Pendekatan dan Model Pengembangan Kurikulum Aldiani Nur Zakiah Drajat (1500781)
Pendidikan Bahasa Jepang FPBS
aldianiz7@gmail.com
Pendekatan adalah sudut pandang tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum. Lalu menurut Sukmadinata (2000:1), ada beberapa makna dari pengembangan kurikulum. Pertama, pengembangan kurikulum berarti menyusun seluruh perangkat kurikulum, mulai dari dasar kurikulum, struktur dan sebaran mata pelajaran, garis besar program pengajaran, sampai dengan pedoman pelaksanaan. Beliau juga berpendapat bahwa pengembangan kurikulum berarti penjabaran kurikulum yang disusun oleh tim pusat, menjadi sebuah rencana dan persiapan mengajar yang lebih khusus.
Model yaitu ulasan teoritis tentang suatu konsep dasar. Untuk pengembangan kurikulum, model bisa diartikan sebagai ulasan teoritis tentang proses kurikulum secara menyeluruh. Ada model yang memerhatikan proses, ada juga model yang memerhatikan mekanisme penyusunan kurikulum.
Dalam pengembangan kurikulum, ada dua jenis pendekatan:
1. Pendekatan Top Down
Dinamakan pendekatan Top Down, karena pendekatannya dikembangkan oleh pemerintah pusat (Kemdiknas) yang menggunakan sistem komando, yaitu dari atas ke bawah. Dalam pendekatan ini, para guru memerlukan petunjuk dan penjelasan. Maka dari itu, sering diadakan penataran kepada para guru.
2. Pendekatan Grass-Roots
Berbeda dengan pendekatan sebelumnya, pendekatan Grass-Roots mempunyai konsep pendekatan yang dimulai dari akar rumput. Artinya, para gurulah yang menjadi pelaksana pengembang kurikulum di sekolah. Pendekatan ini mempunyai dua pandangan pokok. Pertama, pengembangan kurikulum akan berjalan lancar apabila para guru terlibat langsung dalam pengembangan kurikulum sejak awal. Kedua, kurikulum tidak hanya melibatkan para guru, tetapi juga melibatkan siswa, orang tua, dan masyarakat.
Daftar Pustaka
Sanjaya, Wina. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.