• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT TUA DEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT TUA DEN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT

A. Pendahuluan

Hubungan masyarakat dan lembaga pendidikan merupakan sarana yang sangat berperan dalam membina serta

mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah, masyarakat dan lembaga pendidikan memiliki

hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan atau pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya lembaga

pendidikan juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan hubungan masyarakat, khususnya kebutuhan

pendidikan.

Pengaruh masyarakat terhadap lembaga pendidikan terasa amat kuat dan berpengaruh pula kepada para

individu yang ada dalam lingkungan lembaga pendidikan. Oleh sebab itu, perlu dipertimbangkan dalam

memperbaiki dan mempertinggi hubungan kerja sama antara masyarakat dan lembaga pendidikan yaitu dengan

melibatkan orang tua dan masyarakat serta isu-isu yang timbul dan bagaimana menyelesaikan isu-isu tersebut.

Dengan mengadakan kontak hubungan dengan masyarakat akan memudahkan lembaga pendidikan itu

menyelesaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungannya. Lembaga pendidikan lebih mudah menepatkan

dirinya dimasyarakat dalam arti dapat diterima sebagai bagian dari milik warga masyarakat.

Dengan melihat betapa pentingnya aspek hubungan masyarakat dengan sekolah yang nantinya diharapkan

dapat mewujudkan sekolah yang bermutu maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian disekolah tersebut

agar dapat menemukan dan mengungkapkan bagaimana pelaksanaan hubungan masyarakat sebagai strategi dalam

meningkatkan mutu lembaga pendidikan.

B. Pembahasan

1. Pengertian Manajemen Humas

Berbicara tentang humas pasti ingatan kita akan tertuju pada hal yang berhubungan dengan komunikasi,

konfrensi pers, informasi, public relation. Pokoknya secara gampang diibaratkan sebagai penyampaian segala

informasi. Menurut kamus Fund and Wagnel Pengertian Humas adalah segenap kegiatan dan teknik/kiat yang

digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang baik dari

pihak luar terhadap keberadaan dan aktivitasnya. Sedangkan pengertian Humas dalam Pendidikan adalah Rangkaian

pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat (orang tua murid)

(2)

Berdasarkan definisi diatas pegertian humas secara umum adalah fungsi yang khas antara organisasi

dengan publiknya, atau dengan kata lain antara lembaga pendidikan dengan warga di dalam (guru, karyawan, siswa)

dan warga dari luar (wali siswa, masyarakat, institusi luar, patner sekolah) Dalam konteks ini jelas bahwa humas

atau public relation (PR) adalah termasuk salah satu elemen yang penting dalam suatu organisasi kelompok ataupun

secara individu. Adapun pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan,

pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya

pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Dan untuk merealisasikan itu semua

banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2006).

2. Tugas Pokok Humas

Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain:

a. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang

membutuhkannya.

b. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat

atau pihak-pihak yang memerlukannya.

c. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan

atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.

d. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.

e. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.

f. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan.

3. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat (orang tua murid)

Mengenai tujuan hubungan sekolah dan masyarakat (orang tua murid), leslie merumuskan tujuan organisasi

perkumpulan antara guru dan masyarakat (orang tua murid), adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengembangkan pengertian masyarakat (orang tua murid) tentang tujuan dan kegiatan pendidikan di

sekolah.

2) Untuk memperlihatkan bahwa rumah dan sekolah bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan anak

disekolah.

3) Untuk membari fasilitas pertukaran informasi antara orang tua dan guru yang kemudian mempunyai dampak

terhadap pemecahan pendidikan anak.

4) Perolehan opini masyarakat tentang sekolah dijadikan perencanaan untuk pertemuan dengan orang tua dalam

rangka untuk kebutuhan murid-murid

(3)

Sedangkan menurut Mulyasa (2007: 50), tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah : (1)

memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan

kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan

sekolah.

4. Jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:

a. Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di

dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan

yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.

b. Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling

membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan

kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan

dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan

metode-metode pengajarannya.

c. Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi

lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah

lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan

perkembangan pendidikan pada umumnya.

Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik

karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam

mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestasi sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu

melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam

memajukan masyarakat.

Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat

diantaranya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan-ketrampilan khusus

baik melalui kegiatan intra maupun ekstra.

Jadi bila kita tarik garis merah secara general , maka pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat

adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat

atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan kerja seara sadar dan sukarela.

5. Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di dukung oleh beberapa faktor

(4)

1. Adanya proram dan perencanaan yang sistematis.

2. Tersedia basis dokumentasi yang lengkap

3. Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai

4. Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan sekolah dengan

masyarakat.

6. Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya serta

publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo pada sekolah tersebut. Hal ini akan membantu

sekolah mensukseskan program-programnya. Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat diantarnya sebagai berikut :

1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua

2. Memelihara hubungan baik dengan komitte sekolah

3. Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan organisasi

nasional

4. Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam tehnik komunikasi

(majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber)

7. ManfaatHubungan Sekolah dengan Masyarakat

Manfaat dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menambah atau meningkatkan simpati

masyarakat secara sadar dan sukarela yang dapat meningkatkan harga diri sekolah serta dukungan terhadap sekolah

secar spiritual dan material atau finansial. Hal ini akan tampak sebagai berikut :

1. Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar

2. Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing

3. Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab atas suksesnya usaha

pihak lain.

8. Bentuk Opersional Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Tergantung pada inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan situasi, fasilitas sekolah dan sebagainya.

a. Di bidang Sarana Akademik Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas), penelitian, karya

ilmiah (lokal, nasional, internasiona), jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana akademik

termasuk laboratorium dan perpustakaan atau PSB, SB yang mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung

(5)

b. Di bidang Sarana Pendidikan Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum, kantor

dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas

sekolah.

c. Di bidang Sosial Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari

besar nasional atau keagamaan, sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat sekitar akan kepedulian

sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya

terhadap pembangunan masyarakat.

d. Kegiatan Karya Wisata Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat,

seperti membawa spanduk serta atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama sekolah dapat dikenal

lebih luas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat kesan tersendiri

dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.

KESIMPULAN

 Humas adalah rangkaian kegiatan organisasi/ instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat

atau pihak-pihak tertentu diluar organisasi tersebut., agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas

pelaksanaan kerja secara sadara dan sukarela.

 Humas yang efisien harus memperhatikan asas tertentu sebagai berikut

1) Obyektif dan Resmi

2) Organisasi yang tertib dan berdisiplin

3) Informasi harus bersifat mendrong timbulnya keinginan untuk ikut berpartisipasi atau ikut membrikan dukungan

secara wajar dari masyarakat. Karean itu informasi atau pemberitaan tidak sekedar dilihat dari kepentingan

organisasi, tetapi juga dari pihak penerima informasi.

4) Kontinuitas Informasi

5) Respon yang timbul di kalangan masyarakat umpan balik dari infornasi yang disampaikan harus mendapat perhatian

sepenuhnya. Respon masyarakat dapat berbentuk saran-saran, pendapat-pendapat, kritik-kritik, keluahan-keluhan

dan pernyataan-pernyataan. Semua respon itu harus disaring agar dapat dipergunakan untuk memperbaiki

kegiatan-kegiatan dalam rangka memenuhi arapan masyarakat. Seorang pemimpin tidak boleh takut atau menghindar dari

respon mayarakat, erutam yang bersifat kritik-kritik. Berdasar respon masyarakat inilah seorang pemimpion

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Hasan dan Mukti Ali, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2003) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), 31.

Hamdan Adnan, Hafid Cengara, Prinsip-Prinsip Hubungan Masyarakat, (Surabaya:Usaha Nasional. 1996), 15. Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), 96.

Indrafachrudi, Soekarto. 1994. Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang tua Murid dan Masyarakat.Malang: IKIP. Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), 193.

Mulyasa, Endang. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), 193. Purwanto, Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Maka bisa disimpulkan dari data di atas, bahwa kemampuan menulis teks biografi yang menggunakan model PJBL lebih besar nilai yang diperolehnya dibandingkan

Explicit performative adalah tuturan performative yang berupa kalimat dengan memiliki subjek orang pertama yaitu „I‟ dan „We‟, kemudian bentuk kalimatnya simple

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyakan isi materi yang ingin diukur dari objek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang

Variabel penentu yang digunakan dalam proses pembentukan pohon keputusan adalah fitur visual citra, yaitu moment warna order 1, moment warna order 2, moment warna order 3,

Versi kedua dalam hal seleksi yang merugikan adalah timbul ketika manajer yang mengetahui berita buruk tentang masa depan perusahaan tidak

Oleh itu, adalah perlu kesan daripada sudut trauma yang dialami sukarelawan dikaji bagi membantu sukarelawan mengharungi peristiwa bencana yang lepas dengan lebih

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan yang terdiri dari debt to equity ratio, return on equity, return on investment, earning

|jejakseribupena.com, Soal dan Solusi Simak UI Matematikan Dasar, 2013