ىَلإإ إناَسْنإلْا ُةَجاَح
إلْوُسّرلا
TUJUAN UMUM MADAH
• Mengerti tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan aqidah yang benar yang digali dari Al
Qur`an, As Sunah, dalil-dalil naqly dan aqly, menanamkannya dalam jiwa, dan
TUJUAN KOGNITIF
• Memahami bahwa fitrah manusia memerlukan
keyakinan tentang Pencipta, beribadah kepadaNya dan memiliki kehidupan yang teratur.
• Memahami bahawa petunjuk Rasul adalah satu-satunya jalan untuk mencapai Iman.
• Memahami sifat-sifat dasar yang mesti dimiliki
setiap Rasul dan dapat menunjukkan contoh setiap sifat tersebut pada pribadi Nabi SAW.
يبيدأت نسحأو يبر ينبدأ
. "
نكل ، تباث دانسإ هل فرعي و ىنعملا
TUJUAN AFEKTIF
• Beribadah shohihah sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw
TUJUAN TARBIYAH DZATIYYAH
1. Menjelaskan bahwa fitrah mengakui
kewujudan Allah sebagai pencipta, keinginan untuk beribadah dan menghendaki kehidupan yang teratur.
2. Menjelaskan bahwa fitrah manusia perlu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari melalui petunjuk Al-Qur’an (Firman-firman dan panduan dari Allah SWT) dan panduan sunnah (sabda Nabi dan perbuatannya).
3. Menjelaskan bahwa untuk mengaplikasikan semua tuntunan Allah memerlukan petunjuk dari Rasul khususnya dalam mengenal
Muwashafat
• Mengimani rukun iman نامييلييا ناكيرأييب نيمؤييي
•
ُةَياَدِه
ِلْو ُس ّرلا ُة َرْطِفْلَاُنا َسْنِلَا
قِلاَخْلا ُدْوُجُو
ِقِلاَخْلا ُةَداَبِع
ُةَمّظَنُمْلَا ُةاَيَحْلَا ِقِلاَخْلا ُةَفِرْعَم
ِةاَيَحْلا ُجاَهْنِم ُةَحْيِحّصلَا ُةَداَبِعْلَا
Manusia Pertama
• Ketika Allah SWT menurunkan Adam AS beserta istrinya ke bumi, maka kemudian memiliki anak • Setiap kali mengandung, Hawa melahirkan satu
pasang anak kembar: laki-laki dan perempuan • Syari’at yang diterapkan: perkawinan silang dan
tidak boleh menikah dengan kembarannya
Qabil Habil
Perkembangan Manusia
• Manusia kemudian berkembang dan menyebar ke berbagai tempat
• Mereka bersuku-suku dan berkabilah-kabilah • Mereka hidup tanpa petunjuk, sehingga
menyimpang dari kebenaran
• Allah SWT mengutus RasulNya untuk
mengembalikan mereka ke jalan kebenaran • Rasul yang diutus biasanya berasal dari kaum
mereka sendiri
Fitrah Manusia (
ُة َرْطِفْل َييا
)
• Allah SWT telah menanamkan fitrah (Islam) kedalam setiap janin yang sudah ditiupkan ruh • Saat itulah Allah mengambil perjanjian kepada
manusia dengan sebuah pertanyaan, “Apakah Aku ini Rabb kalian?” Maka semuanya
membenarkannya dan menjadi saksi (7:172)
• Karena itulah, peradaban apapun yang berlaku pada manusia, purba ataupun modern, ada yang tidak dapat dihilangkan dari diri manusia
• Apa itu?
Mengakui Eksistensi Pencipta (
ُدْوُجُو
قِليياَخْلييا
)
• Fitrah yang ditanam oleh Allah tidak akan pernah hilang, yang terjadi adalah tertutupi dengan kotoran-kotoran lain
• Oleh karena itu, manusia pasti mengakui bahwa di balik alam semesta yang megah dan teratur ini, ada Penciptanya
• Hanya saja, karena tidak ada PETUNJUK yang benar, manusia berbeda-beda (salah) dalam
Sang Pencipta
• Keterbatasan akal manusia menyebabkan kesalahan dalam menggambarkan Sang Pencipta
• Ada yang menganggap bahwa Pencipta itu terbatas pada satu kemampuan: langit sendiri penciptanya, laut, gunung, awan, dll ada pencipta dan
pemeliharanya sendiri-sendiri
▫ Bhrahma: dewa pencipta alam ▫ Shiva: dewi perusak alam
• Menyembah perusak lebih disukai dari pada
Bangsa Arab
• Bangsa Arab berasal dari keturunan Ismail AS • Mereka pertama kali mendapat bimbingan dari
Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS
• Sepeninggal Ismail AS tidak ada lagi Rasul yang diutus kepadanya sehingga terjadi banyak
penyimpangan
• Mereka mengakui dengan pasti akan keberadaan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam, tetapi mereka mensekutukannya dengan lainnya
Kepastian Jawaban
• Jika ditanya:
▫ "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?"
▫ "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah
matinya?"
Diapit oleh dua Penekanan suatu
Beribadah kepada Pencipta (
ُةَداَبِع
ِقِليياَخْلييا
)
• Setelah mengenal Pencipta, maka mereka pun menyembahnya
• Akan tetapi, terjadi berbagai macam cara penyembahan
• Semuanya tidak lepas dari berbagai kemusyrikan
yang menyertai penyembahan kepada Sang Pencipta
▫ Menyembah berbagai dewa-dewi, binatang, arwah, bintang, matahari, malaikat yang dianggap anak perempuan Allah (kepercayaan kafir Quraisy), berhala-berhala (27:24, 39:2)
Naluri Menyembah
• Fitrah itulah yang mendorong manusia memiliki naluri untuk menghormati, mengagumi,
mensucikan, mengkultuskan Dzat yang dianggap Tertinggi
• Selanjutnya di hadapan Dzat atau berbagai Dzat itu mereka menundukkan diri, menghinakan
diri, ruku’, sujud
• Sejarah manusia dalam setiap masa selalu ada tempat-tempat ibadah atau pemujaan
Hidup yang Tertata (
ُةاَيَحْل َييا
ُةَمّظَنُمْل َييا
)
• Fitrah juga mendorong manusia hidup secara teratur
▫ Mereka hidup berkelompok-kelompok (49:13) ▫ Mereka menunjuk satu orang sebagai pemimpin
mereka
▫ Mereka mentaati aturan yang disepakati bersama atau yang ditentukan oleh sang pemimpin
• Hanya saja, karena ketiadaan petunjuk akhirnya mereka merasa lebih tinggi (superior) dibanding lainnya terjadi penindasan, peperangan,
Ashabiyah (Fanatisme Bangsa)
• Sejarah mencatat berbagai bentuk fanatisme suku atau bangsa
• Banga Arya merasa dirinya bangsa suci, tinggi
• Begitu pula bangsa Yahudi, bangsa kulit putih, bangsa Arab di masa sekarang
• Paham nasionalisme yang semula baik, kemudian berkembang menjadi chauvinisme (nasionalisme sempit dan berlebihan)
• Antar-suku Arab Quraisy sering terjadi perang karena masalah yang sepele
Kekacauan
• Ketiadaan petunjuk menyebabkan terjadinya berbagai macam kekacauan
▫ Kacau dalam mempersepsikan Sang Pencipta ▫ Kacau dalam peribadatan
▫ Kacau dalam fanatisme dan penindasan terhadap rakyat oleh penguasa
• Eropa berabad-abad hidup dalam kegelapan sebelum kedatangan Islam kesana
• Arab adalah bangsa yang tidak diperhitungkan
dalam percaturan dunia sebelum kedatangan Islam
Petunjuk Rasul (
لْوُس ّرلييا ُةَيياَدِه
ِ
)
• Untuk mengatasi dan menyelesaikan berbagai kekacauan itu, maka Allah mengirim para rasul
untuk memberikan petunjuk kepada umat manusia
• 42:52-53 ٍميِقَتْس ُيم ٍطيا َر ِييص ىَل ِييإ يِدْيهَت َييل َكّينِيإَو (Dan
sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus)
• Petunjuk itu berupa WAHYU yang Allah turunkan kepada para nabi dan rasul, di antaranya berupa shuhuf (87:18-19) dan kitab-kitab (2:2)
Mengenal Pencipta (
ُةَفِر ْيع َيم
ِقِليياَخْلييا
)
• Dengan petunjuk itulah manusia dikenal oleh para rasul tentang Pencipta satu-satunya alam semesta ini, yaitu ALLAH SWT
• 6:102
▫ Rabb kalian adalah ALLAH ( ْمُكّيب َير ُيهّللييا ُمُكِيلَيذ) ▫ Tidak ada ilah kecuali Dia (َوُه ّ ِييإ َيهَل ِييإ َي )
▫ Pencipta segala sesuatu (ي ٍَءْ ييش ّل ُييك ُقِليياَخ) ▫ Sembahlah Dia (ُيهيوُدُبْعا َييف)
▫ Dia adalah Pemelihara segala sesuatu (ىَلَع َوُهَيو
ٌ
Hakikat Tuhan-tuhan Lain
• Tidak dapat memberikan manfaat dan mudharat (13:16, 21:66, 26:73)
• Dibantu bukan membantu (21:68) • Tidak dapat mendengar doa (26:72)
• Nama-nama yang diada-adakan sendiri bukan tuhan yang menentukan namanya (53:23, 12:40)
Pedoman Hidup (
ِةاَيَحْلييا ُجا َيهْن ِيم
)
• Para rasul juga memberi petunjuk tentang aturan-aturan yang seharusnya menjadi pedoman hidup mereka, bukan aturan-aturan yang dibuat mereka
• Pedomana hidup itu seharusnya mampu
mengarahkan manusia pada jalan yang lurus
(shiratul mustaqim) bukan jalan yang menyimpang dan sesat
Contoh Pelaksanaan
• Para rasul tidak sekedar menjelaskan pedoman hidup secara teoritis saja, tetapi mereka menerapkan secara langsung dalam kehidupan mereka
• Mereka adalah contoh hidup (يَح ُجَيذْوُم َيينّ ) dari pelaksanaan pedoman hidup itu
• 60:4 kita disuruh mencontoh kepada Nabi Ibrahim dan orang-orang yang mengikutinya, termasuk Rasulullah SAW
• 33:21 Rasulullah SAW adalah teladan yang baik
• Dikatakan bahwa Rasulullah adalah Al-Qur’an yang
berjalan karena akhlaknya adalah al-Qur’an (ُيهُقُلُخ َنا َيك
َ
نيآ ْرُقْلييا) HR. Ahmad
Beribadah dengan Benar (
ُةَداَبِعْل َييا
ُةَحْيِحّصل َييا
)
• Berkat petunjuk Rasul, manusia mengenal Allah SWT dengan benar dan mengikuti pedoman
hidup yang sejati
• Dengan begitu, manusia akhirnya dapat
beribadah kepada Allah SWT dengan ibadah yang benar
• 21:25 sembahlah AKU saja
• 98:5 beribadah dengan memurnikan ketaatan