• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekomendasi Lokasi Pet Shop Di Kota Malang Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Simple Additive Weighting (SAW)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rekomendasi Lokasi Pet Shop Di Kota Malang Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Simple Additive Weighting (SAW)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

3086

Rekomendasi Lokasi Pet Shop Di Kota Malang Menggunakan Metode

Analytical Hierarchy Process

(AHP)

Simple Additive Weighting

(SAW)

Ghiffary Rizal Hamdhani1, Edy Santoso2, Indriati 3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

Abstrak

Pada saat ini memelihara hewan peliharaan seperti kucing sudah seperti gaya hidup bagi para pencintanya, terkadang banyak yang menganggap hewan peliharaan tersebut seperti keluarga sendiri. Oleh karena itu pemilik hewan peliharaan selalu ingin memberikan perawatan terbaik terhadap hewan kecintaan nya.Sistem ini menggunakan salah satu metode yang ada di dalam Sistem Pendukung Keputusan. Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem berbasis komputer yang dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Dengan menggunakan salah satu metode yang ada di dalam Sistem Pendukung Keputusan, diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang berada di area semi terstruktur seperti permasalahan di atas. Pada sitem ini akan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW). Analytical Hierarchy Process (AHP) Adalah suatu metode yang digunakan untuk memecahkan suatu situasi yang komplek tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam kelompok - kelompok yang hirarki, dengan memberikan nilai yang subyektif dan menentukan variabel mana sajakah yang memiliki prioritas paling tinggi agar mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.

Simple Additive Weighting (SAW) digunakan untuk perangkingannya. Berdasarkan hasil dari pengujian tersebut dapat dianalisa bahwa metode AHP dan SAW ini cukup efektif digunakan dalam proses rekomendasi. Hasil pengujian akurasi pada jasa penitipan sebesar 72,72% sedangkan pengujian akurasi jasa grooming sebesar 75%.

Kata kunci: Petshop, Analytical Hierarchy Process, Simple Additive Weighting, Akurasi.

Abstract

Nowadays raising animals like cats is like a lifestyle, sometimes many people think of the pet as family. Therefore pet owners always give the best care to the animals.This system uses one of the methods in the Decision Support System. Decision Support System is a computer-based system that can assist a person in improving its performance in decision making. By using one of the methods in the Decision Support System, it is expected to help solve problems that are in semi-structured areas such as the above problems. In this system will use the method of Analytical Hierarchy Process (AHP) and Simple Additive Weighting (SAW). Analytical Hierarchy Process (AHP) is a method used to solve an unstructured complex situation into several components within hierarchical groups, by assigning subjective values and determining which variables have the highest priority to influence the outcomes in those situations . Simple Additive Weighting (SAW) is used for ranking.Based on the results of the test can be analyzed that the AHP and SAW method is quite effective used in the recommendation process. The result of accuracy testing on custody service is 72,72% while accuracy testing of grooming service equal to 75%.

Keywords: Petshop, Analytical Hierarchy Process, Simple Additive Weighting, Accuracy.

1. PENDAHULUAN

Pada jaman seperti saat ini memelihara hewan seperti kucing dan anjing sudah seperti gaya hidup bagi para pencintanya, terkadang banyak yang menganggap hewan peliharaan

(2)

menyediakan jasa pet shop untuk memenuhi kebutuhan para pencinta hewan peliharaan. Orang yang memelihara hewan kucing dan anjing sekarang sangatlah banyak, demikian juga penyedia jasa pet shop di Kota Malang tidak kalah banyak. Terkadang orang bingung memilih tempat yang mana yang terbaik untuk hewan kesayangannya, mana yang lebih irit , keuntungan yang didapat dan lokasi yang tidak terlalu jauh. Sedangkan bila pemilik hewan mendatangi tempatnya satu persatu itu sangat lama dan tidak efisien. Oleh karena itu, dibutuhkanlah suatu sistem baru rekomendasi lokasi pet shop yang lebih efisien dalam waktu dan tempat dalam menentukan lokasi pet shop manakah yang lebih menguntungkan bagi para pemilik hewan kesayangannya.

Terdapat beberapa hal yang dijadikan acuan rekomendasi dalam penilaian lokasi mana yang disarankan kepada pengguna seperti di daerah mana lokasi pemilik hewan tersebut berada, dan akan direkomendasikan pet shop – petshop terdekat. Kriteria diata yang akan masuk menjadi perhitungan. Sistem ini akan memakai metode yang terdapat di dalam Sistem pendukung keputusan. Sistem Pendukung Keputusan adalah sistem yang dapat membantu dalam meningkatkan penentuan keputusan. Penggunaan metode yang terdapat di dalam sistem pendukung keputusan, diharapkan akan membantudalam pemecahan masalah.

Sistem ini akan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process atau (AHP) dan Simple Additive Weighting atau (SAW). Analytical Hierarchy Process atau (AHP) Adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang cukup komplek kedalam beberapa komponen dalam kelompok - kelompok yang hirarki, dengan memberikan nilai yang subyektif dan menentukan variabel -variabel mana saja yang memiliki prioritas tertinggi agar dapat mempengaruhi suatu hasil yang terdapat pada situasi tersebut. Menurut peneliti yang sudah dilakukan sebelumnya oleh Yosep Agung Pranoto , M.Aziz ,& Rini Hasanah dengan judul Rancang Bangun dan Analisis Decision Support System Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Penilaian Kinerja Karyawan. Dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat dijadikan sebagai solusi untuk penentuan nilai kepada kinerja seorang karyawan. (Yosep Agung Pranoto, M.Aziz Muslim, & Rini Nur Hasanah,2013)

Penelitian sebelumnnya oleh Rindy Savitri yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan penentuan bonus dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) pembahasannya tentang kriteria-kriteria apa sajakah yang bisa dijadikan bahan untuk dipertimbangkan didalam penentuan pengambilan keputusan untuk penentuan bonus yang akan di dapat karyawan setiap tahun. Pemakaian metode Simple Additive Weighting (SAW)sangat tepat bila diterapkan pada masalah ini. Metode Simple Additive Weighting (SAW) mampu untuk mengoah perdataan yang digunakan untuk menyeleksi alternatif-alternatif yang cocok untuk penentuan bonus yang akan di dapatkan(Savitri, 2014). Berdasarkan latar belakang yang sudah tersusun diatas maka diperlukan pengembangan penelitian tentang “Rekomendasi Lokasi Pet Shop Di Kota Malang Penggunaan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW)”. Sistem rekomendasi ini diharapkan dapat membantu pemilihan pet shop mana saja yang lebih menguntungkan fasilitasnya, harganya dan menurut lokasi terdekat dari lokasi pemilik hewan kesayangan.

2. ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Analytical Hierarchy Process adalah suatu metode yang di kembangkan oleh Thomas Saaty, metode ini sudah bisa memecahkan permasalahan yang cukup kompleks, dimana terdapat kriteria-kriteria yang akan di ambil, struktur dari permasalahan belum cukup jelas (Supriatin, W, & Luthfi, 2014). Analytical Hierarchy Process dipakai dengan memulai pembuatan struktur hirarki yang ingin digunakan untuk penelitian. Di hirarki memiliki tujuan yang terutama, yakni kriteria - kriteria, subkriteria - subkriteria, dan alternatif - alternatif yang akan digunakan.

2.1 Prosedur metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

(3)

5

Elemen yang lebih

penting

7

Satu elemen sangat

lebih penting

9

Elemen mutlak lebih

penting

2,4,6,8

Nilai-nilai diantara nilai

yang berdekatan

Penyelsaian masalah menggunakan

Analytical Hierarchy Process terdapat langkah - langkah untuk menyelesaikannya. Langkah – langkah ditunjukan sebai berikut:

1. Pendefinisian masalah dan penentuan

tujuan.

2. Penghitungan nilai dari prioritas ditunjukan

pada Tabel 2.

3. Normalisasi dari matriks perbandingan berpasangan. Langkah – langkah ditunjukan sebagai berikut:

a. Menjumalahkan nilai ddaari setip kolom – kolom dari matriks perbandingan.

b. Pembagian dari setiap kolom yang sudah di jumlahkan unruk mendapatkan nomalisasi matriks menggunakan Persamaan (2.1).

𝑎´𝑗𝑘 =𝑚𝑎𝑗𝑘𝑎𝑙𝑘

𝑙=1 (2.1)

penjelasan:

𝑎´𝑗𝑘 = nilai normalisasi matriks 𝑎𝑗𝑘 = Nilai dari matriks perbandingan berpasangan baris j kolom k

𝑎𝑙𝑘 = Nilai dari matriks perbandingan berpasangan baris l kolom k

4. Pembobotan dilakukan dengan penjumlahan

nilai-nilai dari semua baris dan dibagi.

𝑤 =∑𝑚𝑙=1 𝑗𝑘𝑚𝑎´ (2.2)

Dimana:

𝑤 = nilai bobot prioritas

𝑎´𝑗𝑘 = Nilai hasil normalisasi matriks perbandingan

berpasangan 𝑚 = banyak dari kriteria

5. Pengukuran konsistensi agar nilai nilai yang dipakai memiliki tingkat konsistensi yang cukup tinggi. Langkah – langkahnya sebagai berikut:

a. penghitungan Consistency index (CI) pada Persamaan (2.3).

CI = (𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑛)

𝑛 (2.3)

penjelasan:

CI : Consistency Index λ maks : eigen maksimal n : jumlah elemen b. penghitungan Consistency Ratio

(CR) dalam Persamaan (2. 4). CR = 𝐶𝐼

𝐼𝑅 (2.4)

penjelasan:

CR : Consistency Ratio CI : Consistency Index

IR : Index Random Consistency 6. Pemerikasaan konsistensi yang sesuai dari

ketentuan. Jika nilai (CI/CR) kurang atau sama dengan 0,1 maka dinyatakan konsisten. Nilai IR ditunjukan pada Tabel 2.

Tabel 2Index Random Consistency

3. SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Metode SAW juga di kenal dengan lain metode penjumlahan terbobot. Dasar konsep metode SAW ialah pencarian jumlah terbobot dari alternatif – alternatif dari semu atribut yang di pakai.

𝑟𝑖𝑗 =𝑚𝑎𝑥𝑥𝑖𝑗𝑖 𝑥𝑖𝑗 jika j adalah atribut dari keuntungan atau (benefit)

𝑟𝑖𝑗 =𝑚𝑖𝑛𝑥𝑖𝑗𝑖𝑥𝑖𝑗 jika j adalah atribut dari biaya atau

(cost) (2.5)

Keterangan:

rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

(4)

𝑀𝑖𝑛𝑖𝑥𝑖𝑗 = nilai terkecil dari setiap kriteria

benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik

cost = jika nilai terkecil adalah terbaik

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternative Ai pada atribut Cj dimana i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternative (Vi) sebagai berikut:

𝑉𝑖 = ∑𝑛𝑗=1 𝑤𝑗𝑟𝑖𝑗 (2.6) Keterangan :

Vi = rangking untuk setiap alterenatif wj = nilai bobot dari setiap kriteria rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

4. PERANCANGAN

Perancangan

AHP

dan

SAW

diperuntukan penentuan lokasi petshop. Di

dalam perancangan ini ada perancangan

flowchart,

pernacangan

algoritma,

perancangan antarmuka dan perancangan

pengujian sistem. Gambar 1 adalah alur

umum sistem yang akan di buat.

Gambar 1 flowchart Umum Sistem

4.1 Perancangan metode AHP

Gambar 2 Flowchart Metode AHP

Penerapan AHP pada sistem adalah sebagai pengelola data nilai kriteria yang digunakan sehingga sistembisa melakukan pembobotan. Pada Gambar 2 dapat dilihat proses dari pembobotan.

Gambar 2 merupakan gambaran umum dari proses penghitungan AHP, perhitungan dimulai

dengan pemasukan nilai dari matriks

perbandingan berpasangan lalu didapatkanlah

bobot. Setelah didapatkan bobot, lalu

(5)

4.2 Perancangan metode SAW

Gambar 3 flowchart SAW

Penggunaan SAW adlah untuk penentuan rangking dari Petshop. Gambar 4.3 menunjukan daripada alur dari SAW. Inputan dari data kriteria didapat dari perhitungan AHP yang sudah dihitung sebelumnya.

5. IMPLEMENTASI

Tampilan login ini hanya diperuntukan untuk admin dengan memasukan username dan juga password. Yang di tunjukan pada Gambar 4.

Gambar 4 Implementasi Halaman Login

Tampilan ini menujukan banyak data yang digunakan dalam perhitungan sistem. Yang di tunjukan pada Gambar 5.

Gambar 5 Implementasi Data Petshop

Tampilan ini menujukan pengguna mau menginputkan tipe jasa yang akan di pakai dan juga memilih lokasi dari pengguna. Yang di tunjukan pada Gambar 6.

Gambar 6 Implementasi Input Tipe Jasa Petshop

Menampilan kriteria apa yang mau di input oleh pengguna, berikut adalah pilihan kriteria yang harus di inputkan oleh pengguna harga, lalu jarak, layanan, kapasitas, & barang yang dijual. Ditunjukan pada Gambar 7.

Gambar 7 Implementasi Input Kriteria

(6)

Gambar 8Implementasi Hasil Perankingan

6. PENGUJIAN DAN ANALISIS 6.1 Pengujian Akurasi

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari sistem yang telah dibuat apakah sesua dengan kebutuhan yang telah di susun, dengan cara apakah hasil nya memuaskan atau belum. Pengujian yang digunakan adalah dengan menggunakan pengujianiakurasi.

6.2 Skenario Pengujian Akurasi

Rancangan dari pengujian ini bertujuan untuk menghitung apakah hasil dari sistem ini sudah sesuai atau belum dengan yang di inginkan oleh user. Sistem yang di buat ini menngunakan pengujian sistem akurasi. Pengujian akurasi ini sudah di cantumkan dan di bahas di analisa kebutuhan.

Pengujianakurasi adalah sama atau tidaknya hasil dari pengujian yang telah didapatkan dengan hasil pengujian yang sebenarnya. pengujian kesesuaian pada bahasan ini adalah membandingkannya data aktual dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan sistem yang telah dibuat.dan bertujuan untuk mengetahui tingkat dari akurasi hasil sistem dengan prioritas yang di inputkan oleh user. Yang ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3 hasil pengujian Jasa Penitipan

(7)

3 harga

Rumus penghitungan akurasi

Akurasi sampel = (jumlah yang sesuai)/(banyak sampel)×100%

Akurasi sampel = (8)/(11)×100%

= 72,72 %

Dari melihat Tabel 3 dapat dilihat akurasi dari program. DPt disimpulkan bahwa data yang cocok 8 dari 11 data yang ada jadi keakurasiannya sebesar 72,72%.

7. KESIMPULAN

Kesimpulani yang dapat di ambil bahwa Dalam mengimplementasikan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW) pada Rekomendasi lokasi petshop di kota malang yang didasarkan dalam rumusan masalah yang telah disusun, diantaranya adalah:

1. Implementasi dari sistem ini penggabungan

AnalyticaliHierarchyaProcess (AHP) dan Simple AdditiveDWeighted (SAW). MetodeDAHP untuk pembobotan setiap kriteria. Nilai bobot berguna untuk proses perhitungan metode SAW. Metode SAW dapat menghasilkan perankingan dengan melihat nilai preferensi tertinggi dari hasil perhitungan. Nilai preferensi tertinggi adalah alternatif terbaik yang dapat dijadikan rekomendasi tempat petshop.

2. Hasil dari evaluasi yang telah di uji sebelumnya untuk AHP & SAW dalam diterapkannya dalam penentuan petshop

adalah berikut ini:

• BerdasarkanApengujian akurasi terhadap jasa penitipan yang telah dilakukan dengan menemui hasil pengujian sebesar 72,72%.

• BerdasarkanApengujian akurasi terhadap jasa grooming yang telah dilakukan dengan menemui hasil pengujian sebesar 75%.

8. DAFTAR PUSTAKA

Romdoni, A., Yasin, F., & Fadillah, U., 2014. Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemilihan Calon Kepala Desa Berbasis Web. Program Studi Teknik Informatika. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Supriatin, W, B. S., & Luthfi, E. T., 2014. Sistem

Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima BLSM Di Kabupaten Indramayu. Citec Journal, 282-295.

Mihuandayani, & Ridho, M. R., & Widyastuti, D. A., 2016. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Objek Wisata Di GunungKidul Dengan Algoritma Forward Chaining.

Savitri, Rindy, 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Dengan Metode Simple Additive Weighting.S1.STMIK Budi Darma Medan.

Dewi, S. T. P., 2013. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS (Studi kasus : Pemilihan Handphone).

Gambar

Tabel 2 Index Random Consistency
Gambar 2 merupakan gambaran umum dari proses penghitungan AHP, perhitungan dimulai dengan pemasukan nilai dari matriks perbandingan berpasangan lalu didapatkanlah bobot
Gambar 3 flowchart SAW
Gambar 8 Implementasi Hasil Perankingan

Referensi

Dokumen terkait

The main goal of this project is to perform manufacturing process selection for PET bottles using Analytical Hierarchy Process (AHP). In order to achieve this aim, this study

penulisan penelitian yang berjudul “ Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Smartwatch menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ”.. Pada pengerjaan penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk pemodelan sistem keputusan adalah kombinasi antara Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting

Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, peneliti menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang berguna untuk melakukan perhitungan penilaian kinerja

Analitycal Hierarchy Process (AHP) Adalah metode untuk memecahkan suatu situasi yang komplek tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki, dengan

Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan lokasi cabang baru yaitu Analytical Hierarchy Process AHP dengan software SuperDecisions..

Metode Analytical hierarchy process AHP adalah merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam sistem pengambilan keputusan dengan memperhatikan faktor – faktor persepsi,

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan dalam studi kasus pada industri tepung tapioka PT Bumi Sakti Perdana Laujaya untuk menentukan variabel dengan prioritas tertinggi yang mempengaruhi