• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Kunjungan Kelas Kepala Sekolah di SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru dalam Proses Pembelajaran Melalui Supervisi Kunjungan Kelas Kepala Sekolah di SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Deskripsi Penelitian

4.1.1. Profil Sekolah

SD Negeri Kemirirejo 1 terletak ditengah Kota Magelang, letaknya sangat strategis mudah dijangkau dari arah manapun, beralamat di Jalan Tentara Pelajar No 110 B Magealang.SD Negeri Kemirirejo 1 berdiri pada tahun 1958 adapun penegriannya pada tahun 1985. SD Negeri Kemirirejo1memiliki NPSN 20327660 dan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101036003027, Sedangkan nilai akreditasi sekolah terakhir mendapat nilai A.

Berdasarkan Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) diketahui bahwa misi SD Negeri Kemirirejo 1adalah: “Unggul Dalam Dinamika Prestasi Santun Dalam Budi Pekerti”.

(2)

Meningkatkan nilai prestasi UN, KKM, dan Standar Kelulusan 7) Meningkatkan berbudaya ibadah

(3)

Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang memiliki peserta didik 415 siswa, yang terbagi dalam 12 rombongan belajar, tiap kelas terdiri dari 2 rombongan belajar.

Berdasarkan identifikasi dokumen sekolah dapat diketahui bahwa jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri Kemirirejo 1 berjumlah 22 orang dengan rincian guru berjumlah 17 orang dan pegawai administrasi/ karyawan berjumlah 5 orang. Sedangkan guru yang berjumlah 17 orang terdiri dari guru berstatus PNS sebanyak 14 orang dan guru tidak tetap (GTT) sebanyak 3 orang (Profil Sekolah:2015)

Adapun guru-guru tersebut mengajar sebagai guru kelas sebanyak 10 orang, guru olah raga 1 orang, guru agama Islam 1 orang, guru agama Katolik 1 orang, guru agama Kristen 1 orang.

Kepala Sekolah telah menjabat kurang lebih 6 tahun akan tetapi di sekolah ini baru 2 tahun, walaupun belum lama karena kekeluargaan dibangun dengan baik kepala sekolah sudah mengetahui karakter guru-gurunya, diketahui dari wawancara. Untuk penilaian kinerja mengajar guru-guru di SD Negeri Kemirirejo 1 rata-rata baik.

(4)

Prestasi sekolah bagus utamaya bidang olah raga sepak takraw, catur, dan Bola Volly mini hampir tiap tahun mewakili Kota Magelang maju lomba tingkat Karesidenan maupun tingkat Provinsi.

4.1.2. Masalah-masalah dalam Penelitian Tindakan

Sekolah

RPP yang dibawa guru ke kelas untuk panduan mengajar merupakan hasil kopi paste dan tidak disesuaikan dengan keadaan siswa di kelas. RPP hanya sekedar formalitas untuk memenuhi tuntutan administrasi, RPP tidak dipelajari terlebih dahulu, padahal RPP adalah panduan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung terkesan seadanya. Alokasi waktu tidak sesuai dengan RPP, terkadang pembelajaran menjadi keluar jalur atau tidak sesuai dengan waktu yang dijadwalkan dalam RPP sehingga tujuan pembelajaran ada yang tidak tercapai.

(5)

Akhir pembelajaran kadang guru tidak melaksanakan evaluasi karena dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru kurang memperhatikan waktu yang tersedia dan sering mengambil jam mata pelajaran lain untuk menambah kekurangan waktunya tersebut.

4.1.3. Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi guru yang berhubungan dengan peningkatan kinerja mengajar guru peneliti menawarkan kepada kepala sekolah mengadakan: 1) studi banding, guru diajak ke suatu sekolah yang lebih maju untuk melihat cara mengajar/ observasi dengan harapan guru dapat mengambil manfaat untuk meningkatkan kinerjanya, 2) diadakan seminar di sekolah dengan mengundang nara sumber, 3) diadakan peer teaching dari guru yang mengajar lebih baik dan 4) diadakan pendampingan oleh kepala sekolah kepada guru dengan supervisi.

(6)

4.1.3.1. Pemecahan Masalah pada Siklus 1

a. Perencanaan

Agar tujuan tindakan dapat tercapai yaitu “peningkatan kinerja mengajar guru dalam proses pembelajaran melalui supervisi akademik kepala sekolah” dipersiapkan semua aspek yang berkaitan dengan hal tersebut terutama yang berkaitan dengan guru dan supervisor. Untuk mengukur kinerja mengajar guru perlu dipersiapkan angket. Angket diadopsi dari Lampiran Penilaian Kinerja Mengajar Guru. Angket ini berisi 40 (empat puluh) deskriptor, yaitu deskriptor 1-8 berkaitan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), deskriptor 9-32 berkaitan dengan Pelaksanaan Pembelajaran, dan descriptor 33-40 berkaitan dengan Evaluasi Pembelajaran.

(7)

yang sudah ada direvisi kembali sehingga pelaksanaannya hanya memakan waktu 1 (satu) minggu untuk tiga orang guru.

Mengingat jadwal pelaksanaan supervisi yang begitu padat, maka kepala sekolah dibantu oleh seorang supervisor. Kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik kepada guru yang mengajar kelas rendah 1 orang, kelas tinggi 1 orang dan guru mata pelajaran 1 orang disupervisi oleh supervisor yang ditunjuk.

b. Pelaksanaan

Supervisi dilaksanakan di dalam ruang kelas 1, ruang kelas 5 dan ruang kelas 3 untuk guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Supervisi dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) untuk tiap-tiap guru. Pelaksanaan tindakan dimulai minggu keempat Maret 2015.Guru mengkondisikan kelas untuk kegiatan pembelajaran, setelah itu guru melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan di kelas didominasi guru dengan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif, karena guru tidak menggali potensi siswa, pengetahuan yang diterima siswa terkesan dangkal, siswa masih kurang memperhatikan.

c. Pengamatan dan Evaluasi

(8)

dalam ruang belajar. Observer berpedoman kepada lembar observasi (angket) yang disediakan.

Evaluasi dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan menjumlahkan skor perolehan masing-masing guru yang ada dalam lembar observasi yang terdiri dari 40 butir deskriptor, masing-masing deskriptor diberi skor/nilai 1-5.

d. Refleksi

Setelah memperhatikan seluruh rangkaian pelaksanaan tindakan pada siklus 1, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain:

1) Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP tidak semuanya tercapai oleh guru. Guru perlu dibekali untuk menyusun RPP yang benar agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan efektif dan efisien. 2) Secara umum guru hanya menggunakan buku paket

sebagai media pembelajaran. Gambar-gambar yang ada dalam buku paket pada umumnya dijadikan sebagai media. Media kreasi guru tidak ditemukan selama pelaksanaan tindakan siklus 1.

(9)

4.1.3.2. Pemecahan Masalah pada Siklus 2

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi siklus 1, hal-hal yang perlu disempurnakan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:

1) Pembekalan diberikan kepada guru untuk menyusun RPP yang benar agar seluruh kegiatan tidak lari dari tujuan pembelajaran. Pembekalan dilakukan secara umum untuk seluruh guru.

2) Mengingat pentingnya media pembelajaran maka supervisor menyarankan kepada guru agar memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di sekolah dan media buatan guru.

3) Diingatkan kepada guru untuk menyusun instrumen penilaian (soal, kunci, pedoman penskoran) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP.

(10)

b. Pelaksanaan

Sama halnya dengan pelaksanaan pada siklus 1, pada siklus 2 ini supervisor melaksanakan supervisi di dalam ruang kelas selama 2 x 35 menit/ guru. Pelaksanaan tindakan berlangsung selama satu minggu yaitu minggu kedua April 2015. Guru lebih mampu mengkondisikan kelas untuk kegiatan pembelajaran, setelah itu guru melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan di kelas sudah tidak didominasi guru dan siswa-siswa lebih aktif, karena guru menggali potensi siswa dengan tanya jawab dan diskusi.

Pada saat guru melaksanakan proses pembelajaran, supervisor mengamati proses pembelajaran dan sekaligus mengisi angket yang telah disediakan. Supervisor mengikuti semua kegiatan guru dan siswa, mulai dari pembukaan, pelaksanaan, sampai dengan penutup.

c. Pengamatan dan Evaluasi

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh supervisor. Observer memantau secara langsung di dalam ruang belajar. Observer berpedoman kepada lembar observasi (angket) yang disediakan.

(11)

terdiri dari 40 butir deskriptor, masing-masing deskriptor diberi skor/nilai 1-5.

d. Refleksi

Setelah memperhatikan seluruh rangkaian pelaksanaan tindakan pada siklus 2, hal-hal yang menjadi perhatian utama, yakni:

1) Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam RPP sudah tercapai oleh guru karena guru dapat menyusun RPP yang efektif dan efisien.

2) Media kreasi guru sudah ada ditemukan selama pelaksanaan tindakan siklus 2.

3) Semua guru telah menyediakan instrumen penilaian untuk materi pembelajaran yang diajarkannya.

4.1.3.3. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pernyataan 1-8

(12)

strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap), kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran, dan kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran). Secara rinci tiap guru diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Guru Kelas 1

Guru Kelas 1 memberikan gambaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 diperoleh skor 34 dan siklus 2 diperoleh skor 35.Skor maksimal dari 8 pernyataan adalah 40, sehingga pencapaian skor 34 dan 35 diperoleh nilai 34/40= 85 dan 35/40= 87,5. Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan 2 pada guru kelas 1 adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Kategori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Kelas 1 Siklus 1 dan 2

No.

Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus

1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 34 35 85,00 87,50 2,50

Sumber: Data diolah, 2015

(13)

2) Guru Kelas 5

Guru kelas 5 memberikan gambaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 diperoleh skor 35 dan siklus 2 diperoleh skor 36. Skor maksimal dari 8 pernyataan adalah 40, sehingga pencapaian skor 35 dan 36 diperoleh nilai 35/40= 87,5 dan 36/40= 90. Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan 2 pada guru kelas 5 adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Kategori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Kelas 5 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 35 36 87,50 90,00 2,50

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas 5 dalam kegiatan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus 1 berada pada kategori kedua diantara 80-89 dan dikategorikan baik dan siklus 2 berada pada kategori pertama diantara 90-100 dan dikategorikan sangat baik. Peningkatan rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada pernyataan nomor 1, yaitu kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbulkan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar).

3) Guru Mata Pelajaran PAI

(14)

diperoleh skor 36 dan siklus 2 diperoleh skor 37. Skor maksimal dari 8 pernyataan adalah 40, sehingga pencapaian skor 36 dan 37 diperoleh nilai 36/40= 90 dan 37/40= 92,5. Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan 2 pada Guru mata pelajaran PAI adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Kategori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Mata Pelajaran PAI Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 36 37 90,00 92,5 2,50

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru mata pelajaran PAI dalam kegiatan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori pertama diantara 90-100 dan dikategorikan sangat baik. Peningkatan rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada pernyataan nomor 5, yaitu kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup).

b. Pelaksanaan Pembelajaran pernyataan 9-32

(15)

dengan hierarki belajar, mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai, melaksanakan pembelajaran secara runtut, menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, menggunakan media secara efektif dan efisien, menghasilkan pesan yang menarik, melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa, menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar, memantau kemajuan belajar selama proses, melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan), menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar, menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan. Secara rinci tiap guru diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Guru Kelas 1

(16)

24 pernyataan adalah 120, sehingga pencapaian skor 100 dan 102 diperoleh nilai 100/120= 83,33 dan 102/120= 85,00. Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan 2 pada guru kelas 1 adalah sebagai berikut.

Tabel 5. Kategori Pelaksanaan Pembelajaran Guru Kelas 1 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 100 102 83,33 85,00 1,67

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas 1 dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada pernyataan nomor 20, yaitu Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan dan nomor 27, yaitu Memantau kemajuan belajar selama proses.

2) Guru Kelas 5

(17)

Tabel 6. Kategori Pelaksanaan Pembelajaran Guru Kelas 5 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 99 104 82,50 86,67 4,17

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas 5 dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada pernyataan nomor 9, yaitu memeriksa kesiapan siswa, nomor 11, yaitu menunjukkan penguasaan materi pembelajaran, nomor 17, yaitu menguasai kelas, dan nomor 26, yaitu menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa.

3) Guru Mata Pelajaran PAI

(18)

Tabel 7. Kategori Pelaksanaan Pembelajaran Guru Mata Pelajaran PAI Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 98 99 81,67 82,50 0,83

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru mata pelajaran PAI dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada pernyataan nomor 29, yaitu menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar.

c. Evaluasi Pembelajaran pernyataan 33-40

(19)

1) Guru Kelas 1

Guru Kelas 1 memberikan gambaran dalam evaluasi pembelajaran pada siklus 1 diperoleh skor 32 dan siklus 2 diperoleh skor 34. Skor maksimal dari 8 pernyataan adalah 40, sehingga pencapaian skor 32 dan 34 diperoleh nilai 32/40= 80,00 dan 34/40= 85,00. Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan 2 pada guru kelas 1 adalah sebagai berikut.

Tabel 8. Kategori Evaluasi Pembelajaran Guru Kelas 1 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 32 34 80,00 85,00 5,00

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas 1 dalam kegiatan evaluasi pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada pernyataan nomor 36, yaitu disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.

2) Guru Kelas 5

(20)

Gambaran pencapaian skor siklus 1 dan 2 pada guru kelas 5 adalah sebagai berikut.

Tabel 9. Kategori Evaluasi Pembelajaran Guru Kelas 5 Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 34 35 85,00 87,50 2,50

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas 5 dalam kegiatan evaluasi pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada pernyataan nomor 34, yaitu mencantumkan bentuk evaluasi.

3) Guru Mata Pelajaran PAI

(21)

Tabel 10. Kategori Evaluasi Pembelajaran Guru Mata Pelajaran PAI Siklus 1 dan 2

No. Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus 1 Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1 33 34 82,50 85,00 2,50

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa guru mata pelajaran PAI dalam kegiatan evaluasi pembelajaran siklus 1 dan 2 berada pada kategori kedua diantara 80-89 dan dikategorikan baik. Peningkatan rencana pembelajaran pada siklus 2 terjadi pada pernyataan nomor 36, yaitu disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pendampingan Supervisi Kunjungan Kelas

(22)

Tabel 11. Rekapitulasi Skor Kinerja mengajar Guru Siklus 1 dan 2

No. Guru

Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus

Berdasarkan hasil penelitian pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diperoleh nilai 87,50 pada siklus 1 dengan kategori baik dan nilai 90,00 pada siklus 2 kategori sangat baik. Rata-rata peningkatan sebesar 2,50%.

(23)

perencanaan bahan, perencanaan alat peraga, metode pengajaran dan prosedur-prosedur pembelajaran. Minimal dengan guru membuat RPP guru akan tau materi apa yang akan ia ajarkan untuk siswa-siswinya esok hari. Maka dari itu setiap guru, dalam kondisi dan situasi bagaimanapun, guru tetap harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), karena perencanaan merupakan pedoman pembelajaran. Dalam mengajar Guru boleh tidak membuat kurikulum, boleh juga tidak membuat alat peraga, bahkan dalam hal tertentu tidak melakukan penilaian, tetapi tidak boleh tidak membuat perencanaan.

Demikian pentingnya perencanaan bagi guru, sehingga salah kalau ada anggapan bahwa guru cukup mengembangkan silabus. Silabus itu masih umum dan masih perlu dijabarkan ke dalam perencanaan atau RPP yang lebih khusus. Dalam hal ini, silabus belum memuat secara rinci apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, apa yang harus dilakukan guru dalam membantu peserta didik membentuk kompetensi, apa yang harus digunakan, bagaimana caranya, serta berapa lama waktu yang diperlukan. Oleh karena itu, dalam setiap implementasi kurikulum, guru tetap dituntut dan harus membuat RPP, hanya caranya bisa lebih disederhanakan.

(24)

untuk mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran, yakni kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK).

Berdasarkan hasil penelitian pada Pelaksanaan Pembelajaran diperoleh nilai 82,50 pada siklus 1 dengan kategori baik dan nilai 84,72 pada siklus 2 kategori baik. Rata-rata peningkatan sebesar 2,22%.

Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran/ pembelajaran/ pembelajaran yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan pengajaran sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum.

(25)

melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa, menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar, memantau kemajuan belajar selama proses, melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan), menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar, menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan. Kaitannya dengan kinerja, guru harus mampu melaksanakan semua proses pelaksanaan pembelajaran agar kinerja mengajar guru dapat dikatakan baik atau bahkan sangat baik.

Berdasarkan hasil penelitian pada Evaluasi Pembelajaran diperoleh nilai 82,50 pada siklus 1 dengan kategori baik dan nilai 85,83 pada siklus 2 kategori baik. Rata-rata peningkatan sebesar 3,33%.

(26)

pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan poses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara: (a) membandingkan poses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses dan (b) mengidentifikasi kinerja mengajar guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. Evaluasi pembelajaran setidaknya memenuhi penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, mencantumkan bentuk evaluasi, mencantumkan jenis evaluasi, disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia, evaluasi disesuaikan dengan kaidah evaluasi, penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP, menggunakan rubrik penilaian yang tepat, memberikan tugas (remedial/ enrichment) kepada siswa baik secara individu maupun kelompok.

(27)

Tabel 12. Rekapitulasi Skor Kinerja Mengajar Guru Secara Umum Siklus 1 dan 2

No. Guru

Skor Nilai Perolehan Siklus 2-Siklus dan nilai perolehan 86 (Baik). Terdapat selisih antara kedua siklus sebesar 2,5 yang berarti bahwa perolehan pada siklus 2 lebih tinggi dari siklus 1.

Berdasarkan hasil tersebut di atas, disimpulkan bahwa kemampuan kinerja mengajar guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang dapat ditingkatkan melalui supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah.

(28)

yang aktif dari guru. Penelitian Hasanah dan Sholen (2014) juga menyimpulkan bahwa persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah mendapat tanggapan yang positif karena dengan persepsi dari berbagai faktor yang diterima guru, mempengaruhi kinerja pada proses pembelajaran. Hasil penelitian ini sejalan dengan Lili Ng Chui Mi dan Regina (2013) serta Obiweluozor dkk (2013) yang menyimpulkan bahwa kegiatan supervisi adalah untuk mempertahankan standar yang diperlukan pendidikan dan meningkatkan pertumbuhan profesional guru.

4.2.2. Peningkatan Kemampuan Proses Pembelajaran di Kalangan Guru SD Negeri Kemirirejo 1 Kota Magelang

Gambar

Tabel 2. Kategori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
gambaran dalam
Tabel 4. Kategori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tabel 5. Kategori Pelaksanaan Pembelajaran Guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Membuat resume dan memaparkan resume tentang matematika sebagai sarana berpikir deduktif secara benar dan aktif. Membuat resume sekaligus memaparkan resume tentang

Base Scenario (Scenario 1) assesses cur- rent waste management system involving 13 depots, 20 containers, and 58 permanent poll- ing stations.Table 1 presents waste manage-

3.Secara rekursif mencetak seluruh data pada subpohon kanan..

Hasil wawancara dengan siswa pada akhir siklus II diperoleh keterangan bahwa dengan penerapan STAD membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar, siswa merasa

Berkaitan dengan proses produksi untuk mengolah kertas bekas yang telah dikumpulkan dari konsumen, terdapat dua koeisien yang berpengaruh terhadap fungsi tujuan yaitu

Peningkatan pada aspek merumuskan hipotesis ini terjadi karena hipotesis disusun oleh peserta didik berdasarkan rumusan masalah, ketika peserta didik mampu

Hasil analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap kasus Bedah Orthopedy di RSUD Kota Semarang tentang review identiikasi menunjukkan adanya ketidaklengkapan pada nomor rekam

Pertama, makin meningkatnya ketegangan hubungan antara AS dan Dunia Islam, di mana “perang melawan terorisme” yang dideklarasikan AS pasca 11/09 semakin tak terkendali dan mengarah