i
Tingkat Spiritualitas Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Wanita Tanjung Gusta Medan
SKRIPSI
Oleh
Jernita Efriyati Togatorop
111101080
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
Tingkat Spiritualitas Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Wanita Tanjung Gusta Medan
SKRIPSI
Oleh
Jernita Efriyati Togatorop
111101080
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
iv
PRAKATA
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa Yang Maha
Kuasa untuk segala berkat dan penyertaanNya yang senantiasa diberikan kepada
Penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Tingkat
Spiritualitas Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita
Tanjung Gusta Medan” dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat
dalm menyelesaikan tugas akhir di Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mendapatkan bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak dengan memberikan butir-butir
pemikiran yang sangat berharga bagi peneliti baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Erniyati, S.Kp., MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp., MNS selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ikhsanuddin Ahmad Harahap, S.Kp, MNS selaku pembantu Dekan
v
5. Bapak. Iwan Rusdi, S.Kp. MNS selaku dosen pembimbing akademik atas
bimbingan dan arahannya selama perkuliaha.
6. Ibu Mahnum Lailan Nasution Nst, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen
pembimbing yang sangat sabar dan selalu memberi arahan, masukan,
dukungan serta ilmu yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Achmad Fathi, S.Kep, Ns, MNs selaku penguji I skripsi yang telah
memberikan arahan, bimbingan dan ilmu yang bermanfaat dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku penguji II yang telah
memberikan arahan, bimbingan dan ilmu yang bermanfaat dalam
penyusunan skripsi ini.
9. Kementrian Hukum dan HAM Kanwil Sumatera Utara atas ijinnya untuk
penulis bisa melakukan penelitian di Lapas kelas II A wanita Tanjung Gusta
Medan
10. Kepala Lapas Kelas II A wanita Tanjung Gusta Medan dan seluruh staff
yang telah bersedia membantu selama proses penelitian
11. Seluruh narapidana yang telah bersedia menjadi responden dan berbaik hati
mendengarkan penulis menjelas penelitian.
12. Kedua orang tua penulis yang sangat penulis sayangi yakni Bapak. Binsar
Togatorop dan Ibu. Flora Hutagaol yang selalu memberikan doa, semangat,
dan dorongan baik dalam moral maupun materil dan empat adik-adikku
(Rinaldi, Ingwer, Ruth, Putri) yang selalu memberikan semangat dan
dorongan.
13. Teman- teman seperjuangan S1 Keperawatan 2011.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan baik dalam penulisan serta isi. Oleh karena itu, peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penulisan skripsi
ini dimasa yang akan datang dapat lebih bermanfaat. Akhir kata peneliti
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
Medan, Juli 2015
vii DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Halaman orisinalitas ... ii
Halaman Pengesahan ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... vii 1. LatarBelakang ... 1
2. Perumusan Masalah ... 5
3. Tujuan Penelitian ... 5
4. Manfaat Penelitian ... 6
BAB 2 TinjauanPustaka 1. Spiritualitas ... 8
1.1Defenisi Spiritualitas ... 8
1.2Karakteristik Spiritualitas ... 9
1.3Dimensi Spiritualitas ... 12
1.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas ... 13
2. Narapidana ... 19
2.1Konsep Narapidana ... 19
2.2Hak dan Kewajiban Narapidana ... 20
3. Spiritualitas Narapidana ... 21
BAB 3 Kerangka Penelitian 1. Kerangka Konseptual ... 23
2. Definisi Konseptual ... 24
BAB 4 MetodologiPenelitian 1. Desain Penelitian ... 26
2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 26
2.1.Populasi Penelitian ... 26
2.2.Sampel Penelitian ... 26
2.3.Teknik Sampling ... 27
3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
4. Pertimbangan Etik ... 28
5. Instrumen Penelitian ... 29
6. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 30
7. Pengumpulan Data ... 32
8. Analisa Data ... 34
8.1.Pengolahan Data ... 34
8.2.Analisa Data ... 35
BAB 5 Hasil dan Pembahasan 1. Hasil ... 36
2. Pembahasan ... 40
BAB 6. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan ... 49
2. Saran ... 49
2.1Penelitian Keperawatan ... 49 .
2.2Pendidikan Keperawatan ... 49
2.3Lembaga Pemasyarakatan ... 50
2.4Keterbatasan Penelitian ... 50
DaftarPustaka ... 52
Lampiran 8. Uji Reliabilitas kuesioner ... 80
Lampiran 9. Distribusi data demografi ... 81
Lampiran 10. Distribusi spiritualitas narapidana per item kuesioner ... 83
Lampiran 11. Distribusi Tingkat spiritualitas Narapidana ... 90 Lampiran 12. Lembar terjemahan abstrak
Lampiran 13. Lembar uji validitas 1 Lampiran 14. Lembar uji validitas 2
Lampiran 15. Surat permohonan survei awal Lampiran 16. Surat balasan survei awal
Lampiran 17. Surat permohonan izin penelitian Lampiran 18. Surat balasan izin penelitian
ix DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ekspresi Kebutuhan Spiritual yang Adaptif dan Maladaptif ... 17
Tabel 2. Variabel, defenisi operasional, alat ukur, Hasil ukur dan skala... 24
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase data demografi narapidana dilapas kelas IIA wanita Tanjung Gusta Medan ... 37
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase spiritualitas narapidana di Lapas kelas II A wanita Tanjung Gusta Medan ... 39
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat spiritualitas narapidana di Lapas kelas II A wanita Tanjung Gusta Medan berdasarkan karakteristik spiritualitas ... 39
DAFTAR SKEMA
xi ABSTRAK
Pelaku tindak kriminal yang mendapat proses hukum disebut narapidana. Status sebagai narapidana akan mengakibatkan seseorang kehilangan kebebasan, kehilangan waktu dengan keluarga dan lingkungan, serta mengalami tekanan atau kesulitan selama berada dalam Lembaga Pamasyarakatan. Spiritualitas dapat dapat menjadi sumber dukungan, kekuatan dan sumber koping individu yang sedang menghadapi masalah ataupun tekanan. Desain penelitian ini adalah deskriptif bertujuan untuk menggambarkan tingkat spiritualitas narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Tanjung Gusta Medan. Responden pada penelitian adalah narapidana yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Tanjung Gusta Medan berjumlah 79 dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan tingkat spiritualitas narapidana mayoritas tinggi yaitu 67 responden (84,8%). Tingkat spiritualitas narapidana berdasarkan karakteristik spiritualitas mayoritas juga tinggi yaitu hubungan dengan Tuhan sebanyak 75 responden (94,9%), hubungan dengan diri-sendiri sebanyak 75 responden (94,9), hubungan dengan orang lain sebanyak 66 responden (83,5%), dan hubungan dengan alam sebanyak 56 responden (70,9%). Rekomendasi diharapkan spiritualitas narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Tanjung Gusta Medan tetap dipertahankan dengan tetap mengadakan kegiatan-kegiatan positif seperti kegiatan beribadah bersama, kunjungan keluarga dan kegiatan senam yang melibatkan semua aspek dalam Lembaga Pemasyarakatan.
Kata kunci : Spiritualitas, Narapidana, Lembaga Pemasyarakatan Nama : Jernita Efriyati Togatorop
NIM : 111101080
Judul : Tingkat Spiritualitas Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wanita Tanjung Gusta Medan.
Jurusan : S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun : 2014/2015
Title of the Thesis : The Level of Prisoners’ Spirituality at the Woman Penitentiary Class IIA Tanjung Gusta, Medan Name : Jernita Efriyati Togatorop
Std. ID Number : 111101080
Study Program : S1 (Undergraduate) Nursing, the Faculty of Nursing, University of Sumatera Utara
Academic Year : 2014-2015
ABSTRACT
A perpetrator of criminal act who is sentenced is called a prisoner. The status of a prisoner will cause him to lose freedom, to lose time with family and neighborhood, and to undergo stress or difficulties during his imprisonment. Spirituality can be the source of support, strength, and coping for a person who is undergoing problems and stress. The research used descriptive method which was aimed to describe the level of prisoners’ spirituality at the Woman Penitentiary Class IIA Tanjung Gusta, Medan. The samples were 79 prisoners at the Woman Penitentiary Class IIA Tanjung Gusta, Medan, taken by using accidental sampling technique. The data were gathered by distributing questionnaires. The result of the research showed that 67 respondents (84.8%) had high spirituality. Based on the characteristics, it was found that 75 respondents (94.9%) had good relationship with God, 75 respondents (94.9%) had relationship with themselves, 66 respondents (83.5%) had relationship with other people, and 56 respondents (70.9%) had relationship with nature. It is recommended that prisoners’ spirituality at the Woman Penitentiary Class IIA Tanjung Gusta, Medan, should be maintained by performing positive activities such as mutual praying, family visits, and gymnastics which involve all people in the Penitentiary.