• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENGATURAN TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN UMUM D. Pengujian Kendaraan Umum - Prosedur Pengujian Kendaraan Umum Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 4 Tahun 2012 Ditinjau Dari Aspek Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kabupaten Karo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PENGATURAN TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN UMUM D. Pengujian Kendaraan Umum - Prosedur Pengujian Kendaraan Umum Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 4 Tahun 2012 Ditinjau Dari Aspek Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kabupaten Karo)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PENGATURAN TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN UMUM

D. Pengujian Kendaraan Umum

Menurut PP. No. 55 Tahun 2012 Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian atau komponen Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan layak jalan. 19

Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan persyaratan teknis dan pengujian ambang batas laik jalan, yang digunakan untuk penetapan dan pengesahan kelayakan jalan kendaraan bermotor. Pengujian berkala kendaraan bermotor dilaksanakan berdasarkan sistem dan prosedur yang ditetapkan oleh ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 1993 tentang Ambang Batas Layak Jalan Kendaraan bermotor, dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 71 Tahun 1993 tentang pengujian Berkala Kendaraan Bermotor. Maksud dari diselenggarakannya pengujian kendaraan bermotor adalah untuk menjamin agar setiap kendaraan yang akan digunakan dijalan, selalu dan tetap memenuhi persyaratan teknis dan ketentuan ambang batas layak jalan. Dalam penjamin ini, pemilik kendaraan wajib menjaga kondisi teknis kendaraannya selama masa uji masih berlaku, dan untuk itu dapat dilakukan uji

19

(2)

petik layak jalan untuk mengetahui kelayakan jalan. Sedangkan tujuan dari pengujian kendaraan bermotor adalah untuk menjamin keselamatan pengemudi dan pemakai jalan, turut menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan pelayanan umum.

Pengujian kendaraan bermotor terdiri dari pengujian tipe dan pengujian berkala. Pengujian tipe (prototype) kendaraan bermotor diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan, yang diwajibkan bagi setiap kendaraan bermotor sebelum diproduksi, dirakit atau diimpor. Pengujian berkala kendaraan bermotor diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diwajibkan bagi setiap kendaraan wajib uji secara berkala setiap 6(enam)bulan, dan pengujian berkala dilaksanakan berdasarkan hasil dari sertifikat uji tipe.

Pelaksanaan pengujian berkala ini diharuskan bagi kendaraan wajib uji sebagaimana ditetapkan dalam peraturan pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan pengemudi Pasal -148, yaitu meliputi jenis kendaraan mobil barang, mobil bus, kendaraan khusus, dan angkutan umum. Bagi kendaraan tidak umum (mobil pribadi) dan sepeda motor belum diwajibkan , hal ini tertuang dalam ketetapan Pasal-149 peraturan pemerintah tersebut di atas.

(3)

Apatur Negara No. 150/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional penguji kendaraan Bermotor dan Angka Kreditnya, serta Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.KM.48 Tahun 2004 tentang petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Penguji KendaraanBermotor dan Angka Kreditnya.

Penguji kendaraan bermotor atau lebih dikenal masyarakat dari dahulu adalah apa yang dinamakan master kir, saat itu dikenal ada dua sebutan petugas , yaitu master kir (penguji) yang petugas menguji/memeriksa kendaraan di lapangan dan master kir penandatangan (penguji penandatangan) sebagai kepala dari seluruh master kir yang bertugas meluluskan kendaraan uji dan menandatangani buku uji. Dalam perkembangannya, untuk lebih meningkatkan keahlian dan kinerja penguji maka selanjutnya penguji kendaraan bermotor diklasifikasikan menjadi tiga kelompok penguji berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.301/KP.0091/DRJD/99 tanggal 28 Desember 1999 tentang Kreteria Kualifikasi Teknis Penguji Kendaraan Bermotor, yaitu untuk membedakan penguji kendaraan bermotor berdasarkan persyaratan, wewenang, tingkat keahlian dan kualifikasinya, sebagai berikut:20 a. Pembantu Penguji, atau disebut penguji strata-1.

b. Penguji Tidak Dengan Wewenang penuh, atau disebut penguji strata-2

c. Penguji Dengan Wewenang penuh, atau disebut penguji strata-3, sebagai penguji yang berhak menentukan kelayakan jalan kendaraan bermotor dan mengesahkan hasil pengujiannya pada buku uji.

20

(4)

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.1076/KP.108/DRJD/2005 tentang Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor dilakukan perubahan lagi mengenai pengelompokan jabatan penguji kendaraan bermotor berdasarkan persyaratan pendidikan dan latihan, pengalaman kerja, tingkat keterampilan dan keahlian, wewenang, serta berdasarkan jenjang pangkat/golongan ruang dari status kepegawaiannya,menjadi 4 (empat) kelompok jabatan yaitu penguji pelaksana pemula, penguji pelaksana Lanjutan, dan penguji penyelia.

Dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 71 tahun 1993 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, disebutkan bahwa maksud dan tujuan pengujian kendaraan bermotor adalah sebagai berikut :

1. Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor di jalan.

2. Melestarikan lingkungan dari kemungkinan pencemaran yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraan bermotor di jalan.

3. Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas maka di setiap unit Pengujian Kendaraan Bermotor yang dibentuk di seluruh kabupaten/kota di Indonesia diharuskan untuk melengkapi dan memiliki sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan sistem yang sama. Untuk itu maka disetiap unit pelayanan pengujian kendaraan bermotor, wajib dilengkapi dengan :

(5)

3. Tenaga penguji yg memiliki kualifikasi/kompetensi 4. Dilakukan sesuai dengan prosedur

5. Hasil uji harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan 6. Fasilitas dan alat uji harus selalu dalam kondisi layak pakai 7. Alat uji harus dikalibrasi secara reguler

8. Fasilitas dan alat uji diupayakan sebanding dengan jumlah kendaraan yang di uji

Pasal 53 UU No. 22 Tahun 2009 menyebutkan bahwa Kegiatan pemeriksaan dan pengujian fisik Kendaraan Bermotor dilaksanakan oleh:

1. unit pelaksana pengujian pemerintah kabupaten/kota;

2. unit pelaksana agen tunggal pemegang merek yang mendapat izin dari Pemerintah; atau

3. unit pelaksana pengujian swasta yang mendapatkan izin dari Pemerintah. Pengujian berkala kendaraan bermotor di Kabupaten Karo telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2010 dengan menggunakan Peraturan Daerah Kabupaten Karo nomor 4 tahun 2012 tentang Retribusi Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan serta 3 (tiga) orang tenaga penguji Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang mempunyai kompetensi Penguji Pelaksana sebanyak 2 (dua) orang dan Penguji Pelaksana Pemula sebanyak 1 (satu) orang.

(6)

Kendaraan Bermotor demi terciptanya keselamatan dan keamanan jasa Lalu Lintas.

Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan dan kereta tempelan, yang meliputi kegiatan :21

a. Pemeriksaan dan Pengujian Fisik Kendaraan Bermotor; b. Pengesahan hasil uji.

Jangka waktu berlakunya Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor adalah 6 (enam) bulan. Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor di Kabupaten Karo dilaksanakan di Kantor Dinas Perhubungan Tanah Karo Bidang Keselamatan dengan sistem manual. Standar Operasional dan Prosedur Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor.22

E. Tujuan dan Sasaran Pengujian Kenderan Umum oleh Dinas Perhubungan

Adapun tujuan Pengujian Kenderan Umum oleh Dinas Perhubungan : 1. Mewujudkan perencanaan pembangunan sektor perhubungan

2. Mewujudkan keselamatan lalu lintas, dengan pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai

3. Penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala untuk menjaga kendaraan tidak mengandung kekurangan-ekurangan teknis yang tidak diketahui atau dapat juga menimbulkan bahaya baik untuk lalu lintas, penumpang dan lingkungan

21

(7)

4. Hasil dari pengujian kendaraan bermotor dapat dipertanggungjawabkan. 5. Mewujudkan SDM yang berkualitas

6. Menjaga prasarana jalan dan jembatan agar tidakcepat rusak

1) Tujuan Dan Fungsi Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor. 1. Tujuan

a. Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor di jalan,

b. Melestarikan lingkungan dari kemungkinan pencemaran yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraan bermotor di jalan,

c. Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. 2. Fungsi.

Fungsi pengujian berkala kendaraan adalah :

1 Mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya : a. Kecelakaan lalu lintas,

b. Gangguan terhadap lingkungan,

c. Kerusakan yang dapat mengganggu kelancaran operasi kendaraan.

2. Memberikan Informasi kepada pemilik atau pemegang kendaraan bermotor mengenai :

a. kondisi teknis kendaraan yang sedang diuji ; b. saran-saran perawatan dan perbaikan ;

(8)

3. Menyajikan data kuantitatif mengenai potensi armada angkutan orang atau barang di daerah masing-masing untuk kepentingan pembinaan angkutan secara umum dan data kualitatif mengenai kualitas dari kendaraan.

4. menyajikan data kualitatif teknis kendaraan yang diperlukan. 2) Standar Operasional Pelayanan

a) Loket Pelayanan

Guna memudahkan masyarakat dalam pengurusan pengujian kendaraan bermotor disediakan minimal 3 loket pelayanan atau disesuaikan dengan kebutuhan antara lain :

Loket 1

Berfungsi sebagai tempat pendaftaran yang meliputi :

a) Uji Berkala Pertama ; b) Uji berkala ulangan ; c) Mutasi ;

d) Numpang uji ;

e) Rubah Bentuk / status; f) Penilaian teknis. Loket 2

(9)

Loket 3 :

Berfungsi sebagai tempat penyerahan Laporan hasil pemeriksaan pengujian dan Tanda Nomor Kendaraan .

Loket 4 :

Berfungsi sebagai tempat pengambilan tanda bukti lulus uji antara lain :

a) Buku uji yang sudah disahkan (STUK),

b) Tanda Nomor Kendaraan dan plat uji yang telah dipasang segel,

c) Stiker tanda samping bagi daerah yang telah menggunakan stiker (pemasangan stiker dilakukan oleh petugas atau dilakukan pengecatan plat samping bagi daerah yang belum menggunakan stiker).

Selain disediakan loket yang memadai juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat, antara lain :23

1. Papan informasi;

g) Mekanisme pelaksanaan pengujian, h) Diagram alur pelaksanaan pengujian, i) Persyaratan uji berkala,

j) Persyaratan uji berkala pertama k) Persyaratan numpang uji keluar

23

(10)

l) Persyaratan numpang uji masuk m) Persyaratan mutasi keluar n) Persyaratan mutasi masuk o) Persyaratan Rubah bentuk

p) Persyaratan rubah status umum / tidak umum q) Biaya/Besaran retribusi.

2. Kotak Saran;

3. Tempat pelayanan informasi; 4. Ruang tunggu;

5. Ruang Pengaduan; 6. Rambu- rambu;

7. Areal Parkir yang memadai. b) Prosedur Pengujian

1. Pengujian Pertama

a. Pemilik/kuasa kendaraan mengajukan permohonan kepada unit pengujian berkala sesuai dengan tempat kendaraan didaftarkan dengan melampirkan persyaratan :

(i) Foto copy Sertifikat uji tipe dan atau sertificat registrasi uji tipe (SRUT),uji mutu;

(ii) Foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK);

(iii) Foto copy bukti kepemilikan kendaraan bermotor dan atau foto copy faktur kendaraan bermotor;

(11)

(v) Surat Kuasa bermaterai bagai Pemilik yang menguasakan; (vi) Tanda bukti kepemilikan Trayek (Angkutan penumpang

umum );

(vii) Tera dari Meteorologi (Tangki);

(viii) Membayar biaya retrribusi pengujian;

b. Setelah memenuhi persyaratan, penguji melakukan pengukuran, dan pemeriksaan teknis kendaraan, yang dituangkan dalam laporan hasil pemerisaan.

c. Hasil pengukuran dan pemeriksaan dijadikan sebagai dasar perhitungan dan penetapan daya angkut kendaraan dan kelas jalan .

d. Bagi kendaraan yang telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan lulus uji diberikan tanda bukti lulus uji berupa Buku Uji dan Plat Uji yang dipasang menggunakan segel oleh penguji.

e. Bagi kendaraan yang tidak lulus uji, kepada pemilik diberikan surat penolakan yang ditembuskan ke Dinas Perhubungan Provinsi tembusan Dirjen Perhubungan Darat yang sekurang-kurangnya memuat :

(12)

f. Batas waktu yang diberikan untuk melaksanakan perbaikan selama-lamanya 14 (empat belas) hari kerja sejak ditolaknya kendaraan tersebut.

g. Pengujian ulang bagi kendaraan yang telah selesai diperbaiki tidak dipungut biaya, kecuali kendaraan yang datang melewati batas waktu yang telah ditetapkan.

2. Pengujian Berkala

a. Pemilik/kuasa kendaraan mengajukan permohonan pengujian berkala dengan melampirkan persyaratan :

t) Buku Uji Kendaraan ;

u) Foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK); v) Foto copy identitas diri Pemilik kendaraan;

w)Foto copy Surat Ijin Pengusahaan Angkutan ( SIPA ); x) Surat Kuasa Bermaterai bagi Pemilik yang menguasakan; y) Tanda bukti kepemilikan Trayek (Angkutan Penumpang

umum);

b. Setelah memenuhi persyaratan, penguji melakukan pemeriksaan teknis yang hasilnya dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan.

(13)

d. Bagi kendaraan yang tidak lulus uji, kepada pemilik diberikan surat penolakan yang sekurang-kurangnya memuat :

z) Perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan; aa)Waktu dan tempat pengujian ulang;

e. Batas waktu yang diberikan untuk melaksanakan perbaikan selama-lamanya 14 (empat belas) hari kerja sejak ditolaknya kendaraan tersebut.

f. Pengujian ulang bagi kendaraan yang telah selesai diperbaiki tidak dipungut biaya, kecuali kendaraan yang datang melewati batas waktu yang telah ditetapkan.

3. Prosedur Banding.

a. Apabila pemilik atau pemegang kendaraan bermotor tidak menyetujui keputusan penguji, dapat mengajukan keberatan, kepada pimpinan unit pengujian yang bersangkutan.

b. Setelah menerima pengajuan, pimpinan unit pengujian segera meminta penjelasan dari penguji yang bersangkutan dan memberikan jawaban kepada pemilik/pemegang kendaraan mengenai diterima atau ditolaknya permohonan keberatan tersebut.

(14)

d. Apabila permohonan ditolak atau setelah uji ulang tetap dinyatakan tidak lulus uji, pemilik/pemegang tidak dapat lagi mengajukan keberatan dan harus melakukan perbaikan.

4. Prosedur Pemeriksaan Teknis

Pemeriksaan Teknis kendaraan adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian terhadap komponen – komponen kendaraan yang dilakukan oleh penguji, dengan urutan pemeriksaan sebagai berikut :

a. Uji Pertama

1) Pemeriksaan kesesuaian identitas dengan fisik kendaraan meliputi :

a) Merk dan type b) Nomor rangka c) Nomor mesin

2) Pemeriksaan dimensi kendaraan meliputi : a) Jarak antar sumbu

b) Panjang total c) Lebar total d) Tinggi total

e) Titik berat muatan dengan dengan sumbu satu (p/q)

f) Titik berat muatan ke sumbu roda ke lima (tempelan)

(15)

h) Rear Over Hang i) Front Over Hang

j) Dimensi Bak Muatan Bagian dalam (Panjang, Lebar dan tinggi)

k) Dimensi Ruang Penumpang meliputi : i) Tinggi Atap

ii) Lebar lorong

iii) Jarak, lebar dan jumlah tempat duduk iv) Lebar dan tinggi pintu

3) Penimbangan berat kendaraan untuk masing-masing sumbu roda

4) Pengetokan nomor uji kendaraan

5) Dilanjutkan dengan pemeriksaan dan pengujian mekanis. b. Uji Berkala

1) Pra Uji

Pra uji merupakan awal kegiatan pemeriksaan kendaraan meliputi :

l) Pemeriksaan kebersihan dan keapikan kendaraan;

m) Pemeriksaan kesesuaian identitas dengan fisik kendaraan meliputi :

(16)

iv) Nomor Uji n) Kaca

i) Jenis Kaca ii) Kondisi Kaca

iii) Ketebalan palapis kaca o) Body

i) Kondisi Body ii) Dash board

iii)Bemper depan dan belakang iv) Bagasi

v) Bak muatan

vi) Pintu pintu dan jendela vii)Tulisan wajib

viii) Reflektor merah/pemantul cahaya ix) Ban dan pelk

Ukuran dan jenis

i) Keadaan Ban ii) Ban cadangan iii) Kedalaman alur j) Ruang penumpang/Barang

(17)

viii)Lampu cabin ix) Perkakas emergensi x) Spion dalam

xi) Tabir matahari/penahan sinar xii)Tempat berdiri

xiii)Ukuran dan dimensi bak muatan k) Peralatan

i) Wifer (Penghapus kaca) ii) Spion

iii) Klakson

iv) Lampu-lampu indikator v) Alat alat pengendali vi) Dongkrak dan kunci kunci xiv)Segitiga pengaman

j) Sistem penerangan

i) Lampu utama Dekat ii) Lampu utama Jauh iii) Tambahan Lampu utama iv) Lampu rem

(18)

ix) Sistem kemudi

i) Roda kemudi

ii) Spelling roda kemudi iii) Batang kemudi iv) Sistem Rem

i) Pedal rem ii) Booster rem iii) Handle rem tangan iv) Oli rem

v) Transmisi

i) Tongkat persneling ii) Pedal kopling iii) Draw Bar untuk gandengan

1) Pengujian Non Mekanis

Pemeriksaan teknis dengan tidak menggunakan alat uji (pengujian secara manual) dapat dilaksanakan apabila alat-alat uji, ada dalam keadaan rusak secara temporer, yang diakibatkan oleh gejala alam atau tidak disengaja dan pemeriksaan yang bersifat identifkasi yang perlu dilihat,diraba serta dirasakan ( bersifat Visual ).

(19)

a. Penangguhan Pengujian Berkala

1) Bagi kendaraan wajib uji yang tidak dapat melaksanakan uji berkala pada waktunya, sebelum masa uji habis berlaku pemilik atau yang dikuasakan melaporkan alasan tidak bisa melaksanakan pengujian kepada pelaksana pengujian yang menerbitkan Buku Uji, dengan melampirkan persyaratan : a) Buku Uji asli

b) Surat keterangan kehilangan buku uji/plat uji dari kepolisian

c) Foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

d) Surat keterangan dari bengkel, bagi kendaraan yang sedang dalam proses perbaikan

2) Penangguhan pelaksanaan pengujian berkala diberikan tempo paling lama 6 (enam) bulan dan selanjutnya dapat ditinjau kembali

b. Penggantian Buku Uji Atau Tanda Uji

1) Apabila Buku uji/Tanda uji hilang, pemilik atau kuasa kendaraan mengajukan permohonan penggantian Buku Uji/Tanda Uji kepada Unit pengujian dimana kendaraan tersebut didaftarkan dengan melampirkan persyaratan : a) Surat keterangan hilang dari Kepolisian ;

(20)

c) Bagi kendaraan yang Buku uji atau Tanda ujinya rusak maka Buku uji atau Tanda uji yang rusak harus dilampirkan.

a. Mutasi Uji Masuk Dan Numpang Uji Keluar

1) Apabila pemilik kendaraan pindah domisili atau ganti pemilik diluar wilayah kendaraan didaftarkan, pemilik harus mengajukan permohonan mutasi uji kepada unit pengujian kendaraan bermotor tempat kendaraan tersebut didaftarkan dengan melampirkan persyaratan :

a) Foto copy Fiskal antar daerah atau Surat Tanda Nomor kendaraan (STNK) domisili baru dengan memperlihatkan aslinya ;

b) Surat keterangan tidak terdaftar (bagi kendaraan yang tidak pernah diuji didaerah asal)

c) Foto copy identitas pemilik kendaraan

d) Surat Kuasa Bermaterai bagi pemilik yang menguasakan;;

e) Buku uji Asli.

f) Setelah memenuhi persyaratan, unit pengujian asal tempat kendaraan tersebut didaftarkan menerbitkan surat pengantar mutasi uji dengan melampirkan kartu induk asli.

g) Unit Pengujian kendaraan bermotor tempat kendaraan mutasi tidak boleh memproses uji berkala jika tidak dilengkapi surat pengantar dan

(21)

Mutasi Kepemilikan / Ganti Pemilik

a. pemilik kendaraan melaporkan kepada unit pengujian dengan membawa fotocopy STNK.

b. Setelah dilakukan pemeriksaan kesesuaian data, kemudian dilakukan penggantian buku uji sesuai dengan data pemilik yang baru.

c. apabla masa ujinya belum habis tidak dilakukan pengujian ulang.

3) Numpang Uji Masuk Dan Numpang Uji Keluar

1) Pemilik kendaraan yang akan melaksanakan pengujian berkala kendaraan diluar tempat asal kendaraan didaftarkan, harus mengajukan permohonan kepada unit pengujian kendaraan bermotor tersebut dengan melampirkan persyaratan :

a) Foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK); b) Buku uji yang masih berlaku;

c) Foto copy identitas pemilik ;

d) Surat kuasa bermaterai bagi pemulik yang menguasakan;

e) Setelah memenuhi persyaratan, unit pengujian asal tempat kendaraan tersebut mengeluarkan surat pengantar numpang uji.

2) Pengujian di luar daerah dapat dilaksanakan setelah ada surat pengantar dari tempat asal kendaraan didaftarkan.

(22)

4) Unit Pengujian kendaraan bermotor tempat kendaraan melaksanakan pengujian, wajib melaporkan hasil pengujiannya kepada unit pengujian kendaraan bermotor asal kendaraan didaftarkan.

4) Rubah bentuk

1) Rubah bentuk adalah perubahan kendaraan diluar spesifikasi teknis utama. 2) Pemilik melaporkan perubahan tersbut kepada unit pengujian yang

dilengkapi dengan :

i) surat Perubahan bentuk dari bengkel ii) Foto copy STNK

iii) Buku Uji

iv) Tera dari meterologi (untuk tanki)

v) Bukti kepemilikan trayek (angkutan umum)

3) Penguji melakukan pemeriksaan terhadap perubahan kendaraan,

4) Apabila perubahan telah memenuhi persyaratan teknis, maka diterbitkan Surat Registrasi Uji Tipe atau surat keterangan rubah bentuk.

5) Rubah status umum / tidak umum

a) Rubah status adalah perubahan kendaraan dari umum menjadi tidak umum atau sebaliknya,

b) Pemilik kendaraan harus melaporkan perubahan tersebut kepada unit pengujian kendaraan bermotor tempat kendaraan tersebut didaftarkan dengan melampirkan persyaratan :

(23)

iii) Bukti kepemilikan trayek (Angkutan Penumpang Umum)

c) Bagi kendaraan jenis mobil penumpang umum menjadi tidak umum, data kendaraannya dihapus dari data kendaraan bermotor wajib uji, sedangkan untuk mobil barang atau mobil bus hanya mengalami perubahan data pada buku uji dan kartu induk, tidak perlu melakukan uji berkala apabila masa uji kendaraan tersebut masih berlaku.

d) Kepala dinas menerbitkan surat keterangan perubahan status bagi kendaraan yang akan digunakan untuk angkutan umum atau sebaliknya menjadi tidak umum.

6) Penilaian Kondisi Teknis

1) Penilaian kondisi teknis dilakukan untuk kendaraan pemerintah BUMN/BUMD.

2) Lembaga/Instansi/Badan pemerintah pemilik kendaraan mengajukan permohonan penilaian teknis kendaraan kepada unit pengujian berkala dimana kendaraan tersebut berdomisili dengan melampirkan persyaratan :

i) Foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atau Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)

ii) Buku Uji bagi kendaraan Wajib Uji

3) Setelah memenuhi persyaratan, penguji melakukan penilaian teknis terhadap kondisi dan fungsi komponen kendaraan kedalam nilai prosentase yang dituangkan dalam berita acara.

(24)

7) Prosedur Laporan Kehilangan Seluruh Data

1. Apabila pemilik kendaraan mengalami kehilangan seluruh data kendaraan akibat hal yang tidak diduga maka pemilik melaporkan kepada unit pelaksana pengujan dengan membawa persyaratan :

a. Surat keterangan kehilangan dari kepolisian yang dilampiri oleh berita acara pemeriksaan,

b. Foto copy BPKB dengan membawa aslinya,

c. Membawa kendaraan untuk dilakukan pengecekan ulang.

2. Setelah persyaratan terpenuhi, penguji melakukan pemeriksaan dan penyesuaian kondisi teknis dengan data yang ada.

3.Apabila dinyatakan sesuai dan layak jalan maka diberikan tanda bukti lulus uji yang baru.

Komponen Biaya Pengujian berkala Kendaraan Bermotor yang dipungut kepada pemilik kendaraan yang akan diuji terdiri dari :

Struktur danBesarnya Tarif Retribusi ( Perda no.04 tahun 2012 ) : 1. mobil Bus – mobil barang Rp. 50.000,- 2. mobil penumpang umum Rp. 40.000- 3. Buku uji ` Rp. 10.000,-

Sanksi kerterlambatan Pengujian Kendaraan bermotor di kenakan denda administrasi sebagai berikut :

(25)

d. Di atas 1 ( satu ) tahun Rp. 75.000,- Pembinaan Dan Pengawasan

1. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pengujian berkala kendaraan bermotor di bidang teknik keselamatan seksi kelayakan kendaraan, secara periodik dilakukan pembinaan dan pengawasan;

2. Pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh Dinas Perhubungan Propinsi dengan melakukan:

a) Rapat koordinasi teknis b) Surat edaran

c) Pertemuan penguji

d) Memberikan suvervisi pelaksanaan pengujian berkala pada masing-masing daerah Kabupaten/Kota;

e) Membuat rekomendasi untuk pengangkatan, peningkatan dan pencabutan kompetansi penguji.

f) Melaporkan hasil pembinaan dan pengawasan teknis kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat c/q Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan.

(26)

Penetapan waktu pelayanan

Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan pengujian untuk 1 (satu) unit kendaraan adalah sebagai berikut :

1. Administras meliputi

a) proses verifikasi dan validasi data= 2 menit b) pembayaran retribusi= 1 menit

c) penyiapan mateial ( buku,plat uji, kartu)= 3 menit d) pengisian buku dan kartu induk = 5 menit

e) pengesahan Buku uji = 2 menit f) Pengetokan tanda uji = 1 menit

g) pemasangan stiker/pengecatan = 2 menit Total waktu Administrasi adalah 16 menit

Sasaran Pengujian Kendaraan Umum pada saat pengujian kendaraan bermotor diprioritaskan pada kendaraan bermotor dengan kategori sebagai berikut:

1. Mobil penumpang umum 2. Mobil bus

3. Mobil barang 4. Kereta tempelan 5. Kereta gandengan Sasaran

(27)

2. Terpenuhinya fasilitas lalu lintas (rambu, marka, APILL, halte, terminal dsb)

3. Terlaksananya upaya penyiapan SDM yang berkualitas

4. Terlaksananya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber retribusi untuk peningkatan PAD

Kebijakan

1. Menyelenggarakan pelayanan transportasi yang lancar, aman, dan nyaman dengan mempertimbangkan keselamatan.

2. Memberikan fasilitasi terhadap kepeningan umum dalam menggunakan fasilitas transportasi dengan mempertimbangkan ketentuan hukuk dan peraturan daerah.

3. Memberikan fasilitasi terhadap kepeningan umum dalam menggunakan fasilitas transportasi dengan mempertimbangkan ketentuan hukum dan peraturan daerah.

4. Memberikan jaminan keselamatan terhadap masyarakat berkaitan dengan pengoperasian sarana transportasi barang dengan melakukan peningkatan kapasitas Pengujian Kendaraan Bermotor

5. Memanfaatkan potensi daerah di sektor transportasi guna mendukung penggalian PAD.

Program

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran

(28)

b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan

Dinas/Operasional

d. Penyediaan Jasa Adsministrasi Keuangan e. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor f. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

g. Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan

h. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor

i. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang undangan j. Penyediaan Bahan Logistik Kantor

k. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga l. Penyediaan Makanan dan Minuman

m. Rapat - Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah n. Rapat - Rapat Koordinasi dan Konsultasi

3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Kegiatan :

a. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

4. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Kegiatan : a. Forum komunikasi dibidang Perhubungan

5. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana LLAJ, Kegiatan :

(29)

b. Rahabilitasi/pemeliharaan prasarana balai pengujian c. Pemeliharaan APILL, Flashing Lamp, Rambu, Halte d. Pemeliharaan Marka 1000 m2

e. Pemeliharaan TPR

6. Peningkatan Pelayanan Angkutan, Kegiatan : a. Penyadaranan penghematan energi

b. Sosialisasi/penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan bagi siswa SMU

7. Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas,Kegiatan a. Pengadaan dan pemasangan fasilitas LLAJ b. Pengadaan dan pemasangan rambu

c. Pengadaan APILL d. Pengadaan flashinglamp e. Pengadaan Traffic Cone

8. Peningkatan Kelayakan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, Kegiatan a. Pengadaan alat pengujian kendaraan bermotor ; Alat UJI EMISI

C. Instansi yang Berwenang Melakukan Pengujian Kendaraan Umum

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Khusus mengenai pengujian berkala kendaraan bermotor, dalam perkembangannya tidak dapat ketentuan yang mengatur lebih lanjut mengenai penyerahan kewenangan pengujian

Pada umumnya infestasi lalat ini terjadi pada sapi potong, namun sekarang dapat ditemukan di sapi perah, Para peternak membeli sapi dari daerah lain yang tidak dilakukan

x MODAL AWAL/AKHIR x (-) Modal awal x Modal tambahan x x Untung Bersih xx KOS PENGELUARAN KOS PRIMA= KOS BAHAN LANGSUNG + KOS BURUH LANGSUNG + KOS LANGSUNG

Rapat ini dalam rangka untuk membahas tusi (tugas fungsi) Bagian ASDA yang tidak hanya pada fungsi administrasi dan fungsi manajemen saja tetapi lebih inti

dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayahdan/ataukebijakan, rencana, dan/atau

Masjid menjadi pandangan utama dari pasar sebagai unsur atraktif sebagai elemen festival dan dengan adanya pasar dengan rancangan tapak seperti ini, masjid

 0uru menugasi semua sis'a untuk men$imak materi mengkon!ersi sudut 0uru menugasi semua sis'a untuk men$imak materi mengkon!ersi sudut tentang pengertian koordinat

kawasan dan kawasan; (2) sistem hak bagi pengguna kawasan dan sumberdaya; (3) aturan main yang diterapkan bagi keberlanjutan kegiatan pemanfaatan kawasan dan sumberdaya; (4)