• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Ilmu Akuntansi Mendukung Good Corporate Governance

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perkembangan Ilmu Akuntansi Mendukung Good Corporate Governance"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Ilmu Akuntansi

Mendukung Good Corporate

Governance

UNAIR NEWS – Ilmu akuntansi terus berkembang. Posisinya dalam

masyarakat pun terus bergeser dan meluas. Para akuntan dituntut untuk melek dengan kemajuan zaman. Mereka bukan hanya bookkeeper atau penjaga buku keuangan di sebuah perusahaan atau organisasi. Lebih dari itu, mereka bisa menjadi ujung tombak pengelolaan keuangan. Tepatnya, sebagai konsultan yang menjadi jembatan antara pelaksana perusahaan/organisasi dan pemilik uang.

Dalam perkembangannya, akuntan tidak hanya dikenal sebagai auditor dan penyedia informasi. Sekarang, profesi akuntan sudah masuk ke lintas sektoral hingga bisa berada di puncak pemimpin tertinggi, pengambil keputusan. Itu adalah dampak dari betapa fundamentalnya keahlian itu.

“Para akuntan harus memiliki mindset revolusioner untuk turut bisa mengawal pemerintahan yang bersih, berintegritas, dan akuntabel. Mereka mesti memiliki hasrat untuk mewujudkan Good Corporate Governance,” papar Prof. Dr. I Made Narsa, S.E., M.Si., CA. saat ditemui di ruang kerjanya, Perpustakaan UNAIR. Secara alamiah, ilmu akuntansi akan berevolusi. Tatkala tuntutan perlunya harmonisasi akuntansi, ilmu ini bergeser dari rule-based ke principle-based. Ketika proses bisnis semakin rumit, dalam akuntansi telah muncul konsep activity based costing.

Lelaki yang merupakan Kepala Perpustakaan UNAIR itu mengatakan, akuntan harus sanggup dan mau berperan pada posisi strategis sebagai pengurai masalah. Akuntan dituntut untuk mampu berpikir kritis dan kreatif. Penggabungan pemikiran kritis dan kreatif, kata Prof. Narsa, akan memunculkan

(2)

pandangan-pandangan baru dalam memecahkan persoalan bangsa. Mereka harus lihai mengomunikasikan gagasan, menegosiasikan kemenangan, mengelola human capital, lincah dalam membangun jaringan, dan mampu berhadapan dengan berbagai masalah sosial budaya.

Terlebih, penelitian yang berbasis di bidang ini pun makin memiliki ragam fokus maupun tema. Antara lain, dalam lingkup topic Green Accounting, Forensic Accounting, dan Behavioral

Accounting. Green Acoounting umumnya membahas tentang cost

lingkungan dari suatu usaha/perusahaan.

Biaya yang timbul di luar akibat beroperasinya suatu usaha/perusahaan, perlu dihitung secara rinci. Salah satu gunanya, menjadi parameter dalam memutuskan besaran Corporate

Social Responsibility (CSR). CSR ini diberikan pada lingkungan

dan azasnya, untuk memberi timbal balik pada masyarakat sekitar atas efek yang ditimbulkan oleh usaha/perusahaan.

Sementara itu, Forensic Accounting menyoroti tentang alur penghitungan keuangan dan aspek-aspek yang mengitarinya. Umumnya, dipakai saat ingin mengetahui jumlah kesalahan tata kelola atau penghitungan dalam ranah ini. Pada suatu titik, riset menyeluruh soal tema ini dapat membantu pengembangan ilmu pengetahuan yang bersinggungan dengan kriminalitas.

Sedangkan Behavioral Accounting, mengkaji soal suatu sistem akuntansi yang berpengaruh terhadap tingkah laku masyarakat sekitar. Selain itu, tema ini bisa pula difokuskan pada pengaruh individu di sebuah organisasi atau struktur yang menggunakan sistem tersebut.

“Tentu, masih ada banyak tema lain dalam riset penelitian yang hubungannya erat dengan kehidupan sehari-hari. Sebagai imbas kemajuan teknologi, informasi, serta perubahan kebutuhan masyarakat,” kata lelaki yang pada Januari 2016 menyampaikan orasi ilmiah pengukuhan Guru Besar berjudul Pergeseran-pergeseran dalam Akuntansi dan Peran Strategis Akuntan untuk

(3)

Mengawal Tata Kelola yang Baik dan Bersih.

Dia menambahkan, penelitian aplikatif di bidang akuntansi bertujuan mewujudkan Good Corporate Governance. Sehingga, tata kelola sebuah struktur mesti dibuat efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan berlandaskan falsafah “TARIF”, yakni transparan, akuntabel, responsibel (bertanggungjawab), independen, dan fair (adil dan tidak merugikan pihak manapun).

Ada satu hal penting lain. Yakni, moralitas. Seorang akuntan, sebagai cerdik-cendikia, mesti memiliki landasan moral yang baik. Perspektif agama dalam dirinya mesti dikedepankan. Dengan demikian, selain berjalan dengan baik, aplikasi ilmu akuntansi yang dilakukannya juga bersih dan tidak bertujuan materi semata. (*)

Editor: Nuri Hermawan

“Kampoeng Aksi” Mahasiswa

Akuntansi UNAIR Banyuwangi

Bina Manajemen UKM

UNAIR NEWS – “Kampoeng Aksi”. Itulah nama kegiatan yang

dipelopori mahasiswa prodi Akuntansi PDD Universitas Airlangga Banyuwangi. Mereka bergerak secara serentak memberikan solusi untuk mengatasi kegalauan dalam kompetisi bisnis pada UKM tradisional di Kelurahan Gombengsari, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (20/11) lalu.

(4)

berdiri UKM (Usaha Kecil Menengah) oleh warga setempat, terutama untuk produk kopi, pisang, dan kerajinan tangan. Terdata sekitar 300 UKM. Namun UKM tradisional ini bisa terancam akibat hadirnya usaha-usaha modern yang lebih terstruktur.

Menurut I Gede Oka M.S.P, ketua pelaksana kegiatan, “Kampoeng Aksi” ini bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada di desa binaan selama kurun waktu lima tahun. Pelaksanaannya, tahun pertama diawali dengan survei potensi UKM. Tahun kedua pada pemilahan bidang spesifikasi dan pengembangan kembali UKM. Pengembangan selanjutnya pada tahun ketiga. Kemudian evaluasi dan controlling pada tahun keempat, dan tahun terakhir pada pelepasan desa binaan yang sudah mandiri.

Peserta “Kampoen Aksi” adalah semua pemilik UKM di Kelurahan Gombengsari, Banyuwangi. Kegiatan tahun pertama diawali dengan

Focus Group Discussion (FGD) pada Sabtu (19/11) lalu. Kemudian

dilanjutkan kegiatan baksos oleh mahasiswa, senam bersama masyarakat, survei potensi UKM, dan pelatihan pembukuan bagi UKM yang sudah berdiri.

(5)

Gombengsari, Banyuwangi, berdiskusi bersama mahasiswa UNAIR Banyuwangi. (Foto: Reynaldo Bimatoro)

”Pelatihan pembukuan ini bertujuan agar pemilik UKM dapat lebih tersruktur dan dapat memperkirakan untung-rugi dan pendapatan usaha tiap bulan. Aksi ini dilakukan karena sebelumnya mereka belum pernah menerima pelatihan serupa, sehingga nanti mereka akan bisa memperkirakan untung rugi dan pendapatan tiap bulannya,” kata Gede Oka.

Suprapto (44), warga dan pelaku UKM bengkel las dan toko spare

part motor, mengakui merasa senang dengan adanya pelatihan

ini, karena merasa lebih terbantu dalam menjalankan usaha yang lebih tertata.

“Sebelumnya saya tidak tahu bagaimana cara menghitung penghasilan bersih per bulan, setelah latihan ini saya jadi tahu bahwa sebenarnya saya rugi karena penjualan spare part lama tidak seimbang dengan ketika awal saya membeli onderdil. Tapi sebelumnya saya tidak sadar karena tertutup dengan hasil bengkel, dan tidak pernah saya hitung sedetil itu,” kata Suprapto sambil tertawa.

Kepala Prodi Akuntansi sekaligus Sekretaris Koordinator PDD UNAIR Banyuwangi, AA Gde Satia Utama, SE, M.Ak.,CA menyatakan bangga dengan kegiatan ini karena ide-ide kreatif mahasiswa, yaitu secara kritis mencari pokok-pokok permasalahan di masyarakat, sehingga penggiat UKM yang hadir juga sangat antusias mengikuti pelatihan, diberikan paparan tentang informasi penjualan, pemasaran produk yang terkini, juga antisipasi system kredit yang sering membuat mereka terjebak dalam hutang berkepanjangan.

“Harapan saya, semoga kegiatan ini bisa menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa dengan warga pelaku UKM dan bisa saling mendukung untuk pengembangan kedepannya,” kata Gde Satia Utama, kepada unair.news di dilokasi kegiatan. (*)

(6)

Penulis: Siti Mufaida Editor: Bambang Bes

Ilmu Akuntansi Potensial

Wujudkan

Good

Corporate

Governance

UNAIR NEWS – Ranah ilmu akuntansi begitu luas. Penelitian yang

berbasis dibidang ini pun beragam jenisnya. Dari begitu banyak topik yang patut dijadikan riset, setidaknya ada tiga lingkup tema yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga tema tersebut yakni Green Accounting, Forensic Accounting, dan Behavioral Accounting.

Green Acoounting membahas tentang cost lingkungan yang didalamnya terdapat suatu usaha/perusahaan. Biaya yang timbul diluar akibat beroperasinya suatu usaha/perusahaan, perlu dihitung secara rinci. Salah satu gunanya yaitu menjadi parameter dalam memutuskan jumlah Corporate Social

Responsibility (CSR). CSR ini diberikan pada lingkungan dan

azasnya, untuk memberi timbal balik pada masyarakat sekitar. Sementara itu, Forensic Accounting menyoroti tentang alur penghitungan keuangan dan aspek-aspek yang mengitarinya. Umumnya, dipakai saat ingin mengetahui jumlah kesalahan tata kelola atau penghitungan dalam ranah ini. Pada suatu titik, riset menyeluruh soal tema ini dapat membantu pengembangan ilmu pengetahuan yang bersinggungan dengan kriminalitas.

Sedangkan Behavioral Accounting, mengkaji soal suatu sistem akuntansi yang berpengaruh terhadap tingkah laku masyarakat di sekitarnya. Selain itu, tema ini bisa pula difokuskan pada

(7)

pengaruh individu di sebuah organisasi atau struktur yang menggunakan sistem tersebut.

“Tiga tema tersebut menarik untuk dijadikan materi penelitian para mahahasiswa. Sebab, hubungannya erat dengan kehidupan sehari-hari ataupun dalam bermasyarakat,” kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR Prof Dr I Made Narsa SE., MSi., Ak.

Ia mengatakan, penelitian aplikatif dibidang akuntansi bertujuan mewujudkan Good Corporate Governance. Sehingga yang jelas, tata kelola sebuah struktur mesti dibuat efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan berlandaskan falsafah “TARIF”, yakni transparan, akuntabel, responsibel (bertanggungjawab), independen, dan fair (adil dan tidak merugikan pihak manapun). (*)

Penulis : Rio F. Rachman Editor : Binti Q. Masruroh

Referensi

Dokumen terkait

Situasi ini diduga merupakan indikasi semakin tidak terpenuhinya kepuasan pelanggan (wajib pajak) atau semakin menurunnya kinerja layanan yang diterima dan tidak sesuai

Kedua , kehidupan bernegara yang dipraktekkan Nabi Muhammad SAW, baik semasa di Makkah dan Madinah dalam kapasitasnya sebagai pemimpin agama maupun negara, inilah

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi minyak atsiri kayu manis yang dikombinasikan dengan minyak atsiri

Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara lama pemberian terapi dengan jenis medikamentosa yang diberikan, dan menunjukkan bahwa menggunakan terapi kortikosteroid golongan

[r]

"anker iniresponsi+e dalam terapinya, %' pasien bertahan hidup hingga $ tahun.i !merika Serikat kanker  terapinya, %' pasien bertahan hidup hingga $ tahun.i !merika

Di kategorikan sedang karena faktor yang memperngaruhi yaitu terjadi rekasi atau respon setiap perilaku yang menunjukkan perhatian, misalnya pada saat anak memahami diri

Data demografi responden dengan total responden sebanyak 50 responden didapatkan hasil sebagai berikut: jenis kelamin responden yang diteliti paling banyak berjenis kelamin