ANALISIS DAYA DUKUNG PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN INDONESIA UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI PERTAHANAN DI INDONESIA: STUDI KASUS
PT DAHANA.
I. Latar Belakang Masalah
Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 tumbuh sebesar 6,23 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 9,98 persen dan terendah di Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,49 persen. Sementara, PDB Tanpa Migas tahun 2012 tumbuh 6,81 persen. Meskipun PDB mengalami kenaikan, namun beberapa ahli menyatakan bahwa industri Pertahanan akan mengalami titik jenuh.
Pada mata kuliah prespektif ekonomi pertahanan Prof Dorodjatun Kuntjoro-Jakti menjelaskan tentang industri pertahanan akan mengalami titik jenuh, untuk mengatasi hal tersebut Industri pertahanan harus memiliki fungsi Dual Use antara sektor pertahanan dan sektor ekonomi. Didalam sektor ekonomi terdapat 3 tiga kegiatan sektor ekonomi, yaitu : Sektor Primer, Sektor Sekunder dan Sektor Tersier. Sektor Primer terdiri dari Galian, pertambangan, pertanian, perkebunan dan perikanan. Sektor Sekunder terdiri dari industry manufaktur, Konstruksi dan Energi. Sektor Tersier terdiri dari Telekomunikasi, keuangan nda Perbankan.
Menurut Eka Matiana (2013) Dalam kondisi normal, survivability menuntut suatu industri strategis pertahanan untuk mempunyai kemampuan kontribusi sektor militer/pertahanan terhadap sektor sipil (spin-off) dalam berdiversifikasi produk yang memiliki nilai dan manfaat komersil dengan menggunakan teknologi pertahanan. Sebagaimana suatu industri yang berorientasi pada profit, pendayagunaan sumber daya industri tidak hanya digunakan untuk kepentingan pertahanan sebagai fungsi utamanya. Namun, ketika permintaan dan kebutuhan berkurang, mengingat pasaran produk pertahanan relatif tetap, kemampuan yang ada didayagunakan untuk produk komersial yang diperlukan masyarakat serta dapat memberikan keuntungan yang memadai.
Menurut Eka Matiana (2013) Kondisi di atas memerlukan tingkat fleksibilitas produksi serta kemampuan manajemen dan bisnis yang tinggi, sekaligus memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Kondisi seperti inilah yang diterapkan di industri-industri pertahanan negara maju seperti Amerika Serikat, yaitu strategi yang diterapkan Blue Ocean Strategy, How to Create Uncontested Market Space and Make The Competition Irrelevant, yang pada umumnya industri pertahanan merupakan tolak ukur perkembangan industri-industri lainny.
oleh Industri Pertahanan. Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang baik bisa menjadi sumber pendapatan untuk menunjang industry pertahanan.
Dalam kasus ini kita bisa melihat salah satu Industri Pertahanan yang memiliki fungsi dual use untuk sektor ekonomi khususnya industri pertambangan dan galian serta konstruksi, yaitu PT Dahana. Dengan peningkatan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dilihat dari PDB tahun 2010-2012 khususnya sektor industri pertambangan dan galian serta konstruksi bisa dibandingkan dengan pendapatan PT Dahana tahun 2010-2012. Berdasarkan latar belakang masalah diatas Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul. “Analisis Daya Dukung Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Untuk Mendukung Industri Pertahanan Di Indonesia: Studi Kasus PT Dahana”.
II. Rumusan Masalah
Karena keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti membatasi permasalahan makalah ini
menjadi. “Bagaimana daya dukung pertumbuhan perekonomian Indonesia berdasarkan
pertumbuhan PDB terhadap pendapatan PT Dahana?”
III. Sejarah Singkat PT Dahana
Awal sejarah PT. Dahana ditandai dengan pembangunan pabrik dinamit (NG based) pada tahun
1966 di lingkungan pangkalan TNI-AU Tasikmalaya. Seiring dengan perkembangan teknologi
dan permintaan pasar, pada tahun 1991 dilakukan alih teknologi Water Based Emulsion yang mempunyai derajad keamanan (safety) lebih tinggi dengan produknya dari jenis ‘Cartridged Emulsion’. Pabrik bahan peledak DANFO didirikan dengan kemampuan rekayasa Dahana sendiri pada tahun berikutnya.
Keinginan untuk selalu berkembang dan menjadi yang terbaik telah mendorong Dahana untuk
selalu memperbaiki kualitas operasinya secara terus menerus. Kesempatan beroperasi bersama
(joint operation) untuk melayani PT.Kaltim Prima Coal (KPC) sejak tahun 1994 bermitra dengan
salah satu pemain global merupakan langkah awal Dahana memasuki dunia jasa aplikasi handak.
Kesuksesan proyek ini menjadi tonggak kesinambungan kerjasama-kerjasama berikutnya di
penambangan lain di Kalimantan Tengah dan Sumbawa. Prestasi yang terukir sejauh ini sangat
bermakna dalam memantapkan jati diri Dahana untuk terus fokus pada bisnis jasa handak dan
IV. Analisis Produk Domestik Bruto 2010 -2012 Terhadap Pendapatan PT Dahana 2010-2012
Dalam makalah ini peneliti menganalisis Produk Domestik Bruto Indonesia pada tahun 2010-2012 Terhadap Pendapatan PT Dahana pada tahun 2010-2010-2012. Analisis dengan metode statisitik deskriptif dengan menggunakan data pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2010-2012 yang di keluarkan oleh BPS dan Laporan Keuangan PT Dahana tahun 2010-2012.
Sumber: Badan Pusat Statistik
Laporan Laba Rugi PT Dahana Sumber: PT Dahana
Grafik Laba Bersih dan Pendapatan PT Dahana
Sumber: PT Dahana
Diagram Kontribusi Pendapatan PT Dahana Sumber : PT Dahana
Sumber pendapatan PT Dahana yang terbesar ada pada Related Service sebesar 47% dari total pendapatan. Ditempat kedua adalah drilling dan blasting untuk sektor industri primer adalah galian dan pertambangan sebesar 31%, sedangkan Industri Explosive Manufacturing untuk sektor industri sekunder adalah industri Konstruksi sebesar 22%. Berdasarkan data yang telah ditampilkan diatas bisa dianalisis bahwa sektor industri yang menyumbang pendapatan terbesar adalah sektor industri Pertambangan dan penggalian serta konstruksi.
Tabel
Perbandingan PDB 2010-2012 dengan pendapatan PT Dahana 2010-2012
Tabel : Perbandingan PDB dengan pendapatan PT Dahana Sumber : Data Diolah
Grafik : PDB Terhadap Pendapatan PT Dahana. Sumber : Data Diolah
Data yang digunakan adalah Produk Domestik Bruto 2010-2012 atas dasar harga yang berlaku, kemudian dibandingkan dengan Pendapatan PT Dahana pada tahun 2010-2012. Dari tabel dan grafik bisa dianalisis bahwa PDB memiliki hubungan garis lurus dengan Pendapatan PT Dahana. Hal ini didukung dengan fakta bahwa sektor industry yang menyumbang pendapatan terbesar adalah sektor industri Pertambangan dan penggalian serta konstruksi.
V. Kesimpulan
VI. Daftar Pustaka
Eka Martiana Wulansari, Pemberdayaan Industri Pertahanan Nasional Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan (Empowerment Of National Defense
Industry In Law Number 16 Year 2012 On Defense Industry), Jurnal Legalisasi Indonesia Vol. 10 No. 3 - September 2013.
Laporan Keuangan PT Dahanan 2012, Diunduh November 2014 dari:
http://bumn.go.id/data/uploads/epaper/Sektor5/index.html#/30/zoomed
Laporan Keuangan PT Dahanan 2012, Diunduh November 2014 dari:
http://bumn.go.id/data/uploads/epaper/Sektor5/index.html#/31/zoomed
Laporan Keuangan PT Dahanan 2012, Diunduh November 2014 dari:
http://bumn.go.id/data/uploads/epaper/Sektor5/index.html#/32/zoomed
Annual Report PT. Dahana 2012, Diunduh November 2014 dari: