Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Disusun oleh:
-Alifia Aziza N.S.
-Arif Rahmadian A.
-Reyhan Kailiffadril
-Rivaldo Delanov
-Shahreza Sendhang R.
-Yumna Widjan A.
-Zealda Zulmayhaq
Kata Pengantar
Indonesia adalah negara yang sangat luas. Diantara Sabang sampai Merauke terdapat 7.9 Km2 wilayah laut dan darat yang dimiliki oleh negara ini.. Dari daratan
yang baik di permukaan atau bawahnya terdapat kekayaan, atau lautan yang didalamnya berlimpah banyak sumber daya alam, dan juga udara yang memberi kita kontrol atas lalu lintas pesawat udara. Semuanya merupakan hal yang penting bagi kelangsungan dan kemakmuran negara kita. Namun dewasa ini bangsa kita tidak segan-segan untuk menjual wilayahnya ke badan-badan asing. Selain itu sering juga terjadi pencurian terhadap wilayah yang dimiliki oleh Indonesia. Penyusun berharap dengan membaca makalah ini pembaca dapat menambah wawasan mengenai wilayah negara ini, dan juga untuk menambah kepedulian terhadap tanah yang memberi kita sumber kehidupan selama ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar………2
Daftar Isi………..…3
Bab 1: Pendahuluan………..…4
Bab 2: Landasan Hukum……….……...………5
Bab 3: Ruang Lingkup……….……….…6
Bab 4: Batas Wilayah Indonesia………9
Bab 5: Konklusi……….…11
Daftar Pustaka………...12
Lampiran………...13
Bab 1: Pendahuluan
1.1 Pengertian Wilayah Negara
Menurut KBBI kata wilayah diartikan sebagai daerah atau lingkungan yang menjadi daerah kepemilikan, kekuasaan atau pengawasan. Wilayah harus memiliki batas-batas yang jelas dan diakui atau disepakati oleh tiap-tiap pihak yang memiliki wilayah tersebut.
Wilayah yang tetap juga merupakan salah satu syarat daripada sebuah negara. Hal ini tertera pada pasal 1 Konvensi Montovideo 1933.
1.2 Wilayah Indonesia Secara Umum
Indonesia membentang dari 6°08’ LU hingga 11°15’ LS, dan dari 94°45’ BT hingga 141°05’ BT. Total luas negara ini adalah 7,9 juta km2, 1,8 juta km2 darinya
daratan dan 6,1 juta km2 wilayah laut. Wilayah laut lalu dapat dibagi menjadi dua yaitu
laut teritorial (3,2 juta km2) dan juga Zona Ekonomi Eksklusif (2,9 juta km2). Dengan
area tersebut Indonesia menduduki perinkat ke-15 negara terluas di dunia.
Di dalam wilayah tersebut terdapat kurang lebih 17.504 pulau. Dari jumlah tersebut 7.870 memiliki nama sedangkan 9.634 tidak. Pulau utama dari Indonesia adalah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Papua.
Bab 2: Landasan Hukum
2.1 Umum
2.1.1 UU No. 43 tahun 2008
Menurut undang-undang ini yang dimaksud dengan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan, kepulauan, dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah dibawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang ada di dalamnya.
2.1.2 Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1997 pasal 1 ayat (5)
“Wilayah nasional adalah seluruh wilayah Negara Republik Indonesia yang meliputi daratan, lautan, dan udara, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Sedangkan menurut hukum ini wilayah merupakan “Ruang yang memiliki kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasakan aspek adminsitratif atau aspek funsional”
2.1.3 Konvensi Montevideo 1933 pasal 1
Wilayah yang tetap merupakan suatu unsur yang wajib dipenuhi oleh sebuah negara. Wilayah yang dimaksud adalah tempat atau ruang bagi warga negara untuk dapat menjalankan aktivitasnya.
2.2 Kelautan
Kebijakan negara berikut mengatur perairan dengan mengacu kepada Konvensi Hukum Laut Internasional:
2.2.1 Undang-Undang No. 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
Mengatur ketentuan berbagai zona maritim dan batas-batasnya (teritorial, tambahan, ekonomi ekslusif, landas kontinen)
2.2.2 Undang-Undang No. 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
Mempertegas batas-batas terluar kedaulatan dan yurisdiksi Indonesia di laut. 2.2.3 Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 1998
Bab 3: Ruang Lingkup Wilayah Negara
3.1 Wilayah Daratan (Termasuk Tanah di Dalamnya)
Wilayah daratan adalah bagian dari daratan yang merupakan tempat pemukiman atau kedaiamn dari warga negara yang berasangkutan, serta tempat pemerintah negra melaksanakan dan mengendalikan segala kegiatan pemerintahannya.
Pada umumnya, batas untuk wailayah datatan antar negara dipisahkan berdasarkan perjanjian antar negara, berupa sungai, atau di tengah sungai tersebut( thalweg). Kedaulatan negra atas tanah juga mencakup sampai tanah di dalamnya, bisa dikatakan hingga kedalaan yang tidak terhingga, meliputi SDA didalamnya.
3.2 Wilayah Lautan
Wilayah perairan (perairtan territorial) adalah perairan yang merupakan wilayah suatu negara, bagi Indonesia meliputi suatu jalur laut yang berbatasan dengannya peairan kepulauannya. Mengenai wilayah perairan terdapat dua konsep yaitu:
1) Res Nullius , adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut itu dapat diambil dan miliki oleh masing-masing negara. Tokohnya adalah John Sheldon (1584-1654) dari Inggris.
2) Res Communis , adalah konsepsi yang beranggapan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing negara, Konsepsi ini dikembangkan oleh, Hugo de Groot (Grotius) dari Belanda tahun 1608 dalam buku ”Mare Liberum ”(Laut Bebas) karena konsepsi inilah Grotius dianggap sebagai bapak hukum Internasional.
Menurut Konnvensi Hukum Laut 1982, ada beberapa bagian dalam wilayah laut, yaitu: 1) Laut Pedalaman, perairan pada sisi darat garis pangkal laut territorial
perairan yang terletak pada sisi darat dari garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia termasuk kdalamnya semua bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat dari suatu garis penutup.
2) Laut territorial, setiap negara mempunyai hak untuk menetapkan lebar laut teritorialnya tidak melebihi 12 mil lau yang diukur dari garis pangkal.
3) Zona Tambaan, wilayah ini tidak boleh melebihi 24 mil yang diukur dari garis pangkal dimana lebar laut territorial diukur atau sejauh 12 mil diukur dari laut territorial.
4) Zona Ekonomi Eksklusif, daerah yang berdampingan dengan laut territorial, yang memiliki lebar 2000 mil dari garis pantai.
5) Landas Kontinen, batas diluar wilayah laut territorial sampai kedalaman 200 meter atau diluar batas itu, samapi dimana kedalaman perairan yang melekat memperkenankan eksploitasi SDA wilayah hingga jarak 2000 mil nautika dari garis dasar territorial.
6) Laut lepas, semua bagian laut yang tidak termasuk ZEE, laut territorial, atau perairan pedalaman suatu negara dan perairan kepulauan dalam negara kepulauan.
3.3 Wilayah Ruang Udara
Wilayah udara adalah udara yang berada di wilayah permukaan bumi diatas wilayah darat dan laut. Pasal 1 Konvensi Paris (1919) menyatakan bahwa negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah udaranya, misalnya untuk kpentingan radio, satelit, dan penerbangan.
Dalam Konvensi Chicago (1944) pasal 1 menyatakan “ Bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan eksklusif diruang udara di atas wilayahnya”. Berdasarkan UU No. 20 tahun 1982, batas wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit geo-stasioner adalah setinggi 35. 671 km.
Ada dua teori tentang konsepsi wilayah udara yang dikenal, yaitu: 1) Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)
Kebebasan ruang udara tanpa batas. Menurut teori ini, ruang udara itu
Kebebsan udara terbatas. Teori ini bersumber dari Institut de
DroitInternasional pada sidang di Gent (1906), Verona (1910), dan Madrid (1911). Menurut teori ini:
Setiap negara berhak mengambil tindakan tertentu untuk memelihara
keamanan dan keselamatannya.
Negara kolong (negara bawah) hanya mempunyai hak atas wilayah / zona
teritorial.
2) Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air Souvereignty)
Teori Keamanan, menyatakan bahwa setiap negara mempunyai kedaulatan atas
wilayah udaranya sampai yang diperlukan untuk menjaga keamnannya. Tokohnya Fauchille (1901).
Teori Pengawasan Cooper (Cooper’s Control Theory). Menurut Cooper (1951) kedaulatan negara di tentukan oleh kemampuan negara yang bersangkutan untuk mengawasi ruang udara yang ada di atas wilayahnya secara fisik dan ilmiah.
Teori Udara (Schacter). Menurut teori ini wilayah udara itu haruslah
sampai pada ketinggian di mana udara masih cukup mampu mengangkat balon dan pesawat udara.
3.4 Wilayah Ekstrateritorial
Wilayah Ekstraterotorial merupakan daerah atau wilayah yang karena suatu ketetapan hokum internasional , dianggap sebagai wilayah atau bagian dari wilayah suatu negara.
Berikut adalah contoh wilayah tersebut:
1) Kapal-kapal laut atau pesawat yang berpegian dibwah bendera negara yang bersangkutan
Bab 4: Batas Wilayah Indonesia
4.1 Pengertian Perbatasan
Batas merupakan pemisah unit regional geografi yang dikuasai oleh suatu
negara. Wilayah yang berada di dalam batas itu merupakan kedaulatan negara tersebut. Batas bukanlah sekadar garis imajiner namun suatu garis yang memisahkan satu daerah dengan daerah lainnya.
4.2 Batas Wilayah Indonesia Bagian Utara
Di sebelah utara, Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia. Indonesia dan Malaysia memiliki batas wilayah yang sama baik darat maupun laut. Wilayah darat Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia adalah bagian utara pulau Kalimantan. Sedangkan batas wilayah laut di perairan selat Malaka.
Jika batas darat wilayah Indonesia hanya bersentuhan dengan Malaysia namun tidak dengan batas laut wilayah Indonesia disebelah utara yang berbatasan dengan laut lima Negara yaitu, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Republik Palau dan Filipina.
4.3 Batas Wilayah Indonesia Bagian Barat
Sebalah barat wilayah Indonesia tidak memiliki batas darat tetapi hanya batas laut saja. Batas wilayah laut Indonesia sebelah barat adalah Samudra Hindia dan Laut Andaman. Indonesia dan India berkonsi beberapa titik di sekitar kedua perairan tersebut sebagai batas wilayahnya. Di perairan tersebut Indonesia memiliki 1 pulau terluar yang menjadi batas wilayah darat yaitu pulau Ronde yang berada di Aceh.
4.4 Batas Wilayah Indonesia Bagian Timur
Batas wilayah timur Indonesia berbatasan langsung dengan daratan Papua New Guinea dan perairan Samudra Pasifik. Batas darat Indonesia sebelah timur berbatasan langsung dengan Papua New Guinew adalah wilayah Papua New Guinea sebelah barat Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik Barat (Sandaun).
Bab 5: Konklusi
5.1 Penggunaan Wilayah Secara Optimal
Dengan wilayah yang dimiliki oleh Indonesia seharusnya negara ini dapat
menggarap banyak keuntungan dari hasil buminya. Berikut adalah beberapa cara untuk memanfaatkan wilayah yang ada dalam kedaulatan pemerintahan Indonesia.
5.1.1 Wilayah Darat
Tanah Indonesia merupakan tanah yang subur sehingga sangat baik untuk pertanian. Ironisnya sekarang Indonesia mengimport kebutuhan pokok sepert beras, dan kedelai dari luar negeri. Seharusnya negara ini meningkatkan kembali jiwa
agrarisnya. Ini bukan berarti semua orang menjadi petani, namun bisa juga dengan riset dalam bidang teknobiologi, mikrobiologi, dan lainnya.
Tidak hanya permukaan yang bisa dimanfaatkan tetapi dibawah tanahpun terpendam kekayaan yang tidak terhitung. Minyak, gas, batu bara, dan intan tersimpan di dalam perut Indonesia. Bila negara ini dapat menggambil material ini sendiri
dipastikan akan mendapatkan keuntungan yang menggunung. 5.1.2 Wilayah Laut
Selain kekuatan agraris kekuatan maritim juga harus dibangun. Dengan luasnya garis pantai dan wilayah laut sudah tidak heran jika di dalamnya terdapat biota laut yang berlimpah. Jika diambil secara wajar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan dirinya sendiri.
5.2 Pengelolaan
Dengan luasnya wilayah Indonesia muncullah beberapa permasalahan seperti perbatasan yang tidak terjaga, atau wilayah yang tidak terurus. Dengan melihat keadaan ini pemerintah harus lebih memerhatikan situasi di daerah perbatasan, tidak hanya di tempat dimana populasi terkonsentrasi. Bila pemerintah lebih memerhatikan
Daftar Pustaka
http://www.pengertianilmu.com/2015/01/pengertian-wilayah-negara-menurut-kamus.html
http://indonesiatop.blogspot.co.id/2013/11/luasnya-negara-indonesia.html
http://www.negarahukum.com/hukum/wilayah-negara.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia
http://indoleader.com/images/ZEE.jpeg
http://media.infospesial.net/image/news/p/miris-wilayah-perbatasan-indonesia-masih-dialiri-listrik-malaysia.jpg
Lampiran
7.1 Peta Wilayah Indonesia
7.2 Perbatasan Malaysia-Indonesia