. Laporan Kerja Pembuatan Nata de coco. Yogyakarta: Universitas Gadjah Madah, 2008.

Hastuti. 2011. Blog hastuti. Membuat Nata. http://www.hastuti.wordpress.com (09 Desember 2014).

Misgiyarto. Fermentasi Nata Dengan Substrat Limbah Buah Nanas Dan Air Kelapa. Bogor: Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, 2009.

Purnomo, Bambang. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Bengkulu: Universitas Bengkulu, 2012.

(12)

RINCIAN ANGGARAN PEMBUATAN NATA DE COCO

No. Nama Bahan Banyaknya Harga Jumlah

1. Starter 1 paket Rp. 50. 000 Rp. 50. 000

2. Air Kelapa 1 paket Rp. 10. 000 Rp. 10. 000

3. Botol Selai 16 buah Rp. 40. 000 Rp. 40. 000

Gambar

Gambar Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Modified feature extraction for time series or vector data type to preprocessing data, so that data can be processed into the deep learning algorithm.. There are several

menggunakan mode gambar RGB untuk mendeteksi perubahan gerak dari telapak. tangan, dan komponen yang terakhir adalah tampilan atau animasi dimana

teşebbüslerden elde edilen milli hasıla şüphesiz önemli miktardaydı. Bununla birlikte, belirttiğimiz gibi, ihracat konu​sunda hem ülkenin tabii zenginlik kaynakları

Front Office night report : Laporan rangkuman seluruh transaksi kamar, total tamu yang menginap, total kamar terjual, total tamu checkin, total tamu checkout dan informasi

Kepala Prodi Akuntansi sekaligus Sekretaris Koordinator PDD UNAIR Banyuwangi, AA Gde Satia Utama, SE, M.Ak.,CA menyatakan bangga dengan kegiatan ini karena ide-ide

Hal ini sesuai dengan apa yang telah diungkapkan Zacharia (2007), Saepuzaman (2011) dan Smith (2010) bahwa pembelajaran dengan kombinasi real dan virtual lab memberikan hasil

Noise reduction dengan menggunakan metode spectral substraction technique berguna untuk perbaikan kualitas suara dengan cara mengurangi noise yang dapat merusak

adalah dimana harga semua sekuritas yang telah diperdagangkan mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasar tidak efisien